Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Razky Faisal Aziz
"Sistem tata kelola antariksa merupakan aglomerasi dari kebijakan, institusi, dan aspek normatif lainnya dalam rangka mengatur seluruh kegiatan manusia di luar angkasa. Struktur yang membentuk sistem tata kelola antariksa mulai disusun pada pertengahan abad ke-20. Pembentukan sistem tata kelola antariksa dilakukan sebagai respon terhadap mengatur aktivitas eksplorasi luar angkasa yang mulai dilakukan oleh beberapa aktor. Dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi dan aktivitas manusia di luar angkasa terus meningkat. Namun perkembangan aktivitas tersebut tidak diikuti oleh perkembangan struktur tata kelola antariksa yang masih memiliki struktur yang serupa dengan penyusunannya pada pertengahan abad ke-20. Tulisan ini akan mengeksplorasi terjadinya stagnasi dalam perkembangan sistem tata kelola antariksa. Tulisan akan menekankan fokus pada permasalahan dan hambatan yang terjadi dalam proses perkembangan kebijakan tersebut. Literatur yang dibahas pada tulisan ini secara keseluruhan akan menilik mengenai sistem tata kelola antariksa dan faktor penghambatnya seperti isu keamanan, konflik kepentingan antar negara, dan kelemahan pada struktur institusional. Setelah membahas mengenai persebaran tema dalam literatur, tulisan ini akan menyusun konsensus dan perdebatan terhadap literatur yang dibahas dan juga refleksi mengenai konteks dari literatur tersebut. Terakhir tulisan ini akan menyimpukan sintesis yang mencakup poin utama yang didapat dari keseluruhan literatur. Tulisan ini diharapkan dapat menggerakan urgensi diskursus luar angkasa dalam ilmu hubungan internasional sebagai arena interaksi baru bagi negara-negara di dunia.

Outer space governance is an agglomeration of policies, institutions and other normative aspects in order to regulate all human activities in space. The structures that make up the outer space governance system began to be constructed in the mid-20th century. The formation of the outer space governance system was carried out in response to regulate increasing number of space exploration activities that began to be carried out by countries. Technological advancement and human activities in space continued to increase over time. However, the development of these activities has not been followed by the development of the space governance structure, which still has a similar structure to its preparation in the mid-20th century. This paper will explore the stagnation in the development of outer space governance system. The paper will emphasize the focus on the problems and obstacles that occur during the process of policy development. The literature discussed in this paper will place focus at the space governance system and its constraining factors such as security issues, conflicts of interest between states, and weaknesses in institutional structures. Furthermore, this paper will organize the consensus and debates based on the literature discussed as well as reflections on the context of these literatures. Finally, this paper will conclude with a synthesis that includes the main points derived from the entire literature. Hopefully, the creation of this paper would lead to the increase space discourse urgency in international relations study as a new arena of interaction for countries in the world."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Mufrizon
"Tesis ini membahas pembentukan ruang yang berbasis kinestetik anak usia dini sebagai landasan utama dalam pertumbuhan anak normal salah satunya ditunjukan dengan kemampuan gerak dasar yang terus berkembang dan meningkat sebagai bentuk dari kecerdasan kinestetik sang anak.
Indonesia telah memasukan pendidikan anak usia dini ke dalam sistem pendidikan nasional, dan ketika melakukan survey terhadap pendidikan ini di sebuah lingkungan didapati bahwa "ruang" untuk melakukan aktifitas kinestetik terlihat tidak memadai. Dari dua kondisi tersebut penelitian ini dilakukan sebagai bentuk dasar untuk melakukan intervensi arsitektural dalam pembentukan ruang yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar sebagai salah satu unsur dari kecerdasan knestetik. Kondisi tersebut memicu pertanyaan kunci yang dimunculkan yaitu seberapa jauh lingkungan mendukung kegiatan ini serta bagaimana lingkungan menyediakan ruang yang dapat mewadahi kegiatan pengembangan kecerdasan gerak bagi anak.
Pergerakan makna dari kinestetik menjadi kinesphere dan kinesthetic space merupakan titik tolak awal pengembangan desain yang didasari dari kumpulan gerak dasar yang diubah menjadi katalog yang dapat dikombinasikan menjadi ruang tempat bermain yang dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik. Kinesphere atau ruang gerak kinematik anak menjadi menarik begitu terkait dengan lingkungan dimana dia beraktivitas, penciptaan ruang mereka menjadi unik karena setiap individu mempunyai bentuk yang sangat berbeda dalam memahami, beradaptasi serta "bermain" dengan lingkungannya.
Permainan yang terkait dengan perkembangan kinestetik merupakan sebuah keunikan didukung hasil analisis dalam bentuk jumlah kombinasi gerak yang sangat banyak. Kine_Ludo dijadikan tema dari tesis perancangan sesuai katalog yang akan dikembangkan sebagai bentuk permainan dangan menggunakan bidang bidang yang kemudian terkait dengan kinestetik anak usia dini.

This thesis discusses the formation of early-childhood-kinesthetic-based space as a milestone in the growth of normal children which is shown by the ability of the basic movement that continues to grow and develop as a form of kinesthetic intelligence of the child.
Indonesia has included early childhood education into the national education system. An early survey of education in a community found that the 'space' to perform kinesthetic activity does not seem adequate. From these two conditions this research was conducted as a basic architectural form to intervene the formation of space that can improve gross motor skills as one element of the kinesthetic intelligence. These conditions trigger the key questions being raised which are how far the environment supports these activities and how the environment provides a space that can facilitate the activities of the development of motion intelligence for children.
The shift of meaning from kinesthetic to kinesphere and kinesthetic space is the starting point of the initial design development based on a collection of basic motion which converted into a catalog that can be combined into a play space that can enhance kinesthetic intelligence. Kinesphere or cinematic space for children is basically fascinating topic that have strongly connected with the place where the children doing their activity, their creation of space are completely unique because each individual has a very different form in understanding, adapting and "play" with their environment.
The game related with the kinesthetic development is unique supported by the results of the analysis in the form of highly variants combination of motion. Kine_Ludo used as appropriate theme of the thesis design catalogs that will be developed as a form of the game using the geometric elements associated with the kinesthetic early childhood.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29705
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wassenbergh, Henri A.
Dordrecht ; Boston: Martinus Nijhoff, 1991
341.46 WAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Luciane
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai penerapan sistem penganggaran dengan pendekatan prinsip beyond budgeting pada PT. X Indonesia sebagai bentuk reaksi atas tidak fleksibelnya anggaran tradisional tahunan yang dilakukan sebelumnya juga proses pengambilan keputusan yang sering dilakukan secara sentralisasi oleh kantor pusat di Chicago,Amerika Serikat dan oleh kantor pusat Indonesia. Pembahasan mengenai penerapan beyond budgeting ini menunjukkan bahwa beyond budgeting tidak meninggalkan fungsi anggaran tersebut yaitu fungsi perencanaan,fungsi koordinasi,fungsi pengendalian dan fungsi evaluasi kinerja karena fungsi tersebut tetap ada tanpa adanya proses anggaran tetapi tergantikan oleh alat pengukur lain yaitu KPI berdasarkan balance scorecard dan rolling forecast. Proses pengambilan keputusan yang sebelumnya lebih tersentralisasi sekarang berubah menjadi desentralisasi dengan adanya penambahan limit persetujuan dibandingkan sebelumnya. Hasil analisis secara umum bahwa perusahaan belum menerapkan proses beyond budgeting secara keseluruhan karena masih ada pertemuan untuk membahas anggaran tahunan. Tetapi untuk pengukuran kinerja, pengeluaran biaya dan pembelian barang modal maupun desentralisasi keputusan sesuai dengan pasar dan tantangan yang dihadapi sudah tercermin di PT. X Indonesia. Sebagian prinsip beyond budgeting juga sudah melingkupi proses sistem penganggaran di perusahaan.

ABSTRACT

This thesis analyzed implementation budgeting system with beyond budgeting principle approach at PT. X Indonesia as a reaction from inflexibility of conventional budgeting and centralization of decision making process at that time from Chicago headquarter in United States and from Head Office in Indonesia. Analysis of implementation shows that the function of current conventional budgeting such as planning,coordination, control and performance evaluation still exist with or without budget assumed. The function still exist there since company still use KPI based on balance scorecard and also rolling forecast. Decision making process changes from centralization to decentralization through many extended of limit authorization approval. So that management can survive well with all the challenge and market requirement. The general analysis stated that company have not yet implemented beyond budgeting since there is still exist annual budget meeting but for performance measurement, capital expenditures and decentralization process have been well implemented within company."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harbison, Robert
London: MIT Press, 1977
700 HAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
White, Irvin L.
Tuscon: University of Arizona Press, 1972
016 WHI l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miktha Farid Alkadri
"Tesis ini mengajukan sebuah penelusuran disain berbasis ide void dalam konteks ruang kampung. Ruang kampung yang terdiri dari berbagai aktivitas secara tidak langsung melibatkan berbagai jenis translasi void. Diskursus dalam tesis ini dimulai dengan pemahaman void terhadap persoalan kehadiran dan ketidakhadiran sebagai bentuk kajian representasi ruang. Pendekatan konteks spasial digunakan untuk mencari translasi mekanisme ruang void yang selanjutnya akan menjadi dasar pengembangan metode perancangan. Unsur absence-presence, tangible-intangible menjadi sebuah pengungkapan yang penting dalam penelusuran jejak ruang void ini, hingga pada akhirnya berujung pada mekanisme void sebagai sebuah ketertundaan ruang. Dalam proses ketertundaan itu, bekerja sistem diskontinuitas spasial yang akhirnya mendefinisikan pemaknaan dalam void seperti void as boundary, void as inbetween space, void as intermediary, void as residual space, void as perceptual activity, dan void as servant space. Translasi jenis void ini kemudian membuka kemungkinan yang lain sebagai spatial potential order dalam konteks perancangan ruang kampung. Mekanisme dalam void tersebut menghasilkan beberapa karakter ruang yang digunakan untuk melakukan transaksi ruang terhadap event void yang baru pada konteks. Oleh karena itu, rekonfigurasi event void yang terbentuk dapat membangun sistem ruang void sebagai transformasi ruang potensial dalam kehidupan ruang kampung yang lebih baik. Serta memberikan cara baru dalam melihat investigasi mekanisme pengungkapan ruang dalam arsitektur.

This thesis proposes a design approach based on the idea of “void” in the context of urban kampung. Urban kampung consists of a series of activities involving the existence of “void” in various meaning. The discourse in this thesis begins with the understanding of void in terms of the presence and the absence matter as form of space representation. Spatial context approach is used to explore the translation of void space mechanism as a basis of developing the design method. The element of presence-absence, tangible-intangible becomes a manifestation in exploring void as the delaying space. In the delaying process, there is a system of spatial discontinuity to define the meaning of void such as void as boundary, void as in-between space, void as intermediary, void as residual space, void as perceptual activity, and void as servant space. The translation of these different kind of void opens the other possibility as spatial potential order in the context of urban kampung. The mechanism of the idea of void produces several space character which is used to explores spatial transaction of the new void event in the spatial context. Therefore, the reconfiguration of void event develops the system of spatial void as a potential space transformation in the better kampung living. It also provides the new ways of seeing spatial investigation mechanism in architecture realm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqyana Inan Fadhilah
"Dalam konteks ruang dan waktu, sebuah ruang memiliki masa penggunaan. Jika masa penggunaan suatu ruang telah habis, maka ruang akan dihancurkan. Namun, ruang dapat dihancurkan untuk digantikan dengan penambahan baru meskipun masa penggunaan ruang tersebut belum habis. Hal ini menyebabkan penggunaan ruang menjadi kurang efisien. Menanggapi hal tersebut, skripsi ini akan membahas lebih jauh tentang penggabungan antara jejak pada elemen asal (origin) dan jejak pada elemen baru (alter) yang menghasilkan ruang gabungan. Tujuan dilakukan penggabungan tersebut agar dapat memperpanjang masa penggunaan ruang asal dan dapat menyatu dengan penambahan barunya melalui alterasi jejak. Lebih jauh, hal tersebut akan dipelajari melalui studi literatur dan studi kasus pada preseden. Hasilnya, ditemukan bahwa terdapat suatu titik keseimbangan pada alterasi jejak yang perlu dicapai dalam melakukan alterasi agar jejak asal dan jejak baru dapat menyatu. Selain itu, proses ini perlu melihat kondisi asal dari materialitas dan karakternya.

In confronting the space and time contexts, a space has the usage period. When its usage period is over, the space can be destroyed and replaced with the alter  even its usage period has not over yet. This condition causes the usage period is not efficient. Arguing that issue, this thesis will elaborate the composition between traces in elements of origin and trace in elements of alter, its result is called as composite space. This composition were done for extending the usage period of origin space and merging both the traces of origin and the traces of alter through trace alteration. Furthermore, this thing will be learned through literature review and case studies in several adaptive – reuse precedents. As the results, it was found a balancing point in trace alteration which was needed to be reached in alteration, and create a unity. Then, this process is needed to look over the origin conditions through its materiality and characteristics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Mahdi
"Komunitas penggemar musik berisikan para penikmat musik yang berasal dari berbagai kalangan sudah banyak hadir di dalam kehidupan sosial. Tidak terkecuali bagi mereka yang menggemari suatu musisi ataupun grup musik tertentu, yang bermula dari kesukaan akan warna musik yang dibawakan sehingga berpengaruh pada rasa yang lebih terhadap musisi tersebut. Skripsi ini menggambarkan bagaimana pola interaksi yang mereka lakukan antar sesama individu dalam komunitas maupun dengan ruang tempat diadakannya kegiatan, yang berujung pada pembentukan ruang yang tercipta saat melakukan berbagai kegiatan. Kemudian bagaimana elemen-elemen yang ada pada ruang yang dapat mendukung keberlangsungan acara. Hal ini terkait dengan batasan ruang dengan standar kenyamanan yang dimiliki masing-masing individu serta pengalaman yang ada pada ruang.

There are many music fanbase which consists of every music fans in community that exist in social life. It is also happened for musician or music bands, who made a music composition, then heard by people and soon become fans whatever the genres of music that the musician or bands brought. The people in fanbase usually create a gathering event to bring them closer. This thesis describes the creation of space in the interaction between the people in fanbase, and between them with the place for their activities. However, the effect of spatial elements can’t be forgotten to support them on every activities they do. All of this related to their boundaries for each other, their comfort zone, and the spatial experience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Ricky J.
"This monograph addresses the legal and policy issues relating to the commercial exploitation of natural resources in outer space. It begins by establishing the economic necessity and technical feasibility of space mining today, an estimate of the financial commitments required, followed by a risk analysis of a commercial mining venture in space, identifying the economic and legal risks. This leads to the recognition that the legal risks must be minimised to enable such projects to be financed. This is followed by a discussion of the principles of international space law, particularly dealing with state responsibility and international liability, as well as some of the issues arising from space mining activities. The monograph then attempts to balance such interests in creating a legal and policy compromise to create a new regulatory regime."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400350
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>