Ditemukan 136179 dokumen yang sesuai dengan query
Rachely Noermalia Ichwan
"Fenomena humor telah lama menjadi pusat penelitian lintas bidang sebagai ekspresi manusia dan sarana komunikasi yang kaya makna. Namun, dalam konteks era kesetaraan gender, fokus penelitian semakin tertuju pada analisis humor, terutama humor seksis yang menjadi sorotan kritis. Teori humor Henri Bergson, yang menekankan mekanisme sebagai sumber komik, telah menjadi dasar banyak penelitian, tetapi aplikasinya pada humor seksis memunculkan pertanyaan relevansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik teori Bergson melalui lensa humor seksis, menyoroti aspek-aspek yang tidak diakomodasi. Dengan membuka diskusi tentang relevansi teori ini terhadap isu-isu gender dan kekuasaan, penelitian ini secara khusus mengeksplorasi tujuan untuk memahami ketidakmampuan teori dalam menghadapi humor seksis, berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan kompleks antara humor, gender, dan kekuasaan dalam masyarakat.
The phenomenon of humour has long been at the centre of cross-field research as a human expression and a means of communication rich in meaning. However, in the context of the era of gender equality, the focus of research is increasingly on the analysis of humour, especially sexist humour, which has come under critical scrutiny. Henri Bergson's theory of humour, which emphasizes mechanism as a source of comic relief, has been the basis of many studies, but its application to sexist humour raises questions of relevance. This study aims to critique Bergson's theory through the lens of sexist humour, highlighting aspects that are not accommodated. By opening a discussion on the theory's relevance to issues of gender and power, this research specifically explores the goal of understanding the theory's inability to deal with sexist humour, contributing to a deeper understanding of the complex relationship between humour, gender, and power in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alwiyah Sylvia
"Mitos pemerkosaan adalah sikap dan kepercayaan yang secara umum keliru namun diterima secara luas serta terus dipertahankan, dan berfungsi untuk menyangkal terjadinya agresi seksual serta membenarkan agresi seksual laki-laki terhadap perempuan. Sementara itu seksisme adalah konsep yang menekankan dua komponen yaitu rasa benci atau permusuhan terhadap perempuan dan sikap positif yang subjektif terhadap perempuan terkait idealisasi peran gender tradisional perempuan. Penyebaran seksisme dan mitos pemerkosaan salah satunya adalah melalui internet, di mana konten seksisme dan pemerkosaan ditampilkan dalam bentuk lelucon yang menghina atau disparagement humor. Pada penelitian ini, kami menguji apakah terdapat hubungan antara seksisme dengan penerimaan mitos pemerkosaan pada penikmat lelucon dunia maya.
Rape myths are attitudes and beliefs that are generally false but are widely and persistently held, and that serve to deny and justify male sexual aggression against women. While sexism is a concept that emphasized two components, which are of hostility towards women and the subjectively positive attitude of the endorsement of the female traditional gender roles. Sexism and rape myth acceptance could spread in many ways, one of them would be through the internet where sexist and rape related content are told and retold in a form of disparagement humor. The current research focused on measuring whether there is a relationship between sexism and rape myth acceptance among people who enjoys online humor."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harlis Kurniawan
Jakarta Rihlah Press 2006
I 899.27 K 438 d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ratu Annisaa Suryasumirat
"
ABSTRAKHumor adalah sebuah aspek fundamental di dalam progress kultur yang juga merefleksikan isu-isu yang ada di dunia sekarang ini. Penggunaan dari hinaan dan humor satir juga telah dikenal sepanjang sejarah dan sekarang juga semakin sering digunakan di serial televisi dewasa. Ini bertujuan untuk merefleksikan dunia guna mendapatkan perhatian dan penerimaan dari penontonnya, sekaligus juga menciptakan perbincangan yang mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis, baik untuk melanggar stereotipe atau norma sembari tetap bermain di bawah peraturan masyarakat dan mengatakannya sebagai humor belaka. Ini adalah sebuah isu yang menarik, secara humor dan satir dikenal tidak hanya untuk membuat tertawa, tetapi juga untuk menunjukkan perspektif dan pendirian tertentu; memperlihatkan kegunaan mereka sebagai alat untuk kritik sosial. Artikel ini akan memberikan analisis kritis menggunakan kutipan dari season pertama dan kedua dari sitkom Adult Swim berjudul Rick and Morty dalam bentuk transkrip dialog yang memiliki humor atau satir relevan untuk dianalisis mengenai isu-isu di masyarakat akan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan representasi gender. Jelas terlihat bagaimana humor dan satir dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan makna sosial dan menciptakan pengetahuan kepada penontonnya tanpa terang-terangan menyinggung.
ABSTRACTHumour has always been a fundamental aspect in the progress of culture that surprisingly also reflects the current issues of the world. The use of offensive and satirical humour themselves have been known throughout history, and now they are even more commonly used in adult television series, aiming to reflect the world in order to gain the acceptance and interest of its viewers, as well as creating conversation and prompting them to think more critically, either for the purpose of breaking stereotypes or the norms, while also playing under the society rsquo s rule and passing it off as merely humour. This is an interesting issue, as evidently humour and satire not only elicit laughter, but also show certain perspectives and stances that reflect their ability to function as a tool for social criticism. This paper will give a critical analysis using the excerpts of the first and second season of the Adult Swim sitcom Rick and Morty in the form of dialogue transcript which contain the relevant humour or satire to be analysed concerning the issues of the society rsquo s distrust in the government and gender representation. It is apparent how humour and satire can act as a tool to relay social meaning and create knowledge within its audience without outright being offending."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rizky Ramandhika Putra
"
ABSTRAKTulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai harmful discourse yang meliputi black campaign serta hate speech yang dapat ditemukan dan dihasilkan oleh unggahan humor politik. Penulis menggunakan pemikiran kriminologi konstutitif sebagai acuan dalam membahas hal tersebut. Penulis menggunakan sumber data primer seperti screenshot unggahan humor politik dan juga data sekunder seperti artikel berita sebagai bahan analisis. Penulis berasumsi bahwa humor politik yang disajikan memiliki unsur harmful discourse, black campaign, dan hate speech. Konten-konten tersebut memiliki agenda untuk menjatuhkan salah satu pasangan Gubernur-Wakil Gubernur menggunakan harmful discourse yang juga dapat dikatakan sebagai black campaign dan berujung pada pemberian label kepada pihak terkait. Penulis menemukan beberapa unggahan yang dapat dikategorikan sebagai harmful discourse, black campaign, hate speech dan berujung pada pemberian pandangan negatif kepada mereka yang ditargetkan dalam isi konten humor politik tersebut.
ABSTRACTThis paper is written in order to enhance the knowledge of harmful discourse that include black campaign and hate speech that can be found and produced by political jokes postings. Writer use constitutive criminology as the reference for discussion. Writer also use primary data such as screenshot of political jokes postings and also use secondary data such as news article as analysis matter. Writer assumes that political jokes or political humour contain some of harmful discourse, black campaign, and hate speech. The content have some of hidden agenda to mock one of the candidate using harmful discourse and black campaign and in the end, the people will give them labels. Writer found some of the postings that can be categorize as harmful discourse, black campaign, hate speech and could end up with the target described negatively by the readers."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Faza Fat han Fadhilah
"Unsur humor merupakan daya tarik emosional yang sering digunakan di dalam iklan. Iklan humor seringkali digunakan karena dianggap dapat meningkatkan perhatian, ingatan, dan sikap terhadap merek. Selain itu, humor pada iklan harus dapat dipahami oleh konsumen sedangkan budaya dapat mempengaruhi persepsi pada humor. Penelitian ini membahas bagaimana pandangan konsumen dalam melihat iklan humor. Metodologi yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui focus group discussion. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya humor yang diminati pada para konsumen adalah jenis humor afiliasi, karena humor afiliasi adalah humor yang tidak menyinggung dan dapat diterapkan di dalam iklan humor. Keberhasilan dalam memahami humor pada Iklan humor dapat menghasilkan perhatian dari audiens yang tinggi terhadap iklan dan keberhasilan iklan humor ini perlu memperhatikan budaya humor dari target pasar, tokoh, dan intensitas unsur humor.
The element of humor is an emotional appeal that is often used in advertisements. Humorous advertising is often used because it is thought to increase attention, memory, and attitudes toward the brand. Other than that, the humor in advertisements must be understood by consumers, while culture can influence the perception of humor. This study examined how consumers view humorous advertisements. The methodology used is a descriptive qualitative study with data collection techniques through focus group discussions. The results of the study show that the culture of humor that consumers are most interested in is affiliation humor, because affiliation humor is humor that is not offensive and can be applied in humor advertisements. Therefore, success in understanding humor in humor advertisements can generate great attention from the audience to the advertisement. The success of this humor advertisement likewise needs to pay attention to the humor culture of the target audience, characters, and the intensity of the humor elements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Hawa
"Penelitian ini membahas penyelidikan black humour sebagai pengalaman estetis. Pada umumnya black humour hanya dianggap sebagai sesuatu yang sekedar menimbulkan tawa semata serta tidak dilihat sebagai sesuatu yang layak untuk dibahas dalam dunia akademis karena sifatnya yang dianggap hanya sebagai suatu yang `main-main` atau tidak serius. Jarang adanya penyelidikan filosofis terkait black humour, padahal black humour merupakan fenomena yang dekat dengan kehidupan manusia dan kita dapat menemukannya dimana-mana. Penulis melihat bahwa black humour memiliki makna yang lebih luas untuk digali secara filosofis. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini diantaranya, apa definisi dari black humour dan bagaimana black humour dapat dikatakan sebagai pengalaman estetis. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan metode kualitatif berupa analisis kritis sebagai alat untuk menganalisis secara kritis pemikiran para pemikir yang tertuang di dalam beberapa sumber bacaan. Hasil analisis ditemukan bahwa black humour dapat menghasilkan pengalaman estetis yang unik bagi penikmatnya lewat penyajian suatu topik tabu yang dikemas dalam suatu lelucon dengan cara menentang logika berpikir umum, dimana pengalaman estetis yang ditimbulkan dapat merangsang kita untuk memperkaya pandangan kita terhadap dunia.
This research examines about the investigation of black humour as aesthetic experience. In general, black humour is only regarded as something that causes laughter and is not seen as something that deserves to be discussed in the academic world because of its nature which is considered only as a "playful" or not serious. There is rarely a philosophical investigation related to black humour, even though black humour is a phenomenon that is close to human life and we can find it everywhere. The author sees that black humour has broader meaning to be explored philosophically. Questions to be answered in this study include, what is the definition of black humour and how black humour can be said to be aesthetic experience. To answer this question the writer uses qualitative methods in the form of critical analysis as a tool to critically analyze the thoughts of thinkers contained in several reading sources. The results of the analysis found that black humor can produce a unique aesthetic experience for the audience through the presentation of a taboo topic that is packaged in a joke by opposing the logic of general thinking, where the aesthetic experience that is generated can stimulate us to enrich views we are towards the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
A. Sofyan Hasdam
Jakarta: Sofyan Hasdam Center, 2008
808.87 SOF h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Diana Rahma
"Fokus pada penulisan ini adalah mengidentifikasi seksisme pada teks-teks yang disampaikan oleh Coach Hafidin di dalam video "Menguak Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar". Tidak hanya itu, penulisan ini juga berfokus pada komodifikasi agama yang dikemas di dalam mentoring poligami berbayar. Tujuannya adalah untuk menunjukan bahwa seksisme dan komodifikasi agama terhadap perkawinan poligami merupakan kekerasan terhadap perempuan. Teori seksisme Sara Mills digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis lebih jauh teks-teks yang menandung makna seksis, yaitu seksisme terbuka dan seksisme tertutup. Teori feminis radikal juga digunakan untuk menganalisis relevansi antara seksisme, patriarki, agama, dan juga poligami yang saling berkontribusi dalam melanggengkan kekerasan terhadap perempuan. Hasil analisis dari menunjukan bahwa teks-teks yang disampaikan Coach Hafidin di dalam video ini mengandung makna yang seksis. Feminis radikal pada prinsipnya setuju bahwa seksisme adalah bentuk penindasan terhadap perempuan dan patriarki sebagai akar dari seksisme dan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Tidak hanya mengandung seksisme, video ini juga menunjukan adanya komodifikasi agama yang dikemas melalui mentoring poligami berbayar. Adanya komodifikasi agama lewat mentoring poligami ini merupakan bentuk glorifikasi poligami dan memberikan banyak kerugian bagi perempuan. Semakin banyak laki-laki yang berpoligami, semakin banyak pula perempuan yang terjebak dalam perkawinan poligami dan juga akan berdampak bagi anak-anak mereka dan juga tatanan sosial masyarakat.
The focus of this writing is identifying sexism in the texts conveyed by Coach Hafidin in the video "Menguak Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar”. This writing also focuses on the commodification of religion packaged in paid polygamy mentoring. The aim is to show that sexism and the commodification of religion against polygamous marriages constitute violence against women. Sara Mills' theory of sexism is used to further identify and analyze texts that contain sexist meanings, namely overt sexism and covert sexism. Radical feminist theory is also used to analyze the relevance between sexism, patriarchy, religion, and also polygamy which contribute to each other in perpetuating violence against women. The results of the analysis show that the texts conveyed by Coach Hafidin in this video contain sexist meanings. Radical feminists agree in principle that sexism is a form of oppression against women and that patriarchy is the root of sexism and all forms of violence against women. Not only contains sexism, this video also shows the commodification of religion packaged through paid polygamy mentoring. The commodification of religion through polygamy mentoring is a form of glorification of polygamy and provides many disadvantages for women. The more men who are polygamous, the more women are trapped in polygamous marriages and it will also have an impact on their children and also the social fabric of society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tyas Chairunisa
"
ABSTRAKSkripsi ini meneliti pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan dalam humor singkat Ketawa Ketiwi Betawi: Humor dari Batavia sampai Jabodetabek (KKBHBJ). Tujuan penelitian ini adalah menentukan dan mendeskripsikan pelanggaran-pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan pada humor singkat KKBHBJ dan menjelaskan fungsi pelanggaran-pelanggaran tersebut dalam humor singkat KKBHBJ. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah semua pelanggaran-pelanggaran terhadap kedua prinsip tersebut ditemukan pada teks humor singkat tersebut dan pada beberapa teks ditemukan lebih dari satu pelanggaran terhadap kedua prinsip tersebut. Selain itu, fungsi-fungsi pelanggaran tersebut, di antaranya untuk menimbulkan kelucuan, mempertegas informasi yang akan disampaikan kepada orang lain, dan menyatakan ketidaksetujuan terhadap pendapat orang lain.
ABSTRACTThe study examines violations of the cooperation principles and politeness principles in short humor Ketawa Ketiwi Betawi: Humor dari Batavia sampai Jabodetabek (KKBHBJ). The purpose of this study is to determine and describe the violations of the cooperation principles and the politeness principles in a short humor KKBHBJ. The research method used in this research is qualitative research methods. The results of this study are all violations of these two principles are found in such a short humorous text and some text found in more than one violation of their principles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S492
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library