Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mikail Karim
"Bersamaan dengan meningkatnya gaya hidup wisata kepulauan yang mengakomodasikan kemewahan dalam bentuk resor ekslusif, perumahan, dan restoran yang mengedepankan ketajaman tabula rasa, timbul rencana pengembang untuk memenuhi tuntutan wisata dan kebaharuan gaya hidup tersebut. Dengan demikian, menawarkan kenyamanan dan keindahan alam dan fasilitas lainnya yang dimiliki oleh kepulauan Gili, akan dirancang dan dibangun sebuah fasilitas terpadu yang mengkombinasikan sebuah pengalaman bersosialisasi, berpesta, lagi memanjakan lidah yang letak dan pembangunannya akan direncanakan secara strategis dengan memerhatikan dan meliput perilaku turis dan pengungjung yang bervariasi macamnya. Oleh karena hal tersebut, proyek rancang bangun fasilitas akan dilakukan secara terpadu menyatukan fasilitas mengapung yang menjorok di tepi pantai, terdiri dari Kura Bar & Terrace, Kura Gourmet, dan Majapahit Fine-Dining Restarurant yang rencananya akan dibangung di pulau Gili Trawangan, Lombok, Indonesia.

Supporting the concurrent increase in island-hopping lifestyle that accommodates luxury in the name of exclusive resorts, residential housings, and fancy restaurant connoisseurship, a plan for developer to freshly adhere to tourist demands for such lifestyles should therewith be devised. Thus, a site to experience dining, socializing and partying that encompasses varied visitor behavior should be strategically located upon the closest proximity to amenities the Gili islands offer, establishing the promptness of Integrated Floating Facility: Kura Bar & Terrace, Kura Gourmet, and Majapahit Fine-Dining Restaurant on Gili Trawangan Island, Lombok, Indonesia. "
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yandi Andri Yatmo
"Untuk mengantisipasi pencapaian target pembangunan Indonesia menggantikan posisi minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa utama adalah dengan lebih memperkenalkan segala yang kita miliki kepada dunia luar sehingga bisa menarik setiap visitor untuk ingin mengetahui lebih dalam apa yang kita miliki. Tetapi hingga saat ini paket yang dikemas masih terbatas. Dan terasa sekali informasi yang diberikan tidaklah jelas tentang apa? Bagaimana? Dimana? Yang sudah tentu akan mengakibatkan keengganan wisatawan untuk tahu kelebihan suatu daerah tertentu dan bahkan mengunjungi daerah tertentu tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bali is a tourist destination area who has tourism fascination with beautiful natural unique cultures and friendliness peoples. Bali developed cultural tourism which represents especial potency in this tourist destination area. But along journey not all of tourism areas exist in Bali expands without in planning in its management, so that peep out various problems, there are physical, social, cultural, and also environmental problems. If that tourism like development model continued in Bali, hence various problems will emerge and values water source, waste and garbage problems, environment degradation, cultural energy and live Bali society dislocation. Bali as Tourism Island has limitation areas, planning water support mus have planning in its tourism development. With expected also for Bali tourism development earn to have sustainable, for now and next generations. Type of tourism recommended to be developed in Bali that alternative tourism, like ecotourism, culture tourism countryside tourism, nation tourism who its concern with environment and also entangling local society. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Fahry
"Revitalisasi di Alun-alun Majalengka menyebabkan terjadinya peningkatan intensitas jumlah pengunjung. Hal tersebut juga menyebabkan timbulnya tumpang tindih pemanfaatan ruang di Alun-alun Majalengka. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik perilaku pengunjung dan teritorialitas yang terbentuk akibat adanya pemanfaatan ruang di Alun-alun Majalengka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi dengan pemetaan perilaku (place centered mapping), wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berdasarkan aktivitas pengunjung terdapat karakteristik perilaku pengunjung yang terlihat melalui aktivitas yang dilakukan, di antaranya kelompok kegiatan kesehatan, hobi, gairah, dan relaksasi. Kemudian terdapat dua jenis pergerakan pengunjung, yaitu pergerakan individu dan kelompok. Ditemukan juga sebaran aktivitas secara menyebar pada zona bermain dan zona berumput, linear pada zona air mancur, dan memusat pada zona tribun I dan zona tribun II. Pada saat weekdays ditemukan lebih banyak pengunjung dengan kelompok kegiatan hobi dan relaksasi, sedangkan pada saat weekends ditemukan keempat jenis kelompok kegiatan. Teritori yang terbentuk di Alun-alun Majalengka terjadi secara individu yang dominan berada di zona bermain, zona air mancur, zona tribun. Serta perilaku teritori berkelompok yang dominan berada pada zona berumput. Berdasarkan perilaku pengunjung, terdapat tiga jenis teritori, di antaranya teritori primer, teritori sekunder, dan teritori publik.

The revitalization in Majalengka Square caused an increase in the intensity of the number of visitors. This also caused an overlap in the use of space in Majalengka Square. The purpose of this study is to determine the characteristics of visitor behavior and territoriality formed due to the use of space in Majalengka Square. The approach used in this study is a qualitative approach using data collection methods through observation with place-centered mapping, interviews, documentation studies, and literature studies. The results obtained in this study are that based on visitor activities, there are characteristics of visitor behavior that are seen through the activities carried out, including groups of health activities, hobbies, passions, and relaxation. Then there are two types of visitor movements, namely individual and group movements. It was also found that the distribution of activity was spread out in the play zone and grassy zone, linearly in the fountain zone, and centered on the zone of stand I and zone of stand II. On weekdays, more visitors were found with hobby and relaxation activity groups, while on weekends, all four types of activity groups were found. The territory formed in Majalengka Square occurs individually which is predominantly in the play zone, fountain zone, grandstand zone. As well as the dominant group territory behavior is in the grassy zone. Based on visitor behavior, there are three types of territories, including primary territory, secondary territory, and public territory."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"ABSTRAK
Dalam naskah Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bab III huruf B, angka 3 dinyatakan bahwa sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang adalah terciptanya landasan yang kuat bagi Bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sedangkan titik berat dalam Pembangunan Jangka Panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan Pokok Rakyat, yang berarti bahwa sebagian besar dari usaha pembangunan diarahkan kepada pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan di bidang-bidang lainnya bersifat menunjang dan melengkapi bidang ekonomi.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat ditetapkan, Pemerintah Negara Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan aspirasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1445 Pemerintah Orde Baru telah melaksanakan Pembangunan Nasional yang berencana yaitu melalui Pembangunan Lima Tahunan yang berkesinambungan.
Kegiatan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan Pemerintah tersebut sesuai dengan Amanat Rakyat Indonesia melalui Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Proses Pembangunan Nasional akan berlanjut dan efektif bila dapat terhindar dari segala macam tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu upaya untuk mensukseskan Pembangunan Nasional yang sejalan dengan upaya meningkatkan Ketahanan Nasional di segala bidang perlu mendapatkan perhatian secara terus menerus.
Di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa Pembangunan Jangka Panjang harus mampu membawa perubahan-perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia, sehingga produk Nasional yang berasal dari sektor-sektor diluar pertanian akan merupakan bagian yang semakin besar dan industri akan menjadi tulang punggung ekonomi.
Dalam kaitan ini ditegaskan, bahwa pembangunan industri adalah bagian dari usaha jangka panjang untuk merombak struktur ekonomi kearah yang seimbang yaitu antara pertanian dan industri. Pembangunan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi, yang lebih kokoh dan seimbang yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industri, yang maju didukung oleh pertanian yang tangguh.
Untuk itu proses industrialisasi lebih dimantapkan guna mendukung berkembangnya industri sebagai penggerak utarna peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja serta memperluas kesempatan berusaha. Untuk itu perlu mendayagunakan dengan sebaik-baiknya sumber daya manusia, sumber daya a1am, energi, sumber dana, termasuk devisa serta teknologi yang tepat dengan tetap memperhatikan kelestarian kemampuan lingkungan. Dalam melaksanakan pembangunan industri, perlu diusahakan agar struktur ekonomi dan struktur industri menjadi makin kokoh dengan mempererat keterkaitan antara sektor industri dengan sektor-sektor pembangunan lainnya.
Pembangunan industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, memeratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menghemat devisa, menunjang pembangunan daerah dan memanfaatkan sumber daya alam serta sumber daya manusia.
Tujuan pembangunan industri ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan yaitu memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata, memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta mendorong pendayagunaan produksi nasional.
Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa yang semakin penting. Seperti diketahui pariwisata memiliki keunggulan komparatif yang khas, dan sifat aktivitasnya yang banyak menyerap tenaga kerja sangat sesuai dengan strategi pembangunan nasional. Kemampuannya dalam menyesuaikan diri terhadap fluktuasi perekonomian dan moneter dunia, serta prospeknya yang sangat cerah, merupakan salah satu alasan mengapa pariwisata juga dapat dijadikan komoditas andalan.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Infantono
"Animo penghujung yang sangat banyak di museum dirgantara mandala belum terpantau secara jelas karena penghitungannya dilakukan secara manual saat pengunjung masuk."
Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara, 2021
050 JDST 10:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bariq Mughniy Waliyyaayasi
"Tesis ini berisi pembahasan mengenai ide virtual tour oleh museum sebagai upaya menarik minat masyarakat agar tetap dapat mengunjungi museum selama masa pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan agar museum tetap dapat mempertahankan warisan budaya, khususnya bagi kedua kota yang difokuskan di dalam tesis ini, yaitu Jakarta dan Hanoi. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana efek pada masing-masing kota tersebut dalam menarik minat masyarakat agar dapat tetap mempertahankan warisan budayanya. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana tampilan dari virtual tour itu sendiri, sehingga pembaca dapat mengerti tentang teknologi ini dan dapat melihat keunggulan dan kelemahan dari ide tersebut terhadap kedua museum di kedua negara. Selain itu, Pemerintah di kedua negara ini masing-masing memiliki strategi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap kebudayaan. Hubungan bilateral juga dibangun oleh kedua negara untuk memperkuat strategi pengembangan industri pariwisata. Beberapa aspek yang menjadi fokus pembahasan agar strategi tersebut dapat berjalan dengan lancar, yaitu dengan melihat sisi sumber daya manusia dan juga sumber daya budaya di masing-masing negara. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi dari kedua negara, maka akan dapat dilihat seberapa efektif kedua museum dari kedua negara untuk menjalankan teknologi virtual tour. Untuk itu, perlu dilihat juga bagaimana kondisi budaya wisata museum baik di Indonesia maupun di Vietnam, agar dapat melihat akankah strategi yang telah dilakukan oleh kedua negara berjalan sesuai dengan yang diharapkan dalam perjanjian bilateral yang telah dibuat. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan kedua pemerintah negara dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan? Penelitian ini akan menjelaskan ide virtual tour di kedua negara, dengan melihat kelebihan dan kekurangan apa yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan teknologi tersebut menjadi semakin baik ke depannya. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif, dengan teknik perbandingan untuk mendapatkan hasil penelitian berupa perbandingan virtual tour berdasarkan pada kelebihan dan kekurangannya. Melalui teori pemertahanan budaya, akan didapati hasil penelitian berupa keberhasilan pemerintah dalam mempertahankan budaya, serta hambatan yang dialami selama mempertahankan budaya.

This thesis contains a discussion about the idea of ​​a virtual tour by a museum as an effort to attract public interest so that they can still visit museums during the Covid-19 pandemic. It is intended that the museum can maintain cultural heritage, especially for the two cities that are focused in this thesis, they are Jakarta and Hanoi. This research will show how the effect on each of these cities in attracting people's interest in order to maintain their cultural heritage. This research also explains how the virtual tour itself looks, so the readers can understand this technology and see the advantages and disadvantages of the idea against the two museums in both countries. In addition, the Governments in these two countries each have strategies to increase public interest in culture. Bilateral relations were also built by the two countries to strengthen the tourism industry development strategy. Several aspects are the focus of discussion so that the strategy can run smoothly, namely by looking at the human resources side and also the cultural resources in each country. After knowing the advantages and disadvantages of the strategies of the two countries, it will be seen how effective the two museums from the two countries are in carrying out virtual tour technology. For this reason, it is also necessary to look at the condition of museum tourism culture both in Indonesia and in Vietnam, in order to see whether the strategies that have been carried out by the two countries will work as expected in the bilateral agreement that has been made. How can the efforts of the two governments succeed as expected? This research will explain the idea of ​​a virtual tour in both countries, by looking at the advantages and disadvantages of what can be used as a reference to develop the technology for the better in the future. This thesis will use qualitative methods and descriptive analysis, with comparative techniques to obtain research results in the form of a virtual tour comparison based on the advantages and disadvantages. Through the theory of cultural defense, research results will be found in the form of the government's success in maintaining culture, with the obstacles experienced while maintaining culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falk, John H.
"Understanding the visitor experience provides essential insights into how museums can affect people’s lives. Personal drives, group identity, decision-making and meaning-making strategies, memory, and leisure preferences, all enter into the visitor experience, which extends far beyond the walls of the institution both in time and space. Drawing upon a career in studying museum visitors, renowned researcher John Falk attempts to create a predictive model of visitor experience, one that can help museum professionals better meet those visitors’ needs. He identifies five key types of visitors who attend museums and then defines the internal processes that drive them there over and over again. Through an understanding of how museums shape and reflect their personal and group identity, Falk is able to show not only how museums can increase their attendance and revenue, but also their meaningfulness to their constituents."
New York: Routledge, 2016
e20529221
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Rizki Puspabisma
"Industri pariwisata mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam, keamanan serta kebersihan pada destinasi wisata, efisiensi waktu, pemogokan transportasi, kualitas layanan pariwisata, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi ekonomi negara-negara berkembang yang industri pariwisatanya turut memberikan kontribusi devisa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perceived risks terhadap revisit intention ke Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 140 responden dari kalangan milenial DKI Jakarta dengan metode non-probability sampling yaitu convenience sampling. Analisis regresi berganda diterapkan untuk mengetahui pengaruh perceived risks terhadap revisit intention, serta untuk mengetahui pengaruh tiap dimensi yang ada pada variabel perceived risks seperti physical risk, time risk, satisfaction risk, socio- psychological risk, dan performance risk, terhadap variabel revisit intention. Sebagai hasil dari penelitian ini, perceived risks berpengaruh secara signifikan terhadap revisit intention. Kemudian dimensi physical risk dan time risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan yang negatif terhadap revisit intention, satisfaction risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan negatif terhadap revisit intention, dan socio-psychological risk serta performance risk berpengaruh secara signifikan dengan hubungan positif terhadap revisit intention.

The tourism industry are easily influenced by matters related to natural disasters, safety and cleanliness at tourism destinations, time efficiency, transportation delays, the quality of tourism services, and so on. These things could influence the economies of developing countries whose tourism industry also contributes to foreign exchange. The purpose of this research is to find out how revisit intention impacted by perceived risks. This research use a quantitative approach with a sample of 140 respondents from the Millennials in DKI Jakarta with a non- probability sampling method, namely convenience sampling. Multiple regression analysis is applied to determine the impacts of perceived risks towards revisit intention, as well as to determine the impacts of each perceived risks' dimensions such as physical risk, time risk, satisfaction risk, socio-psychological risk, and performance risk, towards revisit intention variable. As a result of this research, the impacts of perceived risks variable towards revisit intention variable proven to be significant. The dimensions of physical risk and time risk are significantly related with a negative relationship toward the revisit intention, satisfaction risk is significantly related with positive relationship towards revisit intention, socio-psychological risk and performance risk are significantly related with a positive relationship towards revisit intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Widayati
"Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit wisatawan mancanegara, khususnya wisatawan Jepang. Skripsi ini membahas dua faktor yang membuat wisatawan Jepang datang ke Bali. Kedua faktor tersebut adalah adanya perasaan nostalgia yang ditimbulkan oleh objek wisata di Bali dan adanya informasi yang cukup lengkap dan menarik mengenai pariwisata Bali bagi wisatawan Jepang. Selain dua faktor yang membuat wisatawan Jepang datang ke Bali, skripsi ini juga membahas karakteristik berwisata dari wisatawan Jepang, baik karakteristik berwisata ke luar negeri secara umum maupun karakteristik saat berwisata ke Bali. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis.

Bali is one of the favourite tourist destinations for foreign tourists, especially Japanese tourists. This thesis discusses two factors that make Japanese tourists coming to Bali. The factors are a sense of nostalgia for Japanese tourist which generated by the places of interest in Bali and the availability of information about Bali tourism. In addition to the two factors that make Japanese tourists coming to Bali, this paper also discusses the travelling characteristics of Japanese tourists, both characteristics of travelling abroad in general and the characteristics when traveling to Bali. This study is a review of the literature with descriptive-analysis methods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42034
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>