Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Rian Indra Eftritianto
"Perkembangan museum di Provinsi Jambi dapat dikatakan sangat lamban dan memprihatinkan dalam kreativitas di bidang program publik, padahal museum adalah tempat pembelajaran dan sumber informasi yang menyimpan beragam warisan dan sejarah yang perlu dikomunikasikan melalui program publik khususnya Jambi. Museum memiliki potensi untuk kemajuan dan perkembangan bangsa ini karena menjadi jembatan antara berbagai kepentingan, serta informasi yang dapat mendidik. Selain potensi yang dimiliki museum berupa koleksi, lokasi strategis, ruangan aula, dan halaman museum yang luas, penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan dan pengemasan program publiknya. Namun, program publik yang ada pun masih bersifat umum dan belum memaksimalkan peran museum untuk masyarakat. Program-program publik museum yang telah dilaksanakan belum menunjukkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam bentuk partisipasi program publik. Keterlibatan masyarakat masih berupa peserta bukan sebagai mitra yang turut merencanakan program yang akan dilaksanakan. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak Museum perjuangan rakyat Jambi dalam pengembangan sebuah program publik yang diharapkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dikalangan masyarakat Jambi. Sedangkan, metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pengembangan program publik harus melakukan beberapa tahap untuk bisa menghasilkan program publik yang baik, serta peran dalam koleksi yang akan disampaikan, yaitu 1) menghasilkan ide, 2) menetapkan ide dasar, 3) cura ide (Brainstorming), 4) menguji dan membuat sketsa ide, 5) pelemparan (Pitching) Ide, 6) pemilihan dan penetapan ide. Selain itu, keterlibatan partisipasi harus dilibatkan dalam program publik di Museum Perjuangan Rakyat Jambi, di mana partisipasi atau peran masyarakat pada museum diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015. Dengan demikian, dalam pengembangan museum harus melakukan sebuah kolaborasi dengan mitra yang melakukan kerja sama di museum.

The development of museums in Jambi Province can be said to be very slow and concerning in terms of creativity in the field of public programs, even though museums are places of learning and sources of information that store various heritages and histories that need to be communicated through public programs, especially Jambi. Museums have the potential for the progress and development of this nation because they are a bridge between various interests, as well as information that can educate. In addition to the museum's potential in the form of collections, strategic locations, hall rooms, and a large museum courtyard, it is important to note the management and packaging of its public programs. However, the existing public programs are still general in nature and have not maximized the role of the museum for the community. Museum public programs that have been implemented have not shown active community involvement in the form of public program participation. Community involvement is still in the form of participants not as partners who participate in planning the program to be implemented. Thus, the purpose of this research is to provide input to the Jambi people's struggle Museum in developing a public program that is expected to bring out a sense of nationalism among the people of Jambi. Meanwhile, this research method uses qualitative methods. From the results of this study it is known that the process of developing a public program must carry out several stages to be able to produce a good public program, as well as its role in the collection to be submitted, namely 1) generating ideas, 2) establishing basic ideas, 3) curating ideas(Brainstorming), 4) testing and sketching ideas, 5) pitching(Pitching) Idea, 6) selection and determination of ideas. In addition, the involvement of participants must be involved in public programs at the Jambi People's Struggle Museum, where participation or the role of the community in the museum is regulated in Government Regulation (PP) Number 66 of 2015. Thus, in developing the museum must carry out a collaboration with partners who carry out cooperation in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rodiani Ekaningsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengembangan edukasi di Museum Negeri
Provinsi Banten melalui Pameran Temporer Partisipatori dan Program Publik
dalam membentuk pemahaman pengunjung dan masyarakat mengenai
keberagaman budaya dan masyarakat yang berasal dari latar belakang yang
berbeda.
Museum adalah lembaga edukasi non-formal dan memiliki peranan dasar
yakni sebagai lembaga Pendidikan. Dengan demikian museum memiliki
keterkaitan secara langsung sebagai sumber daya pendidikan yang menampilkan
kekhasan daerah bagi masyarakat setempat.
Dengan menggunakan konsep New Museum melalui pendekatan
partisipatori serta dilengkapi model pembelajaran active learning, penelitian ini
berusaha untuk mengembangkan edukasi melalui pameran temporer partisipatori
dan program publik yang bisa diterapkan di Museum Negeri Provinsi Banten guna
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman pengunjung dan
masyarakat.
Masukan dan saran juga disampaikan melalui penelitian tesis ini kepada
pihak pengelola museum untuk mengembangkan program-program edukasi yang
lebih bervariatif, inovatif, menyenangkan dan bermanfaat bagi pengunjung dan
masyarakat serta mengoptimalkan dan memaksimalkan peran, fungsi dan
tanggungjawab Museum Negeri Provinsi Banten sebagai lembaga edukasi non
formal di masyarakat baik di masa kini dan masa yang akan datang.

ABSTRACT
This thesis discusses the Development of Education at the Banten Province
Museum through the Participatory Temporary Exhibition and the public program
on the diversity of cultures and communities that come from different
backgrounds.
Museum is a non-formal education institution and has a basic role as an
educational institution. Thus the museum has direct relevance as an educational
resource that displays regional peculiarities for the community.
By using New Museum concept with participatory approach and completed
with active learning model, this research tries to develop education through
participatory temporary exhibition and public program that can be applied in
Banten Province Museum to increase knowledge and understanding of people and
society.
Inputs and suggestions are also submitted through this thesis research to
museum to develop educational programs that are more varied, innovative, fun
and useful for people, organizations and institutions of Banten Province as nonformal
education institutions in present and future."
2017
T48934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Dillenia
"Penelitian ini berjudul "Strategi Pengembangan Program Publik di Museum Daerah Sang Nila Utama Pekanbaru (Museum Daerah Riau)". Alasan pemilihan judul adalah dikarenakan hingga saat ini program publik yang dibuat oleh Museum Daerah Riau masih belum dapat meningkatkan minat kunjung masyarakat, apalagi merubah pandangan mereka tentang arti dan fungsi museum sebenarnya. Sementara itu peluang museum untuk mengembangkan program programnya tersebut sangat besar.
Pemda Riau dengan visi dan misi pembangunan yang berlandaskan kebudayaan Melayu dapat dijadikan peluang dalam pengembangan program publik Museum Daerah Riau, tetapi hingga saat ini tujuan dari pengembangan tersebut belum juga terwujud Hal ini terbukti dengan direnovasinya gedung pameran tetap museum ini pada tahun 2003-2004 atas dasar visi dan misi tersebut, namun tidak ada peningkatan dari jumlah.
Berdasarkan hal di atas, penulis mencoba untuk meneliti strategi pengembangan program publik Museum Daerah Riau saat ini melalui pendekatan manajemen strategi dan analisis SWOT, untuk selanjutnya ditemukan penyebab kegagalannya dan bentuk alternatif strategi pengembangan program publik yang tepat.
Masalah yang harus dipecahkan dalaun penelitian ini adalah bagaimana membuat strategi yang dapat mempergunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki museum untuk menutupi kelemahan dan menghindari ancaman tantangan terhadap museum selama ini. Penelitian difokuskan pada teknik pengelolaan program publik itu sendiri, potensi yang dimiliki museum (sumberdaya manusia, anggaran, koleksi, sarana dan prasarana, yang mendukung pengembangan tersebut) dan dilanjutkan dengan peluang, tantangan dan ancaman dari faktor lingkungan luar terhadap pengembangan tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan visi dan misi yang cocok dengan situasi dan kondisi museum serta hal luar yang mempengaruhinya, sehingga akan di dapatlah sebuah strategi yang tepat dengan sasaran jangka pendek untuk meningkatkan minat pengunjung datang ke museum dan sasaran jangka panjang untuk merubah persepsi masyarakat yang negatif selama ini terhadap museum.
Penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan pengertian dan landasan teori, kemudian melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk pengembangan, seperti data internal museum (koleksi, sarana dan prasarana publik, kondisi pegawai yang dimiliki museum, anggaran) dan data dari lingkungan eksternal museum yang berasal dari faktor sosial budaya. masyarakat, perkembangan teknologi, geografi dan politik. Selanjutnya penulis akan menganalisis faktor-faktor tersebut dengan metode analisis SWOT.
Metode analisis SWOT adalah sebuah metode analisis yang melihat kekuatan dan kelemahan dari faktor internal museum serta peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal museum.
Hasilnya adalah berupa sebuah strategi pengembangan program publik yang mengacu pada terwujudnya Museum Daerah Riau sebagai media pendidikan interaktif, pusat informasi, dan obyek wisata budaya melalui kumpulan koleksi sejarah dan kebudayaan Melayu yang dimilikinya, dengan misi :
1. Berupaya memberikan gambaran dan informasi perkembangan sejarah dan kebudayaan Melayu - Riau.
2. Berupaya menghidupkan kembali gambaran mengenai Riau sebagai pusat kebudayaan dan bahasa Melayu pada abad 14-19.
3. Berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebuayaan Melayu-Riau.
4. Memperkuat identitas kebudayaan yang dimiliki masyarakat Riau
5. Berupaya memberikan gambaran informasi perkembangan kebudayaan Melayu dunia yang memiliki keterkaitan dengan kebudayaan Melayu-Riau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Indonesia, 2006
R 069.2 PEN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Efendi
"Tesis ini mengkaji Pengembangan Museum Situs Batujaya yang sesuai dengan museologi baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang memfokuskan pada kondisi Situs Batujaya. Analisisnya difokuskan pada komunikasi museum situs dengan menggunakan teore edukasi. Selanjutnya dibahas mengenai pengembangan pengelolaan koleksi dan struktur organisasi. Desain arsitektur juga menjadi pembahasan yang penting sebagai pendukung pengembangan Museum Situs Batujaya. Konsep dan desain edukasi diwujudkan dalam bentuk pameran dan program publik. Tema pameran mengenai ?Situs Batujaya sebagai satu-satunya percandian tertua di Jawa? menjadi bagian penting sebagai dasar dalam pembuatan alur cerita dan tata pamer. Tata pamer dibuat dengan teore edukasi konstruktivis dengan pendekatan lingkungan. Selain itu, cara belajar informal free-choice learning juga menjadi pilihan yang dapat dilakukan dalam pengembangan Museum Situs Batujaya.

This thesis reviewing the development of the Site Museum of Batujaya in accordance with the new museology. Using descriptive qualitative method focusing on the condition of Archaeological Site of Batujaya, the analysis focused on the communications museum site by using the theory of education. Further discussion regarding the development of collection management and organizational structure, and the architectural design also became an important discussion to support the development of Batujaya Site Museum. The educational concept and design to be done by the "Museum Site of Batujaya" embodied in the form of exhibitions and public programs. "Batujaya Site as the oldest temple in Java" as the exhibition theme played an important role as a basic plot in the making of storyline and exhibition design, which created on the base of the constructivist educational theory in accordance with environmental approach. Furthermore, free-choice informal learning method is also an option in the development of Batujaya Site Museum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amir Sutaarga
Jakarta: Direktorat Permuseuman Dit-Jen Keb. P dan K, 1982
069.09 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku laporan seminar ini bertujuan untuk mendapatkan kemantapan dalam hal konsepsi tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja serta landasan hukumnya agar museum dapat benar-benar mampu dan berdayaguna sesuai dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat. Seminar diadakan di Gelanggang Olah Raga Jaya Raya, Ragunan, Pasar Minggu Jakarta. Pada tanggal 28 s/d30 Oktober 1976, dan sebagai hasilnya diterbitkan buku laporan lengkap seminar pengelolaan dan pambardayagunaan museum di Indonesia ..."
Jakarta: 1976/1977
K 069.095 98 SEM
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Misrayanti Arif
"Tesis ini membahas penyajian koleksi di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memperlihatkan kebudayaan masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan tahapan penelitian pengumpulan data, analasis data, dan pembahasan.
Hasil penelitian menyarankan bahwa museum dalam menyajikan koleksi kebudayaan masyarakat menggunakan pendekatan kebudayaan dengan menyajikan tujuh unsur kebudayaan dari suku-suku asli daerah Sulawesi Tenggara, yaitu Suku Tolaki, Suku Buton, dan Suku Muna.

This theses discussed about the collection in Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara to show the variety is cultural society. The method used in this research are descriptive qualitative with three main stage of data collection, analiysis and discussion.
Result from this research suggest in presenting the collection of cultural society, museum should we the cultural approach by including all the sevent cultural element from the original tribes in Southeast Sulawesi area. These Original tribes are the Tolaki, Buton, and Muna tribe.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26099
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
R 069.0958 DIR II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Handoni
"Akhir Pekan di Museum Nasional Indonesia adalah program publik Museum Nasional Indonesia, sejak 2013. Program menghidupkan satu atau beberapa koleksi dalam pertunjukan teater. Meski telah dilakukan sejak lama, tapi kajian mengenai teater museum nyaris tak tersedia di Indonesia. Tesis ini membahas dinamika penerapan teater museum di dalam program tersebut dan diharapkan bisa mengisi kekosongan kajian tersebut. Observasi hampir empat tahun, wawancara dengan pengelola program, juga pendekatan hermeneutika terhadap naskah-naskah lakon dilakukan, termasuk memeriksa aneka dokumen dan media publikasi. Hasilnya, teater museum tidak cuma bisa digunakan untuk memediasi nilai dan konteks masa lalu koleksi untuk publik masa kini yang cocok dengan pendekatan Museologi Baru dan Museum Konstruktivis (Hein, 1998, 2004) tapi bisa juga untuk menghadapi problem mutakhir dan mengkonstruksi identitas nasional kelak. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas skala dan bentuk yang dapat disesuaikan dengan situasi museum. Untuk membangun keterlibatan penonton dengan koleksi pertunjukan, program menggunakan humor dan tragedi; ramuan fakta-fakta yang menerbitkan ketercengangan; serta dialog karakter-karakter yang berasal dari orang kecil, selain nama besar Teater Koma. Wahana eksplorasi baik sebelum maupun setelah pertunjukan juga disediakan untuk menciptakan dampak lebih panjang. Riset menjadi penting, bukan hanya untuk membangun cerita tapi juga untuk menjawab kritik yang mempertanyakan otentisitas dan otoritas di dalam penafsiran teater museum.

Weekend at Museum Nasional Indonesia is a public program of the Museum Nasional Indonesia, held since 2013. The program brings collections into theatrical performances. As the theater museum is a common practice, the study of museum theater is barely available in Indonesia. This thesis discusses the dynamics of museum theater in the program and is expected to fill academics gaps. A four years observations, interviews with program producer, and hermeneutic approach to play scripts were carried out, including examining various documents and publications. Not only it can be used to bring meaning and the context of collections for the present-day audiences which is compatible with the New Museology and Constructivist Museum (Hein, 1998, 2004) museum theater can also use to deal with current challenges and constructs national identity. This approach offers flexibility in scale and form that can be adaptive to museums. While the prominent name of Teater Koma attracts visitors, the program uses humor and tragedy; hidden facts to sparks provocation; dialogues between characters derived from ordinary people to build audience engagement. The program also provides mediums, allowing audiences to explore beyond the museum and creating lasting impact. Research, not only to build stories, is essential to response criticism arose regarding the authenticity and authority of the museum theaters interpretation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>