Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danu Ardi Kuncoro
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja portofolio saham syariah periode 2010-2014. Selain itu juga mengetahui pengaruh sharia screening process terhadap kinerja suatu portifolio saham syariah.
Desain penelitian ini adalah menghitung kinerja portofolio saham syariah dan portofolio saham konvensional. setelah itu hasil dari kedua kinerja tersebut dibandingkan untuk kemudian di analisa. Penelitian ini juga membandingkan kinerja dari hasil screening dengan kriteria Dow jones Islamic market index (DJIMI) untuk dibandingkan dengan hasil screening Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Pada penelitian ini digunakan metode equally weighted untuk menghitung nilai indeks portofolio. Parameter yang digunakan untuk menghitung kinerja adalah penilaian sharpe, treynor, dan Jensen alpha indeks.
Hasil penelitan menunjukan bahwa kinerja portofolio saham syariah tahun 2010-2014 lebih baik dari portofolio saham konvensional, dibeberapa kriteria, sharia screening process berpengaruh baik terhadap kinerja suatu portofolio saham syariah. Begitu juga dengan kriteria sharia screening process yang diterapkan pada DJIMI.

The purpose of this study was to determine the performance of Islamic stock portfolio during the 2010-2014 period. It also know the effect of sharia screening process on the performance of a sharia stock portifolio.
This study is to calculate the performance of a sharia stock portifolio and conventional stock portfolio. After the results both of portofolio performance compared to be analyzed. The study also compared the performance of the screening results with the criteria of the Dow Jones Islamic market index (DJIMI) with the results of screening Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). In this study used equally weighted method to calculate the value of the index portfolio. The parameters used to calculate the performance is the assessment Sharpe, Treynor, and Jensen alpha index.
The result of this study indicates the the performance of sharia stock portofolio of the year 2010-2014 is better then conventional stock portofolio. on several criteria, sharia screening process give good affect to performance of a sharia stock portfolio. Likewise with sharia screening process. criteria were applied to DJIMI.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Ayunita Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 Sampai dengan 2014. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sektor industri non-kenangan; sektor industri pertambangan; sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi. Pengujian dilakukan dengan model regresi linear berganda yang menggunakan model Generelized Least Square (GLS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara simultan struktur modal (Leverage) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt to Equity (LDER) pada ketiga objek penelitian secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Debt to assets ratio (DAR) Pada penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Equity to Assets Ratio (EAR) pada hasil penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan merniliki pengaruh terhadap harga saham; Sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap harga saham. Interest Coverage Ratio (ICR) pada seluruh sektor industri non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi memiliki hasil yang tidak signifikan; pada sektor pertambangan ICR merniliki pengaruh terhadap harga saham.

This study aimed to analyze the effect on the capital structure of the companys stock price Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010 until 2014. The research was conducted on all non-financial industry sectors; sectors of the mining industry; irifrastructure, utilities and transportation. Testing is done with a multiple linear regression model using model Generelized Least Square (GLS). Results of the study found that simultaneous capital structure (Leverage) effect on the company's stock price in Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) and Long Term Debt to Equity (LDER) in the third study area significantly affect stock prices. Debt to assets ratio (DAR) In the study the entire non-financial corporate sector and the irifrastructure sector, utilities, transportation significantly affect stock prices; while in the mining sector showed no significant results. Equity to Assets Ratio (EAR) on the research results throughout the non-financial corporate sector and the infrastructure sector, utilities, transportation significantly have an effect on stock prices; While the mining sector showed results that are not significantly influence stock prices. Interest Coverage Ratio (ICR) on all nonĀ­ financial sectors of industry and irifrastructure sectors, utilities, transportation has no significant results; the mining sector showed significant results that have an impact on stock prices.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kurniawan
"Artikel ini menganalisis hubungan antara harga minyak mentah, gas alam dan saham berkenaan dengan periode sebelum, ketika dan setelah krisis keuangan global. Kami menemukan bahwa harga minyak secara umum mempengaruhi harga pasar gas alam setelah periode krisis tahun 2008. Lebih lanjut lagi, harga gas alam secara sepihak mempengaruhi harga saham sebelum dan sesudah periode krisis tahun 2008 tetapi tidak berpengaruh ketika dalam periode krisis. Kami juga menyajikan bukti dampak spillover atas turunnya harga saham terhadap turunnya harga minyak mentah. Hasil ini merupakan bukti baru atas adanya finansialisasi terhadap pasar minyak setelah krisis keuangan global. Namun, hasil analisis menunjukkan tidak adanya indikasi finansialisasi atas gas alam.

This paper analyze the relationship between crude oil, natural gas and stock prices with respect to the period before, during and after global financial crisis. We find that oil price generally affects gas market after the 2008 crisis period. Furthermore, we also find that gas market unilaterally affects stock market before and after but not during the 2008 recession. We also provide new evidence of the spillover impact from decreasing price stock to decreasing price of oil. This result serves as a new proof of the financialization of oil market after the global financial crisis. However, our result shows there is no indication of financialization of the gas market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Rauda Rachmawati
"Penelitian ini menguji dampak pengumuman private placement terhadap harga saham dan volume perdagangan saham dengan melihat perbedaan abnormal return dan abnormal volume antara sebelum dan sesudah pengumuman private placement. Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa dan menggunakan model pasar dalam menentukan abnormal return. Studi peristiwa dilakukan selama 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah pengumuman. Penelitian menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016 yang melakukan private placement sebanyak 37 perusahaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji t satu sampel dan uji t berpasangan. Penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman private placement; dan terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman private placement.

This study examines the impact of the private placement announcement on stock price and stock trading volume by finding the difference of abnormal return and abnormal volume before and after the private placement announced. This study uses the event study method and using the market model in determining the abnormal return. The event study was conducted during 15 days before and 15 days after the announcement. The study used sample companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010 2016 period that does private placement of 37 companies. The analysis was performed by using one sample t test and paired t test. The result indicates that there are no significant differences in abnormal returns before and after the private placement announcement and there are significant differences in trading volume before and after the private placement announcement. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rinaldi Jan Darmawan
"Penelitian ini membahas kinerja portofolio yang dibentuk berdasarkan Model Investasi Warren Buffet dan penerapannya pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel 45 saham yang terdaftar pada Indeks KOMPAS100 periode tahun 2008 ndash; 2015. Betting Againt Beta dan Quality Minus Junk memberikan kriteria pemilihan saham yang murah, risiko rendah, dan berkualitas sesuai dengan Model Investasi Warren Buffet. Portofolio yag dibentuk berdasarkan kriteria investasi Warren Buffet mampu menciptakan alpha yang lebih baik apabila dibandingan dengan return pasar atau Indeks Harga Saham Gabungan. Portofolio yang dibentuk berdasarkan Quality Minus Junk mampu memperoleh Sharpe ratio sebesar 0,65. Portofolio yang dibentuk berdasarkan kriteria Investasi Warren Buffet mampu memperoleh Sharpe ratio sebesar 0,59. Dari hasil penelitian ini, faktor Betting Against Beta dan Quality Minus Junk mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap beberapa saham individual maupun terhadap portofolio yang dibentuk sehingga Model Investasi Warren Buffet ini dapat diterapkan di Bursa Efek Indonesia.

The focus of this strudy is to understand the stock portfolio based on Warren Buffet Investment Model and its application in Bursa Efek Indonesia. The data sampled from 45 stocks which are selected in KOMPAS100 index for the period 2008 ndash 2015. Betting Againts Beta and Quality Minus Junk Factor give the criteria of cheap, low risk, and high quality stocks. Portfolio which are selected based on Warren Buffet Investment Model criteria could create positive alpha compared to market return. Quality Minus Junk portfolio could reach Sharpe ratio of 0.65 and Warren Buffet portfolio could reach 0.59. From this study Betting Againts Beta and Quality Minus Junk Factor could effect the individual stocks return and the portfolio return which could be applied in Bursa Efek Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abud Salim
"Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Pasar modal mulai ada di Indonesia pada tahun 1912, yaitu didirikannya Bursa Efek Jakarta (Batavia). Kemudian disusul Bursa Efek di Surabaya (1925) dan di Semarang (1926). Karena perang yang berlanjut menjelang dan selama PO II, maka pasar modal tidak dapat tumbuh dan akhirnya tahun 1942 ditutup. Pada tahun 1952 dihidupkan lagi, tetapi akibat hubungan Indonesia-Belanda memburuk, maka pasar modal kembali ditutup untuk kedua kalinya pada tahun 1858.
Pada tahun 1977, secara resmi pasar modal diaktifkan kembali dengan keluarnya KEPPRES No.52/1976. Sampai tahun 1981 keadaan pasar modal tetap lesu. Baru dalam periode 1982-1983 mulai menunjukkan kemajuan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahanan yang go public, yaitu dari 10 perusahaan pad a tahun 1984 menjadi 26 perusahaan pada 1984. Kemudian kembali merosot lagi sampai tahun 1987.
Kebijaksanaan deregulasi menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pasar modal yang luar biasa. Deregulasi telah dapat mengh i 1 angkan hambatan-hambatan dan sekaligus memberi kemudahan-kemudahan pad a perkembangan pasar modal. Prosedur emisi disederhanakan, pembukaan bursa paralel,. pemberian kesempatan kepada investror asing berperan serta, batas kenai kan harga saham di hapus dan d1 serahkan pada kekuatan pasar dan penghapusan berbagai hambatan lainny. Jumlah perusahaan yang go public meningkat luar biasa: dari 24 perusahaan pada pertengahan 1989 menjadi 101 perusahaaan pada pertengaham 1990. Indeks Harga Saham Gabungan meningkat 1uar biasa dari 82,43 pada tahun 1987 meningkat menjadi 631,17 pada Juli 1990.
Suksesnya perkembangan pasar modal tersebut diatas, mendorong banyak investor me1akukan investasi dalam bentuk saham. Hasil investasi saham terdiri dari capital gains dan deviden. Karena hasil investasi itu baru akan diperoleh di masa depan, maka pada dirinya mengandung risiko. Risiko yang dimaksud adalah kemungkinan bahwa hasil sebenarnya menyimpang dari pada hasil yang diharapakan. Investor dapat memperkecil risiko atas saham apabi1a dia menerapkan prinsip diversifikasi: pemimi1ikan lebih dari satu saham (portofolio) 1ebih kecil risikonya dari pada risiko masing-masing saham.
Karya akhir ini mencoba untuk memecahkan masa1ah bagaimana investor membentuk. portofolio yang optimal. Teori portofolio modern mengajarkan bahwa keputusan investasi dipengaruhi oleh hasil yang diharapkan dan risiko investasi serta sikap innvestor terhadap risiko itu. Dengan menempatkan posisi sebagai ca1on investor, penulis akan mencoba menerapkan teori portofolio tsb. dengan meneliti 24 saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta periode sesudah deregulasi. Hasil penganalisaan atas 24 saham tersebut memperlihat kenyataan dan kesimpulan-kesimpulan dibawah ini.
1. Dengan menerapkan analisis Mean Variance maka dari 24 saham perusahaan yang diteliti, terpi1ih tiga saham perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan saharn pembentuk portofolio, yaitu saham PT. Sari Husada (HUS), saham PT.Tificorp (TIF) dan saham PT.Prodenta (PRO).
2. Dari ke tiga saham kandidat yang terpi1ih untuk dijadikan Portofolio (HUS, TIF dan PRO), penulis dapat membentuk empat portofolio saham yang terdiri dari kombinasi saham HUS, TIF dan PRO ; kombinasi saham HUS dan TIF ; kombinasi saham HUS dan TIF ; kombinasi saham TIF dan PRD.
Beranjak dari asumsi dasar tentang pemksimuman perolehan dan peminimuman risiko maka untuk setiap kombinasi penulis menetapkan tiga cara proporsi dana yang akan ditanamkan di masing-masing saham untuk melihat pengaruhnya terhadap portofolio yang di bentuknya dan untuk menentukan pilihan portofolio mana yang penulis anggap mempunyai return maksimum dengan risiko yang relatif kecil. Penentuan ke tiga cara dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Proporsi dana yang ditanamkan masing-masing sama pada tiap saham da1am pembentukan kornbinasi/ portofolio.
2. Proporsi dana yang ditanamkan besar pada saharn yang mempunyai E(r) besar sebaliknya proporsi yang ditanamkan kecil pada saham yang mempunyai' E(r) kecil. Penentuan besar kecilnya dana yang ditanamkan sesuai dengan proporsi besar kecilnya E( r) yang dimiliki saham pembentuk kombinasi/portofolio.
3. Proporsi dana yang ditanamkan besar pada saham yang mempunyai a kecil sebaliknya proporsi yang ditanamkan kecil pada saham yang mempunyai a besar. Penentuan besar kecilnya dana yang ditanamkan sesuai dengan proporsi besar kecilnya a yang dimiliki sa ham pembentuk kombinasi/portofolio.
Atas dasar patokan-patokan di atas, dan menggunakan rumus untuk mencari E(r),covariance, a2 dan a maka diperoleh 12 kombinasi/portopolio dari empat portofolio yang dibentuk dari ke tiga saham tersebut.
Akhir dari tulisan ini adalah memilih portofolio yang memberikan ni lai E( rp) maksimum dengan a tertentu. Seperti halnya pada pemilihan saham kandidat penulis juga menerapkan cara pemilihan yang sama untuk memilih portofolio saham. Penggambaran ke dalam grafik membantu memudahkan pemilihan. Dengan menggunakan analisa mean variance, dan berlandaskan sikap dasar penulis yang selalu berusaha mengambil risiko sekecil mungkin untuk memperoleh hasil maksimal maka dari ke dua belas portofolio yang terbentuk, diperoleh satu portofolio yang dianggap optimal. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso
"Penelitian ini menguji pengaruh market timing terhadap manajemen laba dan konsekuensi yang dihadapi manajemen ketika tidak menjalankan strategi timing earning. Data yang digunakan adalah data perusahaan manufaktur terdaftar di BEI pada periode 2007-2009 yang memenuhi kriteria saham aktif. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2011) dengan model estimasi manajemen laba berdasarkan model performance-matching (Kothari et al., 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa market timing tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Lebih lanjut, penelitian ini tidak menemukan pengaruh market timing yang signifikan terhadap manajemen laba ketika valuasi ataupun profitabilitas digunakan sebagai pemoderasi. Hasil penelitian juga tidak menemukan adanya indikasi bahwa perusahaan yang tidak menjalankan timing earning lebih berpeluang melakukan pergantian direktur utama secara paksa. Hasil penelitian bersifat robust ketika model estimasi manajemen laba diganti dengan model modified Jones (Dechow et al., 1995) ataupun Kasznik (Kasznik, 1999).

This study investigates the impact of market timing on earning management and timing earning consequences on CEOs who do not follow that strategy. This study uses the data of IDX listed manufaturing firms from 2007-2009 which qualify active criteria. This study refers to Chen et al. (2011) with the model to estimate earning management based on performance-matching model (Kothari et al., 2005). The result shows that market timing has no significant impact on earning management. Moreover, this study doesn?t find significant impact of market timing on earning management when either valuation or profitability is used to moderate the impact. The study also does not find any indication that the company which not following timing earning strategy will be more likely to have a forced CEO turnover. The result of this study is robust when earning management estimation model is replaced by modified Jones (Dechow et al., 1995) or Kasznik model (Kasznik, 1999)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolyta Rosmelina
"ABSTRAK<>br>
Perkembangan industri properti di Indonesia menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi negara. Jumlah perusahaan properti dan real estat yang diambil sampel dalam penelitian ini adalah 30, yang masing-masing diteliti untuk kinerja keuangan mereka pada periode 2011-2015. Ada dua variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur jenis pendanaan equity capital dan bank loans . Dalam penelitian ini, variabel permodalan variabel modal disebut Rasio Primer PR dan variabel variabel pinjaman bank disebut dengan Debt Equity Ratio DAP . Kecenderungan pengaruh jenis pendanaan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu mempengaruhi cara investor menilai nilainya dan juga dapat mencerminkan return saham. Selain pengembalian harga saham, nilai perusahaan juga bisa ditafsirkan dengan melihat Earning Per Share-nya. Umumnya, diketahui bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi earning per saham perusahaan dan return saham. Secara khusus, penelitian ini mencoba untuk mengetahui apakah ukuran rasio ekuitas dan rasio hutang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang diproksikan oleh earning per share dan return saham. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data regresi panel dengan uji hipotesis titik terdahulu. Uji hipotesis dalam penelitian ini dapat diukur dari goodness of fit dari fungsi regresi

ABSTRACT<>br>
The development of the property industry in Indonesia becomes one of the supporting factors of the country rsquo s economic growth. The number of property and real estate companies sampled in this research was 30, each of which was researched for their financial performance in the 2011 2015 period. There are two major variables used in this research to measure the types of funding equity capital and bank loans . In this research, the equity capital variable proxy is referred to as Primary Ratio PR and the bank loan variable proxy is referred to as Debt Equity Ratio DER . The trend of influece of types of funding of a company in a certain time affects the ways investors assess its worth and can also reflect the share price return. In addition to the share price return, the value of a company can also be construed by looking at its Earning Per Share. Generally, it is known that there are many factors that may influence a company rsquo s earning per share and share price return. Specifically, this research attempts to acknowledge whether the size of equity ratio and debt ratio can influence a company rsquo s value which is proxied by the earning per share and share price return. The data analysis method used in this research was panel data regression analysis with before dot he hypothesis test. The hypothesis test in this research can be measured from the goodness of fit of the regression function"
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Hady
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh laba dan pengaruh nilai buku pada penilaian ekuitas terhadap harga saham dan mengetahui value relevance gabungan laba dan nilai buku pada penilian ekuitas terhadap harga saham pada perusahaan yang terctat pada Bursa Efek Jakarta, yang terklasifikasi dalam 9 sektor atau industri. Data dalam penelitian ini adalah kombinasi dari data runtut waktu dengan karat lintang atau disebut dengan data panel periode 1995 - 2004.
Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model dari penelitian Ohlson yaitu : Hit=ao+a1L+a2NB+eit
Hasil pengujian signifikansi untuk setiap sektor dari data panel pada penelitian ini terdapat tiga pendekatan yaitu Common Effect Model untuk sektor pertanian, Fixed Effect Model untuk sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor keuangan, dan gabungan semua industri. Sedangkan Random Effect Model digunakan untuk sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor properti dan real estat, sektor infrastuktur, utilitas dan transportasi, sektor perdagangan dan jasa.
Hasil estimasi akhir menunjukkan bahwa pengaruh laba yang memberikan dampak positif dan signifikan terhadap harga saham, seperti yang diduga oleh penulis adalah gabungan semua sektor, sektor pertanian, sektor industri dasar dan kimia, sektor industri barang konsumsi, sektor infrakstuktur, utilitas dan transportasi, sektor property dan real estat. Sedangkan pengaruh nilai buku yang memberikan dampak positif dan signifikan terhadap harga saham, seperti diduga oleh penulis adalah gabungan semua sektor, sektor pertambangan, sektor aneka industri, sektor properti dan real estat, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor keuangan dan sektor perdagangan, jasa dan investasi.
Value relevance menunjukkan kemampuan variabel gabungan laba dan nilai buku untuk menjelaskan harga saham hanya pada untuk sektor pertanian, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor infrastuktur, utilitas dan transportasi dan sektor keuangan, karena nilai koefisien determinasi khususnya adjusted R2 sudah mencapai diatas 0.5 (50%). Gabungan semua sektor, sektor pertambangan, sektor properti dan real estat dan sektor perdagangan, jasa dan investasi mempunyai adjusted R2 yang tidak mencapai 0.5 sehingga variabel gabungan laba dan nilai buku pads sektor-sektor tersebut tidak mampu menjelaskan harga saham.
Hasil penelitian ini belum dapat memberikan petunjuk kepada analis dan investor di pasar modal untuk salah satu mengambil keputusan membeli atau menjual saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
This research is meant to know how earnings and book values in equity valuation influence to stock price. And to know the value relevance of earnings and book values in equity valuation to stock price of listed company in Jakarta Stock Exchange, which is classified in 9 sectors or industries. The research uses combined data, which consists of time series with cross section or known as panel date in 1995 - 2004 periods.
Ohlson Model is used in this research as follow: Hit=ao+a1L+a2NB+eit
Significant test result of each sector of panel data in this research consists of 3 approaches i.e. Common Effect Model for agriculture sector, Fixed Effect Model for variety industry sector, consumer goods industry sector, financial sector and total of all sectors. Meanwhile, Random Effect Model is used for mining sector, chemical industry sector, properly and real estate sector, infrastructure, utility and transportation sectors and trading, services and investment sector.
Final estimation result indicates that earnings influence stock price positively and significantly, as assumed by writer, at total of all sectors, agriculture sector, basic and chemical industrial sector, consumer goods sector, infrastructure, utility and transportation sector, property and real estate sector. Meanwhile, book value impact influences stock price positively and significantly at total of all sectors, mining sector, variety industry sector, property & real estate sector, infrastructure, utility and transportation sector, financial sector, and trading services & investment sector.
The results of value relevance show that earnings and book values jointly are strongly and significantly related to stock prices at agricultural sector, basic and chemical industrial sector, variety industry sector, consumer goods industry sector, infrastructure, utility and transportation sector and financial sector, since adjusted R2 achieved above 0.5 (50%). Meanwhile adjusted R2 for total of all sectors, mining sector, property and real estate sector, trading, services & investment sector didn't achieve 0.5.
The result of this research has not give analysts and investors in stock exchange market to decide whether to buy or sell their stocks. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Barinda
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan pengaruh antara ketepatan ramalan labs dengan return saham, dalam hal ini initial return. Hal lain yang diteliti adalah pengaruh antara ramalan labs dengan faktor-faktor yang menentukan ketepatannya, yaitu periode interval listing hingga akhir tahun Initial Public Offering (IPG), umur perusahaan, besaran perusahaan, tingkat leverage, integritas auditor, integritas penjamin emisi, kepemilikan saham Iama dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (1HSG).
Distribusi forecast error sebagai ketidaktepatan ramalan laba pada perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama 1997 - 2002, menunjukkan kecenderungan memberikan informasi ramalan labs yang overestimated. Ketidaktepatan ramalan laba yang dinyatakan dengan Forecast Error (FE), Absohrte Forecast Error (AFE) dan Squared Forecast Error (SFE) menunjukkan nilai yang signifikan baik sampel penuh, perusahaan tergolong sektor keuangan dan perusahaan tergolong sektor non keuangan.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan, besaran perusahaan dan perubahan IHSG mempengaruhi secara signifikan terhadap ketidaktepatan ramalan laba pada sektor keuangan. Arah koefisien yang diharapkan pada pengujian tersebut di atas masing-masing adalah negatif, negatif dan positif, sedangkan ditemukan variabel besaran perusahaan dan perubahan IHSG menunjukkan arah yang berlawanan. Hal ini terjadi dikarenakan perusahaan yang semakin besar, semakin sulit untuk membuat ramalan laba, sehingga ramalan laba menjadi kurang tepat, Sedangkan perubahan IHSG sebagai kondisi pasar juga dimasukkan dalam asumsi pembuatan ramalan laba, jika komponen ini diasumsikan terlalu besar menyebabkan perubahan IHSG yang kecil cenderung membuat ketidaktepatan ramalan laba.
Pengujian hipotesis pada sektor non keuangan, variabel periode interval listing hingga akhir tahun IPO dan kepemilikan saham lama mempengaruhi secara signifikan terhadap ketidaktepatan ramalan laba. Koefisien yang diharapkan dari masing-masing variabel ini masing-masing adalah positif dan negatif. Temyata kepemilikan saham lama memberikan arah yang negatif yang menunjukkan bahwa kepemilikan saham lama sernakin besar cenderung meningkatkan ketidaktepatan ramalan laba. Hal ini dapat terjadi akibat adanya moral hazard bagi pemilik saham lama.
Pena jian hipotesis secara sampeI penuh, variabel periode waktu interval listing hingga akhir tahun IPO, umur perusahaan dan kepemilikan saham lama mempengaruhi secara signifikan terhadap ketidaktepatan ramalan laba. Arah masing-masing koefisien diharapkan masing-masing adalah positif, negatif dan negatif. Namun variabel kepemilikan saham lama memberikan koefisien yang positif.
Ketidaktepatan ramalan laba mempengaruhi secara signifikan terhadap initial return pada sektor non keuangan. Hal ini juga sama dengan yang terjadi pada sampel penuh. Dengan demikian, ketepatan ramalan laba benar mempengaruhi initial return pada penawaran umum perdana di BEJ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>