Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Aryobudi Satrianto
"Artikel ini mempelajari bagaimana makanan Indonesia direpresentasikan oleh para vlogger platform YouTube
yang tinggal di luar negeri. Terlepas dari kenyataan bahwa makanan Indonesia memiliki beragam rasa dan
proses memasak yang rumit yang melibatkan rempah-rempah dan bumbu yang kaya (Maharani, 2019), namun
secara komersial tertinggal. Saat makanan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam (Hananto, 2020) sudah
terkenal, hal ini tentu mempengaruhi cara pandang orang asing terhadap makanan Indonesia, seperti yang
terlihat di Amerika Utara, di mana terdapat lebih dari 1,000 restoran makanan Thai yang tersebar di Amerika
Serikat (Keasberry, 2020). Dengan menggunakan teori jaringan sosial komunikasi (Ritzer, 2014) dan
menganalisis keberadaan makanan Indonesia di luar negeri melalui konten-konten di platform Youtube, makalah
ini akan mengeksplorasi kemungkinan mempromosikan makanan Indonesia dengan memahami representasi
media makanan Indonesia di luar negeri, seperti dilansir vlogger YouTube terkenal.

This article examines the representation of Indonesian YouTube platform vloggers living abroad. Even
though Indonesian food has a wide variety of flavours and a complicated cooking process involving rich
spices and seasonings (Maharani, 2019), it is lagging commercially. Food from other countries such as
Thailand and Vietnam (Hananto, 2020) is well-known. This popularity affects how foreigners view
Indonesian food, as seen in North America, where more than 1000 Thai Food restaurants across the United
States (Keasberry, 2020). Using the social communication networking theory (Ritzer, 2014) and analysing
the presence of Indonesian food abroad through Youtube content, this paper will explore the possibility of
promoting Indonesian food by understanding the representation of Indonesian food media abroad reported
by YouTube vloggers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Artining Anggorodi
"ABSTRAK
Pada masa kini, para wanita yang bekerja di luar rumah semakin meningkat jumlahnya. Untuk kondisi di Indonesia hal tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu: (1) karena semakin meningkatnya tingkat pendidikan, sehingga mereka tentu saja ingin memasuki lapangan pekerjaan yang tersedia di masyarakat untuk memanfaatkan jerih payah pendidikan yang ditempuhnya; (2) karena kebutuhan dalam keluarga, sehingga para wanita pun harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Faktor kedua inilah rupanya yang menjadi penyebab mengapa banyak para wanita bekerja diluar rumah, dan ini terjadi di desa Cimandala. Umumnya mereka bekerja di sektor industri, yaitu menjadi buruh pabrik dengan penghasilan per bulan Rp. 250.000,- yang dibayarkan secara dua mingguan. Dengan bekerjanya wanita di luar rumah, maka tidak ada yang menyediakan dan memasak makanan di rumah.
Jalan yang ditempuh para wanita tersebut dengan membeli makanan jadi yang tersedia di warung-warung makan, baik yang dekat rumah maupun warung yang berada di dekat pabrik, tempat para wanita tersebut bekerja. Sehingga menimbulkan hubungan ketergantungan antara para wanita pekerja pabrik dengan warung makan. Para wanita pekerja pabrik membutuhkan jenis makanan yang tersedia di warung makan untuk makan.keluarganya, dan warung makan pun mempunyai keuntungan dengan adanya langganan yang sering membeli makanan yang tersedia di warungnya.
Hal tersebut nemungkinkan menimbulkan resiko
kesehatan, yaitu: (1) kbersihan dan makanan yang
dijual di warung makan; (2) komposisi makanan yang
tersedia di warung makan, apakah sudah mencukupi
Dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari, peranan ibu biasanya paling berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan makan keluarga, mengingat ibulah yang mempersiapkan makanan mulai dari mengatur menu, berbelanja, memasak dan menyiapkan serta menghidangkan jenis makanan tertentu sangat mempengaruhi jenis hidangan yang disajikan setiap hari.
Demikian pula halnya seperti yang dialami oleh kedelapan informan di desa Cimandala, kampong Mandalasari. Kedelapan informan tersebut mempersiapkan makanan bagi keluarganya dengan cara membeli makanan yang sudah jadi di warung makan di dekat tempat tinggal mereka.
Pemilihan makanan dilakukan atas dasar selera para anggota keluarga (anak, suami dan diri ibu itu sendiri); harga makanan yang disesuaikan dengan kemampuan; keterbiasaan sewaktu masing tinggal bersama sedikit banyak akan mempengaruhi pemilihan makanan tersebut; rasa makanan pun mempengaruhi seseorang dalam memilih makanannya, serta apakah makanan tersebut cukup mengenyangkan atau tidak
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulyani Hidayah
"ABSTRAK
Tujuan pokok dari disertasi ini adalah untuk memaparkan mengapa cara-cara kebiasaan makan pada komuniti Talang Mamak disesuaikan dengan kondisi lingkungannya dan alasan-alasan mengapa kebiasaan makan mereka menjadi seperti keadaannya sekarang, yaitu berubah pada beberapa aspek namun secara keseluruhan masih bertumpu kepada budaya lama mereka yang dicirikan oleh sistem berladang berotasi yang didukung oleh kegiatan-kegiatan subsisten lain yang juga dikembangkan secara adaptif dengan lingkungan hutan setempat. Tujuan pertama mengacu kepada dasar pemikiran bahwa kebiasan makan merupakan sebuah proses kerja sebuah sistem yang banyak kaitannya dengan lingkungan. Sedangkan tujuan kedua mengacu kepada dasar pemikiran, bahwa kebiasaan makan merupakan sebuah sistem dinamis, dimana unsur-unsurnya terus-menerus disesuaikan dengan daya dukung dan perubahan lingkungan.
Disertasi ini dicirikan oleh perhatian terhadap adaptasi pada dua tataran masalah. Pertama, sehubungan dengan masalah apa dan bagaimana kebiasaan makan Talang Mamak beradaptasi terhadap lingkungan totalnya (adaptasi sistemik). Kedua - sebagai konsekuensi adaptasi sistemik itu - adalah masalah berkenaan dengan mengapa unsur-unsur yang ada di dalam kebiasaan makan Talang Mamak tersebut beradaptasi atau saling menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perwujudan adaptasi orang Talang Mamak terhadap lingkungannya dapat dipandang sebagai upaya mereka memenuhi salah satu kebutuhan hidup yang paling mendasar, yaitu makan. Karena itulah kajian ini difokuskan pada sistem adaptasi yang mereka kembangkan sebagaimana tercermin dalam pola-pola pengolahan sumber daya alam dalam rangka pengadaan makanan (food, supply), pengolahan makanan dan distribusi makanan (food preparation and distribution), dan pemanfaatan makanan (food utilization) menurut konsep orang Talang 'Mamak tentang makan dan makanan itu sendiri.
Dari hasil penelitian lapangan ditemukan berbagai fakta, bahwa sejak sekurangkurangnya dua puluh tahun yang lalu lingkungan alam dan budaya Talang Mamak telah mengalami sejumlah perubah yang cukup penting. Perubahan tersebut sebagian besar disebabkan oleh dampak dari penerapan kebijakan pembangunan di bidang politik dan ekonomi yang memaksa komuniti setempat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi daya dukung alam yang ada dan merubah kebiasaan-kebiasaan tertentu sebagai strategi adaptasi sesuai dengan peluang-peluang baru yang muncu1.
Berkenaan dengan berbagai aspek dalam kebiasaan makan komuniti Talang Mamak dapat dinyatakan, bahwa selain ada kebiasaan-kebiasan yang tidak berubah, ada pula cara-cara tertentu dalam pola makan mereka yang berubah tanpa menyebabkan aspek-aspek lain ikut berubah pula. Misalnya, ada sejumlah perubahan dalam bahan makanan bukan-untuk upacara, sebaliknya hampir tidak ada perubahan dalam bahan makanan untuk upacara. Ada cara-cara mengadakan makanan yang berubah dan ada pula yang tetap dipertahankan dan terus dikembangkan secara adaptif dengan lingkungan. Pengadaan bahan makanan yang berubah itu sejalan dengan perubahan mata pencarian. Komuniti Talang Mamak yang sudah berdiam secara menetap cenderung hidup dari matapencaraian bukan-berladang dan mengadakan pangan dengan cara ,membeli makanan produksi luar. Sementara itu, kelompok yang berdiam di petalangan tetap menjadikan sistem perladangan berotasi disertai berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan akan pangan dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya, dan betapa dalam rangka pengembangan tingkat produksi huma atau ladang mereka sengaja menanam berbagai macam tanaman pangan (food crops diversity) sebagai langkah strategis untuk mengamankan ketersediaan, kecukupan, dan keamanan pangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D506
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmah
"Studi tentang kebiasaan makan ibu dan anak balita dilakukan terhadap 60 responden di dua keluarahan terpilih (Kelurahan Penggilingan mewakili wilayah berlatar belakang sosio ekonom rendahdan Keluarhan Rambuatan mewakili wilayah dengan sosio ekonomi tinggi) di wilayah Jakarta Timur. Metode kualitatif (Focus Group Discussion dan indept interview) digunakan dalam pengumpulan data untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan pada kedua kelompok di atas lalu dibandingkan pada kelompok sosek tinggi dan rendah. Hasil studi menunjukkan bahwa seperlima ibu-ibu yang termasuk kelompok gizi lebih (overweight) dari kedua kelompok sosek tinggi dan rendah memiliki gambaran sama yaitu sebagai berikut: mereka memiliki aktivitas fisik sedentary (mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga dalam lingkup rumah tinggal yang kecil, dan menghabiskan 2-3 jam per hari untuk menonton televisi); mereka juga mengkonsumsi snack (ngemil) seharian sambil santai atau istirakat atau momong anak; dan mereka sering menghabiskan sisa makanan anak atau suami yang tidak habis dimakan. Sementara seperlima jumlah anak balita dengan kondisi gizi kurang (undrwight) baik kelompok sosio ekonomi tinggi dan rendah menunjukkan situasi dan kondisi yangsama yaitu mereka menderita penyakit infeksi ISPA, TBS dan bronkhitis; mereka senang bermain; dan mereka banyak jajan sehingga mempengaruhi nafsu makan mereka. Anak balita dari keluarga sosek tinggi cenderung mengkonsumsi snack dengan kalori tinggi seperti hamburger ayam goreng kentang goren dsbnya. Sementara anak balita dari kelompok ekonomi rendah cenderung membeli makanan kecil dengan kalori rendah seperti kerupik jellu dan permen. Kedua hasil di atas menyebabkan terjadinya perbedaaan status gizi kelompok ibu dan anak balita. Ibu memiliki status gizi kurang dan gizi lebih (double burden), sementara anak balita mereka menunjukkanstatus gizi kurang dengan prevalensi masing masing sekitar 20%.

A food habits study is reported from 60 respondents in the urban areas. A qualitative approach was undertaken to explore factors influencing food habits and to compare it within low and high socioeconomic status (SES) by using Focus Group Discussion (FGD) and indepth interview. One fifth of the overweight mothers (low and high SES) showed a similar condition as follow: they had low to moderate physical activity (they worked in a relatively small house and they spent 2-3 hours per day for watching television), they consumed snacks continuously for a whole day, and they ate left-over food of their children or husbands. One fifth of the underweight children 2-5 years old from both SES showed similar situation: they suffered from infectious disease (ARI, TBC, and bronchitis); they played a lot; and they lost appetite eating main meals after they consumed snacks. The high SES under-fives were more likely to buy snacks which were high in calorie such as hamburger, fried chicken, fried potatoes. While the low SES under-fives bought snacks which were considered as ?empty calorie? i.e. jelly, and candy. Both condition above caused the difference of nutritional status among mothers and their children. Mothers had double burden (underweight and overweight), while their children 2-5 years age suffered from under-nutrition (20%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Research of food habit and spawning season of snakehead fish (Channa straita Bloch) were conducted in reserve fishery sungai sambujur during June until December 2004 . ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Slim mudskipper, parapocryptes sp. is commanly found in estuary and brackish water pond area. Study on gonad maturity and food habits of this fish was done from February to June 2002...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kholida Eliyana
"Label informasi nilai gizi produk pangan kemasan dapat digunakan untuk memantau asupan makanan, sehingga pemahaman terhadap informasi nilai gizi pada kemasan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi pemilihan makanan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang  mempengaruhi kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Mei-Juli 2023 pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Sampel penelitian ini yaitu 208 responden melalui pengisian kuesioner.  Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu chi square dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,8% responden memiliki kebiasaan baik dalam membaca label informasi nilai gizi. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara gaya hidup dan pengetahuan gizi pada produk pangan kemasan dengan kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai keuntungan dan cara membaca label informasi nilai gizi untuk meningkatkan kebiasaan yang baik dalam membaca label informasi gizi sebelum membeli produk pangan kemasan.

Nutrition labels on packaged food products can be utilized to monitor dietary intake and understanding of nutrition labels on the packaging should be noticed because it affects daily food selection.  Lack of understanding of nutrition labels will impact inappropriate food selection. The Objective of this study is to identify the factors influencing the habit of reading nutritional information labels. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional design. Data collection was conducted from May to July 2023 among students from the Health Sciences Cluster at the University of Indonesia. The sample in this study was 208 respondents who were collected with a self-administered questionnaire and who were selected using accidental sampling. The study utilized two statistical analysis methods: chi-square and independent t-test. This study showed that 30,8% respondents have a good habit of reading nutrition labels. According to bivariate analysis, there was a significant association between  healthy lifestyle and nutrition knowledge of packaged food products with the habit of reading nutritional information labels. Therefore, it is necessary to improve knowledge and understanding of the benefits and methods of reading nutritional information labels to enhance the good habit of reading such labels before purchasing packaged food products."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Grinaldi
"Intertaste merupakan salah satu program kuliner yang dihadirkan dalam kanal YouTube BINUS TV untuk meningkatkan pengetahuan kuliner para audiens. Program feature kuliner ini bertujuan untuk memberikan referensi restoran atau rumah makan dengan gaya yang sederhana, elegan dan dinamis. Dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Hotel Management BINUS University, konten dan komentar dalam program Intertaste dapat memberikan pengaruh. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konten dan komentar dalam program Intertaste terhadap pengetahuan kuliner mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014 baik secara individual maupun simultan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eskplanatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus, yang mana sampelnya diambil langsung dari mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014. Data diperoleh dari penilaian sampel melalui kuesioner yang disebarkan dengan metode eksperimen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Hasil analisis data menunjukkan pengaruh konten dan komentar dalam program Intertaste berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan kuliner mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014.
Intertaste is a culinary program in the YouTube channel of BINUS TV to increase the culinary knowledge of its audience. This culinary feature is intended to give references about restaurants with simple, elegant yet dynamic style. In the efforts to increase the knowledge of Hotel Management students of BINUS University, the content and comments on Intertaste could contribute influences. The purpose of this research is to detect influences of content and comments for culinary knowledge of Hotel Management students of BINUS University year 2014. The type of this research is explanative research. The sampling technique used is sensus, whereas the population for this research is used as samples. The data is obtained through the samples by spreading questionnaire with experiment method. The data analysis method used in this research is Mann-Whitney test. The result of the data analysis shows significant influences of content and comments of Intertaste to culinary influences of Hotel Management students of BINUS University year 2014."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Sekar Andini
"Artikel ini mengamati konsumsi penonton terhadap video Mukbang dan bagaimana pengaruhnya. Mukbang berasal dari kata “Meogneun” dari bahasa Korea yang artinya makan, dan “Bangsong” yang artinya siaran. Oleh karena itu, Mukbang mengacu pada aktivitas makan yang disiarkan secara online atau di platform video online. Belakangan ini, konten jenis ini kerap menempati trending list di platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, TikTok, seiring dengan semakin populernya Mukbang. Meski konten Mukbang diproduksi untuk hiburan bagi penonton, beberapa risiko mengintai dari kebiasaan menonton video Mukbang. Aktivitas online tersebut diyakini dapat memicu individu untuk membentuk perilaku yang identik dengan kecanduan pola makan. Dampak negatif lainnya juga tercermin dari kecenderungan gangguan makan akibat makan di luar kebiasaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penonton menggunakan video Mukbang untuk memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan teori uses and gratification oleh Katz dan Blumler. Artikel ini juga ingin menganalisis dampak terpaan video Mukbang terhadap penontonnya. Juga, dengan menunjukkan peningkatan pesat obesitas di negara tertentu karena konsumsi Video Mukbang. Menggunakan Diagram Uses and Gratification untuk membantu menganalisis konsumsi Video Mukbang dan kebutuhan spesifik penontonnya. Menonton Mukbang, aktivitas terkait YouTube yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi subjek penelitian empiris, menyimpulkan bahwa YouTube memiliki potensi implikasi negatif bagi penonton yang menonton Video Mukbang menggunakan Youtube sebagai platform mereka.

This article highlights the audience's consumption of Mukbang videos and how they have an impact. Mukbang comes from the words "Meogneun" from Korea, which means eating, and "Bangsong", which means broadcast. Therefore, Mukbang refers to eating activities broadcast online or on online video platforms. In recent times, this type of content often occupies trending lists on social media platforms, such as YouTube, Instagram, TikTok, along with the increasing popularity of Mukbang. Although Mukbang content is produced for entertainment for the audience, some risks lurk from the habit of watching Mukbang videos. Such online activities are believed to trigger individuals to form behaviours identical to addiction patterns. Another negative impact is also reflected in the tendency of eating disorders due to eating habits outside the habit. This study aims to highlight how audiences use Mukbang videos to meet their needs based on the uses and gratification theory by Katz and Blumler. This article also wants to analyse the impact of exposure to Mukbang videos on the audience. Also, by showing the rapidly increasing obesity in a particular country because of the consumption of Mukbang Videos. Using the Uses and Gratification Diagram to help analyse the consumption of Mukbang Videos and its specific audience needs. Mukbang Watching, a YouTube-related activity that has increased in popularity in recent years, has been the subject of empirical research, concluding that YouTube has potential for negative implications for viewers who watch Mukbang Videos using Youtube as their platform.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyati
"Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) ditemukan melimpah di perairan Situ Rawa Besar dengan ukuran yang bervariasi dengan kisaran 17,5 37 cm. Kebiasaan makanan ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan ikan lokal yang potensial untuk dibudidayakan, namun pengelompokan ikan sapu-sapu berdasarkan makanannya belum dapat ditentukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji kebiasaan makanan, spektrum makanan, dan tingkat trofik ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kelimpahan ikan sapu-sapu di perairan. Pengambilan 30 sampel ikan sapu-sapu dilakukan secara acak dari perairan kemudian dilakukan pengukuran panjang, pembedahan, pengeluaran, serta pengamatan isi saluran pencernaan ikan untuk diidentifikasi komposisi makanannya. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 100 kali dengan pengulangan tiga kali pada tiap sampel. Data yang didapat diolah dengan menggunakan Index of Preponderance, perhitungan luas relung, dan tingkat trofik. Makanan utama yang dimanfaatkan oleh ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar yaitu Cyanophyta sebesar 98,98% dan sisanya berupa makanan tambahan diantaranya yaitu Bacillariophyta sebesar 0,38%, Chlorophyta sebesar 0,36%, Euglenophyta sebesar 0,23% dan Cryptophyta sebesar 0,05%. Berdasarkan luas relung makanannya ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar bersifat spesialis karena memiliki nilai luas relung rendah yaitu sebesar 0,005 yang menandakan ikan tersebut selektif dalam memilih makanannya. Berdasarkan tingkat trofik ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar termasuk pada kelompok I sebagai ikan herbivora dengan nilai tingkat trofik sebesar 2. Ditinjau dari spektrum makanannya ikan sapu-sapu di Situ Rawa Besar termasuk ke dalam kelompok ikan monofagik yang hanya mengkonsumsi satu jenis makanan saja yaitu fitoplankton dari kelompok Cyanophyta sebagai makanan utama sehingga memiliki kisaran makanan yang sempit.

Sailfin catfish (Pterygoplichthys pardalis) are found abundantly in Lake Rawa Besar with a size range of 17.5—37 cm. The food habits of the sailfin catfish in Lake Rawa Besar have a high degree of similarity with local fish that have the potential to be cultivated, but the grouping of sailfin catfish based on their diet cannot be determined. Therefore, it is necessary to conduct research to examine the food habits, food spectrum, and trophic level of sailfin catfish in Lake Rawa Besar as one of the factors causing the abundance of sailfin catfish in the waters. The collection of 30 samples of sailfin catfish were carried out randomly from the waters and then the length measurement, dissection, ejection, and observation of the contents of sailfin catfish’s digestive tracts of the fish were carried out to identify the composition of the food. Observations were made using a light microscope with a magnification of 100 times with three repetitions for each sample. The data obtained is processed using the Index of Preponderance, the calculation of niche area and trophic level. The main food utilized by the sailfin catfish in Lake Rawa Besar is Cyanophyta  98.98% and the rest are in the form of additional foods including Bacillariophyta 0.38%, Chlorophyta 0.36%, Euglenophyta 0.23% and Cryptophyta 0.05%. Based on the breadth of the food niche, sailfin catfish in Lake Rawa Besar is specialist because it has a low niche area value of 0.005 which indicates that the fish is selective in choosing its food. Based on the trophic level of sailfin catfish in Lake Rawa Besar is included in group I as a herbivorous fish with a trophic level value of 2. In terms of its food spectrum, sailfin catfish in Lake Rawa Besar is included in the monophagic fish group that only consumes one type of food which is phytoplankton from Cyanophyta group as main food, so it has a narrow food range. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>