Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esther
Carlsbad: Hay House, INC, 2008
332.4 EST m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Griselda Gitakusuma
"Dewasa muda usia 18 hingga 29 tahun merupakan tahap perkembangan yang memiliki berbagai tugas tuntutan perkembangan, penting untuk para dewasa muda melakukan perilaku mempromosikan kesehatan. Semestinya, pada periode dewasa muda seseorang sudah mulai menetapkan kebiasaan hidup sehat, karena kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan pada masa periode ini, akan membentuk pola kebiasaan dan kesehatannya di kemudian hari. Pada nantinya perilaku mempromosikan kesehatan tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan subjektifnya.
Penelitiaan ini untuk mengetahui hubungan antara dimensi perilaku mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan subjektif pada dewasa muda. Responden pada penelitian ini berjumlah 806 orang yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Perilaku mempromosikan kesehatan diukur dengan Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II dan kesejahteraan subjektif diukur dengan Subjective Happiness Scale SHS. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan diolah menggunakan teknik analisis partial correlation. Kedua alat ukur tersebut telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi perilaku mempromosikan kesehatan perkembangan spiritual dan manajemen stres berhubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Sedangkan, dimensi perilaku mempromosikan kesehatan tanggung jawab kesehatan, aktivitas fisik, nutrisi, dan hubungan interpersonal tidak berhubungan signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Dengan demikian, semakin tinggi perkembangan spiritual dan manajemen stres yang dimiliki individu maka akan semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif yang dimiliki seseorang.

Emerging adulthood 18 ndash 29 years old are developmenta stages that have various tasks of developmental demands, important for emerging adulthood to implement health promoting behavior. Supposedly, in the period of emerging adulthood, a person has begun to establish healthy life habits, because the habits performed during this period, will form the pattern of habits and health in the future. In the future, health promoting behavior can affect subjective well being.
This study aims to find out the relationship between health promoting behavior and subjective well being in emerging adulthood. Respondents in this study amounted to 806 emerging adulthood from various regions in Indonesia. Health promoting behavior were measured by Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II and subjective well being were measured by Subjective Happiness Scale SHS. This study was a correlation study using a partial correlation method. Both of the instrument has been adapted in Bahasa Indonesia.
The result indicated that spiritual growth and stress management are significant positive correlations with subjective well being. Meanwhile, health responsibility, physical activity, nutrition, and interpersonal relationship are not significantly correlated to subjective well being.Thus, the higher of spiritual growth and stress management then the higher of subjective well being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardosi, Jerico Franciscus
"The World Health Report (WHR) 2000, which focused on improving health system performance, has been a lot of pro and cons. This article assesses critically the WHR 2000 for Indonesia health system. It discusses the elements of WHO evaluation model, weighting the indicators used, the variables measure, and sources of data. Of 191 countries in the world, Indonesia has attained the total rank of 106, while the level of health and distribution of health was in the rank of 103 and 156, respectively.
Furthermore, the rank of health financing responsiveness and fairness was in 63-64 and 73, respectively. Meanwhile, health expenditure indicator rank was in 154 with the performance of Indonesia national health system for level of health was in 90. Overall, the rank of health system performance for Indonesia was in 92. Nevertheless, there are five critics to the WHR 2000 for Indonesia, namely, issues of obtaining the right data, method to assess responsiveness, fair financing calculation, limitation of scientific value, and further discussion on political agenda and method for assessing health system performance. Despite the limitations on methods and framework used, however, the WHR 2000 has influenced countries to prioritize the health system attainment and performance. This article recommends the necessity of comprehensive health system monitoring and evaluation with sustainable policy.

Laporan Kesehatan Dunia (LKD) tahun 2000, yang memfokuskan pada program peningkatan kinerja sistem kesehatan, mengundang banyak pro dan kontra. Artikel ini menilai secara kritis laporan tersebut terhadap sistem kesehatan nasional Indonesia. Artikel ini membahas unsur-unsur model evaluasi WHO, pembobotan indikator yang digunakan, ukuran variabel, dan sumber data. Sebanyak 191 negara di dunia, Indonesia telah mencapai total peringkat 106, dengan tingkat kesehatan dan distribusi kesehatan masing-masing pada posisi 103 dan 156.
Lebih lanjut, ketanggapan dan keadilan pembiayaan kesehatan masing-masing berada pada peringkat 63-64 dan 73. Sementara itu, indikator pengeluaran kesehatan berada pada peringkat 154 dengan kinerja Sistem Kesehatan Nasional Indonesia untuk tingkat kesehatan menduduki peringkat 90. Ssecara keseluruhan, sistem kinerja kesehatan Indonesia berada pada peringkat 92. Namun, ada 5 kritik terhadap LKD tahun 2000 untuk Indonesia yang meliputi masalah cara memperoleh data yang benar, metode menilai ketanggapan, perhitungan pembiayaan yang wajar, keterbatasan nilai ilmiah dan diskusi lebih lanjut tentang agenda politik dan metode untuk menilai kinerja sistem kesehatan. Meskipun memiliki keterbatasan metode dan kerangka yang digunakan, LKD 2000 telah mempengaruhi banyak negara untuk memprioritaskan pencapaian dan kinerja sistem kesehatan mereka. Artikel ini menyarankan perlunya pemantauan dan evaluasi sistem kesehatan yang komprehensif dengan kebijakan yang berkelanjutan."
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diah Retno Utami
"ini membahas mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebahagiaan individu di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kebahagiaan sehingga dapat mengetahui perbedaan antara individu yang menempuh pendidikan rendah dengan individu yang menempuh pendidikan tinggi terhadap kebahagiaan yang dirasakan individu tersebut. Dalam studi ini, tingkat kebahagiaan individu diukur berdasarkan indeks kebahagiaan. Indeks kebahagiaan dibentuk berdasarkan tiga dimensi yang telah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ketiga dimensi tersebut diantaranya dimensi kepuasan hidup yang terbagi atas kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial, dimensi perasaan, serta dimensi makna hidup. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15-65 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data sekunder, yaitu IFLS 5 (2014/2015) untuk melakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi maka kebahagiaan individu dapat semakin meningkat. Kemudian, hasil analisis inferensial juga menemukan hasil yang sesuai bahwa lama tahun sekolah yang ditempuh individu signifikan mempengaruhi tingkat kebahagiaan individu.

This thesis discusses the relationship between education level and individual happiness in Indonesia. This study aims to see the effect of education level on happiness so that it can determine the difference between individuals with low education and individuals with higher education on the individual's perceived happiness. In this study, the individual's level of happiness was measured based on the happiness index. The happiness index is formed based on three dimensions that have been determined by the Badan Pusat Statistik (BPS). The three dimensions include the dimension of life satisfaction which is divided into personal and social life satisfaction, the dimension of feeling, and the dimension of the meaning of life. The unit of analysis in this study was individuals aged 15-65 years. This research is quantitative with secondary data, namely IFLS 5 (2014/2015) in conducting descriptive and inferential statistical analysis. The results of the descriptive statistical analysis show that with the higher level of education, individual happiness can increase. Then, the results of the inferential analysis also found the appropriate results that the length of the school year taken by the individual significantly affected the individual's level of happiness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selena Salsabila Nusantara
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor material dan faktor non-material terhadap kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data cross-section dari Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 tahun 2014, studi ini mengambil 78000 responden yang diestimasi menggunakan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor material yaitu pendapatan absolut, pendapatan relatif, dan pengeluaran.berkorelasi positif terhadap kebahagiaan di Indonesia. Sedangkan faktor non-material yang berpengaruh adalah kondisi kesehatan, ketaatan beragama, kepercayaan mayoritas, perasaan kesepian, perasaan tertekan, rasa aman, partisipasi sosial, dan trust.Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki pasangan, berpendidikan, wanita, memiliki pekerjaan lebih merasa bahagia. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara individu yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor non-material memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor material dalam mempengaruhi kebahagiaan apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan absolut. Namun, apabila faktor material dilihat dalam bentuk pendapatan relatif, pengaruh dari pendapatan relatif lebih besar dibandingkan faktor non-material dalam mempengaruhi kebahagiaan di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of material and non material factors on happiness in Indonesia. Using the cross section data from the Indonesia Family Life Survey IFLS wave 5 of 2014, this study took 78,000 respondents estimated using a logit model. The results show that happiness in Indonesia is positively influenced by material factors such as absolute income, relative income, and expenditure, while non material factors such as health conditions, religious observance, trust, feelings of loneliness, feelings of depression, security, social participation, and trust are also significantly affect happiness.The results showed that people, who are married, educated, women, and have job tend to be happy. The research also found that there is no difference on happiness between individuals living in urban or rural areas. In addition, the relationship between happiness and age shows an U shaped curve. Finally, non material factors have a greater influence than absolute income as material factors in affecting happiness. However, in terms of relative income, the effect of relative income is greater than non material factors in affecting happiness in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang terbanyak dari skizofrenia. Tindakan keperawatan spiritual pada klien halusinasi belum menjadi standar asuhan keperawatan di rumah sakit jiwa. Kesejahteraan spiritual pada klien halusinasi belum pernah diukur dan diteliti. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan gejala halusinasi pada klien dengan skizofrenia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 90 klien, yang dilakukan dengan metode total sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Spiritual Well-Being Scale SWBS dan Instrumen Pengukuran Gejala Halusinasi. Analisis yang digunakan yaitu Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kesejahteraan spiritual dengan halusinasi

Hallucination is one of the most positive symptoms of schizophrenia. The nursing intervention of spiritual on the hallucination client has not become the standard of nursing care in mental hospital. The spiritual well being of the hallucinatory clients has never been measured and examined. This study aims to identify the relationship of spiritual well being with hallucinatory symptoms in clients with schizophrenia. The design of this study was cross sectional. The samples were 90 clients, which was done by total sampling method. This study used The Spiritual Well Being Scale SWBS and instrument of Hallucination Symptoms Measurement. Spearman correlation was used to analyze the data. The result suggested that there was a significant correlation between spiritual well being and hallucination."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Annisa Meidina
"Motivasi belajar menjadi hal riskan bagi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki banyak tuntutan dan tekanan untuk menyelesaikan masa perkuliahan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Keseimbangan dalam motivasi belajar juga melibatkan kondisi kesejahteraan individu sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional pada 95 responden mahasiswa tingkat akhir di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale untuk mengukur kondisi kesejahteraan spiritual dan Motivated Strategies for Learning Questionnaire untuk mengukur motivasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,6 mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual rendah dan 50,5 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Namun hasil uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan p = 0,605 > 0,05 antara kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar dan nilai OR dalam penelitian ini sebesar 1,346 yang memiliki arti bahwa mahasiswa dengan kesejahteraan spiritual tinggi mempunyai peluang 1,3 kali untuk memiliki motivasi belajar tinggi dibandingkan mahasiswa yang kesejahteraan spiritualnya rendah. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.

Learning motivation become a risk case for final year college students who have many demands and pressures to finish their college lifes and become scholars. Balance in learning motivation will involve one rsquo s spiritual well being as one of human basic needs. This study aim to identify the relationship of spiritual well being and learning motivation in final year students. The design used in this study is the cross sectional with 95 respondents of final year students in Health Sciences Cluster Universitas Indonesia, which uses consecutive sampling technique. The instruments used in this study are Spiritual Well Being Scale to measure the spiritual well being level and Motivated Strategies for Learning Questionnaire to measure the learning motivation.
This study shows 51,6 respondents have low spiritual well being level and 50,5 respondents have high learning motivation level. However the result with Chi square test shows that there is no significant relationship p 0,605 0,05 between spiritual well being and learning motivation and OR value 1,346 which means students with high spiritual well being level have a chance 1,3 to have high learning motivation level than other students with low spiritual well being level. This study can be a recommendation for the institution of education in order to develop and engraft the spiritual in learning context for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Garnita
"Institusi pendidikan tinggi, khususnya Universitas Indonesia (UI), dapat membantu menilai pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan menyediakan data penelitian yang relevan. Di Indonesia, salah satu TPB dengan indikator yang paling banyak mengalami tantangan adalah Kehidupan Sehat dan Sejahtera (TPB3). Penelusuran literatur penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penelitian mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya Kehidupan Sehat dan Sejahtera telah banyak dilakukan, namun kontribusi Indonesia dalam penerbitan publikasi masih belum sebanyak beberapa negara ASEAN lainnya. Selain itu, sebagian besar penelitian sebelumnya mengambil sumber data dari artikel jurnal dari database Scopus dan Pubmed. Belum banyak penelitian dengan subjek ini yang mengkaji tugas akhir mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tugas akhir mahasiswa Universitas Indonesia berupa skripsi, tesis, dan disertasi tahun 2011-2020 yang terkait dengan Kehidupan Sehat dan Sejahtera sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik berupa analisis deskriptif untuk mengetahui perkembangan publikasi dan topik prioritas, pemetaan sains untuk memvisualisasi kluster topik yang diteliti, serta analisis bivariat dan multivariat untuk memperoleh faktor yang berhubungan dengan topik publikasi, serta model yang dianggap terbaik untuk memprediksi variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek Kehidupan Sehat dan Sejahtera banyak menarik minat penelitian mahasiswa UI sejak tahun 2019. Topik Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Mental merupakan topik yang paling banyak dikaji. Meskipun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, mulai muncul topik lain yang menarik minat mahasiswa UI, yaitu topik Akses Layanan Kesehatan Universal. Pemetaan kluster topik publikasi menunjukkan bahwa penelitian mahasiswa UI sudah sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian mahasiswa UI mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera sebagian besar fokus terhadap aspek promotif dan preventif untuk pencegahan masalah kesehatan. Adapun topik yang belum banyak diteliti oleh mahasiswa UI antara lain Kecelakaan Lalu Lintas, Penyalahgunaan Narkotika dan Alkohol, serta Pengendalian Tembakau. Dengan memanfaatkan data hasil analisis bibliometrik tema riset unggul yang ada di tiap fakultas, dan distribusi kepakaran dosen, perpustakaan dapat merumuskan strategi promosi koleksi dengan subjek Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Selain itu, data tren publikasi juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun prioritas topik koleksi yang akan dikembangkan. Penyusunan model prediksi topik publikasi juga dapat menginspirasi pustakawan untuk dapat menyusun suatu sistem yang mendukung pengindeksan subjek secara otomatis.

Higher education institutions, especially Universitas Indonesia (UI), can help assess the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs) by providing relevant research data. In Indonesia, one of the SDGs with the most challenging indicators is Good Health and Wellbeing (SDG 3). Previous studies shows that a lot of research has been done on Sustainable Development Goals, especially on Good Health and Wellbeing, but the number of publications by Indonesia is relatively small when compared to several other ASEAN countries. In addition, most of the previous studies’ data sources are journal articles from online databases, such as Scopus and Pubmed. There are not many publications with this subject that study students’ final projects. This study aims to analyze the final projects of Universitas Indonesia students, specifically undergraduate theses, master theses, and dissertations published in 2011-2020 on Good Health and Wellbeing subject as Sustainable Development Goal. This study use bibliometric analysis, specifically descriptive analysis to find out the development of publications and main publication topics, scientific mapping to visualize the topic clusters, as well as bivariate and multivariate analysis to find out factors related to publication topics, and the best model for predicting the dependent variable. The results showed that Good Health and Wellbeing subject has attracted much research interest from UI students since 2019. Non-Communicable Diseases and Mental Health are the most published topics. Over the years, other topics also began to emerge as UI students’ research interest, such as Access to Universal Health Services. The mapping of publication topic clusters shows that UI student final projects is in line with the Sustainable Development Goals. UI student research on Good Health and Wellbeing mostly focuses on promotive and preventive aspects to prevent health problems. The topics that have not been widely researched by UI students include Traffic Accidents, Narcotics and Alcohol Abuse, and Tobacco Control. By utilizing bibliometric data on main research themes in each faculty, and the distribution of lecturers’ expertise, the library can develop a collection promotion strategy on Good Health and Wellbeing subject. Besides that, publication trends data can also be used to determine main subjects for collection development. The publication topic prediction model can also inspire librarians to be able to develop a system that supports automatic subject indexing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>