Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azhar Kurnia
"Setiap perusahaan manufaktur memiliki inventaris berupa barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi yang harus dikelola. Pengelolaan inventaris tersebut dilakukan dengan bantuan komponen terstruktur yang menghubungkan inventaris-inventaris tersebut, yang disebut bill of material. Di sisi lain, pengelolaan inventaris pada perusahaan berbeda-beda sesuai dengan model bisnis dan karakteristiknya. Berdasarkan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan metode pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien terhadap kemiripan (commonality) dan keunikan (variability). Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan metode pengembangan software product line engineering (SPLE). SPLE adalah pendekatan pengembangan software
yang mengelompokkan kemiripan (commonality) dan keunikannya (variability). SPLE dapat dikembangkan dengan bahasa pemodelan Abstract Behavioral Specification (ABS) dengan paradigma delta-oriented programming. Teknologi-teknologi tersebut digunakan oleh platform SPLELive dengan tujuan untuk pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini berfokus pada melakukan implementasi terhadap ciri umum dan variasi-variasi yang terdapat pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur. Penelitian ini juga melakukan implementasi dari realisasi pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dengan menggunakan engine pada SPLELive. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
menyelesaikan permasalahan commonality dan variability pada inventory management. Selain itu, penelitian ini juga dapat mendukung penelitian lain dalam mengembangkan sistem supply chain management menggunakan SPLE. Penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan alur kerja program dan desain basis data, dilanjutkan dengan desain dan implementasi feature model, core module dan delta module, dan pengujian implementasi yang telah dibuat. Penelitian ini berhasil mengimplementasi variasi-variasi pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dan berhasil merealisasikan 6 produk inventory management berbeda.

Every manufacture company has their inventory in the form of raw material, work in progress, and finished goods that needs to be managed. Inventory management is done using a structure component that links the inventories named bill of material. On the other hand, inventory management for a manufacture company has their own mechanism depending on their business model and their characteristics. Based on the needs of different companies, an effective software methodology is needed. One of the solution of the problem is using software product line engineering (SPLE) methodology. SPLE is a software development approach that groups commonality and variability. SPLE can be developed with Abstract Behavioral Specification (ABS) with delta-oriented program-
ming’s paradigm. These technologies has been used by a platform named SPLELive to develop a software. This research is focused on implementation of variability and commonality in utilization of bill of material on manufacturing inventory management. This research also conducted an implementation on realization of utilization of bill of material on manufacturing inventory management using SPLELive’s engine. The purpose of this study is to figure out how to solve the commonality and variability problem in inventory management. Moreover, this research will be able to support other research in developing supply chain management system using SPLE. This research starts with desigining the flow of the program and the database scheme, continued by designing and implement feature model, core modules and delta modules, and validate the implementation. This research had succeeded in developing variations in bill of material utilization on manufacturing inventory management and successfully realized 6 different inventory management products
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrika Novrialdi
"Software product line (SPL) adalah kumpulan perangkat lunak dengan yang memiliki kemiripan dan dibuat dari suatu base artefact yang sama. Variability Module(VM) merupakan salah satu konsep baru dalam implementasi SPL menggunakan Delta Oriented Programming(DOP) yang juga mendukung penggunaan beberapa SPL yang saling bergantung yang dinamakan Multi Product Line (MPL). VM memiliki potensi besar dalam implementasi SPL karena disusun dari konsep modul yang banyak digunakan pada bahasa pemrograman. Variability Module for Java (VMJ) memperlihatkan implementasi konsep VM yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan design pattern untuk mengimplementasikan DOP. Penelitian ini lalu mencoba untuk mengadopsi konsep VM yang didefinisikan VMJ untuk melakukan implementasi konsep VM pada suatu web framework berbasis Java bernama Javalin. Pada saat ini, implementasi SPL masih kekurangan tools untuk dapat diadopsi secara luas. Hal tersebut mendorong adanya keinginan untuk melihat bagaimana integrasi penelitian SPL dengan web framework yang digunakan pada industri. VM for Javalin mengkombinasikan konsep VMJ dan penggunaan Javalin dan juga build tools untuk membuat suatu web framework yang mendukung Software Product Line Engineering(SPLE). VM for Javalin menjadi langkah awal dari integrasi konsep SPLE yang dikembangkan pada penelitian dengan penggunaan frameworkyang digunakan industri. VM for Javalin dievaluasi dengan menggunakan studi kasus dan penggunaannya dibandingkan dengan penggunaan Javalin orisinil. Selanjutnya VM for Javalin juga dievaluasi menggunakan enam quality criteria teknik implementasi SPL. Penelitian ini mampu menghasilkan suatu web framework VM for Javalin yang mendukung pengembangan SPLE menggunakan konsep VM dan DOP

Software Product Line (SPL) is a family of similar systems built from a common artefact base. Variability Module (VM) is a new concept to implement SPL using Delta-Oriented Programming (DOP) that also supports the use of interdependent SPL, called Multi-Product Line (MPL). VM has potential in SPL implementation since the concept is made from the module system used and supported by programming languages.Variability Modules for Java (VMJ) has shown the VM implementation using Java and design patterns to implement DOP. This research adopts the VM concept that VMJ defined to implement VM in a java-based web framework called Javalin. The broad adoption of SPL implementation lacks the supporting tools. This fact drives a need to see how to integrate the concept from SPL research to web frameworks used by the industry. VM For Javalin combines the concept of VMJ and the use of Javalin to realise a Software Product Line Engineering SPLE) enabled web framework. VM For Javalin is an initial step to integrating the SPLE concept from academic research with an industry used web framework. VM For Javalin is evaluated using a case study and comparing the usage to the original base Javalin. The six quality criteria of SPL implementation are also used to evaluate the implementation technique used in VM for Javalin. This research was able to create an SPLE-enabled web framework using the VM concept and DOP."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Martius Wijaya
"Saat ini peta persaingan industri otomotif di dunia mulai bergeser ke arah pengembangan teknologi sistem bantuan pengemudi. Pengembangan perangkat lunak tertanam pada sistem bantuan pengemudi telah menjadi studi yang sedang berkembang pesat. Sebagai sebuah sistem yang berbasiskan perangkat lunak tertanam, pengujian terhadap sistem bantuan pengemudi kerap mengalami permasalahan baik dari aspek finansial maupun mekanismenya. Salah satu permasalahan yang memotivasi penelitian ini adalah kurang efisiennya mekanisme pengujian regresi sistem bantuan pengemudi Traffic Sign Memory pada studi kasus BMW AG. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah sistem pengujian regresi dengan menggunakan kerangka kerja Automated Data Time-Triggered Framework yang dapat secara akurat menguji persentase keberhasilan implementasi mode pasti (sure mode), mode tidak pasti (unsure mode), mode dilarang mendahului (no passing mode) pada sistem bantuan pengemudi Traffic Sign Memory di berbagai negara yang termasuk dalam ruang lingkup pengujian. Pengujian dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berintegrasi dengan sistem bantuan pengemudi, dan mampu digunakan secara berulang terhadap kasus pengujian yang lama maupun baru. Hasil dari implementasi penelitian adalah fakta bahwa Traffic Sign Memory memiliki persentase keakuratan yang rendah dengan kisaran 20-70% untuk mode tidak pasti (unsure mode), sementara untuk mode pasti (sure mode) dan mode dilarang mendahului (no passing mode), Traffic Sign Memory memiliki persentase keberhasilan cukup tinggi dengan kisaran 70-90%.

Nowadays, competition map in automotive industry is starting to lean towards Information Technology. Study in development of Driver Assistance System is highly advancing. As a system based on embedded software, testing against Driver Assistance System usually experienced problem whether in financial or mechanism aspect. The problem which motivates this research is less efficiency of regression test mechanism on Traffic Sign Memory Driver Assistance System in BMW AG. This research is conducted by developing a new regression test system using Automated Data Time-Triggered Framework, in order to accurately test the percentage of sure mode, unsure mode, and no passing mode of Traffic Sign Memory implementation on various countries, which are part of test scope. The regression tests are conducted by developing a system which is capable of integrating with Driver Assistance System, and can be reused against old or new test cases. The results of this research showed that Traffic Sign Memory has low accuracy percentage of 20-70% on unsure mode, as for sure mode, and no passing mode, Traffic Sign Memory has average to high percentage of 70-90%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tausworthe, Robert C.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1977
001.642 5 TAU s I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kurniawan
"Behavioral Specification (ABS) adalah bahasa pemodelan untuk pendekatan software product line engineering (SPLE). ABS menggunakan Delta-Oriented Programming (DOP) untuk merealisasikan SPLE. Dalam pengembangan web, penelitian sebelumnya telah mengembangkan ABS Microservice Framework berbasis Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang telah digunakan dalam pengembangan SPL Adapative Information System for Charity Organization (AISCO) atau juga dikenal sebagai Amanah. Akan tetapi, database mapping ABS-Erlang masih belum dapat mengaplikasikan paradigma DOP sepenuhnya. Kurangnya dukungan penuh DOP disebabkan oleh modifikasi kode Erlanggenerated dan SQL query yang harus dibuat oleh pengguna ABS-Erlang. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, penelitian ini mengajukan database mapping untuk ABSErlang. Database mapping yang diajukan akan menggunakan metadata informasi kelas ABS (dihasilkan oleh kompilator ABS yang dimodifikasi) dan parameterized query (untuk pencegahan SQL injection) untuk membuat SQL query operasi database create, read, update, dan delete (CRUD). Database mapping juga menggunakan arsitektur yang mengeliminasi proses modifikasi kode Erlang-generated. Selain masalah database mapping, backend Amanah yang dihasilkan oleh ABS-Erlang juga sudah tidak sesuai dengan front end Amanah. Selain itu, HTTP client untuk fitur payment gateway juga tidak tersedia. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini memperbaiki Model API untuk mengakomodasi frontend Amanah terbaru. Selanjutnya, HTTP adaptor, yang bertindak sebagai HTTP client, juga dibuat. Setelah pengujian dilakukan. ABS-Erlang (dengan database mapping yang diajukan) sudah berhasil lolos fungsional tes Amanah. Penggunaan memori produk Amanah ABS-Erlang juga lebih efisien dibandingkan produk Amanah yang dihasilkan framework berbasis Java.

Behavioral Specification (ABS) is a modelling language that can be used for softaware product line engineering (SPLE) approach. ABS uses Delta Oriented Programming (DOP) to implement SPLE. For web development, previous reasearch has built ABS Microservice Framework based on Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang has been used in Adaptive Information System for Charity Organization (AISCO) product line also known as Amanah. However, current database mapping in ABS-Erlang does not fully support DOP. The lack of full DOP support is due to modification of Erlang generated code as well as SQL query that needs to be created by developers. Based on those issues, this research propose a new database mapping for ABS-Erlang. The proposed database mapping will use combination of ABS class meta information (generated by modified ABS compiler) and parameterized query (for protection against SQL injection) to build SQL queries for create, read, update, and delete (CRUD) database operations. The proposed database mapping also uses architecture that eliminate the need to modify the Erlang-generated code. Besides database mapping issues, ABS-Erlang’s generated-backend is also no longer compatible with the latest Amanah front end. In addition, ABS-Erlang also does not have HTTP client to support payment gateway feature. To solve those issues, this research improves ABS’s model API to accommodate the latest Amanah frontend. API adaptor, that acts as an HTTP Client, is implemented as well. After evaluation, Amanah backend generated by ABS-Erlang has passed all Amanah functional tests. Amanah products generated by ABS-Erlang also use less memory than Amanah products generated by Java-based framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shoman, Martin L.
New York: McGraw-Hill, 1983
005.1 SHO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Retno Ayu Setyautami
"Software product line engineering (SPLE) adalah salah satu pendekatan pengembangan perangkat lunak yang mempertimbangkan aspek commonality dan variability. SPLE memiliki mekanisme untuk menghasilkan beberapa produk pada suatu domain secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pendekatan model-driven SPLE (MDSPLE) berdasarkan delta-oriented programming (DOP). Pendekatan yang diusulkan mencakup proses SPLE pada problem domain dan solution domain. Pada problem domain, digunakan feature model dan Unified Modeling Language (UML) yang dilengkapi oleh UML-VM profile. UML profile ini didefinisikan berdasarkan variability modules (VM) untuk mendukung pemodelan variasi pada UML. Pada domain implementation, diusulkan metode baru yang disebut dengan Variability Modules for Java (VMJ). VMJ merupakan architectural pattern di Java yang disusun berdasarkan DOP dengan memanfaatkan design pattern dan Java module system. Selain itu untuk memodelkan variasi abstract user interface, pada domain implementation juga dilakukan pemodelan dengan Interaction Flow Modeling Language (IFML) yang dilengkapi dengan DOP Extension. Pendekatan MDSPLE pada penelitian ini juga dilengkapi oleh alat bantu yang dikembangkan pada Eclipse IDE, yang disebut dengan PRICES-IDE. Proses pengembangan dengan PRICES-IDE meliputi pemodelan dengan diagram editor, model transformation, domain implementation, dan product generation. Penerapan MDSPLE dengan PRICES-IDE ditunjukkan dengan studi kasus yang dievaluasi berdasarkan applicability dari UML-VM profile, degree of automation pada code generator, dan juga process improvement. Evaluasi juga dilakukan dengan membahas Threats to Validity yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian, penelitian pada disertasi ini memiliki kontribusi pada pengembangan perangkat lunak dengan mengusulkan pendekatan MDSPLE berbasis DOP yang dilengkapi dengan alat bantu yang terintegrasi.

Software product line engineering (SPLE) is an approach that enables the development of software with shared commonality and variability. It offers a reusable mechanism for creating various products within a specific domain. In this research, we aim to design a model-driven SPLE (MDSPLE) approach based on delta-oriented programming (DOP). The proposed approach encompasses the SPLE process in both the problem and solution domains. In the problem domain, we use feature models and Unified Modeling Language (UML). A UML profile, namely the UML-VM profile, is defined based on variability modules (VM) to model variations in UML diagrams. We introduce a new implementation approach called Variability Modules for Java (VMJ) in the solution domain. VMJ is an architectural pattern in Java that follows DOP principles. Furthermore, we employ the Interaction Flow Modeling Language (IFML) with DOP extensions to model abstract user interfaces (UI) within the solution domain. A set of tools has been designed within the Eclipse IDE to support the development process, called Prices-IDE. The process in Prices-IDE encompasses modeling in the diagram editors, model transformation, domain implementation, and product generation. The practical application of the proposed MDSPLE approach is demonstrated through a case study. The evaluation of the approach focuses on three perspectives: the applicability of the UML-VM profile as a foundation, the degree of automation in the code generator, and the process improvement. We also discuss threats that could affect the validity of this research. In conclusion, this research contributes to the advancement of SPLE methodologies based on DOP through the proposed MDSPLE approach."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shooman, Martin L.
New York: McGraw-Hill, 1983
681.142 SHO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Afifah
"Perusahaan manufaktur memiliki persamaan umum dalam mengelola SCM, tetapi
masing-masing perusahaan memiliki karakteristik berbeda (variabilitas) dalam proses
bisnisnya. Untuk melayani kebutuhan IT perusahaan pada domain yang sama tetapi
memiliki karakteristik yang berbeda, saat ini pengembang perangkat lunak harus membuat
penyesuaian dengan standar yang ada atau memulai proses pengembangan perangkat
lunak baru sehingga cenderung membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. SPLE
(Software Product Line Engineering) adalah suatu paradigma pengembangan perangkat
lunak yang menawarkan solusi lebih efektif untuk perangkat lunak yang memiliki unsur
kesamaan (commonality) dan varian (variability) tersebut. SPLE dalam hal ini mampu
menghasilkan artefak yang dapat digunakan kembali untuk menghasilkan banyak varian
produk perangkat lunak. Namun, hingga saat ini belum ditemukan standar baku yang
dapat digunakan ketika akan mengimplementasi pengembangan perangkat lunak dengan
pendekatan SPLE. Salah satu standar yang dibutuhkan tersebut adalah bagaimana proses
dokumentasi secara eksplisit dan analisis kebutuhan fitur yang akan dikembangkan
secara software product lines pada Domain Requirement Engineering SPLE. Karya ini
menyusun penerapan Requirement Engineering dengan cara SPLE, termasuk pemodelan
variabilitas SPLE menggunakan Orthogonal Variability Modeling (OVM) dan
menghubungkannya dengan model use case yang dimodifikasi. Hasil dari pekerjaan ini
berupa usulan langkah-langkah penerapan SPLE untuk implementasi pembuatan sistem
dengan pendekatan SPLE yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan proses Internal
Supply Chain Management.

Manufacturing companies have a common pattern in managing supply chain, but each
company has different characteristics (variability) in its business process. To serve the
needs of companies in the same domain but have different characteristics, currently
software developers have to make customizations to existing standard software or
initiate a new software development process which tends to require a lot of time and
excessive cost. On the other hand, Software Product Line Engineering (SPLE) is a
software development paradigm which proposes more effective solution for this matters.
In this case, SPLE is able to produce a reusable artefacts that can be used to derive
many variants of software products. However, recent studies shows that there is no
existing standard available when it comes to how to implement this approach. One of that
required standard includes how to analyse and create explicit documentation of its system
needs which falls under Domain Requirement Engineering within SPLE framework. This
work compiles the variability model of SPLE, models the variability using Orthogonal
Variability Modeling (OVM) and linked it to modified use case model. The result of this
work is a concrete guidance to implement the software product line engineering approach
to serve manufacture especially for its internal Supply Chain Management processes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>