Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luluk Anjar Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan metodologi yang berfungsi untuk menurunkan biaya listrik pada sektor industri yang sebelumnya menggunakan fosil sebagai bahan bakar listrik berganti dengan memanfaatkan energi terbarukan dengan menggunakan aplikasi Homer. Penelitian ini menggunakan fotovoltaik yang dipasang pada atap sebuah industri di Bekasi, Indonesia, sebagai manajemen waktu beban puncak industri. Supaya didapatkan harga terendah dengan sistem terbaik maka digunakan beberapa skenario yang menggunakan perbandingan guna memperoleh hasil yang paling sesuai dan berguna bagi industri ini. Skenario pertama diimplementasikan hanya dengan jaringan listrik PLN tanpa fotovoltaik, atau PV. Skenario kedua menerapkan PV yang dipasang dan bekerja pada saat WBP (waktu beban puncak) industri dengan BESS (Battery Energy Storage System), dan selebihnya dilakukan oleh jaringan listrik PLN dengan PV pada waktu beban puncak industri. Yang ketiga adalah skenario dengan PV dan koneksi jaringan listrik PLN dengan belanja modal (harga material) yang rendah, namun sesuai dengan kebutuhan. Dengan ketiga jenis skenario di atas maka digunakan perbandingan LCOE, NPV dan IRR sebagai acuan dari ketiga skenario dan diperoleh skenario ketiga yang memenuhi industri ini. Hal ini dibuktikan dengan hasil secara ekonomi yaitu, terdapat penurunan tarif harian menjadi sebesar $0,0817/kWh, IRR 7,6%, NPV $15,5M dan payback period 10 tahun

This research aims to provide information and methodology that functions to reduce electricity costs in the industrial sector which previously used fossil fuel as electricity fuel by using renewable energy using the Homer application. This research uses photovoltaics installed on the roof of an industry in Bekasi, Indonesia, as time management for industrial peak loads. So that obtain the lowest price with the best system, several scenarios are used that use comparisons to obtain the most appropriate and useful results for this industry. The first scenario is implemented only with the PLN power grid without photovoltaics, or PV. The second scenario applies PV installed and working during industrial WBP (peak load times) with BESS (Battery Energy Storage System), and the rest is carried out by the PLN electricity network with PV at industrial peak load times. The third is a scenario with PV and PLN electricity grid connection with low capital expenditure (material prices) but in compliance with needs. With the three types of scenarios above, a comparison of LCOE, NPV and IRR is used as a reference for the three scenarios and a third scenario is obtained that meets this industry. This is proven by economic results, namely, there is a decrease in daily tariffs to $0,0817/kWh, IRR 7,6%, NPV $15,5M and pay back period 10 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ariwidayat
"Pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan dilakukan dalam rangka mengurangi penggunaan energi fosil yang keberadaannya semakin berkurang, harga yang semakin tinggi, dan siklus pemulihannya yang sangat lama. Penggunaan teknologi untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan salah satunya adalah mesin sinkron yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi angin dan air. Mesin sinkron yang banyak digunakan saat ini merupakan mesin fluks radial, namun terdapat titik jenuh dalam pengembangannya. Mesin fluks aksial atau juga disebut mesin tipe cakram, adalah alternatif untuk mesin fluks radial karena bentuknya yang kompak dan kepadatan daya yang tinggi. Mesin fluks aksial dapat dioperasikan sebagai pembangkit listrik skala kecil hingga menengah, disamping itu mesin ini cukup ideal untuk aplikasi dengan kecepatan rendah. Pada skripsi ini, dilakukan rancang bangun generator fluks aksial magnet permanen. Rancangan generator ini terdiri dari rotor ganda dengan dua belas magnet permanen, serta stator tunggal dengan sembilan kumparan. Bahan dasar yang digunakan untuk stator dan rotor adalah bahan Akrilik, sedangkan magnet permanen menggunakan jenis neodymium N52. Jumlah lilitan setiap kumparan yang terdapat pada stator adalah 260 lilitan. Generator fluks aksial magnet permanen dirancang untuk menghasilkan tegangan fasa ke netral sebesar 4,03 Volt pada kecepatan nominal 500 rpm. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai tegangan fasa ke netral pada kecepatan putar 500 rpm untuk fasa R = 2,934 Volt, S = 2,97 Volt, T = 2,95 Volt.

The use of renewable energy overtook fossil fuels cause their decrease in existence, increase in price, and a very long recovery cycle. One of the technologies used to support renewable energy is a synchronous machine. This machine can be used to convert wind and water energy. The radial flux machine is the type of Synchronous machine widely used today, but there are some difficulties in improving their performance. Axial flux machine, also called disc-type machine, is an alternative to radial flux machine due to their compact shape and high power density. Axial flux machines can be operated as small to medium-scale power plants and are ideal for low-speed applications. This thesis focused on designing and building a permanent magnet axial flux generator. The generator design consists of a dual rotor with twelve permanent magnets and a single stator with nine coils. The primary material used for the stator and rotor is Acrylic, and neodymium N52 for a permanent magnet. The number of turns in each coil in the stator is 260 turns. The axial flux permanent magnet generator is designed to produce a line-to-neutral voltage of 4.03 Volts at a speed of 500 rpm. Based on the measurement results, the values of the line-to-neutral voltages at a speed of 500 rpm are R = 2.934 Volt, S = 2.97 Volt, T = 2.95 Volt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harumi Diah Wijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi SPBG CNG di wilayah DKI
Jakarta dengan memperhatikan sudut pandang investor dan konsumen. Fungsi
tujuan yang akan dicapai adalah meminimumkan nilai objective yang merupakan
hasil perkalian jarak dengan jumlah permintaan dan biaya transportasi serta biaya
investasi dan operasional yang menjadi sudut pandang investor. Selain itu,
penelitian ini akan dibandingkan dengan model P-Median yang hanya
memperhatikan faktor konsumen.Variabel keputusan dalam pembangunan SPBG
CNG baru yang digunakan adalah binary integer linier programming. Terdapat 2
variabel keputusan pada penelitian ini, yang pertama adalah penentuan lokasi
SPBG dan yang kedua penentuan suplai CNG. Penelitian ini menggunakan
software LINGO 10 untuk menentukan solusi penyelesainnya. Selain model
dasar, penelitian ini juga menggunakan 2 skenario; penentuan lokasi SPBG CNG
dengan jumlah SPBG yang paling optimum; penentuan lokasi dan jumlah SPBG
CNG yang sedikitnya harus dibangun di wilayah DKI Jakarta. Dari 46 kandidat
lokasi, diperoleh hasil 11 lokasi SPBG baru untuk skenario dasar, sedikitnya 8
lokasi SPBG baru harus dibangun untuk dapat memenuhi permintaan, dan 12
SPBG baru untuk solusi skenario 2. Sedangkan untuk permasalahan p median,
jumlah SPBG yang optimum dibangun berjumlah 16 SPBG.

This study aims to determine the location of CNG fueling station in Jakarta to
consider investor and consumer perspective. The objective function to be
achieved is to minimize the product of distance, the number of demands, and
transportation cost, also investment and operational cost from the investor
perspective. This study also be compared with the P-median models that only base
on consumer perspective. The decision variables in the construction of a new
CNG fueling station are binary integer linear programming. There are two
decision variables in this study, the first is the determination of the location and
the second determination of CNG supply. This study uses the Lingo software
version 10 to solve the models. This study also uses two scenarios; location of
CNG fueling station with the most optimum number fueling station; the least
number and location be built. From 46 candidate sites, the results are 11 new
locations CNG fueling station for the basic scenario, at least 8 new CNG fueling
station location should be built, and 12 new CNG fueling station for scenario 2.
And for the p median problem, optimum solution are 16 new CNG fueling station
must be built.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Fadholi Adi Prabowo
"Fluktuasi dari harga minyak dan crude palm oil (CPO) pada dekade terakhir menyebabkan masyarakat beralih menggunakan energi baru. Solusi alternatif adalah energi terbarukan dan energi fosil lainnya. Opsi energi terbarukan membutuhkan waktu yang lama untuk penelitian potensi energi lokal. Sehingga, energi fosil lain yang dipilih sebagai solusi. Pembangkit yang lama masih menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar utama dan pembangkit yang baru dibangun memiliki spesifikasi dual fuel reciprocating engine. Mesin dual fuel dapat beroperasi dengan bahan bakar biodiesel atau gas untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit yang baru saat ini masih menggunakan biodiesel untuk operasi. Pada study ini, kajian ekonomi dari gas (LNG) sebagai bahan bakar utama akan dibandingkan dengan biodiesel. Total investasi dari fasilitas regasifikasi dan bahan bakar LNG akan dibandingkan dengan operasi dengan bahan bakar biodiesel selama 20 tahun. Variabel yang digunakan adalah capacity factor pembangkit, eskalasi beban listrik pelanggan, interest rate dan regasification cost. Metode analisis finansial IRR, NPV dan payback period digunakan untuk mengetahui kelayakan investasi fasilitas. Variabel tetap yang digunakan dalam perhitungan CAPEX, OPEX, kurs dollar, Kalori gas, heat rate, interest rate dan pajak. Hasil disebut layak jika tarif LNG dapat lebih rendah 20% dibanding tarif biodiesel (B20). Perhitungan analisis finansial terhadap fasilitas LNG dengan tarif regasifikasi $4,5/MMBtu menunjukan IRR 10,77%, NPV $16.611.452 dan payback period 12 tahun 9 bulan. Nilai IRR lebih besar dari Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 10%. NPV bernilai $16.611.452 dan Payback period menunjukan investasi layak secara ekonomi. Alternatif menggunakan LNG dapat mengurangi biaya bahan bakar pembangkit. Eskalasi gas 3% pertahun memberikan tarif baru bahan bakar pembangkit sebesar Rp. 2.190/ kWh. Nilai tersebut memberikan pernghematan 22% dibandingkan tarif biodiesel sebesar Rp. 2.824/ kWh. Eskalasi gas 2% pertahun dapat memberikan pernghematan 27% /kWh. Eskalasi gas 1% pertahun dapat memberikan penghematan 31% / kWh. Hasil perhitungan biaya bahan bakar LNG dapat menghemat lebih dari 20% dibanding biodiesel. Kesimpulannya study finansial dari fasilitas regasifikasi LNG di lokasi ini adalah layak.

The fluctuation of oil prices and crude palm oil (CPO) in the last decade challenges peoples to use new energy. Alternative solutions are renewable energy and other fossil energy. The renewable energy option needs more time studies in the local energy potential. Hence, another fossil energy is one of the solutions. The existing Power Plant used biodiesel as fuel, and the new Power Plant specification is dual fuel reciprocating engine. The dual-fuel engine can use biodiesel or gas to generate electricity. The new Power Plant still used Biodiesel (B20) for operation. In this study, the economic assessment of gas (LNG) as the primary fuel compared to biodiesel. Total investment cost of LNG Regasification Plant and LNG fuel cost compared to biodiesel operation expenditure cost for 20 years. The variables are a capacity factor, customer load escalation, interest rate, and regasification cost. Financial analysis method IRR, NPV, and Payback period used as investment feasibility of regasification plant. Fix variables consist of CAPEX, OPEX, Dollar rate, Gas Calorific Value, heat rate, interest rate, and Tax. The result is feasible if the LNG tariff lowers 20% than the biodiesel (B20) tariff. The financial analysis of the LNG plant used regasification tariff $4,5/MMBtu result are IRR 10,77%, NPV $16.611.452, and payback period 12 years 9 months. IRR’s value is higher than the Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 10%. The NPV is $16.611.452 and the payback period of 12 years 9 months show the investment is economically justified. The alternative using LNG reduces fuel expenditure. Escalation of gas price 3% per year show new tariff of the power plant approx. Rp. 2190 / kWh. This value provided savings approx. 22% than biodiesel tariff Rp. 2.824/ kWh. Escalation of gas price 2% per year provided savings 27%/ kWh. Escalation of gas price 1% per year provided savings 31%/ kWh. The result of the LNG fuel price calculation provided savings of more than 20% from biodiesel fuel price. The conclusion is the study of the LNG regasification plant in Southeast Maluku is feasible. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alim Rafi
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan energi, ketersediaan cadangan bahan bakar fossil di Indonesia terus berkurang akan terus berkurang. Di sisi lain, Indonesia memiliki cadangan energi lain yang berpotensi untuk di kembangkan. Energi itu adalah gas bumi dengan total cadangan 150.70 TSCF. Salah satu cadangan terbesar terletak di Natuna, namun cadangan gas di Natuna memiliki komposisi gas alam dengan CO2 yang sangat tinggi. Untuk memanfaatkan gas kaya akan CO­2 menjadi energi listrik, diperlukan teknologi khusus dalam pembakaran gasnya. Teknologi yang sesuai dengan kondisi ini adalah pembangkit listrik dengan aeroderivative gas turbin sebagai pembakar gas utama. Pada penelitian ini, beberapa skema pembangkit listrik dengan teknologi yang sesuai dianalisis keekonomiannya. Skema yang dianalisis termasuk Simple Cycle, Combined Cycle Single Shaft, dan Combined Cycle Multi Shaft dengan faktor kapasitas yang berbeda-beda. Analisis dilakukan dengan melihat cashflow serta melakukan analisis monte-carlo untuk risiko dan investasi. Dari hasil yang didapat pada analisis diketahui bahwa pembangkit listrik Combined Cycle Multi Shaft dengan faktor kapasitas sebesar 87% memiliki hasil yang paling baik dari segi keekonomian serta investasi.

Along with the increasing of human needs of energy, availability of fossil fuel in Indonesia will keep decreasing. On the other side, Indonesia has a huge energy reserve potential to be developed. This energy is the natural gas with total reserve of 150.70 TSCF. One of the biggest reserves is in Natuna, but this reserve contains a huge CO2 in its natural gas composition.  To utilize the high CO2 content natural gas to electricity, special technology is needed to burn the gas. The right technology for this is aeroderivative gas turbine as the main gas burner to produce electricity. In this research, a few cheme of power plant with the right technologies is economically analized. The scheme is including simple cycle, combined cycle single shaft, and combined cycle multi shaft with various capacity factor. Analysis will be done by looking at the cashflow and doing montecarlo analysis for risk and investation. The analysis show that Combined Cycle Power Plant with Multi Shaft Configuration on 87% capacity factor has the best result in ecomonical, risk and investation factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Putu Ekam Perdana
"Dalam merancang suatu sistem pembangkit listrik di suatu wilayah, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain jenis pembangkit yang cocok digunakan di daerah tersebut dan biaya yang harus dikeluarkan. HOMER adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu optimasi dalam hal biaya ekonomi. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa konfigurasi PLTH yang paling ekonomis adalah kombinasi yang terdiri atas PLTD berkapasitas 30 kW, PLTS berkapasitas 80 kW, battery storage dengan jumlah 280 buah (70 string @ 4 baterai), dan dengan converter berkapasitas 40 kW. PLTH ini memiliki nilai NPC sebesar $ 2.574.142 atau sekitar Rp 33,5 miliar dan nilai COE sebesar $ 0,497 atau Rp 6.461,00 per kWh.

When designing power plant system in one area, there are some factors to be considered, such as the most suitable type of power plant for that area and the cost for that power plant. HOMER is a software for optimization in economic cost. From the result of the simulation, the most economical hybrid power plant is the one that consist of 30 kW diesel power plant, 80 kW solar power plant, 280 battery storage (70 strings @ 4 battery), and 40 kW converter. This hybrid power plant has a NPC at $ 2.574.142 or about Rp 33,5 billion dan COE at $ 0,497 or Rp 6.461,00 per kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ilman Hasya
"Seperti yang diketahui pemerintah Indonesia saat ini sedang menjalankan program 35000 watt, dimana dalam hal ini untuk memenuhi banyak permintaaan akan ketersediaan listrik yang ada di seluruh Indonesia. Karena sampai dengan saat ini berrdasarkan data yang ada jumlah perrmintaan akan listrik yang dibutuhkan masih melebihi jumlah pembangkit yang ada di seluruh Indonesia. Oleh karena itu pemerintah menjalankan program 35000 watt dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang diminta.
Dalam hal ini diperlukannya peran manajemen risiko dalam mengontrol pembangunan proyek EPC pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini akan melihat risiko yang berpengaruh dalam pembangunan EPC pembangkit tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif, kuisioner, serta validasi pakar yang kemudian data dari kuisioner akan diolah dengan perangkat lunak SPSS. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 54 variabel risiko yang terjadi pada proses EPC.
Dalam penelitian ini didapatkan 9 variabel dominan yang berpengaruh pada pembangunan proyek EPC pembangkit yaitu 3 variabel dari tahap rekayasa, 2 variabel dari tahap pengadaan, dan 4 variabel pada tahap konstruksi serta mitigasi dalam mengatasi setiap risiko tersebut. Risiko yang didapat ternyata yang terbanyak masih berada pada tahap rekayasa dan konstruksi sehingga dibutuhkan pengontrolan yang lebih terhadap tahap tersebut untuk mencegah keterlambatan.

As of now Indonesia government are focusing on building on electricity program 35.000 MW, to provide and enlight across the country. Because as per current data Indonesia still have low supply to support all society with existing power plant. That is why this ongoing program which run by the goernment can fulfill needs of required electricity. In this case risk management have role to control EPC project of all power plant which currently being build.
In this research, it will elaborate the risk impact to the EPC power plant construction. Research method use are descriptive, qusionaire, and expert validation which align with questionaire that being processed used SPSS software. Variabel used in this research are 54 risk variabel that happen during EPC process.
Result by doing this action acquaire 9 dominant variabel impact to EPC project power plant which consist 3 on engineering process, 2 variabel in procurement level, and 4 in cosntruction level, include also mitigation action to comprehend those risk. Result showed that risk mostly occurs during engineering and contruction process which explain that needs more control on those process to avoid any delay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Hamdani
"ABSTRAK
Menipisnya energi fosil dan menyebabkan polusi memaksa para ilmuwan untuk mencari sumber energi alternatif. Potensi minyak sawit yang besar menjadikan pengembangan sumber energi alternatif untuk biodiesel sawit menjadi pilihan yang cocok untuk dilakukan di Indonesia. Stabilitas oksidasi biodiesel masih menjadi masalah karena berdampak negatif terhadap kualitas biodiesel sebagai bahan bakar. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel adalah dengan menambahkan antioksidan. Antioksidan seperti Tert-Butylhydroquinone (TBHQ) dikenal sebagai salah satu antioksidan sintetik fenolik berkinerja terbaik dan Butylated Hydroxyanisole (BHA) sebagai antioksidan yang juga efektif dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Namun, ada antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT) yang harganya lebih murah meski kinerjanya sedikit lebih buruk. Campuran dua antioksidan (antioksidan biner) dalam biodiesel dapat menghasilkan sinergisme, sehingga meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel dengan jumlah antioksidan yang sama dan sekaligus menurunkan biaya. Pada penelitian ini ditambahkan antioksidan biner BHT: TBHQ pada biodiesel minyak sawit dengan variasi komposisi dan konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dengan aktivitas antioksidan tertinggi hingga terkecil pada biodiesel kelapa sawit adalah BHT: TBHQ (1: 3), TBHQ, BHA: TBHQ (3: 1), BHA, dan BHT. Sinergisme hanya dihasilkan oleh antioksidan biner BHT: TBHQ dengan rasio 1: 3 pada 500 ppm, sedangkan BHA: TBHQ sama sekali tidak menghasilkan sinergisme rasio.

ABSTRACT
Depletion of fossil energy and causing pollution forces scientists to look for alternative energy sources. The large potential of palm oil makes the development of alternative energy sources for palm biodiesel a suitable choice to do in Indonesia. Biodiesel oxidation stability is still a problem because it has a negative impact on the quality of biodiesel as fuel. One way to increase the oxidation stability of biodiesel is by adding antioxidants. Antioxidants such as Tert-Butylhydroquinone (TBHQ) are known as one of the best performing synthetic phenolic antioxidants and Butylated Hydroxyanisole (BHA) as antioxidants which are also effective in increasing the oxidation stability of biodiesel. However, there is the antioxidant Butylated Hydroxytoluene (BHT) which costs less even though its performance is slightly worse. The mixture of two antioxidants (binary antioxidants) in biodiesel can produce synergism, thereby increasing the oxidation stability of biodiesel with the same amount of antioxidants and simultaneously reducing costs. In this study, the binary antioxidant BHT: TBHQ was added to palm oil biodiesel with variations in composition and concentration. The results showed that the antioxidants with the highest to the smallest antioxidant activity in oil palm biodiesel were BHT: TBHQ (1: 3), TBHQ, BHA: TBHQ (3: 1), BHA, and BHT. Synergism is only produced by the binary antioxidant BHT: TBHQ with a ratio of 1: 3 at 500 ppm, whereas BHA: TBHQ does not produce a synergism ratio at all."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Tsani Rizka
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi sekarang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil
sebagai sumber energi pentingnya. Minyak mentah yang keluar dari perut bumi
memiliki kegunaan yang terbatas sehingga perlu diproses di kilang untuk merubah
minyak mentah menjadi beberapa produk seperti BBM, fuel oil untuk proses
pemanasan, diesel untuk kendaraan berat dan bitumen untuk aspal jalan.Pada tahun
2015, Indonesia mengalami defisit bahan bakar minyak sebesar 562.000 barrel/ hari
sehingga pemerintah harus melakukan impor. Untuk menutupi defisit tersebut
diperlukan upaya luar biasa berupa pembangunan kilang baru atau modifikasi
kilang eksiting. Pemerintah Indonesia bersama dengan UOP dalam proyek
graasroot refinery mencanangkan pembangunan kilang baru dengan feed sebesar
300.000 barrel/ hari dengan umpan dari Irak (basarh lighr crude) dan Arab Saudi
(arabian light crude). Wahid dan Rizka, 2015, telah melakukan disain crude
distillation unit serta sistem pengendaliannya dengan pengendali PI yang
menghasilkan laju produk straight run naphta sebesar 2050 ton/ hari. Pada
penelitian ini akan digagas hasil laju produk straight run naphta sebesar 8129 ton/
hari dengan model dari PT. X. Pengendali MPC akan dipertimbangkan untuk
digunakan mengenai objektif pengendalian kualitas produk dan pengendali PI
digunakan untuk menangani low performance dari pengendali MPC seperti pada
pengendali laju alir produk. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah disain
crude distillation dan sistem pengendaliannya dengan pemilihan jenis pengendali
yang tepat untuk menjaga laju alir produk straight run naphta sesuai spesifikasi yang
diinginkan. Pada penelitian ini dihasilkan produk straight run naphta sebesar 21.527
ton/ hari (55,58 %vol umpan) dengan menggunakan model desain CDU tipe prefraksinasi.
Semua pengendali dapat merespon dengan baik terhadap gangguan
kenaikan laju alir umpan hingga 100% lebih.

ABSTRACT
Technology development nowdays still depends on fossil fuel as its main source.
Crude oil from the earth has limited function so that it needs to be proceed on
refinery to get more useful product such as gasoline, fuel oil for heating process,
diesel for heavy vehicle and bitumen for road asphalt. By 2015, Indonesia is
projected on fossil fuel deficit by 562,000 barrel/ day that the Indonesia?s
government need to import it. To cover this deficit, Indonesia requires construction
of a new refinery or modification of the existing one. Indonesia?s government and
X company on grassroot refinery project arrange the construction of a new refinery
with 300,000 barrel/ day production capacity and the feed from iraq (basrah light
crude) and Saudi Arabia (arabian light crude). Wahid and Rizka, 2015, have
executed on the design of crude distillation unit (CDU) with its control system using
PI controller and the result of straight run naphta (SRN) product is 8,129 ton/ day
with the CDU?s model from X company. MPC Controller will be considered on
behalf of product quality control objective and PI controller will handle the low
performance of MPC controller like on product flow control. The expected result
from the research is CDU design and its control system with the right choice of
control method on each controller to preserve SRN product flow rate as same as the
desired spesification. On this research, the SRN product flow rate is 21,527 ton/ day
(55.58%vol of feed) by using CDU design with pre-fractionation type model. The
controllers did respond well on the disturbance rejection test with the increasing of
the feed flow rate up to 100%."
2016
T46299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Kusumo Probo Ndaru
"Selama ribuan tahun dunia telah mengandalkan energi fosil sebagai bahan bakar dan energi bagi kehidupan. Ketersedian energi fosil semakin menurun seiring berjalannya waktu. Di lain sisi, dunia dan Indonesia memiliki cadangan energi dari sektor energi baru terbarukan salah satunya adalah energi dari gelombang laut. Salah satu wilayah yang memiliki potensi energi gelombang laut adalah daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur dan PLTGL sangat cocok untuk daerah pulau-pulau yang terpencil. Eco Wave Power hadir sebagai PLTGL dengan teknologi yang dapat berkerja dengan sendirinya dalam menghasilkan energi listrik dari gelombang laut dalam kondisi apapun. Analisis risiko keekonomian diperlukan untuk mendapatkan studi kelayakan pembangunan suatu PLTGL. Penelitian ini dilakukan di empat titik berbeda di pulau Sumba. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tiga dari empat titik yang layak untuk diwujudkan, yaitu titik koordinat 9,8S 119,4E; 9,8S 119,6E; dan 9,8S 119,2E. Titik koordinat 9,8S 119,2E menghasilkan analisis keekonomian terbaik dengan nilai NPV sebesar $1.610.050,29, IRR sebesar 21,71%, PBP selama 4,66 tahun dan LCOE sebesar 82,35 e/MWh. Perbandingan LCOE dengan pembangkit listrik lainnya juga dianalisis dalam penelitian ini. Hasil analisis sensitivitas didapatkan bahwa faktor besaran biaya pokok (BPP) dan faktor kapasitas merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini.

For thousands of years the world has relied on fossil energy as fuel and energy for life. The availability of fossil energy decreases all the time. On the other side, the world and Indonesia have energy reserves from the renewable energy sector, which is energy from ocean waves. One area that has ocean wave energy potential is the Sumba, East Nusa Tenggara and PLTGLs are very suitable for remote island areas. Eco Wave Power comes as PLTGL with technology that can work by itself in producing electrical energy from ocean waves under any conditions. Economic risk analysis is needed to obtain a feasibility study on the construction of a PLTGL. This research was conducted at four different points on the island of Sumba. Based on the calculation results obtained three of the four points that are feasible to be realized, namely the coordinate point 9.8S 119.4E; 9.8S 119.6E; and 9.8S 119.2E. The coordinate 9.8S 119.2E produces the best economic analysis with an NPV is $1,610,050.29, IRR is 21.71%, PBP for 4.66 years and LCOE is 82.35 e/MWh. Comparison of LCOE with other power plants was also analyzed. The results of the sensitivity analysis found that the principal cost factor (BPP) and capacity factor were the most influential factors in this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>