Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imada Dzawin Nuha
"Latar Belakang: Burnout adalah masalah yang sering ditemui pada mahasiswa kedokteran, yang semakin diperparah selama rotasi klinis karena tingginya stres yang terkait dengan tuntutan akademik dan tanggung jawab terhadap pasien. Melihat adanya potensi mitigasi burnout dari dukungan sosial, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara dukungan sosial yang dirasakan dan burnout di kalangan mahasiswa kedokteran klinis.
Metode: Survei online dilakukan dengan menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial yang dirasakan dan Copenhagen Burnout Inventory (CBI) untuk mengukur burnout. Studi ini melibatkan mahasiswa kedokteran klinis tahun pertama dan kedua di Universitas Indonesia. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk pemeriksaan statistik.
Hasil: Studi ini melibatkan 193 peserta, yang menunjukkan tingginya prevalensi burnout level sedang hingga tinggi di kalangan mahasiswa kedokteran klinis di Universitas Indonesia yang mencapai 64,2%. Mayoritas mahasiswa melaporkan tingkat dukungan sosial yang tinggi dari orang-orang penting (65,3%), keluarga (76%), dan teman-teman (61,1%). Terdapat korelasi negatif antara dukungan sosial yang dirasakan dan burnout, khususnya dalam domain burnout pribadi dan yang berkaitan dengan klien.
Kesimpulan: Studi ini menemukan adanya korelasi negatif yang signifikan antara dukungan sosial yang dirasakan dan burnout, khususnya dalam domain burnout pribadi dan yang berkaitan dengan klien di kalangan mahasiswa kedokteran klinis.

Background: Burnout is a frequently observed issue among medical students, which becomes even worse during clinical rotations as a result of heightened pressures associated with academic requirements and the obligations of patient care. Recognizing the potential mitigating role of social support, this study aims to explore the relationship between perceived social support and burnout among clinical medical students.
Methods: An online survey was conducted using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) to assess perceived social support and the Copenhagen Burnout Inventory (CBI) to measure burnout. The study involved first- and second-year clinical medical students at Universitas Indonesia. Spearman correlation analysis was conducted for statistical examination.
Results: The study included a total of 193 participants, revealing a notably high prevalence of moderate to high burnout among clinical medical students at Universitas Indonesia, with a rate of 64.2%. A majority of these students reported experiencing high levels of perceived social support from significant others (65.3%), family (76%), and friends (61.1%). A negative correlation was observed between perceived social support and burnout, specifically in the domains of personal and client-related burnout.
Conclusion: This study highlights a significant negative correlation between perceived social support and burnout, specifically in the realms of personal and client-related burnout among clinical medical students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Marlina
"Nama : Mona MarlinaProgram Studi : Pedidikan KedokteranJudul : Validasi isi Maslach Burnout Inventory Educator Survey untuk mengukur burnout staf pengajar di Fakultas Kedokteran Latar belakangTugas dan tanggung jawab staf pengajar di kedokteran merupakan tugas yang berat dan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satu cara untuk melakukan pengukuran burnout di kalangan pendidik atau pengajar adalah dengan menggunakan alat ukur Maslach Burnout Inventory Educator Survey MBI-ES . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi isi alat ukur MBI-ES agar dapat mewakili kondisi burnout staf pengajar di kedokteran.MetodePenelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kualitatif yang terdiri atas tahap Focus Group Discussion FGD dan kajian panel ahli. FGD bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi terhadap burnout staf pengajar di kedokteran dan tambahan butir pernyataan MBI-ES. Kajian panel ahli bertujuan untuk penilaian terhadap kejelasan bahasa dan redaksional dan relevansi burnout staf pengajar di kedokteran. Analisis tematik dilakukan terhadap transkripsi verbatim FGD disertai pencatatan usulan tambahan butir pernyataan MBI-ES. Analisis kuantitatif secara deskriptif dilakukan terhadap masukan panel ahli dengan memperhatikan kriteria kesepakatan terhadap relevansi dan kejelasan butir pernyataan MBI-ES asli dan tambahan ge;80 .Hasil dan diskusiSejumlah 17 staf pengajar kedokteran menjadi narasumber FGD dan 24 panel ahli memberikan masukan terhadap butir MBI-ES modifikasi di tahap berikutnya. Mempertimbangkan masukan dari FGD, MBI-ES yang sebelumnya berjumlah 22 butir pernyataan yang mewakili domain emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment, bertambah menjadi 61 butir dengan keterwakilan domain yang sama. Penambahan butir tersebut sebagai upaya untuk mengakomodasi konteks penugasan tridharma perguruan tinggi yang dijalankan oleh staf pengajar di kedokteran dan keterlibatan sivitas akademika dalam pelaksanaan tugas staf pengajar kedokteran. Pada tahap berikutnya, kajian panel ahli dan pertimbangan terhadap butir MBI-ES asli, menetapkan 22 butir pernyataan MBI-ES yang telah disesuaikan dengan konteks staf pengajar kedokteran di Indonesia.KesimpulanPenelitian ini telah berhasil melakukan validasi isi butir pernyataan MBI-ES yang tetap mencakup 3 domain utama burnout dan sesuai dengan konteks staf pengajar kedokteran. Penelitian lebih lanjut untuk evaluasi validasi konstruk, proses respon, dan validasi konkuren perlu dilakukan. Kata kunci: Burnout, MBI-ES, staf pengajar kedokteran, validasi isi
ABSTRACT Name Mona MarlinaStudy Program Pedidikan KedokteranTitle Validasi isi Maslach Burnout Inventory Educator Survey untuk mengukur burnout staf pengajar di Fakultas Kedokteran BackgroundThe duty and responsibility of teaching staff in medical school is a tough task and needs to get attention from various parties. One way to measure burnout among educators or teachers is to use the Maslach Burnout Inventory Educator Survey MBI ES tool. This study aims to validate the contents of MBI ES in order to represent the condition of burnout of teaching staff in medical school.MethodThis was a cross sectional study with qualitative approach consisting of Focus Group Discussion FGD and expert panel review. The FGD aimed to explore perceptions of the burnout of teaching staff in medical school and additional points of the MBI ES items. The expert panel review aimed to assess the clarity of language and editorial and the relevance of the items. Thematic analysis was conducted on verbatim transcription of FGD with notes of additional MBI ES item suggestions. The descriptive quantitative analysis was completed for expert panel data by taking the criteria of agreement on the relevance and clarity of the original and additional MBI ES items ge 80 .Result and discussionA total of 17 medical faculty members became FGD interviewees and 24 expert panels provided feedback on the modified MBI ES items in the next stage. Considering the input from FGDs, the previous MBI ES with 22 items which represented domains of emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment domain, increased into 61 points with similar domains. The additional items accommodated the context of the roles conducted by the teaching staff in the medical school and the involvement of the academic community in the implementation of the teaching staff duties. The expert panel review and consideration of the original MBI ES item, set 22 MBI ES items that had been adapted to the context of medical teaching staff in Indonesia.ConclusionThis research has successfully validated the contents of the MBI ES items which still includes 3 domains of burnout which is accordance with the context of medical teaching staff. Further research for the evaluation of construct validation, response processes, and concurrent validation need to be done. Keywords Burnout, content validation, MBI ES, medical faculty "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatadini Karisma Paradasa
"Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial rentan mengalami burnout saat melaksanakan praktikum selayaknya pekerja sosial yang rentan burnout terkait pekerjaannya. Beban tugas praktikum, tugas akademik, tuntutan untuk melibatkan emosi saat bekerja dengan kelompok sasaran, dan ekspektasi yang diberikan dari berbagai pihak menjadi penyebabnya. Burnout yang dialami mahasiswa mengganggu keberfungsian sosial mereka sehingga menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas dari pelaksanaan praktikum, yang pada akhirnya berdampak pada kelompok sasaran, lembaga, dan universitas. Salah satu faktor yang berkaitan dengan burnout adalah dukungan sosial yang dipersepsikan oleh mahasiswa. Namun, masih minim penelitian terkait burnout dan dukungan sosial pada mahasiswa praktikum dari jurusan sosial di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan tingkat burnout, dukungan sosial, dan hubungan dukungan sosial teman sebaya dan supervisor sekolah dengan tingkat burnout Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UI saat melaksanakan praktikum pada semester genap 2023/2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskriptif, dengan instrumen Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) untuk mengukur burnout, instrumen Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya, dan instrumen Supervisory Social Support (SSS) untuk mengukur dukungan sosial supervisor sekolah. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dari seluruh populasi mahasiswa yang sedang melaksanakan praktikum pada semester genap 2023/2024. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada bulan Juni 2024 yang diisi oleh 75 responden. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Kendall’s tau-b dengan bantuan SPSS. Hasil uji univariat menunjukkan bahwa 70.7% mahasiswa mengalami burnout dengan tingkatan sedang, 73.7% mahasiswa memiliki persepsi dukungan sosial teman sebaya sedang, dan 65.3% mahasiswa memiliki persepsi dukungan sosial supervisor sekolah yang sedang. Hasil uji Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif signifikan namun lemah pada dukungan sosial teman sebaya dan burnout (T = -.334, p < 0.05), serta pada dukungan sosial supervisor sekolah dan burnout (T = -.322, p < 0.05). Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran terkait burnout pada mahasiswa yang melaksanakan praktikum sehingga dapat menjadi acuan untuk pengembangan program intervensi level mikro, mezzo, maupun makro untuk mencegah burnout mahasiswa menjadi lebih buruk.

Social welfare students are susceptible to burnout when carrying out practicums, just like social workers who are susceptible to burnout related to their work. The burden of practical assignments, academic assignments, demands to involve emotions when working with target groups, and expectations given from various parties are the causes. Burnout experienced by students disrupts their social functioning causing a decrease in productivity and the quality of practicum implementation, ultimately impacting the target group, institutions, and universities. One of the factors related to burnout is the social support perceived by students. However, there is still minimal research related to burnout and social support among practicum students from social departments in Indonesia. Therefore, this study aims to describe the level of burnout, social support, and the relationship between social support from peers and school supervisors with the burnout level of UI Social Welfare Students when carrying out practicum in semester 2023/2024. This study uses a quantitative approach with descriptive objectives, with the Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS) instrument to measure burnout, the Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) instrument to measure peer social support, and the Supervisory Social Support (SSS) instrument to measure school supervisors' social support. The sampling method used was total sampling from the entire population of students who are carrying out practicums in the even semester 2023/2024. Data collection was carried out by distributing questionnaires in June 2024 which were filled in by 75 respondents. The research data were explained univariately and bivariately using Kendall's tau-b test with SPSS. Univariate test results showed that 70.7% of students experienced moderate levels of burnout, 73.7% of students had moderate perceptions of peer social support, and 65.3% of students had moderate perceptions of social support from school supervisors. The results of Kendall's tau-b test show a significant but weak negative relationship between peer social support and burnout (T = -.334, p < 0.05), as well as between school supervisor social support and burnout (T = -.322, p < 0.05). This research is expected to provide an overview of burnout in students carrying out practicums so that it can become a reference for developing intervention programs at micro, mezzo, and macro levels to prevent student burnout from getting worse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uyun Mufaza
"Latar Belakang: Residen anestesiologi memiliki tangung jawab dan tekanan yang besar di tempat kerja. Berbagai faktor seperti jam kerja yang tinggi, tekanan mental, dan tekanan fisik dapat menimbulkan kelelahan yang dikenal sebagai sindrom burnout. Burnout dapat berdampak terhadap performa kerja dokter dan keselamatan pasien.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kejadian burnout, performa klinis, dan hubungan keduanya pada residen Anestesiologi dan terapi intensif FKUI-RSCM.
Metode: Penelitian ini merupakan sebuah penelitian cross-sectional yang dilakukan pada peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif di FKUI-RSCM selama bulan Februari 2019. Peserta program yang sedang dalam masa cuti atau setelah melakukan jaga selama 24 jam sebelumnya dieksklusi dari penelitian. Tingkat burnout diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI-HSS) versi Bahasa Indonesia, sedangkan performa klinis diukur menggunakan form Best Practice Anesthesiologist Questionaire untuk performa klinis positif dan Anesthesiology Residents Self-Reported Errors and Quality of Care untuk performa klinis negatif dalm Bahasa Inggris.
Hasil: Sebanyak 55 subyek penelitian berhasil didapatkan dalam penelitian ini. 36 subyek (65,5%) mengalami burnout dengan tingkat sedang-tinggi dan 19 subyek (34,5%) mengalami burnout dengan tingkat rendah. Tidak ada hubungan antara karakteristik demografis dan tingkat burnout. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat burnout dan performa klinis negatif pada residen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI-RSCM (p = 0,045). Akan tetapi, tidak didapatkan hubungan bermakna antara tingkat burnout dan performa klinis positif (p = 0,321) maupun performa klinis total (p = 0,075) secara statistik.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara tingkat burnout dan performa klinis negatif pada residen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI-RSCM (p = 0,045). Akan tetapi, tidak didapatkan hubungan bermakna antara tingkat burnout dan performa klinis positif (p = 0,321) maupun performa klinis total (p = 0,075) secara statistik.

Background: Anesthesiology residents have enormous responsibility and pressure on workplace. Various factors such as higher working hours, mental and physical pressure could exert fatigue known as burnout syndrome. Burnout can affect both clinical performace of doctors and patients safety.
Objective: The aim of this study is knowing burnout prevalence, clinical performance, and relationship between both variables on Anesthesiology and Intensive Therapy residents in Faculty of Medicine, Universitas Indonesia.
Method: This is a cross-sectional study done on Anesthesiology and Intensive Therapy residents at February 2019. Residents in leave period or after doing night shifts in the last 24 hours were excluded. Burnout score was determined using Maslach Burnout Inventory (MBI-HSS) Bahasa version, while clinical performance was determined using Best Practice Anesthesiologist Questionaire for positive clinical performance and Anesthesiology Residents Self-Reported Errors and Quality of Care for negative clinical performance.
Result: Fifty five subjects were included in this study. 36 (65,5%) subjects experienced moderate-high burnout syndrome and 19 (34,5%) experienced none-low burnout syndorome. There were no correlation between demographic characteristics and burnout level. There was a significant relationship between burnout score and negative clinical performance (p = 0,045). Meanwhile, there were no significant relationship between burnout score and positive clinical performance (p = 0,321) and total clinical performance (p = 0,075) statistically.
Conclusion: There was a significant relationship between burnout score and negative clinical performance (p = 0,045). Meanwhile, there were no significant relationship between burnout score and positive clinical performance (p = 0,321) and total clinical performance (p = 0,075) statistically.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Ruchimat
"Tesis ini membahas tentang fenomena burnout  dan aliensi dari petugas pelayanan dan rehabilitasi sosial di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, yang berada di KEcamatan Cigombong, Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Fenomena burnout dan aliensi yang dilihat adalah selama mereka menjadi staf. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Balai Besar Rehabilitasi BNN manajemen waktu kerja yang fleksibel, supervisi yang tepat dan berkala, melakukan upaya pengembangan profesi pekerjaan sosial di bidang rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahguna narkoba. Selain itu, dalam upaya meminimalisir terjadinya burnout dan alienasi dari petugas, perlu dikembangkan standar etika dan profesi pekerjaan sosial di bidang rehabilitasi adiksi narkoba, peningkatan kesejahteraan yang tidak hanya bersifat material saja, serta memberikan dukungan kepada para pegawai recovering addict yang sedang dalam proses pemulihan (recovery)

This thesis discusses the phenomenon of burnout and alienation from social services of social rehabilitation officer at the Center for Rehabilitation of the National Narcotics Agency, which is located in District Cigombong, Lido, Bogor, West Java. The phenomenon of burnout and alienation which seen was that happens to those who are assigned as a staff. This study is a qualitative research with descriptive design. Results of the study suggest that BNN Rehabilitation Center should provide flexible working time management, proper and periodic supervision, develop the social work profession in the field of rehabilitation for addicts, abusers, and victims of drug abusers. Additionally, in an effort to minimize the occurrence of burnout and alienation, BNN Rehabilitation Center should needs to be developed ethical standards and the social work profession in the field of drug addiction rehabilitation, improvement of well-being that is not merely material, as well as providing support to employees recovering addict who is in the process of recovery.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Sagung Alit Pradnyani Prameswari
"Perilaku kerja tidak produktif (PKTP) masih banyak ditemukan di perusahaan, padahal PKTP dapat membawa dampak yang buruk baik itu bagi perusahaan maupun bagi karyawan dalam perusahaan. Burnout merupakan salah satu faktor yang membuat karyawan melakukan PKTP. Menggunakan JD-R Model yang dikemukakan oleh Demerouti et al. (2001) sebagai kerangka penelitian, dalam penelitian ini melakukan dua studi. Studi pertama, peneliti berfokus untuk mengetahui peran burnout sebagai mediator dalam hubungan antara dukungan sosial dengan PKTP. Studi kedua, peneliti berfokus untuk mengetahui peran burnout sebagai mediator dalam hubungan antara resiliensi dengan PKTP. Penelitian ini menggunakan metode survei pada sampel karyawan yang berusia 18-40 tahun dan telah bekerja di perusahaan selama minimal 1 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Counterproductive Work Behavior Checklist (CWB-C), Oldenburg Burnout Inventory (OLBI), Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ), dan Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12). Melalui analisis mediasi menggunakan PROCESS Hayes Model 4 terhadap 312 karyawan, ditemukan bahwa burnout memediasi hubungan antara dukungan sosial dengan PKTP. Burnout juga memediasi hubungan antara resiliensi dengan PKTP. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengurangi atau mencegah PKTP dengan mengembangkan sumber daya kerja.

Counterproductive work behavior (CWB) is still found in many organizations, even though it can bring a bad impact either on the organization or the people in the organization. Burnout is one of the factors that make employees do CWB. Using the JD-R Model proposed by Demerouti et al. (2001) as the research framework, this research conducted two studies. The first study focuses on finding out the role of burnout as a mediator in the relation between social support and CWB. The second study focuses on finding out the role of burnout as a mediator in the relation between resiliency and CWB. This study uses a survey method on employees aged 18-40 years who had worked in the company for a minimum of one year. The instruments used in this study are: Counterproductive Work Behavior Checklist (CWB-C), Oldenburg Burnout Inventory (OLBI), Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ), and Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12). Through mediation analysis using PROCESS Hayes Model 4 among 312 employees, this study found that burnout mediates the relationship between social support and CWB. Burnout also mediates the relationship between resiliency and CWB. The implication of this study is to assist the company in reducing or even preventing CWB by developing job resources."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ahmad
"Mahasiswa berada pada usia dewasa awal yang sedang mengalami transisi kemandirian secara ekonomi. Permasalahan banyaknya pengangguran pada usia muda menimbulkan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Secara teori, dukungan sosial teman dan optimisme dapat membantu individu dalam mengurangi kecemasannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dan optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini, responden diambil dengan menggunakan teknik simple random probability sampling sebanyak 165 responden mahasiswa tingkat akhir (angkatan 2020) di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau-b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dukungan sosial teman dan kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif, yakni - 0,231. Sedangkan, hasil analisis data antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan hasil yang cukup dan negatif, yakni - 0,440. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa optimisme lebih berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja dibandingkan dukungan sosial teman dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Students who are at early adulthood, experiencing economic independence. However, the numerous unemployment issues among young people create anxiety when facing the working world among students. Theoretically, social support from friends and optimism can help individuals reduce their anxiety. This study aims to analyze the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world. This study uses a quantitative approach with a survey and questionnaire as the research instruments. In this study, 165 final-year students (Class of 2020) from the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia were selected using simple random probability sampling. Data analysis in this study used Kendall’s Tau-b correlation test. The results of the data analysis show that peer social support and anxiety when facing the working world have a weak and negative relationship, with a value of -0.231. Meanwhile, the results of the data analysis between optimism and anxiety when facing the working world show a significant and negative result, with a value of -0.440. Therefore, it can be concluded that there is a difference in the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world among final-year students at the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Aldwina Margaretha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dari guru dan academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini juga melihat hubungan dari setiap tipe dukungan sosial dan academic burnout. Dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap dukungan umum atau perilaku spesifik dari orang-orang di jejaring sosial individu (Demaray & Malecky, 2002). Terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, informasional, penilaian, dan instrumental. Kemudian, academic burnout dapat diartikan sebagai perasaan kelelahan karena tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pelajarannya, dan merasa tidak kompeten sebagai siswa (Schaufeli et al., 2002). Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari guru memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Dukungan sosial dari guru berupa dukungan emosional dan penilaian berkontribusi secara signifikan terhadap academic burnout siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Implikasi dari penelitian ini memberi masukan bahwa dalam PJJ, dukungan emosional dan penilaian dari guru dapat mengurangi kondisi burnout siswa.

The study aims to examine the relationship of teachers’ social support and academic burnout of class XII students of Jakarta public high school in distance learning (PJJ). This study also examines the relationship between social support types and academic burnout. Social support is an individual's perception of general support or specific behavior from people in individual social networks (Demaray & Malecky, 2002). There are four types of social support, that is emotional, informational, appraisal, and instrumental support. Academic burnout refers to feeling exhausted because of study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student (Schaufeli et al., 2002). The analysis techniques used are simple regression and multiple regression. The results showed that social support from teachers had a significant and negative relationship to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. Teacher emotional and appraisal support contribute significantly to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. The implication of this study suggests that in PJJ, teacher emotional and appraisal support can reduce student burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliana Tantya Puspa
"Penelitian terkini menunjukkan bahwa masa transisi menjadi mahasiswa merupakan masa yang penuh tekanan. Berdasarkan penelitian terdahulu, distress berhubungan dengan Perceived Social Support (PSS) di mana semakin tinggi PSS maka berhubungan dengan distres yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distress psikologis dengan PSS pada mahasiswa baru Universitas Indonesia angkatan 2018 dan melihat sumber manakah yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres. Partisipan berjumlah 269 mahasiswa baru UI. Penelitian ini menggunakan Self Report Questionnaire (SRQ) 20 untuk mengukur distres psikologis dan Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) untuk mengukur PSS. Hasil menjukkan terdapat hubungan yang negatif antara kedua variabel tersebut dan keluarga merupakan sumber PSS yang memiliki hubungan paling kuat dengan distres psikologis. Hasil lain yang didapatkan adalah perempuan memiliki tingkat distres yang lebih tinggi dibanding laki-laki.

Recent studies shows that the period of being an undergraduate were full of pressure. Based on previous research, unpleasant stress, also called distress, is related to Perceived Social Support (PSS). This research was conducted to examine relationship between psychological distress and PSS among first year undergraduates of Universitas Indonesia. The participants were 269 first year undergraduate of UI. This study uses Self Report Questionnaire (SRQ) 20 to assess psychological distress and Multidimensional Scale of PSS (MSPSS) to assess PSS. The results show that there is significant negative relationship between that two variables, and also indicates that PSS from family has the strongest correlation with PSS. The result also show that women has higher level of stress than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>