Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fidela Labiilah Hasna
"Mahmoud Darwish (1941M-2008M) merupakan penyair resistensi Palestina. Salah satu puisi berjudul Bithāqhah Huwiyah yang ia tulis pada tahun 1964 M menjadi resistensi terhadap pendudukkan Israel atas tanah Palestina. Sedangkan resistensi sendiri akan muncul setelah adanya resiliensi. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penelitian yang membahas mengenai faktor resiliensi yang ada pada puisi Bithāqhah Huwiyah karya Mahmoud Darwish. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi Edith Henderson Grotberg (1918 M - 2008 M). Untuk memperkuat analisis, penulis terlebih dahulu mengkaji makna teks yang terdapat dalam puisi dengan kajian ilmu ma’ani. Penelitian ini dikaji menggunakan sudut pandang aku-lirik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor resiliensi yang terdapat dalam puisi Bithāqhah Huwiyah. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data melalui studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya semua faktor resiliensi yang dikelompokkan oleh Grotberg, yaitu I HAVE, I AM, dan I CAN di dalam 62 larik puisi Bithāqhah Huwiyah.

Mahmoud Darwish (1941-2008 CE) is a Palestinian resistance poet. One of the poems entitled Bithāqhah Huwiyah that he wrote in 1964 AD became a resistance against the Israeli occupation of Palestinian land. Meanwhile, resistance itself will emerge after resilience. These matters become the background of the research that discusses the resilience factors in the poetry Bithāqhah Huwiyah by Mahmoud Darwish. This research uses Edith Henderson Grotberg’s resilience theory (1918 AD - 2008 AD). To strengthen the analysis, the researcher first examines the meaning of the text contained in the poem by analyzing it through the study of ilmu ma'ani. This research is examined using the lyric “I” point of view. The purpose of this study is to explain the resilience factors contained in the poetry of Bithāqhah Huwiyah.This research uses descriptive content analysis method with qualitative approach and data collection method through literature studies. The result of this research is there are factors of resilience, namely I HAVE, I AM, and I CAN contained in 62 arrays of Bithāqhah Huwiyah 's poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fildza Adlina Amanda
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas unsur retorika dalam puisi Suquthu Al-Qamari karya Mahmoud Darwish. Puisi tersebut tertulis di dalam kumpulan buku puisi karya Mahmoud Darwish yang berjudul “Burung Mati di Galilea” yang diterbitkan pada tahun 1969. Tema puisi ini adalah patriotisme dan menceritakan keadaan yang dialami oleh rakyat Palestina ketika dijajah oleh Israel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori retorika Arab atau balaghah berupa al-ma‘ani, al-bayaan, dan al-badii’ untuk menganalisis unsur-unsur retorika di dalam puisi tersebut. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku-buku, artikel jurnal, dan artikel internet. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah teori retorika Arab yang digunakan dalam puisi ini menggambarkan adanya penderitaan yang dirasakan oleh rakyat Palestina dan perlakuan kasar yang dilakukan oleh Israel sehingga menyebabkan rakyat Palestina terluka.

This research aims to discuss about the rhetorical aspects in Suquthu Al-Qamari poem by Mahmoud Darwish. This poem was written in a book of poem collection by Mahmoud Darwish titled “Birds Die in Galilea” which was published in 1969. The theme of this poem was patriotism and telling the situation that Palestinians were in when they are being crushed by Israel. This research used descriptive method with qualitative approach. This research applied Arabic rhetoric theory or balaghah as in al-ma’ani, al-bayaan, and al-badii’ for analyzing the rhetorical elements in this poem. The sources of this research is from books, articles, journals, and articles from the internet. From the Arabic rhetoric theory that is used to analyze this poem, this research points out that there is an overview of suffering felt by the people of Palestine also harsh treatment from the Israel so that Palestine has to endure such pain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Muthiah Hanum
"Bom bunuh diri, peristiwa tersebut yang termasuk ke dalam Culture of Death di teritori Palestina – Israel saat ini merupakan hasil dari kekacauan politik, serta birokrasi akibat pendudukan dan pengepungan yang tidak berkesudahan. Di dalam Culture of Life, kehidupan manusia mulai dari kelahiran hingga kematiannya secara alamiah adalah sakral. Itu berarti kelahiran dan kematian yang dibuat-buat adalah bertentangan dengan culture of life atau memiliki culture of death, termasuk bom bunuh diri, kesyahidan, dan terrorisme. Anggapan bahwa Bangsa Palestina memiliki culture of death dari pernyataan yang dilayangkan oleh kelompok pendukung Israel, membuat bangsa tersebut tidak layak untuk memiliki negara merdeka. Namun, Mahmoud Darwish, seorang penyair nasional Palestina, menyanggah hal tersebut dalam puisinya yang berjudul Halat Hiṣar (State of Siege). Selain dalam puisi Mahmoud Darwish, polemik mengenai culture of death di teritori Palestina – Israel ini terdapat dalam berbagai media dan jurnal akademis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sanggahan Mahmoud Darwish terhadap culture of death di Palestina didukung dari beberapa sumber: Analisis puisinya yang telah disebutkan di atas, perbandingan kasus-kasus culture of death di belahan dunia lainnya, dan data dari sumber tertulis relevan. Data penelitian diperoleh dari studi literatur dari jurnal akademis, artikel, dan buku. Dalam pembuatannya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, studi pustaka, dan pendekatan sosiologi sastra dan strukturalisme semiotik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa situasi teritori Palestina - Israel lah yang memaksa Bangsa Palestina hidup dalam culture of death.
Suicide bombings event which belong to the Culture of Death in the Palestinian territories - Israel today are the result of political turmoil as well as bureaucracy due to endless occupation and siege. In Culture of Life, human life from birth to death is naturally sacred. That means birth and death made up are against the culture of life or have a culture of death, including suicide bombings, martyrdom, and terrorism. The notion that the Palestinians have a culture of death from statements posted by Israeli support groups, makes the nation unfit to have an independent state. However, Mahmoud Darwish, a Palestinian national poet, refutes this in his poem entitled Halat Hiṣar (State of Siege). In addition to Mahmoud Darwish's poem, polemics about culture of death in the Palestinian-Israeli territory are contained in various media and academic journals. This study aims to prove Mahmoud Darwish's rebuttal of culture of death in Palestine supported from several sources: Analysis of the poem mentioned above, comparison of cases of culture of death in other parts of the world, and data from related literature. Research data were obtained from literature studies from academic journals, articles and books. In its making process, this research uses qualitative methods, literature studies, with sociology of literature and semiotic structuralism approaches. The results of this study indicate that the situation of the Palestinian territories - Israel is what forced the Palestinians to live in a culture of death."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Irwinsyah
"Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina yang menjadi salah satu ikon Palestina. Tujuan utama dari tema-tema puisinya adalah perjuangan demi nasib tanah airnya. Hal ini dikarenakan konflik panjang selama enam dasawarsa sejak perang Arab-Israel sehingga tercipta puisi bertema patriotisme. Puisi karya Mahmoud Darwish yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul بطاقة هوية , إلى أمي , dan عن إنسان. Ketiga puisi ini memiliki daya magis yang cukup kuat untuk menggambarkan patriotisme Mahmoud Darwish dan perjuangan masyarakat Palestina. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa ketiga puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur fisik puisi yang membahas tipografi, diksi, imaji, majas, simbol. Kemudian Struktur batin puisi yang membahas mengenai tema, rasa, nada, amanat, serta parafrase dan dilengkapi kajian ilmu balaghah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ketiga puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Ketiga puisi ternyata memiliki tema patriotisme yang sama dengan penyampaian yang berbeda. Selain itu ketiga puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi membantu mempertahankan kemerdekaan Palestina.

Mahmoud Darwish is a Palestinian poet who became one of the icons of Palestine. The main theme of his poetry is the struggle for the fate of their homeland. This is due to the long conflict over the six decades since the Arab-Israeli war that created the patriotism-themed poems. The primary sources on this graduation project are بطاقة هوية , ,إلى أمي and عن إنسان. These third poems have a strong magical power to represent patriotism and struggle of Mahmoud Darwish and Palestinian society. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the three poems have the same theme is the theme of patriotism. Theoretical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of physical structure typography discusses poetry, diction, image, figure of speech, symbols. Then, the inner structure of the poem that discusses the theme, feeling, tone, message, and paraphrase and equipped balaghah science studies. The purpose of this study is to prove the third poem has a theme of patriotism. It was the same with a different way. Besides these three poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and nationalism readers, especially the Arabs in order to have high morale and build a strong unity in order to help maintain the independence of Palestine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sepriyanti Handayani Putri
"Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina yang menjadi salah satu ikon Palestina. Tujuan utama dari tema-tema puisinya adalah perjuangan demi nasib tanah airnya. Hal ini dikarenakan konflik panjang selama enam dasawarsa sejak perang Arab-Israel sehingga tercipta puisi bertema patriotisme. Puisi karya Mahmoud Darwish yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul بطاقة هوية , إلى أمي , dan عن إنسان. Ketiga puisi ini memiliki daya magis yang cukup kuat untuk menggambarkan patriotisme Mahmoud Darwish dan perjuangan masyarakat Palestina. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa ketiga puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur fisik puisi yang membahas tipografi, diksi, imaji, majas, simbol. Kemudian Struktur batin puisi yang membahas mengenai tema, rasa, nada, amanat, serta parafrase dan dilengkapi kajian ilmu balaghah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ketiga puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Ketiga puisi ternyata memiliki tema patriotisme yang sama dengan penyampaian yang berbeda. Selain itu ketiga puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi membantu mempertahankan kemerdekaan Palestina.
……
Mahmoud Darwish is a Palestinian poet who became one of the icons of Palestine. The main theme of his poetry is the struggle for the fate of their homeland. This is due to the long conflict over the six decades since the Arab-Israeli war that created the patriotism-themed poems. The primary sources on this graduation project are بطاقة هوية , ,إلى أمي and عن إنسان. These third poems have a strong magical power to represent patriotism and struggle of Mahmoud Darwish and Palestinian society. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the three poems have the same theme is the theme of patriotism. Theoretical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of physical structure typography discusses poetry, diction, image, figure of speech, symbols. Then, the inner structure of the poem that discusses the theme, feeling, tone, message, and paraphrase and equipped balaghah science studies. The purpose of this study is to prove the third poem has a theme of patriotism. It was the same with a different way. Besides these three poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and nationalism readers, especially the Arabs in order to have high morale and build a strong unity in order to help maintain the independence of Palestine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmoud Rajabi
Jakarta: Al-Huda, 2006
113.8 RAJ h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Aulia Rakhmansyah Zain
"Skripsi ini berusaha untuk menjelaskan peranan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam menjalankan program nuklir Iran. Ahmadinejad menginginkan program nuklir Iran dapat digunakan sebagai program nasional. Nuklir dinilai sebagai solusi bagi masyarakat Iran untuk memenuhi kebutuhan energi seperti listrik maupun gas. Dalam skripsi ini teori kepentingan nasional, teori persepsi elit serta metode penelitian kualitatif akan digunakan untuk meneliti peranan Presiden Ahmadinejad. Faktanya Presiden Ahmadinejad berhasil melaksanakan beberapa hal penting seperti memanfaatkan kembali kinerja AEOI, menanamkan visi dan misi bagi masyarakat Iran, membuka kembali komitmen dengan IAEA serta adanya kerja sama asing dalam proses produksi nuklir. Akan tetapi dalam menjalankan upaya tersebut program nuklir Iran mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat, karena dikhawatirkan menjadi senjata pemusnah massal. Oleh karena itu Presiden Ahmadinejad berusaha mempertahankan program nuklir Iran dari tekanan Amerika Serikat dan menunjukkan program nuklir Iran adalah program yang damai.

This thesis seeks to explain the role of President Mahmoud Ahmadinejad in running Iran's nuclear program. Ahmadinejad wants Iran's nuclear program to be used as a national program. Nuclear is considered a solution for Iranians to meet energy needs such as electricity and gas. National interest theory, elite perception theory and qualitative methods will be used in discussing this thesis. In fact President Ahmadinejad has succeeded in carrying out several important things such as reusing AEOI's performance, instilling visions and missions for the Iranian people, reopening commitments with the IAEA as well as foreign cooperation in the nuclear production process. Unfortunately in this effort Iran's nuclear program is under pressure from the United States, because it is feared to be a weapon of mass destruction. Therefore Ahmadinejad is trying to defend Iran's nuclear program from US pressure and show Iran's nuclear program is a peaceful program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka
"Perubahan psikososial dan psikologi yang terjadi pada masa remaja membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan. Resiliensi dianggap sangat menentukan bagaimana remaja menghadapi setiap stresor dan kesulitan hidup. Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingkat resiliensi merupakan kunci dalam perkembangan dan kesejahteraan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari kelekatan orang tua dan teman sebaya, stres, koping proaktif, regulasi emosi, dukungan sekolah, spiritualitas, dan kondisi ekonomi terhadap resiliensi remaja. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 269 responden SMP dan SMA di Kota Depok yang diambil berdasarkan cluster random sampling. Penelitian menggunakan kuesioner Connor-Davidson Resilience Scale dalam mengukur resiliensi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parent attachment (p=0,001;CI 95%), peer attachment (p=0,001;CI 95%), regulasi emosi (p=0,001; CI95%), spiritualitas (p=0,018;CI 95%), dukungan sekolah (p=0,001;CI 95%), koping proaktif (p=0,001;CI 95%), dan stres (p=0,001;CI 95%) mempengaruhi resiliensi remaja. Penelitian ini merekomendasikan sekolah untuk dapat memaksimalkan upaya membangun resiliensi dengan mengadakan 

Psychosocial and psychological changes during adolescence make adolescents vulnerable to health problems. Resilience is considered to determine how adolescents deal with each stressor and difficulties. Factors that contribute to resilience are considered as the key in the development dan well-being. This study is aimed to identify the effects of parent and peer attachment, stress, proactive coping, emotional regulation, school support, spirituality, and economic status on adolescent resilience. Research was conducted using cross sectional design to 269 junior and senior high school respondents in Depok approached with cluster random sampling. The study used the Connor-Davidson Resilience Scale questionnaire to measure resilience. The results showed parent attachment (p=0,000;CI 95%), peer attachment (p=0,000;CI 95%), emotion regulation (p=0,000;CI 95%), spirituality (p=0.018;CI 95%), school support (p=0,000;CI 95%), proactive coping (p=0,000;CI 95%), and stress (p=0,000;CI 95%) affect adolescent resilience. This study recommends that schools can maximize efforts to build resilience by holding regular counseling related to factors that increase resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syara Nabila
"Pandemi Covid-19 yang terjadi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor pekerjaan. Namun, angka kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin menurun membuat pemerintah melonggarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan aktivitas yang kembali normal, pekerja yang saat masa pandemi melakukan pekerjaan dari rumah, saat ini mulai kembali bekerja di kantor. Oleh karena itu, pekerja di Indonesia termasuk di DKI Jakarta harus mampu membenahi diri agar dapat bangkit dari keterpurukan setelah masa pandemi. Dengan adanya daya resiliensi, pekerja mampu menghadapi perubahan dan bangkit dari keadaan yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta dan juga untuk mengetahui pola hubungan antara daya resiliensi dengan faktor-faktor lain yang signifikan. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dan analisis korespondensi berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta, yaitu kinerja dan daya juang. Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang tinggi memiliki kinerja dan daya juang yang tinggi. Sedangkan pekerja di Jakarta dengan daya resiliensi yang rendah cenderung memiliki kinerja dan daya juang yang rendah. Selain itu, pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang sedang memiliki kinerja dan daya juang yang sedang juga.

The Covid-19 pandemic that occurred had a significant impact on the employment sector. However, the declining number of Covid-19 cases in Indonesia has made the government reduce the policy of Enforcing Restrictions on Community Activities (PPKM). With activities returning to normal, workers who during the pandemic period worked from home, are now starting to return to work in the office. Therefore, workers in Indonesia including DKI Jakarta, must be able to improve themselves so that they can rise from the slump after the pandemic. With resilience, workers are able to face changes and rise from unpleasant circumstances. This study aims to determine what factors significantly affect the resilience of workers in Jakarta and also to determine the pattern of the relationship between resilience and other significant factors. The methods used are Partial Least Square (PLS) and multiple correspondence analysis. This research concluded that there are two factors that significantly affect the resilience of workers in Jakarta, namely performance and adversity quotient. This research also found that workers in Jakarta with have high resilience have high performance and adversity quotient. Meanwhile, workers in Jakarta with low resilience tend to have low performance and adversity quotient. In addition, workers in Jakarta who have moderate resilience have moderate performance and adversity quotient as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrul Azmi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi pidato politik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam KTT OKI pada 13 Desember 2017 di Istanbul, Turki yang mengandung unsur semantik dan pragmatik. Penelitian ini memfokuskan pada analisis relasi makna semantik serta tindak tutur ilokusi yang digunakan Presiden Mahmoud Abbas dalam pidato KTT OKI 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori relasi makna semantik, dan teori tindak tutur Searle 1979. Berdasarkan hasil analisis terhadap pidato tersebut, penulis berhasil mengidentifikasi 44 proposisi yang mengandung unsur semantik dan pragmatik yang sudah ditelaah. Dari hasil temuan tersebut, sebanyak 35 proposisi mengandung tindak tutur ilokusi dan mayoritas di antaranya tindak tutur ekspresif dengan 19 proposisi, serta yang paling sedikit adalah deklaratif dengan satu proposisi. Hal ini menunjukkan sebuah fakta bahwa Presiden Mahmoud Abbas dan bangsa Palestina hanya mampu mengekspresikan bentuk kecaman-kecaman dan ketidakmampuan bangsanya dalam menghadapi keputusan sepihak AS tersebut. Selain itu, sedikitnya tuturan deklaratif dalam pidato tersebut menunjukkan bahwa Palestina belum mampu mendeklarasikan dirinya sebagai bangsa yang merdeka atas penjajahan Israel.

ABSTRACT
The research is based on Palestinian President Mahmoud Abbas 39 political speech at the Organization of Islamic Cooperation Summit on December 13, 2017 in Istanbul, Turkey containing semantic and pragmatic elements. This research focuses on the analysis of semantic meaning relation and the act of speech illocution used by President Mahmoud Abbas in speech of OKI 2017 Summit. This research uses qualitative method with descriptive approach. While the theory is used as a foundation in the theory of semantic relation and the theory of speech act Searle 1979. Based on a speech, the authors successfully identified 44 propositions containing semantic and pragmatic elements. From the findings, 35 propositions contained an act of illustrative speech and the majority of them were expressive speech acts with 19 propositions. This shows the fact that President Mahmoud Abbas and the Palestinians are only able to express the form of condemnation and the inability of their nation in facing the US unilateral decision. In addition, at least the declarative speech with a proposition indicates that Palestine has not been able to declare itself as an independent nation over the occupation of Israel. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>