Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hikmah Okvianti
"Pada pertambangan emas rakyat, akan terjadi pencemaran air raksa akibat proses pengolahan emas secara amalgamasi yang akan mempengaruhi kesehatan, disamping kerusakan alam lain seperti kerusakan bentang alam, erosi dan pendangkalan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan akibat pajanan merkuri pada air yang dikonsumsi oleh penduduk di wilayah pertambangan emas skala kecil, Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong , Kabupaten Lebak. Untuk menghitung besarnya risiko dilakukan sampling sebanyak 7 titik yang tersebar di 3 dusun dan dilakukan survey antropometri serta wawancara terhadap 72 penduduk yang tinggal di lokasi penelitian. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai konsentrasi yang sama pada setiap sampel yaitu 0,0004 mg/L. Nilai RQ tertinggi jatuh pada responden dengan nilai 5.6522 dan nilai RQ terendah ada pada responden di Lebakpari dengan nilai RQ 0.2483.

In gold mining, mercury pollution will occur due to the processing of gold amalgamation that will affect the health, in addition to other environmental damage such as damage to the landscape, erosion and silting of the river. This study aims to determine the amount of the health risks from exposure to mercury in water consumed by residents in the area of ??small-scale gold mining, the village Lebaksitu, Lebakgedong subdistrict, Lebak. To calculate the amount of risk sampling as much as 7 point spread in 3 hamlets and performed anthropometric survey and interviews with 72 people living at the sites. From the measurement results obtained concentration values ??were the same in each sample was 0.0004 mg / L. The highest RQ score is 5.6522 and the lowest RQ values ??exist among respondents in Lebakpari with RQ value 0.2483."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Jonatan Oktoris
"Indonesia memiliki banyak pertambangan tradisional atau sering disebut Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK). PESK di Indonesia menggunakan merkuri sebagai bahan penangkap emas. Merkuri (Hg) bersifat racun yang kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kontaminasi Hg menyebar ke lingkungan Desa Lebak Situ dan bagaimana tingkat risiko pajanan merkuri dari distribusi konsumi air minum dan makan terpilih di desa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, dengan jumlah sampel 72 orang dewasa dan 40 orang anak usia sekolah serta sampel pangan lokal berdasarkan hasil food frequency quetient penduduk Desa Lebak Situ. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi Hg sampel pada beras, ikan dan air minum masing-masing sebesar <0,005 mg/kg, <0,005 mg/kg, dan 0,0004 mg/L. Nilai CDI Hg pada kelompok dewasa dan anak masing-masing 0,000025 mg/kg/hari dan 0,000037 mg/kg/hari. Sedangkan nilai RQ pada semua kelompok umur adalah <1, yang artinya konsumsi air minum dan makanan terpilih masih aman dari risiko kesehatan Hg khususnya risiko non-karsinogenik.

Indonesia have so many traditional mining or often called as an Artisanal Gold Mining. Artisanal Gold Mining (ASGM) in Indonesia used mercury as a gold catcher. Mercury (Hg) is a toxin that is cumulative, even the small amount of mercury absorbed in the body for a long time would have danger. This study attempts to know whether contamination of Hg is spread into environment in Lebak Situ Village and what is the level of risk exposure of mercury for drinking water and elected food consumption in Lebak Situ Village. This research used a risk analysis of environmental health, with total sample 72 adults and 40 children. Drinking water and food elected based on the results of food frequency. The results of laboratory shows that mercury (Hg) concentration for rice, fish, and drinking water are <0,005 mg/kg, <0,005 mg/kg, and 0,0004 mg/l. And Chronic Daily Intake (CDI) of Mercury (Hg) for adults is 0,000025 mg/kg/day and for child is 0,000037 mg/kg/day. While the risk quotient (RQ) point is below 1 (for all ages), which means that drinking water and food selected consumption are still safe for health risk of mercury (Hg) especially for non-carcinogen risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ashar
"Mangan merupakan unsur yang secara alami dapat ditemukan di air, tanah, dan udara. Mangan adalah sebuah zat nutnsi esensial bagi manusia dan hewan. Asupan yang tidak mencukupi atau yang berlebihan dapat mcngakibatkan gangguan kesehatan Pajanan kronjk mangan pada dosis yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan pada sistem sara Tujuan penelilian adalah mengetahui perkiraan resiko kesehatan akibat pemajanan mangau dari intake air yang dipcrolch dan sumur di wilayah pcnclitian. Penelitian ini dilakukan tcrhadap populasi di wilayah sekitar TPA Rawakucing, mencakup masyarakat yang bermukim di dalam kawasan TPA Rawakucing sebanyak 114 orang, dan di luar kawasan TPA yaitu 177 orang, Disain penelitian ini adalah crosseclionai dengan uji hipotesa.
Hasil penelitian menunjukl-can rata-rata konsentrasi mangan dalam air sumur di wilayah sekitar TPA Rawakucing adalah 4.3 mg/I (SD=2.8873 mg/I). Scdangkan di luar TPA Rawakucing adalah 0,300 mg/l (SD=0.l888 mg/I). Konsentrasi mangan dalam air-air sumur yang ada di TPA tcrbukti secara bermakna berbeda dengan konsentrasi mangan pada air-air sumur di luar TPA (p<0.05). Rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi air yang mengandung mangan pada masyarakat yang tinggai di TPA Rawakucing adalah 0.2347 dan rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan keschatan masyarakat yang tinggat di luar TPA Rawakucing adalah 0.2955. Dan, ada pcrbedaan besar risiko gangguan kesehatan antara masyarakat yang tinggal di TPA dengan masyarakat yang tinggal di luar TPA (p<0_05) dcngan OR=8. |09 (95% CI = 2.668-24.650).
Dari hasil penelitian ini terlihat ada kemungkinan kcberadaan TPA mempengaruhi kualitas air di Iingkungan sckitar TPA, khususnya Iogarn mangan yang mcmpengaruhi tingkat risiko. Unluk itu bagi Pcmcrintah Kota Tangerang perlu mempertimbangkan altematif sistem pengelolaan sampah di TPA Rawakucing, salah satunya dengan sistem pengeloiaan sanirary lamwll. Selain itu, perlu mempenimbangkan sistem pengelolaan air komunal yang dapal menghasilkan air yang memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang khususnya diharapkan mampu melakukan manajemen risiko tcrhadap masyarakat yang terbukti memiliki lisiko yang tinggi akan terkena toksisitas mangan di kemudian hari.

Manganese is a naturally-occurring element that can be found ubiquitously in the air, soil, and water. Manganese is an essential nutrient for humans and animals. Adverse health effects can be caused by inadequate intake or over exposure. Although manganese is an essential nutrient at low doses, chronic exposure to high doses may be harmful. Regardless, the nervous system has been determined to be the primary target organ with neurological effects generally observed. The objective ofthe study is to assess the health risk of manganese exposure from the well drinking water intake. This study was done in Final Disposal Site Rawalcucing area and out of this area . The number of subjects sampled were II4 and 117, respectively. Study design is cross-sectional with hypotesis test.
The result showed that the average manganese concentration was 4.3 mg/l (SD#2.8873), 0.300 mg/l (SD=0.I888) respectively. The result was significant different statistically (p<0.05) tbr manganese concentration from two study area. The average RQ showed 0.2347 (SD=0_5095) for RQ in Disposal Site Area and 0.2955 (SD=0.2465) for RQ in out of Disposal Site Area. The result was significant different statistically (p<0.05) for RQ value, with OR=8. |09 (95% Cl = 2.668-24.650).
It is recommended that The Government of Tangerang City should changed open dumping system in Disposal Site Rawakucing Area to sanirmy Ianajflll. Department of Health of Tangerang City especially, should be able to apply risk management to the community in the Disposal Site Rawakucing Area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Listiyani
"Akses terhadap air minum yang layak merupakan hak asasi manusia. Air minum yang layak adalah air minum yang berasal dari air leding, sumur bor, sumur terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan. Di daerah perkotaan, sumber air minum layak lebih mudah didapatkan jika dibandingkan dengan di daerah pedesaan. Namun, sumber air minum di daerah perkotaan sudah banyak yang tercemar oleh limbah dan terkontaminasi bakteri.
Salah satu kota yang mengalami hal tersebut adalah Kota Bekasi. Sumber air minum baku Kota Bekasi hampir seluruhnya telah tercemar, akibatnya masyarakat menggunakan air minum dalam kemasan dan air isi ulang sebagai sumber utama air minum rumah tangga. Padahal menurut WHO/UNICEF dan juga pemerintah, air minum kemasan dan air isi ulang belum termasuk ke dalam kategori sumber air minum layak dikarenakan minimnya kontrol atas kualitas. Sumber air minum lainnya seperti sumur bor rentan terhadap kontaminasi mineral dan bakteri sementara air perpipaan PDAM belum mencakup seluruh wilayah Kota Bekasi.
Atas dasar permasalahan tersebut, penelitian ini akan melakukan identifikasi terhadap karakteristik rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak dan juga mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan sumber air minum layak rumah tangga. Data penelitian diambil dari SUSENAS KOR tahun 2016 yang terdiri dari 925 rumah tangga dan dianalisa dengan model regresi logistik.
Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor tingkat pendidikan, status kepemilikan rumah, status perkawinan, jumlah pengeluaran dan kepemilikan mobil signifikan mempengaruhi keputusan pemilihan sumber air minum layak bagi rumah tangga di Kota Bekasi.

Access to adequate drinking water is a basic human right. Decent drinking water is drinking water from tap water, drilled wells, protected wells, protected springs and rainwater. In urban areas, decent drinking water sources are easier to obtain than in rural areas. However, drinking water sources in urban areas have been contaminated with waste and contaminated with bacteria.
One city that experienced it is the city of Bekasi. The source of drinking water in Bekasi City is almost entirely contaminated; consequently, the community uses bottled drinking water and refill water as the main source of household drinking water. Yet according to WHO / UNICEF and also the government, bottled water and refill water is not included in the category of drinking water source is feasible due to lack of control over quality. Other sources of drinking water such as drill wells are vulnerable to mineral and bacterial contamination while PDAM piped water does not yet cover all areas of Kota Bekasi.
On the basis of these problems, this study will identify household characteristics using appropriate drinking water sources as well as identify what factors influence the choice of a household's proper source of drinking water. The research data was taken from SUSENAS KOR 2016 consisting of 925 households and analyzed by logistic regression model.
The results of the study prove that the factor of education level, home ownership status, marital status, amount of expenditure and car ownership significantly influence the decision of election of drinking water source suitable for household in Bekasi City.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Setia Ritma Pamungkas
"ABSTRAK
Pengolahan emas dengan cara amalgamasi menghasilkan limbah merkuri. Pengelolaan limbah merkuri yang tidak baik dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi merkuri pada limbah padat dan cair (tailing) dalam bak penampung limbah; dan menganalisis pengelolaan limbah/tailing yang mengandung merkuri pada pertambangan emas rakyat. Metode yang digunakan adalah survey dan spasial. Sampel yang diambil adalah penambang emas rakyat sebagai responden, sampel limbah cair dan padat, dan sampel lingkungan (air, tanah, talas, dan bayam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah merkuri di Desa Cisungsang sebesar 78,31% responden, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. Berdasarkan hasil uji limbah pada bak penampung, terdapat konsentrasi merkuri limbah cair 0,083-0,265 ppm; dan konsentrasi merkuri limbah padat 0,304- 0,407 ppm. Potensi sebaran merkuri di Cisungsang mencapai 42,2 Ha, dengan mempertimbangkan sebaran gelundung; kemiringan lereng mencapai 35°; curah hujan yang tinggi yakni 4000 mm/tahun; dan kondisi bak penampung limbah yang terbuka, namun tidak mempertimbangkan aspek geohidrologi. Hasil uji pada sampel lingkungan menunjukkan konsentrasi merkuri rata-rata pada air sebesar 0,00036 ppm, tanah 0,00378 ppm, bayam 2,31 ppm, dan talas 25x10-8 ppm.

ABSTRACT
The amalgamation process in gold processing will produce mercury waste. Poor waste management of mercury can pollute the environment. The objectives of research is to measure concentration of mercury in liquid and solid waste in the pond; and to analyze the management of waste/tailing containing mercury on artisanal gold mining. The methods used are survey and spatial analysis. Samples taken are the gold miners as responden, samples of liquid and solid waste, and samples from the environment (water, soil, spinach, and taro). The research results showed that management of mercury waste in Cisungsang are 78% from responden, didn?t suitable with the government regulation. Based on the results of the waste in ponds, concentration of mercury in liquids waste are 0.083-0.265 ppm and the concentration of mercury in solids waste are 0.304-0.407 ppm. The potential distribution of mercury in Cisungsang reached 42,2 Ha, with consider of distribution ball mil; the slopes reached 35°; the precipitation reached 4000 mm/year; and the open condition of the waste pond, but it isn?t considered of geohydrology aspect. Test result on environmental samples showed the average concentration of mercury in water are 0,00036 ppm, soils are 0,00378 ppm, spinach is 2,31 ppm, and taro is 25x10-8 ppm."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gestafiana
"Otak merupakan target utama pajanan merkuri yang dapat mengganggu organ lain karena merkuri organik merupakan neurotoksik yaitu racun terhadap sistem saraf pusat terutama pada bagian korteks dan serebellum sehingga dapat menimbulkan gangguan keseimbangan tubuh. Salah satu sumber pencemaran terbesar merkuriberasal dari pertambangan emas skala kecil PESK yang dilakukan oleh masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar merkuri dalamrambut terhadap gangguan keseimbangan tubuh pada masyarakat terpajan merkuri. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional, pemilihan sampelmenggunakan sistem teknik total sampel dengan data kadar merkuri dalam rambutmenggunakan data sekunder penelitian sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitianini adalah 58 responden. Pengukuran gangguan keseimbangan tubuh menggunakantes Romberg. Hubungan antara kadar merkuri rambut, gangguan keseimbangantubuh dan karakteristik individu umur, pekerjaan, lama tinggal, indeks massa tubuhdan konsumsi ikan diuji menggunakan regresi logistik, chi square dan independen ttest.
Hasil menunjukkan kadar merkuri rambut yang melebihi batas normal > 2 ppm sebanyak 31 orang 53,4 dan yang mengalami gangguan keseimbangan tubuh pada masyarakat sebanyak 37 orang 63,8 .Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara kadar merkuri rambut dengan gangguan keseimbangan tubuh dengan p value 0,010 sebanyak 25 orang 80,6 responden dengan kadar merkuri > 2 ppm mengalami gangguan keseimbangan tubuh.Responden dengan kadar merkuri > 2 ppm, berisiko mempunyai gangguan keseimbangan tubuh sebesar 6 kali dibandingkan responden dengan kadar merkurirambut le; 2 ppm setelah dikontrol variabel umur. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk melakukan pengukuran udara di sekitar lokasi PESK sebagai referensi pajanan merkuri yang masuk melalui jalur inhalasi.

Brain is the main target of mercury exposure that can interface other organs because organic mercury is a neurotoxic that is toxic to the central nervous system, especially in the cortex and cerebellum so can cause disturbance of the body 39 s balance. One of the largest sources of mercury contamination come from artisanal and small scale gold mining ASGM conducted by the community.
This study aims to determine the relationship between levels of mercury in hair against body balance disorders in community exposed to mercury.This study used cross sectional design, sample selection used total sampling technique. Data of mercury levels in hair used secondary data from previous research. The number of samples in this study were 58 respondents. Measurement of body balance disorders using Romberg test. The relationship between mercury level in hair, body balance disorders and individual characteristics age, occupation, length of stay, body mass index and fish consumption were tested using chi square,independent T test and logistic regression.
The results showed hair mercury levels exceeded normal limits of 2 ppm as many as 31 people 53.4 and those with disturbance of body balance in community were people 63.8 . Statistically, there was a significant correlation between hair mercury level with body balance disorder p value 0.010 , proved by as many as 25 people 80,6 respondents with mercury level 2 ppm had disturbance of body balance. Respondents with mercury levels 2ppm, risk to have body balance disorders 6 times compared to respondents with mercury levels in hair le 2ppm after controlled by age variable. For further research it is suggested to conduct airborne measurements around the ASGM location as a reference for mercury exposure which is enter through the inhalation pathway.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ira Putri Lan
"Merkuri merupakan polutan global yang banyak ditemukan baik alam maupun hasil kegiatan manusia. Salah satu sumber pencemaran terbesar merkuri berasal dari pertambangan emas skala kecil (PESK) yang dilakukan oleh masyarakat. Mekanisme yang tepat dari efek toksik Hg masih belum jelas, namun malondialdehide (MDA) merupakan salah satu biomarker utama yang digunakan untuk mengetahui kejadian stres oksidatif akibat pajanan merkuri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian stres oksidatif melalui pengukuran MDA plasma darah pada masyarakat yang terpajan merkuri. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pemilihan sampel menggunakan sistem random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 69 responden yang terdiri dari 18 laki-laki dan 51 perempuan. Pengukuran kadar total merkuri darah menggunakan alat ICP-MS dan pemeriksaan kadar Malondialdehide dengan menggunakan TBARS. Usia, jenis kelamin, pekerjaan, status merokok dan aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan ratarata kadar merkuri dalam darah masyarakat adalah 11,09 μg/L dan kadar MDA adalah 0,419±0,130 nmol/ml. Berdasarkan uji statistik, kadar merkuri dalam darah manunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kadar MDA setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, status merokok dan aktivitas fisik. Namun, orang dengan kadar merkuri dalam darah >5,8 μg/L memiliki risiko 1,27 kali lebih tinggi untuk mengalami stres oksidatif (dengan kadar MDA >0,419 nmol/ml) dibanding orang dengan kadar merkuri darah < 5,8 μg/L. Untuk penelitian berikutnya disarankan dengan mengukur biomarker stres oksidatif lainnya seperti Superoxyde dismutase (SOD) dan 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHDG).

Mercury is a global pollutant that found in nature or as the result of human activity. One of the largest sources of mercury pollution comes from community related to small-scale gold mining. The proper mechanism of the toxic effects of Hg remains unclear, however, malondialdehyde (MDA) is one of the main exposure which is used to determine the incidence of oxidative stress.
This research aims to analyze the oxidative stress status by measuring the MDA plasma in communities exposed to mercury. This research method using cross sectional design, sample selection used a system random sampling. The number of samples as many as 69 respondents consisting of 18 men and 51 women. Measurement of blood mercury levels used an ICP-MS and checking the levels of malondialdehyde used the TBARS. Age, sex, occupation, smoking status and physical activity was measured using a questionnaire.
The results showed the average of mercury levels in community?s blood was 11,09 μg/L and levels of MDA was 0,419±0,130 nmol/ml. Based on statistical test, the mercury levels in blood showed not significant relationship to the increase of MDA levels after controlled age, gender, occupation, smoking status and physical activity. However, people with blood mercury levels >5,8 μg/L had 1,27 times higher risk to suffer from oxidative stress (with MDA >0,419 nmol/ml) than those with blood mercury levels <5,8 μg/L, For their next study is advisable to measure the biomarkers of oxidative stress such as Superoxyde dismutase (SOD) and 8-hydroxy-2- deoxyguanosine (8-OHDG).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pracastino Heston
"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menargetkan pemenuhan kebutuhan 100% layanan air minum dan sanitasi pada tahun 2019, namun capaian akses air minum saat ini baru mencapai 72%. Salah satu program PUPR yaitu PAMSIMAS, berupaya mendorong penyediaan air bersih yang digunakan kebutuhan domestik berbasis masyarakat. Program ini walau sudah melibatkan masyarakat dari awal program, dan sudah tersedia pedoman dalam operasi dan pemeliharaan, belum semua wilayah berhasil dalam memelihara keberlanjutan operasi sarana dan prasarananya. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi permasalahan serta kebutuhan teknologi dari PAMSIMAS. Studi ini menggunakan metode kuantitatif – kualitatif (mixed method) dengan pendekatan kualitatif, yaitu diistilahkan sebagai Problem Solving and Decision Making (PSDM) untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan berupa solusi teknologi. Hasilnya berupa kebutuhan untuk pengembangan teknologi, yang dapat diterapkan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan di lapangan, antara lain: Instalasi IPA Merotek dengan penambahan proses elektrolisis, Teknologi Saringan Rumah Tangga dilengkapi dengan proses desinfeksi, Teknologi Meteran Air dengan Sistem Prabayar, dan Teknologi Penangkapan dan Pengolahan Air Hujan Sistem Komunal."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Siswoyo
"Lumpur yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air minum di Indonesia masih belum dimanfaatkan dengan baik dan menjadi permasalahan bagi lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan yaitu dengan memanfaatkan lumpur tersebut sebagai bahan baku paving block. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
perbandingan limbah lumpur yang baik dari hasil uji daya serap air, uji kekuatan dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) kemudian juga untuk mengetahui mutu paving block serta nilai tambah ekonomi dalam produksi paving block. Pada penelitian ini dibuat beberapa variasi komposisi lumpur
PDAM yaitu 0%, 10%, 30% dan 50% dari komposisi total bahan paving block. Proses pembuatan paving block pengikuti prosedur yang ada yaitu tahapan pembuatan komposisi beton yang diinginkan, melakukan pencetakan dengan mesin press, melakukan pengeringan selama 14 hari dan perendaman selama 14 hari berikutnya. Setelah melalui tahap pengerasan selama 28 hari, kemudian dilakukan pengukuran kuat tekan dan daya serap air yang mengacu pada SNI 03-1691-1996. Selain itu dilakukan juga uji TCLP untuk
mengetahui potensi limbah berbahaya yang dapat timbul dari produk paving block yang dihasilkan. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa komposisi limbah lumpur 10% memberikan hasil uji kuat tekan rata-rata sebesar 8,55 MPa dan daya serap air rata-rata sebesar 3,57%. Hasil uji ini dapat memenuhi uji mutu paving block kategori ‘D’ sesuai dengan SNI-03-0691-1996. Dan pada hasil uji TCLP menunjukkan kadar logam berat yang diujikan tidak melebihi dari baku mutu yang ada."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Katondio Bayumitra Wedya
"Kecukupan terhadap asupan air total masih sulit ditemui pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap asupan air total pada siswa SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang. Jumlah sampel 134 orang. Data yang dikumpulkan berupa gambaran kebiasaan minum, karakteristik diet (asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, konsumsi makanan sumber karbohidrat, konsumsi lauk hewani, konsumsi sayur dan buah), jenis kelamin, aktivitas fisik, status gizi (IMT/U), dan pengetahuan tentang air bagi tubuh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan Food Frequencies Questionnaire (FFQ) secara mandiri oleh siswa, wawancara food recall 3x24 hours, serta pengukuran antropometri. Diketahui bahwa prevalensi siswa yang memiliki asupan air total cukup dari kebutuhan harian hanya 44,8% dan terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kebiasaan minum dan asupan lemak dengan asupan air total, dan kebiasaan minum merupakan faktor dominan terhadap asupan air total pada penelitian kali ini.

The adequacy of the total water intake is still difficult to find in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of total water intake at SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan Year 2015. The study was conducted with cross-sectional study design. The total sample are 134 students. The collected data were description of drinking habits, dietary characteristics (carbohydrate intake, fat intake, protein intake, consumption of carbohydrate food source, the consumption of animal side dish, fruit and vegetable consumption), gender, physical activity, nutritional status (BMI-for-Age), and knowledge of water for the body. Data collection is collected by filling out the questionnaire and Food Frequencies Questionnaire (FFQ) independently by students, interviews of food recall 3x24 hours, and anthropometric measurements. The prevalence of students who have adequate total water intake of the daily requirements just 44.8% and there was a significant relationship (p <0.05) between drinking habits and fat intake with total water intake, and drinking habits is the dominant factor of the total water intake in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>