Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Kornelius
"Pesatnya perkembangan penggunaan layanan mobile banking (m-banking) tidak hanya mempermudah berbagai aktivitas transaksi, namun juga memicu peningkatan jumlah kasus serangan keamanan dan pencurian data. Pelaku serangan keamanan memanfaatkan informasi pribadi orang lain untuk melakukan serangan rekayasa sosial (social engineering) dan mencuri data atau uang yang terdapat pada sistem m-banking korban. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor individu yang memengaruhi information security awareness (ISA) dan bagaimana tingkat ISA tersebut akan memengaruhi intensi dalam menolak serangan social engineering. Penelitian ini menguraikan faktor individu menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Kemudian, penelitian ini juga menggunakan theory of planned behaviour (TPB) sebagai teori psikologi yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia. Penelitian ini dilakukan dengan metode mix-method yang terdiri dari tiga fase penelitian. Pada fase pertama, dilakukan wawancara terbuka terhadap 18 pengguna m-banking dan analisis tematik untuk pembentukan model. Selanjutnya, fase kedua memvalidasi model penelitian secara empiris dengan menganalisis data survei dari 653 pengguna aplikasi m- banking. Data survei dianalisis dengan menggunakan Covariance-based Structural Equation Model (CB-SEM) dengan bantuan program AMOS 26. Kemudian, pada fase ketiga dilakukan validasi hasil fase kedua untuk mendukung dan memperluas analisis hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trust, self-cognitive, information security culture, dan security education, training, and awareness (SETA) Programs berpengaruh positif terhadap ISA. ISA berpengaruh positif terhadap ketiga komponen TPB (attitude, self-efficacy, normative beliefs). Dari ketiga komponen tersebut, didapati bahwa komponen self-efficacy berpengaruh signifikan dan positif terhadap intensi pengguna m-banking untuk menghindari serangan social engineering. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan berkontribusi bagi pengguna m-banking dalam meningkatkan kesadaran keamanan informasi dan juga bagi industri perbankan dalam meningkatkan kualitas layanan dan keamanan m-banking.

The rapid development of mobile banking (m-banking) not only facilitates various transaction activities, but also triggers an increase in the number of cases of security attacks and data theft. Perpetrators of security attacks utilize other people's personal information to conduct social engineering attacks and steal data or money contained in the victim's m-banking system. This research aims to study the individual factors that influence information security awareness (ISA) and how this will affect the intention to resist social engineering attacks. This research decomposes individual factors into internal factors and external factors. Then, this research also uses the theory of planned behavior (TPB) as a psychological theory used to predict and explain human behavior. This research was conducted using a mix-method research design consisting of three research phases. In the first phase, open-ended interviews with 18 m-banking users and thematic analysis for model building were conducted. Further, the second phase validated the research model empirically by analyzing survey data from 653 m-banking users. The survey data was analyzed using Covariance-based Structural Equation Model (CB-SEM) with the help of AMOS 26 program. Then, in the third phase, the results of the second phase were validated to support and expand the analysis of the findings. The results of this study indicate that trust, self-cognitive, information security culture, and security education, training, and awareness (SETA) programs have a positive effect on ISA. ISA has a positive effect on the three TPB components (attitude, self-efficacy, normative beliefs). Of the three components, it is found that the self-efficacy component has a significant and positive effect on the intention of m-banking users to avoid social engineering attacks. The results of this study are expected to contribute to m-banking users in increasing information security awareness and also for the banking industry in improving service quality and m-banking security."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Diogenes Samuel Rihi
"Pesatnya perkembangan penggunaan layanan mobile banking (m-banking) tidak hanya mempermudah berbagai aktivitas transaksi, namun juga memicu peningkatan jumlah kasus serangan keamanan dan pencurian data. Pelaku serangan keamanan memanfaatkan informasi pribadi orang lain untuk melakukan serangan rekayasa sosial (social engineering) dan mencuri data atau uang yang terdapat pada sistem m-banking korban. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor individu yang memengaruhi information security awareness (ISA) dan bagaimana tingkat ISA tersebut akan memengaruhi intensi dalam menolak serangan social engineering. Penelitian ini menguraikan faktor individu menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Kemudian, penelitian ini juga menggunakan theory of planned behaviour (TPB) sebagai teori psikologi yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia. Penelitian ini dilakukan dengan metode mix-method yang terdiri dari tiga fase penelitian. Pada fase pertama, dilakukan wawancara terbuka terhadap 18 pengguna m-banking dan analisis tematik untuk pembentukan model. Selanjutnya, fase kedua memvalidasi model penelitian secara empiris dengan menganalisis data survei dari 653 pengguna aplikasi mbanking. Data survei dianalisis dengan menggunakan Covariance-based Structural Equation Model (CB-SEM) dengan bantuan program AMOS 26. Kemudian, pada fase ketiga dilakukan validasi hasil fase kedua untuk mendukung dan memperluas analisis hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trust, self-cognitive, information security culture, dan security education, training, and awareness (SETA) Programs berpengaruh positif terhadap ISA. ISA berpengaruh positif terhadap ketiga komponen TPB (attitude, self-efficacy, normative beliefs). Dari ketiga komponen tersebut, didapati bahwa komponen self-efficacy berpengaruh signifikan dan positif terhadap intensi pengguna m-banking untuk menghindari serangan social engineering. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan berkontribusi bagi pengguna m-banking dalam meningkatkan kesadaran keamanan informasi dan juga bagi industri perbankan dalam meningkatkan kualitas layanan dan keamanan m-banking.

The rapid development of mobile banking (m-banking) not only facilitates various transaction activities, but also triggers an increase in the number of cases of security attacks and data theft. Perpetrators of security attacks utilize other people's personal information to conduct social engineering attacks and steal data or money contained in the victim's m-banking system. This research aims to study the individual factors that influence information security awareness (ISA) and how this will affect the intention to resist social engineering attacks. This research decomposes individual factors into internal factors and external factors. Then, this research also uses the theory of planned behavior (TPB) as a psychological theory used to predict and explain human behavior. This research was conducted using a mix-method research design consisting of three research phases. In the first phase, open-ended interviews with 18 m-banking users and thematic analysis for model building were conducted. Further, the second phase validated the research model empirically by analyzing survey data from 653 m-banking users. The survey data was analyzed using Covariance-based Structural Equation Model (CB-SEM) with the help of AMOS 26 program. Then, in the third phase, the results of the second phase were validated to support and expand the analysis of the findings. The results of this study indicate that trust, self-cognitive, information security culture, and security education, training, and awareness (SETA) programs have a positive effect on ISA. ISA has a positive effect on the three TPB components (attitude, self-efficacy, normative beliefs). Of the three components, it is found that the self-efficacy component has a significant and positive effect on the intention of m-banking users to avoid social engineering attacks. The results of this study are expected to contribute to m-banking users in increasing information security awareness and also for the banking industry in improving service quality and m-banking security."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Kristo Aji
"Penelitian ini membahas pembentukan loyalitas pengguna sistem layanan mobile banking melalui dukungan kualitas layanan mobile banking dalam menciptakan kepuasan penggunanya. Sistem mobile banking yang dapat digunakan secara efisien, andal, aman, tanggap selama melakukan transaksi online di bank dapat menghasilkan kepuasan dan loyalitas pengguna.
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas melalui kepuasan menggunakan sistem mobile banking. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna mobile banking di Jakarta. Data diolah menggunakan teknik the Structural Equation Modelling untuk pengujian hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan pengujian the Structural Equation Modelling, terlebih dahulu dilakukan pengujian goodness of fit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh efisiensi, keandalan, keamanan (privasi), dan ketanggapan (komunikasi) terhadap kepuasan dan loyalitas. Sekanjutnya kepuasan menempatkan pengaruh positif langsung terhadap loyalitas. Saran untuk penelitian mendatang, penelitian selanjutnya harus memasukan variabel brand reputation dan compliant-based-service yang masih jarang diteliti oleh untuk mengukur loyalitas bank.

This study describes building the loyalty of mobile banking users through supporting service quality to create users satisfaction. Mobile banking system that gives efficiency, reliable, secured and responsive in make online transaction at bank can be produced users satisfaction and loyalty.
Purpose of study is to examine the impact of service quality on loyalty through satisfaction of mobile banking users in Jakarta. Datagathering is performed using questionnaire that distributed to mobile banking users in Jakarta. Further data is processed using the Structural Equation Modelling to testing the research hyphotesis. Before is performed testing with the Structural Equation Modelling, it is formed testing to goodness of fit previously. This study founds that efficiency, reliability, security and privacy, responnsiveness and communication have direct and positive impact on satisfaction and loyalty. Further, satisfaction has direct and positive impact on loyalty of mobile banking users.
As recommendation for next research, next study must include bank reputation and compliant-based-service as the variable yang that rarely studied to testing bank loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Yuthika Rizqi
"Penggunaan mobile payment di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Permen Kominfo RI) Nomor 20 Tahun 2016 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 18/40/PBI/2016. Pada kenyataannya data nasabah maupun transaksi rentan disalahgunakan. Salah satu akibat dari penyalahgunaan data adalah ancaman social engineering. Tujuan penelitian ini adalah menganilisis faktor yang memengaruhi kesadaran pengguna Gopay terhadap ancaman social engineering dan rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran pengguna Gopay akan ancaman social engineering. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan Knowledge Attitude Behaviour (KAB) model, lima fokus area terkait dan demografi responden dalam menyusun konseptual model yang menghasilkan 20 hipotesis. Proses olah data menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap 218 responden. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 11 dari 20 hipotesis yang diterima. Dihasilkan pula 19 rekomendasi guna meningkatkan kesadaran akan ancaman social engineering.

The use of mobile payments in Indonesia is regulated in the Regulation of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia (Permen Kominfo RI) Number 20 of 2016 and Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 18/40/PBI/2016. In fact, customer data and transactions are vulnerable to misuse. One of the consequences of misuse of data is the threat of social engineering. analyze the factors that influence Gopay users' awareness of social engineering threats and recommendations to increase Gopay users' awareness of social engineering threats. To achieve this goal, this study used a quantitative method by distributing questionnaires. This study uses the Knowledge Attitude Behavior (KAB) model, five related focus areas and respondent demographics in developing a conceptual model that produces 20 hypotheses. The data processing uses Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Method of data collection was done by using a questionnaire to 218 respondents. Result of this research is that there are 11 out of 20 accepted hypotheses. 19 recommendations were also made to increase awareness of social engineering threats."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Anisa Putri Wibowo
"Pada saat pandemi Covid-19, hampir seluruh layanan terutama layanan perbankan mulai beralih ke layanan secara digital seperti layanan QRIS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh behavioral intention yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan teknologi terhadap behavioural intention dan use behaviour QRIS layanan mobile banking. Pada penelitian ini digunakan modifikasi dari Theory of Acceptance and Use of Technology (meta-UTAUT) dengan variabel utama berupa Hedonic Motivation, Performance Expectancy, Social Influence, Trust, Attitude, Facilitating Condition, Habit, dan Behavioral Intention. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling dari pendekatan non-probability sampling dengan survei yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada nasabah bank generasi milenial. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan melakukan tahapan pengukuran dan pengujian hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa performance expectancy, social influence dan attitude terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat berperilaku. Facilitating condition dan habit memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku penggunaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa use behavior dan perilaku penggunaan terkait QRIS pada layanan mobile banking dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan social influence, dan kebutuhan pengguna, serta sangat didukung oleh performance expectancy dan kondisi yang memfasilitasi QRIS dalam layanan mobile banking. Studi ini berkontribusi pada literatur dengan mengidentifikasi niat perilaku untuk berkontribusi dalam pengembangan QRIS di mobile banking di Indonesia.

During the COVID-19 pandemic, banking services began to switch to digital services such as Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) services. This study analyzes the impact of behavioral intentions related to technology acceptance and use on QRIS mobile banking service usage behavior. This study employed a modified version of the Technology Acceptance and Use Theory (meta-UTAUT), where the main variables were hedonic motivation, achievement expectations, social influence, trust, attitudes, support status, habits, and behavioral intentions. This study applied convenience sampling from the non-probability sampling approach with data collected online from bank customers in Indonesia. Data processing uses Structural Equation Modelling (SEM) by carrying out the stages of measuring and testing the proposed hypotheses. Based on the analysis, it was found that performance expectancy, social influence, and attitude proved to have a significant positive influence on behavioral intention. Facilitating conditions have a significant positive effect on use behavior. From the results of the study, it can be concluded that behavioral intentions and usage behavior related to QRIS in mobile banking services can be influenced by factors related to social influence, and user needs, and are strongly supported by performance expectations and conditions that facilitate QRIS in mobile banking services. This study contributes to the literature by identifying the behavioral intention to contribute to the development of QRIS in mobile banking in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumondang, Febriana Uli
"Sekarang ini industri perbankan memanfaatkan teknologi dengan menggunakan layanan mobile banking guna memudahkan nasabahnya dalam bertransaksi. Pemanfaatan tersebut juga dilakukan oleh Bank Tabungan Negara (BTN). Namun berdasarkan data, terdapat penurunan pengguna mobile banking pada bulan Juli sampai September 2020 di BTN Kantor Cabang Jakarta Cawang. Hal ini diasumsikan adanya pengaruh niat keberlanjutan nasabah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penerimaan dan kegunaan terhadap niat keberlanjutan melalui kepuasan dan sikap untuk menggunakan mobile banking BTN pada nasabah BTN Kantor Cabang Jakarta Cawang. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei berdasarkan convenience sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 107 orang yang didapatkan melalui online questionnaire. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS dengan teknik analisa jalur. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa penerimaan dan kegunaan berpengaruh terhadap kepuasan, kegunaan juga memiliki pengaruh pada sikap, lalu kepuasan memiliki pengaruh pada sikap, terakhir kegunaan, kepuasan, dan sikap berpengaruh terhadap niat keberlanjutan.

Nowadays the banking industry is utilizing technology making a mobile banking services. This service is also carried out by Bank Tabungan Negara (BTN). However, based on data, there was a decrease in mobile banking users from July to September 2020 at the BTN Jakarta Cawang Branch Office. It is assumed that there is an effect of continuance intention to use mobile banking. Therefore, this study aims to identify the effect of confirmation and perceived usefulness on continuance intention through satisfaction and attitudes to use BTN mobile banking for BTN customers at the Jakarta Cawang Branch Office. This study used a quantitative approach through a survey method based on convenience sampling. The number of respondents in this study were 107 people who were obtained through online questionnaires. The data obtained were processed using SPSS with path analysis technique. The results of this study found that confirmation and perceived usefulness have a significant effect on satisfaction, perceived usefulness also have a significant effect on attitudes, then satisfaction have an effect but not significant on attitudes, lastly perceived usefulness, satisfaction, and attitudes have a significant effect on continuance intention. In addition, attitude and satisfaction are successful mediators for perceived usefulness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambari Yolanda Galman
"Ketatnya persaingan dalam industri perbankan, termasuk dalam inovasi teknologi seperti mobile banking, membuat para penyedia layanan keuangan harus mampu bertahan. Salah satu cara untuk dapat bertahan dalam industri yang kompetitif ini adalah dengan mempertahankan pengguna yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan dari kelanjutan penggunaan layanan mobile banking oleh pengguna layanan mobile banking. Terdapat delapan variabel teramati yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu relative advantage, system quality, information quality, service quality, satisfaction, post-use trust, attitudinal loyalty, dan continuous usage intention.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian conclusive descriptive cross sectional dengan teknik pengambilan sampel non-probability judgemental sampling. Responden merupakan pengguna layanan mobile banking minimal dalam satu tahun terakhir dan merupakan pengguna aktif. Data kuesioner dari 221 responden yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah menggunakan SmartPLS 3.6 untuk menguji besarnya signifikansi positif.
Dari 13 hipotesis yang dikembangkan, terdapat sepuluh hipotesis yang dapat diterima. Temuan yang tidak terduga adalah information quality tidak berpengaruh secara signifikan pada post-use trust pengguna, serta relative advantage dan attitudinal loyalty yang tidak berpengaruh secara signifikan pada continuous usage intention pengguna.

High competition in the banking industry, including in technological innovations such as mobile banking, has made financial service provider sustainable. One way to survive in this competitive industry is to retain existing users. This study aims to examine the determinant factor of the continuous usage intention of mobile banking services by users. There are eight observed variables used in this research, which are relative advantage, system quality, information quality, service quality, satisfaction, post use trust, attitudinal loyalty, and continuous usage intention.
This study used a conclusive descriptive cross sectional research design with non probability judgmental sampling technique. Respondents are users of mobile banking services at least in the past year and are active users. Questionnaire data from 221 respondents then processed using SmartPLS 3.6 to test the significance levels.
Out of 13 hypotheses, ten hypotheses were supported. Unexpected findings are that information quality did not significantly affect the user 39 s post use trust, as well as relative advantage and attitudinal loyalty that are did not significantly affect the continuous usage of user intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Septiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan teknologi terhadap behavioural intention dan use behaviour layanan mobile banking. Pada penelitian ini digunakan modifikasi dari Theory of Acceptance and Use of Technology (meta-UTAUT) dengan variabel utama berupa performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions dan attitude, serta memasukkan variabel personal innovativeness, anxiety, trust, dan grievance redressal, dan juga menambahkan perceived risk sebagai faktor eksternal.
Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling dari pendekatan nonprobability sampling dengan survei yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner terhadap 258 responden, yang merupakan nasabah bank, memiliki aplikasi mobile banking pada smartphone, dan sudah biasa menggunakan aplikasi tersebut. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan melakukan tahapan pengukuran dan pengujian hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa performance expectancy memiliki pengaruh positif pada use behaviour dan pada pembentukan sikap pengguna bersama-sama dengan trust. Social influence, facilitating conditions, dan attitude terbukti memiliki pengaruh positif secara signifikan pada
behavioural intention. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa niat perilaku dan perilaku penggunaan terkait layanan mobile banking dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkait dengan pengaruh sosial, kondisi internal dan kebutuhan pengguna, serta sangat didukung oleh ekspektasi kinerja dan kondisi yang memfasilitasi layanan mobilebanking.

This study aims to analyse the influence of factors related to the acceptance and use of
technology on the behavioural intention and use behaviour of mobile banking services.
This study used a modification of the Theory of Acceptance and Use of Technology
(meta-UTAUT) with the main variables in the form of performance expectancy, effort
expectancy, social influence, facilitating conditions and attitude, as well as including
personal innovativeness, anxiety, trust, and grievance redressal variables, and also added
perceived risk as an external factor. The sampling method used was convenience
sampling from a non-probability sampling approach with a survey conducted by
distributing questionnaires to 258 respondents, who are bank customers, have a mobile
banking application on their smartphone, and are used to using the application. Processing
of data using Structural Equation Modeling (SEM) by measuring and testing the proposed
hypothesis. Based on the results of the analysis, it was found that performance expectancy
has a positive influence on use behaviour and on the formation of user attitude together
with trust. Social influence, facilitating conditions, and attitude are proven to have a
significant positive effect on behavioural intention. From the results of the study, it can
be concluded that behavioural intentions and use behaviour related to mobile banking
services can be influenced by factors related to social influences, internal conditions and
user needs, and are strongly supported by performance expectations and conditions that
facilitate mobile banking services.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arieksha Aliadarma
"Seiring meluasnya penggunaan layanan m-banking, ancaman keamanan informasi bagi masyarakat juga semakin meningkat. Penyedia layanan m-banking pun mengembangkan solusi berupa teknologi biometric security system (BSS) untuk menanggulangi ancaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti terkait faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi BSS sebagai pilihan keamanan pada m-banking dan efek moderasi dari tingkat inovatif dan pendidikan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggabungkan dua teori, yaitu protection motivation theory (PMT) dan theory of planned behavior (TPB). Penelitian ini menggunakan mixed method dengan tahapan explanatory sequential design. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring dan berhasil memperoleh 535 pengguna yang menggunakan BSS pada m-banking, kemudian diolah menggunakan covariance-based structural equation modeling (CB-SEM). Setelah itu, pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode wawancara kepada 10 narasumber yang dianalisis menggunakan content analysis. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan persepsi keefektifan, sikap, kemampuan, dan pengaruh sosial terbukti memengaruhi motivasi pengguna dalam menggunakan BSS pada m-banking. Lalu, ditemukan bahwa persepsi kerentanan, tingkat keseriusan, dan upaya penggunaan tidak memengaruhi motivasi pengguna m-banking dalam menggunakan BSS. Uji efek moderasi menunjukkan persepsi keefektifan BSS lebih berdampak pada individu inovatif, sedangkan persepsi terkait tingkat keseriusan ancaman lebih berdampak pada individu dengan tingkat pendidikan yang rendah. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penyedia layanan m-banking berupa faktor-faktor penting yang mendasari penerimaan teknologi BSS pada layanan tersebut.

As the use of m-banking services expands, the threat of information security for the public also increases. M-banking service providers have developed solutions in the form of biometric security system (BSS) technology to counter these threats. This study aims to examine the factors influencing the acceptance of BSS technology as a security option in m-banking and the moderating effects of innovativeness and education levels. In conducting this research, the author combines two theories: protection motivation theory (PMT) and theory of planned behavior (TPB). This study uses a mixed-method approach with an explanatory sequential design. The quantitative approach was conducted by distributing online questionnaires, successfully obtaining responses from 535 users who use BSS in m-banking, and then processed using covariance-based structural equation modeling (CB-SEM). Following this, the qualitative approach involved interviewing 10 participants, analyzed using content analysis. The research findings revealed that perceptions of effectiveness, attitudes, abilities, and social influence significantly affect users' motivation to use BSS in m-banking. Conversely, perceptions of vulnerability, seriousness, and effort do not influence m-banking users' motivation to use BSS. The moderation effect test showed that the perception of BSS effectiveness has a greater impact on innovative individuals, while perceptions related to the seriousness of threats have a greater impact on individuals with lower education levels. The results of this study are expected to benefit m-banking service providers by highlighting the key factors underpinning the acceptance of BSS technology in their services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Gazalba
"Seiring meluasnya penggunaan layanan m-banking, ancaman keamanan informasi bagi masyarakat juga semakin meningkat. Penyedia layanan m-banking pun mengembangkan solusi berupa teknologi biometric security system (BSS) untuk menanggulangi ancaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti terkait faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi BSS sebagai pilihan keamanan pada m-banking dan efek moderasi dari tingkat inovatif dan pendidikan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggabungkan dua teori, yaitu protection motivation theory (PMT) dan theory of planned behavior (TPB). Penelitian ini menggunakan mixed method dengan tahapan explanatory sequential design. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring dan berhasil memperoleh 535 pengguna yang menggunakan BSS pada m-banking, kemudian diolah menggunakan covariance-based structural equation modeling (CB-SEM). Setelah itu, pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode wawancara kepada 10 narasumber yang dianalisis menggunakan content analysis. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan persepsi keefektifan, sikap, kemampuan, dan pengaruh sosial terbukti memengaruhi motivasi pengguna dalam menggunakan BSS pada m-banking. Lalu, ditemukan bahwa persepsi kerentanan, tingkat keseriusan, dan upaya penggunaan tidak memengaruhi motivasi pengguna m-banking dalam menggunakan BSS. Uji efek moderasi menunjukkan persepsi keefektifan BSS lebih berdampak pada individu inovatif, sedangkan persepsi terkait tingkat keseriusan ancaman lebih berdampak pada individu dengan tingkat pendidikan yang rendah. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penyedia layanan m-banking berupa faktor-faktor penting yang mendasari penerimaan teknologi BSS pada layanan tersebut.

As the use of m-banking services expands, the threat of information security for the public also increases. M-banking service providers have developed solutions in the form of biometric security system (BSS) technology to counter these threats. This study aims to examine the factors influencing the acceptance of BSS technology as a security option in m-banking and the moderating effects of innovativeness and education levels. In conducting this research, the author combines two theories: protection motivation theory (PMT) and theory of planned behavior (TPB). This study uses a mixed-method approach with an explanatory sequential design. The quantitative approach was conducted by distributing online questionnaires, successfully obtaining responses from 535 users who use BSS in m-banking, and then processed using covariance-based structural equation modeling (CB-SEM). Following this, the qualitative approach involved interviewing 10 participants, analyzed using content analysis. The research findings revealed that perceptions of effectiveness, attitudes, abilities, and social influence significantly affect users' motivation to use BSS in m-banking. Conversely, perceptions of vulnerability, seriousness, and effort do not influence m-banking users' motivation to use BSS. The moderation effect test showed that the perception of BSS effectiveness has a greater impact on innovative individuals, while perceptions related to the seriousness of threats have a greater impact on individuals with lower education levels. The results of this study are expected to benefit m-banking service providers by highlighting the key factors underpinning the acceptance of BSS technology in their services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>