Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rova Martika
"Latar belakang: Dalam konteks layanan kesehatan, hal ini khususnya berkaitan dengan pasien dan keluarganya. Pelayanan rumah sakit menunjukkan karakteristik unik yang dibentuk oleh kemajuan penelitian kesehatan, kemajuan teknologi di lingkungan rumah sakit, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Pelayanan rumah sakit akan menentukan kepuasan pelanggan yang terbentuk dari penilaian kinerja pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan serta ekspektasi yang dimiliki oleh pelanggan.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien rawatinap Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung.
Metodologi penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara variabel lingkungan, responsiveness, komunikasi dokter, komunikasi obat, dan kinerja perawat, terhadap kepuasan pasien dari November-Desember 2023.
Hasil penelitian: Berdasarkan uji statistik, ditemukan pengaruh terdapat hubungan yang signifikan antara responsiveness, komunikasi dokter dan kinerja perawat terhadap kepuasan pasien di RS Graha Husada Bandar Lampung. Hasil analisis multivariat juga diketahui bahwa yang memiliki hubungan kuat terhadap kepuasan pasien adalah komunikasi dokter dan variabel kinerja perawat, namun dari kedua variabel tersebut variabel yang memiliki hubungan paling kuat terhadap kepuasan pasien adalah komunikasi dokter.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara responsiveness, komunikasi dokter dan kinerja perawat terhadap kepuasan pasien di RS Graha Husada Bandar Lampung serta yang memiliki hubungan paling kuat terhadap kepuasan pasien adalah komunikasi dokter. Artinya dengan meningkatnya komunikasi dokter terhadap pasien maka dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Background: In the context of healthcare, this is particularly relevant to patients and their families. Hospital services exhibit unique characteristics shaped by advances in health research, technological advances in the hospital environment, and the socio-economic conditions of the surrounding community. Hospital services will determine customer satisfaction which is formed from the assessment of service performance felt by customers and the expectations held by customers.
Objective: This study aims to determine the factors that influence the satisfaction of inpatients at Graha Husada Hospital in Bandar Lampung.
Methode: This research uses a quantitative approach with a cross sectional design with the aim of determining the direct and indirect influence and magnitude of environmental variables, responsiveness, doctor communication, drug communication, and nurse performance, on patient satisfaction from November-December 2023.
Results: Based on the statistical tests, a significant relationship was found between responsiveness, doctor communication, and nurse performance with patient satisfaction at Graha Husada Hospital in Bandar Lampung. Multivariate analysis results also revealed that the variables with a strong association with patient satisfaction are doctor communication and nurse performance. However, among these variables, doctor communication has the strongest correlation with patient satisfaction
Conclusion: There is a significant relationship between responsiveness, doctor communication, and nurse performance with patient satisfaction at Graha Husada Hospital in Bandar Lampung. Moreover, the factor that has the strongest correlation with patient satisfaction is doctor communication. This means that an improvement in communication between doctors and patients can enhance patient satisfaction. It means that with improved communication between doctors and patients, patient satisfaction can be increased.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Nazhifah
"Tesis ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen NAURAH untuk mengukur kepuasan pasien serta menganalisis kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan rawat inap Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso menggunakan metode servqual dan importance performance analysis (IPA). Penelitian ini bersifat kuantitatif dan deskriptif-analisis. Penelitian ini diikuti oleh 100 responden yang mengisi kuesioner kepuasan berdasarkan teori Servqual dan instrumen NAURAH. Hasil penelitian menunjukkan reliabilitas dan validitas intrumen NAURAH dan pasien Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso merasa puas dengan pelayanan di rumah sakit tersebut. Berdasarkan analisis IPA, ada aspek empati dari servqual yang mesti diperhatikan, dan aspek understanding dan respect dari instrumen NAURAH yang perlu dikembangkan. Kemudian Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso telah mempraktikkan Total Quality Management. Untuk mengembangkan empati, digunakan matriks PDCA yang mengikutsertakan aspek TQM.

This thesis aims to test the validity and reliability of the NAURAH instrument for measuring patient satisfaction and analyzing patient satisfaction with the quality of inpatient health services at Mitra Medika Bondowoso Hospital using the servqual and importance performance analysis (IPA) methods. This research is quantitative and descriptive-analytic. This research was attended by 100 respondents who filled out a satisfaction questionnaire based on Servqual theory and the NAURAH instrument. The research results showed the reliability and validity of the NAURAH instrument and that patients at Mitra Medika Bondowoso Hospital were satisfied with the services at the hospital. Based on the IPA analysis, there is an empathy aspect of servqual that must be considered, and an understanding and respect aspect of the NAURAH instrument that needs to be developed. Then Mitra Medika Bondowoso Hospital has practiced Total Quality Management. To develop empathy, the PDCA matrix is used which includes TQM aspects."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Indramurti
"Kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang merefleksikan perasaan individu terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun dari berbagai aspek (facet) pekerjaannya. Tingginya angka turnover dapat diindikasi karena rendahnya kepuasan kerja. Menurut data turnover di RS Hasanah Graha Afiah pada tahun 2012 angka turnover sebesar 36,7%, tahun 2013 sebesar 39%, dan s.d Oktober 2014 sebesar 34%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja perawat rawat inap di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah Depok. Desain yang digunakan pada penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di ruang rawat inap sebanyak 64 orang. Instrumen penelitian menggunakan Job Satisfaction Survey (JSS) Spector.
Hasil penelitian menunjukkan persentase kepuasan kerja perawat 84,4%, persentase tingkat kepuasan tinggi terhadap gaji 59,4%, kesempatan promosi 67,2%, supervisi 76,6%, fringen benefits 60,9%, contingent rewards 57,8%, kondisi perusahaan 64,1%, rekan kerja 57,8%, tipe pekerjaan 96,9%, dan komunikasi 54,7%. Pada penelitian ini variabel umur mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja perawat.

Job satisfaction is an attitude variables that reflect individual feelings toward his work as a whole or of the various aspect (facet) job. The high rate of turnover may be indicated because of the low job satisfaction. Turnover rate at Hasanah Graha Afiah Hospital amounted to 36,7% in 2012, 39% in 2013, and 34% up to October 2014.
This study aims to describe the level of inpatient nurse job satisfaction in Hasanah Graha Afiah Hospital. This is a descriptive study using cross sectional approach. The population was all nurses in the inpatient unit of 64 people. The research instrument used job satisfaction survey (JSS) develop by Spector.
The result show the percentage of nurse job satisfaction was 84,4%. Spesifically the satisfaction rate for salary was 59,4%, promotion opportunities 67,2%, supervision 76,6%, fringen benefits 60,9%, contingent rewards 57,8%, company condition 64,1%, coworker 57,8%, job type 96,9% and communications 54,7%. In this study, age variable has a significant relationship with job satisfaction of nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S62399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widowati
"Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada adalah rumah sakit swasta di daerah Pondok Cabe dengan jumlah kunjungan rawat jafan dari tahun ke tahun meningkat. Untuk rmengetahui kualirns pelayanan salah satunya perlu dilakukan survei kepuasan yang belum pernah dijalankan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan Poliklinik Spesialis Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Cara. Jenis (69,61 %). Lama waktu tempuh responden dari tempat tinggal ke rumah sakit sebagian besar?: 30 menit 55,58 %, dan cara pembayaran cash 93,5 %. Faktor karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama waktu tempuh dan cara bayar tidak ada yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan. Dimensi kepuasan wujud (tangible) merupakan dimensi kepuasan yang paling basar responden menyatakan kurang puas (90,39%). Yang merupakan prioritas utama untuk perbaikan pelayanan (kuadran A dalarn diagram kartesius) adalah faktor dokter datang tepa!waktu, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa, dokter segera datang saat dibutuhkan, dokter memeriksa tidak terburu buru, kondisi peralatan pemeriksaan rnenimbulkan rasa arnan dokter mernperlakukan pasien dengan penuh perhatian paslen memperoleh cukup waktu untuk bertanya kepada dokter, dokter memberikan waktu untuk konsultasi, perawat memherikan pelayanan tanpa membedakan pesien, we yang bersih. Disarankan kepada rumah sakit terutama manajemen untuk memperbaiki faktor-faktor yang berda peda kuadran A

Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada is a hospital in Pondok Cabe area which has significant increase of patient each year. In order to determine the quality on service of this hospital, survey on satisfaction needs to be applied to this hospital which has never been applied before. The aim of this research is to obtain the character of patient regarding to the age. gender occupation) education, and payment This cross sectional research used primary data which collected from 385 specialist clinical patient and has been analyzed using hospital and payment have no significant relation related to the satisfaction respondent who satisfied is 9,6% and not satisfied 90,39%, at dimension respondent satisfied 16,88%, and not satisfied 83 12 assurance satisfied is 18,7 could not satisfied 81,30 %, emphatic dimension satisfied 21,30% and not satisfied 78,70 5, tangible satisfied 9,61 %and not satisfied 90,39 %. Regarding to the Cartesian diagrams, the components lying in A quadrants are The doctors come on time, patients wait in short time, doctors arrive immediately when they are needed, doctors diagnose un hurry, equipment condition is safedoctors treat and take attention to patients and patients have enough time for discussion, doctors provide time for consultation, nurses service patients in same conditions, Toilet is in clean condition. Regarding to the result the Bhineka Bakd Husada hospital management shall improve al1 factors that stay in A quadrant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheine Indira Putrie
"Latar belakang: Lamanya waktu tunggu pemulangan pasien di rumah sakit Mitra Husada Pringsewu menyebabkan belum tersedia kamar perawatan pada saat pasien membutuhkan rawat inap. Hal ini memacu untuk menjadikan percepatan pemulangan pasien rawat inap sebagai salah satu program kerja tahun 2022. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran proses pemulangan rawat inap, mengukur tahapan proses, menganalisis faktor yang memengaruhi waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap, dan memberikan usulan perbaikan dengan pendekatan Lean Six Sigma yang berfokus menciptakan aliran lancar produk sepanjang proses, menghilangkan semua jenis pemborosan, mencapai nol kesalahan, dan menghilangkan variasi. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif, desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif pada 284 sampel. Hasil: Diperoleh total waktu adalah 441,6 menit (7,36 jam) dengan waktu proses administrasi rumah sakit 385,8 menit (6,43 jam) dan waktu pasien menunggu dijemput 55,8 menit. Aktivitas value added sebesar 282 menit (4,7 jam) atau 63,9% dan aktivitas non-value added sebesar 159,6 menit (2,66 jam) atau 36,1%. Ditemukan waste sebesar 157,9 menit (2,63 jam) yang apabila dihilangkan akan memotong lead time menjadi 283,7 menit (4,73 jam). Kesimpulan: Faktor-faktor yang memengaruhi waktu pemulangan pasien rawat inap adalah jumlah, uraian tugas, budaya kerja sumber daya manusia, metode atau alur proses berupa kebijakan atau SPO, sistem manual atau berbasis IT, sistem komunikasi internal RS dan kepada pasien, mesin, dan desain ruangan. Methode dan Man adalah faktor yang paling berpengaruh. Diperlukan upaya perbaikan dengan standarisasi kerja, pemerataan aktifitas petugas, manajemen visual, bed management system, penyediaan ruang tunggu, dan pembaruan SIMRS dengan teknik error proofing.

Background: Long lead time of inpatient discharge at the Mitra Husada Pringsewu hospital causes unavailable room when the patient requires hospitalization. This spurs the acceleration of inpatient discharge as one of work programs in 2022. Aim: This study aims to describe the process, measure the stages of the process, analyze the factors that affect the waiting time, and provide suggestions for improvement using Lean Six Sigma approach focuses on creating a smooth flow, eliminating all types of waste, achieving zero errors, and eliminating variation. Methods: This research is descriptive observational with cross sectional study design using quantitative and qualitative approaches in 284 sampels. Results: Result shows that total time was 441.6 minutes (7.36 hours) with the hospital administration process time 385.8 minutes (6.43 hours) and the waiting time for the patient to be picked up 55.8 minutes. Value added activities are 282 minutes (4.7 hours) or 63.9% and non-value-added activities are 159.6 minutes (2.66 hours) or 36.1%. The wastes total time are 157.9 minutes (2.63 hours) and if removed would cut the lead time to 283.7 minutes (4.73 hours). Conclusions: Factors that affect are number, job descriptions, work culture of human resources, methods or process flow of policies or SOPs, manual or IT-based systems, internal hospital communication systems and to patients, machines, and hospital designs. Method and man are the most influential factors. Improvement efforts are needed by standardizing work, distributing officer activities, visual management, bed management systems, providing waiting rooms, and updating SIMRS with error proofing techniques."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Sangha Mitta
"Grafik Barber-Johnson digunakan untuk menghitung nilai efisiensi rawat inap dengan menggunakan parameter Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (aLOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO). Ruang rawat inap kelas perawatan general memiliki nilai BOR harian terendah dibanding kelas perawatan lain yang ada di Rumah Sakit Mayapada Tangerang pada Triwulan I-III tahun 2022. Selain itu, nilai BOR setiap bulannya tidak memenuhi nilai ideal Barber-Johnson dan ada beberapa bulan nilai aLOS yang juga di bawah standar nilai ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan desain kuantitatif untuk perhitungan efisiensi penggunaan tempat tidur menggunakan pendekatan Barber-Johnson, dan kualitatif untuk melihat faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi tersebut. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan nilai BOR dan TOI setiap bulan serta triwulan I-III tidak memenuhi nilai ideal BOR (75-85%) dan TOI (1-3 hari) teori Barber-Johnson. Nilai aLOS Januari, Juni, Juli, Agustus, dan triwulan III tidak memenuhi nilai ideal aLOS (3-12 hari) Barber-Johnson. Nilai BTO dari periode triwulan I-III mencapai 27.21 kali. Berdasarkan hasil wawancara informan berupa perawat, kepala departemen rawat inap, dan unit RMIK di Rumah Sakit Mayapada ditemukan faktor permintaan tempat tidur yang rendah di kelas perawatan general sehingga mempengaruhi nilai efisiensi kelas perawatan tersebut. Sementara itu, untuk faktor sarana dan fasilitas, tenaga kesehatan, pasien pulang atas permintaan sendiri, dan pasien yang dirujuk atau dipindahkan tidak memiliki pengaruh besar terhadap nilai efisiensi.

The Barber-Johnson Graphic is used to evaluate the value of inpatient efficiency using the indicators Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (aLOS), Turn Over Interval (TOI), and Bed Turn Over (BTO). The general inpatient room has the lowest daily BOR value compared to other classes at Mayapada Tangerang Hospital in Quarters I-III 2022. In addition, the monthly BOR value and there have been several months of aLOS values, which are also below the ideal value standard. This study uses a mixed-methods approach with a quantitative design to calculate the efficiency of using a bed using the Barber-Johnson approach and a qualitative design to find the factors that influence the value of this efficiency. The research results obtained show that the BOR and TOI values every month and quarters I–III do not meet the ideal values of BOR (75–85%) and TOI (1-3 days) of the Barber-Johnson theory. The aLOS values for January, June, July, August, and the third quarter do not meet the Barber-Johnson ideal aLOS values (3–12 days). The BTO value from the I-III quarter reached 27.21 times. Based on the results of interviews with informants in the form of nurses, heads of inpatient departments, and the health information unit at Mayapada Hospital, it was found that the demand for beds was low in the general care class, which affected the efficiency value. On the other hand, facilities, health workers, forced discharge patients, and referred or transferred patients do not have a big influence on the value of efficiency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosna Meutia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas layanan rawat inap dengan loyalitas pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden berjumlah 79 orang dan merupakan pasien yang telah melakukan rawat inap di pelayanan rawat inap Rumah Sakit Siloam Bogor minimal dua kali. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan melalui google form. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariate, bevariate (pearson chi-square), dan analisis multivariate (logistic regretion). Hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel karakteristik pasien sebagai variabel kontrol yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, sumber biaya pengobatan dengan loyalitas pasien. Variabel penghasilan, jarak tempat tinggal dan jumlah kunjungan memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pasien dengan p-value < 0.05. Terdapat hubungan yang signifikan juga antara tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty dengan loyalitas pasien dengan p-value 0.000 (<0.05). Jumlah kunjungan yang berulang merupakan variabel yang memiliki hubungan paling kuat dengan loyalitas pasien dengan OR 5.176.

This study aims to determine the relationship between quality of inpatient services and patient loyalty. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. Respondents were 79 people and were patients who had been hospitalized at the inpatient services of Siloam Hospital Bogor at least twice. Data collection by using a questionnaire conducted via google form. The data collected were analyzed using univariate, bevariate (Pearson chi-square) analysis methods, and multivariate analysis (logistic regretion). The results showed that there was no significant relationship between the variables patients characteristic as control variable of age, gender, education, employment status, sources of medical expenses and patient loyalty. The variables of income, distance of residence and number of visits have a significant relationship with patient loyalty with p-value <0.05. There is also a significant relationship between tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy with patient loyalty with p-value 0.000 (<0.05). The number of repeated visits is the variable that has the strongest relationship with patient loyalty with OR 5.176."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himala Azzahra Putri
"Waktu tunggu pasien Rawat Jalan Reguler RSUP Fatmawati masih melebihi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu le; 60 menit. Waktu tunggu menjadi faktor yang menyebabkan ketidakpuasan pasien pada pelayanan pasien rawat jalan. Pada bulan Desember tahun 2016, RSUP Fatmawati membuka pelayanan rawat jalan eksekutif bagi pasien BPJS di Instalasi Griya Husada. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator yang paling penting dan luas dalam mengukur kualitas dan hasil dari pelayanan kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan faktor kepuasan pasien BPJS pada pelayanan rawat jalan eksekutif di Instalasi Griya Husada RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 100 orang responden.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 95 pasien BPJS yang merasa puas pada pelayanan rawat jalan eksekutif di Instalasi Griya Husada RSUP Fatmawati. Adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah tangibles OR=11,2 dan nilai p=0,024. Oleh sebab itu, rumah sakit disarankan untuk melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang ada di pelayanan rawat jalan eksekutif.

Waiting times on regular outpatient at Fatmawati Central Hospital still exceeds minimun healthcare service standard le 60 minute . Waiting times can becontributing factor influence outpatient dissatisfaction. In December 2016, Fatmawati Central Hospital opened excevutive outpaient for BPJS patients. Patient satisfaction can be one of the indicators for measurement health care service and evaluation.
The purpose of this research is to know determinant factor on BPJS patient satisfaction in Griya Husada executive outpatient at Fatmawati Central Hospital 2018. This research uses cross sectional design with questionnare based on likert scale from 100 respondent.
The result shows that patient satisfaction on BPJS patient is 95. Factor that influence patient satisfaction is tangibles OR 11,2 and p value 0,024 . Therefore, it is important for Fatmawati Central Hospital to improve in facilities and infrastructure in executive outpatient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theryoto
"ABSTRAK
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menyebabkan peningkatan kunjungan pasien IGD dan
angka pasien boarding sehingga terjadi penumpukan (stagnasi) pasien di IGD. RSUD Koja telah menerapkan
manajemen tempat tidur dalam rangka mereduksi waktu boarding pasien IGD tetapi belum optimal, sehingga
dilakukan upaya untuk membantu mereduksi waktu boarding pasien IGD ke rawat inap dalam rangka perbaikan
yang berkelanjutan sesuai prinsip lean thinking. Penelitian operasional ini mencakup intervensi dengan siklus
PDCA (plan, do, check, action). Hasil penelitian menunjukkan penerapan lean thinking dapat mereduksi waktu
boarding pasien IGD ke rawat inap dari rata-rata 4 jam 45 menit 18 detik (34,92 %) menjadi 3 jam 25 menit 59
detik (68,25 %) dan menurunkan aktivitas non value added sebesar 2,02% (dari 93,16% menjadi 91,14%).
Delapan jenis waste yang teridentifikasi dapat dieliminasi kecuali waste jenis waiting. Dalam rangka perbaikan
yang berkelanjutan selanjutnya manajemen tempat tidur perlu ditetapkan sebagai persyaratan standard kerja
untuk menuju waktu boarding rata-rata menjadi 1 jam 45 menit 45 detik dengan aktivitas non value added
kurang dari 89,83% di masa mendatang.

ABSTRACT
The implementation of the National Health Insurance Program (Program JKN) affects the increased number of
patients to emergency unit and boarding patients that resulting crowding in the emergency unit. Koja Hospital
has implemented bed management in order to reduce the boarding time of emergency unit patients but has not
succeeded, so an effort to help reducing the boarding time of emergency unit patients to inpatient in order to
continuous improvement was done using the lean thinking principle. This research uses operational research
method and intervention with PDCA (Plan, Do, Check, Action) cycle. The study revealed that lean thinking
approach could reduce the boarding time of emergency unit patients to hospitalization from the average of 4
hours 45 minutes 18 seconds (34.92%) to 3 hours 25 minutes 59 seconds (68.25%) and decrease the activity of
non value added at 2.02% (from 93.16% to 91.14%). Eight types of waste identified can be eliminated except
waiting. In order to continuous improvement, bed management should be set as standardized work for the goal
of average boarding time of 1 hour 45 minutes 45 seconds with non value added activities less than 89.83% in
the future."
2017
T47701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juharma Zanira
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di poliklinik RS Kartika Husada Setu ini membahas hubungan
persepsi tentang bauran pemasaran dengan kepuasan dan word of mouth pada pasien umum ,
yang dinilai penulis penting dilakukan untuk acuan rumah sakit dalam menetapkan strategi
pemasaran. Penelitian dilakukan dengan disain kuantitatif, metode survei dan pendekatan
crossectional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas persepsi pasien tentang
product baik sebesar (64,2%) ,persepsi pasien tentang price kurang baik sebesar (58,8%) ,
persepsi pasien tentang place baik sebesar (60,1%), persepsi pasien tentang promotion baik
sebesar (54,7%), persepsi pasien tentang people baik sebesar (56,8%), persepsi pasien tentang
physical evidence baik sebesar (62,2%), persepsi pasien tentang process baik sebesar
(55,4%), pasien yang puas sebesar (58,8%) dan pasien melakukan word of mouth sebesar
(56,1%). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi pasien tentang product
(p=0,604), place (p=0,016), people (p=0,019), physical evidence (p=0,042) dengan kepuasan
pasien dan tidak ada hubungan antara price (p=0,528), promotion (p=0,225), dan process
(p=0,202) dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara
kepuasan pasien dan word of mouth (p=0,044). Hasil penelitan menunjukkan physical
evidence memiliki hubungan paling kuat dengan kepuasan pasien (p=0,048). RS Kartika
Husada Setu perlu memperhatikan aspek bauran pemasaran product, place, people, dan
terutama physical evidence.

ABSTRACT
Research conducted in polyclinic RS Kartika Husada Setu discusses the relationship of
perception about the marketing mix with satisfaction and word of mouth in general patients,
which assessed the author is important for hospital reference in setting marketing strategy.
The research was conducted by quantitative design, survey method and cross-sectional
approach. Based on the result of the research, it is known that the majority of patient
perception about good product is (64,2%), patient perception about price less good (58,8%),
patient perception about good place (60,1%), patient perception about promotion good
(54,7%), patient perception about good people (56,8%), patient perception about physical
evidence either (62,2%), patient perception about good process (55,4%), patient Satisfied
(58,8%) and patient do word of mouth (56,1%). The result showed that there was correlation
between patient perception about product (p = 0,604), place (p = 0,016), people (p = 0,019),
physical evidence (p = 0,042) with patient satisfaction and no relation between price (p =
0,528 ), Promotion (p = 0,225), and process (p = 0,202) with patient satisfaction. The results
also showed there was a relationship between patient satisfaction and word of mouth (p =
0.044). The results showed physical evidence had the strongest relationship with patient
satisfaction (p = 0.048). RS Kartika Husada Setu needs to pay attention to the marketing mix
of product, place, people, and especially physical evidence"
2016
T47753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>