Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singapore: springer, 2019
572.7 ENZ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neilands, J.B.
New York: John Wiley & Sons, 1955
612.015 1 NEI o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Protein hydrolysate was prepared from Paddy (Volvariella volvaceae
) mushroom. Hydrolysis uses commercially protease available Protamex ? with enzyme concentration of 0.1% (w/w). Hydrolysis was performed at three different temperatures (room temperature, 40 °C, and 50 °C) with different incubation periods (60, 90, and 120 minutes). Enzyme inactivation was done in 90 °C for 3 minutes. Yield and degree of hydrolysis ranged from 94.76% to 99.55% and
19.06% to 24.59%. Protein solubility was about 89?11,8%. The longer time of hydrolysis, the darker the color of protein hydrolysate. Protein hydrolysate which has hydrolysis at 50 °C for 120 minutes has the highest protein yield and the best sensory properties: 4.76 (taste liking), 3.68 (aroma liking), and 4.56 (overall liking). However, this protein hydrolysate has the potential for application as an ingredient in formulated diets."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Jember. Fakultas Teknologi Pertanian], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Enzyme catalysis is a topic of fundamental importance in organic, bio-organic and medicinal chemistry. This new edition of a very popular textbook provides a concise introduction to the underlying principles and mechanisms of enzyme and coenzyme action from a chemical perspective.
Whilst retaining the overall structure of the first edition, preliminary chapters describe the basic principles of enzyme structure and catalysis moving through to detailed discussions of the major classes of enzyme processes in the later chapters, the book has been thoroughly updated to include information on the most recent advances in our understanding of enzyme action. A major feature of the second edition is the inclusion of two-colour figures of the active sites of enzymes discussed in the text, in order to illustrate the interplay between enzyme structure and function. Problems, with outline answers, at the end of each chapter give the student the chance to the check their understanding of the material."
Oxford, UK: Blackwell , 2004
e20394202
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, 1991
572.7 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Inda Mapiliandari
"ABSTRAK
Pululanase (Pululan 6-glukanohidrolase, EC 3.2.1.41) adalah debranching enzyme yang spesifik memotong ikatan α-1,6 dalam pululan, pati, amilopektin, dan glikogen. Enzim ini sangat penting di industri pati yang memproduksi sirup glukosa atau maltosa. Kombinasi pululanase dengan glukoamilase atau β-amilase dalam sakarifikasi pati akan meningkatkan konsentrasi glukosa atau maltosa, mempercepat sakarifikasi dan mengurangi penggunaan glukoamilase atau β -amilase.
Mikroorganisme penghasil pululanase masih relatif sedikit, sehingga memungkinkan untuk mengeksplorasi sumber mikroorganisme lainnya, di antaranya adalah mikroba yang terdapat atau hidup dalam jaringan vascular tanaman. Mikroorganisme endofit ini diduga sebagai sumber potensial penghasil enzim. Eksplorasi mikroorganisme endofit dilakukan terhadap 16 tanaman penghasil karbohidrat non biji koleksi Kebun Raya Bogor dan Kebun Plasma Nutfah Puslitbang Bioteknologi, Cibinong. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan mikroorganisme endofit lokal (indigenous) penghasil pululanase dan mengetahui sifat-sifat enzim yang dihasilkannya.
Penelitian diawali dengan melakukan isolasi mikroorganisme yang dilanjutkan dengan seleksi mikroorgansime penghasil pululanase , produksi dan pemekatan enzim serta karakterisasi pululanase yang dihasilkan. Seleksi mikroorganisme penghasil pululanase dilakukan secara bertahap, diawali pada medium padat menggunakan dekstran T-10, tepung beras ketan atau pululan sebagai sumber karbon dan energi. Seleksi selanjutnya dilakukan dalam medium cair.
Dan kegiatan di atas, berhasil diisolasi sebanyak 76 mikroba endofit yang terdiri dari 39 bakteri dan 37 kapang. Di antara 39 bakteri, sebanyak 15 isolat menghasilkan enzim pada dekstran T-10, dan hanya 9 di antaranya menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Di antara 37 kapang, sebanyak 21 isolat dapat menghasilkan enzim pada dekstran T-10 dan 23 isolat menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Namun hanya 16 di antara isolat yang menghasilkan enzim pada dekstran T-10, juga menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Sebanyak 7 isolat kapang hanya menghasilkan enzim perombak tepung beras ketan raja tetapi tidak menghidrolisis dekstran T-10. Adanya aktivitas enzim pada dekstran T-10 dan tepung beras ketan menunjukkan kemungkinan adanya enzim amilase termasuk debranching enzyme.
Dan keseluruhan isolat bakteri dan kapang penghasil enzim perombak dekstran T-10, telah terjaring 9 isolat penghasil enzim pada pululan. Hasil seleksi kultur cair terhadap 9 isolat tersebut diperoleh isolat ICSo.4 penghasil pululanase yang spesifik memutus ikatan α -1,6 dalam pululan. Maltotriosa terdeteksi sebagai produk akhir hidrolisis pululan. Enzim ini memiliki aktivitas sebesar 42,34 x10-3 unit /mL. dan stabil selama penyimpanan 21 hari pada 4 °C.
Penambahan amonium sulfat 0 - 70% mampu memekatkan enzim sebesar 1,05 kali. Pululanase dari ICSo.4 yang telah dipekatkan aktif pada pH dan suhu optimum 4,0 dan 50 °C , serta stabil pada pH 4,5 - 5,5 dan suhu 30 - 40 °C. Kation Mn2+ mampu meningkatkan aktivitas enzim. Namun demikian elektroforesis filtrat enzim menunjukkan adanya 6 pita protein. Nilai Im terhadap pululan dan V°,o. pululanase berturut-turut adalah 27,8 mg/mL dan 0,81 mg/mL/menit. Pululanase dari isolat ICSo.4 ini ternyata juga dapat menghidrolisis amilopektin, glikogen, amilosa, dan soluble starch

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindiyah
"Pembentukan senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol telah dilakukan dengan bantuan biokatalis enzim peroksidase dan hidrogen peroksida. Enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) adalah salah satu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi dan termasuk dalam kelas oksidoreduktase, yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen, seperti senyawa fenolik. Reaksi ini akan menghasilkan radikal fenoksi yang akan mengalami reaksi kopling sehingga dihasilkan dimer fenolik. Enzim peroksidase yang digunakan berasal dari horseradish yang mempunyai aktivitas spesifik 100 U/mg. Hasil reaksi eugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning kecoklatan dengan berat 1,8765 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0755 g (1,90%) dengan titik leleh 105-1080C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GCMS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer eugenol yaitu dehidrodieugenol dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,39 menit dengan luas area 33,38% dan hasil pengukuran dengan polarimeter menghasilkan sudut putar spesifik [ α ]25 D = + 75.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5). Sedangkan hasil reaksi isoeugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning dengan berat 1,9924 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0802 g (2,02%) dengan titik leleh 118-120˚C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GC-MS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer isoeugenol yang merupakan senyawa turunan lignan, yaitu senyawa licarin A dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,52 menit dengan luas area 10,48%. Hasil pengukuran dengan polarimeter menunjukkan adanya sifat optis aktif pada senyawa hasil reaksi dengan sudut putar spesifik [ α ]25 D = - 85.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi
"Berawal dari terjadinya krisis sumber daya tetapi ingin mendapatkan bangunan yang berkualitas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, maka diperlukan suatu perubahan dalam desain, metoda dan material sehingga menghasilkan suatu konstruksi yang unggul dengan biaya yang lebih rendah. Pendekatan yang dipakai adalah suatu pendekatan yang terorganisasi dan kreatif dimana bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengoreksi biaya yang tidak perlu atau elemen yang tidak mempunyai fungsi. Dasar dari biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan jaminan kualitas, kegunaan serta model arsitektur yang diinginkan oleh pemilik dan konsumen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Anggarawati
"Sampai saat ini limbah dari industri pengolahan rumput laut hanya digunakan untuk pupuk padahal masih cukup memiliki kandungan selulosa dan berpotensi menjadi bahan baku biofuel. Limbah pengolahan rumput laut dari daerah Pameungpeuk, Garut, ditemukan memiliki kadar selulosa dan lignin sebesar 18,83% dan 15,625% pergramnya. Sebelum limbah siap digunakan untuk substrat dilakukan proses pretreatment menggunakan H2SO4 terlarut untuk menghilangkan lignin dan meningkatkan aksesibilitas enzim selulase ke selulosa dengan variasi konsentrasi H2SO4 terlarut sebesar 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% (v/v). Limbah yang telah dipretreatment tersebut dijadikan substrat untuk memproduksi enzim selulase menggunakan isolat bakteri laut SGS 2609 milik BBP4B-KP yang telah diisolasi dari rumput laut Sargassum Sp. Fermentasi hidrolisis limbah oleh bakteri isolat SGS 2609 dilakukan selama 7 hari. Kondisi optimum untuk produksi enzim selulase dari bakteri isolat SGS 2609 ini yaitu dengan substrat limbah yang dipretreatment H2SO4 0,5% pada hari ke-4 dengan aktivitas selulase sebesar 0,0549 U/ml dan aktivitas spesifik sebesar 0.011 U/mg.

Waste from seaweed industry currently used as a fertilizer when the waste still contains celluloses and also has potential use as raw material for biofuel. Seaweed waste from industry in Pameungpeuk, Garut, contained celluloses dan lignins in the waste 18,83% and 15,625%, respectively. Before the waste is ready to be used, the pretreatment step using dilute-surfuric-acid was used for breaking down the lignin and increasing the accessibility of cellulase enzyme to cellulose using variance of concentrations 0,5%; 1%; 1,5%; and 2% (v/v). The pretreated seaweed waste then used as substrate for producing cellulase enzyme from isolate bacteria SGS 2609 BBP4B-KP which has been isolated from seaweed Sargassum sp. The fermentation time took approximately 7 days. The optimum condition for producing cellulase enzyme from isolate SGS 2609 was using seaweed waste pretreated with H2SO4 0,5% as substrate on the 4th day of fermentation, with the cellulose activity 0,0549 U/ml and the specific activity 0,011 U/mg"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>