Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Celine Abigail Batumali
"Selain sebagai sarana industri yang berkaitan dengan masyarakat, media massa seperti iklan sering menjadi wadah yang digunakan untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat secara mendunia. Penelitian ini menganalisis dua iklan Amazon Prime Jerman yang berjudul Rapunzel braucht keinen Prinzen dan Kleopatra hat einen Sinneswandel yang menggunakan cerita berdasarkan dongeng legendaris Grimm bersaudara dan profil Ratu Mesir, Cleopatra. Kedua iklan ini memperlihatkan isu feminisme yang dilihat melalui pergeseran penggambaran tokoh Rapunzel dan Cleopatra. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis tekstual dengan pendekatan semiotika Peirce untuk menganalisis bentuk konstruksi dari cerita ditampilkan dalam kedua iklan tersebut. Selain itu, penulis menggunakan teori dekonstruksi Derrida untuk memahami dekonstruksi citra tokoh perempuan yang ditampilkan dalam kedua iklan tersebut, serta menunjukkan bagaimana pemaknaan kedua tokoh dalam iklan dapat memengaruhi citra perempuan dalam kehidupan nyata. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kedua iklan tersebut membuktikan citra perempuan dalam media adalah sebuah konstruksi yang bersifat kontekstual.

Besides being a means of industry related to society, mass media, such as advertisements, are often used to show events that occur in society worldwide. This research analyzes two advertisements from German Amazon Prime entitled Rapunzel braucht keinen Prinzen and Kleopatra hat einen Sinneswandel, which are based on the legendary fairy tales of the Grimm brothers and the historical story of the Queen of Egypt. These two advertisements portrayed deconstructive images of the characters Rapunzel and Cleopatra. This research uses textual analyses and semiotics methods to analyze how Prime’s advertisements deconstruct the image of Rapunzel and Cleopatra. This research finding shows that the women’s images constructed by the media are contextual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sterling, Thomas
Amsterdam: Time-Life Books, 1975
574.981 STE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Septy Tria Utami Supeno P.
"Skripsi ini membahas penggunaan gaya bahasa pada tataran sintaksis yang digunakan pada tiga teks sumber cerita dongeng bertema putri karya Grimm Bersaudara, yaitu Sneewittchen atau Putri Salju, Rapunzel, dan Aschenputtel atau Cinderella. Selain membahas penggunaan gaya bahasa yang digunakan pada teks sumber, penelitian ini juga membahas terjemahan gaya bahasa tersebut yang ada pada teks sasaran dan penggunaan teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan gaya bahasa dari teks sumber ke teks sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan merupakan tiga cerita kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara dari buku yang berjudul Kinder- und Hausm rchen yang diterbitkan pada tahun 1857 dan teks sasaran merupakan tiga teks terjemahan yang diambil dari buku yang berjudul Dongeng Cerita Grimm Bersaudara yang diterbitkan oleh Penerbit Abdi Tandur pada tahun 2010. Terdapat sembilan macam gaya bahasa yang ditemukan pada teks sumber dengan tiga bentuk gaya bahasa pada tataran sintaksis. Gaya bahasa yang ditemukan tersebut ada yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk gaya bahasa sumber dan ada yang tidak. Selain itu, kalimat pada teks sumber yang mengandung gaya bahasa tersebut diterjemahkan dengan menggunakan berbagai teknik penerjemahan, di antaranya adalah transposisi, modulasi, penjelasan tambahan contextual conditioning , penerjemahan resmi/baku, dan tidak diberikan padanan.

This research discusses the use of the syntactic style used in the three texts of the princess story of Grimm Brothers. These texts are Sneewittchen or Putri Salju, Rapunzel, and Aschenputtel or Cinderella. In addition to discussing the use of the styles used in the initial texts, this research also addresses the style translation present in the translated texts and the use of translation techniques used in translating the style from the initial text to the translated text. The method used in this research is literature study method with qualitative descriptive approach. The main data the three stories of a collection of fairy tales by the Grimm Brothers from a book ldquo Kinder und Hausm rchen rdquo 1857 and the translated texts are taken from a book ldquo Dongeng Cerita Grimm Bersaudara rdquo 2010 published by Abdi Tandur. There are nine kinds of styles found in initial texts with three forms of style on a syntactic level. The styles are translated back into the same initial texts style and some are not. In addition, the sentence in the initial texts that contains the style is translated using various translation techniques, such as transposition, modulation, contextual conditioning, official translation, and no equivalent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikmund, Miroslav
Prague: Artia, 1963
918.66 ZIK a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sahla Salima
"Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara merupakan dongeng rakyat yang terkenal tidak hanya di benua asalnya, Eropa, tetapi juga di dunia. Dongeng-dongeng ini memiliki banyak kekhasan, salah satunya yakni dari segi tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya. Di dalam banyak dongeng Grimm Bersaudara, seringkali ditemukan tokoh antagonis wanita. Pada skripsi ini, dipilih lima dongeng Grimm Bersaudara yang di dalamnya terdapat karakter antagonis wanita yang memiliki kekuatan sihir untuk dianalisis; Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel, dan Brüderchen und Schwesterchen. Tokoh-tokoh antagonis ini dianalisis bagaimana penggambaran karakternya di dalam setiap dongeng, fungsi, serta pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh protagonis yang ada, dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Die Märchen der Gebrüder Grimm sind Volksmärchen, die nicht nur in ihrem Herkunftskontinent Europa, sondern in der ganzen Welt bekannt sind. Diese Märchen haben viele Besonderheiten, z. B. die Charaktere der Figuren. Man kann in vielen Märchen der Gebrüder Grimm eine Antagonistin leicht finden. In dieser Arbeit sind fünf Märchen der Gebrüder Grimm ausgewählt, nämlich Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel und Brüderchen und Schwesterchen, um analysiert zu werden. Wie die Charaktere der Antagonistinnen in jedem Märchen beschrieben sind und welche Funktionen und Auswirkungen sie für die Protagonisten und Protagonistinnen haben, wird mit Hilfe verschiedener Ansätze der Psychologie analysiert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faucett, Lawrence W.
London: Oxford University Press, 1952
428.6 FAU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Intan
"Tesis ini ingin menjawab permasalahan penelitian yaitu bagaimana representasi mitos femininitas di dalam film animasi Barbie (Barbie in the Nutcracker, Barbie as Rapunzel, dan Barbie of Swan Lake) dan bagaimana bentuk ideologi yang dihadirkan. Film-film ini menarik diteliti karena menggambarkan mitos feminitas yang dikonstruksi oleh Mattel. Film animasi yang teliti merupakan bentuk produk budaya mutakhir Mattel. Tesis ini dibuat untuk mengetahui cara bekerja ideologi dominan melalui mitos yang dikontruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode semiotik Barthes dan metode visual Dyer. Sedangkan dari aspek komunikasi menggunakan model dari van Zoonen.
Hasil penelitian menunjukan Mattel memakai mitos femininitas nilai Victoria pada ketiga film animasi Barbie seperti domestik (merawat, mengerjakan pekerjaan rumah), taat beribadah dan perawan. Nilai Victoria lainnya bahwa perempuan bersifat pasif digantikan dengan mitos girl power. Mitos girl power merupakan mitos yang popular sejak tahun 1990-an, menggambarkan bahwa seorang anak perempuan yang pemberani, aktif dan dapat menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri. Akan tetapi mitos girl power yang diambil Mattel hanya pada permukaan. Perjuangan perempuan untuk mendapatkan kebebasan dan otoritas diri `dihadiahi' sosok pangeran. Pada akhirnya film ini tidak jauh berbeda dengan dongeng Cinderella dan Putri Salju. Secara tersirat Mattel menyatakan bahwa heteroseksual sebagai orientasi seks yang satu-satunya. Mattel tidak ingin konstruksi perempuan yang dihadirkan dalam film ini menjadi ancaman para pemeluk ideologi dominan (orang tua, guru, pemuka agama dan kaum pemodal) sebagai pangsa pasar terbesarnya. Sedangkan melalui metode visual dari Dyer memperlihatkan bahwa Barbie masih merepresentasikan citra cantik perempuan yang bertubuh tinggi, putih dan langsing."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira W.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015
899.221 32 MIR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka Sangianglili
"Skripsi ini menganalisis dekonstruksi yang terjadi dalam film animasi bergenre superhero, Megamind. Melalui perbandingan antara film ini dengan film-film superhero klasik, diperoleh hasil bahwa film ini telah medekonstruksi konvensi cerita superhero dalam aspek penokohan, alur cerita, dan sudut pandang. Namun, melalui pengkajian postkolonialisme dan gender, upaya dekonstruksi dalam film ini mengandung dualisme. Pada satu sisi, upaya tersebut terlihat telah melawan supremasi kulit putih serta nilai maskulinitas dan femininitas konvensional yang kerap kali muncul dalam film superhero pada umumnya. Tapi, di sisi lain, terjadi ambivalensi dalam upaya dekonstruksi tersebut karena pada akhirnya malah menekankan pola-pola tersebut. Lebih lanjut, dekonstruksi tersebut ternyata bertujuan untuk merekonstruksi konsep hero yang berbeda. Melalui tokoh Megamind, terdapat beberapa hal yang berusaha ditekankan yaitu proses untuk menjadi hero dan kekuatan yang tidak sekedar mengandalkan fisik.

This undergraduate thesis analyses the deconstruction which happens in Megamind, an animated superhero movie. By comparing this movie and several classic superhero movies, it can be concluded that Megamind has changed the basic convention of superhero stories through its characters, plot, and point of view. However, there is a dualism meaning in the deconstruction. On one hand, this movie seems to oppose the white supremacy, and also the conventional masculinities and femininities which usually can be seen in superhero movies in general. On the other hand, it also confirms those values again. Furthermore, the movie reconstructs different concept of hero as the result of the ambivalence in the deconstruction. Megamind shows some hero's qualities that rarely appear in the classic superhero movies such as the process to be a hero and other kind of powers beside the physical power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhy Eraldo
"Deforestasi di hutan Amazon telah berlangsung sejak pemerintah brazil mempromosikan kependudukan di daerah amazon sejak tahun 1960-an yang dimulai dengan pembukaan jalan hingga pada penebangan hutan yang digunakan sebagai lahan peternakan dan pertanian.Sekitar 70 persen wilayah hutan yang gundul berwujud peternakan antara tahun 1990 dan 2004, brazil juga merupakan primadona investasi dikawasan amerika latin diberbagai bidang dengan populasi terbesar dikawasan ini secara tidak langgsung telah menjadikan pola konsumsi rakyatnya semakin meningkat,dengan melihat peluang investasi yang menguntungkan, perusahaan Mcdonald masuk dan menjadi bagian gaya hidup rakyat brazil di perkotaan, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk McDonald maka permintaan akan ternak serta pertanian kedelai pun meningkat ,seiring meningkatnya permintaan itu pun tanpa disadari telah menyebabkan deforestasi di hutan amazon hal ini pun dijelaskan dengan adanya teori McNugget Connection, Kasus McDonald di Brazil ini memperlihatkan keterkaitan erat antara kerusakan lingkungan yang terjadi di hutan dengan aktivitas bisnis perusahaan multinasional di bidang makanan. Menyadari pentingnya rehabilitasi hutan Amazon atas tindakan yang dilakukannya, McDonald melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berupaya untuk membangunkan kembali hutan Amazon sebagai paru-paru dunia.

Deforestation in the Amazon rainforest has been going on since the Brazilian Government to promote settlement in the Amazon since the 1960s, beginning with the opening of roads to logging that is used as a farm and agriculture. About 70 percent of the Balt area of forest understory farm between 1990 and 2004, Brazil is also a prim donna in various Latin American investment come within the area with the largest population of this lowliest indirectly has made his ever increasing consumption patterns, with respect to a made his ever increasing consumption patterns, with respect to a profitable investment opportunities, the company McDonald enters and becomes part of the Brazilian people live style in urban areas, with increasing demand for McDonald’s product then the demand for cattle and soy farming has increased as the growing demand for it was unwittingly have caused deforestation in the Amazon rainforest it is also explained by the theory of the McNugget connection, McDonald’s case in Brazil shows a close affinity between the environmental damage that occurs in the forest with the business activities of multinational companies in the field of food. Realize the importance of the Amazon forest rehabilitation measures that he did ,McDonald through Corporate Social Responsibility (CSR) sought to reawaken the Amazon forest as lungs of the world"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>