Ditemukan 91257 dokumen yang sesuai dengan query
Pandi
"Pengolahan sinyal fisiologis, seperti Photoplethysmography (PPG), memerlukan penguatan dan filter dalam rentang 0,4 hingga 5 Hz. Derau dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk gerakan otot, pernapasan, powerline interference, atau bahkan internal noise dari perangkat itu sendiri. Metodologi penelitian ini menggunakan perbandingan filter analog Butterworth 2nd-order, 4th-order dan 8th-order. Sinyal uji input berasal dari simulator SPO2 tipe MS100 Contect yaitu dengan parameter SPO2 diatur pada 96% 60 Beats Per Minute. Data dari simulator dibaca oleh sensor PPG standar, dan dirubah oleh internal Analog Digital Converter (ADC) pada Nucleo-F429ZI dan data ADC dikirim ke komputer menggunakan protokol UART. Data tersebut disimpan dalam format comma-separated values untuk berikutnya disimulasikan pada model desain filter dengan LTspice (Linear Technology Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis). Hasil penelitian menunjukkan Signal-to-Noise-Ratio Butterworth 8th-order yang paling rendah yaitu -0,077 dB sedangkan 4th-Order dan 2nd-Order secara berurutan -0,085 dB dan -0,089 dB
The processing of physiological signals, such as Photoplethysmography (PPG), necessitates amplification and filtering within the range of 0,4 to 5 Hz. Noise can stem from various sources, including muscle movements, respiration, interference from electrical grids, or even internal noise from the device itself. The methodology employed in this research utilizes analog Butterworth filters of 2nd-order, 4th-order, and 8th-order for comparison. The input test signal originates from an MS100 Contect SPO2 simulator with SPO2 parameters set at 96% and 60 Beats Per Minute. Data from the simulator is acquired by a standard PPG sensor and converted by the internal Analog-Digital Converter (ADC) on the Nucleo-F429ZI. The ADC data is then transmitted to the computer using UART protocol. The data is stored in comma-separated values format for subsequent simulation in the filter design model using LTspice (Linear Technology Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis).The research results indicate that the Signal-to-Noise Ratio of Butterworth 8th-order is the lowest at -0.077 dB, while the 4th Order and 2nd Order have values of -0.085 dB and -0.089 dB, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Cook, Charles E.
Boston : Astech Hoese, 1995
621.384 8 COO r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Oppenheim, Alan V.
Jakarta: Erlangga, 1997
302.23 OPP s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hendra Gunawan
"
ABSTRAKMakalah Tesis ini bertujuan untuk memberikan solusi pengendalian signaling storm pada jaringan seluler yang disebabkan oleh efek permintaan koneksi berulang karena gagal melakukan koneksi. Dari hasil pengukuran didapatkan 1% pelanggan dengan low balance telah menyebabkan 65% beban signaling di network. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan analisis statistic CDR dan performance counter dari network. Makalah Tesis ini menjelaskan mengenai bagaimana cara mengukur dampak dari signaling, parameter performance counter yang relevan, analisis signaling flow PDP context, dan GTP-C plane. Kemudian dibuat suatu solusi dengan menjebak traffic setelah melewati ambang batas kegagalan koneksi.
ABSTRACTThis thesis is aimed to provide simple yet usefull solution in order to manage signaling storm casued by repeated abnormal signaling due to balance insuffeciency. Meauserement proves 1% of low balance subscriber is causing 65% signaling load in network. Data collection is done by analyzing statistics of CDR (Call Data Record) and performance counters from network. The thesis is describing how to measure the impact from abnormal signaling, elaborating relevant performance counters, analyzing signaling flow of PDP context creation, analyzing GTP-C plane. The information hence is formulated to provide a solution by trapping the traffic after breaching connection failure attempt threshold."
2013
T38611
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rohiqum Noberta
"Pengaturan waktu sinyal adalah solusi terbaik untuk menghasilkan kinerja aliran lalu-lintas yang optimal berdasarkan ketersediaan Ruang Henti Khusus (RHK) dan pengontrol lampu lalu lintas menjadi sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang bersinyal berdasarkan analisis waktu sinyal, volume, derajat kejenuhan rata-rata, antrian, kapasitas, jumlah kendaraan henti, tundaan rata-rata dan optimasi ketersediaan ruang henti khusus (RHK) sepeda motor di setiap fase Jalan Boulevard BSD Tangerang Banten. Penghitungan untuk mendapatkan waktu sinyal dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengoptimalan Transyt-RHK yang terkandung dalam program komputer Transyt, dan kinerja yang dihasilkan dengan menggunakan program Transyt-RHK lebih kecil daripada penundaan yang dihasilkan oleh data lapangan. Rata-rata penundaan persimpangan data lapangan adalah 44,95 detik / smp, optimalisasi Transyt 16,27 detik / smp dan optimasi Transyt-RHK 12,98 detik /smp. Kesimpulan penelitian sistem lampu lalu lintas dengan Transyt-RHK lebih efektif dibandingkan dengan sistem lalu lintas konvensional (MKJI).
Signal timing is the best solution to produce optimal traffic flow performance based on the availability of the Advanced Stop Lines (ASL) and the traffic light controller becomes very important. The purpose of this study was to analyze the performance of signalized intersections based on analysis of signal time, volume, degree of average saturation, queuing, capacity, number of vehicle stops, average delay and optimization of motorcycle ASL in each phase of Jalan Boulevard BSD Tangerang Banten. Calculations to get the signal time can be done by utilizing the Transyt-ASL optimization contained in the Transyt computer program, and the performance produced using the Transyt-ASL program is smaller than the delay generated by field data. The average delay in crossing field data is 44.95 seconds/pcb, optimizing Transyt 16.27 seconds/pcb and optimizing Transyt-ASL 12.98 seconds/pcb. Conclusion research on traffic light systems with Transyt-ASL is more effective than conventional traffic systems (MKJI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Balmer, Leslie
London : Prentice-Hall, 1997
003 BAL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Phillips, Charles L.
Alabama: Prentice-Hall, 2003
515.723 PHI s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Julian, Michael
England: Longman, c1988
621.380 43 JUL c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer, Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.
This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz. This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch , controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51027
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Andi Fadila
"Rambu lalu lintas merupakan sebuah alat yang berada di area-area tertentu yang berisi peringatan, larangan, maupun petunjuk untuk para pengguna jalan. Rambu lalu lintas ini sangat penting untuk dipatuhi, karena jika dilanggar banyak dampak negatifnya, seperti kecelakaan, kemacetan, dan lainnya. Sistem peringatan rambu lalu lintas ini akan memberitahukan rambu lalu lintas yang ada dijalan secara real time dengan komunikasi secara nirkabel menggunakan RF Link Kit. Sistem ini mampu melakukan pengiriman, penerimaan, dan pengolahan dangan jarak maksimal 18 m. Pengiriman informasi pada sistem ini dapat diterima oleh 2 buah divais penerima. Interferensi pada sistem ini dapat dihindari dengan penempatan sebuah transmitter dengan jarak minimal 1 m terhadap transmitter lainnya. Sistem ini dapat digunakan sampai kecepatan 40 km/jam dengan jarak penerimaan sampai 10 m.
Traffic signs is a tool in the specific areas that contain a warning, prohibition, or instructions to road users. Traffic signs are important to be obeyed, if violated will have a negative impact, such as traffic accident, traffic jam, and other. Traffic signs warning system will inform traffic signs in real time with wireless communication using RF Link Kit. This system can sending, receiving, and processing with a maximum distance of 18 m. Transmission of information on this system is able to be accepted by 2 receiver device. Interference in this system can be avoided by placing a transmitter with a minimum distance 1 m from the other transmitter. This system can be used up to speeds of 40 km / h with a range up to 10 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47594
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library