Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rofina Noor Imani
"Perbedaan status dan kelas-kelas sosial masih menjadi topik yang diangkat dalam film-film, termasuk dalam film drama Cina. Salah satu drama serial yang mengangkat topik ini adalah Meteor Garden (2018) yang merupakan sebuah produksi ulang dari drama serial asal Taiwan dengan judul yang sama di tahun 2001. Drama serial romantis ini menceritakan tentang kisah cinta tokoh sentral Daoming Si dan Dong Shancai yang penuh lika-liku. Perhatian utama penelitian terdapat pada konflik-konflik yang terjadi antara kedua tokoh ini yang diakibatkan oleh perbedaan status sosial mereka. Hasil analisis menunjukkan bahwa, 1) konflik mengenai perbedaan status sosial digambarkan melalui ekonomi, latar belakang keluarga, popularitas, dan dinamika kekuasaan. 2) Penyelesaian konflik dilakukan melalui perkembangan karakter dan perjuangan antara kedua tokoh yang menunjukkan bahwa nilai sejati seseorang tidak tergantung pada status sosial.   3) Konflik perbedaan status sosial justru membuat kedua tokoh semakin kuat dalam mempertahankan hubungannya dan rela mengorbankan banyak hal.

Differences in social status and social classes continue to be a recurring theme in movies, including Chinese dramas. One such drama that explores this topic is "Meteor Garden" (2018), a remake of the original Taiwanese drama with the same title from 2001. This romantic serial narrates the twists and turns of the central characters' love story, Daoming Si and Dong Shancai. The primary focus of the research lies in the conflicts that occur between these two characters caused by their differences in social status. The analysis results indicate that: 1) conflicts regarding social status differences are depicted through economic factors, family backgrounds, popularity, and power dynamics. 2) The conflict resolution is achieved through the development of characters and the struggle between them, showing that a person's value does not depend on social status. 3) Social status conflicts do not lead the main characters to give up; instead, they grow stronger in maintaining their relationship and are willing to sacrifice a lot for each other."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Mario H. C.
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran subyektif mengenai stereotipe dan sikap yang ada saat ini pada remaja putri pribumi penggemar serial drama Mandarin Meteor Garden terhadap etnis Cina di Indonesia. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina, sebab pada saat bersamaan Meteor Garden yang berasal dari Taiwan mengakibatkan beberapa perubahan, misalnya munculnya tren gaya rambut pada remaja.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara wawancara mendalam. Data kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan media masaa, televisi, stereotipe, serta sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial drama Mandarin Meteor 'Garden membawa pengaruh kepada remaja dalam hal stereotipe dan sikapnya terhadap etnis Cina di Indonesia. Namun, yang mendukung perubahan tersebut adalah faktor pengetahuan mengenai serta pengalaman bergaul dengan etnis Cina.
Untuk dapat memperkaya penelitian ini, peneliti sebaiknya juga menggunakan metode kuantitatif dengan permasalahan peneltian yang sama untuk memperoleh gambaran umum mengenai stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina. Selain itu, peneliti sebaiknya juga memperluas rentang kriteria partisipan penelitian, misalnya partisipan penelitian yang berada pada masa remaja awal, atau yang berada pada masa dewasa awal. Peneliti juga diharapkan untuk melakukan penelitian sejenis pada remaja putri pribumi yang bukan berada di kota-kota besar seperti Jakarta."
2003
S3218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bagas Ariandana Dewanto Putra
"ABSTRACTS
Penelitian ini membahas tentang representasi kekerasan seksual melalui elemen-elemen mise-en-scÃne dalam serial drama The Handmaids Tale. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berfokus pada analisis deskriptif. Proses penelitian dilakukan dengan studi literatur. Hasil penelitian menemukan bahwa tiap-tiap elemen mise-en-scÃne memiliki makna sendiri-sendiri dalam membentuk adegan yang ketika diintegrasikan akan membentuk makna baru dalam membuat representasi di dalam adegan. Penggabungan elemen-elemen mise-en-scÃne menciptakan sintagma yang bekesinambungan dari shot satu ke shot berikutnya. Kekerasan seksual dalam adegan didasari oleh seksisme yang dikonstruksi lewat cara pandang patriarki dari karakter yang mendominasi.

ABSTRACT
This study discusses the representation of sexual violence scenes through elements of mise-en-scÃne in the drama series The Handmaids Tale. This research is a qualitative research and focused on descriptive analysis. This research conduct by literature study. This research finds that every element of mise-en-scÃne has its own meaning and when each element is integrated, they will have a new meaning to represent something in the scene.  The fusion of all elements of mise-en-scÃne creates continuous syntagms. Sexual violence in the scenes that have been analyzed are rooted in sexism that is constructed through elite characters patriarchal perspective."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parasti Fatima Azahra
"Dalam serial drama Berlin, berlin, saya meneliti jenis-jenis implikatur percakapan dan perwujudan ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita berdasarkan 4 episode. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan apa saja jenis implikatur percakapan dalam serial drama Berlin, berlin dan juga untuk mendeskripsikan ragam bahasa yang ada pada hubungan antar tokoh pria dan wanita dalam serial drama Berlin,berlin. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode kualitatif. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis implikatur percakapan dalam serial drama Berlin, berlin berdasarkan teori dari Grice dan juga teori ragam bahasa pria dan wanita menurut Opperman & Weber dan Robin Lakoff. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa terdapat jenis implikatur non-konvensional berdasarkan masing-masing episode dan wujud ragam bahasa pria berdasarkan tokoh pria yang terdapat dalam masing-masing episode yaitu tegas, jelas, mengandung nasehat dan mengandung pola intonasi pertanyaan. Berbeda dengan tokoh wanita, ragam bahasa yang digunakan lebih ekspresif, penuh semangat dan menggunakan ragam bahasa tersirat. Dengan demikian, perbedaan ragam bahasa antara wanita dan pria terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat banyak faktor seperti perbedaan jenis kelamin, sikap, kehidupan sosial dan juga dapat dipengaruhi oleh maksud pembicara.
Berlin,berlin drama series, I researched the types of implicature and a variety languages between male and female based on 4 episodes. The purpose of this study is to describe what Berlin, berlin drama series and also to describe a variety male and female languages that existed in the relationship between men and women in Berlin, berlin drama series. This study used a qualitative method. It aims to determine the types of conversational implicature and variety languages between male and female based on the theory of Grice and the theory of languages according to Opperman & Weber and Robin Lakoff. As a result, this study found that there is a non-conventional type of Implicature based on each episode and the appearance of the variety male language is firmly, clearly and contain the intonation patterns of questions. On the other hand, the variety of female languages used more expressive, zestful, and implied. In general the differences of language between male and female occur because of many factors such as gender, attitudes, social life and also the meaning of speaker."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatul Mulki
"Penelitian ini menganalisis puisi Yun Dong-ju 1917-1945 dalam buku kumpulan puisinya, Haneulgwa Baramgwa Byeolgwa Si, ldquo;Langit, Angin, Bintang, dan Puisi rdquo; . Makna yang terkandung dalam puisi diperoleh melalui analisis intrinsik dan dilanjutkan dengan analisis ekstrinsik yang menggunakan sosiologi sastra sebagai pendekatannya. Penulis menjabarkan keterkaitan makna puisi dengan latar belakang dibuatnya karya tersebut. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk membuktikan bahwa puisi karya Yun Dong-ju, sebagai dokumen sosial, mampu merefleksikan situasi sosial ketika karya tersebut dibuat, seperi kebijakan pemerintah Jepang, pandangan penganut Kristen mengenai Tuhan, dan harapan orang Korea akan kemerdekaan.

This research analyze Yun Dong ju 1917 1945's poetry in his poetry collection book, Haneulgwa Baramgwa Byeolgwa Si, ldquo Sky, Wind, Star, and Poetry rdquo . The meaning of poetry gained through intrinsic analysis and extrinsic analysis followed by using the sociology literature as its approach. Writer is verified the interrelatedness between the meaning of poetry and the background when the poetry was composed. Sociology literature approach used to prove Yun Dong ju's poetry as social document able to reflect the social situation, such as Japanese rule policy, God in Christian's view, and Korean's hope for independent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheryl Annisa Paramesti
"For the past years, Muslim representation in the teen drama series has been gradually increasing. However, evidence proves misinformation muddles the image of Muslim women with a frequent stereotypical trope of oppression and victimization which affect people’s perspective. Involving sincere Muslim women representation in the narratives gives a sense of inclusion and empowerment, especially those who are represented. Transmedia storytelling is powerful to convey message because it gives room for exploratory experiences. Skam is a slice-of-life transmedia storytelling teen drama series that dedicate one season to portray Muslim. Previous studies have examined how Skam includes inclusivity. However, there is a minimal amount of further study that focuses on Muslim representation in Skam. This essay will analyze how Skam utilize transmedia storytelling in representing Muslim women representation’s authentic and relatable story. The discussion will also adopt narrative complexity and stereotypes with explanatory approach and critical discourse analysis way of thinking for data collection. The analysis reveals that Skam’s Muslim women representation eliminates stereotype by implementing Jenkin’s seven transmedia storytelling principle and Jason Mittell’s narrative complexity. This essay will help understand the importance of Muslim women representation and the media roles in communication essential topics to the audiences.

Representasi Muslim dalam serial drama remaja secara bertahap mengalami peningkatan, namun data membuktikan bahwa masih banyak misinformasi terutama terhadap Wanita Muslim. Hal tersebut berbahaya karena dapat mempengaruhi perspektif masyarakat. Misrepresentasi di media mengangkat tema stereotip penindasan dan viktimisasi. Melibatkan representasi wanita muslim dalam narasi memberikan rasa inklusi dan pemberdayaan bagi audiens, terutama bagi mereka yang terwakili. Transmedia storytelling memiliki peran besar dalam mengkomunikasikan pesan secara menarik dan memberikan ruang untuk pengalaman eksploratif. Skam adalah serial drama remaja dengan konsep transmedia storytelling dengan tema slice-of-life yang mendedikasi satu season tentang kehidupan Muslim. Penggambaran Muslim dalam serial Skam dikenal lebih akurat. Studi sebelumnya telah meneliti tema inklusivitas Skam. Namun, sedikit penelitian lebih lanjut yang berfokus pada representasi Muslim di Skam. Esai ini akan menganalisis bagaimana serial Skam memanfaatkan transmedia storytelling dalam mengkomunikasikan representasi wanita Muslim. Diskusi ini mengadopsi teori narrative complexity dan stereotip dengan pendekatan eksplanatori dengan lensa critical discourse analysis untuk mengumpulkan data. Analisis membuktikan bahwa oleh Skam menghilangkan narasi stereotip pada representasi Muslim dengan menerapkan tujuh prinsip transmedia storytelling yang diutarakan oleh Jenkins dan narrative complexity sesuai dengan opini Jason Mittell. Esai ini membantu memahami pentingnya representasi wanita Muslim dan peran media dalam mengkomunikasikan topik-topik penting kepada audien"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Gautama Ramadhan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang sense of virtual community dalam komunitas virtual dalam serial drama televisi Jepang yang berjudul Densha Otoko. Sense of virtual Community atau SOVC merupakan perkembangan dari teori SOC atau sense of community Mac Millan dan Chavis. Seiring dengan perkembangan internet sebagai salah satu CMC (Computer Mediated Communication), jumlah komunitas virtual pun semakin bertambah terutama dalam masyarakat Jepang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif analisis berdasarkan data kepustakaan. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana komunitas virtual bisa menjadi komunitas yang dapat memberi pengaruh besar dalam kehidupan penggunanya.

ABSTRACT
This thesis is discussed about sense of virtual community in virtual community on Japanese TV drama series "Densha Otoko. Sense of Virtual Community or SOVC is developed from Mac Millan and Chavis' theory of Sense of Community. Along with internet as CMC or Computer Mediated Communication expansion, the number of virtual community has been increasing, especially in Japanese society. This research is qualitative with analysis descriptive method based on literature data. This research result is described how a virtual community can be a community that has big influenced to user's life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayla Amelia Putri Widiani
"Dengan meningkatnya pengaruh media digital, aksesibilitas terhadap konten telah meluas secara global, menjadikan peran media semakin penting. Komunitas LGBTQIA+ telah lama mengadvokasi representasi yang akurat dan inklusif di media. Penelitian ini menganalisis serial Druck (2018) musim ketiga, berfokus pada karakter Matteo dan David, serta mengeksplorasi penggambaran mereka sebagai remaja LGBTQIA+. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori maskulinitas hegemonik oleh R.W. Connell dan James W. Messerschmidt, penelitian ini menginterpretasikan bagaimana konstruksi sosial tentang maskulinitas mempengaruhi representasi karakter LGBTQIA+ dan interaksi mereka dalam alur cerita. Aspek sinematografi dalam Druck dianalisis melalui teori sinematografi Blain Brown. Druck secara efektif menggambarkan perjuangan dan penerimaan identitas LGBTQIA+, menampilkan perjalanan Matteo menuju penerimaan diri dan navigasi David melalui prasangka sosial. Serial ini mengilustrasikan transisi dari heteronormativitas konvensional menuju pemahaman yang lebih inklusif tentang maskulinitas dan identitas, menyoroti pentingnya lingkungan sosial yang mendukung dan mencerminkan pergeseran budaya yang lebih luas menuju keberagaman dan penerimaan.
With the increasing influence of digital media, accessibility to content has expanded globally, rendering media's role increasingly essential. The LGBTQIA+ community has long advocated for accurate and inclusive representation in the media. This paper analyzes Druck (2018), focusing on the third season’s characters Matteo and David, exploring their portrayal as LGBTQIA+ adolescents. By using a qualitative research method and R.W. Connell and James W. Messerschmidt's theory of Hegemonic Masculinity, the study interprets how social constructions of masculinity influence the representation of LGBTQIA+ characters and their interactions within the narrative. The cinematographic aspects of Druck are analyzed through the theoretical lens of Cinematography by Blain Brown. Druck effectively portrays the struggle and acceptance of LGBTQIA+ identities, depicting Matteo’s journey towards self-acceptance and David’s navigation through societal biases. The series illustrates the transition from conventional heteronormativity to a more inclusive understanding of masculinity and identity, highlighting the importance of supportive social networks and reflecting a broader cultural shift towards diversity and acceptance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ari Wibowo
"Penelitian ini adalah mengenai penggunaan ?tekureru dan ?temorau dalam konteks uchi/soto. Fokus masalah pada penelitian adalah mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau dan ?tekureru dalam konteks uchi/soto pada serial drama Hotelier. Ada perbedaan di antara Wetzel (1994) dan Sadanobu (2001) mengenai hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi pada kalimat yang menggunakan ?temorau. Selain itu, para peneliti seperti Wetzel (1994), Sadanobu (2001), Makino (2002) tidak menjelaskan hubungan antara pembicara dengan pihak pemberi dalam ?tekureru. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan teoretis ?Apakah hubungan pembicara dengan pihak pemberi dalam kalimat yang menggunakan kata kerja ?tekureru dan ?temorau pada konteks uchi soto?. Selain itu penelitian ini juga bertujuan melihat pengaruh hubungan antara pembicara dengan kawan bicara pada kalimat dimana pihak pemberi adalah orang ketiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada tahapan analisis, penulis mengelompokkan data dengan pola-pola situasi yang sejenis ke dalam kategori umum dan kategori khusus. Pembuatan kaegori ini berdasarkan Metode Padan yang dikemukakan Sudaryanto (1993). Kesimpulan penelitian yang didapat dari data adalah, bila hubungan antara pembicra dengan pihak pemberi adalah soto, maka pembicara cenderung mengunakan ?temorau untuk situasi dimana pihak pemberi/penerima bukan orang ketiga. Sedangkan bila hubungannya adalah uchi, maka pembicara cenderung menggunakan ?tekureru, terutama untuk situasi dimana kawan bicara bukan soto"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>