Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezki Zakaria
"Proyek FEED (Front End Engineering Design) Pembangunan Booster Pump Station Batang Heavy Oil di Rokan Hilir, Riau yang dilaksanakan oleh PT Solusi Energy Nusantara merupakan bagian dari Proyek Strategi Nasional National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Praktik keinsinyuran ini adalah mensimulasikan perancangan dan analisis sebuah sistem tenaga listrik dengan menggunakan software engineering ETAP (Electrical Transient Analysis Power) power station 19.5. ETAP mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik dan online untuk pengelolaan data real-time dengan metode pendekatan studi aliran daya (load flow study). Metode pendekatan aliran daya yang akan digunakan dalam praktik keinsinyuran ini adalah metode Newton-Rhapson dengan faktor ketelitian 0,0001. Dari hasil analisis simulasi dan teori aliran daya, maka didapatkan nilai level tegangan dari peralatan listrik yang dihasilkan masih dalam batas yang diperbolehkan, yaitu ± 5%. Power supply dari PLN dengan hasil level tegangan, 20 kV Medium Voltage switchgear (100%); 6,6 kV Medium Voltage Switchgear (99,06%) dan 0,4 kV Low Voltage Switchgear (99,72%), sedangkan power supply dari EDG (Emergency Diesel Generator) diperoleh dengan hasil level tegangan 6,6 kV Medium Voltage switchgear (100%) dan 0,4 kV Low Voltage switchgear (99,3%). Praktik keinsinyuran dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan pembuatan laporan telah memenuhi aspek profesionalisme, KEI dan K3LL.

The FEED (Front End Engineering Design) Project for the Construction of the Batang Heavy Oil Booster Pump Station in Rokan Hilir, Riau implemented by PT Solusi Energy Nusantara is part of the National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) National Strategy Project. This engineering practice is to simulate the design and analysis of an electrical power system using ETAP (Electrical Transient Analysis Power) power station 19.5 engineering software. ETAP is able to work offline for power simulation and online for real-time data management with the load flow study approach method. The power flow approach method that will be used in this engineering practice is the Newton-Rhapson method with an accuracy factor of 0.0001. From the results of simulation analysis and power flow theory, it is obtained that the voltage level value of the electrical equipment produced is still within the allowed limit, which is ± 5%. Power supply from PLN with voltage level results, 20 kV Medium Voltage switchgear (100%); 6.6 kV Medium Voltage Switchgear (99.06%) and 0.4 kV Low Voltage Switchgear (99.72%), while power supply from EDG (Emergency Diesel Generator) is obtained with voltage level results 6.6 kV Medium Voltage switchgear (100%) and 0.4 kV Low Voltage switchgear (99.3%). Engineering practices carried out from data collection to report writing have fulfilled aspects of professionalism, KEI and HSE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Zakaria
"Proyek FEED (Front End Engineering Design) Pembangunan Booster Pump Station Batang Heavy Oil di Rokan Hilir, Riau yang dilaksanakan oleh PT Solusi Energy Nusantara merupakan bagian dari Proyek Strategi Nasional National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Praktik keinsinyuran ini adalah mensimulasikan perancangan dan analisis sebuah sistem tenaga listrik dengan menggunakan software engineering ETAP (Electrical Transient Analysis Power) power station 19.5. ETAP mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik dan online untuk pengelolaan data real-time dengan metode pendekatan studi aliran daya (load flow study). Metode pendekatan aliran daya yang akan digunakan dalam praktik keinsinyuran ini adalah metode Newton-Rhapson dengan faktor ketelitian 0,0001. Dari hasil analisis simulasi dan teori aliran daya, maka didapatkan nilai level tegangan dari peralatan listrik yang dihasilkan masih dalam batas yang diperbolehkan, yaitu ± 5%. Power supply dari PLN dengan hasil level tegangan, 20 kV Medium Voltage switchgear (100%); 6,6 kV Medium Voltage Switchgear (99,06%) dan 0,4 kV Low Voltage Switchgear (99,72%), sedangkan power supply dari EDG (Emergency Diesel Generator) diperoleh dengan hasil level tegangan 6,6 kV Medium Voltage switchgear (100%) dan 0,4 kV Low Voltage switchgear (99,3%). Praktik keinsinyuran dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan pembuatan laporan telah memenuhi aspek profesionalisme, KEI dan K3LL.

The FEED (Front End Engineering Design) Project for the Construction of the Batang Heavy Oil Booster Pump Station in Rokan Hilir, Riau implemented by PT Solusi Energy Nusantara is part of the National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) National Strategy Project. This engineering practice is to simulate the design and analysis of an electrical power system using ETAP (Electrical Transient Analysis Power) power station 19.5 engineering software. ETAP is able to work offline for power simulation and online for real-time data management with the load flow study approach method. The power flow approach method that will be used in this engineering practice is the Newton-Rhapson method with an accuracy factor of 0.0001. From the results of simulation analysis and power flow theory, it is obtained that the voltage level value of the electrical equipment produced is still within the allowed limit, which is ± 5%. Power supply from PLN with voltage level results, 20 kV Medium Voltage switchgear (100%); 6.6 kV Medium Voltage Switchgear (99.06%) and 0.4 kV Low Voltage Switchgear (99.72%), while power supply from EDG (Emergency Diesel Generator) is obtained with voltage level results 6.6 kV Medium Voltage switchgear (100%) and 0.4 kV Low Voltage switchgear (99.3%). Engineering practices carried out from data collection to report writing have fulfilled aspects of professionalism, KEI and HSE."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Rahadian Fikri
"Untuk menjaga kelancaran kegiatan produksi industri diperlukan sistem proteksi yang memenuhi persyaratan keandalan, selektifitas, sensitifitas dan kecepatan. Semua persyaratan ini bergantung kepada pengaturan peralatan proteksi. Pada skripsi ini penulis menguji kehandalan sistem serta pengaturan rele proteksi pada panel MVMDB C2 Plant PT. Asahimas menggunakan program ETAP dan MELSHORT. Dari hasil simulasi, didapatkan hasil tegangan jatuh terbesar pada LV C2-6 yaitu 95,29%. Analisa hubung singkat pada Trafo TR-4 dengan hasil sebesar 63,3 kA. Lalu ketika disimulasikan gangguan hubung singkat tiga fasa sebesar 0,754 kA, rele arus lebih outgoing C2F4 bekerja selektif dengan waktu trip sebesar 443 ms.

To maintain the running of industrial production, protection system that meets the requirements of reliability, selectivity, sensitivity and speed is needed. All of these depend on the settings of the protective equipment. In this thesis, the authors test the reliability and the protection relay settings on the MVMDB of C2 Plant PT. Asahimas using the ETAP and MELSHORT. From simulation, voltage drop was found with the largest on LV C2-6 with 95.29%. Short circuit analysis on Transformer TR-4 with 63,3 kA. When 0.754 kA short circuit three phase fault occurs, C2F4 overcurrent relay works selectively with 443 ms trip time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwono Wicaksono
"Listrik merupakan sebuah kebutuhan primer di zaman teknologi saat ini. Tak terkecuali di dalam dunia industri. Karena kebutuhan akan listrik yang memiliki ketahanan terhadap gangguan, maka diciptakanlah alat-alat yang mendukung hal tersebut agar system listrik tidak menganggu kegiatan produksi didunia industri.
PT. Chevron Pacific Indonesia yang bergerak dibidang eksplorasi minyak bumi, sangat membutuhkan listrik dengan tingkat kehandalan yang tinggi. Pada tahun 2005, diadakan pembelian produk Static Transfer Switch (STS) untuk meningkatkan produksi minyak mereka. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi akan energy yang efisien dan tahan terhadap gangguan.
Static Transfer Switch adalah sebuah alat elektronik yang dapat memindahkan secara cepat sumber tenaga listrik dari satu sumber ke sumber lainnya tanpa harus mematikan beban. Kecepatan waktu perpindahan dapat diartikan, jika satu sumber mati, maka STS mengalihkan sumber ke sumber cadangan dengan sangat cepat sehingga beban tidak dapat merasakan pengalihan tersebut. STS dapat melakukan transfer antara dua sumber dengan kecepatan kerja empat sampai 20 milidetik sehingga dapat digunakan untuk mengamankan beban dalam jumlah besar dan beberapa fasilitas lainnya dari gangguan singkat. Kedua buah sumber harus memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda, sehingga beban akan benar-benar tidak terganggu.

Electricity is a primary need in this era of technology, including in the industrial sector. Therefore, to fulfill the demand of reliable electricity against disturbance; there is a necessity to create electrical devices which are designed to meet the required standards in the industrial sector in order to keep the production running.
PT. Chevron Pacific Indonesia , a multinational energy company specifically specializes in the oil exploration, is one of the big industries in high needs. In 2005, this company applied the Static Transfer Switch (STS) so that the oil production would keep increasing. The STS is expected to be part of solution of efficient and resilient energy against disturbance.
Static Transfer Switch is an electronic device that functions to switch the supply of electricity instantly from one source to other source without having to deactivate the connected load. The switching is such a rapid-timing process that the load would not even affected. STS can deal a transfer between two sources within only 4 to 20 milliseconds. This allows STS to safely protect even the massive load and other components from brief disturbance. One of the requirements to make the STS work in full capacity is that the both sources must have similar characteristics so that the load will not be greatly affected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.163 Wic a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
"Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.

In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Ramadhianto
"Di dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat suatu faktor yang dinamakan faktor rugi rugi atau penyusutan dari energi. Penyusutan ini dapat ditemui di berbagai tempat pada jaringan tenaga listrik, mulai dari pembangkitan, transmisi, sampai dengan kepada distribusi kepada konsumen.
Terdapat dua jenis penyusutan pada sistem tenaga listrik, yaitu penyusutan teknis dan non-teknis. Penyusutan teknis adalah penyusutan yang terjadi sebagai akibat adanya impedansi pada peralatan pembangkitan maupun peralatan penyaluran dalam transmisi dan distribusi sehingga terdapat daya yang hilang. Penyusutan secara non teknis adalah susut yang disebabkan oleh kesalahan dalam pembacaan alat ukur, kesalahan kalibrasi di alat ukur, dan kesalahan akibat pemakaian yang tidak sah (pencurian) atau kesalahan kesalahan yang bersifat administratif lainnya.
Penyusutan daya tidak mungkin dihindari karena pada peralatan tidak mungkin memiliki tingkat efisiensi 100%, namun yang perlu mendapatkan perhatian adalah apakah penyusutan yang terjadi di dalam batas kewajaran. Sebagian besar penyusutan yang ada berada pada jaringan distribusi. Hal ini disebabkan karena pada jaringan distribusi, tegangan yang dipakai berada dalam rentang tegangan menengah dan tegangan rendah. Dimana untuk tegangan menengah dan tegangan rendah, arus yang mengalir pada jaringan nilainya besar untuk nilai daya yang sama, sehingga penyusutan energi juga akan besar.

On power ystem there is a factor known as losses factor of energy. These losses could be found in several places all over power network, from the power plant, transmission system, until the network end in distribution system.
Actually, there are two kinds of losses on power system network, which are technical losses and non-technica losses. Technical losses is losses that happen not only as an effect of impedance on power plant utilities,but also as an effect of impedance on equipment that used in transmission and distribution. In other side, the non-technical losses is a losses that caused by the mistake tha occurred when reading the measurement equipment, the mistake of equipment calibration, and a mistake that caused by illegal user or other administrative mistakes.
We can not avoid energy losses, because the equipment that we used can not possible have 100% efficiency, but there is one thng that should become our primary concern is the losses that occur are still in normal level or not. Mostly the energy losses happen on distribution network. Because on distribution network, the rate of voltage that being used is located in middle voltage and low voltage range. As we know, on middle voltage and low voltage, the amount of current that flow in the cable increasing for the same power. In the simple word, it will cause te energy losses bigger than before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40523
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3386
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghusaebi
"Skripsi ini membahas tentang upaya mengurangi harmonik pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dengan menggunakan transformator zigzag. Selain dapat mengurangi harmonik, transformator zigzag juga dapat mengurangi arus netral dan menaikkan faktor daya sistem distribusi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan beban non linier dalam keadaan seimbang dan tidak seimbang.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, penggunaan transformator zigzag pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dalam percobaan ini dapat mengurangi THD-i dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 19.77%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini dapat mengurangi arus kawat netral dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 24.36%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini juga dapat dapat menaikkan faktor daya sistem distribusi dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.0466.

This focus of study is about the reduction of harmonics in the three-phase four-wire distribution power system using zigzag transformer. Not only can reduce harmonics, but also zigzag transformer can reduce neutral conductor current and distribution transformer loading percentage. This experiment use balanced and unbalanced non-linerar load.
The result of experimenent, zigzag transformer applying can reduce THD-i with the decrease percentage average is 19.77%. In this experiment, zigzag transformer applying can reduce neutral conductor current with the decrease percentage average is 24.36%. In this experiment, zigzag transformer applying can also increase power factor of the distribution system with the increase average is 0.0466.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pabla, A.S.
Jakarta: Erlangga, 1986
621.319 1 PAB e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Nauvally Hammam
"Energi listrik pada saat ini telah menjadi suatu kebutuhan esensial untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari. Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021-2030 disebutkan bahwa akan terjadi penambahan jaringan distribusi mencapai 456.5 ribu kms dengan persentase pertumbuhan listrik sebesar 4.9%. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik sampai tahun 2030, diperlukan rencana untuk meningkatkan keandalan serta jaminan kontinuitas suplai listrik yang tidak terputus, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep Zero Down Time (ZDT). Zero Down Time (ZDT) merupakan sebuah upaya untuk meminimalkan keluhan pelanggan terkait adanya pemadaman listrik. Penelitian ini memanfaatkan implementasi konsep jaringan Zero Down Time (ZDT) dalam upaya meningkatkan keandalan sehingga sistem dapat beroperasi secara optimal tanpa henti, yang dimodelkan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1. Analisis keandalan disimulasikan untuk melihat hasil implementasi rekonfigurasi jaringan dengan konsep Zero Down Time (ZDT) dalam mengurangi waktu pemadaman secara signifikan dan memungkinkan untuk pemulihan pasca terjadi gangguan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa nilai keandalan dari jaringan konfigurasi Zero Down Time (ZDT) memiliki nilai yang lebih baik, dengan persentase penurunan indeks SAIDI sebesar 89.5% dan indeks SAIFI sebesar 79.3% dibandingkan dengan jaringan konfigurasi spindel serta masih dalam standar maksimum yang ditentukan.

Electricity has become an essential requirement to support human life. In the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) for 2021–2030, it is stated that there will be an additional distribution network reaching 456.5 thousand kms with a percentage of electricity growth of 4.9%. Therefore, in order to meet the demand for electricity until 2030, a plan is needed to improve reliability and guarantee the continuity of uninterrupted electricity supply, one of which is implementing the Zero Down Time (ZDT) concept. Zero Down Time is an effort to minimize customer complaints regarding power outages. This research utilizes the implementation of the Zero Down Time (ZDT) network concept in an effort to improve reliability so that the system can operate optimally without interruption, which is modeled using the ETAP 19.0.1 software. Reliability analysis is simulated to see the results of the implementation of network reconfiguration with the Zero Down Time (ZDT) concept in significantly reducing blackout time and allowing for post-fault recovery. The results of this study show that the reliability value of the Zero Down Time (ZDT) configuration network has a better value, with a SAIDI index decrease of 89.5% and a SAIFI index decrease of 79.3% compared to the spindle configuration network and still within the specified maximum standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>