Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widi Okta Nugraha
"Terjadinya crack pada outer ring dari suatu bearing pada proses produksi menjadikan perhatian lebih karena menyebabkan potensi kegagalan dalam proses pembuatan bearing. Masalah crack disebabkan adanya force yang mengenai outer ring dan melebihi force maksimum material outer ring. Oleh karena itu, perlu adanya alat untuk mendeteksi force maksimum dari outer ring. Load cell pada mesin hydraulic press digunakan untuk melihat besarnya force yang mengenai outer ring dengan beban tekan. Kemudian dilakukan perhitungan numerik menggunakan LS-Dyna dengan elemen meshing hexahedral dan tetrahedral pada outer ring. Dari penghitungan maksimum force menggunakan load cell didapatkan maksimum force pada outer ring sampai terjanya crack, yaitu sebesar 2,2 kN dan 2,4 kN. Dari perhitungan numerik LS-Dyna didapatkan maksimum force sebesar 2,5 kN pada element hexahedral 0,25 mm dan 2 kN pada ukuran 0,5 mm. Sedangkan, pada elemen tetrahedral 0,5 mm didapatkan force 1,44 kN dan pada elemen 0,25 mm didapatkan force sebesar 1,18 kN. Dari analisis energy balance, didapatkan bahwa dengan elemen meshing hexahedral di dapatkan nilai internal energy yang steady state dan convergence setelah 90 ms. Sedangkan, pada elemen meshing tetrahedral nilai internal energy tidak convergence. Jadi, dapat disimpulkan bahwa simulasi beban tekan pada outer ring lebih sesuai jika memakai elemen meshing hexahedral.

The problem of cracks in the outer ring of a bearing during the production process is of greater concern because it causes potential failure in the bearing manufacturing process. The crack problem is caused by a large force hitting the outer ring and exceeding the maximum force of the outer ring material. Therefore, it is necessary to have a tool to detect the maximum force from the outer ring. The load cell on a hydraulic press machine is used to see the amount of force that hits the outer ring with a compression loading. Then numerical calculations were carried out using LS-Dyna using hexahedral and tetrahedral meshing elements on the outer ring. From calculating the maximum force using a load cell, the maximum force on the outer ring until the crack occurs is 2.2 kN and 2.4 kN. From the LS-Dyna numerical calculations, it was found that the maximum force was 2.5 kN on the hexahedral element 0.25 mm and 2 kN on the 0.5 mm size. Meanwhile, on a tetrahedral element 0.5 mm a force of 1.44 kN is obtained and on a 0.25 mm element a force of 1.18 kN is obtained. From the energy balance analysis, it was found that with hexahedral meshing elements, steady state and convergence internal energy values ​​were obtained after 90 ms. Meanwhile, in the tetrahedral meshing element, the internal energy value does not converge. So, it can be concluded that simulating the compressive load on the outer ring is more suitable if using hexahedral meshing elements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Ramadhan Gurnida
"Pohon memiliki kerentanan tumbang terutama di musim tertentu. Seperti pohon Sengon (P.Falcataria) di lingkungan kampus Universitas Indonesia yang sangat rentan tumbang. Kayu dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan kandungan air di dalamnya, yaitu kayu segar (Green Wood) dan kayu kering (Dried Wood). Masing – masing kayu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam fungsi penggunaannya. Kayu segar (Green Wood) sendiri diartikan sebagai kayu yang baru saja dipotong dari pohon tanpa dilakukan pengeringan dengan moisture content-nya diatas 50%. Sedangkan kayu kering (Dried Wood) diartikan sebagai kayu dari pohon yang telah dipotong dan telah diberikan perlakuan pengeringan kayu. Berdasarkan sifat kayu diatas ketahanan pohon terhadap gaya-gaya mekanik berpengaruh terhadap perubahan kadar air di dalam pohon tersebut. Sayangnya data kerentanan dan kekuatan pohon dengan kadar kelembapan diatas 12% masih sangat langka dan menggunakan data mechanical properties dari kayu yang telah melalui proses pengeringan sebagai dasar untuk mencari kapasitas kerentanan tumbang pohon hidup akan berujung kepada suatu kekeliruan. Penilitian ini memiliki tujuan untuk mencari dan menganalisis kerentanan dan kekuatan pohon sengon dalam keadaan hidup dengan simulasi uji tarik dan tekan menggunakan software finite element analysis. Pada simulasi pohon dianggap sebagai material ortotropik dengan simplifikasi pada material data dan modelling. Model dari pohon mempunyai dimensi panjang 12 meter dan diameter 25 cm. Setelah dilakukan simulasi ditemukan bahwa pohon Sengon paling rentan terhadap beban kantilever dengan beban maksimum mencapai 2256 N. Sedangkan pada pembebanan tarik dan tekan beban maksimum mencapai 650000 N dan 900000 N secara berurutan.

Trees have collapsing vulnerability especially in certain seasons. Such as the Sengon tree (P. Falcataria) in the University of Indonesia campus environment that is very vulnerable to collapse. Wood are divided into 2 categories based on its moisture content, which are fresh wood (Green Wood) and dry wood (Dried Wood). Each wood has advantages and disadvantages in the function of its use. Fresh wood (Green Wood) itself is defined as wood that has just been cut from a tree without undergoing any drying process, where its moisture content is higher than 50%. Whereas dry wood (Dried Wood) is defined as wood from trees that have been cut and have been given wood drying treatment with moisture content below 12%. Based on the nature of the wood above the resistance of trees to mechanical forces fluctuating in response to moisture content in the tree. Unfortunately the data and research of tress vulnerability with moisture content above 12% is still scarce and using mechanical data properties from wood that has been through the process of drying as a basis for finding the vulnerability capacity of fallen live trees will lead to a mistake. This study aims to find and analyse the strength and vulnerability of green wood through tension and compression test simulation by using finite element analysis software. In the simulation, the tree is considered as an orthotropic material with few simplification on the material data and modelling. The model of the tree has the dimension of 12 m in length and 25 cm in diameter. After the model has been simulated through cantilever, tensile and compression test the it has been found that Sengon tree is mostly vulnerable with canliver load, with its maximum load at 2256 N. Whereas in tension and compression load the tree was able to hold until maximum load at 650000 N and 900000 N, respectively"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhif Rizki Priambodo
"Penggunaan emisi CO2 di atmosfer sudah sangat tinggi dan akan berdampak besar kepada lingkungan dan makhluk hidup di dunia. Dalam usahanya, penggunaan kendaraan yang mengeluarkan gas emisi berupa CO2 dapat dikurangi atau mengubah konsumsi energi penggerak dari bahan bakar menjadi elektrik. Pada Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 55 tahun 2019 berisikan himbauan agar banyaknya produksi dan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Pada Kendaraan bermotor listrik juga diperhatikan sisi safety atau keselamatannya yang berpengaruh pada Longevity kendaraan tersebut. dalam tugas akhir ini akan dibahas sisi safety yaitu stabilitas kendaraan. Salah satu factor stabilitas dapat dipengaruhi oleh letak Center of Gravity kendaraan. Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis akan membahas pengaruh dari stabilitas kendaraan ketika pusat gravitasi dan total massa dari kendaraan tersebut berubah Ketika melakukan putaran dengan mengasumsikan track berkendara datar dan gesekan yang diabaikan adalah drag. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan perhitungan manual dengan rumus fisika dan simulasi menggunakan aplikasi Matlab. Untuk nilai Center of Gravity, semakin tinggi kendaraan dan bertambahnya penampang maka akan lebih tinggi juga nilai Center of Gravity nya. Dari hasil Center of Gravity akan didapatkan nilai Skid pada kendaraan Ketika berputar. Letak Center of Gravity juga dipengaruhi dari penempatan massa dan perubahannya, maka Ketika kendaraan tersebut melakukan manuver, titik Center of Gravitynya juga berubah.
Data yang didapatkan dari simulasi berbentuk grafik kecepatan vs radius skid dan roll. Data tersebut akan diuji secara eksperimen. Pengujian dilakukan di perpustakaan lama Universitas Indonesia yang akan menghasilkan nilai konsumsi listrik sebagai hasil akhirnya. Data hasil konsumsi dan grafik radius belok dapat diterapkan pada kendaraan konvensional maupun Kalabia EV, dari data tersebut dapat disimpulkan tingkat keamanan berbelok beserta konsumsi listrik yang digunakan

The use of CO2 emissions in the atmosphere is very high and thus will have a major impact on the environment and living things revolves around it. In the proccess, the use of vehicles that emit gas emissions in the form of CO2 can be reduced or converting the consumption of driving energy from fuel to electricity. The Presidential Regulation of the Republic of Indonesia number 55 of 2019 contains an appeal for the production and use of electric vehicles in Indonesia. In electric motor vehicles, the safety side is also considered, which affects the longevity of the vehicle. in this final project, the safety side will be discussed, namely the stability of the vehicle. One of the stability factors can be influenced by the location of the vehicle's Center of Gravity. In this final project, the author will discuss the effect of vehicle stability when the center of gravity and the total mass of the vehicle changes when making a turn by assuming a flat driving track and the friction that is neglected is drag. In this study the method used is manual calculations with physics formulas and simulations using Matlab. For the Center of Gravity value, the higher the vehicle height and the increase in cross section, the higher the Center of Gravity value will be. From the results of the Center of Gravity, the Skid value will be obtained on the vehicle when it turns. The location of the Center of Gravity is also influenced by the placement of mass and its changes, so when the vehicle is maneuvering, the point of its Center of Gravity also changes.
The data obtained from the simulation is in the form of a speed graph vs skid and roll radius. The data will be tested experimentally. The test is carried out in the old library of the University of Indonesia which will produce the value of electricity consumption as the final result. Consumption data and turning radius graphs can be applied to both conventional and Kalabia EV vehicles, from these data it can be concluded that the level of turning safety along with the electricity consumption used
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feraldi Putra Andika
"Selama satu abad terakhir, keselamatan penumpang telah menjadi tujuan desain yang penting di antara semua kriteria kinerja kendaraan transportasi darat. Salah satu upaya dalam menjaga keselamatan penumpang adalah membuat struktur kendaraan yang layak tabrakan. Penelitian ini menganalisis crashworthiness tiga konfigurasi tabung komposit yang diperkuat serat karbon (CFRC) di bawah beban kompresi aksial menggunakan metode elemen hingga (FEM). Konfigurasi yang diuji meliputi polyurethane (PU) foam, tabung kosong (hollow), tabung berisi busa (foam-filled), dan tanpa tabung. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penambahan polyurethane foam dalam tabung CFRC secara signifikan meningkatkan penyerapan energi spesifik (SEA) dan gaya maksimum yang diserap selama tabrakan. Konfigurasi foam-filled tube memiliki nilai SEA sebesar 20,20 kJ/kg, lebih tinggi dibandingkan dengan hollow tube yang memiliki SEA sebesar 17,84 kJ/kg. Analisis juga menunjukkan bahwa mode deformasi berubah menjadi diamond crushing ketika tabung diisi dengan busa, yang meningkatkan kemampuan penyerapan energi. Studi ini menyimpulkan bahwa pengisian busa pada tabung CFRC meningkatkan performa crashworthiness, menunjukkan potensi untuk digunakan dalam aplikasi otomotif dan kedirgantaraan.

Over the past century, passenger safety has become an important design objective among all the performance criteria of land transportation vehicles. One of the efforts in maintaining passenger safety is to make the vehicle structure crashworthy. This study analyzes the crashworthiness of three configurations of carbon fiber reinforced composite (CFRC) tubes under axial compression load using the finite element method (FEM). The configurations tested include polyurethane (PU) foam without tubes,  hollow tubes, foam-filled tubes, and. Simulation results indicate that the addition of polyurethane foam in CFRC tubes significantly enhances the specific energy absorption (SEA) and maximum force absorbed during a crash. The foam-filled tube configuration exhibited a SEA value of 20.20 kJ/kg, higher than the hollow tube with a SEA value of 17.84 kJ/kg. The analysis also showed that the deformation mode changed to diamond crushing when the tube was filled with foam, improving energy absorption capability. This study concludes that filling CFRC tubes with foam enhances crashworthiness performance, demonstrating potential for applications in the automotive and aerospace industries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Supriyadi
"ABSTRAK
Dalam analisis multivariate klasik dalam suatu uji hipotesa sering digunakan
analisis nilai eigen dalam penetuan statistik ujinya. Dibawah kondisi H0, nilai
statistik uji yang diperoleh akan digunakan untuk bentuk distribusi yang berkaitan
dengan statistik uji. Daerah kritis penolakan suatu uji uji hipotesa ditentukan
berdasarkan bentuk distribusi yang diperoleh. Nilai eigen yang diperoleh untuk
analisi multivariat ini untuk pembentukan statistik ujinya bisa menggunakan
fungsi yang melibatkan keseluruhan nilai eigen atau dengan menggunakan nilai
yang ekstrem. Untuk nilai eigen yang maksimum statistik uji yang digunakan
berdasar Roy test maksimum. Cara lain yang digunakan adalah dengan
pendekatan distribusi Tracy-Widom. Disamping daerah kritis yang diperoleh juga
dibutuhkan p-value berdasar nilai statistik uji yang sebenarnya.

ABSTRACT
Clasical multivariate analysis in test hipothesa H0 most used eigen analysis in
determined their test statistics . Under H0 test statistics which founded wiil be
used to make distribution concerning with test statistics. Critical area H0
determined their distributions. Eigenvalue which founded will be used to build
test statistics may included entilrely or eigen value maximum. Roy maximum test
had used maximum eigen value for inference by Tracy-Widom distribution.
Besides founded critical area, for also wanted p-value for their test statistics
which had found"
Depok: 2013
T44762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Anjani
"Terjadi peningkatan pesat dari tahun 2009 sampai 2012 pada lalu lintas penumpang dan barang di Bandar Udara Soekarno Hatta atau yang disebut dengan Soekarno Hatta International Airport SHIA. Hal ini juga menimbulkan meningkatnya pergerakan pesawat secara tajam. Data dari Kementerian Perhubungan menunjukan bahwa terjadi penundaan keberangkatan keterlambatan pada 15 20 penerbangan dari rata rata 1 125 penerbangan perharinya dengan waktu keterlambatan sebesar 15 menit sampai dengan 1 jam Kementerian Perhubungan menilai keterlambatan ini sebagai imbas dari bottleneck yang timbul di SHIA. Untuk itu perlu dianalisis maximum capacity throughput landasan pacu SHIA untuk melihat kapasitas optimal landasan dengan mempertimbangkan limitasi kapasitas infrastruktur saat ini dan standar keamanan pesawat terbang.

From 2009 to 2012 there is a huge rise in the air traffic of Soekarno Hatta International Airport SHIA This is due to significant rise in the number of passengers and cargo The Ministry of Transportation mentioned that there is 15 20 delay of 15 minutes to 1 hour from the average 1 125 movements per day The ministry also mentioned that this delay is due to the bottleneck effect in SHIA. The current maximum flow in SHI. is 82 movements per hour which is below the heavy traffic limit of 87 movements per hour Jung Hoang Montoya Gupta Malik Tobias 2010 To overcome this problem there needs to be a recalculation of the maximum runway utilization or the maximum capacity throughput of the runway which considers infrastructure limitations and safety standards for aircrafts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binanda Afia Millenia
"Perbedaan antara penegakan hukum maritim dan use of force di wilayah yurisdiksi negara pantai sama rumitnya dalam hukum internasional dan juga mendasar dalam praktiknya. Putusan arbitrase kasus Guyana/Suriname serta putusan pengadilan kasus M/V Saiga (No. 2) dan M/V Virginia G menjadi sangat signifikan dalam hal ini karena pengadilan-pengadilan tersebut harus mempertimbangkan beberapa pertanyaan penting yang melibatkan kategorisasi tindakan paksa di laut. Penelitian skripsi ini akan menawarkan beberapa refleksi awal tentang apa yang dianggap sebagai aspek kunci dari perbedaan antara penegakan hukum maritim dan use of force di wilayah yurisdiksi negara serta bagaimana seharusnya implementasi penegakan hukum yang diatur di dalam 1982. Berdasarkan penelitian hukum normatif yang dilakukan, tindakan use of force pada penegakan hukum di wilyayah yurisdiksi negara merupakan suatu hal yang tidak dilarang, namun harus sesuai dengan prinsip-prinsip necessity, unavoidability, dan reasonableness. Use of force dalam konteks ini juga harus dianggap sebagai kasus lex specialis dan tidak termasuk dalam lingkup larangan umum use of force di bawah pasal 2 (4) Piagam PBB.

The distinction between maritime law enforcement and the use of force in the jurisdiction of a coastal state is as complex in international law as it is fundamental in practice. The Guyana/Suriname arbitration award and the judgments of the M/V Saiga (No. 2) and the M/V Virginia G cases have been significant in this regard since the tribunal had to consider several important questions involving the categorization of forcible action at sea. This thesis research will offer some initial reflections on what are considered the key aspects of the difference between maritime law enforcement and the use of force in the jurisdiction of a coastal state and how law enforcement should be implemented as regulated in the United Nations Convention on the Law of the Sea 1982. Based on normative legal research conducted, use of force in law enforcement in the jurisdiction of a coastal state is something that is not prohibited, but must comply with the principles of necessity, unavoidability, and reasonableness. The use of force in this context must be considered as a lex specialis case and does not fall within the scope of the general prohibition of use of force under article 2 (4) of the UN Charter."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hansel Loshaless
"ABSTRAK
Pada perkembangan desain moderen, aspek arsitektural dari jembatan harus di ekspresikan dalam desain struktur. Rangka pada jembatan akan lebih menarik secara visual jika tidak memiliki rangka diagonal, sehingga jembatan dengan sistem balok menerus atau sitem rangka vierendeel merupakan pilihan yang tepat. Penelitian ini berfokus pada respon seismik dari struktur jembatan balok menerus dan jembatan vierendeel dengan memvariasikan kekakuan elastomeric rubber bearing, kekakuan pilar, panjang bentang jembatan, dan jenis pilar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem rangka vierendeel lebih efisien dibandingkan sistem balok menerus.

ABSTRACT
In the development of modern design, the architectural aspects of the bridge must be expressed in the design of the structure. The frame on the bridge will be more visually appealing if it does not have any diagonal frame, so a bridge with a continuous beam system or vierendeel system is the right choice. This study focuses on the seismic response of the continuous bridge beam structure and vierendeel bridge by varying elastomeric rubber bearing stiffness, pillar rigidity, the span of the bridge, and pillar type. The results showed that the vierendeel frame was more efficient than continuous beam system. "
2017
S68286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salangka, Christopher
"Mixed-use building secara structural dapat dianggap sebagai struktur podium yang memiliki beberapa tower yang seringkali dalam analisis, struktur podium dan tower dimodelkan secara terpisah dengan tower diasumsikan terjepit pada lantai atap podium. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D struktur podium yang memiliki beberapa tower sebagai satu kesatuan dengan bantuan program ETABS untuk mengetahui arah dan besaran gaya geser baik pada bagian atap podium maupun dasar podium dengan menggunakan analisa riwayat waktu. Hasil ini kemudian akan dibandingkan dengan hasil analisa respon spektrum.
Dari hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa perbandingan antara analisa riwayat waktu dan respon spektrum tergolong kecil terutama pada struktur yang memiliki tower kembar, sehingga analisa respon spektrum cukup aman jika digunakan pada struktur podium multi tower. Hasil analisa respon spektrum pada umumnya lebih besar pada atap podium, namun lebih kecil pada dasar podium serta jika tower dimodelkan terpisah. Untuk tower yang memiliki ketinggian yang berbeda, terjadi gaya tekan, tarik maupun geser pada pelat lantai atap podium akibat gerakan tower yang berlawanan arah sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.

A mixed-use building, in structural can be interpret as a podium structure with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium's roof level. In this study, a podium structure with several towers is modeled completely as a unity with 3D dynamic analysis will be performed by ETABS programme to find out the direction and value of the shear force at podium's roof and base level with time history analysis. This output will be compare with response spectrum analysis.
The output of simulation and analysis show that the comparison between time history and response spectrum analysis relatively small, especially the structure which have a twin towers, so the response spectrum analysis can be classified safely if used at multi towers podium structure. Generally, the value of response spectrum analysis had a bigger result at podium's roof level, but smaller at podium's base level and if the tower modeled separately. For the tower which have different level, there are normal and shear force at podium's roof level which happen because of different direction between towers, so it need to be considered.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50651
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Bimaputra
"
ABSTRAK
Sekitar tiga perempat dari volume beton terdiri dari agregat, yang terdiri dari agregat halus dan agregat kasar, sehingga tidak dapat disangkal bahwa sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh suatu jenis beton sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat agregat pembentuknya. Salah satu kriteria penting dari pemilihan agregat tersebut ialah gradasi atau keragaman ukuran dari agregat tersebut. Khusus untuk agregat kasar pada beton untuk bangunan umum gradasi normal ialah antara 4,75 mm sampai 75 mm (standar ASTM), dengan asumsi umum bahwa komposisi yang baik, untuk mendapatkan kuat tekan beton yang optimal, ialah yang mendekati standar minimum (biasanya dipakai agregat kasar dengan gradasi dari 0,5 cm sampai 2,5 mm) dari standar komposisi tersebut. Tetapi belum pernah dilakukan penelitian resmi untuk menguji asumsi tersebut, hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian ini.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian sifat-sifat mekanis dari beton, yaitu kuat tekan dan lentur, dengan menggunakan split sebagai agregat kasar yang dibagi menjadi lima klasifikasi sampel. Masing-masing klasifikasi sampel mempunyai ukuran maksimum agregat kasar yang berbeda, bervariasi dari 1, 2, 2.5, 3 dan 4 cm, yang berasal dari sumber batu pecah yang sama. Untuk semen digunakan Portland Cement Type I dan sebagai agregat halus digunakan pasir alam. Jenis pengujian dan pemeriksaan meliputi analisa berat jenis dan penyerapan bahan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan kadar lumpur dan kotoran organik agregat halus, analisa saringan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan keausan agregat kasar, percobaan mix-design, uji kuat tekan beton dan uji lentur tarik beton. Sampel yang diuji berbentuk silinder (untuk uji kuat tekan) dan balok mini (untuk uji lentur).
Penelitian ini akan mencoba untuk menyimpulkan pengaruh dari variasi ukuran nominal maksimum dari agregat kasar terhadap kualitas beton, sehingga dapat diketahui batas-batas ukuran butiran agregat kasar untuk menghasilkan beton dengan kualitas optimal.
"
1997
S34663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>