Ditemukan 181158 dokumen yang sesuai dengan query
Athalia Aghani
"PT Enseval Putera Megatrading Tbk mengembangkan sistem surat pesanan elektronik yang selanjutnya disebut sebagai e-SP. e-SP merupakan sistem baru yang akan digunakan pada komputer, maka perlu dilakukan validasi terlebih dahulu. Validasi sistem komputer merupakan hal yang penting dikarenakan perangkat lunak merupakan komponen kritis dari sistem komputerisasi sehingga pengguna harus memastikan bahwa perangkat tersebut disiapkan sesuai dengan sistem pemastian mutu. Metode validasi sistem komputer dilakukan dengan menyusun protokol kualifikasi instalasi dan operasional untuk digunakan sebagai instruksi kerja pada kegiatan validasi sistem komputer. Protokol kualifikasi instalasi meliputi verifikasi dokumen instalasi, spesifikasi perangkat lunak, spesifikasi perangkat keras dan infrastruktur, koneksi sistem, sistem keamanan, format tanggal, dan audit trail. Protokol kualifikasi operasional mencakup 26 pengujian untuk memastikan sistem dapat berfungsi sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Validasi sistem komputer untuk surat pesanan elektronik (e-SP) bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang baru dikembangkan dan akan digunakan selanjutnya memenuhi persyaratan yang tertera pada CDOB dan CPOB, serta memastikan juga terkait efektivitas dari kerja sistem e-SP.
PT Enseval Putera Megatrading Tbk has developed an electronic order letter system, hereinafter referred to as e-SP. e-SP is a new system that will be used on a computer, it needs to be validated first. Computer system validation is important because software is a critical component of a computerized system so users must ensure that the device is prepared according to a quality assurance system. The computer system validation method is carried out by compiling an installation and operational qualification protocol to be used as work instructions for computer system validation activities. The installation qualification protocol includes verification of installation documents, software specifications, hardware and infrastructure specifications, system connections, security systems, date formats, and audit trails. The operational qualification protocol includes 26 tests to ensure the system can function according to predetermined specifications. Computer system validation for electronic order (e-SP) aims to ensure that the system that has just been developed and will be used subsequently meets the requirements stated in the CDOB and CPOB, as well as ensuring the effectiveness of the work of the e-SP system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tjahjo Novarijanto
"Pada tugas akhir ini dibuat sistem pengendali privatisasi ruang dengan menggunakan komputer pribadi. Sebagai media penghubung antara sistem dengan pemrograman pada komputer dipergunakan card interface yang berintikan IC PPI 8255. Pada tugas akhir ini dijelaskan prinsip kerja dan cara menggunakan Interface. Prinsip kerja simulasi ini adalah ID card dimasukkan slot masukan, maka data PA7 - PA4 akan dibaca secara program. Jika data benar maka akan ditampilkan instruksi pengisian password secara pemrograman, tetapi apabila data tersebut berbeda maka akan ditampilkan "WARNI iG Qioriias ditolak flan kartu segera dicabut!". Setelah pengisian password dengan benar maka pintu geser aktif dan dicatat waktu masuk ke ruang tersebut. Adapun untuk keluar ruangan setelah ID card dimasukkan slot rnasukan maka data P133 - PBO dibaca untuk dibandingkan dengan data base karyawan, selanjutnya dicatat waktu keluar ruangan serta mengaktifkan pinto geser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39832
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fiona Natania Kurniadi
"Industri farmasi memiliki kewajiban untuk menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan efektivitas. Pada penerapan Change Request, PT Mahakam Beta Farma (MBF) melaksanakan seluruh proses menggunakan dokumen fisik. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses serta penyimpanan dokumen, PT. MBF melakukan perubahan menjadi sistem yang terkomputerisasi. Berdasarkan CPOB 2018, penggantian operasi manual menjadi sistem komputerisasi tidak boleh mengakibatkan penurunan kualitas produk, kendali proses, atau pemastian mutu, dan tidak meningkatkan risiko terhadap proses. Oleh karena itu dilakukan validasi sistem komputer Change Request PT. MBF. Validasi dilakukan berdasarkan protokol validasi yang telah disetujui berdasarkan User Requirement Specification dan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu kualifikasi Intalasi software dan hardware serta kualifikasi operasional software. Pada kualifikasi instalasi terdapat 82 uji yang harus dilaksanakan, terdiri dari 74 uji software, 4 uji hardware, dan 4 uji terkait instruksi kerja. Seluruh uji hardware lolos uji, 3 aspek instruksi kerja lolos uji dan 1 aspek belum terlaksana tetapi pelaksanaannya telah dijadwalkan, 67 aspek software lolos uji sedangkan 7 aspek lainnya lolos dengan catatan dan perbaikan. Pada kualifikasi operasional terdapat 62 tahap uji terkait alur kerja software dan seluruh aspek telah lolos uji. Hal tersebut menunjukan bahwa sistem CR PT. MBF telah memenuhi kualifikasi instalasi dan operasional sehingga dapat dilanjutkan dengan kualifikasi performa.
The pharmaceutical industry has an obligation to produce drugs that meet the quality, safety, and effectiveness requirements. In implementing the Change Request, PT Mahakam Beta Farma (MBF) performed the entire process using physical documents. To increase the effectiveness and efficiency of the processes and storage management, PT. MBF changed the system to a computerized system. Based on CPOB 2018, replacing manual operations with computerized systems may not decrease product quality, process control, or quality assurance, and doesn’t increase the process risk. Therefore, validation for the computer system was performed. The validation is carried out based on the validation protocol that was written based on the User Requirements Specification and carried out in two stages, there are installation qualification and operational qualification. In the installation qualification, there are 82 tests consisting of 74 software tests, 4 hardware tests, and 4 tests related to work instructions. All hardware tests passed the test, 3 aspects of work instructions passed the test and 1 aspect had not been performed but had been scheduled, 67 aspects of the software passed the test while 7 other aspects passed with notes and improvements needed. In operational qualification, there are 62 test stages related to software workflow and all aspects have passed the test. It could be concluded that the CR system of PT. MBF has passed the installation and operational qualifications and can be continued with performance qualification."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kartika Chairunnisa
"Beberapa teknologi dikembangkan untuk mendukung utilisasi server yang lebih optimal, salah satu di antaranya adalah virtualisasi. Akan tetapi seiring dengan perkembangannya tersebut tentu menyisakan pertanyaan tentang seberapa besar tingkat keamanan dari virtualisasi. Ada beberapa teknik virtualisasi yang telah dikembangkan, diantaranya adalah Paravirtualization Hardware Virtual Machine (PVHVM) yang dikembangkan oleh Xen. Xen PVHVM menggabungkan masing- masing keunggulan dari Paravirtualization (PV) dan Hardware Virtual Machine (HVM). Skripsi ini membahas mengenai analisis keamanan teknik virtualisasi, khususnya mesin virtual pada Xen PVHVM jika dibandingkan dengan PV maupun HVM. Teknik virtualisasi PV akan diimplementasikan dengan menggunakan Xen dan teknik virtualisasi HVM diimplementasikan dengan Oracle VirtualBox. Kemudian sebagai tambahan, ketiga teknik virtualisasi tersebut juga dibandingkan dengan kondisi tanpa virtualisasi. Sistem pengujian dilakukan pada dua buah PC yang berfungsi sebagai host dan penyerang. Penyerangan dilakukan dengan DoS attack TCP SYN flood. Selanjutnya pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan empat parameter benchmark yaitu CPU, memory, file I/O, dan bandwidth pada kondisi tanpa dan dengan penyerangan. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan environment virtual pada saat terjadi serangan DoS tidak lebih baik daripada kondisi tanpa virtualisasi. Selain itu hasil benchmark kinerja Xen PVHVM menunjukkan tingkat degradasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan PV, yaitu dengan rata-rata sebesar 24.43%. Namun keamanan Xen PVHVM terhadap DoS attack ini lebih unggul daripada HVM.
Various technologies have been developed to provide more optimize server utilization. One kind of them is virtualization. Meanwhile those developments appearently make some questions about how much the security level of virtualization. There are kind of virtualization techniques, such as Paravirtualization Hardware Virtual Machine (PVHVM) which developed by Xen. Xen developed PVHVM with combination of each advantage of Paravirtualization (PV) and Hardware Virtual Machine (HVM). This thesis explains the virtualization techniques security analysis, specifically the virtual machine on Xen PVHVM comparing with PV and HVM. Xen will be chosen to implement PV and Oracle VirtualBox will be chosen to implement HVM. Also for addition, those three techniques will be compared with unvirtualized system. This experiment implements two PCs as host and attacker. The attacker uses DoS attack TCP SYN flood. Then the performance test conducted based on four benchmark parameters, these are CPU, memory, file I/O, and bandwidth with and without attack condition. This experiment shows that the virtual environment doesn‟t provide better performance than unvirtualized system when it‟s attacked by DoS. Moreover, a Xen PVHVM benchmark result shows more degradation compared with PV by 24.43%. But fortunately it shows better result than HVM."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
S55828
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Melviana Anggraini
"Sistem informasi dan teknologi memiliki peran signifikan dalam proses pembangunan sebuah organisasi. Kebutuhan terhadap efisiensi waktu dan biaya mempengaruhi berbagai sektor untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam aktivitas bisnis organisasi. BLU PIP saat ini sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung layanan pengelolaan pembiayaan ultra mikro maupun layanan pembiayaan ultra mikro. Namun dalam prosesnya, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi seperti kurang optimalnya pemanfaatan SI/TI, pengembangan SI/TI yang dilakukan tidak sepenuhnya mendukung proses bisnis, sistem yang tidak terintegrasi dan buruknya pengelolaan informasi. Oleh karena itu, diperlukan rumusan rencana strategis sistem informasi sehingga melalui rumusan rencana strategis sistem informasi, BLU PIP memiliki pedoman untuk pengelolaan dan pengembangan SI/TI yang lebih baik di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rumusan rencana strategis sistem informasi yang dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan SI/TI di lingkungan BLU PIP. Metodologi penelitian ini menggunakan metodologi penyusunan rencana strategis sistem informasi oleh Ward & Peppard dengan metode analisis antara lain Mission Model Canvas, Value Chain, Proses Bisnis, Critical Success Factor dan McFarlan Strategic Grid. Sedangkan untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode analisis tematik. Metodologi Ward & Peppard dilakukan dengan menganalisis kondisi internal dan eksternal bisnis dan SI/TI sebagai masukan sehingga menghasilkan rumusan strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI. Selanjutnya menyusun rancangan portofolio aplikasi masa mendatang dan membuat rekomendasi peta jalan pengembangan SI/TI. Portofolio aplikasi masa mendatang didapat sebanyak 21 aplikasi yang akan dikembangkan selama 5 (lima) tahun sesuai dengan penentuan prioritas pada peta jalan pengembangan SI/TI yang telah disusun. Dengan adanya rencana strategis sistem informasi ini diharapkan dapat menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis BLU PIP .
Information systems and technology have a significant role in the development process of an organization. The need for time and cost efficiency influences various areas to utilize information technology in organizational business activities. BLU PIP has now begun to utilize information technology to support ultra-micro financing management and ultra-micro financing services. However, in the process, BLU PIP faced several problems that occurred as if the development of IS/IT that existed did not fully support business processes, systems is not integrated and information management poorly maintened. Therefore, it is necessary to formulate an information system strategic plan.This research aims to formulate an information system strategic plan that can be used as a guideline in the development of IS/IT. This research use an information system strategic plan method by Ward & Peppard. Mission Model Canvas, Value Chain, Business Process, Critical Success Factor and McFarlan Strategic Grid analysis as its analytcal methods. Meanwhile, to analyze the data, this research used the thematic analysis method. The Ward & Peppard methodology is carried out by analyzing the internal and external conditions of the business and IS/IT as input to formulate an IS strategy, IT strategy, and IS/IT management strategy. The portfolio of future applications is also needed to design an IS/IT development roadmap. It includes 21 applications that will be developed over 5 (five) years. The development will be carried out is base on the prioritization of IS/IT development roadmap that has been prepared. Hopefully, this information system strategic plan will allow alignment of the IS/IT strategies and business strategy"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Irwan Saidi
"Penggunaan voucher elektronik terus meningkat hingga melebihi 95% dari total voucher yang digunakan. Mengingat bahwa voucher hal yang sangat penting bagi bisnis telekomunikasi maka operator elekomunikasi selular harus memiliki sistem distribusi yang handal. Tesis ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi yang digunakan oleh PT XYZ, performansi dan pengembangannya ke depan dengan melihat pada kondisi eksternal dan internal perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem distribusi PT XYZ yang menggunakan multi channel masih dapat berjalan efektif tetapi masih harus diperbaiki dari sisi performansi sistem untuk meningkatkan responsivenss terhadap pasar. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki service level agreement, edukasi kepada mitra distribusi, helpdesk yang harus bekerja selama 24 x 7 dan optimalisasi network. Dalam pengembangan sistem distribusi voucher ke depan perlu dipertimbangkan adanya inovasi sistem distribusi voucher elektronik. Pengembangan sistem yang dimaksud adalah dengan melakukan disintermediation pada sistem. Tetapi hal tersebut harus dikaji lebih lanjut mengenai aspek financial, operation and marketing.
The usage of electronic voucher has been increased significantly exceeded 95% of total voucher. Considering that voucher is one of the most important things for business telecommunication, therefore telecommunication operator has robust electronic system distribution. The aims of this thesis are to evaluate the electronic distribution system in PT XYZ, their performance and the future development. The result of this research show that electronic voucher distribution system of PT XYZ has run effectively but there are some are that need improvement from performance to increase the market responsiveness. The required improvements are service level agreement improvement, distribution channel education, 24 x 7 helpdesk, and network optimalization. For future development, the electronic voucher shall consider about innovation of distribution channel. The alternative of improvement is doing the disintermediation, so operator distributes the voucher directly to retailer. But this idea shall be analyzed deeply from financial, operation and marketing impact."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26493
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Nahry
"Kelangkaan komoditas merupakan permasalahan yang dihadapi oleh BUMN-PSO yang menjadi studi kasus. Salah satu penyebabnya adalah inefisiensi dalam sistem distribusi yang berlaku saat ini. Disertasi ini bertujuan untuk mengembangkan model optimasi yang dapat digunakan untuk mendisain sistem distribusi BUMN-PSO. BUMN-PSO memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan komersial umumnya dalam hal kewajiban pemenuhan kebutuhan atas produk subsidi. Metode penelitian ini adalah melalui studi eksplorasi , yaitu melalui interview terhadap manajemen salah satu BUMN-PSO dan kajian pustaka serta studi eksplanatori, yaitu melalui proses pengembangan model optimasi. Model yang dikembangkan berfungsi sebagai alat evaluasi dan pengambil keputusan bagi berbagai strategi usulan untuk meningkatkan efisiensi sistem. Aplikasi model terhadap beberapa kasus hipotetikal dengan menggunakan program aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa sistem operator tunggal akan memberikan efisiensi yang lebih baik. Selain itu, optimasi distribusi secara tersentralisasi berbasis besaran bahan baku memberikan hasil optimasi yang lebih baik dibandingkan dengan optimasi berbasis komoditas. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan aplikasi model terhadap data real BUMN-PSO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
D1191
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library
Arie Valdano T.
"Dewasa ini, otentikasi berbasis password telah digunakan berbagai situs penyedia layanan berbasis web. Hal ini disebabkan kemudahan yang diberikan layanan Single Sign On (SSO) untuk memberikan akses ke berbagai aplikasi web melalui satu kali otentikasi password. Namun, layanan SSO memiliki kerentanan terhadap serangan password guessing, terutama serangan brute force dan dictionary attack. Penerapan protokol login berupa protokol Pinkas-Sander (PS), protokol van Oorchot-Stubblebine (VS) dan Password Guessing Resistant Protocol (PGRP) pada layanan SSO bertujuan untuk menyediakan layanan otentikasi berbasis password yang aman dan terpercaya bagi pengguna. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan beberapa aspek, seperti keamanan (security), keberdayagunaan (usability) dan konsumsi sumber daya komputasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa protokol PGRP mendukung tiga aspek tersebut dengan baik. Protokol PGRP hanya memunculkan tiga kali CAPTCHA saat pengguna melakukan login secara benar menggunakan tiga akun berbeda, sedangkan protokol PS dan protokol VS memunculkan CAPTCHA sebanyak 30 kali. Selain itu, protokol PGRP menghasilkan utilisasi memory server otentikasi lebih kecil dibandingkan protokol PS dan protokol VS. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata dari protokol PS memiliki selisih nilai utilisasi memory sebesar 226,1 kB ? 706,35 kB lebih kecil dibandingkan protokol PS dan protokol VS. Dengan demikian, protokol PGRP direkomendasikan untuk diterapkan pada layanan SSO.
Nowadays, password based authentication have been used by various web service provider. It is due to the convenience of Single Sign On (SSO) service to permit a user to access into multiple web applications through password authentication at once. However, password based authentication prone to password guessing attacks, especially brute force and dictionary attack. The implementation of login protocol as PS protocol, VS protocol and Password Guessing Resistant Protocol (PGRP) in SSO service aim to provide a secured and trustworthy password based authentication service for legitimated users. It will be considered based on several aspect including security, usability and computation resource consumption. The experiment's result show that PGRP is able to support the three aspect of SSO service. PGRP protocol only challenged CAPTCHA three times when user use three different account, whereas PS protocol and VS protocol challenged CAPTCHA 30 times. In addition, PGRP protocol result memory utilization of authentication server less than protocol PS and protocol VS. It was showed by average value of memory utilization about 226.1 kB to 706.35 kB less than PS protocol and VS protocol. Thus, PGRP protocol is recommended to be implemented on SSO service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35651
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Reni Munazaroh
"Tesis ini membahas tentang sistem pengamanan Markas Besar Kepolisian yaitu kantor pusat pelaksanaan kegiatan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menganut sistem Kepolisian Terpusat (Centralized System of Policing) yaitu sistem kepolisian yang terpusat/ tersentralisasi dimana sistem kepolisian berada di bawah kendali atau pengawasan langsung Markas Besar Polri. Dalam melaksanakan peran dengan sistem terpusat ini, sehingga Polri memiliki ciri yakni menggunakan sistem komando secara terpusat, terdapat standarisasi profesionalisme, wilayah kewenangan hukum lebih luas. Tesis ini khusus membahas terkait sistem pengamanan Mabes Polri dalam perspektif manajemen sekuriti fisik. Menggunakan metode kualitatif dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil tesis ini menunjukkan bahwa sistem pengamanan Mabes Polri dalam persepktif sekuriti fisik masih kurang dikarenakan hasil penentuan level sistem pengamanan sekuriti fisik Mabes Polri pada level 2 dan belum pada level 1 atau level optimal, hasil ini juga dikuatkan oleh perhitungan Obyek vital tertentu yang menguatkan nilai level tersebut. Dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumen kajian di Mabes Polri masih terbatas pada level kepolisian wilayah. Rekomendasi dalam tesis ini yaitu agar dibuat kajian khusus level Markas besar secara spesifik terkait sekuriti fisik, baik dalam hal menentukan level keamanan Markas Besar hingga secara jelas menyusun dan melaksanakan standar personil, alat, serta prosedur yang terpusat, kemudian sebaiknya Polri dapat membuat acuan sistem pengamanan agar masyarakat dapat menerapkannya di tempat tinggal, lingkungan, perkantoran, maupun sarana publik lainnya, karena seperti yang kita ketahui bahwa Polri berwenang terhadap penyelenggaraan Pengamanan Swakarsa (Pam Swakarsa), Namun terkait manajemen sekuriti fisik Polri belum mempunyai acuan dan standar baku. Rekomendasi lain bagi Markas Polri dari penulis yakni sebaiknya Markas Polri mengatur ulang pemetaan zona, mulai dari zona publik, zona semi khusus hingga zona sangat khusus misalnya area Densus, intel dan ruang-ruang penyimpanan senjata.
This thesis discusses the Security system the headquarters of Indonesia National Police an overview of the perspective of physical security management, which is a central office of police activity that adheres to the Centralized System of Policing, a centralized / centralized police system in which the police system is under direct control or supervision by the National Police Headquarters. In case of this role with a centralized system so that the Police of the Unitary State of the Republic of Indonesia has the characteristic of using a centralized command system, there is a standardization of professionalism, a wider area of legal authority, the scope of supervision in this system is broad. This thesis discusses specifically related to the security system of the Indonesia National Police Headquarters in the perspective of physical security management related to various events that have occurred such as fires, bomb explosions, and threats, besides those that often occur today such as large demonstrations, then the Headquarters security system. The results of this thesis indicate that the police Headquarters security system in terms of physical security is still lacking and the reach level is 2, not reach level 1 yet. Existing documents studies in Indonesia National Police Headquarters are still limited to the regional police level. Recommendations in this thesis for security systems in Headquarters so that specific Headquarters level studies are specifically made regarding physical security, both in terms of determining the security level of Headquarters to clearly formulate and implement centralized standard so the community can apply it in residences, environment, offices, and other public facilities, as we know that the National Police has the authority to organize the Swakarsa Security (Pam Swakarsa). Another recommendation for the Indonesia National Police is that doing rearrange the mapping of zones, starting from public zones, public reports, semi-special to zones very special for example Detachment area, intelligence and weapons storage rooms."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alfri Kusnadi
"Sistem distribusi & kontrol adalah bagian yang vital pada fasilitas bawah laut. Sistem distribusi & kontrol berfungsi untuk mendistribusikan pengiriman tenaga listrik, tenaga hidrolik dan injeksi kimia ke fasilitas bawah laut. Dalam masa operasinya, sistem distribusi & kontrol bisa mengalami gangguan apakah berupa kerusakan atau turunnya kinerja sistem tersebut. Pembahasan dalam makalah ini terkait investigasi gangguan pada jalur hidrolik LP2 yang mengirimkan tenaga hidrolik dari Topside ke fasilitas bawah laut. Untuk bisa melakukan investigasi gangguan pada system distribusi & kontrol apakah disebabkan oleh kebocoran ataupun kerusakan, selalu melibatkan penggunaan kapal dan ROV dikarena inspeksi visual dan intervensi terhadap fasilitas bawah laut cuma bisa dilakukan dengan mengandalkan ROV. Persiapan investigasi dilakukan dengan melakukan studi literatur dari dokumen-dokumen yang telah tersedia pada tahap perancangan, pemasangan dan pengujian. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat investigasi. Langkah-langkah investigasi juga menyesuikan kemampuan dari kapal dan ROV yang tersedia.
Distribution & control systems are critical parts of the subsea facilities. The distribution & control system functions to distribute the delivery of electric power, hydraulic power and chemical injection to the subsea facilities. During operational period, the distribution & control system can experience disruption, whether in the form of damage or a decrease in the system's performance. The discussion in this paper concerns the investigation of disturbances in the LP2 hydraulic line which transmits hydraulic power from Topside to the subsea facilities. In order to be able to investigate disturbances in the distribution & control system, whether caused by leaks or damage, always involves the use of vessel and ROVs since the visual inspections and interventions on underwater facilities can only be done by the ROV. Preparation for the investigation was carried out by conducting a literature study of the documents available at the design, installation and testing stages. Based on these documents, the steps that must be taken during the investigation are determined. Investigation steps also adjust the capabilities of the available ships and ROVs. Details of the leak investigation work are discussed in this engineering report."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library