Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Remigildus Cornelis
"Struktur bangunan setback adalah jenis struktur dengan luasan lantai yang berkurang akibat tonjolan ke dalam atau memiliki suatu lonjakan bidang lantai. Beberapa faktor yang mempengaruhi respons struktur dengan desain setback terhadap beban gempa meliputi rasio luasan setback, rasio tinggi setback, arah setback (satu arah atau dua arah), dan letak setback (simetris atau asimetris) akan ditinjau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak dari rasio luasan dan ketinggian lantai setback dua arah terhadap respons dinamik struktur menggunakan beberapa variasi model setback yang sesuai dengan persyaratan SNI 1726:2019. Dalam penelitian ini, terdapat sepuluh model struktur yang diteliti, terdiri dari satu model struktur tanpa setback (model kontrol) dan sembilan model struktur dengan desain setback dua arah. Respons struktur pada model-model ini terhadap beban gempa dianalisis menggunakan metode respons spektrum. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variasi rasio luasan dan ketinggian setback yang semakin meningkat akan mengakibatkan penurunan perpindahan antar tingkat, gaya geser dasar, gaya geser antar tingkat, dan kekakuan struktur antar tingkat. Pada lantai setback, simpangan antar tingkat, momen maksimum balok dan momen maksimum kolom antar tingkat akan semakin besar sebaliknya akan semakin kecil pada lantai tingkat non setback. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur dengan rasio luasan dan ketinggian setback yang memenuhi persyaratan SNI 1726:2019 adalah struktur setback jenis MRL36 yaitu jenis struktur dengan rasio luasan setback 36% dari luasan total dan rasio ketinggian setback 25% dari tinggi total struktur."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred
"ABSTRACT
Silo merupakan struktur yang cocok sebagai tempat penyimpanan material-material kering bulk material seperti gandum, semen, abu terbang, dll. karena memberikan proteksi terhadap cuaca luar. Sering kali, silo dibangun berkelompok dan dihubungkan dengan tangga/ jembatan. Retak pada dinding menjadi hal yang krusial dan dapat memepengaruhi kualitas material di dalamnya, hingga berdampak pada kerugian finansial. Struktur silo umumnya memiliki redudansi rendah, dengan massa yang besar dan geometri yang tinggi. Hal ini membuat silo sebagai salah satu struktur dengan laju kegagalan yang tinggi dibanding struktur industrial lainnya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana jenis sambungan antara struktur tangga pada dinding silo memengaruhi perilaku struktur terhadap gempa. Analisis dilakukan dengan metode respons spektrum, dan pembebanan sesuai Eurocode. Penelitian ini akan mempelajari variasi jenis sambungan, ketinggian silo, serta ketinggian material yang tersimpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek jenis sambungan antara tangga dengan dinding silo bersifat lokal, dan sambungan fleksibel memberikan reduksi besar terhadap gaya aksial yang terjadi pada balok tangga serta tegangan pada dinding di sekitar sambungan. Selain itu, silo yang lebih tinggi dan menyimpan lebih banyak material akan mengalami gaya-gaya yang lebih besar, terutama akibat tekanan material yang disimpan terhadap dinding akibat eksitasi dinamik.

ABSTRACT
Silos are suitable as storage structure for bulk materials such as wheat, cement, fly ash, etc. for its protection from weather effect. Usually, silos are built as a group and connected by stairs bridges. Crack on silos rsquo wall become a crucial problem and may affect storage rsquo s quality, so bad that it becomes a financial problem. Silos commonly have low redundancy, high mass, and high geometry. These factors make silos have high failure rate compared to other industrial structure. This research will be focused on how connection between stairs and silos rsquo wall affect structure response on earthquake. Response spectrum analysis will be used and models are loaded according to Eurocode. Variation of connection type, silos and storage rsquo s height will be conducted. The results of this study show that connection type gives local effect on silos. The usage of flexible connection reduces connecting beam rsquo s axial forces, as well as stresses on wall around the connection. The higher the silos, and the higher the materials stored, the higher displacement, forces and stresses on silos. This effect in mainly caused by additional pressure given by materials stored onto silos wall due to dynamic excitation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkuatan struktur bangunan pada saat ini sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya dinamika aktivitas masyarakat yang menyebabkan perubahan fungsi bangunan. Perubahan fungsi bangunan ini menyebabkan beban-beban rencana bangunan bertambah besar sehingga dituntut suatu bangunan yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi. Bangunan beton bertulang merupakan struktur yang biasa digunakan dewasa ini dirancang dengan mutu dan umur rencana tertentu. Apabila pembebanan pada struktur beton melebihi beban rencana, maka akan terjadi penurunan kekuatan struktur bangunan sehingga umur yang direncana tidak akan tercapai. Oleh karena itu tengah dikembangkan berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan aplikasinya khususnya dunia teknik sipil mengenai perkuatan struktur bangunan. Pada skripsi ini akan membahas perkuatan struktur kolom dengan penebalan dimensi secara concrete menggunakan bahan aditif ViscoCrete. Pekerjaan perkuatan struktur seringkali merupakan pekerjaan dengan permasalahan tersendiri sebab pekerjaan perkuatan ini dilakukan pada struktur-struktur yang sudah ada, sehingga faktor lokasi (kemudahan) untuk dicapai), cuaca, lama waktu pengerjaan dan biaya pelaksanaan merupakan faktor-faktor penentu yang seharusnya dipertimbangkan dengan seksama oleh seorang perencana. Dengan menggunakan bahan aditif ini maka memudahkan dalam pelaksanaan instalasi material perkuatan dan efektivitas waktu dalam pengerjaan perkuatan. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah besar peningkatan elemen kekuatan struktur kolom dengan penebalan dimensi kolom beton bertulang menggunakan bahan aditif ViscoCrete. Besar peningkatan kekuatan tersebut merupakan hasil perbandingan dari kekuatan struktur kolom sebelum dan sesudah penebalan. Benja uji kolom yang tidak dipertebal dan yang sudah dipertebal dimensinya akan diuji terhadap gaya aksial dan momen lentur sampai runtuh."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifia Indah Liany
"Getaran yang selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan gangguan bagi kegiatan manusia. Getaran ini dapat disebabkan oleh fenomena alam seperti gempa. bumi, letusan gunung berapi, ataupun yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Akibat getaran ini dapat memberikan perubahan kehidupan manusia bila getaran tersebut tidak terkontrol dan sangat kuat seperti getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi dan ledakan nuklir. Namun adapula gangguan yang hanya menyebabkan ketidak nyamanan seseorang, seperti getaran akibat pemancangan tiang-tiang pracetak untuk pondasi, getaran akibat mesin mobil diesel model lama.
Kasus-kasus tersebut di atas menyebabkan pengetahuan getaran pada umumnya sangat diperlukan, sehingga perlu dilakukan pengamatan dan penelitian terhadap fenomena tersebut. Untuk kasus yang sederhana, salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan penelitian adalah dengan melakukan pengukuran. Namun untuk pengukuran gempa bumi, pengukuran hanya akan mendapatkan data percepatan atau kecepatan tanah, bukan faktor penyebah gempa bumi Percepatan, kecepatan ataupun perpindahan dapat diperoleh dari salah satu jenis data yang ada, baik dari data percepatan ataupun dari data kecepatan tanah.
Dalam penulisan ini, akan dibahas teknik-teknik untuk mendapatkan sinyal kecepatan dan perpindahan dari suatu data percepatan. Teknik yang pertama adalah pengintegrasian data percepatan terhadap waktu, dengan cara ini proses perubahan satu sinyal ke sinyal lainnya dilakukan dalam domain waktu. Teknik yang kedua dilakukan dalam domain frekuensi, dalam hal ini fungsi waktu percepatan ditransformasikan ke dalam domain frekuensi melalui transformasi Fourier. Hasil transformasi dari kedua teknik ini akan dibandingkan satu dengan yang lainnya dengan data yang diambil dari data percepatan pelat tipis yang digetarkan. Frekuensi pribadi dari pelat tipis yang digetarkan akan dibandingkan pula dengan perhitungan secara numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chindika Ashilah
"Setelah terjadinya gempa yang menyebabkan kerusakan pada sambungan (Northridge earthquake), konsep strong colomn-weak beam ini menjadi pusat perhatian para peneliti di dunia. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan Negara yang rawan gempa, hal ini disebabkan letak Indonesia yang berada di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu, juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia. Karena salah satu penyebab gempa adalah akibat Gempa melepaskan energi yang dilepaskan ke kulit bumi. Disipasi energi yang dilepaskan ini akan diterima di bangunan. Oleh sebab itu, konsep strong colomn-weak beam merupakan konsep yang mengharapkan sendi plastis terjadi pada balok dan tidak terjadi pada sambungan. Kegagalan pada sambungan sendiri sulit diprediksi sehingga diusahakan untuk dihindari. Maka, oleh sebab itu, muncul teori mengenai reduced beam section (RBS) dimana pada RBS ini sayap balok mengalami perlemahan sehingga sendi plastis diharapkan terjadi pada area tersebut. Di Indonesia sendiri peraturan dan pedoman mengenai hal ini masih jarang dan bahkan belum ada, oleh sebab itu, dalam skripsi ini membahas mengenai hal ini dengan peraturan dan pedoman yang ada di dunia. Dalam pemodelannya juga akan membandingkan mengenai 2 software, yang terdiri dari OpenSEES dan ETABS

After the earthquake that caused damage to the connection (Northridge earthquake), the concept of the strong column-weak beam became the center of attention of researchers in the world. As it is known that Indonesia is an earthquake prone country, this is due to the location of Indonesia which is located between the Australian plate, the Eurasian plate and the Pacific plate. Besides that, Indonesia is also included in the Pacific ring of fire, which is no other than a group of volcanoes in the world. Because one of the causes of the earthquake was due to the Earthquake releasing energy released into the earths skin. Dissipation of the energy released will be accepted in the building. Therefore, the concept of strong colomn-weak beam is a concept that expects plastic hinge to occur in beams and does not occur in joints. Failure on the connection itself is difficult to predict so it is tried to be avoided. Therefore, the theory arises about the reduced beam section (RBS) where in this RBS the beam flange is weakened so that plastic hinge are expected to occur in that area. In Indonesia, the rules and guidelines regarding this matter are still rare and even nonexistent, therefore, in this thesis discuss this matter with existing rules and guidelines in the world. The modeling will also compare 2 software, which consists of OpenSEES and ETABS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidh Erry Priyanto
"Gedung Bank of America Plaza adalah gedung yang sudah dibangun di San Diego, California, Amerika Serikat. Gedung tersebut merupakan gedung dengan satu sistem penahan beban lateral (single system), yaitu EBF (Eccentrically Braced Frame). Tinggi dari gedung tersebut melampaui batas limit yang sudah ditetapkan untuk gedung dengan satu sistem penahan beban lateral untuk EBF, yaitu 48 meter berdasarkan SNI 1726:2012 tentang Perencanaan Gedung Tahan Gempa. Metode untuk pengecekan awal struktur adalah metode pengecekan Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) dan nilai DCR harus kurang dari 1 (satu). Dari hasil pengecekan DCR, struktur memiliki penampang profil baja bervariasi. Pada kolom bagian plaza1 dan plaza2, ada beberapa yang harus menggunakan pelat tambahan pada sayap profil untuk menambah kekuatan nominal terhadap beban aksial. Nilai gaya geser dasar seismik respon spektrum kurang dari 0,85 kali dari gaya geser dasar sesimik statik ekivalen, sehingga beban lateral yang digunakan harus diskalakan dan diperbesar berdasarkan SNI 1726:2012 Nilai drift terbesar pada arah x terjadi pada story11, yaitu sebesar 2,026 inchi. Nilai drift terbesar pada arah y terjadi pada story11, yaitu sebesar 1,478 inchi. Karena nilai drift izin yang didapatkan dari hasil perhitungan SNI 1726:2012 adalah 2,584 inchi, nilai drift maksimum struktur memenuhi syarat berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Oleh karena itu, struktur tersebut bisa aman dibangun terhadap beban gempa dengan proses desain yang benar sesuai dengan SNI 1726:2012.

Bank of America Plaza building is a building that built in San Diego, California, United States of America. The building is single system seismic resisting type bulding (Eccentrically Braced Frame). The height of building is overlimit of the standard SNI 1726:2012 for EBF single system building, the limit is 48 meters. The first method to early check design is Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) method and the value of DCR must be below of one. From the result of DCR check, the structure has variation of steel profile. For column in plaza1 and plaza2, there are additional steel plate in flange for the improvement of nominal capacity for internal axial force. Respon spectrum’s seismic base shear is below of 0,85 times of static equivalent’s seismic base shear, so lateral force must be scale up based on SNI 1726:2012. Drift maximum in axis x is 2,026 in and drift maximum in axis y is 1,478 in. Because drift limit based on SNI 1726:2012 is 2,584 in, drift maximum of structure is satisfy the condition for allowable drift. Therefore, based on SNI 1726:2012, the structure is safe to be built for seismic load and right design process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis.
Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama.

Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis.
Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis.
Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama.

Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis.
Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Axel Ivanda
"Indonesia merupakan daerah yang dikelilingi oleh aktivitas seismik yang paling aktif dan memiliki lempeng konvergen yang paling rumit. Untuk itu diperlukan bangunan yang memiliki ketahanan terhadap gempa. Ketahanan tersebut dapat digambarkan dari sifat daktilitas serta kekuatan struktur. Special Moment Resisting Frame merupakan salah satu sistem rangka yang digunakan dalam struktur tahan gempa. Dalam SMRF, properti sambungan dan panel zone akan mempengaruhi perilaku struktur.
Penelitian dilakukan menggunakan aplikasi computer Drain-2DX untuk memodelkan struktur bangunan secara 2 dimensi untuk melakukan analisis pushover. Sedangkan material yang digunakan adalah baja Wide Flange dan Concrete Filled Steel Tubes. Dengan perbandingan pemodelan terbukti bahwa panel zone mempengaruhi perlemahan kekuatan dan daktilitas struktur. Selain itu, rigiditas sambungan mempengaruhi kekakuan struktur secara umum dengan struktur WF memiliki daktilitas yang lebih ditinggi.

Indonesia is an area surrounded by the most active seismic activity and has the most complicated convergent plates. So, building has some requirement to resist earthquake. Resistance can be described from the property of ductility and structural strength. Special Moment Resisting Frame is one of the frame system used in earthquake resistant structure. In SMRF, connection properties and zone panels will affect the behavior of the structure.
The study was conducted using Drain 2DX computer application to modeling the building structure in 2 dimension and perform pushover analysis. Wide flange steel and concrete filled steel tubes are used to compare the behavior of both structure. The comparison all of model become the evident that the zone panels affect the strengthening and ductility of structures. In addition, the rigidity of the connections affects the stiffness of the structure in general with the WF structure have a higher ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Dwi Larasati
"Peristiwa gempa bumi yang cukup sering terjadi di Indonesia seketika dapat merusak bahkan meruntuhkan seluruh komponen bangunan. Maka selayaknya bangunan yang dibangun di Indonesia memiliki sistem struktur penahan gempa dimana salah satu sistem struktur penahan gempa yang paling sering digunakan ialah Special Moment Resisting Frame dikarenakan daktilitasnya yang lebih tinggi. Mekanisme keruntuhan SMRF diawali dengan proses pelelehan yang ditandai dengan munculnya sendi plastis. Pengaruh target sendi plastis pada kolom dasar dengan mekanisme leleh lentur terhadap perilaku struktur secara keseluruhan terlihat dari analisis pushover dimana daktilitas struktur akan menurun. Selain itu, digunakan dua profil yang berbeda untuk membandingkan penggunaan profil CFST dan baja WF dimana profil WF memiliki kekuatan, kekakuan, dan daktilitas yang lebih tinggi. Penggunaan sambungan semi-rigid untuk suatu struktur memiliki pengaruh dimana kekuatan dan kekakuannya menurun sedangkan daktilitasnya akan meningkat. Penelitian ini menggunakan dua program yaitu ETABS untuk perancangan bangunan serta DRAIN-2DX untuk analisis kinerja struktur.

The earthquake phenomenon that usually occur in Indonesia can ruin or even destroy building components immediately. Therefore, buildings that constructed in Indonesia should have an earthquake resistance system, one of them is Special Moment Resisting Frame. This system has widely used in many buildings because it has high ductility and ability to dissipating energy. Collapse mechanism of SMRF building starts with yielding that marked by the existence of plastic hinge. The effect of plastic hinge that occur in column bases with flexural yielding mechanism on behavior of the overall structure can be seen from pushover analysis results which the ductility of structure will be reduced. Furthermore, the use of different profile Wide Flange and Concrete Filled Steel Tubes in the same building can affect the performance of that building, which the building with WF profile has higher strength, stiffness, and ductility. The type of connection that used is also affect performance of the buildings. Strength and stiffness will reduce while the ductility will increase. This research use two programs which is ETABS for designing the building and DRAIN 2DX for performance building analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>