Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kandi Dwi Pratiwi
"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berfluktuasi selama periode 2012-2020. Selama tahun 2012-2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran angka 5 persen. Hingga pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar -2,02 persen sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Selain itu, tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang masih tinggi, serta penyerapan tenaga kerja yang belum optimal menunjukkan belum tercapainya kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Konsep pertumbuhan inklusif diperlukan sebagai ukuran tambahan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pertumbuhan inklusif serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan sebagian besar wilayah di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2020 memiliki tingkat pertumbuhan inklusif menengah. Hasil regresi data panel menunjukkan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan inklusif di Indonesia. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Dana Alokasi Umum (DAU) memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan inklusif."
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Aulia Putra Wibowo
"Tesis ini mengkaji dampak fluktuasi nilai tukar terhadap kinerja keuangan perusahaan multinasional di Indonesia, khususnya di industri pertambangan batubara. Industri ini dipilih karena perusahaan batubara di Indonesia menyumbang 34% dari ekspor batubara global dan merupakan kontributor utama pendapatan bukan pajak pemerintah Indonesia. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah EBITDA dan variabel bebas utama adalah volatilitas nilai tukar (ERV), selanjutnya dianalisis dengan variabel moderasi leverage keuangan dan variabel mediasi harga pokok penjualan (COGS). Penelitian ini menggunakan 40 perusahaan pertambangan batubara di Indonesia dengan rentang waktu analisis tahun 2018 hingga 2022. Oleh karena itu digunakan regresi data panel menggunakan model random effect untuk menganalisis hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ERV berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan pertambangan batubara dengan tingkat kepercayaan 95% setelah menggunakan model regresi panel 2sls untuk memitigasi masalah kausalitas terbalik, yang menghasilkan rata-rata penurunan EBITDA sekitar 65%. Selain itu, dampak negatif ini dimediasi oleh COGS dan selanjutnya dimoderasi oleh leverage keuangan, yang keduanya menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%.
This thesis examines the impact of exchange rate fluctuations on the financial performance of multinational companies in Indonesia, particularly in the coal mining industry. This industry was chosen as the coal company in Indonesia accounts for 34% of global coal exports and it is the main contributor to Indonesian government non-tax revenue. The dependent variable used in this research is EBITDA and the main independent variable is exchange rate volatility (ERV), further analysed with moderating variables of financial leverage and mediating variable cost of goods sold (COGS). This research used 40 coal mining companies in Indonesia with an analysis time frame from 2018 to 2022. Therefore panel data regression using a random effect model was used to analyse the result. The result shows that ERV has a negative impact on coal mining company financial performance with 95% confidence level after using 2sls panel regression model to mitigate for reverse causality problem, which resulted in an average of a decline of approximately 65% on EBITDA. Moreover, this negative impact is mediated by COGS and further moderated by financial leverage, which both show significant results with confidence level 95%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Mahrani
"lndustri Reksa Dana Indonesia adalah Salah satu sektor keuangan yang sedang tumbuh sangat pcsai dalam pasar modal dan pasar uang Indonesia. lndustri Reksa Dana telah menunjukJ
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder bcrbcntuk lime series bulanan yang berasal dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapcpam-LK) dan Bank Indonesia (BI). Bcrsumbcr dari data tersebut, peneliti melakukan penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan model multivariate Veclor Error Correction Model (VECM) dan Uji Kausalitas Granger yang merupakan suatu model dan alat yang dapat mencrangkan hubungan kausalitas antara perkembangan industri rcksa dana dan pertumbuhan ekonomi. Variabel yang digunakan dalam penclitian ini adalah Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana (NAB), Pcrtumbuhan Ekonomi (GDP), tingkat suku bunga Scrtilikat Bank Indonesia (SBI) dan Dcposilo berjangka waktu 3 bulan.
Hasil uji unit root mcnunjukkan bahwa kcempat variabcl tidak slasioner pada tingkat urus (Icvql). namun slasioncr pada Icvcl sutu (/irsl dMrencu) yailu variabcl-vuriabcl lcrscbut mcmpunyai dcrajat intcgrasi yang sama pada l(l), scna mcmpunyai hubungan koinlcgrasi yailu dalam jangka panjang tcrdapal hubungan ekuilibrium antara pcrkcmbangan industri rcksa dana dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan rnenggunakan multivariate VECM diperolch hubungan kausalitas satu arah antara industri reksa dana dari pertumbuhan ekonomi. Selain menggunakan kausalitas multivariat., scbagai pembunding digunakan kausalitas bivariat. Namun hasil keduanya tidak selalu sama. Hasil analisis IR? (impulse response industri dan variance decomposition mcnunjang pembuktian hubungan kausalitas satu arah tersebut. Hasil studi ini juga memhuktikan peranan penting industri reksa dana dalam penumbuhan ekonomi."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Riza Ihwandi
"Pertumbuhan ekonomi sangat penting baik bagi negara berkembang maupun bagi negara maju. Ketika pertumbuhan ekonomi pada suatu negara mengalami peningkatan, maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat sehingga ketimpangan dan kemiskinan akan semakin berkurang. Pertumbuhan ekonomi yang diiringi oleh meningkatnya ketimpangan dan kemiskinan berarti bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati oleh sebagian kelompok masyarakat karena hanya mementingkatn pertumbuhan ekonomi berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, hal ini memerlukan arah kebijakan baru dari pemerintah yang dapat mengurangi tingkat ketimpangan dan kemiskinan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebut sebagai pertumbuhan ekonomi inklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan belanja daerah dan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia dengan data sekunder dari 34 Provinsi di Indonesia dari tahun 2011-2021. Jika dapat dibuktikan bahwa variabel belanja daerah berupa rasio belanja modal dan rasio belanja bantuan sosial memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi inklusif, maka dapat disimpulkan bahwa dengan percepatan inklusivitas pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat ketimpangan dan kemiskinan di Indonesia. Untuk mengetahui hubungan belanja daerah dan pertumbuhan ekonomi inklusif, digunakan analisis data panel statis yaitu model fixed effect karena dapat mengurangi bias dibandingkan dengan model data panel yang lain, terutama bias yang disebabkan oleh variabel yang sifatnya unobservable time invariant. Hasil analisis dari penelitian ini menjelaskan bahwa belanja daerah berupa belanja modal dan belanja bantuan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.­ Belanja modal memiliki hubungan negatif dengan pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara belanja bantuan sosial memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi inklusif.

Economic growth is very important for both developing and developed countries. When economic growth in a country increases, social welfare will also increase so that inequality and poverty will decrease. Economic growth accompanied by increasing inequality and poverty means that this economic growth is only enjoyed by some groups of people because it only increases economic growth based on Gross Domestic Product (GDP). Therefore, this requires a new policy direction from the government that can reduce the level of inequality and poverty along with increasing economic growth. This is referred to as inclusive economic growth. The purpose of this research is to analyze the relationship between regional spending and inclusive economic growth in Indonesia with secondary data from 34 provinces in Indonesia from 2011-2021. If it can be proven that regional expenditure variables in the form of capital expenditure ratio and social assistance expenditure ratio have a positive relationship with inclusive economic growth, it can be concluded that accelerating economic growth inclusiveness can reduce inequality and poverty levels in Indonesia. To find out the relationship between regional spending and inclusive economic growth, static panel data analysis is used, namely the fixed effect model because it can reduce bias compared to other panel data models, especially bias caused by variables that are unobservable time invariant. The results of the analysis of this study explain that regional expenditures in the form of capital expenditures and social assistance expenditures have a significant influence on inclusive economic growth in Indonesia. Capital spending has a negative relationship with inclusive economic growth, while social assistance spending has a positive relationship with inclusive economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia is the second mega-biodiversity country in the world after Brazil. The abundant genetic resources and biological diversity occupy all Indonesia territory...."
JUPEPEP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Nugroho
"Model pertumbuhan semi-endogen menekankan akumulasi modal manusia dan kemajuan teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Modal manusia dan kemajuan teknologi adalah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi. Pada saat sebagian besar negara di dunia berjuang untuk mengakumulasi modal manusia dan kemajuan teknologi yang cukup, negara-negara maju diberkahi dengan kemampuan istimewa dalam penelitian dan pengembangan. Jika demikian, maka yang ekstrem, negara-negara yang kekurangan modal manusia dan kemajuan teknologi akan terhenti dalam hal kemajuan ekonomi mereka.Kemajuan dalam penelitian mengenai dampak dari modal manusia sumber daya manusia dan kemajuan teknologi terhadap perekonomian telah memberikan wawasan yang luar biasa tentang bagaimana negara-negara di dunia berbeda satu sama lain. Namun ada lebih dari dua alasan untuk menjelaskan perbedaan antar negara. Acemoglu dkk. 2005 berpendapat bahwa institusi adalah yang paling kompleks namun merupakan satu-satunya penyebab wajar pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian kebutuhan untuk mengembangkan indeks institusi akan memberikan penjelasan yang lebih dalam daripada sekedar kajian teori. Di sisi lain, kita dapat menguatkan indeks institusi dengan teori umum bahwa institusi berkualitas rendah akan berdampak pada ekonomi secara negatif.Penelitian ini akan memodifikasi model Jones 2002 dengan memasukkan karakteristik yang membedakan negara-negara di dunia. Upaya semacam itu diarahkan untuk memberi model pertumbuhan semi-endogen yang lebih umum agar dapat diterapkan ke semua negara di dunia.Studi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang penyebab pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan indeks institusi dan menemukan bagaimana indeks tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

The semi-endogenous growth model emphasizes the accumulation of human capital and technological progress in driving economic growth. Human capital and technological progress are sources of economic growth in this model. While majority of countries in the world are still struggling to accumulate sufficient human capital and technological progress, most developed countries are endowed with the privilege of research and development. If so, then to the extreme, countries that lack human capital and technological progress will stop in terms of their economic progress.Progress in research on the impact of human capital and technology progress on the economy has provided remarkable insight into how countries in the world differ from one another. But there are more than those two reasons to explain differences between countries. Acemoglu et al. 2005 argue that institutions are the most complex but are the only natural cause of economic growth. Thus the need to developing an institutional index will provide a deeper explanation than just a theoretical study. On the other hand, we can strengthen the institutional index with the general theory that low quality institutions will negatively impact the economy.This study will modify the Jones 2002 model by incorporating characteristics that distinguish countries in the world. Such efforts are directed to provide a more general semi-endogenous growth model so that it can be applied to all countries in the world.This study aims to broaden the understanding of the causes of economic growth by including an index of institutions and finding out how the index can affect economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2572
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriasari Kusumadewi
"Pertumbuhan ekonomi provinsi pasca desentralisasi masih berada di bawah periode sebelum krisis. Selain itu, tidak adanya teori formal yang menunjukkan pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi dan masih minimnya penelitian yang menggunakan unit analisis provinsi menjadikan latar belakang dilakukannya penelitian ini. Dengan menggunakan data panel dari 26 propinsi tahun 1999 sampai dengan 2008 yang diolah dengan metode efek random maka hasil studi ini menunjukkan bahwa porsi Dana Perimbangan terhadap total pendapatan, Investasi Swasta dan Tenaga Kerja seluruhnya berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa peranan pemerintah pusat masih dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi.

Province economic growth during fiscal decentralization still below before crisis happened. The lack of formal theory that shows decentralization fiscal impacts on economic growth and research using provincial as unit analysis become the background of this research. Using pool data from 26 province from 1999 until 2008 estimated with random effect method, this research confirms that ratio intergovernmental funds (Dana Perimbangan) to total revenue, private investment and labor have positif and significant impact on province economic growth. It also indicate that central government is still needed to increase province economic growth."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27604
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Changes in economic sector are main factor for economic growth in every economics. History showed that in development process of many countries,including Malaysia and Indonesia,there is a transition from agricultural to industrial and services sector...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pertiwi
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kurun waktu 1970-2007. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah akumulasi utang luar negeri memiliki dampak yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui jalur investasi. Selama lebih dari tiga dekade, Indonesia telah melakukan pinjaman luar negeri dengan harapan bahwa pinjaman ini dapat mempercepat proses pembangunan melalui investasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih cepat. Namun seriring dengan meningkatnya jumlah pinjaman, pembayaran kembali utang menimbulkan masalah baru.
Dengan menggunakan persamaan simultan, studi ini menunjukkan bahwa tingkat pinjaman, produk domestik bruto, pertumhuhan ekonomi, dan rasio utang-output merupakan faktor yang menentukan tingkat investasi, dan pada gilirannya akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa institusi penyedia data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah two-stage least squares,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi debt overhang di Indonesia yaitu kondisi di mana akumulasi utang luar negeri yang semakin meningkat dapat mengurangi kemampuan membayar kembali utang. Namun demikian kondisi ini tidak diikuti oleh crowding out effect di mana rasio pembayaran utang-ekspor tidak terbukti menekan investasi. Peneliti menyarankan bahwa utang luar negeri harus dipandang secara proporsional sebagai sumber pendanaan alternatif. Apabila kondisi mengharuskan Indonesia melakukan pinjaman, maka pinjaman tcrsebut sebaiknya digunakan bagi investasi yang produktif sehingga tidak akan menghambat pembayaran kembali Ulang yang sudah jatuh tempo.

The focus of this study is external debt effect on Indonesian economic growth during 1970-2007. The purpose of this study is to find out if accumulation of external debt has negative impact on economic growth through investment channel. Over the last three decades, Indonesia has borrowed farge amounts from creditors with hope that these loans could put Indonesia on a faster development path through higher investment and faster growth. But as debt ratio increases, debt repayment turned to be constraint for economic performance.
By simultaneous equation, this study show how lending rate, gross domestic product, economic growth, and debt-output ratio determine investment level and in turn with the role of labor force could determine economic growth as well. This research is based on the secondary data collected from several data providers. Two-stage least squares method is used to estimate the simultaneous equation.
The regression results show that debt overhang hypothesis prevails in Indonesia. However this condition in not followed by crowding-out effect to investment. The researcher suggests that external debt should be seen proportionally as alternative source of fund, If Indonesia should borrow funds, then it would be better for productive investment so that the debt repayment will not create another problem in the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sekarayu Karunia
"Peran kota adalah sebagai pusat aktivitas ekonomi suatu negara. Di Indonesia, aktivitas ekonomi terkonsentrasi di area perkotaan, terutama di kota-kota pesisir yang memiliki pelabuhan. Penelitian ini mengkaji peran pelabuhan terhadap pertumbuhan kota di Indonesia dan perbedaan pertumbuhan antara kota pelabuhan dan kota yang tidak memiliki pelabuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelabuhan berperan penting terhadap pertumbuhan kota, sesuai dengan pola pertumbuhan kota pelabuhan di Asia. Selain itu, terdapat perbedaan pertumbuhan kota pelabuhan dan kota yang tidak memiliki pelabuhan dilihat dari proporsi jumlah tenaga kerja manufaktur, kepadatan penduduk, dan rata-rata tingkat pendidikannya.

City acts as a core of economic activity in a country. In Indonesia, economic activity is concentrated in urban areas, especially in coastal cities which have ports. This study examines the role of port on cities? economic growth in Indonesia and the differences on growth among port cities and non-port cities. The result shows that ports play important role on cities? economic growth, similar with the pattern of port cities growth in Asia. Moreover, there are differences on growth among port cities and non-port cities in proportion of manufacture employment, population density, and average education level."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>