Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aviliani Pramestya
"Di awal tahun 2020, banjir beberapa kali menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya. Ribuan warga harus mengungsi ke tempat lain karena air yang masuk dan menggenangi rumah mereka. Fenomena baru yang banyak terjadi pada saat banjir awal tahun ini adalah maraknya warga yang menggunakan media sosial untuk mencari berbagai jenis bantuan, mulai dari bantuan evakuasi atau pun bantuan seperti makanan dan medis. Fenomena tersebut melatarbelakangi adanya penelitian ini, yaitu untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android bernama Res-Q yang dapat memfasilitasi para korban banjir mencari berbagai jenis bantuan. Melalui aplikasi Res-Q, para korban banjir dapat mengirimkan lokasi terbaru beserta dengan jenis bantuan yang diinginkan agar dapat diketahui oleh pihak tim penolong. Korban banjir yang masih dapat melakukan evakuasi mandiri juga dapat mencari posko bantuan dan penampungan terdekat beserta informasi seputar posko tersebut. Aplikasi Res-Q yang telah dikembangkan dievaluasi menggunakan pengujian task scenario dan kuesioner System Usability Scale (SUS). Skor yang didapatkan pada pengisian kuesioner SUS adalah 87 yang berarti aplikasi Res-Q termasuk acceptable dengan grade A. Sementara itu, dari pengujian task skenario didapatkan beberapa masukan terkait tampilan dan juga fungsionalitas beberapa fitur tertentu.

In the early 2020, Jakarta and its neighborhood suffered from floods several times. Thousands of people had to be evacuated since their dwellings were flooded. This sudden emergence of repeating floods incited the society to use social media platforms to seek for help such as food supply, evacuation, and medical support. The urge of people using the social media platforms to help fulfilling their needs is the main background why this research is conducted, which is developing an Android-based application called Res-Q. This application works for those people who seek for several kind of aids. By using the application, the user is able to send their location along with the kind of aids they need. The floods victim who is still capable to independently evacuate themselves is also possible to find the closest aid post along with its detailed information. Res-Q application that has been developed is evaluated by task scenario test and System Usability Scale (SUS) questionnaire. The research reveals that the final score earned in SUS questionnaire is 87, which shows how the Res-Q application is acceptable with the A grade. On the other hand, the task scenario test received several feedbacks in regards of its display and its functional features. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fannyah Dita Cahya
"Bencana banjir kerap terjadi di Jakarta disebabkan oleh banyak faktor, seperti pendangkalan sungai, jalur air yang curam, dan intensitas hujan yang tinggi (Mane, 2019). Tidak jarang banjir menimbulkan banyak kerugian, seperti korban jiwa, korban terdampak (mengungsi), dan kerugian materi. Dalam upaya untuk evakuasi korban banjir, rescuers membutuhkan informasi nama, kontak, dan lokasi. Selain itu, dibutuhkan juga informasi jumlah orang dan kondisi korban untuk disesuaikan dengan peralatan dan kebutuhan evakuasi. Melalui penelitian ini, dikembangkan Res-Q, sebuah aplikasi berbasis Android yang dapat membantu rescuers dalam proses evakuasi korban banjir. Melalui Res-Q, rescuers dapat mengetahui lokasi korban beserta informasi terkait kondisi korban. Rescuers juga dapat melakukan komunikasi dengan korban melalui fitur kirim pesan. Selain itu, rescuers dapat menambahkan informasi posko terdekat yang dapat dikunjungi korban untuk mendapatkan bantuan. Pengembangan aplikasi dilengkapi dengan tahapan evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi secara kualitatif menggunakan task scenario-usability testing, sementara evaluasi kuantitatif menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Berdasarkan hasil evaluasi, didapatkan skor SUS 76,25 dengan grade B (Good). Adapun secara kualitatif, diperlukan perbaikan pada desain interaksi dan fungsi fitur untuk memenuhi kebutuhan rescuers.

Floods disaster that occurs in Jakarta caused by many factors, such as river stiltation, steep waterways, and high intensity of rainfall (Mane, 2019). Flood also caused many losses, such as casualties, victims affected (evacuated), and material losses. In an effort to evacuate the victims, rescuers need information on name, contact, and location. Rescuers also need the information on number of people and conditions of the victim to be adjusted to the equipment and evacuation needs. Through this research, Res-Q was developed, an Android-based application that can help rescuers in the process of evacuating flood victims. With Res-Q, rescuers can find out the victims’ location along with information related to their condition. Rescuers can also communicate with victims through messaging feature. In addition, rescuers can add information to the nearest aid posts that victim can visit to get help. Application development is completed with qualitative and quantitative evaluation stages. Qualitative evaluation uses task scenario – usability testing, while quantitative evaluation uses System Usability Scale (SUS). Based on the evaluation result, a SUS score of 76,25 was obtained with grade B (Good). Also qualitatively, improvements are needed for interaction design and the feature functions to meet the needs of rescuers"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Gonzales
"Pembahasan mengenai proses evakuasi tidak pernah usai di Indonesia mengingat karakteristik geografis Indonesia mengharuskannya berhadapan dengan risiko yang konstan dari berbagai bencana alam, seperti erupsi vulkanik, gempa bumi, banjir, dan tsunami. Oleh karena itu, memastikan evakuasi yang efisien menjadi hal yang penting untuk meminimalkan jumlah korban luka dan kematian. Namun demikian, situasi saat ini menunjukkan bagaimana Indonesia kurang memperhatikan pengelolaan proses evakuasi selama bencana alam terjadi. Beberapa keterlambatan evakuasi, diklaim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, mengakibatkan peningkatan yang cukup substansial pada jumlah korban jiwa akibat bencana alam pada tahun 2018. Sehubungan dengan isu tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki efisiensi evakuasi saat ini dengan mencoba untuk mengoptimalkan perencanaan rute evakuasi untuk penanggulangan bencana di Indonesia. Masalah rute evakuasi pada penelitian ini mencakup bagaimana penugasan kendaraan evakuasi yang optimal untuk mengevakuasi para pengungsi, yang tersebar di sekitar area bencana, menuju tempat posko bencana yang tersedia. Penelitian ini mengambil kasus bencana banjir yang terjadi di Jakarta sebagai studi kasus utama dan sumber himpunan data penelitian. Keluaran dari penelitian ini adalah model optimisasi yang relevan dan dapat diterapkan untuk menghasilkan perencanaan rute evakuasi yang optimal. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam masalah penugasan rute evakuasi. Penelitian ini akan menggunakan algoritma branch-and-bound karena sebagai metode eksak, branch-and-bound lebih mampu menjamin hasil yang optimal daripada metode berbasis aproksimasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa model optimasi dengan algoritma branch-and-bound dapat menghasilkan solusi yang optimal dalam merancang penugasan rute evakuasi untuk korban bencana yang lebih lanjut meningkatkan efisiensi evakuasi.

The discussion on evacuation process undoubtly never cease to continue in Indonesia for its geographical properties compel this country to grapple with a constant risk of natural disaster, such as volcanic eruption, earthquake, flood, and tsunami. To that end, ensuring an efficient evacuation becomes one foremost matter in order to minimize the number of injured victims and fatalities. Nevertheless, current situation shows how indonesia has been paying less attention on administering the evacuation process during disaster period. Several tardy evacuations claimed by its national disaster management institution resulted a substantial hike on annual fatalities from natural disaster in 2018. In regard to that issue, this research was conducted to ameliorate current evacuation efficiency by attempting to optimize evacuation route planning for disaster management in Indonesia. The evacuation routing problem covers the idea on how to assign a set of vehicles to transport evacuees, who are spread around disaster area, to available nearest shelter. This research took flood disaster which recently happened in Jakarta as a main study case and data set source. The output of this study is an optimization model that is relevant and applicable to generate optimal evacuation route planning. There are several methods that can be used in this sort of evacuation routing problem. One of the methods and which this study uses is branch-and-bound algorithm since as an exact-type method, branch-and-bound is more capable to generate optimal solution than heuristic approaches. The result of this study indicates that optimization models with branch-and-bound algorithms can produce optimal solutions in designing evacuation route planning for disaster casualties by which further lifts up the evacuation efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biani Masita Himawan
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana di dunia. DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia tidak luput dari kerentananan ini, terutama dalam hal bencana banjir. Oleh karena itu, DKI Jakarta perlu menerapkan suatu strategi untuk meminimalisasi dampak bencana. Salah satu yang dapat dilakukan dalam adalah minimalisasi total waktu evakuasi korban bencana. Permasalahan tersebut dapat dimodelkan sebagai Rescue Units Assignment and Scheduling Problem (RUASP). Penelitian ini menggunakan algoritma SCHED heuristics serta column generation dalam mengurangi waktu evakuasi melalui 3 parameter evaluasi: average, makespan, dan weighted sum of completion time. Algoritma tersebut diterapkan pada 25 skenario yang dikembangkan berdasarkan 4 variabel: (1) Jumlah tim evakuasi; (2) Jumlah titik bencana; (3) Jenis fungsi objektif; dan (4) Kondisi jalanan. Secara rata-rata, column generation dapat mengurangi waktu average sebesar 38%, waktu makespan sebesar 1%, dan weighted sum of completion time sebesar 57%. Setiap variabel memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ketiga parameter waktu evakuasi. Jumlah titik bencana adalah variabel yang paling berpengaruh sedangkan kondisi jalanan adalah variabel yang memiliki pengaruh paling kecil.

Indonesia is one of the most vulnerable countries to disasters in the world. DKI Jakarta, the capital city of Indonesia, is also as vulnerable, especially in case of flood disaster. Therefore, DKI Jakarta needs to implement strategies to minimize disaster impacts when it happens. One of the ways to do so is to minimize the evacuation time needed to rescue flood casualties. This can be modeled as Rescue Units Assignment and Scheduling Problem (RUASP). This study utilizes SCHED heuristics and column generation algorithm to reduce evacuation time measured in three parameters: average, makespan, and weighted sum of completion time. These algorithms are implemented on 25 scenarios that are developed based on 4 variables: (1) Number of rescue units; (2) Number of incidents; (3) Type of objective function; and (4) Road condition. On average, column generation is able to reduce average completion time by 38%, makespan of completion time by 1%, and weighted sum of completion time by 57%. Each variable has yields different sensitivity on each of the three parameters. Number of incidents is the most sensitive variable while road condition is the least sensitive variable.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaky Mahfuzh
"Kecamatan Baleendah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung dimana merupakan salah satu wilayah yang memiliki kejadian bencana banjir tertinggi di Indonesia. Sebagai usaha untuk mengurangi dampak dari bencana banjir dibutuhkan adanya upaya mitigasi baik yang dilakukan sebelum terjadinya bencana, saat bencana, bahkan setelah bencana terjadi, salah satunya adalah menentukan lokasi evakuasi banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi evakuasi banjir yang sesuai. Adanya pemetaan lokasi evakuasi ini sebagai upaya pelaksanaan Tindakan mitigasi sebelum bencana terjadi, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat untuk evakuasi ketika bencana banjir terjadi. Penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan variabel fisik seperti kerawanan banjir, landuse, jarak dari sungai, jarak dari jalan dan jarak dari permukiman.
Analisis tersebut menghasilkan 7 lokasi alternatif terbaik sebagai lokasi evakuasi ketika bencana banjir terjadi dari lokasi dengan klasifikasi kelayakan ‘Layak’ dan ‘Sangat Layak’ yang berada di Desa Malakasari, Desa Rancamanyar dan Kelurahan Baleendah dimana sebagian besar lokasi terbaik tersebut berada di Kelurahan Baleendah.

Baleendah District is one of the districts in Bandung Regency, one of the areas with the highest incidence of floods in Indonesia. To reduce the impact of flood disasters, it requires a mitigation effort. The mitigation efforts did before a disaster occurs, during a disaster, and even after a disaster occurs. One of which is determining the location of flood evacuation. The mapping of evacuation locations is an effort to implement mitigation measures before a disaster occurs, hoping that it can help the community evacuate when a flood occurs.
The study aims to determine a suitable flood evacuation location. This study uses the Simple Additive Weighting (SAW) method with physical variables such as flood hazard, land use, rainfall, distance from rivers, distance from roads, and settlements.
The research found seven best alternative locations as evacuation locations when a flood disaster occurred from areas with the feasibility classification of 'Feasible' and 'Very Appropriate' in Malakasari, Rancamanyar, and Baleendah Villages, where most of the best locations were in Baleendah Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayed Iskandar Muda
"ABSTRAK
Manajemen resiko telah dibentuk sebagai sebuah prosedur penanganan atau tindak lanjut terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam dan manusia. Dalam hal bencana banjir, manajemen resiko yang diterapkan adalah mengelola resiko pada situasi banjir dan merencanakan sebuah sistem yang akan mengurangi resiko banjir.
Jalur evakuasi untuk pengurangan dampak bencana banjir di Jakarta adalah salah satu usaha untuk mengurangi dampak kerugian negara yang ditimbulkannya dan merupakan bagian dari manajemen resiko bencana yang terdiri dari 3 komponen yakni, bencana, paparan, dan kerentanan. Ketika banjir kanal timur dan barat, dan sistem polder mengalami kegagalan dalam menangani banjir, seyogyanya pemerintah DKI sudah memiliki skenario dan cetak biru untuk mengatasi kejadian ini.
Dalam penelitian ini akan disimulasi banjir kala ulang 100 tahun untuk dapat menentukan wilayah penggenangan air agar diketahui wilayah-wilayah yang terkena bencana banjir. Selanjutnya, dengan memetakannya memakai program SIG akan ditentukan jalur evakuasi beserta skenarionya sesuai dengan karakter para calon pengungsi.

ABSTRACT
Risk management has been established as well as a procedure to handling situation of natural, environment and man made hazards. In case of flood hazard, risk management applied as managing risk in flooding situation and planning in a system to reduce flood risk.
Evacuation route for Jakarta flood disaster mitigation is one of effort to mitigate impact of loss of government and become part of risk managemenet where consist of 3 component which are hazard, exposure, and vulnerabilit . When Eastern/ Western Flood Canal and Polder system fail to prevent the flood, the government of DKI should have evacuation scenarios and blue print to counter this problem.
This research will simulate 100 year-return flood to determine innundation area in order to figure out the exposed area by flood hazard. For further step, it will be mapped using GIS program to establish the evacuation route and its scenario, as well as character of evacuate citizen."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Marsya Al-Farihiyyah
"Bencana banjir merupakan salah satu fenomena bencana alam yang sering terjadi. Banyak pihak yang harus diselamatkan. Relawan bencana alam, sebagai pihak yang turun ke lapangan untuk membantu masyarakat terdampak sekaligus tetap menjaga dirinya sendiri, tentu perlu memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam melakukan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan relawan bencana alam tentang evakuasi bencana banjir. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui Google Form pada bulan November 2021 dengan jumlah responden sebanyak 82 relawan bencana alam Rumah Zakat Action Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian sebelumnya mengenai bencana dan telah dimodifikasi sesuai buku panduan dari BNPB. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik tentang evakuasi bencana banjir.

Flood disaster is one of the natural disaster phenomena that occur oftentimes. There are a lot of populations that must be saved. Natural disaster volunteers, as population who run down to the field for helping affected societies and keep themselves saved simultaneously, need to have a great knowledge, attitude, and skill to do their duty. This research aimed to describe the knowledge, attitude, and skill of natural disaster volunteer regarding flood disaster evacuation. This is quantitative research with descriptive design using a cross-sectional approach. Data had been collected via Google Form (online) in November 2021 with an involvement of 82 Rumah Zakat Action Jabodetabek natural disaster volunteers as respondents. This research had used an adopted questionnaire from prior research about disaster and has been modificated according to guidance book published by BNPB. Data had been analysed using univariate analysis. This research described that major of respondents have good knowledge, attitude, and skill regarding flood disaster evacuation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadafi Faturrahman
"

Sistem pengereman adalah salah satu sistem pengaman utama pada kendaraan roda empat dan membutuhkan perhatian khusus dalam pemantauan dan pemeliharaannya. Terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan komponen sistem ini mengalami potensi kegagalan, salah satunya adalah karakter pengereman yang tidak baik. Pengembangan aplikasi android dengan konsep internet of things (IoT) dan cloud server ini bertujuan untuk mengetahui prediksi sisa masa hidup kampas dan cakram rem serta analisis kenaikan temperatur proses pengereman menggunakan data yang diambil menggunakan raspberry pi 3 B+ melalui OBD II port serta menggunakan pendekatan energi pengereman dari grafik kecepatan terhadap waktu. Hasilnya adalah aplikasi berhasil melakukan akuisisi data dan melakukan analisis, meskipun masih ada rata-rata 3,047 % error rate. Analisis pada aplikasi menyimpulkan periode waktu pemeliharaan komponen kritikal sistem pengereman harus disesuaikan untuk setiap pengguna karena rata-rata pengurangan masa hidup komponen berbeda pada setiap variasi karakter pengereman dengan hasil 20 kilometer per hari untuk kondisi 1 (pengereman yang baik), 25 kilometer per hari untuk kondisi 2 (pengereman yang kurang baik), dan 44 kilometer per hari untuk kondisi 3 (pengereman yang tidak baik).

 


Brake System is one of the most essential system for four-wheeler safety and drivers tend to strictly follow the service manual book for maintenance or replacement. However, brake system condition should be checked regularly because many factors contributing to the accelerated wear rate and other potential failure, one of them is bad braking behavior. The development of this android-based application with internet of things and cloud server concept has the objective to perform life expectancy of disc and pad life also temperature rise increase analysis to determine the condition of brake system according to daily data acquired using raspberry pi 3 B+ via OBD II port with the use of braking energy approach from velocity versus time graph. The results are the application system successfully do data acquisition and run all analysis, although the average error rate is around 3,047 %. The output of the analysis concluded that time interval or period of four-wheeler brake system maintenance must be adjusted because the decreasing of life expectancy for braking character variation are different with the result as follows; 20 kilometer per day for condition 1 (good braking character), 25 kilometer per day for condition 2 (average braking character), and 44 kilometer per day for condition 3 (bad braking character).

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Musthafa
"ABSTRAK
Teknologi wearable device sangat memiliki dampak yang besar di bidang kesehatan dan kebugaran. Wearable device ini bisa dimanfaatkan oleh sebuah instansi atau perusahaan guna memantau kondisi kesehatan atau kebugaran pekerjanya. Untuk saat ini, aplikasi yang tersedia di pasar hanya mendukung untuk dapat terhubung dengan perangkat masing-masing vendornya saja dan juga setiap pengguna hanya bisa terhubung ke satu jenis device. Diperlukan suatu aplikasi yang dapat terhubung dengan lebih dari satu perangkat dan jenis wearable device serta mendukung untuk perangkat dari berbagai vendor. Aplikasi tersebut dibuat dengan menggabungkan API dari berbagai jenis vendor dan dapat menghubungkan smartphone dengan wearable melalui Bluetooth Low Energy. Aplikasi dapat melakukan pengukuran detak jantung dengan tingkat akurasi sebesar 100 untuk Mi Band 2 dan Mi Band 3 serta 96.16 untuk Amazfit Cor, pengukuran jumlah langkah dengan akurasi sebesar 99.28 untuk Mi Band 2 dan 99.93 untuk Amazfit Cor serta pengukuran total waktu tidur dengan akurasi sebesar 72.78 untuk Mi Band 2 dan 69.49 untuk Amazfit Cor.

ABSTRACT
Wearable device technology has a huge impact on health and fitness. This wearable device can be used by an agency or company to monitor the health or fitness conditions of its workers. For now, the applications available on the market only support being able to connect to each vendors device and each user can only connect to one type of device. An application is needed that can be connected with more than one device and type of wearable device and supports for devices from various vendors. The application is created by combining APIs from various types of vendors and can connect smartphones with wearable via Bluetooth Low Energy. Applications can measure heart rate with an accuracy of 100 for Mi Band 2 and Mi Band 3 and 96.16 for Amazfit Cor, measuring the number of steps with an accuracy of 99.28 for Mi Band 2 and 99.93 for Amazfit Cor and measuring total sleep time with an accuracy of 72.78 for Mi Band 2 and 69.49 for Amazfit Cor."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pratama
"Waktu merupakan hal yang penting khususnya bagi mahasiswa, oleh karena itu dibuatlah aplikasi bikunin untuk memperkirakan waktu datangnya bikun (Bis Kuning) pada setiap halte, sehingga waktu yang digunakan untuk menunggu bikun dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Selain itu, aplikasi bikunin juga memiliki fitur lain seperti pesan dan tracking bikun untuk lebih memudahkan user mengetahui kondisi dan lokasi bikun. Perancangan dan pengimplementasian aplikasi bikunin menggunakan metode HCI (Human and Computer Interaction) untuk memudahkan user menggunakan aplikasi bikunin dan memberikan tampilan yang menarik.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa rata-rata hasil eksekusi waktu pada fitur tracking bikun adalah 936,5 milliseconds untuk kartu Smartfren dan 500,7 untuk kartu Axis. Sedangkan waktu pemrosesan rata-rata untuk melakukan pengiriman pesan kepada 20 user adalah 11492,1 milliseconds, untuk 10 user adalah 6305,1 milliseconds, untuk 5 user adalah 3902,7 milliseconds, untuk 1 user adalah 2792,6 milliseconds. Waktu pemrosesan rata-rata untuk menampilkan estimasi waktu kedatangan Bis Kuning pada halte berikutnya adalah 13971,9 milliseconds untuk kartu Smartfren dan 15935,1 untuk kartu Axis.
Hasil pengujian responden menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden sebesar 83,1% untuk fungsi utama, 77,1% untuk fitur-fitur serta 74,6% untuk tampilan antarmuka. Secara keseluruhan tingkat kepuasan responden sebesar 78,8 %.

Time is important, especially for students, therefore we made an bikunin application to estimate the arrival time of bikun (Bis Kuning) at each bikun shelter, so the time spent waiting bikun can be optimized. In addition, the bikunin application also has other features such as messaging and bikun tracking to assists the user to find out the location of the Bis Kuning. The design and implementation of bikunin applications employs HCI (Human and Computer Interaction) principles to allow users to use the bikunin application easily and provides attractive appearance.
From the test results, it is showed that the average execution time on the bikun tracking features is 936.5 milliseconds for Smartfren card and 500.7 milliseconds for Axis card. While the average processing time for sending messages to the 20 users is 11492.1 milliseconds, whereas for 10 users is 6305.1 milliseconds. Meanwhile for 5 users is 3902.7 milliseconds, and 2792.6 milliseconds for one user. The average processing time to provides the expected arrival time of Bis Kuning to the next shelter is 13971.9 milliseconds for Smartfren card and 15935.1 milliseconds for Axis card.
The test results shows that the respondents' satisfaction level is 83.1% for the main function, 77.1% for features and 74.6% for the interface. Overall satisfaction level of respondents is 78.8%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>