Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
KEZIA KURNIAWATI KOMALING
"Perempuan Indonesia di zaman kolonialisme Belanda tidak terlihat sebagai sebuah human being dengan hanya dijadikan ”penghibur” lelaki saja. Diawali dengan seorang Kartini, seorang perempuan Indonesia yang melihat perbedaan status perempuan di mata sosial, mengarahkan perempuan Indonesia lainnya kepada kongres kecil yang lambat laun berbuah pada naiknya taraf hidup perempuan di masyarakat. Bagaimana perjuangan wanita Indonesia pada masa itu dan apa saja yang telah dilakukan wanita Indonesia di tahun 1900-an? Dengan metode deskrtiptif analitis untuk menganalisis data mengenai kehidupan perempuan Indonesia masa kolonialisme ditunjang dengan teori emansipasi. Hasil analisis yang didapat berupa simpulan yaitu berhasilnya perjuangan yang dilakukan perempuan Indonesia kala itu.

Indonesian women during Dutch colonialism did not seem to look like a human being and they only became a man’s ”another” woman. Started with Kartini, who saw Indonesian women’s status difference. She lead other Indonesian women to start a mini congress that evolved into an increasing status of women in society. How did those women fight and what did they achieve in the 1900? With analytical description method, I analyze the data about the life of Indonesian women during colonialism. The result of the analysis shows that Indonesian women had reached a better status, altough not equal yet, in the social life in that periode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2014
N-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Susanti
"Tesis ini membahas dinamika perjuangan Kongres Wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak pilih perempuan Indonesia tahun 1928–1955. Hak pilih merupakan salah satu wacana yang menjadi bagian dari perjuangan perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Indonesia (setelah kemerdekaan: Kongres Wanita Indonesia) sebagai wadah persatuan pergerakan perempuan Indonesia. Keterwakilan perempuan dalam badan-badan perwakilan di masa Hindia Belanda terhambat oleh praktik diskriminasi berbasis gender, ras, dan kelas yang diterapkan pemerintah kolonial terkait hak politik perempuan. Adapun di masa kemerdekaan, pemerintah Republik menjamin kesetaraan hak seluruh warga negara, termasuk hak pilih perempuan dalam pemilihan umum. Hal ini kemudian turut memengaruhi perubahan arah dan corak gerakan Kongres Wanita Indonesia dalam upaya menjamin hak suara perempuan dan keterwakilan perempuan dalam badan-badan representatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 langkah, yaitu: (1) heuristik; (2) kritik/verifikasi; (3) interpretasi; (4) historiografi. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sumber arsip dan surat kabar sezaman menunjukkan bahwa hak pilih perempuan Indonesia yang diperjuangkan melalui Kongres Perempuan Indonesia diperoleh setelah melalui perjuangan panjang serta diberikan bertahap oleh pemerintah kolonial. Adapun di masa kemerdekaan, upaya Kongres Wanita Indonesia terkait hak pilih perempuan diarahkan pada pengawalan langkah pemerintah terkait kesetaraan hak politik perempuan dan keterwakilan perempuan dalam proses politik, termasuk pemilihan umum.

This thesis discusses the dynamics of the struggle of the Indonesian Women's Congress in fighting for Indonesian women's suffrage rights in 1928–1955. The right to vote is one of the discourses that became part of the Indonesian women's struggle through the Indonesian Women's Congress (after independence: the Indonesian Women's Congress) as a forum for the unity of the Indonesian women's movement. The representation of women in representative bodies during the Dutch East Indies era was hampered by the practice of discrimination based on gender, race, and class applied by the colonial government regarding women's political rights. During the independence period, the government of the Republic guaranteed equal rights for all citizens, including women's right to vote in general elections. This then contributed to changes in the direction and pattern of the Indonesian Women's Congress movement in the effort to guarantee women's voting rights and women's representation in representative bodies. This study uses historical research methods which consist of 4 steps, namely: (1) heuristics; (2) criticism/verification; (3) interpretation; (4) historiography. The results of research conducted using contemporary archival sources and newspapers show that the right to vote for Indonesian women, which was fought for through the Indonesian Women's Congress, was obtained after going through a long struggle and was granted gradually by the colonial government. As for the independence period, the efforts of the Indonesian Women's Congress regarding women's suffrage were directed at escorting government steps related to equality of women's political rights and representation of women in the political process, including general elections."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2022
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wuryaningtyas
"ABSTRAK
Keadaan masyarakat di Kampung Kauman, khususnya kaum perempuan, pada saat menjelang lahirnya `Aisyiyah menjadi latar belakang perjuangan Nyai Ahmad Dahlan untuk memperbaiki kaumnya yang saat itu masih terbelakang karena faktor sosial budaya, pendidikan, dan agama. Meskipun ia tidak berpendidikan formal, tetapi sanggup melakukan perjuangan itu. Hal itu, karena tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan kepribadian dirinya yang sangat membantu sehingga dapat menjadi pemimpin bagi kaumnya untuk bergerak maju. Perjuangannya itu dilakukan setahap demi setahap. Gerak langkah perjuangannya dimulai dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak perempuan melalui sekolah darurat, pengajian-pengajian dan kursus-kursus kepandaian putri. Semua kegiatan itu menjadi amal usaha Sopo Tresno, yang didirikannya pada tahun 1914. Akhimya Sopo Tresno berkembang menjadi suatu organisasi pergerakan perempuan yang memiliki banyak kegiatan di bidang ekonomi, pendidikan, agama dan sosial. Organisasi itu adalah `Aisyiyah yang diresmikan pada tahun 1917. Terbentuknya organisasi `Aisyiyah ini merupakan puncak bagi perjuangan Nyai Ahmad Dahlan dalam memajukan kaumnya, khususnya di Kampung Kauman, agar bisa sederajat dengan laki-laki. Penelitian mengenai perjuangan Nyai Ahmad Dahlan ini telah dilakukan di Kantor PP `Aisyiayh Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah `Aisyiyah Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah Pusat Muhammadiyah Jakarta, Perpustakaan UI Pusat Depok, Perpustakaan Fakultas Sastra UI Depok, dan Perpustakaan Wilayah Jakarta Timur Rawa Bunga. Tujuannya ialah untuk mengetahui tentang Kampung Kauman : letak dan sejarahnya, keadaan masyarakatnya dan khususnya keadaan kaum perempuannya; bagaimana latar belakang kehidupan dan kepribadian Nyai Ahmad Dahlan; dan usaha-usaha yang telah dilakukan Nyai Ahmad Dahlan bagi kemajuan kaumnya di Kauman sampai akhir hayatnya. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kepustakaan dan metode lapangan. Metode kepustakaan dilakuka dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini, baik tulisan-tulisan yang bersifat primer maupun sekunder. Sedangkan metode lapangan dilakukan dengan mewawancarai orang-orang yang mengetahui permasalahan dalam skripsi ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud, 1992
899.221 TOK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
KIki Kristiani
Yogyakarta: Kanisius, 2010
899.221 KIK t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pocut Haslinda Syahrul
Jakarta: Pelita Hidup Insani, 2008
959.8 POC p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to investigate the career
orientations of educated and urban Indonesian women business executives
following Darr's (1988) success mop. While research an women business
executives and their career orientation is extensive in developed countries,
such research is scarce, if not none at all, in Indonesia. The country 's
society still holds deeply rooted beliefs' regarding the role of women at
home and in the workplace. Such special pressure could make difficult for
an Indonesian women to choose a career instead of a family, or to
successfully combine these two important pillars of her modern iU`e. This
study investigated five research questions on the career success
orientations of the Indonesian women business executives with i0 non-
directional null hypotheses on a sample representation of 93 of these
women. The findings ore that the majority of the respondents are oriented
to 'Getting balance '. This is a career success orientation concerned with
maintaining the balance between home, work and personal development.
Careers as lived by their respondents in this study, therefore, may be
removed from the ideals portrayed in management career literature; in
other words these respondents show 'no career' concerns for advancement
in the corporate board-room.
"
Journal of Population, 10 (2) 2004 : 35-78, 2004
JOPO-10-2-2004-35
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Departemen Filsafat FIB-UI, 2007
305.4 WOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Norhayati Ab. Rahman
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
808.892 NOR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saparinah Sadli
Jakarta: Djambatan, 1990
R 920.72 SAP p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>