Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astika Ayuningtyas
"Produktivitas manusia yang semakin meningkat diiringi dengan perkembangan jaman yang semakin maju berdampak pada kebutuhan komunikasi dan bertukar data yang semakin cepat dan mudah, salah satunya menggunakan mobile smartphone. Aplikasi Ngresiki merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melaporkan penumpukkan sampah. Penumpukan sampah merupakan permasalahan yang sering ditemui salah satunya di obyek wisata Gunungkidul sehingga perlu adanya solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu solusi itu adalah dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) dan Firebase untuk membuat sebuah aplikasi pelaporan sampah. Penggunaan GPS dapat memudahkan dalam pelaporan penumpukan sampah di suatu tempat dengan memanfaatkan teknologi geo tagging dan kompleksitas fitur yang terdapat pada Firebase memberikan kemudahan pengguna baik dari segi pengembangan aplikasi maupun penggunaan fitur dalam aplikasi yang dapat memudahkan pelapor dan penerima laporan sampah. Semua fungsi pada Aplikasi Ngresiki berjalan sesuai perancangan. Pengujian di lapangan dapat menunjukkan lokasi penumpukkan sampah dengan foto yang dikirim dengan selisih ketepatan lokasi terjadinya laporan penunumpukan sampah 1,38 meter dari titik lokasi yang dikirimkan oleh aplikasi. Kemampuan transfer data upload Aplikasi Ngresiki ratarata sebesar 1161,8 ms untuk bagian pelapor dan 1004,2 ms untuk bagian petugas kebersihan. Pengujian fungsional foto yang di-upload ke Firebase telah melalui proses pengkompresan foto secara otomatis dengan presentase nilai rata-rata 61,22% dari ukuran foto yang di-upload"
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Pradana
"Pada era digital sekarang, pengguna telepon selular dan internet meningkat akan tetapi profitabilitas dan return on asset perusahaan telekomunikasi cenderung menurun. Return on asset ROA memiliki kekurangan hanya menggunakan satu pembilang dan satu penyebut sehingga tidak dapat menganalisis bagian mana yang dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan efisiensi industri telekomunikasi di Indonesia dengan tepat dan menentukan faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap nilai efisiensi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis dan Tobit Regression. Data yang digunakan adalah data primer, data didapatkan dari laporan keuangan Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren. Faktor input yang digunakan untuk menghitung efisiensi adalah aset, liabilitas, dan beban. Sedangkan untuk faktor output yang dihitung adalah pendapatan data, pendapatan SMS dan telepon, pendapatan interkoneksi dan pendapatan. Sedangkan faktor operasional yang diukur antara lain biaya karyawan, biaya penjualan, biaya administrasi, biaya operasional, biaya investasi, pendapatan SMS dan telepon, serta pendapatan data. Hasil dari penelitian ini adalah Telkomsel memiliki efisiensi tertinggi selama 10 tahun dan akan dianalisis faktor apa yang paling berpengaruh.

In the digital era, mobile phone and internet users are increasing, but profitability and return on assets of telecommunications companies tend to decrease. Return on asset ROA has the disadvantage of only using one numerator and one denominator so that it cannot analyze which parts can be improved. This study aims to measure and compare the efficiency of the telecommunications industry in Indonesia appropriately and determine what factors most influence the value of that efficiency. The method used in this research is Data Envelopment Analysis and Tobit Regression. The data used are primary data, data obtained from the annual reports of Telkomsel, Indosat, XL and Smartfren. Input factors used to calculate efficiency are assets, liabilities, and expenses. Whereas the output factors calculated are data income, SMS and voice revenue, interconnection revenue and others revenue. While operational factors measured include employee costs, sales costs, administrative costs, operational costs, investment costs, SMS and voice revenue, and data revenue. The results of this study are Telkomsel has the highest efficiency for 10 years and will be analyzed what factors are most influential."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Andriyanto
"Layanan 4G bukan dongle di Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2014 oleh Telkomsel. Layanan 4G bukan dongle di Indonesia hingga saat ini telah disediakan oleh 6 operator seluler. Pengukuran tentang QoE pada layanan 4G di Indonesia belum pernah dilakukan. QoE berbeda dengan QoS, di mana QoS mengukur kualitas layanan berdasarkan parameter teknis jaringan sedangkan QoE mengukur kualitas layanan sesuai dengan persepsi pengguna layanan. Peningkatan pengguna layanan 4G di masa depan memberikan motivasi pengukuran QoE pada layanan 4G saat ini di Indonesia perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur layanan 4G di DKI Jakarta sebagai sampel dari populasi penduduk Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Survei menggunakan sampel berupa purposive sampling, metode pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan meneliti masalah tertentu pada suatu kelompok populasi. Responden survei dalam penelitian ini berjumlah 422 orang dengan kriteria pemakai telepon seluler menggunakan layanan 4G yang beraktivitas di DKI Jakarta.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa performa semua operator layanan 4G signifikan berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan 3G. Penelitian juga menemukan bahwa 213 responden lebih sering menggunakan telepon seluler sebagai modem/tethering/personal hotspot, 72,75 responden lebih sering melakukan panggilan voice atau video dengan aplikasi text messenger, 188 responden lebih sering menggunakan kamera ponsel disertai peningkatan aktivitas mengakses aplikasi media sosial yang lebih sering dengan menggunakan layanan 4G saat ini dibandingkan dengan saat menggunakan layanan 3G, dan 86 dari 153 responden pengguna Telkomsel menyatakan bahwa tarif layanan 4G Telkomsel mahal.

First 4G mobile service roll out in Indonesia was held in 2014 by Telkomsel mobile operator. 4G mobile services have been provided by 6 mobile operators in Indonesia. A measurement of 4G mobile service Quality of Experience QoE never been conducted in Indonesia. QoE is different from Quality of Service QoS , QoS focuses on technical parameters while QoE focuses on end user perceptive measures. 4G subscribers growth triggers the importance of QoE measurement in Indonesia.
This research aims to measure QoE of 4G in DKI Jakarta as the sample of Indonesian subscribers population. Data is collected by survey method. Survey employed purposive sampling, sampling method that aims to conduct specific reseach issues on a specific population. Survey conducted to 422 respondents with main activity engaged in Jakarta and using any 4G mobile telecommunication operator.
Research found all of Indonesian mobile operators provide 4G mobile service that significance better than the old 3G mobile service. Research also found that 213 respondents use cell phone as personal hotspot, 72,75 respondents call using messenger application, 188 respondents use cell phone camera with increases social media accessing with 4G mobile data service more frequent than 3G data service, and 86 of 153 respondents using Telkomsel service operator state that 4G service tarrif is expensive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suryanegara
"Mobile technology is continuously evolving towards the development of fourth generation (4G) cellular telephony. Many countries are anticipating such a new technological deployment while developing countries may also see it as the opportunity for catching up. Within the orientation of innovation building, 4G may act as the medium for triggering country’s innovation policies. This paper aims to identify the windows of opportunity from the upcoming implementation of 4G mobile technology. The methodology is constructed based on the perspective of an innovation system in which mobile cellular is regarded as a series of technological innovations. By utilizing the relevant data of 3G and 4G standard development, we predicted the 4G implementation profile. They consist of a set of technologies which can be the main area of science and technology (S&T) as well as research and development (R&D) activities in a developing country. Policymakers may utilize such opportunities to foster the acquisition and generation of the relevant knowledge in both manufacturing and service industries."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2012
UI-IJTECH 3:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Adewijaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3417
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan program penerapan teknologi pengeringan ini adalah membuat mesin pengering yang dapat dipergunakan untuk mengeringkan gerabah,dimana sumber panasnya berasal dari pembakar minyak bertekanan,sistem rak berputar menggunakan penggerak motor bensin dan dapat pula digerakkan secara manual menggunakan tangan,juga menggunakan kontrol suhu; dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gerabah dengan kadar air 12 s.d 15 % yang memenuhi syarat kualitas untuk ekspor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Haninta Adhiya Ghaniy
"Di poin-poin bisnis, generasi sering menjadi fokus hidup yakni objek bagi peneliti-peneliti di dunia ini. Generasi produktif menjadi indikasi hidup bagi pemimpin-pemimpin di dunia ini. Oleh itu, negara-negara sering menjalin bentuk kompromi untuk menyusun dan menekuni prinsip masing-masing. Lalu, pemimpin-pemimpin ini menyuruh organisasi-organisasi legislatif bukan eksekutif dan yudikatif untuk memperbaiki fokus tujuan hidup negara masing-masing. Melalui poin-poin bisnis, pemimpin-pemimpin di bumi ini mampu mengiringi prinsip. Dengan dibentuknya prinsip, pemimpin–pemimpin di negara ini mampu menekuni indikasi berhasil dengan tinggi. Bukti di penelitian ini yakni generasi paling kecil di bumi ini memilih untuk menentukan nasib di hidup ini. Peneliti ingin menunjukan mengenai prinsip hidup generasi produktif di bumi ini. Dengan diresmikan poin-poin bisnis ini, generasi muda ini mampu meniti posisi di hobi masing-masing. Peneliti menggunakan teori histori milik G. Collingwood di 1996. Teori lain yakni dimiliki oleh Norman Fairclough di 2001.Hasil penelitian ini yakni generasi produktif menghasil produksi umur produktif. Untuk produksi umurnon-produktif, peneliti ingin menunjukan generasi murni mampu menjadi belum berhasil. Oleh itu, produksi umur non-produktif harus memilih untuk menyusun, menekuni, dan menentukan jalur hidup masing-masing melalui poin – poin bisnis ini.

In living, in one generation in oftenly is one object for one doctor. One generation is long-needed for one productivity in how in becoming one indication. This indication thus is one will of countries. In it, this generation in it’s productivity is one symbol of successful. In this result, this country leads one to many in pointing how in productivity this generation couldn’t bringing the updo instead of the inside-down. In pointing this, only this legislative proper could point in this country to clinging in one production. In order of surviving, this earth couldn’t handle more problem than the in-beings. In order to do it, one country must go on for one indication, principle, and integrity. Integrity goes hand-inhand in how it isn’t only enough for it. In this case, this author is willing to give one proof. This author gain more in theory belong to G. Collingwood in 1996. Other theory in good deed is Norman Fairclough in 2001. In only result, living in-being is in good hand for good reason. One generation in productive did lead to one good productivity. One generation must give in."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: LSIUP, 1986
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menelaah peranan migrasi dan mutu
modal manusia dalam pembangunan di Jawa Tengah dan di Jawa Timur
dengan menggunakan data Susenas 1982 dan Produk Domestik Regional
tahun 1982.
Penelaahan peranan migrasi dan mutu modal manusia dilakukan
melalui pendekatan fungsi produksi Cobb-douglas, mengenai produk
tivitas pekerja. Atas dasar proses produksi, sektor ekonomi dibagi dalam empat sektor yaitu sektor pertanian sebagai penyedia bahan
komoditi baik untuk konsumen mau pun produsen, sektor industri
yang mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, sektor
perdagangan yang merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dengan produsen lain dan dengan konsumen dan terakhir adalah
sektor jasa lainnya yang merupakan penunjang untuk memperlancar proses produksi tersebut.
Pembangunan ekonomi berarti adanya perubahan dalam struktur
output dan alokasi input pacta berbagai sektor perekonomian dan
adanya kenaikan output.
Salah satu input dalam pembangunan ekonomi tersebut adalah
pekerja, adanya kenaikan output dari sisi pekerja ~erarti dengan
jumlah peker ja yang tetap dihasilkan output yang lebih banyak
atau adanya kenaikan produktivitas pekerja, kenaikan produktivitas
ini karena adanya kenaikan mutu modal pekerja. Kenaikan mutu
modal pekerja bukan saja ditentukan oleh mutu modal pekerja akan
tetapi ditentukan juga oleh mutu modal fisik dan teknologi.
Mutu modal manusia adalah suatu benda ekonomi yang langka
dan karenanya dibutuhkan pengorbanan untuk memperolehnya. Penentu
mutu modal manusia tersebut adalah pendidikan, kesehatan/kesejahteraan,
keamanan, lingkungan dan partisipasi aktif pekerja serta migrasi.
Dalam penelitian ini hanya ditelaah pengaruh pendidikan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif serta produk domestik regional
bruto pada empat sektor ekonomi tersebut di Jawa Tengah dan
di Jawa timur. Variabel keamanan dan lingkungan tidak di telaah
karena keterbatasan data.
Produk domestik regional bruto mempunyai hubungan yang posi
tif dengan produktivitas pekerja, artinya setiap kenaikan produk
domestik regioanl bruto sebesar 1 persen maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,36 persen.
Mutu modal pekerja migran umumnya lebih tinggi daripada mutu
modal pekerja non migran, namun pekerja migran memberikan sumbangan
terhadap produktivitas pekerja yang lebih kecil daripada
pekerja non migran.
Pendidikan pekerja di sektor pertanian memberikan sumbangan
yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, meningkatnya
pendidikan pekerja di sektor pertanian akan menurunkan produktivitas
pekerja. produktivitas minimum akan tercapai pada saat
pendidikan rata-rata 15,5 tahun atau belum tamat perguruan
tinggi.
Pendidikan.pekerja di sektor industri dan perdagangan memberikan
sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja.
Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan kian besar produktivitas pekerja. Produktivitas minimum di sektor industri telah tercapai pada saat tingkat pendidikan rata-rata kelas dua sekolah
dasar, dan produktivitas minimum di sektor perdagangan telah tercapai pada saat pendidikan rata-rata kelas tiga sekolah dasar.
Kesejahteraan pekerja memberikan sumbangan yang negatif terhadap
produktivitas pekerja. Artinya, semakin kecil proporsi pekerja
yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka
semakin tinggi produktivitas pekerjanya. Besarnya sumbangan kesejahteraan
tersebut terhadap produktivitas pekerja adalah -0,03
%, artinya, setiap penurunan 1 persen proporsi pekerja yang berpenghasilan
di bawah kebutuhan fisik minimum maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,03 persen.
Partisipasi aktif pekerja memberikan sumbangan yang positif
terhadap produktivitas pekerja, artinya semakin tinggi partisipasi
aktif kian besar produktivitasnya. Besarnya sumbangan partisi
pasi terse but adalah 0, 25%. Artinya, setiap kenaikan 1 persen
partisipasi aktif akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar
0,25 %."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soewono
"Produktivitas bagi suatu organisasi sangatlah terkait pada dua unsur yaitu unsur teknis dan unsur manusia. Oleh karena itu, maka pembinaan dan pengembangan pegawai yang dilakukan tidak hanya meliputi aspek teknis saja akan tetapi juga meliputi pembinaan terhadap aspek-aspek psikologis seperti peningkatan motivasi dan budaya organisasi.
Motivasi dan budaya organisasi sangat penting dalam hubungannya dengan produktivitas kerja. Motivasi yang tinggi akan mendorong pegawai untuk bekerja secara disiplin dan budaya organisasi merupakan falsafah yang mendasari kerja untuk mencapai keberhasilan yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produktivitas kerja. Dalam kaitan inilah, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kondisi motivasi, budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan korelasi antara motivasi dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai.
Populasi ponelitian adalah seluruh pegawai Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN yang berjumlah 121 orang, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dalam bentuk angket berjumlah 44 orang sampel dan diperoleh hasil bahwa kondisi motivasi pegawai di Biro Keuangan dan Tata Usaha BUMN cenderung baik, didasarkan pada indikator faktor motivator dan faktor hygienes . Kondisi budaya organisasi secara keseluruhan cenderung baik didasarkan dari seluruh indikator yaitu orientasi kualitas, keterbukaan, sistem imbalan, pembelajaran, dan kebersamaan. Kondisi produktivitas kerja berdasarkan pengukuran keseluruhan aspek indikator yaitu tindakan konstruktif, percaya pada din sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan kedepan, mampu mengatasi persoalan, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah, mempunyai kontribusi positip terhadap lingkungannya, dan memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya cenderung baik. Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara faktor motivator dan faktor hygienes dengan produktivitas kerja pegawai, demikian juga dengan budaya organisasi hubungan yang positip dan sangat signifikan dari seluruh indikator budaya organisasi dengan produktivitas kerja pegawai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 10802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>