Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Devinta Meidriani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi validitas alat ukur singkat baru tentang impulsivitas, khususnya tentang belanja impulsif. Ini adalah tindakan membeli tanpa pertimbangan. Kami menciptakan alat ukur berdasarkan alat ukur yang sudah ada (BIS dan IVE) yang mengukur impulsif dan menyatukannya dengan alat ukur lainnya yang mengukur konstruk yang terkait dengan impulsif. Seratus empat puluh enam mahasiswa menyelesaikan kuesioner. Alat ukur baru kami memiliki konsistensi internal yang baik (α = 0,88) dan item skor diskriminasi untuk item juga baik. Hasil kami hanya mendukung satu hipotesis. Hasil menemukan bahwa usia dan perilaku mencari sensasi berkorelasi positif dengan impulsif, sedangkan pengendalian diri berkorelasi negatif dengan impulsif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur yang baru ini valid dan dapat mengukur perilaku belanja impulsif. Penelitian di masa depan bisa menyelidiki lebih jauh pengaruh faktor demografi lainnya, seperti status sosial ekonomi dan pendidikan, dalam mempengaruhi perilaku belanja impulsif.

The study aimed to create and validate a new domain-specific short-form measure of impulsivity, specifically about shopping impulsiveness. It is the act of buying without consideration. We created a scale based on previous scales (BIS and IVE) measuring impulsiveness and collated it with other scales measuring constructs related to impulsivity into one questionnaire. One hundred and forty-six undergraduate students completed the questionnaire. Our new scale has a good internal consistency (α = .88) and the item discrimination score for the items were good. Our result only supported one hypothesis. Result found that age and sensation seeking are positively correlated with impulsiveness, while self-control is negatively correlated with impulsiveness. The results suggest the new scale is a valid measure of shopping impulsiveness. Future research could investigate more the effect of other demographic factors, such as socioeconomic status and education, in affecting impulsive shopping behaviour. 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Elena Aritta Mehuli
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi realibilitas dan validitas skala baru yang dikembangkan, yaitu UQ Aggression Scale. Untuk menguji validitas skala ini, t-test digunakan untuk menguji pengaruh jenis kelamin terhadap angket Buss-Perry Scale, dan angket Barratt Impulsiveness Questionnaire. Variabel dikotomis di penelitian ini adalah jenis kelamin.  Untuk menguji realibilitas, konsistensi internal skala itu juga dihitung dengan menggunakan Item Diskriminasi Indeks (IDI). Peserta penelitian ini terdiri dari 142 orang pelajar dari The University of Queensland yang terdiri dari 104 perempuan dan 38 laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa realibilitas dari UQ Aggression Scale terbukti tinggi dan skor IDI juga tergolongkan mayoritas tinggi. Juga ditemukan bahwa UQ Aggression Scale dan Agresi Kuesioner Buss-Perry berkorelasi positif satu sama lain dan begitu juga dengan korelasi antara UQ Aggression Scale dan Barratt Impulsivity Questionnaire. Studi ini menyarankan bahwa penelitian di masa yang akan datang lebih baik membuat skala yang dapan digunakan lebih universal yang harus bisa mencakup populasi umum dan diuji dengan jumlah yang sama dari masing-masing jenis kelamin peserta.

The aim of this study was to develop and evaluate the reliability and validity of a newly developed scale, the UQ Aggression Scale. To test the validity of this scale, a t-test were use to test gender effects towards the Buss-Perry Questionnaire, and the Barratt Impulsiveness Scale, as gender was a dichotomous variable.  To test the reliability, the internal consistency of the scale was also calculated using the Item Discrimination Indices (IDI).  A total of 142 participants were students from The University of Queensland which included 104 female subjects and 38 male subjects.  The results has shown that the reliability of the UQ Aggression Scale is high and the IDI scores were also mostly high.  It was also found that the UQ Aggression Scale and the Buss-Perry Aggression Questionnaire were positively correlated to one another and so does the correlation between the UQ Aggression Scale and Barratt Impulsiveness Scale.  These findings suggested that in the future, in order to make the scale more universally used it should cover a more generalized population and tested with an equal number of each genders of the participants.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunarto
"Perkembangan Online shopping di Internet berkembang sangat pesat, pelanggan dapat melakukan transaksi secara online, tanpa harus datang langsung ke toko yang menjual keperluannya.
Pada tesis ini saya akan membahas mengenai model online shopping yang ada di Internet saat ini, komponen-komponen yang digunakan terutama penggunaan WWW, keuntungannya, kendala yang dihadapi, jenis-jenis produk dan jasa yang dijual. Komponen lain seperti sistem pembayaran yang digunakan, autentikasi, iklan dan promosi, dan masalah keamanan akan dibicarakan sehubungan dengan teknologi Internet yang digunakan.
Sistem online shopping yang akan diterapkan menggunakan Web HTML, dengan memanfaatkan penggunaan browser yang memiliki kemampuan hypertext links dan mendukung multimedia. Topik yang akan dibahas pada rancangan online shopping ini adalah mengenai siapa saja yang terlibat, sistem transaksi yang digunakan, cara validasi, sistem pembayaran, cara pengiriman barang, penghitungan pajak, dan interaksi dari komponen-komponen yang terlibat.
Rancangan dan spesifikasi dari konfigurasi jaringan, software, dan hardware dibutuhkan untuk mewujudkan online shopping ini. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan ISP, jumlah pegawai, pelatihan, dan juga perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Agar online shopping ini berhasil dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat antara lain membuat kesadaran dan kesetiaan merek, edukasi pasar, hubungan masyarakat, demonstrasi produk, promosi respons langsung, penelitian dan pengembangan, dan memberikan jasa pelayanan dan dukungan bagi pelanggan.

The development of online shopping in the Internet is increasing very fast, customers can make online transactions without coming to the real store to order whatever they want.
In this thesis I will discuss about the models of online shopping that exist in the Internet today, components of online shopping especially the usage of WWW, advantages, problems, types of products and services. Other components like billing system, authentication, advertisement and promotion, and security will be discussed in conjunction with the Internet technology.
The online shopping system that will be used in this thesis is using Web HTML, by taking an advantage of browser with the ability to make hypertext links and multimedia. The topics that will be discussed in the design of online shopping are : who are involved, what transactions payment, validation system that will be used.
The design and specification of network configuration, software, and hardware are needed to make the realization of online shopping. Another important factors are how to choose ISP, staffs, training, and cost.
To make a successful online shopping, we have to use the right strategies that called cyber marketing. There are seven big cyber marketing : building brand awareness and loyalty, direct response promotions, market education, product demonstration and distribution, public relations, research and product development, and the last one is service and support to the customers."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T 1989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rizka Thoriq
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi hidup seluruh orang di dunia secara signifikan dan telah menciptakan kebiasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu banyak orang berdiam diri di rumah sehingga toko daring menjadi salah satu pilihan tempat untuk berbelanja. Sebelum adanya pandemi COVID-19, konsumen melakukan kegiatan belanja dengan 2 metode yaitu belanja konvensional (perjalanan ke toko) dan metode belanja daring dimana perjalanan belanja konsumen ke toko digantikan dengan perjalanan kurir pengiriman barang ke rumah konsumen. Perubahan ini mempengaruhi sektor transportasi sehingga diperlukan penelitian tentang perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 yaitu pada kemunculan pandemi COVID-19, potensi berakhirnya COVID-19, dan potensi efek dari intervensi COVID-19 (sebelum, selama dan setelah COVID-19 berakhir) dengan cara mengumpulkan data dari 294 konsumen yang berdomisili di Jabodetabek melalui kuesioner dilanjutkan dengan melakukan analisis uji kesamaan pada ketiga rentang waktu tersebut untuk 2 komoditas belanja yaitu grocery dan fashion. Hasil dari penelitian menunjukkan pandemi COVID-19 memberikan dampak pada perubahan pola perjalanan belanja konsumen pada tiap aspek yakni frekuensi perjalanan belanja konvensional, moda perjalanan, jenis perjalanan dan frekuensi belanja daring konsumen namun dengan perbedaan signifikansi untuk tiap kelompok karakteristik konsumen yakni jumlah penghasilan per bulan, tingkat pendidikan terakhir, jenis kelamin, dan usia konsumen. Untuk mengantisipasi perubahan pola perjalanan belanja konsumen pasca pandemi COVID-19, otoritas transportasi kota sebaiknya menyesuaikan perencanaan transportasi kota dalam pemodelannya agar lebih akurat terutama pada perencanaan yang terkait dengan kendaraan last-mile delivery dan logistik kota. Agar penelitian terkait perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 lebih valid, sebaiknya dilakukan pengumpulan data pada saat pandemi COVID-19 benar-benar telah hilang.

The COVID-19 pandemic has significantly affected the lives of all people in the world and has created an unprecedented habit of many people staying at home so that online stores are becoming one of the places of choice for shopping. Before the COVID-19 pandemic, consumers carried out shopping activities with 2 methods, conventional shopping (trips to stores) and online shopping methods where the consumer's shopping trip to the store was replaced by a courier trip to deliver goods to the consumer's home. This change affects the transportation sector so research is needed on changes in consumer’s shopping trip patterns due to COVID-19. This study aims to analyze changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic, as the time when the emergence of the COVID-19 pandemic, the potential end of COVID-19, and the potential effects of COVID-19 interventions (before, during, and after COVID-19 ends) by collecting data from 294 consumers who live in Jabodetabek through questionnaires followed by an analysis of the similarity test on the three timescales for 2 shopping commodities, which are grocery and fashion. The results of the study show that the COVID-19 pandemic has had an impact on changes in consumer shopping trip patterns in each aspect, those are the frequency of conventional shopping trips, modes of trip, types of trip, and the frequency of consumer online shopping, but with significance differences for each group of consumer characteristics, those are the amount of income per month, last education level, gender, and age of consumers. To anticipate changes in consumer’s shopping trip patterns after the COVID-19 pandemic, city transportation authorities should adjust urban transportation planning in its modeling to be more accurate, especially in planning related to last-mile delivery vehicles and city logistics. In order for research related to changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic to be more valid, it is better to collect data when the COVID-19 pandemic has completely disappeared."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Trianah
"ABSTRAK
Perkembangan pasar modern (ritel) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-lahan beralih ke pasar modern dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai dalam membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modern asing (hypermarket) yang dalam satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah dan pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbulkan berbagai persepsi harga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hal tentang persepsi harga konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing serta menguji modelnya. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk persepsi harga dan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour) berusaha untuk dicari jawabannya. Kuesioner disebarkan kepada individu yang berbelanja pada Carrefour. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-8.
Pada model persepsi harga - perilaku belanja, persepsi harga merupakan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel teramati. Demikian pula dengan respon terhadap obral merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 2 variabel teramati.
Dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral dapat disimpulkan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan) dalam pasar persaingan monopolistik.
Tesis yang disusun ini merupakan exercise dari pembentukan dan pengembangan model dalam pemasaran, sehingga masih terdapat banyak keterbatasan-keterbatasan yang dapat dilihat pada Kesimpulan di bab VI di halaman 97.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Ramantara
"Indonesia saat ini memiliki perkembangan perekonomian yang tidak menentu sehingga berdampak nyata yang tidak terlalu baik bagi para pengusaha, dunia usaha dan masyarakat pada umumnya. Perubahan atmosfer perekonomian yang tidak menentu membawa dampak pada kenaikan tingkat inflasi yang berlebihan yang kemudian mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan peningkatan harga yang drastis sehingga daya beli masyarakat tidak dapat mengimbangi peningkatan harga tersebut.
Daya beli masyarakat sangat menentukan pola-pola maupun kebiasaan kebiasaan masyarakat dalam melakukan pembelian produk-produk untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Apabila daya beli masyarakat berubah maka kebiasaan masyarakat dalam melakukan pembelian produk-produk itu akan berubah pula, hal ini akan berdampak pada kebiasaan mereka untuk memilih tempat membeli produk yang mereka inginkan tersebut.
Berbelanja merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat pada saat mereka melakukan pembelian produk-produk yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan jaman yang menuntut segala sesuatu dapat dilakukan dengan cepat dan tepat maka toko merupakan salah satu sarana yang tepat sebagai tempat berbelanja bagi mereka. Philip Kotler (1999 : 595-596) membagi toko dalam beberapa jenis, di antaranya adalah supermarket (pasar swalayan) dan departemen store. Supermarket merupakan toko yang relatif cukup besar, biaya rendah, margin keuntungan kecil, volume penjualan tinggi, beroperasi secara swalayan yang dirancang untuk melayani kebutuhan konsumen akan makanan, binatu dan produk pemeliharaan rumah tangga. Sedangkan departement store merupakan toko yang menyediakan beberapa lini produk di mana tiap lini produk beroperasi sebagai departemen yang terpisah yang dikelola oleh spesialis buyer atau merchandiser. Berbelanja di pasar swalayan dan departemen store menjadi trend yang berkembang didalam masyarakat karena dirasakan lebih praktis, nyaman dan mudah.
Sejalan dengan peningkatan animo masyarakat untuk berbelanja di pasar swalayan dan departemen store maka banyak bermunculan pasar swalayan dan departemen store sebagai tempat berbelanja yang sudah barang tentu memicu ketatnya persaingan di industri tersebut. Salah satu diantara pasar swalayan dan departemen store yang bersaing tersebut adalah supermarket TIP TOP Rawamangun.
Di dalam persaingan yang ketat, TIP TOP RAWANGUN harus mampu mendapatkan konsumen agar usahanya dapat berjalan terus. Konsumen merupakan faktor penting bagi usaha pasar swalayan dan departemen store karena melalui konsumenlah keuntungan bisa diperoleh dan terlebih lagi supermarket tersebut akan berhasil bila mampu menciptakan konsumen yang loyal.
Dalam menentukan pasar swalayan dan departement store yang dipilih sebagai tempat berbelanja, konsumen memiliki berbagai pertimbangan. Setiap konsumen individu bisa saja berbeda pertimbangannya, tergantung pada hal-hal yang mempengaruhinya seperti faktor-faktor situasional, kelompok maupun sosial, faktor psikologis serta informasi. Apabila TIP TOP Rawamangun ingin mendapatkan konsumen yang loyal maka ia harus mampu memperhatikan faktor-faktor kebutuhan konsumennya maupun faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat berbelanja.
Keputusan konsumen untuk berbelanja di supermarket TIP TOP Rawamangun dapat di analisis melalui variable-variabel mengenai perilaku konsumen dari supermarket tersebut sehingga dapat diketahui variable- variabel apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di supermarket Tip Top Rawamangun. Variabel-variabel yang diteliti adalah 4P (Price, Place, Promotion, Product).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi variable-variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih tempat belanja sehingga dapat dikembangkan startegi pemasaran yang tepat serta merlgukur dan mengkaji seberapa kuat tiap-tiap variabel tersebut terhadap keputusan akhir konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh analisis Kolmogorov-Smimov diperoleh hasil bahwa variable product, price dan promotion memperoleh hasil yang signifikan di mana hal ini merupakan variabel-variabel yang menentukan keputusan konsumen untuk berbelanja di Tip Top Rawamangun. Sementara variable place tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dalam proses identifikasi dan analisis alasan konsumen dalam memilih supermarket Tip Top Rawamangun sebagai tempat belanja terutama terhadap variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan serta bahan masukan dalam proses identifikasi dan analisis pertimbangan konsumen dalam menjadi konsumen pada supermarket TipTop.

Indonesia today are surrounding with unsustainable economics condition which is reflected to many business field, labor and public. The change of economics condition turns into high inflation which caused turn down the ability of people buying. This situation mostly due to pricing increase and not followed by the ability of people's buying condition.
People's buying surely shown the pattern of habitual buying experience, to fulfill their needs. If the habitual buying experience changed, it would be affect of the place that people usually buying their needs. Buying is the activity that people do when they need to fulfill their needs. Store is the place people looking what their needs. Philip Kotler (1999 : 959-956) divide store into a several item, one of that is supermarket and department Store. Supermarket is a huge store with low cost fare, low margin and high transaction volume. While department store is a store provide many product or item which every product are operate as one department and controlled by a specialist buyer or merchandiser. Shopping at supermarket and department store now become popular for urban people because it gives simplicity and convenience.
In response of people's needs, many supermarket and convenience store are growth and offering many products. This situation make the competition between every supermarket are tight and offering low price to get more customer. One of the supermarket is TIP TOP Rawamangun.
In tight competition, TIP TOP is pushed to get as many customers to keep the business run well. Customers is the important part of the retail business because of them profit can be made and the most successful achievement is how to make a loyal customer.
To decide which store is chosen by customers, the customers had many criteria for what kind of store that they choose. Every customers have their own consideration by choosing the store, it depends many factors as situational factor, social factor and psychological factor. If TIP TOP wants to get a loyal customer, they should be aware of what customers needs and other factors that related to customers buying decision.
Customer's decision to shop at TIP TOP Rawamangun could be analyze through variables that related to customer buying decision. These variables also influence customer mind and perception about the TIP TOP it self as a convenience store. Those variables are 4P (Product, Price, Place, Promotion), which also known as Marketing Mix.
The main objective of this research is to know and evaluate those variables that influence customer decision for a supermarket or convenience store so that can be develop into marketing strategic which shown accuracy and analyze how strong those variables become a decision of customer buying behavior. The research used Kolmogorv-Smirnov method that shown the variables that have significant effect of people's buying decision which is Product, Price and Promotion. The variable Place does not significant effect of people's buying decision.
This research hopefully should give a lot of benefit as a recommendation for the Tip Top to identified and analyze the reason of people's buying decision regarding the significant variables that have strong effect to influence people's mind and perception. Therefore the result of this research should be developed by Tip Top to give a better service and performance to satisfied and create loyalty of the customer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Diaz Prameswari
"Dengan perdagangan daring di Indonesia yang mengalami puncak pertumbuhan yang sangat tinggi, Indonesia telah menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan pasar besar di sektor perekonomian baru-baru ini. Hasil dari perkembangan inipun membawa peluang maupun tantangan baru bagi manajemen logistik e-commerce, terutama dengan sektor logistik yang telah menjadi tulang punggung aktivitas e-commerce. Kualitas layanan telah menjadi tema prioritas dalam penelitian pemasaran dan logistik, sejalan dengan kepentingan dalam kualitas, manajemen kualitas, dan kepuasan di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan manajemen kualitas pada layanan logistik (kualitas informasi, kualitas pemesanan, kualitas pengiriman, harga pengiriman, dan pelayanan pelanggan) dalam belanja daring di Indonesia untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan lewat variabel repurchase intention dan loyalty dengan mediasi customer satisfaction, dimana penelitian difokuskan pada industri online fashion yang sedang meningkat secara global dan berkontribusi secara signifikan pada ekonomi kreatif nasional. Survei terhadap 202 responden dilakukan dan diuji dengan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pemesanan, kualitas pengiriman, harga pengiriman, dan pelayanan pelanggan berpengaruh terhadap customer satisfaction kecuali pada hubungan dari kualitas informasi. Kemudian customer satisfaction juga memiliki hubungan yang signifikan dengan repurchase intention dan loyalty.

With e-commerce experiencing a very high growth peak in Indonesia, Indonesia has become one of the countries in Southeast Asia with a large market in the recent economic sector. The results of this development also bring new opportunities and challenges for e-commerce logistics management, especially with the logistics sector that has become the backbone of ecommerce activities. Service quality has become a priority theme in marketing and logistics research, in line with interests in quality, quality management, and satisfaction in companies. This study aims to examine the application of quality management in logistics services (information quality, order quality, delivery quality, shipping prices, and customer service) in online shopping in Indonesia to build long-term relationships with customers through repurchase intention and loyalty variables with customer satisfaction mediation, where research is focused on the online fashion industry which is now rising globally and contributes significantly to the national creative economy. A survey of 202 respondents was conducted and tested using the Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that the quality of orders, quality of delivery, price of delivery, and customer service affect customer satisfaction except for the relationship of information quality. Then customer satisfaction also has a significant relationship with repurchase intention and loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah An Nisa
"Shopping street merupakan jalan yang memiliki bangunan toko pada salah satu sisi atau kedua sisi jalan. Kehadiran shopping street membuat makna jalan tidak lagi hanya sebagai ruang sirkulasi, namun juga menjadi ruang aktivitas belanja dan bersosialisasi. Terdapat tiga cara berbelanja manusia, yaitu demand, semi demand dan impulse dengan pola konfigurasi bangunan linier dan non-linier. Pola linier dapat diterapkan pada tempat perbelanjaan dengan ketiga cara berbelanja manusia, namun pola non-linier hanya dapat diterapkan pada tempat belanja dengan cara berbelanja demand dan semi demand.
Shopping street merupakan tempat perbelanjaan yang terbentuk karena adanya cara berbelanja impuls dan pola linier dengan bangunan toko yang terus menerus dan berjumlah cukup banyak. Selain terbentuk karena cara berbelanja manusia dan pola konfigurasi bangunan, shopping street juga terdiri dari beberapa unsur, yaitu jalan sebagai lajur kendaraan, deretan bangunan toko di sisi jalan, trotoar sebagai jalur sirkulasi, manusia, serta aktivitas berjalan dan berbelanja. Jalan pada kawasan shopping street harus memiliki penataan fisik yang baik sehingga dapat menunjang aktivitas belanja yang dapat meningkatkan kualitas kondisi lingkungan.

Shopping street is a street that has store buildings on one side or both sides of the street. The presence of shopping street will make the meaning of a street not only just as a circulation space, but also as a space for shopping and social activities. Basically, There are three ways of shopping, namely demand, semi demand and impulse with linear and non linear building configuration. Linear pattern can be applied to shopping places with those three ways of shopping. On the other hand, non linear pattern can only be applied to the shopping places with demand and semi demand ways of shopping.
Shopping street is a shopping place that is formed because of the impulse way of shopping and the linear pattern with the store buildings that are continuous and quite a lot. In addition to being formed due to the way of shopping and building configuration pattern, shopping street also consist from several elements, which is the street as vehicle lanes, row of store buildings along the side of the street, sidewalks as a circulation path, humans, as well as walking and shopping activities. Street in the shopping street area should have a good physical arrangement so that it can support shopping activities that can improve the quality of environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Satyawan
"Keberhasilan suatu pusat perbelanjaan, tidak hanya ditentukan oleh faktor pengelola, penyewa, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah memahami perilaku konsumen pusat perbelanjaan. Jika dicermati febih dalam konsumen pusat perbelanjaan sebagian besar adalah mereka yang masih berusia kurang lebih antara 15-30 tahun.
Kemampuan menarik minat konsumen potensial untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan merupakan kunci yang sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan usaha sebuah pusat perbelanjaan. Meskipun keberadaan pusat perbelanjaan sudah makin tersebar ke berbagai wilayah tetapi seperti kita lihat, ada beberapa pusat perbelanjaan yang ternyata lebih mampu menarik minat mahasiswa untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut, walaupun lokasi keberadaannya relative jauh dari tempat tinggal mahasiswa.
Berdasarkan kondisi di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan pola pergerakan mahasiswa dengan pusat perbelanjaan yang dipilih, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih pusat perbelanjaan, dan (3) mengetahui pusat perbelanjaan "ideal" yang menjadi pilihan mahasiswa.
Dengan menggunakan metode analisis tabulasi silang (crossbar), hasil perhitungan menunjukkan bahwa memang ada hubungan yang signifikan antara pola pergerakan dengan pemilihan pusat perbelanjaan. Daya tarik dan lokasi pusat perbelanjaan mampu mempengaruhi pola pergerakan mahasiswa. Variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan ukuran fuas dan lokasi pusat perbelanjaan adalah awal perjalanan, waktu tempuh, biaya transportasi, moda transportasi, dan tujuan membeli barang.
Dari model multinomial regresi menunjukkan bahwa pengeluaran dan jenis penyewa merupakan variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0,000 dan 0,037 pada kategori pusat perbelanjaan dengan ukuran luas super regional dan sebesar 0,35 dan 0,43 pada kategori pusat perbelanjaan dengan ukuran luas regional pada alpha 0,05. Dengan demikian, pengeluaran dan jenis penyewa mempunyai pengaruh yang besar terhadap variasi pilihan mahasiswa.
Perempuan cenderung memilih dan menginginkan pusat perbelanjaan yang "ideal" jika pusat perbelanjaan : (1) terdapat penyewa utama yang berorientasi pada mode dan didukung beragam toko yang menyediakan beragam produk; (2) menawarkan produk yang saling melengkapi dan berhubungan; (3) mempunyai citra sebagai tempat berbelanja dan rekreasi keluarga; (4) terdapat gedung bioskop; dan (5) dari sisi keamanan pusat perbelanjaan menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran. Dari sisi pengeluaran, baik mahasiswa berpengeluaran rendah (kurang dari Rp. 500.000) maupun tinggi (lebih dari Rp. 500.000) cenderung memilih dan menginginkan pusat perbelanjaan jika pusat perbelanjaan tersebut menyediakan tempat parkir yang bisa mengakses langsung ke setiap lantai pusat perbelanjaan.

The success of a shopping centre is determined not only by such factors as the building management and the occupying tenant. It is also determined by the ability to understand the behavior of shopping center visitors. A careful observation shows that shopping centers are dominated by visitors aged 15-30 years old.
The ability to attract potential consumers to come to the shopping center is a key to a successful and surviving shopping center. Although shopping centers are now mushrooming in almost every area of a city, not every shopping center could attract college students to come. Some shopping centers, although are located far from the students' residents, have more college students visiting, while some other have only small number of college students inside the building.
The study is conducted based on the facts above. The objectives of this study are (I) to get the relation between college students' mobility and the choosing of shopping center. (2). to know the factors influencing the college students in choosing which shopping centre to visit (3) to know the ideal shopping centers for college students.
The cross tab analysis methods used in this research showed a significant correlation between college students' mobility pattern and choosing the shopping center. The attractiveness of a shopping center and the location of a shopping center might affect the distribution of college students. Variables with significant correlation to the size of shopping center and the location of shopping center are the beginning of travel, travel time, transportation cost, transportation mode and purpose to shop.
The regression multinomial methods used in the research showed that variables of spending and fashion tenants are the most significant variables. It is 0,000 and 0,037 for shopping center category of super regional and 0.35 and 0.43 for shopping center category regional size of alpha 0.05.
Thus, spending amount and type of occupying tenants have a great influence to the change of college student's choice.
The ideal shopping center, according to the college students is one whose location in commercial district, having a clear feasibility, and simply accessed. It also has to have a freeway interior concept and to have mode- and-fashion.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beddington, Nadine
London: Butterworth, 1982
711.552 BED d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>