Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan Abdurrahman Masykur
"Panas bumi berperan penting dalam mempengaruhi kualitas air permukaan dengan efek positif dan negatif. Ini menjadi sumber energi terbarukan yang efisien dalam menghasilkan listrik tanpa menghasilkan gas berbahaya. Namun, keberadaan panas bumi mempengaruhi kualitas air permukaan di suatu DAS. Penelitian ini difokuskan pada daerah panas bumi Gunung Salak yang memiliki aktivitas vulkanik dan tektonik. Parameter-parameter seperti daya hantar listrik (diukur dalam milisiemens/cm) digunakan untuk mengukur kandungan mineral dan senyawa terlarut dalam air. Total Dissolved Solids (TDS) yang diukur dalam ppt digunakan untuk mengkuantifikasi padatan terlarut, sedangkan tingkat keasaman air (pH) menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Penelitian ini juga melibatkan pengumpulan data kuesioner untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Geothermal heat plays a significant role in influencing the quality of surface water, with both positive and negative effects. It serves as a renewable energy source, efficiently generating electricity without emitting harmful gases. However, the presence of geothermal heat affects the quality of surface water in a watershed. The study focuses on the geothermal region of Gunung Salak, characterized by volcanic and tectonic activities. Various parameters were used to measure surface water quality, such as electrical conductivity (measured in millisiemens/cm) indicating mineral and dissolved compound content. Total Dissolved Solids (TDS) measured in parts per thousand (ppt) quantify dissolved solids, while water acidity (pH) levels indicate its alkalinity. The research also involved questionnaire data collection to address research inquiries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Bella Rochita
"Studi hidrogeokimia merupakan salah satu metode pendekatan dalam melakukan eksplorasi dan pengembangan panas bumi. Gedong Songo merupakan daerah yang memiliki potensi panas bumi yang terletak di lereng selatan Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Studi hidrogeokimia di Gedong Songo masih jarang dilakukan dan pemodelan hidrogeokimia pada sistem panas bumi Gedong Songo belum diperbarui. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membarui model konseptual hidrogeokimia daerah panas bumi Gedong Songo. Studi hidrogeokimia pada daerah penelitian dapat ditentukan berdasarkan integrasi data geologi, geokimia, dan geofisika. Manifestasi yang terdapat pada daerah panas bumi Gedong Songo meliputi mata air panas/hangat, kolam air panas/hangat, batuan alterasi, dan fumarol. Manifestasi fluida pada daerah Gedong Songo memiliki tipe air sulfat dan tipe bikarbonat. Berdasarkan data geokimia air, sistem panas bumi Gedong Songo terletak pada zona upflow. Sistem panas bumi ini tergolong sistem entalpi tinggi dengan estimasi temperatur reservoir sekitar 230-280 °C

The study of hydrogeochemistry is one of the approaching methods in the exploration and development of geothermal. Gedong Songo is an area that has geothermal potential located on the southern slope of Mount Ungaran, Semarang Regency, Central Java. Hydrogeochemical studies at Gedong Songo are still rare and hydrogeochemical modeling on Gedong Songo's geothermal system has not been updated. This study was conducted to update the conceptual model of hydrogeochemicals of gedong songo geothermal area. Hydrogeochemical studies in research areas was determined based on the integration of geological, geochemical, and geophysical data. Manifestations found in the geothermal area of Gedong Songo include hot/warm springs, hot/warm pools, alteration rocks, and fumaroles. The fluid manifestations in the Gedong Songo area are sulfate water type and bicarbonate type. Based on water geochemical data, the Gedong Songo geothermal system is located in the upflow zone. This geothermal system is classified as a high enthalpy system with an estimated reservoir temperature of around 230 - 280 °C"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Kania Widiastuti
"Daerah Karaha Bodas dan Talaga Bodas merupakan lapangan panas bumi yang lokasinya berdekatan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Lapangan Karaha Bodas dan Talaga Bodas memiliki prospek panas bumi dengan ditemukannya beberapa manifestasi permukaan berupa mata air panas, fumarol, danau asam. Orientasi struktur yang berkembang di kedua lapangan menunjukkan orientasi yang berbeda. Meskipun begitu, belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan sistem panas bumi lapangan Karaha Bodas dan lapangan Talaga Bodas, dan potensi Cipacing dan Pamoyanan. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode Penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif (Analisis Morfostruktur) dan kuantitatif (Analisis Hidrogeokimia). Dilakukan pengolahan data yang memakai data citra DEM untuk analisis morfostruktur, dan 3 data kimia air dari lapangan Karaha Bodas, Talaga Bodas, dan potensi Cipacing untuk analisis Hidrogeokimia. Hubungan Sistem panas bumi Karaha Bodas dan Talaga Bodas berada dalam satu sistem panas bumi, dengan memiliki dua sumber panas yang berbeda, dengan lapangan Talaga Bodas sebagai zona upflow, dan lapangan Karaha Bodas juga Potensi Cipacing dan Pamoyanan sebagai zona outflow.

The Karaha Bodas and Talaga Bodas are geothermal fields which are located in Tasikmalaya, West Java. The Karaha Bodas and Talaga Bodas fields have geothermal prospects with the discovery of several surface manifestations in the form of hot springs, fumarols, and acid lakes. The orientation of the structure that developed in the two fields showed a different orientation. However, there is no research that explains the relationship between the geothermal system in the Karaha Bodas field and the Talaga Bodas field, and the potential of Cipacing and Pamoyanan. The research location is in Garut and Tasikmalaya, West Java. The research method used is qualitative (morphostructural analysis) and quantitative (hydrogeochemical analysis) methods. Data processing using DEM (Digital Elevation Model) data for morphostructural analysis, and water chemistry data from the Karaha Bodas field, Talaga Bodas field, and Cipacing fields for hydrogeochemical analysis. The analysis shows that relationship between the Karaha Bodas and Talaga Bodas geothermal systems is a geothermal system, with two different heat sources, the Talaga Bodas field as an upflow zone, and the Karaha Bodas field with Cipacing and Pamoyanan potentials as an outflow zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriansyah
"Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Barat. Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu sungai yang masuk dalam program kali bersih BPLHD Jawa Barat dikarenakan kondisi sungai yang sudah tercemar. Penggunaan tanah yang beragam di Daerah Aliran Sungai menyebabkan terganggunya keseimbangan kimia air sungai sehingga menyebabkan pencemaran kualitas air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan tanah di Daerah Aliran Sungai mempengaruhi kualitas air Ci Leungsi. Analisis secara kuantitatif-deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan peneltian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah permukiman mempengaruhi konsentrasi kimia berupa nitrat, amonia, deterjen serta minyak dan lemak. Pertanian tanah basah dan tanah kering mempengaruhi konsentrasi nitrat dan amonia.
Hasil perhitungan metode Storage and Retrieval (STORET) didapatkan bahwa dari bagian hulu sampai tengah daerah aliran sungai termasuk kategori cemar sedang, sementara di bagian hilir termasuk cemar berat.

Ci Leungsi watershed is one of the watershed are located in the Province of West Java. Ci Leungsi watershed is one of the rivers that enter the clean river program by BPLHD of West Java due to the condition of the river that has been polluted. Diverse land use in the watershed causes disruption of the chemical balance of the water of the river, causing pollution of water quality.
This study aims to determine whether the use of the land along the watershed affects water quality of Ci Leungsi. Quantitative-descriptive analysis will be used to answer the purpose of the present study.
The results showed that the use of land in the form of settlements affected the concentration of chemicals in the form of nitrate, ammonia, detergent and oil and grease, while agricultural land wet and dry soil affects the concentration of nitrate and ammonia.
The results of STORET method of calculation showed that from the upstream to the middle of the watershed in the category of pollutants being while at the downstream entrance heavy polluted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Oktariani
"Air mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai dapat mengalami penurunan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas manusia yang menimbulkan beragamnya jenis penggunaan tanah. Kualitas air merupakan suatu gambaran mengenai karakteristik fisika, kimia, dan biologi suatu perairan. Penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuktikan bahwa penggunaan tanah yang berada di dalam suatu DAS akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air sungainya terutama senyawa organik dan anorganik. Dalam penelitian ini, data kualitas air diperoleh dari 3 sungai berbeda yaitu Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar. Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari 9 parameter fisika-kimia, diantaranya TSS, TDS, DHL, Kekeruhan, Temperatur, Nitrat, Fosfat, pH, dan DO.
Keberadaan hewan akuatik seperti makroinvertebrata dan plankton juga digunakan untuk melihat kondisi sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata kualitas air yang signifikan antar sungai menggunakan One Way ANOVA pada level signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan statistik, TDS, DO, DHL, pH, Temperatur, Fosfat dan Nitrat mengalami penuruan seiring dengan naiknya debit. Namun sebaliknya, TSS dan kekeruhan bertambah seiring dengan naiknya debit. Hasil perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas air dari 3 sungai menggunakan level signifikansi 0,05. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar termasuk kategori tercemar ringan menurut perhitungan WQI, Indeks BMWP-ASPT, dan Indeks Saprobik.

Water is a very valuable resources that provide people and other living things. The water quality of river may degrade due to the variation of land use as human activities increase. Water quality is a term used to describe the chemical, physical, and biological characteristics of water. Previous studies have shown that the land use within the watershed had a great impact on the water quality of river due to high amount of organic and inorganic pollutants. In this study, water quality data were collected from 3 different rivers, Cideres, Cijurey, and Cisaar. The water quality data of 3 sites for nine physical chemical indicators, Total Suspended Solid TSS, Total Dissolved Solid TDS, Conductivity, Turbidity, Temperature, Nitrate, Phosphate, pH, and Dissolved Oxygen DO were analyzed.
The presence and absence aquatic animals such as macroinvertebrates and plankton were used to provide an overview of different stream conditions and level of pollutants. Meanwhile to evaluate significant differences among the sites for all water quality variables, data was analyzed using one way ANOVA at 0.05 level of significance. According to statistical analysis, TDS, DO, conductivity, pH, temperature, phosphate, and nitrate decreased with an increase in river discharge negative correlation. Otherwise, TSS and turbidity increased with a decrease in river discharge positive correlation . The statistical analysis ANOVA for all the parameters revealed a positive correlation and the F test values were significant at 0,05. Overall, Cideres, Cijurey, and Cisaar river were categorized as slightly polluted stream referring to Water Quality Index, BMWP ASPT, and Saprobic Index calculations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Libriyanto
"Kualitas wilayah pesisir sangat ditentukan oleh pengaruh yang diterimanya dari wilayah di sekitarnya. Sebagai salah satu kegiatan di wilayah daratan pesisir, pengelolaan perikanan tambak seringkali kurang memperhatikan kemampuan sumber daya alam serta pelestarian ekosistem dan lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas dampak kegiatan budidaya tambak di pesisir Utara Tangerang terhadap pencemaran pada perairan pesisir ditinjau dari kualitas air saluran irigasi tambaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air saluran irigasi tambak di muara Daerah Aliran Ci Manceuri berdasarkan standar baku mutu golongan C untuk parameter amonia, tidak memenuhi standar baku mutu, sedangkan untuk parameter oksigen terlarut, masih memenuhi standar baku mutu. Kualitas air saluran irigasi tambak menunjukkan kecenderungan semakin ke arah hilir saluran, kualitas airnya relatif semakin memburuk. Faktor luas daerah tangkapan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai amonia dan oksigen terlarut. Untuk parameter amonia faktor pasang surut air laut mempengaruhi secara signifikan, sedangkan untuk parameter oksigen terlarut tidak dipengaruhi oleh faktor pasang surut.

The quality of territorial water of coastal area is very determined by the influence that accepted from the environments around it. As one of the activities in territorial shore of coastal area, the management of fishpond often less attention from the ability of natural resources and the continuation of ecosystem also the environment. Purpose of this research is studying the impact of fishpond culture activities in coastal area of North Tangerang facing the contaminated water at coastal area which have been evaluated from the quality of fishpond water irrigation.
Result of this research indicated that the quality of fishpond water irrigation in stream estuary area of Ci Manceuri pursuant to standarization quality of C faction for ammonia parameter weren?t fulfilled, while for dissolve oxygen parameter still fulfilled. Quality of fishpond water irrigation indicated tendency more progressively up to downstream tunnel, then the quality of its relative more progressively deteriorated. Factor of catchment area don't have an influence on by significant to ammonia and dissolve oxygen. Ammonia have influence by tide water, but dissolve oxygen don't influence by tide water.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nabila
"ABSTRAK
Perairan alami seperti sungai merupakan komponen lingkungan yang perlu mendapat perhatian terutama menyangkut kualitas air sungai. Kualitas air ini dapat diukur dan atau diuji berdasarkan parameter fisik dan kimia. DA Ci Manuk mengalami perubahan kualitas air secara spasial dan temporer dalam kurun waktu 1998 - 2002. DA Ci Lutung sebagai Sub-DA Ci Manuk juga diprakirakan mengalami perubahan kualitas air sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas air sungai DA Ci Lutung, khususnya Sub-DAs Ci Jurey dan Ci Deres. Untuk menilai kualitas air, sampel air diambil langsung dari badan sungai yang ditunjuk. Parameter kualitas air yang diuji terdiri dari TDS, pH, DHL, kekeruhan, nitrat, fosfat, sulfat, dan klorida. Penilaian kualitas air ini dilakukan dengan metode STORET yaitu membandingkan hasil pengujian parameter dengan baku mutu air yang telah ditetapkan. Juga diidentifikasi hubungan antara penggunaan lahan dan litologi sebagai karakteristik DAS dan debit air sungai dengan kualitas air sungai. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Jurey dan Ci Deres termasuk dalam kategori tercemar ringan menurut perhitungan STORET. Hasil perhitungan ANOVA dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata parameter TDS, DHL, kekeruhan dan sulfat, serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata pH, nitrat, fosfat, dan klorida. Berdasarkan perhitungan PPM, kekeruhan meningkat dengan meningkatnya debit, berbanding terbalik dengan penurunan TDS dan DHL. Sedangkan parameter lain menunjukkan variasi korelasi dengan debit berdasarkan faktor lain di luar debit.
ABSTRACT
Natural waters such as rivers are environmental components that need attention, especially regarding river water quality. This water quality can be measured and or tested based on physical and chemical parameters. DA Ci Manuk experienced changes in water quality spatially and temporarily during the period 1998 - 2002. DA Ci Lutung as Sub-DA Ci Manuk is also predicted to experience changes in river water quality. The purpose of this study was to assess the water quality of the DA Ci Lutung river, especially the Ci Jurey and Ci Deres Sub-DAs. To assess water quality, water samples are taken directly from the designated river bodies. Water quality parameters tested consisted of TDS, pH, DHL, turbidity, nitrate, phosphate, sulfate, and chloride. This water quality assessment is carried out using the STORET method, which is to compare the results of parameter testing with predetermined water quality standards. Also identified the relationship between land use and lithology as a characteristic of watershed and river discharge with river water quality. Overall, the water quality of Ci Jurey and Ci Deres is in the lightly polluted category according to STORET calculations. ANOVA calculation results with a significance level of 5% indicate that there are differences in the average parameters of TDS, DHL, turbidity and sulfate, and there is no significant difference in the average pH, nitrate, phosphate, and chloride. Based on PPM calculations, turbidity increases with increasing discharge, inversely proportional to decreasing TDS and DHL. Meanwhile, other parameters show variations in the correlation with discharge based on other factors other than discharge."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naqiya Asfarina
"Solar panel terapung merupakan sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan energi bersih dengan keunggulan yang tidak memakan lahan. Menutup permukaan air dengan solar panel membatasi masuknya sinar matahari ke perairan yang dibutuhkan organisme autotrof untuk berfotosintesis sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi luas tutupan permukaan terhadap perubahan kualitas air danau. Pengujian dilakukan dengan meletakkan 4 buah mesocosm di Danau Mahoni dan memvariasikan persentase tutupan sebesar 0%, 30%, 50%, dan 100%. Selama 5 minggu pengukuran dilakukan pengukuran klorofil-a, DO, nitrat, dan fosfat. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Melalui uji ANOVA satu arah didapatkan variasi tutupan permukaan berpengaruh signifikan terhadap perubahan klorofil-a dan tidak berkolerasi signifikan terhadap parameter DO, nitrat, dan fosfat. Sedangkan uji korelasi dengan regresi menunjukkan trendline negatif pada seluruh parameter seiring penambahan persentase tutupan mesocosm. Kemudian dilakukan uji korelasi menggunakan Pearson untuk mengetahui hubungan konsentrasi klorofil-a dengan DO akibat variasi tutupan permukaan mesocosm. Hasilnya menunjukkan korelasi bervariasi pada masing-masing mesocosm.

Floating solar panels is a renewable energy source for clean energy demands that do not require much space. Covering the water's surface with solar panels affects water quality since it can restrain the access of sunlight into the waters, which autotrophs organism need to do photosynthesis. This research aims to determine the effect of surface cover variations on lake water quality. The study was carried out on a small scale by setting four mesocosms in Mahoni Lake, Universitas Indonesia and altering the cover percentage from 0%, 30%, 50%, to 100%. During five weeks of the experiment, the chlorophyll-a, DO, nitrate, and phosphate parameters were processed using descriptive and inferential statistics. The one-way ANOVA test revealed that the variations of surface cover percentage significantly affected changes in chlorophyll-a and did not correlate significantly with DO, nitrate, and phosphate. The correlation test with regression showed a negative trendline for all parameters along with the increasing percentage of mesocosm cover. The correlation test was conducted using pearson to specify the relationship between chlorophyll-a and DO due to variations in mesocosm surface cover. The results show that the correlation value varies in each mesocosm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"At present, ecosystem function in Lake Ulak Lia can be found as i.e.: recreation area, fisheries, and retention basin of Musi River. Meanwhile, the basis data of these ecosystem function was limited and difficult to assess so far. Therefore, initiate study compose of plankton composition, tropic level, and water quality of Lake Ulak Lia was compulsory. Based on the index diversity of the plankton; it was indicated that Lake Ulak Lia was have had lightly to intermediate disturbance, in addition related to the tropic level, the lake can be classified as oligarchical (nutrients poor) to tropic level. Furthermore, the water quality of this lake was appropriate for recreation area and fisheries except parameters pH, lead, and copper."
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maika Nurhayati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan daya dukung air di Kota Bekasi. Di Kota Bekasi ada dua sumber air bersih yaitu Sungai Bekasi dan air tanah. Saat ini pemanfaatan air tanah lebih dominan (80% dari total penduduk memakai air (tanah) daripada air permukaan, hal ini dikarenakan air permukan telah tercemar sehingga diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kota Bekasi terletak pada zona Cekungan Air Bawah Tanah Bekasi Karawang dan pada 3 Daerah aliran Sungai (DAS) utama, yaitu DAS Bekasi, DAS Sunter, dan DAS Cakung. Potensi imbuhan air tanah bebas pada Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) Bekasi Karawang adalah sebesar 47,0256 m3/detik. Potensi air permukaan (Sungai Bekasi) yang dapat diandalkan di Kota Bekasi saat ini adalah 9.16 m3/detik namun dengan adanya tambahan pasokan dari Jatiluhur melalui Saluran Induk Tarum Barat debit yang diandalkan dapat mencapai 44,62 m3/detik.
Berdasarkan hasil proyeksi, potensi air permukaan di Kota Bekasi hanya dapat menyediakan air sampai tahun 2012, namun dengan adanya tambahan pasokan dari Saluran Induk Tarum Barat daya dukungnya bisa sampai tahun 2023. Potensi air tanah di Kota Bekasi belum dapat diketahui karena tidak adanya data air tanah yang mencukupi. Namun dikaitkan dengan penggunaan lahan non terbangun dan terbangun dapat diketahui besarnya potensi resapan air tanah di Kota Bekasi, yaitu sebesar 1.4 m3/detik.
Strategi untuk mengoptimalkan daya dukung air di Kota Bekasi dapat dilakukan dengan cara mempertahankan lahan tidak terbangun sebesar 30%, membuat sumur resapan baik individu maupun komunal, mengoptimalkan fungsi dan peranan PDAM, serta memperluas cakupan layanan PDAM, dan mengendalikan pencemaran di badan air, pengelolaan DAS terpadu, mewajibkan pengembang perumahan untuk menyediakan instalasi pengolahan air untuk melayani penghuni dalam perumahan tersebut, industri diwajibkan untuk mendaur ulang limbahnya sehingga dapat digunakan kembali untuk air baku proses maupun kebutuhan lainnya. Dengan adanya langkah-langkah optimasi tersebut, maka Kota Bekasi dapat untuk tidak tergantung dengan SITB dan berlanjut ditinjau dari aspek hidrologi.

The objective of this research is to observe the potential and the carrying capacity of water resources in Bekasi City. Bekasi city water resources for its community and neighboring area is taken from Bekasi River and groundwater. The existing water resouces for Bekas City is dominated by groundwater (80% from total of inhabitants), because the river water was heavy polluted, so immediately could not be made use of by the inhabitants.
Bekasi city was located in Bekasi Karawang Groundwater Basin and in the 3 watershed (Bekasi Watershed, Sunter Watershed, and Cakung Watershed). The recharge rate of free groundwater in Bekasi Karwang Groundwater Basin is 47,0265 m3 /s. Dependable flow of Bekasi River is 9,16m3 /s, but with the existence of the addition of supplies from Jatiluhur through the West Tarum Cannal the debit that was relied on could reach 44,62 m3/s.
Based on projection calculation method, the potential for the surface water in the Bekasi City only could provide water up until 2012, but with the existence of the addition of supplies from the West Tarum Cannal the carrying capacity of Bekasi River could to 2023. The potential for the ground water still could not be in the Bekasi City known because of the nonexistence of the sufficient ground water data. However was connected with the use of the buit areas and un-built areas could be known by the potential size for the absorption of the ground water in the Bekasi City, that is of 1,4 m3/s.
The strategy to optimize the water resources carrying capacity in the Bekasi City to be able to be done by means of maintaining the un-built area in 30%, make individual and communal infiltration well, maximised the function and the PDAM role, as well as widened the PDAM service scope, and controlled pollution on the water body, integrated watershed management, obliged the housing developer to provide the processing installation of water to serve occupants in this housing, the industry was obliged to recycling their waste water to support the process and the other requirement. With the existence of steps this, then carrying capacity of water resources in the Bekasi City could not depend on West Tarum Cannal and from hidrologycal aspect, Bekasi City become a sustainable city."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25447
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>