Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Purnamasari
"Tesis ini membahas bagaimana kondisi bisnis yang berkembang mendorong masalah yang berkaitan dengan manajemen perusahaan. Permasalahan yang berkaitan dengan manajemen perusahaan berdampak pada pengambilan keputusan terkait dengan keuangan perusahaan, salah satunya adalah pajak perusahaan. Pajak merupakan biaya yang signifikan bagi perusahaan dan pemegang saham. Perusahaan mencari cara untuk mengurangi biaya pajak perusahaan melalui penghindaran pajak. Keputusan penghindaran pajak terkait dengan struktur kepemilikan perusahaan. Keberadaan berbagai jenis kepemilikan akan berdampak pada berbagai jenis konflik kepentingan dan bagaimana perusahaan bertindak atas potensi manfaat dan biaya yang timbul dari kegiatan penghindaran pajak. Kepemilikan dominan lebih terlibat langsung dalam mengendalikan perusahaan dengan hubungan yang panjang. Kepemilikan keluarga yang dominan mempunyai karakteristik yang unik. Keunikan ini dibahas dalam teori Socioemotional Wealth (SEW). SEW adalah aspek nonfinansial yang terkait dengan kebutuhan afektif perusahaan. SEW menyebabkan perusahaan untuk mencoba mempertahankan identifikasi keluarga dengan perusahaan, mempertahankan hubungan sosial dan status perusahaan, menjaga ikatan emosional dengan perusahaan, memperbaharui ikatan keluarga dengan perusahaan melalui suksesi dinasti, dan mempertahankan pengaruh atau kontrol keluarga. SEW memengaruhi pengambilan risiko yang tidak selalu terkait dengan alasan ekonomi, seperti reputasi. Perusahaan keluarga akan menghindari kegiatan penghindaran pajak jika kegiatan ini akan memengaruhi reputasi perusahaan dan mengurangi SEW. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan terkait dengan penghindaran pajak yang dibedakan menjadi strategi conforming dan nonconforming. Penelitian ini mencoba membuktikan bagaimana hubungan kepemilikan keluarga dominan dengan penghindaran pajak conforming dan nonconforming jika dibandingkan dengan kepemilikan lainnya dan kepemilikan institusional. Penelitian ini berisi semua perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 dengan menggunakan metode purposive sampling dan regresi untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan dominan keluarga tidak berhubungan dengan penghindaran pajak conforming dan berhubungan positif dengan penghindaran pajak nonconforming.

This paper examines how the growing business condition encourages problems related to company management. Problems relating to company management have an impact on decision making related to corporate finance, one of which is corporate tax. Taxes represent a significant cost to the firm and shareholders. Companies are looking for ways to reduce company tax costs through tax avoidance. Tax avoidance decisions relate to the company's ownership structure. The existence of different types of ownership will have an impact on the different types of conflict of interest and how the company acts on the potential benefits and costs arising from tax avoidance activities. The dominant ownership is more directly involved in controlling the company with a long relationship. Dominant family ownership is unique. This uniqueness is discussed in Socioemotional Wealth (SEW) theory. SEW is a nonfinancial aspect that is related to the affective needs of the company. SEW causes companies to try to maintain family identification with the company, maintain social relations and company status, preserve emotional ties with the company, renew family ties with the company through dynastic succession, and maintain family influence or control. SEW affects risk taking which is not always related to economic reasons, such as reputation. Family companies will avoid tax avoidance activities if these activities will affect the company's reputation and reduce the SEW. However, further investigation is needed related to tax avoidance which is differentiated into conforming and nonconforming strategies. This study tries to prove how the relationship between dominant family ownership with conforming and nonconforming tax avoidance when compared with other ownership and institutional ownership. This study contains all companies not listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2018 period using purposive sampling and regression methods for data analysis. The results showed that dominant family ownership was not related to conforming rax avoidance and positively related to nonconforming tax avoidance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan penghindaran pajak nonconforming dan conforming, serta peran moderasi dari faktor institutional terhadap hubungan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait trade-off antara penghindaran pajak nonconforming dan conforming. Dengan menggunakan analisis lintas negara yang terdiri dari 33 negara untuk sampel penghindaran pajak nonconforming dan conforming pada periode 2010-2020, penelitian ini menemukan bukti sebagai berikut. Pertama, analisis pada determinan penelitian ini menunjukkan bahwa penghindaran pajak nonconforming dan conforming relatif lebih tinggi di negara dengan bahasa strong FTR dan risiko iklim yang tinggi. Selanjutnya, penghindaran pajak nonconforming relatif lebih rendah di negara dengan tax enforcement yang kuat dan book-tax conformity yang tinggi. Di sisi lain, penghindaran pajak conforming relatif lebih rendah di negara dengan tax enforcement yang kuat, tetapi lebih tinggi di negara dengan book-tax conformity yang tinggi. Kedua, analisis pada peran faktor institusional secara umum menunjukkan bahwa faktor institusional mampu memperlemah perilaku perusahaan (bahasa dan risiko iklim) untuk melakukan penghindaran pajak nonconforming dan conforming. Selanjutnya, interaksi faktor institusional yang paling efektif untuk mengurangi penghindaran pajak nonconforming dan conforming adalah interaksi antara tax enforcement dan public governance. Ketiga, analisis pada trade-off penghindaran pajak nonconforming dan conforming menunjukkan bahwa biaya dari penghindaran pajak nonconforming lebih besar daripada penghindaran pajak conforming pada negara dengan tingkat korupsi yang lebih tinggi, perlindungan investor yang lebih rendah, public governance yang lebih baik, book-tax conformity yang lebih tinggi, dan tax enforcement yang lebih kuat. Sebaliknya, pada negara dengan tingkat korupsi yang lebih rendah, perlindungan investor yang lebih tinggi, public governance yang lebih buruk, book-tax conformity yang lebih rendah, dan tax enforcement yang lebih lemah, biaya dari penghindaran pajak conforming lebih besar daripada penghindaran pajak nonconforming. Terakhir, penelitian ini memiliki implikasi penting bagi suatu negara dalam menghadapi permasalahan penghindaran pajak melalui analisis dua strategi penghindaran pajak secara bersamaan yaitu penghindaran pajak nonconforming dan conforming. Secara khusus, penelitian ini menitikberatkan suatu negara untuk lebih memprioritaskan penguatan pada dua faktor institusional, yaitu tax enforcement dan public governance.

This research aims to provide empirical evidence regarding the factors associated with nonconforming and conforming tax avoidance, as well as the moderating role of institutional factors in these relationships. Additionally, the study seeks to establish empirical evidence concerning the trade-off between nonconforming and conforming tax avoidance. Using cross-country analysis comprising 33 countries for nonconforming and conforming tax avoidance samples during the period 2010-2020, this research yields the following findings. Firstly, the analysis of the determinants in this study indicates that nonconforming and conforming tax avoidance is relatively higher in countries with strong Future Time Reference (FTR) language and high climate risk. Furthermore, nonconforming tax avoidance is relatively lower in countries with strong tax enforcement and high book-tax conformity. On the other hand, conforming tax avoidance is relatively lower in countries with strong tax enforcement but higher in countries with high book-tax conformity. Secondly, the analysis of the role of institutional factors in general indicates that institutional factors have the capacity to weaken corporate behavior (language and climate risk) in engaging in both nonconforming and conforming tax avoidance. Furthermore, the most effective interaction of institutional factors in reducing nonconforming and conforming tax avoidance is the synergy between tax enforcement and public governance. Thirdly, the analysis of the trade-off between nonconforming and conforming tax avoidance indicates that the costs associated with nonconforming tax avoidance exceed those of conforming tax avoidance in countries characterized by higher levels of corruption, diminished investor protection, superior public governance, higher book-tax conformity, and more robust tax enforcement. Conversely, in countries with lower corruption levels, higher investor protection, poorer public governance, reduced book-tax conformity, and weaker tax enforcement, the costs of conforming tax avoidance surpass those of nonconforming tax avoidance. Finally, this research carries significant implications for a nation facing tax avoidance issues through the simultaneous analysis of two tax avoidance strategies, namely, nonconforming and conforming tax avoidance. Specifically, the study underscores the importance of prioritizing the strengthening of two institutional factors which are tax enforcement and public governance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Permatasari
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan non keuangan di Indonesia mengenai hubungan struktur kepemilikan dengan kualitas laba. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan pengaruh kepemilikan terkonsentrasi dan bentuk kepemilikan di Indonesia yang berfokus pada kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing yang diproksikan oleh perusahaan multinasional terhadap nilai kualitas laba perusahaan. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada BEI periode 2011-2013. Proksi kualitas laba yang digunakan adalah manajemen laba yang diukur oleh model modifikasi Jones. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas laba perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan lebih baik dibandingkan perusahaan tanpa konsentrasi kepemilikan. Namun, konsentrasi kepemilikan pemerintah tidak terbukti memiliki kualitas laba yang lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi kepemilikan lainnya dan kepemilikan asing tidak terbukti memiliki kualitas laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi kepemilikan lainnya.

This study is an empirical study of non-financial companies in Indonesia, about the relationship between ownership structure with earnings quality. In addition, this study also compared the effect of concentrated ownership and forms of ownership structure that focuses on government ownership and foreign ownership of the value of the quality of corporate earnings. The sample used are non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange 2011-2013. Earnings quality?s proxy used is earnings management as measured by modified Jones model. The results showed that the quality of the earnings with ownership concentration is better than no ownership. Research also shows that the ownership of state ownership are not shown to have lower earnings quality than other ownership and foreign ownership is not shown to have higher earnings quality than other ownership."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Tyas Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan, serta pengaruh struktur kepemilikan dalam mempengaruhi hubungan tersebut. Secara tradisional perencanaan pajak akan menguntungkan pemegang saham karena akan meningkatkan pendapatan setelah pajak. Namun penelitian-penelitian terkait hubungan antara perencanaan pajak dan nilai perusahaan mendapatkan hasil yang sebaliknya. Desai dan Dharmapala (2009) serta Wahab dan Holland (2012) menemukan bahwa perencanaan pajak memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hubungan negatif tersebut diduga muncul karena adanya informasi asimetri antara pemilik dengan manajemen perusahaan.
Dengan menggunakan proksi perbedaan tarif pajak menurut Undang-Undang dengan tarif pajak efektif, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa perencanaan pajak memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur kepemilikan pun terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan dalam mempengaruhi hubungan antara perencanaan pajak dan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010-2011.

The purpose of this research is to examine the effect of tax planning on firm value, and how ownership structure influence that relationship. Traditionally, tax planning has been viewed as benefiting shareholders via increased after tax earnings. But recent research about the relatioship of tax planning an firm value got opposite result. Desai and Dharmapala (2009) and Wahab and Holland (2012) found that tax planning has a negative effect on firm value.
Using the difference between statutory tax rate and effective tax rate, this research find a result that tax planning has an unsignificant positive effect on firm value. Ownership structure also is not proven has an effect on influencing the relationship of tax planning and firm value. The sample of this research is all listed company in Indonesian Stock Exchange during 2010-2011, exclude company from financial sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Fauza
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan, dan pengaruh moderasi struktur kepemilikan keluarga terhadap hubungan penghindaran pajak dan risiko perusahaan. Data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2010-2016 dengan sampel sebanyak 400. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan. Struktur kepemilikan keluarga memperlemah pengaruh penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan.

This research aims to investigate the effect of tax avoidance on firm risk, with family ownership structure as moderating variable. The samples are 400 company data listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 to 2016. Based on empirical test results, this research concludes that there is positive effect of tax avoidance on firm risk. For the moderating variable results, family ownership structure has weaken tax avoidance rsquo s positive effect on firm risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindhita Nisrina Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Multiple Large Shareholders (MLS) terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini juga menguji peran dari kepemilikan keluarga sebagai moderasi terhadap hubungan Multiple Large Shareholders terhadap penghindaran pajak. Berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian ini mengategorikan identitas pemegang saham besar menjadi domestic dan foreign MLS, serta menyelidiki peran kepemilikan keluarga sebagai moderasi dikarenakan kemampuan anggota keluarga di dalam perusahaan dapat memicu keefektifan peran pemegang saham besar non-pengendali terhadap praktik penghindaran pajak. Penelitian ini juga memperluas penelitian sebelumnya yang hanya meneliti pada satu negara dengan menggunakan sampel dari perusahaan publik yang terdaftar pada 4 negara di ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina dari tahun 2017 hingga 2020. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa MLS memiliki hubungan negatif terhadap praktik penghindaran pajak perusahaan dengan efektif. Hal ini dikarenakan MLS memiliki hak suara yang cukup besar untuk mengawasi dan menahan pemegang saham pengendali untuk melakukan ekspropriasi dan mengabaikan biaya non-pajak yang ditimbulkan dari penghindaran pajak. Foreign MLS akan lebih kuat pada perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga, namun kepemilikan keluarga mengurangi keefektifan Foreign MLS terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini tidak dapat membuktikan peran kepemilikan keluarga dalam memoderasi hubungan keseluruhan MLS terhadap penghindaran pajak. Implikasi penelitian ini adalah untuk menjadi pertimbangan dalam mengurangi penghindaran pajak, meningkatkan perlindungan investor, mengurangi ekspropriasi, serta memperluas penelitian terdahulu dalam literatur perpajakan dan tata kelola perusahaan.

This study aims to analyze the relationship of Multiple Large Shareholders (MLS) and tax avoidance. This study also investigates the role of family ownership as a moderator of the relationship between Multiple Large Shareholders and tax avoidance. In contrast to previous studies which only tested the role of MLS on tax avoidance, this study categorizes the identity of large shareholders into domestic and foreign MLS, as well as the role of family ownership as a moderator since the family ownership structure typically has managerial and board representation that can trigger the difference in the effectiveness of MLS to tax avoidance. This study also extends the previous study by using samples from public firms in four countries in ASEAN, which are Indonesia, Malaysia, Thailand, and Philippines over a period of 2017 to 2020. The results show that MLS has a negative relationship to corporate tax avoidance practices, since MLS has a large enough voting right to monitor and restrain controlling shareholders from expropriating and ignoring non-tax costs arising from tax avoidance. Foreign MLS is particularly stronger in familycontrolled firms, but family ownership reduces the effectiveness of Foreign MLS to tax avoidance. This study cannot prove the role of family ownership in moderating the relationship of overall MLS to tax avoidance. The implications of this studies are to become a consideration in reducing tax avoidance, increasing investor protection, reducing expropriation, and expanding previous study in the taxation and corporate governance literature."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novalina Arifianti
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan, pengaruh moderasi kepemilikan keluarga terhadap hubungan penghindaran pajak dengan risiko perusahaan, serta pengaruh moderasi keberagaman dewan komisaris terhadap hubungan penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan. Data yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2017 dengan jumlah sampel 608. Hasil penelitian menunjukkan penghindaran pajak terbukti berpengaruh positif terhadap risiko perusahaan, kepemilikan keluarga memperlemah pengaruh penghindaran pajak terhadap risiko perusahaan dan keberagaman dewan komisaristidak memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap risiko.

This research aims to investigate the effect of tax avoidance on firm risk, effect of tax avoidance on firm risk with family ownership and board diversity as moderating variabel. The samples are 608samples of company listed on the Indonesia Stock Exchange during 2012 to 2017. This research concludes that there is positive effect of tax avoidance on firm risk. Family ownership has weaken tax avoidances effect on firm risk and diversity of board commissioner does not moderate the effect of tax avoidance on risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Bagus Setianugraha
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan perusahaan, manajemen laba, dan tata kelola perusahaan terhadap penghindaran pajak, serta untuk mencari tau apakah terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan terhadap pengaruh struktur kepemilikan perusahaan, dan manajemen laba pada penghindaran pajak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dengan total observasi sebanyak 204 perusahaan.
Hasil dari penelitian ini, yaitu pertama, struktur kepemilikan perusahaan tidak terbukti mempengaruhi penghindaran pajak. Kedua, manajemen laba berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Ketiga, tata kelola perusahaan yang baik berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Keempat, terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan yang baik yang memperlemah pengaruh positif manajemen laba terhadap penghindaran pajak. Terakhir, tidak terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan yang baik terhadap pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada penghindaran pajak.

This research aims to analyze the effect of corporate ownership, earnings management, and corporate governance on tax avoidance. This study also examines moderating effects of corporate governance on the impact of corporate ownership, and earnings management on tax avoidance. Sample used are 68 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange for period of 2011 until 2013 with total observation of 204 firms.
The results of this research are: first, corporate ownership has no effect on tax avoidance. Second, earnings management have a positive effect on tax avoidance. Third, good corporate governance practice have a negative effect on tax avoidance. Fourth, there is a moderating effect of good corporate governance on the positive effect of earnings management on tax avoidance. And last, there is no moderating effect of good corporate governance on the positive effect of corporate ownership on tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fatakhi
"Penelitian ini membahas hubungan kualitas akuntan publik dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak. Berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2010 sampai 2017 pada Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan hasil bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP berkualitas tinggi memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih rendah. KAP yang berkualitas tinggi memiliki reputasi yang lebih tinggi di mata publik, sehingga mereka lebih peduli untuk menjaga reputasi mereka, termasuk dalam mencegah tindakan penghindaran pajak yang dilakukan kliennya. Selain itu, hubungan negatif kualitas akuntan publik dan penghindaran pajak menjadi lebih rendah ketika perusahaan memiliki kepemilikan keluarga yang lebih tinggi, karena perusahaan keluarga menganggap manfaat yang diterima dari penghindaran pajak untuk menutupi kegiatan rent-extraction melebihi biaya yang mungkin timbul, baik berupa biaya reputasi maupun biaya denda pajak.

This research examines how audit quality and family ownership affect tax avoidance. Based on our data from 2010 to 2017 in Indonesia Stock Exchange (BEI), the result shows that companies audited by high quality firms have lower tax avoidance rate. High quality audit firms have higher reputation in public, therefore they are more concerned with maintaining their reputation, one of which is by preventing tax avoidance practice conducted by their clients. Furthermore, negative association between audit quality and tax avoidance is lower when those companies have higher family ownership, because family companies consider the benefits received from tax avoidance to cover rent-extraction activities is higher than the costs that may arise, either in the form of reputation cost or tax penalties cost."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frista
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak perubahan tarif pajak terhadap hubungan agresivitas pelaporan keuangan dan agresivitas pajak. Studi ini menggunakan pengukuran penghindaran pajak: Book-Tax Difference BTD , Abnormal Permanent Difference DTAX , Abnormal Book-Tax Difference BTD, dan Composite Measure of Tax Avoidance CMTA . Data diperoleh dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2007 - 2010.
Hasil penelitian belum dapat membuktikan bahwa agresivitas pelaporan keuangan sebelum perubahan tarif lebih kecil daripada sesudah perubahan dan agresivitas pajak sebelum perubahan tarif lebih besar daripada sesudah perubahan. Penelitian ini dapat membuktikan terdapat hubungan positif antara agresivitas pelaporan keuangan dan agresivitas pajak. Studi ini juga dapat membuktikan bahwa perubahan tarif pajak memperlemah pengaruh agresivitas pelaporan keuangan terhadap agresivitas pajak, namun hubungan sebaliknya tidak dapat dibuktikan.

This study aims to analyze the impact of tax rate changes on the relation between financial reporting aggressiveness and tax aggressiveness. This study uses tax avoidance measurements Book Tax Difference BTD, Abnormal Permanent Difference DTAX , Abnormal Book Tax Difference BTD, and Composite Measure of Tax Avoidance CMTA . The data were obtained from companies listed in the Indonesia Stock Exchange IDX in 2007 2010.
The results have not been able to prove that the financial reporting aggressiveness before the tariff change is less than after the change and tax aggressiveness before the tariff change is greater than after the change. This study can prove there is a positive relationship between financial reporting aggressiveness and tax aggressiveness. This study can also prove that changes in tax rates weaken the effect of financial reporting aggressiveness on tax aggressiveness, but the opposite relationship can not be proven.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>