Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafira Elvina
"Penelitian ini mencoba menganalisis valuasi Linknau Putella Digital (Linknau) yang bertujuan untuk mencari penambahan dana investasi perusahaan. Linknau yang telah menjalin kerjasama dengan enam mitra logistik. Penelitian ini berkontribusi pada metode dan faktor penilaian yang paling tepat digunakan untuk menganalisis nilai valuasi Linknau. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan periode 2019-2022. Penilaian Linknau dilakukan dengan menggunakan Relative Valuation. Dapat disimpulkan bahwa perhitungan valuasi Linknau lebih sesuai dengan EV/Sales dan Fundraising/Revenue, yang merupakan metode yang paling cocok untuk menilai perusahaan startup pada tahap awal mengingat kondisi perusahaan yang tidak stabil. Dengan faktor daya tarik pasar yang paling mendominasi dan keunggulan kompetitif. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan valuasi yang bermanfaat bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi, bagi internal perusahaan untuk melakukan perbaikan dan peneliti startup di masa mendatang.

This study tries to analyze the valuation of Linknau Putella Digital (Linknau) which aims to seek additional company investment funds. Linknau, which has collaborated with six logistics partners. This research contributes to the most appropriate valuation methods and factors used to analyze Linknau's valuation value. The data used is the company's financial statements for the 2019-2022 period. Linknau's assessment is carried out using Relative Valuation. It can be concluded that Linknau's valuation calculations are more in line with EV/Sales and Fundraising/Revenue, which are the most suitable methods for assessing startup companies at an early stage considering the company's unstable condition. With the most dominating market attractiveness factor and competitive advantage. It is hoped that this research can provide useful valuations for investors who are interested in investing, for internal companies to make improvements and startup researchers in the future."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marubayashi, Hidetoshi
"Aims at uniting maximal orders, valuation rings, Dubrovin valuations, and more in a common theory, the theory of primes of algebras. This title also establishes possible applications of the noncommutative arithmetics to interesting classes of algebras"
Berlin: [Springer, ], 2012
e20419887
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Natalia Malau
"Ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan tingginya pertumbuhan perusahaan-perusahaan startup. Fenomena ini didukung dengan besarnya populasi yaitu jumlah pengguna telepon pintar mencapai ratusan juta. Jumlah perusahaan-perusahaan startup di Indonesia mencapai 2143 perusahaan pada tahun 2019. Namun, 93% dari mereka adalah startup kecil. Tingkat perusahaan startup diukur berdasarkan nilai valuasinya. Semakin besar valuasi dari perusahaan startup dipercaya akan mendorong pengembangan ekonomi digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia memiliki program 1000 startup digital sebagai langkah untuk mencapai beberapa tujuan pemerintah untuk memiliki lebih banyak Unicorn dan menjadi "The Digital energy of ASIA". Merespon keadaan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memahami secara sistemik pengembangan perusahaan startup dan valuasinya dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis

Indonesia's digital economy has shown a high growth of startup companies. This phenomenon is supported by large population where the number of mobile phone users have reached a hundred million. The number of startup companies in Indonesia reached 2143 in 2019. However, 93% of them are small startups. The leveling of the startup company is measured by its valuation size. The bigger the valuation of a startup company is believed will help the digital economy development. The Ministry of Communication and Informatics of Indonesia has 1000 digital startups program as a step to reach government goal to have more unicorns and be the digital energy of Asia. In response to that, this research aims to understand the systemic impact of Indonesia's startup companies development and their valuation by using system dynamics approach."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Pramasida
"

Valuasi dilakukan pada PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson). Kioson menjalani bisnis socio-commerce dengan menerapkan model bisnis O2O (online to offline). Tujuan dari valuasi adalah untuk mengetahui nilai ekuitas dan nilai per lembar saham Kioson, serta potensi dan kewajaran dari nilai per lembar saham Kioson. Valuasi dilakukan dengan pendekatan pendapatan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) melalui model Free Cash Flow to Firm (FCFF) dan Free Cash Flow to Equity (FCFE). Valuasi terdiri dari periode eksplisit dan periode terminal. Berdasarkan hasil valuasi, dengan nilai cost of equity sebesar 12,74% dan nilai cost of capital sebesar 12,59%, Nilai Ekuitas PT Kioson Komersial Indonesia Tbk adalah sebesar Rp4.333.727.166.420 atau dibulatkan menjadi Rp4.333.728.000.000 dan Nilai per Lembar Saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk adalah sebesar Rp6.667, bernilai lebih besar dari Nilai per Lembar saham per tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp2.910. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham Kioson berpotensi akan meningkat di masa mendatang. Berdasarkan Simulasi Monte Carlo, Nilai per lembar saham Rp2.910 merupakan nilai yang wajar probabilitas tercapai sebesar 94,96% sesuai dengan hasil simulasi Monte Carlo.


Valuation would made on PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson). Kioson runs socio-commerce business by implementing an O2O (online to offline) business model. The purpose of the Valuation is to estimate the Equity Value and Value per Share of Kioson, as well as the potential and fairness of the Value per Share of PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. Method used in this valuation is Discounted Cash Flow (DCF) method through Free Cash Flow to Firm (FCFF) and Free Cash Flow to Equity (FCFE) model. Valuation period would divided into explicit period and terminal period.. Based on the valuation results, with 12.74% Cost of Equity and 12.59% Cost of Capital, the Equity Value of PT Kioson Komersial Indonesia Tbk is Rp4,333,727,166,420 or rounded up to Rp4,333,728,000,000 and Value per Share of PT Kioson Komersial Indonesia Tbk is Rp6.667, greater than Rp2.,910 as the Kioson’s Value per Share on December 31st, 2017. It indactes that Kioson's share price would increase in the future. However, the Value per Share of Rp2.910 is a reasonable value with a probability reached 94.96% as the result of monte carlo simulation

 

"
Lengkap +
2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savage, Maryland : Rowman & Littlefield Publishers , 1989
332 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghozy Rafli Hasani
"Facebook Inc. (FB) is a social networking company operating worldwide. This report will discuss the valuation of Facebook Inc. using Abnormal Earnings model. Based on the calculation, the value per share of Facebook Inc. is $131.89. Compared to value per share traded at NASDAQ stock market, the value of Facebook Inc. is overvalued.

Facebook Inc. (FB) adalah perusahaan jejaring sosial yang beroperasi di seluruh dunia. Laporan ini akan membahas valuasi Facebook Inc. menggunakan model Abnormal Earnings. Menurut hasil dari kalkulasi model tersebut, nilai per lembar saham Facebook Inc. adalah sebesar $131,89. Dibandingkan dengan harga per lembar saham yang diperdagangkan di pasar saham NASDAQ, nilai Facebook Inc. terlalu tinggi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Kuncoro
"ABSTRAK
PT Krakatau Daya Listrik (KDL) merupakan perusahaan yang bergerak disektor tenaga listrik.
Konsumen utama dari KDL adalah PT Krakatau Steel, yang mempakan induk perusahaan. Krisis
multi dimensi sejak tahun 1997, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Selain profitabilitas perusahaanpun menjadi sangat terganggu, rencana pengembangan perusahaan pun tidak bisa dijalankan dengan mulus. Faktor ekstemal yang berupa harga jual
listrik dan harga beli bahan baku yang masih dalam regulasi pemerintah, serta faktor internal
berupa efisiensi yang rendah turut memperburuk kondisi perusahaan. Akibatnya muncul altematif untuk melakukan merger kembali ke perusahaan induk. Hal yang dapat menjadi langkah balik dari spin off yang dilakukan Krakatau Steel terhadap unit bisnisnya pada tahun 1996.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis valuasi dan optimasi struktur modal terhadap KDL. Langkah ini diajukan untuk melihat prospek KDL sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis tenaga listrik, serta untuk memberikan masukan terhadap struktur modal yang optimal dalam rangka pengembangan perusahaan. Kedua langkah tersebut diterapkan pada skenario masa depan perusahaan yang optimis dan pesimis, yang dikembangkan berdasar analisis lingkungan usaha.
Metode Adjusted Present Value (APV) digunakan untuk menilai perusahaan. Metode relative valuation maupun Discounted Cash Flow Analysis digunakan sebagai perbandingan. APV dipilih dalam kaitan dengan adanya perubahan struktur modal yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan menerapkan metode APV, dapat dilakukan identifikasi terhadap kontribusi interest tax shield {ITS) dalam nilai perusahaan. Hal ini dianggap perlu ulituk ditonjolkan karena posisi KDL yang merupakan perusahaan dengan leverage rendah.
Berdasarkan nilai valuasi perusahaan, selanjutnya dilakukan optimasi struktur modal perusahaan. Proses optimasi dilakukan dengan cara mencari weighted average cost of capital yang terendah. Langkah optimasi struktur modal ini sebenarnya diarahkan untuk meningkatkan share holder value, mengingat saat ini KDL masih merupakan perusahaan yang hampir tidak memiliki hutang jangka panjang. Disisi lain, dengan adanya peningkatan modal kerja maupun kebutuhan dana untuk investasi, perusahaan memang membutuhkan dana segar yang diasumsikan tidak dapat dipenuhi seluruhnya dari pihak internal perusahaan.
Hasil perhitungan valuasi menunjukkan bahwa perusahaan masih menyimpan prospek yang baik untuk berkembang. Baik dengan skenario pesimis (tanpa ekspansi pasar) mapun optimis (dengan ekspansi pasar), perusahaan diperhitungkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemegang saham. Namun, ekspansi pasar yang membutuhkan investasi pembangkit listrik baru, memberikan prospek yang lebih baik. Faktor yang melatar belakangi hal ini adalah karena adanya peningkatan efisiensi akibat adanya pembangkit baru tersebut.
Dari aspek optimasi struktur modal, rasio hutang sebesar 30% merupakan struktur modal optimal bagi perusahaan. Dengan rasio hutang sebesar 30% ini, perusahaan diperhitungan masih dapat memenuhi kewajibannya terhadap stock-holder maupun bond holder.
Hasil evaluasi ini, diharapkan menjadi masukan untuk memperkaya pengambilan keputusan terhadap penentuan masa depan KDL.
"
Lengkap +
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwaa Nabiilah Khairunnisa
"Propel Funeral Partners (ASX: PFP) adalah penyedia layanan pemakaman terbesar kedua di Australia, menawarkan berbagai layanan dan produk di industri perawatan kematian. Didirikan pada tahun 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX) pada tahun 2017, perusahaan ini dimiliki bersama oleh Fraser Henderson dan Albin Kurti, masing-masing memiliki saham sebesar 14,8%. Propel beroperasi di 144 lokasi di seluruh Australia dan Selandia Baru, menyediakan rumah duka, pemakaman, krematorium, dan aset terkait di berbagai negara bagian dan Selandia Baru. Perusahaan ini fokus pada layanan pemakaman seperti pengarahan pemakaman, layanan kremasi, dan layanan peringatan, serta menawarkan produk yang disesuaikan dengan preferensi pribadi, agama, atau etnis. Propel telah mengalami pertumbuhan yang stabil, dengan pendapatan meningkat dari $145,2 juta di FY22 menjadi $168,5 juta di FY23, dan proyeksi pendapatan sebesar $212,4 juta di FY24. Kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti volume kematian selama musim flu dan langkah-langkah jarak sosial. Perusahaan ini mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 15,93% untuk FY23 dibandingkan FY22 dan 20,59% untuk FY22 dibandingkan FY21. Marjin laba untuk tahun 2023 adalah 14,032% sementara marjin laba untuk tahun 2022 adalah 0,185%. Analisis DuPont pertama menunjukkan Propel mencapai spread positif sebesar 3,32% pada FY 2023, menunjukkan peluang untuk meningkatkan pengembalian ekuitas pemegang saham dengan meningkatkan leverage keuangan dalam struktur modalnya. Perusahaan menghasilkan OI positif (setelah pajak) sebesar 24.124,20, tetapi ini terlampaui oleh peningkatan besar dalam NOA sebesar 53.494,34, menghasilkan FCF negatif. Sensitivitas valuasi menunjukkan bahwa dengan WACC sebesar 7% dan TGR sebesar 4,25-5%, rekomendasi bergeser menjadi membeli saham Propel.
Propel Funeral Partners (ASX: PFP) is the second largest funeral service provider in Australia, offering a variety of services and products in the death care industry. Established in 2012 and listed on the Australian Securities Exchange (ASX) in 2017, the company is co-owned by Fraser Henderson and Albin Kurti, each with a 14.8% stake. Propel operates in 144 locations across Australia and New Zealand, providing funeral homes, cemeteries, crematoria, and related assets in various states and New Zealand. The company focuses on funeral services such as funeral directing, cremation services, and memorial services, and offers products tailored to personal, religious, or ethnic preferences. Propel has experienced steady growth, with revenue increasing from $145.2 million in FY22 to $168.5 million in FY23, and a projected revenue of $212.4 million in FY24. The company's financial performance is influenced by factors such as death volumes during flu seasons and social distancing measures. The company achieved sales growth of 15.93% for FY23 compared to FY22 and 20.59% for FY22 compared to FY21. The profit margin for 2023 is 14.032% while the profit margin for 2022 is 0.185%. The first DuPont analysis shows Propel achieved a positive spread of 3.32% in FY 2023, indicating an opportunity to enhance return on common shareholders' equity by increasing financial leverage in its capital structure. The company generated positive OI (after-tax) of 24,124.20, but this was overwhelmed by a large increase in NOA of 53,494.34, resulting in negative FCF. Valuation sensitivity shows that with a WACC of 7% and TGR of 4.25-5%, the recommendation shifts to buying Propel shares."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Benedikta Stella Harman
"Sydney Airport (SYD) is one of Australia’s busiest airports. Since 2002, Sydney Airport has been listed in the ASX (ASX : SYD). It derives its revenue from four main sources: aeronautical, retail, property and car rental, and parking and ground transport. This report analyses Sydney Airport’s valuation by using three different methods: multiples, residual income (RI), and free cash flow (FCF). Both FCF and multiples valuation results in lower value than SYD’s current stock price suggesting investors to sell SYD’s stock. However, RI valuation results in higher price than the current stock price. Comparing the three methods, our team believes that FCF is the most compatible method to value SYD.

Sydney Airport adalah salah satu airport paling sibuk di Australia. Sydney Airport di terdaftar di ASX (ASX : SYD) sejak 2002. Pendapatan utama Sydney Airport berasal dari 4 sektor yaitu: aeronautical, retail, sewa properti dan mobil, serta parker. Laporan ini menganalisa valuasi Sydney Airport melalui 3 metode yaitu: multiples, residual income (RI), dan free cash flow (FCF). Valuasi menggunakan FCF dan multiples lebih rendah daripada harga saham SYD mengindikasikan agar investor menjual investasi mereka. Namun, valuasi menggunkaan RI lebih tinggi daripada harga saham SYD, mengindikasikan agar investor membeli saham SYD. Membandingkan ketiga metode, kami percaya bahwa FCF adalah metode paling cocok untuk SYD."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Tamara
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa metode yang tepat dalam melakukan valuasi terhadap perusahaan. Objek penulisan ini adalah PT Bahaso Intermedia Cakrawala, perusahaan startup di bidang IT mengenai pendidikan bahasa asing. Data diperoleh melalui data primer, tinjauan literatur, observasi langsung di lapangan, wawancara dengan pihak yang bersangkutan. Metode valuasi yang tepat dalam perhitungan valuasi sebuah perusahaan startup khususnya Bahaso.com adalah metode campuran DCF dan Real Option. Hasil nilai valuasi yang didapat dengan metode DCF-Real Option adalah Rp23.157.951.132,00, sedangkan hasil nilai valuasi dengan metode Venture Capital adalah Rp14.484.069.909,00. Perbedaan ini terjadi dikarenakan perbedaan signifikan tingkat imbal hasil dan pengikutsertaan prospek perusahaan setelah IPO antara kedua metode.

ABSTRACT
The purpose of this paper is to analyze the appropriate method of valuation of the company. The object of this research is PT Bahaso Intermedia Cakrawala, a startup company in the field of IT on foreign language education. Data obtained through primary data, literature review, direct observation in the field, interview with the parties concerned. Appropriate valuation method in the calculation of a company 39 s startup valuation, especially Bahaso.com is a mixed method of DCF and Real Option. The result of the valuation value obtained by DCF Real Option method is Rp23.157.951.132,00, while the value of Venture Capital valuation is Rp14.484.069.909,00. This difference occurs due to significant differences in rate of return and the inclusion of prospects after IPO between the two methods."
Lengkap +
2017
S69189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>