Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Putri
"Kondisi geologis wilayah pesisir Kota Bandar Lampung yang merupakan kawasan rawan tsunami, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, maka lahan terbangun akan semakin berkembang pula. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap bencana tsunami sebagai bencana yang sulit diprediksi kedatangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial untuk wilayah rawan tsunami di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC). Metode CA-MC digunakan untuk memprediksi perkembangan penggunaan lahan di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung tahun 2041 sebagaimana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung tahun 2021-2041 berdasarkan faktor penggerak yang diberikan kepada model, yaitu kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, dan jarak dari jalan. Hasil pemodelan akan di-overlay menggunakan wilayah rawan tsunami berdasarkan perhitungan matematis yang dikembangkan Berryman (2006). Hasilnya menunjukkan bahwa lahan terbangun terdampak tsunami pada tahun 2022 – 2041 di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan luasan lahan terbangun terdampak tsunami pada RTRW lebih besar dibandingkan hasil pemodelan tahun 2041.

The geological conditions of the coastal area of Bandar Lampung City, which is a tsunami-prone region, coupled with the growing population, will lead to the expansion of built-up land. This can increase the risk of tsunamis as they are difficult to predict. This research aims to analyze a spatial dynamics model for tsunami-prone areas in the coastal region of Bandar Lampung City using the Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC) method. The CA-MC method is used to predict land use development in the coastal area of Bandar Lampung City in 2041, based on the driving factors given to the model, which are slope, distance from the coastline, and distance from roads. The modeling results will be overlaid with tsunami-prone areas based on mathematical calculations developed by Berryman (2006). The results show that the built-up land affected by tsunamis in the coastal area of Bandar Lampung City will significantly increase from 2022 to 2041, and the extent of built-up land affected by tsunamis in the Regional Spatial Plan (RTRW) is even larger than the modeling results for 2041."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Ajidarma Hadikusumo
"Penelitian ini mengkaji tentang potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tempat zona subduksi berada. Kecamatan Bayah berhadapan dengan zona subduksi Megathrust Selat Sunda yang memiliki potensi kekuatan maksimum gempabumi sebesar 8.7 Mw berdasarkan penelitian oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN). Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan perkiraan tsunami yang terjadi di Kecamatan Bayah berdasarkan potensi gempabumi di zona megathrust segmen Selat Sunda. Metode yang digunakan berupa pemodelan numerik tsunami menggunakan perangkat lunak COMCOT V1.7 dengan skenario gempabumi sebesar 8.7 Mw. Terdapat 2 skenario pemodelan yang dilakukan, skenario 1 menggunakan layer resolusi tinggi dan skenario 2 menggunakan layer dengan resolusi lebih rendah. Berdasarkan dari analisis hasil pemodelan menggunakan COMCOT V1.7 diketahui waktu yang dibutuhkan gelombang tsunami pertama dari episenter menuju Kecamatan Bayah berkisar antara 15 – 19 menit dengan ketinggian gelombang tsunami berkisar dari 6.5 – 18.9 meter mengikuti pola topografi ketinggian wilayah. Rata – rata kedalaman rendaman air yang terjadi berkisar antara 6 – 10 meter (skenario 1) dan 0.5 – 3 meter (skenario 2). Luas area yang tergenang mencapai 951.08 ha (skenario 1) dan 645.78 ha (skenario 2) dengan Jarak inundasi maksimun tsunami sejauh 3.7 km (skenario 1) dan 1.8 km (skenario 2). Potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah termasuk dalam kategori tinggi mengingat ketinggian tsunami yang terjadi mencapai lebih dari 3 meter dari permukaan.

This research examines the potential danger of tsunamis in Bayah District, Lebak Regency, which borders directly with the Indian Ocean, where the subduction zone is located. Bayah District faces the Megathrust Subduction Zone of the Sunda Strait which has a maximum earthquake strength potential of 8.7 Mw, according to research by the National Earthquake Study Center (PuSGeN). This study aims to model the estimated tsunami in the Bayah District based on the earthquake potential in the megathrust zone of the Sunda segment. The method used is numerical tsunami modeling using COMCOT V1.7 software with an earthquake scenario of 8.7 Mw. There are two modeling scenarios carried out; scenario 1 uses high-resolution layers, and scenario 2 uses layers with lower resolution. Based on the analysis of modeling results using COMCOT V1.7, it is known that the time required for the first tsunami wave from the epicenter to Bayah District ranges from 15 – 19 minutes, with a tsunami wave height ranging from 6.5 – 18.9 meters following the topographic pattern of the region's elevation. The average water immersion depth ranges from 6 – 10 meters (scenario 1) and 0.5 – 3 meters (scenario 2). The area submerged reaches 951.08 ha (scenario 1) and 645.78 ha (scenario 2), with a maximum inundation distance of 3.7 km (scenario 1) and 1.8 km (scenario 2). The potential danger of tsunamis in Bayah District is included in the hazardous category considering that the height of the tsunami that occurs reaches more than 3 meters from the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk kota yang cepat dan tak terkendali menyebabkan tekanan terhadap ketersediaan lahan. Selain itu berbagai masalah seperti fasilitas umum yang tidak merata hingga bencana seperti banjir dan longsor yang terjadi saat ini akan semakin parah di masa yang akan datang. Penelitian ini berusaha untuk melakukan proyeksi mengenai pertambahan penduduk agar ketersediaan lahan yang ada dapat digunakan secara berkelanjutan. Sistem pemodelan merupakan metode yang dapat menggambarkan situasi nyata mengenai ketersediaan lahan. Penilaian kesesuaian penggunaan lahan merupakan penentu utama dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Variabel yang diambil untuk penelitian ini adalah kemiringan, ketinggian, dan tutupan lahan. Studi ini memberikan informasi mengenai proyeksi pertumbuhan penduduk dan wilayah terbangun, serta kesesuaian lahan untuk pembentukan kota di masa depan dan strategi mitigasi bencana banjir dan longsor untuk pengembangan wilayah terbangun.


The rapid and uncontrolled population growth of the city causes pressure on the availability of land. In addition, various problems such as uneven public facilities such as disasters such as floods and landslides that occur at this time will be even worse in the future. This research attempts to make projections regarding population growth so that the available land can be used sustainably. Modeling system is a method that can describe real situations regarding land availability. Land use suitability assessment is the main determinant in the planning and decision making process. The variables taken for this study are slope, altitude, and land cover. This study provides information on projections of population growth and built areas, as well as land suitability for future city formation and flood and landslide mitigation strategies for the development of built areas.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Subiyanto
"Kota Bandar Lampung merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki tingkatan ancaman bencana tsunami yang tinggi, hal ini dikarenakan posisi Kota Bandar Lampung yang relatif berada dekat lokasi pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia yang relatif aktif. Selain ancaman bencana gempabumi dan Gunung Krakatau yang juga berpotensi membangkitkan gempa yang disertai dengan tsunami. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa potensi bahaya bencana tsunami di pesisir Kota Bandar Lampung diperoleh prediksi jarak run up rendaman tsunami mencapai ketinggian 20 meter di atas permukaan laut, mencakup 4 kecamatan yaitu (Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Teluk Betung Timur). Metode yang digunakan adalah Cell Based modelling menggunakan tool model builder dalam Arc GIS dengan analisa grid raster 1 meter sehingga dapat menampilkan dan menjelaskan secara details atribut yang ada pada wilayah tersebut. Kondisi eksisting penggunaan lahan dapat dilihat dari citra Quick Bird yang memiliki resolusi tinggi 0,6 meter.
Hasil analisis Tingkat kerentanan terhadap tsunami di Kota Bandar Lampung, di Kecamatan Bumi Waras memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Bumi Waras seluas 85,62 Ha. Kecamatan Panjang di kelurahan Pidada seluas 30,16 Ha. Kecamatan Teluk Betung Selatan memiliki tingkat kerentanan tertinggi pada kelurahan Pesawahan seluas 0.02 Ha dan Kecamatan Teluk Betung Timur di kelurahan Kota Karang seluas 32,11 Ha.

Bandar Lampung is an area in Indonesia which has a high level of Tsunami threat. It is due to the position of Bandar Lampung which is located relatively near the meeting point of Indo-Australian plate dan the Eurasian plate; both are plates are relatively active. Other causes are earthquake threat and the existence of Krakatoa which is potential to generate earthquakes which are followed by a Tsunami. The data analysis showed that the potential Tsunami hazard in the coastal city of Bandar Lampung is the predicted distance run up the marinade tsunami that reached a height of 20 meters above sea level. Potential hazards include four districts, i.e. Bumi Waras District, Panjang District, South Teluk Betung District, and East Teluk Betung District. The research method is Cell-Based modeling, the one using the tool model builder in Arc GIS with 1 meter raster grid analysis, which can show and explain in detail the attributes that exist in the region. From Quick Bird image that has of 0.6 meter resolution, the existing condition of the land use can be clearly seen.
The results of the analysis showed the vulnerability of Tsunami in the city of Bandar Lampung. The results showed that Bumi Waras District has the highest vulnerability level at Bumi Waras Subdistrict with an area of 85.62 Ha. Panjang District has the highest level of vulnerability at Pidada Subdistrict with an area of 30.16 ha. South Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Pesawahan Subdistrict with an area of 0,02 Ha. East Teluk Betung District has the highest level of vulnerability at Kota Karang Subdistrict with an area of 32.11 Ha."
2015
T44490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Bayu
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prediksi persebaran dan besar perubahan lahan terbangun di Kota Tangerang Selatan dengan menggunaakan Land Change Modeling (LCM) dari IDRISI berdasarkan dua skenario. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data satelit landsat untuk mendapatkan data penggunaan tanah tahun 1989 dan tahun 2014. Peta penggunaan tanah hasil interpretasi ini digunakan untuk melakukan prediksi perubahan lahan terbangun di tahun 2031. Dalam penelitian ini diprediksi bahwa daerah timur laut Kota Tangerang Selatan mempunyai tingkat pertumbuhan lahan terbangun yang tinggi. Hasil pemodelan lahan terbangun menunjukan  pola pertumbuhan bergerak dari arah Provinsi DKI Jakarta yang berada pada timur laut daerah Kota Tangerang Selatan.

The purpose of this study is to predict the movement and development level of built-up area in Tangerang Selatan by using Land Change Modeling (LCM) from IDRISI based on two scenarios. The author uses landsat satellite data to obtain land use data for the year of 1989 and 2014. Interpretation result in form of land use map is used to predict built-up area development in 2031. In this study, it is predicted that northeast area of Tangerang Selatan would have high built-up area growth. Built-up area modeling result shows that the growing pattern is moving from DKI Jakarta side that is on Kota Tangerang Selatan’s northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Woro Yogi Utami
"Pembangunan yang dilaksanakan saat ini di Kota Serang sebagai daerah otonom baru, menarik banyak penduduk dari daerah lain untuk beraktivitas di kota ini sehingga berpengaruh terhadap fisik kota terutama wilayah terbangunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial tingkat perkembangan wilayah terbangun di Kota Serang dan hubungannya dengan perkembangan jaringan jalan dan jumlah penduduk. Tingkat perkembangan wilayah terbangun di Kota Serang terkonsentrasi di bagian tengah ke arah timur Kota Serang. Secara spasial perkembangan wilayah terbangun tersebut tidak ada hubungannya dengan perkembangan jaringan jalan maupun perkembangan penduduk.

The development which is currently held in Serang City as a new autonomous region, attracting many peoples from the other area to move in this city and therefore contributes to the physical of this city especially for the built-up area. This study aims to determine the spatial pattern of built-up area in Serang City and its relationship with the development of the road and population. The development level of built-up area is concentrated in the center to the eastern of Serang City. The development of built-up area has no quite significant correlation to the road and population. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Husna Tiara Putri
"Permukiman tepian pesisir Kota Bandar Lampung menekan ekosistem pesisir dan bertentangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Penelitian berbasis solusi masih terbatas sehingga penelitian praktis berbasis solusi diperlukan. Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya model permukiman tepian pesisir berkelanjutan yang dapat mendukung kesesuaian permukiman tepian pesisir di ekosistem pesisir. Tujuan penelitian adalah menganalisis proses terbentuknya permukiman, menganalisis kondisi terkini permukiman, menganalisis keterkaitan permukiman dan ekosistem pesisir, dan menyusun model permukiman tepian pesisir berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah campuran yang melibatkan analisis spasial, deksriptif, dan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman tepian pesisir terbentuk secara bertahap, berkembang, dan memiliki arti penting bagi masyarakat. Secara keseluruhan kondisi permukiman baik dan terkait dengan ekosistem pesisir. Penelitian menghasilkan dua model yang dapat diterapkan pada kasus permukiman secara spesifik. Kesimpulan penelitian ini adalah model yang tersusun dapat dioperasionalisasi dan diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan dan mewujudkan permukiman yang tangguh, berkembang, dan adaptif terhadap lingkungan pesisir.

Coastal settlements in Bandar Lampung City exert pressure on coastal ecosystems and contradict sustainable development principles. Limited solution-based research underlines the need for practical studies. The problem of the study is the absence of a sustainable coastal settlement model ensuring suitability within coastal ecosystems. The objectives are to analyze the settlement formation process, assess current conditions, examine settlement–ecosystem linkages, and develop a sustainable coastal settlement model. The methods used are mixed-methods involving spatial analysis, descriptive analysis, and descriptive statistics. The results indicate that coastal settlements form gradually, evolve over time, and hold significant value for communities. Overall conditions remain favorable and closely linked with coastal ecosystems. The study yields two models applicable to specific settlement contexts. In conclusion, these models can be operationalized and are expected to address various issues, leading to resilient, progressive, and adaptive settlements in coastal environments."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrain Munir
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pipa bawah laut milik PT. AZ yang terdampak proyek reklamasi kilang PT. XY berlokasi di perairan Jawa Barat. Menggunakan penilaian risiko proteksi pipa bawah laut DNVGL-RP-F107, penelitian memperhatikan Skenario Bahaya Besar yang teridentifikasi, yaitu: kejatuhan jangkar (dropped anchor) dan pengerukan tanah (soil excavation). Objek penelitian difokuskan pada pipa bawah laut berdiameter 12” dari GG A ke OPF (Onshore Processing Facilities) dalam kondisi terkubur dengan tingkat kedalaman 2 meter dari KP 24,6 ke KP 34,713 dekat area Reklamasi kilang seluas 280 Ha. Penelitian menggunakan data sekunder yang melingkupi karakteristik dan properti pipa bawah laut, karakteristik kapal serta jangkar yang melintas, dan aktivitas pengerukan tanah. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analitik yang mengutamakan indepth-analysis. Hasil penelitian menunjukkan konsekuensi dropped anchor mendapat level kerusakan pipa D1, yang artinya tidak diperlukan tambahan safeguard untuk menurunkan residual risk. Untuk penilaian risiko soil excavation nilai initial risk yang dihasilkan adalah 9 (medium) dengan tingkat kerusakan D3 sehingga direkomendasikan safeguard tambahan untuk menurunkan residual risk menjadi Tolerable (ALARP). Beberapa saran ditambahkan untuk menjamin keselamatan operasi pasca proyek.

This study aims to analyze the risk on subsea pipeline of PT. AZ affected by the PT. XY refinery reclamation project located on West Java Coastal. Using the DNVGL-RP-F107 subsea pipeline protection risk assessment, the study pays attention to the identified Major Accident Event, i.e., dropped anchor and soil excavation. The object of this research is focused on the 12” diameter subsea pipeline from GG A to OPF (Onshore Processing Facilities) with 2 meters burial depth from KP 24.6 to KP 34,713 near the 280 Ha refinery vii Universitas Indonesia reclamation area. This study uses secondary data covering the characteristics and properties of the subsea pipeline, the passage ships/tugboat and deployed anchors, and the soil excavation activity. The approach used is quantitative descriptive analytic which prioritizes in-depth analysis. The results shows that the consequence of dropped anchor is with pipe damage level of D1 which means that no additional safeguard is needed to further reduce the residual risk. On soil excavation risk assessment, the initial risk value generated is 9 (medium) with pipe damage level of D3, therefore some additional safeguards recommended so that the residual risk becoming Tolerable (ALARP). Some additional advises are provided to ensure post-project operational safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kornelius Septyo Pramudito
"ABSTRAK
Daya tarik perkotaan telah mendorong terjadinya urbanisasi yang ditandai dengan perpindahan penduduk dan perubahan kegiatan dari pertanian menjadi non pertanian. Secara fisik hal ini terlihat dari perembetan lahan terbangun ke wilayah pinggiran perkotaan. Sebagai daerah pinggiran Kota Jakarta, Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan yang tinggi dan alih fungsi lahan yang meluas. Sebagai wilayah penyangga, perkembangan wilayah perkotaan di Kabupaten Bogor tentu harus dikendalikan karena pertumbuhan perkotaan yang terjadi di wilayah ini tentu akan berdampak pada munculnya dampak negatif seperti berkurangnya lahan pertanian produktif. Penurunan jumlah lahan pertanian produktif ini tentu akan berdampak pada menurunnya jumlah produksi pangan dan mengakibatkan semakin lebarnya kesenjangan kebutuhan pangan yang harus dipenuhi. Tingginya konversi lahan menjadi lahan terbangun mendorong perlunya upaya pengendalian perkembangan lahan terbangun di Kabupaten Bogor. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai pola perkembangan lahan terbangun dan pengaruhnya terhadap lahan pertanian serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan lahan terbangun.
Penelitian ini bersifat experimental research dengan menggunakan teknik penelitian spatial statistik yang merupakan kombinasi pemanfaatan data statistik yang terdistribusi secara spasial yang ditampilkan dan dianalisis dengan menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG). Beberapa teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis spasial, analisis korelasi dan anaisis kebijakan. Penelitian ini menggunakan data citra satelit LANDSAT dengan periode perekaman antara 2000, 2005 dan 2010. Untuk data sekunder penelitian ini menggunakan basis data Potensi Desa (PODES).
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa pola perkembangan lahan terbangun di wilayah perkotaan memiliki laju konversi dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi (14% per tahun dan indeks sprawl sebesar 3,61) sehingga ini akan mendorong perubahan lahan terbangun yang cukup pesat. Tetapi berdasarkan hasil uji korelasi, perkembangan lahan terbangun yang tinggi tersebut ternyata tidak memiliki hubungan korelasi terhadap penurunan jumlah luas lahan pertanian. Hal ini disebabkan kemampuan elastisitas lokasi lahan pertanian yang cenderung berpindah dan/atau meningkat luasannya pada daerah peralihan dan zobikotdes. Selain itu, faktor yang mempengaruhi pola perkembangan lahan terbangun secara berurutan tingkat pengaruhnya adalah (1) Ketersediaan jalan; (2) Kepadatan Penduduk, (3) Kesesuaian Lahan; (4) Rasio Jalan per luas lahan terbangun; (5) Rasio fasilitas kesehatan; (6) Jumlah Fasilitas Ekonomi; (7) Rasio jalan per penduduk (8) Jumlah Penduduk dan (9) jumlah rumah tangga pengguna listrik PLN.

ABSTRACT
The attractiveness of urban areas, has led to the occurrence of urbanization that is marked by the movement of population and activity changes from agricultural to non-agricultural. Physically , it is seen from the spillovers of built up area to the urban fringe areas. As a suburb of Jakarta , Bogor Regency influenced by high growth rates and widespread land conversion. As a buffer area , development of urban areas in Bogor Regency necessarily have to be controlled due to urban growth that occurred in the region will certainly have an impact on the emergence of negative impacts such as reduced productive agricultural land. The decrease in the number of productive agricultural land will certainly decrease the amount of food production and lead to the widening gap of food needs. The high conversion of land into built-up areas, requiring the need to control the development of the built up area in Bogor Regency. For that in this study will analyze the patterns of development of the built up area , and its effect on agricultural land as well as to identify the factors that influence the development of the built up area.
This study is an experimental research study using spatial statistical techniques that combine the use of statistical data that are spatially distributed and displayed and analyzed using the Geographic Information System (GIS). Some of the analytical techniques used in this research is descriptive statistical analysis, spatial analysis, correlation analysis and policy analysis. This study uses LANDSAT satellite image data with recording period between 2000, 2005 and 2010. This study used secondary data obtained from the Village Potential data (PODES).
Based on the results of this study found that the pattern of urban development in Bogor Regency has a high conversion rate and population growth (14 % per year and the sprawl index by 3.61 ) so that this will encourage changes in the built up area quite rapidly. But based on the results of the correlation, the correlation between the development of the built up area to decrease the amount of agricultural land showed no significant value. This happens due to the elasticity of the location capability of agricultural land is likely to shift and / or increase its range in the "daerah peralihan" and zobingkotdes. In addition , factors that influence the development of the built up area in sequence rate effect is (1) Availability of roads , (2) Population Density , (3) Land Suitability ; (4) Ratio Road to the extensive built-up area ; (5) Ratio of facility health, (6) number of facilities Economics ; (7) Ratio of road per resident (8) population and (9) the number of household users of electricity.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Arifianto
"

Keberadaan aktivitas penambangan batubara secara terbuka menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar. Salah satu kerusakan tersebut yaitu terbentuknya lubang bekas tambang (void). Void tersebut dapat dideteksi dengan citra satelit. Kota Samarinda memiliki ratusan lubang void dan berpotensi untuk bertambah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran void dan menganalisis void tersebut dengan analisis kesesuaian wilayah untuk area pengembangan panel surya terapung dan bendungan. Penelitian ini menggunakan metode dijitasi pada citra resolusi tinggi dan metode Fuzzy Logic. Tahapan pertama yaitu mengidentifikasi sebaran void menggunakan dijitasi citra satelit pada wilayah izin usaha pertambangan di Kota Samarinda. Setelah itu melakukan identifikasi kesesuaian wilayah panel surya dan bendungan. Kriteria kesesuaian wilayah diklasifikasikan menggunakan metode Fuzzy Membership dan metode Fuzzy Overlay. Selanjutnya, peta kesesuaian wilayah tersebut di overlay dengan peta sebaran void untuk mendapatkan wilayah kesesuaian panel surya terapung dan bendungan pada void di Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 442 void dengan luas total 7,901 km2. Tingkat kesesuaian wilayah panel surya terapung dan bendungan dibagi menjadi 4 kelas, yaitu S1, S2, S3, dan S4/N. Jumlah void pada kelas kesesuaian panel surya terapung berturut-turut 17, 26, 40, dan 359. Adapun jumlah void pada kesesuaian bendungan berturut-turut 45, 133, 210, dan 54. Mayoritas void tersebar pada wilayah yang memiliki aksesibilitas rendah dengan jarak lebih dari 1 km, berada pada wilayah dengan penyinaran matahari yang cukup tinggi dengan 1800-1900 kWh/m2/tahun, dan berada pada wilayah dengan kemiringan lereng yang lebih dari 10 %.


The existence of open coal mining activities causes damage to the surrounding environment. One such damage is the formation of a former mine pit (voids). These voids can be detected with satellite imagery. Samarinda City has hundreds of void holes and has the potential to increase. Therefore, this study aims to map the distribution of voids and analyze these voids by analyzing the suitability of the area for the development area of floating solar panels and dams. This research uses digitizing methods in high-resolution images and Fuzzy Logic methods. The first stage is identifying void distribution using digitalized satellite imagery in the mining business permit area in Samarinda City. After that, determine the suitability of the solar panel area and the dam. Region suitability criteria are classified using the Fuzzy Membership method and then overlaid using the Fuzzy Overlay method. Furthermore, the suitability map of the area is overlaid using the intersect with the void distribution map to get the suitability of the floating solar panels and the dams on the voids in Samarinda City. The results showed that there were 442 voids with a total area of 7,901 km2. The suitability level of the floating solar panel and dam is divided into four classes, namely S1, S2, S3, and S4/N. The number of voids in the suitability class of floating solar panels are 17, 26, 40, and 359. The number of voids in the suitability of the dam is 45, 133, 210, and 54. The majority of voids are scattered in areas that have low accessibility with a distance of more than 1 km, are in areas with high solar radiation with 1800-1900 kWh/m2/year, and are in areas with slopes of more than 10 %.

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>