Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Handayani
"Kondisi negara Indonesia memiliki banyak potensi bencana, baik bencana alam dan non-alam. Kesiapsiagaan organisasi dan masyarakat dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat menjadi salah satu isu yang penting dalam usaha pengurangan resiko bencana. Darurat kesehatan masyarakat Intervensi kesiapsiagaan KLB merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan organisasi dalam menghadapi wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang merupakan manifestasi dari
darurat kesehatan masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan organisasi dan masyarakat pada wilayah intervensi dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Studi ini merupakan descriptive study menggunakan metode kuantitatif yang diperkuat juga dengan metode kualitatif untuk
mengetahui dinamika proses kesiapsiagaan. Penilaian tingkat kesiapsiagaan organisasi diukur dengan menggunakan sembilan tahap pada undang-undang penanganan bencana. Penilaian kesiagsiagaan masyarakat diukur dengan memadukan indikator desa siaga aktif dan desa tangguh bencana. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapsiagaan dari BPBD dan PMI di Kabupaten Cianjur dan Kotamadaya Jakarta Pusat masuk dalam kategori belum siap karena belum dapat memenuhi semua tahap kesiapsiagaan darurat kesehatan masyarakat, sedangkan Dinas Kesehatan masuk dalam kategori siap dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Hasil penilaian kesiapsiagaan masyarakat di tiga desa intervensi di Kabupaten Cianjur menunjukkan level sedang atau hampir siap, sedangkan dua kelurahan di Kotamadya
Jakarta Pusat masuk dalam kategori siap menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Ada perbedaan tingkat kesiapsiagaan menghadapi darurat kesehatan masyarakat antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Hal ini disebabkan karena prioritas dan strategi pembangunan yang cukup berbeda pula di kedua wilayah tersebut

Under condition of Indonesia which has a lot of potential disaster,both natural ond non-natural disasters, community preparednes in public health emergency become the most important issue of disaster risk
reduction. Emergency response are often being a triggers of public health emergency. Major trigger of
public health emergencies is disease outbreak which cause the damage of public health system. Epidemic
Preparedness project is a program which aims to improve organization and community preparedness to deal
with outbreak and epidemic as public health emergency. This study aimed to analyze the organization and
community preparedness as result of epidemic preparedness project. The study used the method of
qualitative analysis and descriptive statistical analysis which refer to existing indicators of resilient both
health and disaster. The study shows the role and responsibilities of Health District Office in term of public
health emergency categorized ready while BPBD and PMI have not been ready yet. BPBD, District Health
Office and PMI in the two intervention project areas (Cianjur District, Central Jakarta District) have a good
coordination mechanis, otherwise the leading sector for handling public health emergencies is still
dominated by the Health Sector. Analysis of community preparedness in Cianjur district showed at
moderate level while Centre Jakarta showed advance level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Widiastari
"ABSTRAK
Nama : Irma WidiastariProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Kesiapsiagaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaandalam Menghadapi Darurat Kesehatan Masyarakat Studi pada Masyarakat Wilayah KelurahanMakasar-Kota Jakarta Timur dan Desa Campaka-Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Wilayah Indonesia secara geografis merupakan area yang rawan bencana. Jikaterjadi bencana biasanya akan ada penyakit-penyakit menular tertentu yang timbuldan mengalami peningkatan melebihi batas normalnya di masyarakat yangterdampak oleh bencana tersebut. Pada akhirnya hal tersebut dapat dikategorikansebagai darurat kesehatan masyarakat. Masyarakat adalah pihak pertama yanglangsung berhadapan dengan ancaman dan bencana karena itu kesiapanmasyarakat menentukan besar kecilnya dampak bencana di masyarakat. Indonesiasebagai negara berkembang tentunya memiliki wilayah perkotaan dan pedesaanyang berbeda dari aspek pembangunan, pemerintahan serta kondisi geografisnya.Perbedaan potensi aspek tersebut tentunya berpengaruh terhadap kemungkinanadanya perbedaan juga dari sisi kesiapsiagaan masyarakatnya dalam menghadapikondisi darurat kesehatan masyarakat dan kebencanaan. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui seperti apa gambaran kesiapsiagaan masyarakatperkotaan dan pedesaan di Indonesia yang dalam penelitian ini mengambil contohdi wilayah Kampung Makasar-Jakarta Timur dan Desa Campaka-Cianjur yangdipilih berdasarkan pertimbangan bahwa kedua wilayah tersebut berpontensi akanadanya masalah darurat kesehatan masyarakat baik dari segi bencana maupunpeningkatan kasus penyakit. Penelitian ini menggunakan gabungan dari metodekuantitatif data analisis deskriptif berdasarkan penilaian kesiapsiagaan masyarakatyang mengkombinasikan dari unsur Desa Siaga Aktif dan Desa Tangguh Bencanadan kualitatif wawancara mendalam, telaah dokumen . Hasil dari penelitian inimengungkap bahwa ada perbedaan nilai kesiapsiagaan di masyarakat pedesaaandan perkotaan. Pada wilayah perkotaan, hasil persentase kesiapsiagaan yangdidapat adalah sebesar 62.3 sedangkan untuk wilayah pedesaan sebesar 41.3 .Dari 20 indikator hampir memenuhi dalam hal keberadaan dan juga bervariasiantara daerah pedesaan dan perkotaan. Poin yang masih kurang adalahpelaksanaan indikator dan kinerja belum seperti yang diharapkan sebagaimanamestinya. Penyebab perbedaan yang paling mencolok hasil antara pedesaan danperkotaan perbedaan struktural, aksesibilitas, pendanaan dan pengetahuanmasyarakat. Untuk itu diperlukan pengawasan pihak stakeholder dalampenelitian ini adalah Puskesmas, pemerintah di pedesaan dan perkotaan Kata kunci : kesiapsiagaan masyarakat, darurat kesehatan masyarakat, pedesaan,perkotaan

ABSTRACT
Name Irma WidiastariStudy Program Public HealthTitle Urban and Rural Community Preparedness in PublicHealth Emergency Study on the Community fromKelurahan Makasar East Jakarta and CampakaVillage Cianjur District in Year 2016 Indonesia teritory geographically is a disaster prone area. In the event of a disasterthere will usually be certain infectious diseases that arise and have increasedbeyond normal limits in communities affected by the disaster. In the end it can becategorized as a public health emergency. Community is the first to directly dealwith the threat and disaster. Preparedness in community will determines the sizeof the impact of disasters on communities. Indonesia as a developing country haveurban and rural areas that different from the aspect of development, governmentand geography. The potential difference aspects certainly affect the possibility ofdifferences also in terms of community preparedness in the face of public healthemergencies and disasters. The purpose of this study was to determine aboutcommunity preparedness in urban and rural communities in Indonesia, which inthis study took a sample in Kampung Makasar East Jakarta and Desa Campaka Cianjur that were selected based on the consideration that the two regions areequally harmful for any problems public health emergencies both in terms ofdisaster as well as an increase in cases of the disease. This study uses acombination of quantitative methods descriptive analysis data based on anassessment of the preparedness of community that combines elements of DesaSiaga Aktif and Desa Tangguh Bencana and qualitative methods in depthinterviews, review of documents . The results of this study reveal that there areany differences in preparedness in rural and urban communities. In urban areas,the percentage of community preparedness is 62.3 , while in rural areas is 41.3 .Almost all of 20 indicators meet in existence and also vary between rural andurban areas. Points are still lacking is the implementation and performanceindicators were not as expected as it should be. The cause of the most strikingdifference between the results of the structural differences in rural and urbanareas, accessibility, funding and knowledge society. It is necessary for thesupervise of the stakeholders in this research are health centers, the governmentin rural and urban Keywords community preparedness, public health emergency, rural, urban."
2016
T47274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Kamila
"Berbagai molekul bioaktif yang terdapat dalam sekretom mayoritas merupakan molekul dengan ukuran >20 kDa sehingga sulit untuk melewati epidermis dan menimbulkan efek farmakologis. Metode aplikasi sekretom diduga memiliki peranan terhadap efektivitas sekretom sehingga perlu dilakukan suatu uji klinis untuk membandingkan efektivitas aplikasi sekretom terhadap fungsi sawar kulit yang didahului dengan metode microneedling dan laser fraksional CO2. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal dengan metode split-face yang dilakukan pada wanita berusia 35-59 tahun di Poliklinik Madya, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penilaian transepidermal water loss (TEWL), dan skin capacitance (SCap) dilakukan pada minggu ke-0, 2, dan 4. Pada minggu ke-0 dan ke-2 semua subjek dilakukan microneedling dan laser fraksional CO2 yang diikuti dengan aplikasi konsentrat sekretom. Sebanyak 12 SP mengikuti penelitian ini dengan rerata usia 46,2 ± 6,45 tahun. Terdapat penurunan kadar TEWL yang bermakna pada kelompok laser fraksional CO2 (p-value 0,002) dan microneedling (p-value 0,002). Pada analisis lebih lanjut penurunan TEWL bermakna terdapat pada minggu ke-4. Tidak terdapat perubahan kadar TEWL yang signifikan pada kelompok laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Terdapat peningkatan kadar SCap pada kelompok laser fraksional CO2 dan microneedling namun tidak bermakna secara statistik. Tidak terdapat perbedaan perubahan nilai SCap yang signifikan pada sisi laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Prosedur laser fraksional CO2 dan microneedling sebelum pemberian konsentrat sekretom memiliki efektivitas yang serupa dalam memperbaiki fungsi sawar kulit. 

Most of the various bioactive molecules present in the secretome are molecules with a size of >20 kDa, making it difficult to pass through the epidermis and cause pharmacological effects. Secretome application method is thought to have an important role in the effectiveness of the secretome, so a clinical trial is needed to compare the effectiveness of the secretome application on the skin barrier function which is preceded by the microneedling method and fractional CO2 laser. A single-blind, randomized split-face was conducted on women aged 35-59 years at Madya Clinic, dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Transepidermal water loss (TEWL) and skin capacitance (SCap) assessments were carried out at weeks 0, 2, and 4. At weeks 0 and 2 all subjects underwent microneedling and fractional CO2 laser followed by application of secretome concentrate. Twelve participants took part in this study with an average age of 46.2 ± 6.45 years. There was a significant decrease in TEWL levels in the fractional CO2laser (p-value 0,002) and microneedling (p-value 0,002) groups. Significant decreases in TEWL were found at week 4. There was no significant change in TEWL levels in fractional CO2 laser group compared to microneedling. There was an increase in SCap levels in fractional CO2 laser and microneedling groups but it was not statistically significant. There was no significant difference in SCap value changes on the CO2 fractional laser side compared to microneedling. Fractional CO2 laser and microneedling procedures prior to administration of secretome concentrate have similar effectiveness in improving skin barrier function"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Ibrahim
"ABSTRAK
industri telekomunikasi di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan pembangunan telekomunikasi sekaligus dimaksudkan untuk menguasai teknologi dalam upaya mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Tulisan ini berusaha mengkaji sejauh mana industri telekomunikasi sudah berhasil mengemban misinya dengan fokus masalah persediaan bahan baku dan komponen pada industri sentral telepon.
Bahan baku dan komponen elektronika sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri sehingga masalah pengelolaan persediaan menjadi sangat penting. Pengelolaan persediaan yang tidak baik akan mengakibatkan kerugian terutama karena cepat berubahnya teknologi elektronika.
Dalam penelitian ini dikaji pola pengadaan dan persediaan pada sebuah perusahaan produsen sentral telepon. Dipelajari berbagai aspek terkait seperti penjualan sentral, hubungan dengan konsumen, hubungan dengan pemasok komponen, dan proses produksi. Dilakukan pula perkiraan statistik persediaan berdasarkan data 4 tahun terakhir. Mengingat kecenderungan pasar sentral telepon kemudian dikaji prospek bisnis perusahaan untuk masa depan.
Sebagai kesimpulan, bahwa pola persediaan bahan baku dan komponen yang ada masih mampu memenuhi jumlah dan jaduai pesanan sentral. Satu faktor penting pendukung yang perlu di dorong di dalam negeri adalah kemampuan disain komponen elektronika aplikasi khusus. Industri telekomunikasi dan sentral telepon harus mulai segera mencari produk dan bisnis yang baru.

Telecomunication industry in Indonesia is aimed at meeting the need of national development. Besides, it has a strategic mission to master the technology in order to reduce the dependecy on foreign technology.
This paper tried to evaluate the progress achieved by a telecommunication industry that produces electronic switches by taking raw material and components as the main focus. Today almost every component and raw material for switch production are imported from various countries. Thereby if the procurement as well as inventory are not handled in proper manner eventually the particular telecommunication industry will be in big trouble.
This research reviewed the procurement and inventory system of a switch industry. Related aspects such as sale of switch, relation with consumer and component suppliers, and production process were carefully evaluated. Inventory forecast was performed based on data of the last 4 years. Due to changes of technology and switch market trend, the analysis of future business of the industry was also made.
As the conclusion, raw material and component procurement and inventory system are still capable to cope with the volume and delivery of orders. The development of local industry which capable of designing and engineering in application specific IC is considered a must now. Producer of switch of today should do its very best to find new product and new line of business in order to successfully stay in the market for the next decade.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Permana
"ABSTRAK
Nama : Hendrik PermanaProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kesiapsiagaan dan Manajemen Kegawatdaruratan Rumah Sakit UmumPasar Rebo Jakarta Timur Dalam Menghadapi Keadaan DaruratKebakaranKejadian kebakaran rumah sakit masih merupakan salah satu bencana yang cukup tinggibaik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegagalan dalam merespon keadaandarurat kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan kehilangan nyawa.Sumberdaya manusia yang ada, struktur organisasi, tingkat kompleksitas bangunan,karakteristik pasien, masing masing membawa potensi bahaya yang harus dikeloladengan baik. Sehingga diperlukan usaha secara berkelanjutan untuk memastikan semuakaryawan RS, sarana dan prasarana serta manajemen dapat merespon keadaan daruratkebakaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankesiapsiagaan dan manajemen kegawatdaruratan Rumah Sakit Umum Pasar Reboterhadap bahaya kebakaran.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan melihat gambaranpersepsi karyawan terhadap tanggap darurat, kemudian mengevalusi sistem proteksikebakaran rumah sakit terhadap Peraturan Daerah DKI Jakarta, Peraturan Menteri danNFPA, selanjutnya menilai indeks keselamatan RS menggunakan hospital safety indeksdari WHO tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada gedung B 8 lantai dan gedung D 7 lantai 1 Basement di Rumah sakit Pasar Rebo Jakarta Timur.Hasil penelitian mengambarkan mayoritas responden 67,7 mempunyai persepsi baikterhadap tanggap darurat kebakaran di Rumah Sakit Pasar Rebo. Kebijakan rumah sakit,komitmen manajemen dan pentingnya simulasi serta pelatihan kebakaran merupakanhal yang berhubungan secara signifikan untuk meningkatkan persepsi baik karyawanterhadap tanggap darurat kebakaran RS.Nilai sistem proteksi kebakaran gedung B sebesar 78,5 sesuai dengan standar,sedangkan gedung D 64,5 sesuai dengan standar. Komponen kritikal yang perluixUniversitas Indonesiamendapatkan perhatian pihak rumah sakit agar meningkatkan pemenuhan standar yangada adalah perbaikan instalasi pompa kebakaran pada gedung D, kompartemenisasiruang pada gedung, Penghalang api dan asap pada gedung, Perlindungan bukaanvertikal, akses pemadam kebakaran ke lingkungan rumah sakit dan ruang pengendalianoperasi.Hasil perhitungan indeks keselamatan Rumah Sakit Pasar Rebo secara keseluruhanberada pada nilai 0,70 kategori A artinya Rumah Sakit Pasar Rebo dapat melindungimanusia di dalamnya dan dinilai dapat tetap berfungsi dalam situasi bencana.Komponen yang perlu mendapatkan perhatian RSUD Pasar Rebo guna meningkatkanindeks keselamatan rumah sakit adalah perbaikan dalam elemen-elemen manajemenkegawatdaruratan dan bencana.Kata kunci: kesiapsiagaan; kebakaran; Rumah saki

ABSTRACT
Name Hendrik PermanaStudy Program Master of Occupational Safety and HealthTitle Emergency Preparedness and Management of Pasar Rebo GeneralHospital East Jakarta in Facing Fire EmergencyHospital fire incident is still one of the high disaster in both domestic and abroad.Failure to respond to a fire emergency can result in large losses and even loss of life.Existing human resources, organizational structure, level of building complexity, patientcharacteristics, each carrying potential dangers that must be managed properly. It istherefore necessary to continuously make efforts to ensure that all hospital employees,facilities and infrastructure, and management can respond to a fire emergency situationwell. This study aims to determine the description of preparedness and management ofPasar Rebo Hospital 39 s against fire hazard.This research is a descriptive analysis study by looking at the employee 39 s perception ofthe emergency response, then evaluating the hospital fire protection system to the DKIJakarta Regulation, the Minister of Public Works and NFPA Regulation, then assessingthe hospital safety index using WHO hospital safety index in 2015. This Research isdone in Pasar Rebo Hospital of East Jakarta, covering building B 8 floor building andbuilding D 7 floor 1 Basement building .The result of the research shows that the majority of respondents 67,7 have goodperception on fire emergency response in Pasar Rebo General Hospital. Hospitalpolicies, management and simulation commitments and fire training are important toimprove employee perceptions of hospital fire emergency response.Building fire protection system B 78.5 in accordance with the standard, while buildingD 64.5 in accordance with the standard. Critical components that need to get thehospital 39 s attention to improve compliance with existing standards include repair of firepump installations in Building D, compartmentalization of building space, Fire barriersand smoke on buildings, Vertical openings protection, fire fighting access to hospitalenvironment and control rooms operation.xiUniversitas IndonesiaThe result of the hospital safety index calculation of Pasar Rebo Hospital as a whole isat a value of 0.70 category A meaning that Pasar Rebo hospital can protect people in itand be assessed to remain functioning in disaster situations. The components that needto get the attention of Pasar Rebo Hospital to improve the hospital safety index areimprovements in emergency and disaster management elements.Keywords preparedness fire hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Iswara
"Perang tidak pernah menunjukkan wajah yang sama disetiap perang. Jika dahulu manusia berperang menggunakan batu, sekarang manusia berperang menggunakan teknologi. Manusia telah memasuki era gelombang ketiga dimana peranan teknologi sudah tidak bisa lepas dari peradaban manusia. Teknologi-teknologi yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan dapat bertindak tanpa bantuan manusia (Sistem Senjata Otonom) kini hadir dan telah terjun langsung di medan perang dan memberikan ketakutan yang luar biasa bagi beberapa pihak dan juga menjadi sebuah senyuman bagi pihak lainnya karena merasa bahwa ini merupakan sebuah mahakarya yang dapat melindungi dan menyelamatkan nyawa. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam wujud penciptaan sistem senjata otonom ini kemudian diuji dengan etika dan moralitas dalam berperang. Pro dan kontra kerap terjadi dengan mengacu pada keraguan apakah sistem seperti ini dapat tunduk pada kaidah-kaidah yang hidup dan berlaku. Apakah hadirnya teknologi otonom seperti ini membawa manusia kedalam pertempuran yang lebih manusiawi atau malah semakin sadis? Pengaturan terkait hadirnya teknologi ini juga terlihat statis sehingg membuat banyak pihak semakin mempertanyakan keabsahan teknologi ini. Penelitian ini dilakukan secara normatif dengan mengkaji sistem senjata otonom berdasarkan hukum humaniter.

War never shows the same face in every war. If in the past humans carried out executions using stones, now humans carry out executions using technology. Humans have entered the third wave era where the role of technology cannot be separated from human civilization. Technologies that are equipped with artificial intelligence and can act without human assistance (Autonomous Weapon Systems) are now present and have plunged directly into the battlefield and have given great fear to some parties and also become a smile for others because they feel that this is a masterpiece that can protect and save lives. The use of science in the form of making an autonomous weapon system is then tested with ethics and morality in a sense of anxiety. Pros and cons often occur with reference to doubts whether a system like this can be subject to living and valid rules. Does the presence of autonomous technology like this bring humans into battles that are more humane or even more sadistic? Arrangements related to the presence of this technology also look static, so that many parties are increasingly modifying the validity of this technology. This research was conducted normatively by examining autonomous weapons systems based on humanitarian law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Rosa
"Bencana merupakan suatu rangkaian kejadian yang terjadi mengancam Kehidupan manusia. Bencana tidak terukur dan tidak dapat diprediksi datangnya. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan untuk menghadapi keadaan darurat. Perencanaan Kontinjensi merupakan suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi rencana kontinjensi dalam upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir bidang kesehatan secara terintegrasi antar lintas program dan lintas sektor di tingkat Wilayah Jakarta Timur. Metodologi untuk perancangan sistem yang digunakan adalah sistem pengambilan keputusan (SPK). SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak berstruktur. Perancangan sistem ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan sistem berdasarkan hasil analisis aspek sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek metode, aspek teknis dan aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut memungkinkan untuk menyusun suatu sistem informasi perencanaan kontinjensi dengan mempergunakan rancangan basis data dengan rancangan luar berupa tabel dan rancangan masukan berupa formulir laporan. Sistem yang dikembangkan ini menggunakan cara otomatis, berstruktur. Dalam prosesnya cepat dalam hal pengolahan data, informasi yang dihasilkan dapat disimulasikan untuk menganalisis kebutuhan berdasarkan indikator yang ditetapkan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah belum semua modul yang ada terbangun, masih memerlukan pengembangan lebih lanjut serta belum terujinya sistem pada tahap implementasi di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Dalam menyusun perencanaan kontinjensi harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkala, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemegang keputusan dalam memutuskan kebijakan yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Disaster is kind of phenomenon which threaten human's life.The effect of the disaster can not be predictable and often unmeasurable, therefore preventive action should be taken to cope with. Contingency Plan is a kind of process which is future-oriented planning. The aim of the system planning is to build a contingential information system in order to be alerted and to be trans-programming and trans-sectoral integrated to face with flood?s effect for health in east of Jakarta region. Decision-Making System or Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) is used as the methodology for the sistem planning. The system is a computer-based system enables decision makers in using model and data to solve unstructural problems. This planning system is done to identify system development chance based on human resource aspects result analysist, financial aspects, methode aspects, technical aspects and organizational aspects. Those aspects enable to make a contingential information planning system by using data base with tables and report form. This developed system is using automatic structural way which provides quick process in data processing and the information can be simulated based on the necessity by the indicators made.The lack of this system is incomplete modul that needs further development and the system has not implemented yet for Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. In case of planning contigential system should be done gradually and periodically in order to be refference for the decision makers to decide what should be taken for coping with the disaster might occur.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30899
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Kristina Uli
"Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan segmentasi dari pengguna mobile internet melalui handphone pada tahun 2012 dengan metode two step clustering menggunakan SPSS. Dari hasil penulisan ini, diharapkan hasil segmen yang terbentuk dapat memberikan gambaran karakter penggunaan/behavior dan karakter demografis dari pengguna mobile internet.
Adapun dari penelitian ini ditemukan empat klaster yang dimana dalam penelitian ini dikaji karakteristik baik dari penggunaan dan demografi. Klaster ? klaster yang terbentuk antara lain Savvy User, Trandy User, Value User dan Traditional User.
Informasi tersebut kemudian ditujukan untuk membantu pengembangan produk mobile internet dan pemasarannya terkhusus bagi provider telekomunikasi seluler di Indonesia. Diharapkan juga penulisan ini dapat menjadi sumbangan pikiran dalam penulisan terkait mobile internet ke depannya.

The purpose of this study was to determine the segmentation of mobile internet users through mobile phones in 2012 with two step clustering method using SPSS. From the results of this study are expected to form the segment that can give character information of the use and demographic character of mobile internet users.
From this research, the researcher found four cluster of segmentation in which described by demographical attributes and technology usage attributes. The names of the clusters are: Savvy User, Trendy User, Value User and the last Traditional User.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isaka Ajie Ardhana
"Penelitian ini membahas tentang sistem tanggap darurat yang dimiliki Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun 2016 mengacu pada pedoman tanggap darurat yang dimiliki K3L UI atau NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan disain deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara semi-terstruktur, telaah dokumen terkait, serta observasi tempat penelitian. Dari 6 elemen yang diteliti, didapatkan hasil dengan total rata-rata kategori "Terpenuhi" yaitu 50,58%, kategori "Tidak Terpenuhi" yaitu 36,98%, dan kategori "Tidak Teraplikasikan" yaitu 12,44%.

This study describes the conformity of the emergency response system at the Faculty of Humanities, Universitas Indonesia, in 2016 with the Emergency Response Guideline of the Occupational Health, Safety, and Enviromental Unit of the Universitas Indonesia that refers to NFPA 1600 2016 Edition. This study is a qualitative study with descriptive analytic design.
The data for the study were collected through interviews using a semi-structured interview guideline, document review and direct observation of the study site. Of the six elements in the NFPA 1600 2016 Edition, the total average of the "Conforming" category is 50.58%, while for non-conforming and not applicable the average percentages are 36.98% and 12.44%, respectively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glisic, Savo G.
"The new edition of Advanced Wireless Communications: 4G Cognitive and Cooperative Broadband Technology, 2nd Edition, including the latest developments In the evolution of wireless communications, the dominant challenges are in the areas of networking and their integration with the Future Internet."
Hoboken, N.J: John Wiley & Sons, 2011
621.384 GLI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>