Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanra Asykura
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Rewards dan Work-life Balance
terhadap Employee Engagement pada karyawan PT.XYZ. Pada penelitian ini variabel
Rewards menggunakan teori dari Gibson dan Ivancevich (2012), variabel Work-life
Balance menggunakan teori dari Fisher (2001), dan variabel Employee Engagement
menggunakan teori dari Schaufelli dan Bakker (2006). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner
kepada 108 responden sebagai sumber data primer. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan regresi berganda serta menggunakan
korelasi Pearson sebagai uji validitas, Alpha Cronbach sebagai uji reliabilitas dan
perangkat lunak SPSS sebagai alat analisis. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa
adanya pengaruh antara Rewards terhadap Employee Engagement, sementara Work-life
Balance tidak memiliki pengaruh terhadap Employee Engagement, namun secara
simultan Rewards dan Work-life Balance memiliki pengaruh terhadap Employee
Engagement.

This study aims to explain the influence of Rewards and Work-life Balance on Employee
Engagement on PT. XYZ employees. In this study the Rewards variable uses the theory
of Gibson and Ivancevich (2012), the Work-life Balance variable uses the theory of Fisher
(2001), and the Employee Engagement variable uses the theory of Schaufelli and Bakker
(2006). This research uses a quantitative approach with collection techniques data through
the distribution of questionnaires to 108 respondents as the primary data source. Data
analysis techniques used in this study are simple regression and multiple regression and
use Pearson correlation as a validity test, Alpha Cronbach as a reliability test and SPSS
software as an analysis tool. The result of hypothesis test indicates that there is an
influence between Rewards on Employee Engagement, while Work-life Balance has no
effect on Employee Engagement, however simultaneously Rewards and Work-life
Balance have an influence on Employee Engagement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Aurum Zukhrufani Ainulisany
"Gen Z merupakan generasi yang lahir di atas tahun 1995. Gen Z hadir dengan karakteristik yang berbeda dari angkatan sebelumnya. Hampir sebagian besar Gen Z menyadari pentingnya work life balance namun fenomena yang terjadi adalah Gen Z memiliki tingkat work-life balance terendah dibandingkan generasi sebelumnya. Salah satu anteseden dari work life balance adalah boundary management. Boundary management adalah cara individu membuat batasan- batasan keterlibatan diri pada kegiatan di pekerjaan maupun non pekerjaan. Penelitian sebelumnya menemukan adanya inkonsistensi pada hubungan antara boundary management dan work life balance. Peneliti berasumsi bahwa hubungan boundary management dan work life balance dapat diperkuat dengan adanya moderasi dari perceived flexibility. Boundary manaegement menjadi lebih kuat ketika individu merasakan otonomi penuh atas pekerjaannya atau merasakan perceived flexibility yang tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatkan work life balance. Studi ini dilakukan pada 157 Gen Z. Instrumen penelitian meliputi adaptasi alat ukur Work-Life Balance, Boundary Management, dan Perceived Flexibility. Pengujian hipotesis dilakukan Macro Process Hayes. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan peran moderasi perceived flexibility dalam hubungan boundary management dan work life balance pada Gen Z. Hal ini dapat disebabkan karena latar belakang pekerjaan dari sampel penelitian yang sangat beragam sehingga penelitian selanjutnya disarankan lebih berfokus pada status kepegawaian dan sektor industri yang lebih serupa.

Gen Z is a generation that born after 1995. Gen Z comes with different characteristics from the previous generation. Most of Gen Z are aware of the importance of work-life balance, but the phenomenon that occurs is that Gen Z has the lowest level of work-life balance compared to the previous generation. One of the antecedents of work life balance is boundary management. Boundary management is a way for individuals to set limits on their involvement in activities at work and non-work. Previous research found inconsistencies in the relationship between boundary management and work life balance. The researcher assumes that the relationship between boundary management and work life balance can be strengthened by the presence of perceived flexibility. Boundary management becomes stronger when individuals feel full autonomy over their work or feel high perceived flexibility and ultimately can improve work-life balance. This study was conducted on 157 Gen Z. Research instruments include adaptation of measuring tools of Work-Life Balance, Boundary Management, and Perceived Flexibility. Hypothesis testing was carried out by the Macro Process Hayes moderation test. The results showed that there was no moderating role of perceived flexibility in the relationship between boundary management and work life balance in Gen Z. This could be due to the very diverse work background of the research sample, so that further research is suggested to focus on the employment status and work system of the sample that are more similar. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adhitama
"Skripsi ini membahas persepsi QWL karyawan PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Bussiness Division dilihat melalui 8 (delapan) faktor-faktor QWL oleh Walton (1992) yang harus diterapkan untuk memberikan suatu ruangan yang kondusif bagi karyawan untuk bekerja demi mempertahankan keunggulan bersaing dengan adanya tantangan pada dunia asuransi pada masa yang akan datang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan teknik survei yang menggunakan total sampling terhadap karyawan tetap PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Bussiness Division yang berjumlah 100 responden dan menggunakan analisis deskripsi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukan dari 8 (delapan) faktor yang diteliti, terbentuk persepsi positif/baik dari karyawan atas Quality of Work Life pada PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Business Division. Faktor relevansi sosial kehidupan kekaryaan merupakan faktor dengan persepsi yang sangat baik sedangkan faktor imbalan yang memadai dan adil walaupun hasilnya baik tetapi memiliki nilai paling rendah diantara faktor-faktor lainnya.

This thesis discusses the perception of QWL PT. Astra Buana Insurance - Health & Business Division 2W through 8 (eight) QWL factors from Walton (1992) that measure the employee's satisfaction and the quality of work life its directly affect a company’s ability to properly serve its customers in order to maintain the company's competitive advantage over the challenge of insurance industry in the future.
This study, uses with quantitative methodological approach and data collection techniques by survey using total sampling of 100 permanent employees of PT. Astra Buana Insurance - Health & Business Division 2W.
The result of this analysis shows that The QWL scale provides an overview of the factors which predict the positive/good perceived QWL of employees. Social relevancy factor shows very good perception, in the other side, adequate and fair compensation has the lowest perception than the other factors
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Prashanti Devi
"In the midst of the pandemic, e-commerce companies are rapidly growing as Indonesian citizens are having a change in lifestyle since the implementation of Work From Home. The rapid growth that the e-commerce companies experienced made an opportunity for job creation in Indonesia. Although e-commerce companies are hiring more and more people, because of the pandemic they have to implement Work From Home which comes with many shortcomings. Since the employees are working from their own home, their working environment cannot be supervised and comes with many distractions. The company cannot ensure the quality of work life nor the psychological empowerment due to this. This creates an ineffective working environment. Therefore, an analysis of the influence of Quality of Work Life and Psychological Empowerment on Productivity is conducted using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The study was specifically directed to e-commerce employees and gained a total of 278 respondents. The result shows that Psychological Empowerment does have an effect on Productivity while Quality of Work Life had no effect on productivity but does have an effect on Psychological Empowerment. The strategy was then formulated through a literature study and using the Why How Laddering method.

Di tengah pandemi, perusahaan e-commerce berkembang pesat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia sejak diterapkannya Work From Home. Pesatnya pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan-perusahaan e-commerce membuka peluang penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Meskipun perusahaan e-commerce mempekerjakan lebih banyak orang, karena pandemi mereka harus menerapkan Work From Home yang datang dengan banyak kekurangan. Karena karyawan bekerja dari rumah mereka sendiri, lingkungan kerja mereka tidak dapat diawasi dan memiliki banyak gangguan. Perusahaan tidak dapat menjamin Quality of Work Life maupun Psychological Empowerment karena hal ini. Ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak efektif. Oleh karena itu, analisis pengaruh Quality of Work Life dan maupun Psychological Empowerment terhadap Produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian secara khusus ditujukan kepada karyawan e-commerce dan diperoleh total 278 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Psychological Empowerment berpengaruh terhadap Produktivitas sedangkan Quality of Work Life tidak berpengaruh terhadap produktivitas tetapi berpengaruh terhadap Psychological Empowerment. Strategi tersebut kemudian dirumuskan melalui studi literatur dan menggunakan metode Why How Laddering."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Safa Saputra
"Generasi Z akan menjadi proporsi besar dari perusahaan pada beberapa tahun ke depan dan dapat berperan dalam keberlanjutan perusahaan dengan kemampuannya dalam teknologi. Tetapi, kecenderungan untuk melakukan alienasi kerja pada Generasi Z menjadi ancaman buruk bagi perusahaan maupun pembentukan identitas diri Generasi Z. Maka, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan kehidupan kerja dan alienasi kerja pada karyawan Generasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang melibatkan 378 partisipan. Target partisipan merupakan WNI berumur 18 - 25 tahun yang sedang magang atau bekerja, minimal 6 bulan kerja. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan Google Form dan disebarkan lewat sosial media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja berhubungan negatif secara signifikan dengan alienasi kerja pada karyawan Generasi Z (r = -.755, n = 378, p <.001 one tailed). Penelitian ini menegaskan bahwa perasaan puas selama kerja akan membuat karyawan Generasi Z puas juga terhadap kehidupan secara umum dan termotivasi untuk terlibat lebih dalam pekerjaan mereka. Maka, sebagai investasi masa depan, keberlanjutan perusahaan, pengembangan strategi sumber daya manusia yang spesifik meningkatkan kualitas kehidupan kerja bagi Generasi Z merupakan hal yang diperlukan.

Generation Z will make up a large proportion of the workplace in the next few years and can contribute to corporate sustainability with their technological prowess. However, the tendency of work alienation for Generation Z is a serious threat to companies and the formation of self-identity for Generation Z. Thus, this study aims to study the relationship between work life and work alienation among Generation Z employees. This study was a correlation study involving 378 participants. The target participants are Indonesian citizens aged 18-25 years who are doing internships or working for at least 6 months of work. Data collection was carried out boldly using Google Forms and distributed via social media. The results showed that quality of work life was significantly negatively related to work alienation among Generation Z employees (r = -.755, n = 378, p <.001 one-tailed). This study states that feeling satisfied at work will make Generation Z employees also satisfied with life in general and motivated to be more involved in their work. So, as an investment for the future, corporate sustainability, the development of specific human resource strategies to improve the quality of work life for Generation Z is necessary."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Monalisa
"Studi di Rumah Sakit Fatima Ketapang mengungkap hubungan antara Quality of Work Life (QWL) tenaga kesehatan dengan kinerja mereka. Meskipun pentingnya QWL di lingkungan kesehatan diakui, penelitian ini bertujuan untuk menemukan komponen QWL spesifik yang memengaruhi kinerja tenaga kesehatan. Studi ini dilakukan selama dua bulan pada tahun 2023 dengan pendekatan kuantitatif dan cross-sectional, serta bertujuan menganalisis hubungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara variabel QWL dan kinerja di Rumah Sakit Fatima Ketapang. Hasil yang tidak terduga ini mungkin dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan responden, yang sebagian besar memiliki gelar D3, yang berpotensi memengaruhi hubungan ini. Meskipun kondisi kerja dan kinerja tenaga kesehatan umumnya positif, tidak ada komponen spesifik dari QWL yang teridentifikasi secara langsung terkait dengan kinerja mereka. Penelitian ini menegaskan kompleksitas pengaruh QWL terhadap kinerja tenaga kesehatan, mendorong eksplorasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang memengaruhi efektivitas mereka. Pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika ini dapat memberikan strategi yang lebih terfokus untuk meningkatkan baik QWL maupun kinerja dalam lingkungan kesehatan.

The study at Fatima Ketapang Hospital explores the link between healthcare workers' Quality of Work Life (QWL) and their performance. While QWL's significance in healthcare settings is well-known, this research aimed to identify specific QWL components impacting worker performance. Conducted over two months in 2023, using a quantitative, cross-sectional approach, the study analyzed this relationship. The findings, however, showed no significant correlation between QWL variables and performance at Fatima Ketapang Hospital. This unexpected outcome might be due to the educational background of respondents, mostly holding D3 degrees, potentially affecting this relationship. Despite generally positive work conditions and performance levels among healthcare workers, no specific QWL components stood out as directly linked to their performance. This research highlights the complexity of QWL's influence on healthcare worker performance and identifies the need for further investigation into other factors that might contribute to their effectiveness. Enhancing the understanding of these dynamics could assist in tailoring strategies to improve both QWL and performance outcomes in healthcare settings."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samhana Widayati Yanwar
"Penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh work-life balance dan transformational leadership terhadap employee engagement di PT Great Giant Foods, Jakarta Indonesia sebagai salah satu manufaktur terbesar di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah employee engagement dari Hewitt (2004), work-life balance dari Fisher (2001), dan transformational leadership dari Bass and Avolio (2003). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan total sampel sama dengan populasi sebanyak 191 karyawan di PT Great Giant Foods. Penelitian ini akan dilakukan pada satu waktu di PT Great Giant Foods, Jakarta Indonesia. Selain. Pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner kepada karyawan Great Giant Foods, Jakarta Indonesia. Hasil perolehan data akan diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dari Work-Life Balance dan Transformational Leadership terhadap Employee Engagement pada Great Giant Foods baik secara parsial maupun simultan.
The purpose of this study is to find out the effect of work balance and transformational leadership on employee engagement. The employes targeted would be from PT Great Giant Foods, Jakarta Indonesia, on of the largest manufacturers in Indonesia. Theories used in this study are employee engagement from Hewitt (2004), work-life balance from Fisher (2001), and transformational leadership from Bass and Avolio (2003). This research would be carried out in quantitative methods to a population of 191 employees at PT Great Giant Foods using cross sectional research type sampling to obtain information on a case at a certain point in time (Neuman, 2015). This research will be conducted at PT Great Giant Foods, Jakarta Indonesia and questionnairres will be distributed for data collection then all acquired data would be processed with SPSS. The results of this study indicate that there is a positive impact of Work-Life Balance and Transformational Leadership on Employee Engagement in Great Giant Foods, both partially and simultaneously."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annatasya Caroline Mufti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Work-life Balance dan Transformational Leadership terhadap Employee Engagement atau keterikatan karyawan yang merupakan sebuah evolusi baru dalam penelitian-penelitian terkait manajemen sumber daya manusia dan kepuasan serta komitmen karyawan. Melalui engaging employee maka perusahaan dapat menjaga retensi karyawan, meningkatkan keunggulan bersaing, dan meningkatkan produktivitas yang dapat melebihi ekspektasi. Penelitian ini dilakukan pada PT XYZ. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara Transformational Leadership terhadap Employee Engagement, sementara Work-life Balance tidak memiliki pengaruh terhadap Employee Engagement, namun, secara simultan Work-life Balance dan Transformational Leadership memiliki pengaruh terhadap Employee Engagement.

This study aims to determine the influence of Work life Balance and Transformational Leadership on Employee Engagement that is new evolution of the previous studies related to human resources management, employee satisfaction and commitment. Through engaging employees, the company can keep employee retention, enhancing competitive advantage, and enhancing productivity above the expectation. The approach of this study is a quantitative approach through data collection technique with questionnaires distribution. Data analysis technique used in this study are simple regression and multiple regression. The results of hypothesis tests indicates there is influence of Transformational Leadership to Employee Engagement, but there is no influence of Work life Balance to Employee Engagement, however there is simultaneous influence of Work life Balance and Transformational Leadership to Employee Engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Yusnita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh work-life balance terhadap employee engagement pada milenial PT XYZ melalui persepsi kepuasan kerja. Teknik penelitian yang digunakan adalah survey dan studi pustaka dari penelitian dengan topik sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 102 responden, dan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap employee engagement, dan work-life balance berpengaruh signifikan terhadap employee engagement. Kemudian berdasarkan hasil analisis kausal step yang dilakukan, kepuasan kerja dapat dikatakan sebagai variabel mediasi dalam hubungan work-life balance dengan employee engagement yang bersifat parsial dan signifikan.

This study aims to examine the effect of work-life balance on employee engagement at PT XYZ millennials through perceptions of job satisfaction. The research technique used was survey and literature study of research with similar topics that had been done previously. The sample used in this study amounted to 102 respondents, and obtained using purposive sampling technique. Based on the results of regression tests that have been conducted, it shows that work-life balance has a significant effect on job satisfaction, job satisfaction has a significant effect on employee engagement, and work-life balance has a significant effect on employee engagement. Then based on the results of the causal step analysis carried out, job satisfaction can be said to be a mediating variable in the work-life balance relationship with employee engagement which is partial and significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Rismah Rivani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quality of work life terhadap employee engagemet pada BNI Margonda Depok. Skala pengukuran yang digunakan untuk quality of work life diadopsi dari Walton (1975) yang terdiri dari 28 item pernyataan. Sedangkan employee engagement menggunakan skala pengukuran yang diadopsi dari Schaufeli, Salanova, Gonzalez-Roma & Bakker (2002) dengan menggunakan UWES yang terdiri dari 17 item pernyataan, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 karyawan tetap level non-managerial BNI Margonda Depok yang telah bekerja minimal satu tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada quality of work life terhadap employee engagement pada BNI Margonda Depok.

The purpose of this research is to analyze the influence between quality of work life on employee engagement in BNI Margonda Depok. The measurement scale of quality of work life is adopted from Walton (1975) consisting of 28 statements and employee engagement scale adopted from Schaufeli, Salanova, Gonzalesz-Roma & Bakker (2002) consisting of 17 statements. This research uses quantitative methods with data collection technique is conducted through questionnaires. The sample of this research are permanent employees (level non managerial) in BNI Margonda Depok who have worked at least one year. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence of quality of work life on employee engagement in BNI Margonda Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>