Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Dio Danarianto
"Sejumlah pengujian perlu dilakukan untuk memilah proposal modifikasi gravitasi. Kami menunjukkan bahwa sejumlah teori alternatif dari relativitas umum, yang memodifikasi gravitasi hanya di dalam keberadaan materi, dapat kembali ke bentuk persamaan Poisson yang mirip dengan teori Eddington-inspired Born Infeld (EiBI) dan Minimal Exponential Measure (MEMe). Menggunakan notasi EiBI, κ, kami menginvestigasi seberapa jauh gravitasi skala Newtonian dalam teori gravitasi kopling alternatif konsisten dengan deskripsi massa-radius (MR) katai putih (KP) dan struktur atmosfer Bumi saat ini. Pada bagian pertama, kami mencari batas κ menggunakan data observasi MR KP presisi tinggi yang independen terhadap model. Kami menunjukkan bahwa model KP perlu memperhitungkan efek temperatur dan riwayat evolusinya untuk memperoleh akurasi yang sebanding dengan data MR yang paling presisi saat ini. Sebagai konsekuensi, model tersebut umumnya membutuhkan beban komputasi tinggi. Karenanya, kami membangun model pengganti semi-analitik berdasarkan model Mestel yang dikalibrasikan dengan tabulasi model KP realistik. Model pengganti ini digunakan untuk mengoreksi radius pendekatan temperatur-nol dengan bentuk yang relatif sederhana. Berdasarkan analisis posterior terhadap data, kami menunjukkan bahwa nilai best-fit dari κ bergantung pada model WD, dengan model selubung tebal lebih konsisten dengan relativitas umum dan konsisten antar pengukuran. Batas paling rapat diperoleh dari pengukuran MR paling presisi pada set data, QS Vir, dengan −0, 19 ≲ κ ≲ 0, 22 dalam 103 m5kg−1 s−2 untuk kredibilitas 2σ (∼ 95%). Pada bagian kedua, kami membandingkan prediksi teori terhadap struktur hidrostatis atmosfer melalui model US Standard Atmosphere 1976 yang umumnya menyimpang kurang dari 10% terhadap observasi. Berdasarkan analisis likelihood dari struktur tekanan vertikal, kami menemukan bahwa untuk dapat mereproduksi deskripsi atmosfer Bumi yang secara umum diterima, rentang parameter model gravitasi tersebut harus memenuhi −9, 78 ≲ κ ≲ 10, 3 dalam 103 m5kg−1 s−2 dengan kredibilitas 2σ. Kami menemukan bahwa batas parameter yang diperoleh dari model atmosfer standar sebanding dengan batas dari pengukuran kecepatan gelombang gravitasi dari GW170817. Sementara itu, dalam konteks pengukuran KP yang presisi, pengukuran MR KP dengan presisi paling tinggi yang independen terhadap model, digabungkan dengan deskripsi terkini mengenai struktur KP, belum cukup untuk untuk menunjukkan penyimpangan terhadap prediksi relativitas umum. Sehingga, data observasi yang lebih presisi dan model KP yang lebih realistik diperlukan untuk menunjukkan adanya modifikasi gravitasi di dalam materi.

Several tests must be performed to rule out proposals for gravity modification. We have shown that several alternatives to general relativity (GR), which modified GR only within matter, might be reduced to Poisson equation similar to that of Eddington-inspired Born Infeld (EiBI) and Minimal Exponential Measure (MEMe). Using EiBI notation, κ, we investigate how much the Newtonian-scale gravity within alternative coupling theory agrees with our understanding of white dwarf (WD) mass-radius (MR) and Earth’s atmosphere structure. In the first part, we constrain the value of κ using a high-precision model-independent measurement of WD MR observations. We have shown that the WD model should include their temperature and evolutionary history to achieve comparable accuracy to the current most precise WD MR data. In consequence, this model might be computationally expensive. To overcome this issue, we construct a semi-analytical surrogate model based on Mestel’s model, calibrated with tabulated, realistic models, to correct the zero-temperature radius with (relatively) simple manner. From posterior analyses of the data, we have shown that the best-fit value of κ depends on the WD model, with the ’thick’ envelope models more consistent in describing data. The tightest bound obtained from the most precise MR measurement, QS Vir, with −0.19 ≲ κ ≲ 0.22 in 103 m5kg−1 s−2 for 2σ (∼ 95%) credibility. In the second part, we also compare the atmospheric hydrostatic structure predicted by this theory with one from US Standard Atmosphere 1976 model which deviates less than 10% from observation. From the likelihood analysis of the vertical pressure structure, we found that, to be able to consistently reproduce our current description of Earth’s atmosphere structure, the range of gravity parameter should yield −9.78 ≲ κ ≲ 10.3 in 103 m5kg−1 s−2 with 2σ credibility. We found that the bound of parameter from general-purpose standard atmosphere model is comparable to the constraint from GW170817 standard siren. In the context of precise measurements of WDs, we assert that the recent most precise model-independent WD MR dataset, combined with current description of WD structure, are insufficient to see the deviation from GR. Both more precise observational data and detailed WD modelling are required show modification of gravity inside matter accurately."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robi Sobirin
"Daerah panas bumi Gunung Endut berlokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sekitar 40 km ke arah selatan dari kota Rangkasbitung. Terdapat empat manifestasi mata air panas yaitu mata air panas Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, dan Gajrug. Berdasarkan analisis geokimia menggunakan diagram segitiga Na-K-Mg, Cl-Li-B, dan Cl-SO4-HCO3, diketahui bahwa mata air panas Cikawah 1 bertipe klorida sedangkan lainnya bertipe bikarbonat. Temperatur reservoir berkisar 162 -180 oC diprediksi dengan geotermometer SiO2 dan NaK. Secara umum keseluruhan mata air panas merupakan out flow, namun ada pendugaan bahwa Cikawah 1 merupakan upflow ? karena berada pada partial equilibrium dan bertipe klorida. Berdasarkan metode gravitasi, mengindikasikan intrusi batuan beku di Cikawah yang memungkinkan menjadi sumber panas untuk sistem panas bumi Cikawah. Zona clay cap diduga lapisan impermeablel memanjang di bawah permukaan gunung Endut sehingga fluida reservoir tidak bisa muncul di pemukaan Gunung Endut tetapi mengalir ke arah manifestasi berupa outflow. Zona reservoir berada di bawah gunung Endut pada kedalaman > 1000 m. Panas bumi Gunung Endut merupakan sistem hidrotermal dengan fluida reservoir berupa air panas water dominated system . Area prospek panas bumi gunung Endut berada di sekitar manifestasi Cikawah hingga bagian barat gunung Endut. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan survey geokimia dan gravitasi di sekitar puncak Gunung Endut.

Endut geothermal area is located in Lebak, Banten province, about 40 km to the south of the town of Rangkasbitung. There are four manifestations of the hot springs, they are hot springs Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, and Gajrug. Based on geochemical analysis using the triangular diagram of Na K Mg, Cl Li B and Cl SO4 HCO3, it is known that the hot springs Cikawah 1 is type of chloride water whereas the other type of bicarbonate. Reservoir temperature ranges from 162 180 C predicted by geotermometer SiO2 and NaK. In general overall hot springs are out flow, but there are predictions that Cikawah 1 is an upflow because it is the type of partial equilibrium and chloride. Based on the gravity method, indicating igneous intrusions in Cikawah which allows the source of heat for geothermal systems Cikawah. Clay cap zone allegedly impermeable layer extends below the surface Mt. Endut so that the fluid reservoir Endut could not appear at the surface Gunung Endut but flows towards manifestation in the form of outflow. Reservoir zone located below the Mt. Endut at depths 1000 m. Geothermal of Mt. Endut is a hydrothermal system with a fluid reservoir in the form of hot water water dominated system . Geothermal prospect Mt. Endut areas located around manifestation Cikawah to the western part of the Mt. Endut. Further research is needed to conduct geochemical surveys and gravity around the summit of Mt. Endut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handian Herbaskoro
"Metode Euler Deconvolution dapat diterapkan ke dalam data gravitasi untuk memprediksi kedalaman suatu struktur geologi. Reid 2003 menemukan bahwa dengan menggunakan structural index 0 dapat mendeteksi patahan pada data gravitasi. Berbagai model sintetik dibuat dengan memvariasikan kedalaman, kemiringan dan geometri patahan. Dari pengolahan model sintetik dihasilkan respon Euler Deconvolution yang dapat menentukan patahan tegak 90O secara akurat. Euler Deconvolution diaplikasikan ke dalam data gravitasi lapangan panas bumi "O". Kontur CBA Complete Bouguer Anomaly dan kontur anomali residual yang diuji menghasilkan respon yang dapat memetakan patahan pada daerah penelitian. Pengelompokkan kedalaman dilakukan untuk mempermudah klasifikasi kedalaman dangkal, kedalaman menengah dan kedalaman dalam. Interpretasi patahan menunjukkan kecocokan dengan dinding kaldera tua yang terdapat pada daerah penelitian. Hasil interpretasi patahan juga menunjukkan kecocokan dengan manifestasi mata air panas pada daerah penelitian. Pengujian Euler Deconvolution pada data gravitasi dapat memberikan informasi struktur bawah permukaan lapangan panas bumi.

Euler Deconvolution method could be applied for processing the gravity data to predict the depth of geological structure. Reid 2003 exhibited the use of 0 structural index in detecting fault in gravity data. Various synthetic models were made by varying the fault depth, fault slope and fault geometry. From processing of synthetic model, the response of Euler Deconvolution determining upright fault 900 was accurately generated. Euler Deconvolution method was applied to the gravity data of "O" geothermal field. CBA Complete Bouguer Anomaly contour and residual anomaly contour which were examined exhibited response which mapping the faults in the research area. The grouping of depth was done to simplify the classification of shallow depth, intermediate depth and deep depth. Fault interpretation indicated compatibility with old caldera wall found in research area. The result of fault interpretation also denoted compatibility with hot springs manifestation in research area. Euler Deconvolution examination in gravity data could provide the information of subsurface structure of "O" geothermal field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wonsa Aditya Grahana
"Daerah penelitian berada pada area dengan setting geologi vulkanik (gunungapi) yang berkembang pada tepi suatu sistem sesar besar (major) dimana panas bumi yang berkembang di daerah ini dipengaruhi oleh aktivitas vulkanime dan struktur geologi yang dominan berupa sistem struktur-struktur besar berarah barat laut-tenggara yang membentuk depresi graben di bagian tengahnya. Batuan tertua yang merupakan batuan dasar di daerah ini adalah batuan metamorf berumur tersier dan di atasnya terendapkan beberapa satuan batuan produk vulkanik yang terbentuk dari aktivitas vulkanik kuarter. Manifestasi panas bumi yang ditemui berupa fumarol (temperatur 70-95oC) dan mata air panas sulfat yang berada pada topografi tinggi (sekitar puncak gunung X) dan beberapa mata air panas bikarbonat (temperatur 34 - 56oC) yang memiliki sebaran searah dengan pola struktur. Struktur geologi diidentifikasi kemenerusannya di bawah permukaan dengan metode geofisika yang terdiri dari gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, forward model 2-D) dan MT (splitting curve dan inversi 3-D) sehingga dapat dianalisis zona permeabel yang berasosiasi dengan fracture dan patahan sebagai permeabilitas sekunder yang terisi oleh fluida panas bumi. Zona permeabel diduga berada pada area graben yang dibatasi/dikontrol oleh sesar utama di bagian barat dan timurnya dan diperkirakan menerus ke selatan pada area sekitar puncak Gunung Tg yaitu pada kompleks manifestasi fumarol. Hal ini didukung oleh data hasil inversi MT yang menunjukkan korelasi sebaran lapisan konduktif dengan zona yang diduga sebagai zona permeabel tersebut. Berdasarkan konseptual model, area prospek panas bumi yang direkomendasikan sebagai zona pemboran diperkirakan berada pada zona upflow yang berada di sekitar area puncak Gunung Tg yaitu di area kompleks manifestasi fumarol.

The research area is located in a volcanic geological setting that arise on the edge of a major fault system. Geothermal system is influenced by volcanic activity and northwest-southeast trending major structures that form the depression/graben. The oldest rock as basement in this area is tertiary metamorphic rocks and overlying of it, deposited several units of rock as products of quarternary volcanic activity. Geothermal manifestations found as fumaroles (temperature 70-95oC) and sulfate hot springs located at high topography, and several bicarbonate hot springs (temperature 34 - 56oC) that scattered at same direction with trend of structures. The geological structures are identified below the surface by gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, 2-D forward model) and MT (splitting curve and 3-D inversion), then the permeable zone that associated with fracture and fault can be analyzed. The permeable zone thought to be in the graben area and estimated to be extend southward to the area around the peak of Mount Tg. This is supported by MT inversion data which shows correlation of conductive layer distribution with permeable zone. Based on the conceptual model, the geothermal prospect area that recommended as the drilling zone is estimated to be in the upflow zone around the peak of Mount Tg in the area of the fumarole manifestation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Noor Permadi
"Telah dilakukan penelitian terhadap lapangan panas bumi PATRA guna mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan interpretasi dari data gravitasi. Pada penelitian ini data utama adalah data gravitasi yang didukung oleh data geologi permukaan dan metode geofisika lainnya berupa data magnetotellurik. Secara geologi, daerah penyelidikan dibagi menjadi 3 satuan batuan, yaitu; Satuan batuan malihan yang terdiri dari batuan sekis, pilit dan kuarsit, Satuan batuan Lempung dan Satuan batuan alluvium. Struktur geologi yang berkembang didaerah penyelidikan berupa sesar-sesar mendatar yang mempunyai trend hampir utara-selatan, sedangkan sesar-sesar normalnya berkembang dengan trend hampir berarah barat-timur. Dari data pengolahan gravitasi tahap awal yang telah dilakukan, dengan densitas rata-rata sebesar 2.33 gr/cc dari metode parasnis yang diduga merupakan nilai dari batuan metamorf.
Struktur geologi yang ditemukan pada daerah penelitian berdasarkan hasil gabungan filtering data gravitasi menyebutkan terdapat dua buah struktur geologi patahan naik yang saling berhadapan, sangat berkemungkinan untuk menjadi struktur graben dibawah permukaan. Sistem panas bumi lapangan PATRA merupakan sistem tectonic setting. Struktur geologi bawah permukaan bumi dapat teridentifikasi dari berbagai pengolahan dan filtering data gravitasi yang menunjukkan bahwa jalur fluida panas berada pada bagian barat dan bagian tenggara daerah penelitian.

The research has conducted on geothermal field PATRA to identify subsurface geological structures based on interpretation of gravity data.In this study,the main data is gravity data that were supported by surface geological data and other geophysical methods, magnetotelluric data. Geologically, the investigation area was divided into three lithologies, there are metamorphic rock composed of schist, phylit and quartzite, clay and alluvium.Geological structures that developing the area of investigations such as horizontal faults that has almost north south trend, while the normal faults develop with the trend nearly east west. Processing of gravity data at early stage has been done with an average density of 2 33 gr cc from parasnis method which believed as the value of the metamorphic rocks.
The geological structure discovered in area of research based on the combined results of filtering gravity data mentioned there are two geological structure thrust fault that face each other, mostly identified as a graben structure below the surface. PATRA 39 s geothermal field system is tectonic setting. Geological structure below the earth 39 s surface can be identified from variety of processing and filtering gravity data that indicating the hot fluid paths is western and the southeastern part of area of research.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alief Farhan
"Wilayah panas bumi Muara Laboh merupakan wilayah dengan potensi panasbumi yang berada pada jalur Sesar Sumatera. Hal tersebut menyebabkan wilayah ini memiliki struktur geologi yang kompleks. Untuk memahami sistem panas bumi dan memanfaatkan potensi panas bumi di wilayah Muara Laboh, maka perlu dilakukan kegiatan eksplorasi yang salah satunya bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang mengontrol aliran fluida dan manifestasi di wilayah tersebut. Pada penelitian ini, metode gravitasi diaplikasikan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan seperti patahan yang menjadi salah satu kontrol permeabilitas pada suatu sistem panas bumi. Pengolahan data gravitasi satelit dilakukan hingga mendapatkan peta kontur Anomali Bouguer Lengkap. Setelah itu, dilakukan pemisahan anomali regional dan residual menggunakan metode Trend Surface Analysis (TSA) dan Analisis Spektrum. Untuk mendeteksi keberadaan patahan dilakukan analisa dengan metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Pemodelan Forward 2D juga dilakukan untuk memodelkan struktur bawah permukaan menggunakan kontur anomali residual data gravitasi dikorelasikan dengan informasi geologi dan data penampang 3D Magnetotellurik. Selain itu, pengidentifikasian struktur yang terlihat di permukaan dilakukan dengan analisis data remote sensing. Analisis ini dilakukan terhadap data Digital Evaluation Model (DEM) dengan menggunakan metode Fault and Fracture Density (FFD). Analisis FFD diawali dengan penarikan kelurusan secara manual berdasarkan interpretasi visual. Hasil ekstraksi kelurusan tersebut dipetakan dalam bentuk peta FFD untuk menggambarkan densitas kelurusan di permukaan. Hasil dari pengolahan dan analisis data gravitasi satelit dan remote sensing ini diintegrasikan secara terpadu dengan data penunjang yaitu penampang 3D Magnetotellurik. Dari integrasi terpadu tersebut didapatkan hasil bahwa zona struktur pengontrol manifestasi pada 2 area di wilayah panas bumi Muara Laboh. Kedua area tersebut berada di sekitar beberapa manifestasi hot spring dan Fumarol Idung Mancung serta area lainnya merupakan area sekitar kawah Gunung Patah Sembilan dan Fumarol Patah Sembilan.

The Muara Laboh geothermal area is an area with geothermal potential located on the Sumatra Fault. It causes this area to have a complex geological structure. To understand the geothermal system and utilize geothermal potential in the Muara Laboh area, it is necessary to carry out exploration activities, one of which aims to identify the geological structures that control fluid flow and manifestations in the area. In this study, the gravity method is applied to identify subsurface geological structures such as faults which are one of the permeability controls in a geothermal system. Satellite gravity data processing is carried out to obtain a complete Bouguer Anomaly contour map. After that, the regional and residual anomalies were separated using the Trend Surface Analysis (TSA) and Spectrum Analysis methods. To detect the presence of faults, analysis was carried out using the First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) methods. Forward 2D modeling was also carried out to model subsurface structures using residual anomalous contours of gravity data correlated with geological information and 3D Magnetotelluric cross-sectional data. In addition, the identification of structures visible on the surface is carried out by analysis of remote sensing data. This analysis was conducted on the Digital Evaluation Model (DEM) data using the Fault and Fracture Density (FFD) method. FFD analysis begins with manually drawing lineament based on visual interpretation. The lineament extraction results are mapped in the form of an FFD map to describe the lineament density on the surface. The results of the processing and analysis of satellite gravity data and remote sensing are integrated in an integrated manner with supporting data, namely the 3D Magnetotelluric cross section. From this integration, it is found that the zone of the manifestation control structure is in 2 areas in the Muara Laboh geothermal area. The two areas are located around several manifestations of hot springs and the Idung Mancung Fumarole and the other area is the area around the crater of Mount Patah Sembilan and Fumarole Patah Sembilan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Ramadhan
"Indonesia merupakan negara dengan potensi energi geotermal yang besar. Salah satu wilayah di Indonesia dengan potensi energi geotermal adalah Wilayah Z. Sebelumnya, beberapa penelitian dalam bidang geosains mengenai Wilayah Z telah dilakukan untuk mengetahui struktur geologi, keberadaan manifestasi geotermal, geokimia fluida hidrotermal, resistivitas batuan, dan anomali gravitasi. Metode geofisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geofisika gravitasi dengan data yang diperoleh dari GGMPlus 2013. Anomali gravitasi regional dan residual diperoleh menggunakan dua metode, yaitu bandpass dan polynomial trend surface analysis. Analisis FHD dan SVD digunakan dalam menentukan keberadaan patahan. Terdapat sepuluh patahan yang teridentifikasi melalui analisis tersebut dengan rincian delapan patahan normal dan dua patahan naik. Model 2-D dan 3-D digunakan dalam memperkiraan nilai densitas batuan bawah permukaan. Densitas batuan tertinggi berada pada luar pull-apart basin dan densitas batuan terendah berada pada bagian tengah pull-apart basin. Berdasarkan analisis data gravitasi GGMPlus 2013 beserta data-data pendukung seperti data geologi, data geokimia, dan data geofisika, teridentifikasi beberapa struktur patahan yang sesuai dengan persebaran struktur patahan pada peta geologi.

Indonesia is a country with great geothermal energy potential. One of the regions in the country with geothermal energy potential is Region Z. Previously, several studies in the field of geosciences regarding Region Z have been carried out to determine the geological structure, the presence of geothermal manifestations, the geochemistry of hydrothermal fluids, rock resistivity, and gravitational anomalies. The geophysical method used in this study is the gravitational geophysical method with data obtained from GGMPlus 2013. Regional and residual gravity anomalies are obtained using two methods, namely bandpass and polynomial trend surface analysis. FHD and SVD analysis are used in determining the presence of faults. There were ten faults identified through the analysis with details of eight normal faults and two ascending faults. 2-D and 3-D models are used in estimating the density values of subsurface rocks. The highest rock density is outside the pull-apart basin and the lowest rock density is in the central pull-apart basin. Based on the analysis of GGMPlus 2013 gravity data along with supporting data such as geological data, geochemical data, and geophysical data, several fault structures that correspond to the distribution of fault structures on the geological map were identified."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyah
"Lapangan panas bumi Sembalun terletak di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Telah dilakukan survey lapangan secara geologi, geokimia, dan geofisika pada tahun 2007 oleh tim peneliti dari PSDG. Dari hasil pengukuran  dan survey lapangan ditemukan manifestasi panas bumi berupa air panas Sebau dan air hangat Orok. Selain manifestasi yang  ditemukan terdapat pula batuan teralterasi di wilayah Sembalun Lawang dan struktur geologi yang diperkirakan menjadi pengontrol manifestasi panas bumi Sembalun. Berdasarkan data penarikan gaya berat yang dilakukan tim peneliti PSDG pada tahun 2007 orientasi pola sesar didominasi arah Utara-Selatan. Dari analisis data gravitasi satelit, dapat diamati persebaran struktur yang berada disekitar manifestasi, persebaran struktur orientasi didominasi dengan arah baratdaya-timur laut yang hampir utara-selatan. Dengan pemanfaatan metode gravitasi satelit ini didapatkan adanya struktur yang menjadi pengontrol manifestasi air panas Sebau didaerah panas bumi Sembalun. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian tahap lanjut dalam pengembangan potensi panas bumi didaerah Sembalun.

Sembalun geothermal field is located in East Lombok, Nusa Tenggara Barat. Geological, geochemical, and geophysical field surveys were conducted in 2007 by the research team from Geological Agency. From the results of measurements and field surveys, geothermal manifestations were found hotspring, in the form of Sebau hot water and Orok warm water. In addition to the manifestations found, there are also altered rocks in the Sembalun Lawang area and geological structures that are thought to control the geothermal manifestations of Sembalun. Based on gravity lineament data conducted by the PSDG research team in 2007, the orientation of the fault pattern is dominated by the North-South direction. While based on analysis of satellite gravity data, the distribution of the structure around the manifestation, orientation of the structure is dominated by the Southwest-Northeast which is almost north-south like a research of Geological Agency. By utilizing this satellite gravity method, structures were found that control the manifestation of the Sebau hot springs in the Sembalun geothermal area. The results of this study can be used to conduct further research in the development of geothermal potential in the Sembalun area. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Haryanto Soleh Atmaja
"Indonesia memiliki potensi geotermal yang sangat tinggi. Potensi ini muncul akibat aktifitas pergerakan lempeng bumi yang membuat Indonesia berada di zona "Ring of Fire". Zona ini menghasilkan geologi dan topografi permukaan yang kompleks, sehingga perlu pemanfaatan data remote sensing untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi eksplorasi. Metode gravity merupakan metode yang baik untuk delineasi struktur bawah permukaan daerah prospek geotermal berdasarkan variasi densitas batuan. Global Gravity Model plus (GGM+) adalah salah satu data gravity satelit yang mampu digunakan dalam eksplorasi panas bumi karena memiliki titik pengukuran yang cukup padat. Data gravity satelit diunduh untuk selanjutnya diolah hingga menghasilkan Complete Bouger Anomaly (CBA). Data hasil pengolahan diinterpretasi dengan metode filtering dengan bilangan gelombang yang beragam. Tahap-tahap yang sama juga dilakukan dengan data gravity darat dengan daerah pengukuran yang sesuai. Hasil perbandingan data gravity satelit dan gravity darat digunakan untuk validasi data gravity satelit untuk menilai sejauh mana kemampuannya dalam mendeteksi anomali batuan bawah permukaan. Hasil yang didapatkan adalah pada perbandingan peta gravity residual menghasilkan banyak kesamaan, sedangkan pada gravity regional memberikan perbedaan yang cukup signifikan. Kemampuan Gravity Satelit GGMplus memiliki tingkat validitas yang baik di kedalaman dangkal, namun tidak cukup baik di kedalaman dalam.

Indonesia has very high geothermal potential that arises from the activity of the movement of the earth's plates which makes it in the "Ring of Fire" zone. This zone produces complex geology and surface topography, so it is necessary to utilize remote sensing data to increase the effectivity and efficiency of exploration. Gravity method is a good method for delineation of subsurface structures in geothermal prospect areas based on variations in rock density. Global Gravity Model plus (GGM +) is one of the satellite gravity data that is able to be used in geothermal exploration because it has a fairly dense measurement point. Satellite gravity data is downloaded for further processing to produce a Complete Bouguer Anomaly (CBA). Data processing results are interpreted using filtering methods with various wave number. The same steps are carried out with field gravity data with the appropriate measurement area. Comparison results of satellite gravity data and ground gravity are used to validate satellite gravity data to assess the extent of its ability to detect subsurface rock anomalies. The results obtained are the comparison of the residual gravity map produces a lot of similarities, while the regional gravity gives a significant difference. The GGMplus Satellite Gravity capability has a good level of validity at shallow depths, but not good enough at deep depths."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Ferdiansyah
"Daerah Prospek panasbumi "B" terletak di Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Dari data remote sensing diketahui bahwa arah utama dari kelurusan-kelurusan pada daerah panasbumi prospek "B" adalah Baratlaut-Tenggara yang sesuai dengan pola struktur geologi utama dan berhubungan dengan kehadiran manifestasi permukaan. Dari data geokimia diketahui bahwa zona outflow prospek panasbumi "B" berada pada daerah manifestasi mata air panas dan dari plotting ternary diagram Na-K-Mg menunjukkan temperatur reservoar sebesar 220 C. Analisis geofisika dari data gravitasi sebanyak 163 titik pengukuran dan dari data Magnetotellurik sebanyak 58 titik pengukuran menunjukan bahwa lapisan clay cap dengan densitas 2.2 gr/cc memiliki nilai resistivitas sebesar.

Area prospect of B geothermal area is located in Pesawaran, South Lampung District, Lampung. From remote sensing data is known that the main direction of the lineaments in the area of geothermal prospect B is Northwest Southeast in accordance with the pattern of major geological structures and associated with the presence of surface manifestations. From the geochemical data known that the prospects for geothermal outflow zone B in the region of hot springs and the manifestation of plotting Ternary Diagram Na K Mg shows a reservoir temperature of 220 C. Geophysical analysis from gravity 163 data and magnetotelluric 58 data measuring point indicate that the clay cap layer with a density of 2.2 g cc and resistivity of "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>