Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Olivia
"Transaksi afiliasi atau yang diketahui juga sebagai related party transaction (RPT) merupakan transaksi yang terjadi di antara dua atau lebih pihak yang memiliki hubungan istimewa atau berelasi. Karena dilakukan oleh para pihak yang berelasi, transaksi afiliasi berpotensi tidak dilakukan dengan memenuhi prinsip kewajaran usaha (arm’s length principle) atau menyebabkan timbulnya agency problem. Untuk itu, perlu dilakukan keterbukaan informasi kepada publik untuk memberikan gambaran informasi material mengenai transaksi afiliasi dan sebagai pemenuhan terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pasar saham Indonesia atas munculnya informasi baru mengenai RPT Announcement oleh emiten di Indonesia. Terlepas dari banyaknya transaksi afiliasi yang dilakukan di Indonesia, hanya sedikit penelitian yang berfokus pada dampak RPT Announcement terhadap reaksi pasar saham di Indonesia. Dengan menggunakan metode event study, dalam penelitian ini juga dijelaskan apakah harga saham menyesuaikan secara tepat waktu setelah kedatangan informasi publik baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan dan positif pada t-3 RPT Announcement, serta terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan dan negatif pada t+4 RPT Announcement.

Affiliated transaction or also known as related party transaction (RPT) refers to a transaction involving two or more parties with a special or related relationship. Due to this relationship, the transactions may not be conducted according to the arm's length principle or cause a potential agency problem. Therefore, information disclosure to the public is necessary to provide a material information regarding affiliated transactions and as a key aspect of adhering to principles of good corporate governance. The aim of this study is to analyze whether there is a significant and positive impact on Indonesian stock market, in response to the RPT Announcements by issuers in Indonesia. Despite the prevalence of affiliated transactions among group companies in Indonesia, there is little research focused on the impact of RPT announcements on stock market reactions in Indonesia. Using event study as the method, in this study assess whether stock prices adjust in a timely manner upon the arrival of new public information. The results indicate that there is a significant and positive average abnormal return on t-3 RPT Announcement, and a significant and negative average abnormal return on t+4 RPT Announcement."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovani Battista Monsafor
"ABSTRAK
Pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha yang sangat penting peranannya bagi pembangunan nasional pada umumnya, khususnya bagi pengembangan dunia usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan. Pengembangan dunia usaha suatu perusahaan terkadang tidak dapat terlepas dari transaksi afiliasi. Transaksi afiliasi merupakan transaksi yang diadakan antar pihak yang mempunyai hubungan afiliasi. Oleh karena itu, hal ini perlu dikaji dalam suatu penelitian dengan tujuan yang hendak dicapai dengan diadakannya penelitian ini ialah untuk menganalisis dan mengetahui mengenai penerapan prinsip keterbukaan terkait transaksi afiliasi dihubungkan dengan UU Pasar Modal dan untuk menganalisis dan mengetahui perlindungan hukum bagi pemegang saham minoritas dalam transaksi afiliasi dihubungkan dengan Peraturan Nomor IX.E.1.

ABSTRACT
Capital markets have a strategic and very important role as a source of finanncial businesses for national development, especially as an alternative source of external financing by firms. The corporation sometimes cannot be separated from the affiliate transaction. Affiliate transaction is a transaction that was held between the parties that have an affiliate relationship. Therefore, this study is aiming to analyze and find out about the application of the principles of openness related to affiliate transactions associated with the Capital Market Law furthermore to analyze and know the legal protection for minority shareholders in the transaction affiliates associated with Rule Number IX.E.1."
Universitas Indonesia, 2013
T33162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Priatna
"Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa pasar akan berekasi terhadap adanya informasi baru di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berita terkait fraud pada reaksi pasar untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berita mengenai fraud dipilih pada tahun 2008 hingga 2012 dan terpilih 16 sampel perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan event study untuk melihat dampak adanya berita pada pergerakan harga saham di sekitar tanggal berita selama 7 hari (t=-1 sampai t=5). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif pada imbal hasil saham pada saat berita tersebut diumumkan (t=-1 sampai t=1), yang ditunjukkan dengan nilai imbal hasil abnormal kumulatif yang bernilai negatif, akan tetapi dampak tersebut tidak signifikan. Setelah tanggal berita (t=2 sampai t=5), imbal hasil saham bergerak ke arah positif, dengan nilai yang signifikan ketika t=4. Sementara itu, pada periode pengamatan lainnya yakni 11 hari, 21 hari, dan 31 hari terlihat bahwa pengaruh berita terkait fraud mulai muncul dua hari sebelum (t=-2) hingga sehari setelah (t=1) tanggal berita. Meskipun demikian, pengaruh tersebut tidak signifikan secara statistik.

Efficient market hypothesis states that market would react to new information. This research is conducted to observe market reaction to fraud-related news for companies listed in Indonesia Stock Exchange. Fraud-related news were chosen from year 2008 occurence to 2012, lead to 16 selected samples. Event study methodology was employed to capture the effect of news on share price movement around the news date for 7 days (t=-1 to t=5). The result shows that there was negative effect the new has on share return at the date the news announced, shown by negative cumulative abnormal return, but the effect was not significant. After the news date (t=2 to t=5), the share return was moving to positive direction, with the significant effect on t=4. In other hand, analysis on other event windows, that are 11 days, 21 days, and 31 days, revealed that the fraud-related news effect occurred from two days before (t=-2) to one day after (t=1) the news date; however, the effect is statistically insignificant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Dewi Murnila Saputri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan reaksi pasar terhadap dua kejadian terorisme yang terjadi pada tempat yang sama di waktu yang berbeda. Reaksi pasar yang dilihat dibedakan menjadi dua bagian yaitu reaksi pasar untuk saham berdasarkan kapitalisasi pasar dan reaksi pasar secara keseluruhan. Kejadian terorisme yang diamati adalah peledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriot pada tahun 2003 dan terjadi kembali pada tahun 2009. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metodologi event study dengan dua model estimasi return yang diharapkan yaitu market model dan tiga faktor Fama dan French 1993 untuk mengidentifikasi bahwa pasar belajar dari kejadian sebelumnya. Periode estimasi yang digunakan adalah lima hari dan 10 hari sebelum dan sesudah terjadinya serangan bom. Hasil dari penelitian ini menunjukkan saham dengan kapitalisasi pasar besar dan menengah secara signifikan mempunyai rata-rata abnormal return yang sama antara kejadian pertama dan kedua walaupun mempunyai pola pergerakan yang berbeda. Saham dengan kapitalisasi pasar kecil cenderung mengalami fluktuasi. Dilain pihak, secara keseluruhan terdapat perbedaan reaksi harga saham untuk dua kejadian serangan bom di Hotel JW Marriot secara keseluruhan.Kata Kunci: Event study, Terorisme, Harga Saham, dan Kapitalisasi Pasar.

ABSTRACT
This study aims to examine the difference of market reaction on twice terrorist attack at the same place. The observed terrorism incidents are bomb attack that occurred at the JW Marriot Hotel in 2003 and happened again in 2009. Using the event study methodology by observing stock market movements in the capital market during the event period, this study would like to see whether the capital market reaction changed from the first and second events that identified the market learning from previous events. Estimation period used is five and 10 days before and after bomb attack with two estimation models market model and FF3FM . This research also classifies the stocks by market capitalization. LargeCap and MidCap significantly have the same average abnormal return between two bomb attacks despite having different movement. On the other hand, SmallCap tend to fluctuate, but overall there is a difference between the two market reaction to these events. Keyword Event study, terrorism, stock price, and market capitalization "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Ruswita Sari
"Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh keterbukaan sektor keuangan dan faktor lainnya seperti makroekonomi, fundamental perusahaan, dan indikator pasar terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Penelitian ini mengggunakan sampel 149 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode observasi sejak tahun 2005 hingga 2013. Metode estimasi yang digunakan adalah data panel dinamis Arellano-Bond GMM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik keterbukaan sektor keuangan berpengaruh positif terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Faktor makroekonomi, fundamental perusahaan, dan indikator pasar secara statistik juga terbukti memiliki pengaruh terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Variabel dummy Krisis AS 2008 secara statistik terbukti menunjukkan adanya perbedaan likuiditas sebelum dan setelah Krisis AS 2008. Implikasi kebijakan dalam upaya peningkatan likuiditas adalah otoritas sektor keuangan dan pemerintah dapat mendorong keterbukaan sektor keuangan melalui peningkatan insentif bersifat agresif dalam meningkatkan jumlah perusahaan tercatat dan investor di Bursa Efek Indonesia, memperkuat fungsi pengawasan pasar saham dan mempertajam fungsi CMP (Crisis Management Protocol), sementara itu, Bank Indonesia diharapkan pula dapat meningkatkan peran serta dalam menjaga stabilitas makroekonomi dalam upaya peningkatan likuiditas pasar saham.

This study investigate the impact of financial openness, macroeconomic variables, company fundamentals, and market indicators on stock market liquidity in Indonesia by using a sample of 149 companies listed on the Indonesia Stock Exchange, with the observation period from 2005 to 2013. Using the Arellano-Bond GMM estimator for the dynamic panel data model, I find that the financial openness has positive impact on stock market liquidity while the macroeconomic variables, the company fundamentals and the market indicators have impact on stock market liquidity as well. Dummy variable of U.S Crisis 2008 shows the differences in liquidity before and after the crisis. The results of this paper could be relevant to the ongoing policy discussion regarding to increase liquidity. The Financial Services Authority and The Government are expected to encourage financial openness, accompanied by considering more incentives for potential companies to be listed on the Indonesia Stock Exchange and more incentives for potential investor, strengthening market supervision as well as enhancing Crisis Management Protocol function. Meanwhile, Bank Indonesia is also expected to improve macroeconomic stability to achieve higher stock market liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wildan
"Pandemi COVID-19 telah memicu berbagai tanggapan dari lingkungan ekonomi dan bisnis. Data pasar mengungkapkan korelasi negatif yang kuat antara pengumuman kasus pertama, pengumuman kasus pertama dan kematian pertama, dan setiap pengumuman kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam jangka pendek, penelitian ini akan melihat bagaimana reaksi saham-saham penyusun IHSG terhadap kebijakan pemerintah, laju penyebaran COVID-19, dan laju kenaikan pasar modal dengan melihat signifikansi dari uji-t kumulatif abnormal return seluruh saham penyusun IHSG sebelum dan selama masa pandemi COVID-19. Temuan mengungkapkan bahwa setiap perubahan kebijakan PSBB berdampak pada return saham

The COVID-19 pandemic has triggered a range of responses from the economics and business environment. The market data reveals a strong negative correlation between the first case announcement, the first case announcement and the first death, and every announcement of the Large-Scale Social Restrictions policy (PSBB). In the short term, this research will look at how the constituent stocks of the Indonesian Sharia stock index react to government policies, the rate of spread of COVID-19, and the rate of increase in the capital market by looking at the significance of the t-test of the cumulative abnormal return of all Indonesian Sharia stock index constituent stocks before and during the COVID-19 pandemic. The findings reveal that every change in PSBB policy has an impact on stock returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Nugroho
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh dari keterbukaan perdagangan dan keterbukaan finansial terhadap efisiensi informasi pasar saham di negara-negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan sampel lima 5 negara dengan pasar saham paling mapan di ASEAN - Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Dalam melakukan pengujian, peneliti menggunakan data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa saat Singapura dikeluarkan dari sampel, keterbukaan perdagangan de facto memiliki dampak negatif terhadap efisiensi efisiensi informasi pasar saham, sedangkan keterbukaan finansial de facto memiliki dampak positif terhadap efisiensi informasi pasar saham. Pengukuran de jure atas keterbukaan perdagangan terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi informasi.

ABSTRACT
This Paper investigates the impact of trade openness and financial openness towards information efficiency of the ASEAN countries rsquo stock market. The sample of this paper are five 5 of the most developed stock market in ASEAN ndash Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand. Researcher employ panel data analysis in the model. The result suggest that when Singapore is excluded from the sample, de facto trade openness has a negative impact on information efficiency, while de facto financial openness has a positive impact on information efficiency. De jure measure is shown to have no significant impact on information efficiency."
2017
S66964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Calenia Letitia Rismauli
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi kenaikan dan penurunan dividen terhadap reaksi pasar menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di pasar modal Indonesia, khususnya untuk perusahaan manufaktur, perusahaan dengan perubahan dividen yang positif memiliki jumlah informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan dengan perubahan dividen yang negatif, perusahaan dengan perubahan dividen yang positif memiliki reaksi pasar yang lebih besar dibanding perusahaan dengan perubahan dividen yang negatif, dan manajer tidak terbukti menahan dan mengakumulasi informasi mengenai penurunan dividen hingga waktu tertentu.


ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate the effect of information in dividend increase and decrease on the market reaction using a sample of manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange over the period 2008-2012. This research uses two methods of analysis, analysis of statistic descriptive and statistic inferential. The results indicate that on Indonesia’s stock market, especially for manufacturing firms, firms with positive dividend changes have greater number of information and greater market reaction than firms with negative dividend changes, and managers do not withhold and accumulate information about dividend decrease until a certain period of time.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Vieta Prasetya Ningtias
"Penelitian ini menggunakan kepercayaan (agama) sebagai salah satu faktor yang membuat pasar saham bereaksi. Salah satu bentuk kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berpuasa di bulan Ramadhan. Untuk membuktikan bahwa reaksi pasar yang ditimbulkan berasal dari kondisi psikologis investor saat berpuasa, maka penelitian ini membagi bulan Ramadhan menjadi tiga yaitu, Ramadhan per sepuluh hari, Ramadhan sepuluh hari terakhir (hari ganjil dan hari genap), dan Ramadhan hari ke-27. Dengan menggunakan IHSG sebagai proksi pasar dan sembilan sektor IHSS sebagai robustness check, didapatkan hasil bahwa selama periode pengamatan (2000-2013), pasar saham di Indonesia tidak bereaksi terhadap adanya bulan Ramadhan. Adapun IHSG yang bereaksi pada hari ke-27 Ramadhan tidak didukung oleh reaksi dari sembilan sektor IHSS yang digunakan dalam penelitian ini.

This study uses a belief (religion) as one of the factors that make the stock market reacts. One form of trust used in this study are fasting in the month of Ramadan. To prove that the market reaction comes from a psychological condition investors feel during fasting, the month of Ramadan this study divides into three, namely, per ten days of Ramadan, the last ten days of Ramadan (the odd and even days), and the 27th day of Ramadan. By using stock index as a market proxy and the nine sectors of IHSS as a robustness check, it is showed that during the period of observation (2000-2013), Indonesia's stock market does not react to the presence of the month of Ramadan. The JCI which reacts on the 27th day of Ramadan is not supported by the reaction of the nine sectors IHSS used in this study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>