Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Ajrina Husna
"Takarir memiliki peran yang sangat penting dalam pertukaran informasi dan budaya bagi audiens yang berbicara menggunakan bahasa yang berbeda melalui audiovisual seperti film. Dalam proses pengalihan bahasa, penerjemah akan menggunakan strategi penerjemahan untuk mencapai kesepadanan. Tujuan dari penelitiani ini adalah menguraikan strategi penerjemahan dalam takarir film dari Bahasa Jerman ke Bahasa Indonesia dan mengidentifikasi strategi penerjemahan apa yang paling banyak digunakan serta alasan mengapa strategi tersebut paling banyak digunakan. Korpus data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam film “All Quiet on The Western Front”. Takarir film dianalisis menggunakan teori Gottlieb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi parafrasa yang paling banyak digunakan dalam terjemahan. Strategi parafrasa (43.72%), transfer (37.16%), ekspansi (1.63%), imitasi (0.66%), kondensasi (10.27%), desimasi (6.12%), penghapusan (0.22%), dan duplet (0.22%).

Subtitles play a crucial role in the exchange of information and culture for audiences who speak different languages through audiovisuals such as movies. In the process of language transfer, the translator will use translation strategies to achieve equivalence. The purpose of this study is to describe the translation strategies used in subtitling German to Indonesian movies and to identify which strategies are the most commonly utilized, along with the reasons for their prevalence. The data corpus in this study includes words, phrases, clauses, and sentences from the movie "All Quiet on the Western Front". The analysis of the movie's dialogue is conducted using Gottlieb's theory. The research method employed in this research is the qualitative and quantitative mixed method. The findings of this study reveal that the paraphrasing strategy is the most frequently employed, accounting for 43.72% of translations, followed by transfer (37.16%), expansion (1.63%), imitation (0.66%), condensation (10.27%), decimation (6.12%), deletion (0.22%), and duplet (0.22%). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vrina Khairunisa Atallah Aldrin
"Penggunaan argots memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan di daerah pinggiran kota-kota Prancis dan telah diangkat menjadi tema oleh banyak film salah satunya adalah “Banlieusards”. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia dalam bentuk teks takarir, ditemukan kesenjangan ketika menerjemahkan fenomena bahasa itu. Artikel ini membahas tentang strategi penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan argots dan tingkat kesepadanan yang dihasilkan. Metode kualitatif dengan studi kepustakaan digunakan dalam melakukan penelitian. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasikan solusi apa saja yang diterapkan oleh penerjemah ketika menghadapi masalah dalam penerjemahan, yaitu argots dan bagaimana tingkat kesepadanannya dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori strategi penerjemahan takarir oleh Gottlieb (1992) dan kesepadanan penerjemahan oleh Kade (1968). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi yang paling banyak digunakan adalah paraphrase dan hal ini menunjukkan pemahaman penerjemah mengenai bahasa dan budaya Prancis juga Indonesia. Akan tetapi, dari segi kesepadanan penerjemah gagal menunjukkan nuansa penggunaan argots oleh para penduduk banlieue yang merupakan salah satu pembentuk identitas mereka. Hal ini ditandai dengan approximate equivalence yang mendominasi. Makna dan konteks penggunaan argots tersebut hilang dalam proses penerjemahan, sehingga penonton tidak terpaparkan fenomena bahasa yang terjadi.

The usage of argots (slang) is very significant and present in the everyday life of France’s banlieue and a lot of filmmakers have been inspired to use it as a theme in their works, one of those works is “Banlieuesards”. Problem arises in translating that phenomenon into Indonesian in the form of subtitles. This article is going to talk about the strategy of translating argots and the result of the equivalence. This article used qualitative method and literary study during its research. The goal of this article is to identify what kind of solution that can help the translator when they’re facing problems in translating argots into Indonesian and the degrees of its equivalence. Gottlieb’s (1992) theory about the strategy of translating subtitles and Kade’s theory of translation equivalence (1968) were used in this article. According to the analysis, the most used strategy in translating is paraphrasing and this shows the translator’s knowledge in the languages and cultures of both countries, Indonesian and French. However from the perspective of equivalence, the translator failed in translating the nuance of argots that holds an important role in creating the identity of the people of banlieue. This is signified by the approximate equivalence that dominates the end product. The meaning and the context is lost in the process of translating, therefore viewers did not get exposed to this language phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febrianantya
"ABSTRAK
Dampak Penggunaan Strategi Penerjemahan pada Kesepadanan Pragmatis dalam Subtitle Film Jumanji.Tesis ini membahas dampak penggunaan strategi penerjemahan pada subtitle dalam film Jumanji. Dampak itu dilihat melalui kesepadanan pragmatis antara subtitle dan situasi adegan film. Penelitian ini berancangan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah replik dialog, subtitle, dan gambar situasi adegan film Jumanji yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah awal penelitian ini adalah penjabaran situasi adegan dari replik dialog dan subtitle yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah berikutnya adalah menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan replik dialog pada subtitle. Kemudian, menganalisis fungsi tuturan penutur dan tanggapan mitra tutur dalam peristiwa tutur yang terjadi dalam situasi adegan untuk menjabarkan tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah terakhir adalah menganalisis koherensi antara subtitle dan situasi adegan dari data terpilih. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sepuluh data dinyatakan tidak berhasil, lima data dinyatakan kurang berhasil, dan tujuh data dinyatakan sudah berhasil mencapai kesepadanan pragmatis. Dengan begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa kesepadanan pragmatis merupakan tujuan dari penerjemahan dalam film. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi penerjemahan merupakan faktor penting dalam mencapai kesepadanan pragmatis dalam film.

ABSTRACT
The impact can be seen through pragmatic equivalence between subtitle and ongoing situation scene. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis method. The source of this research is taken from replica dialog, subtitle, and ongoing situation picture that are containing directive speech acts of command and prohibition. First step to do in this research is describing ongoing situation when speaker and co speaker are doing conversation. Then researcher analyzes translation strategy that translator used to translate the directive speech acts into subtitle. Then researcher also analyzes speaker rsquo s speech and co speaker rsquo s reaction to the directive speech to describe the speech acts function in ongoing situation scene. For the last step, researcher analyzes coherency between subtitle and ongoing situation scene. By this research, researcher finds that ten data are declared unsuccessful, five data are expressed less successful, and seven data are successful to achieve pragmatic equivalence. So that, this research shows that the pragmatic equivalence can impact the quality of subtitle. Besides, researcher also finds that the aim of making subtitle in film translation is to be accurate and natural to the ongoing situation scene. "
2015
T46600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delvi Fujia Lestari
"Suatu teks dapat dimaknai dan dipahami berbeda tergantung konteks serta kemampuan kognitif pendengar atau pembaca. Keimplisitan dan kerancuan di dalam suatu teks dapat disiasati dengan eksplisitasi dalam teks sasaran sehingga menghasilkan sebuah teks yang lebih mudah dipahami. Sementara itu, eksplisitasi kerap dikaitkan atau bahkan disamakan dengan penambahan (addition). Penelitian ini membahas eksplisitasi dalam terjemahan film kartun pendek berbahasa Jerman Nichtlustig karya Joscha Sauer untuk melihat bagaimana eksplisitasi ditampilkan dalam takarir berbahasa Inggris. Data penelitian dianalisis menggunakan konsep Explicitness as Processability dalam eksplisitasi menurut Pál Heltai (2005). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan membandingkan takarir teks sumber (TSu) berbahasa Jerman dan teks sasaran (TSa) berbahasa Inggris. Analisis dilakukan dengan melihat implikatur, perbedaan leksikal, perbandingan morfem, dan konteks percakapan. Temuan penelitian menunjukkan tiga jenis eksplisitasi dalam kartun Nichtlustig, yaitu eksplisitasi dengan addition dalam delapan data, eksplisitasi dengan replacement dan spesifikasi dalam tujuh data, dan eksplisitasi dalam bentuk gabungan dalam delapan data.
A text can be interpreted and understood differently depending on the context and cognitive abilities of the audience or reader. Implicitness and ambiguity in a text can be overcome by making it explicit in the target text, making it easier to understand. Meanwhile, explicitation is often associated or even equated with addition. This research discusses explicitation in the translation of the German short cartoon movie Nichtlustig by Joscha Sauer to see how explicitation is displayed in the English subtitles. The research data was analyzed using the concept of Explicitness as Processability in explicitation according to Pál Heltai (2005). This research uses a descriptive qualitative method by comparing the subtitle of the source text (ST) in German and the target text (TT) in English. The analysis looked at implicatures, lexical differences, morpheme comparisons, and conversational context. The research findings show three types of explicitation in Nichtlustig, namely explicitation with addition in eight data, explicitation with replacement and specification in seven data, and explicitation in combined form in eight data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maspaitella, Hans Jonathan Andrew
"Cockpit video merupakan salah satu jenis video yang beredar di platform YouTube. Selain menjadi hiburan pagi penggemar dunia aviasi, cockpit video juga dapat memberikan gambaran mengenai situasi di ruang kemudi pesawat dan bagaimana para pilot berkomunikasi serta menerbangkan pesawat. Salah satu media yang telah membuat banyak cockpit video dalam format dokuseri adalah PilotsEYE.tv. Sebagai media asal Jerman, kehadiran takarir berbahasa Inggris dapat memperluas jangkauan penonton, berhubung orang-orang yang ada pada video hampir setiap saat berbicara dalam bahasa Jerman. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam mengalihbahasakan ujaran orang-orang pada salah satu video potongan dari dokuseri buatan PilotsEYE.tv. Teori yang digunakan adalah teori dari Gottlieb (1992) mengenai 10 strategi subtitling dan teori Newmark (1988) mengenai couplets, triplets, dan quadruplets. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan 9 dari 10 strategi subtitling yang dirumuskan Gottlieb. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya penggunaan couplets dan triplets, yaitu penggunaan dua hingga tiga strategi dalam satu telop.

Cockpit video is a type of video which can be seen on YouTube. Apart from being an entertainment for aviation enthusiasts, a cockpit video can also be educative in the sense that it provides an overview of the situation in an aircraft's flight deck and how pilots communicate and fly the aircraft. One media company that has made many cockpit videos in docuseries format is PilotsEYE.tv. As a German media company, the people in the videos produced by PilotsEYE.tv speak mostly in German. An English subtitle is therefore needed to expand the audience. This research analyzes the strategies used in translating the speech of the people in one of the video clips from the documentary made by PilotsEYE.tv. In doing so, a subtitling strategy theory proposed by Gottlieb (1992) and Newmark’s (1988) concept of couplets, triplets, and quadruplets are used to analyze the data. The results of this study show that 9 out of 10 subtitling strategies proposed by Gottlieb were used by the translator. This study also found the use of couplets and triplets, which is the use of two or three subtitling strategies in translating a text.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Jandrio
"Artikel ini bertujuan untuk merekonstruksi pertempuran Kursk sebagai titik balik Perang Dunia II di front timur. Sumber diperoleh dari beberapa surat perintah pertempuran yang diambil dari arsip Uni Soviet dan buku-buku sejarah. Artikel ini menggunakan metode sejarah untuk menjelaskan unsur kekuatan pasukan Uni Soviet, kepemimpinan dan strategi mereka dalam pertempuran melawan pasukan Jerman. Artikel ini menyimpulkan bahwa dengan kekuatan pasukan Uni Soviet yang besar dan kepemimpinan yang baik, pasukan Uni Soviet mampu bertahan dan menyerang balik pasukan Jerman dalam pertempuran Kursk.

This article aimed to reconstruct the battle of the Kursk as a turning point of World War II on the eastern front. Sources obtained fromsome of the order of battles taken from Soviet Union`s archives and some history books.  This article uses historical methodology to explain the element of Soviet Union`s forces, leaderships and their strategy in the fight against German forces. This article concludes that the massive forces of the Soviet Union and good leaderships are able to defend and counter-attack the German Forces on the eastern front."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dannika Sulistyana Santoso
"Penelitian ini membahas prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi dalam serial TV Jerman Biohackers ke dalam bahasa Indonesia dan bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi bagaimana transposisi dan modulasi digunakan dalam hasil terjemahan takarir, serta alasan terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang mempertimbangkan karakteristik penerjemahan teks lisan seperti takarir. Analisis ini dilakukan berdasarkan teori prosedur penerjemahan transposisi dari Catford (1965) dan prosedur penerjemahan modulasi dari Vinay dan Darbelnet (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 27 prosedur penerjemahan transposisi dan modulasi. Sebagian besar data yang ditemukan adalah transposisi sebanyak 21 data, sedangkan modulasi hanya enam data. Terjadinya pergeseran dalam hasil terjemahan takarir disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan struktur dan tata bahasa antara bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Selain itu, pemilihan kata dan struktur kalimat yang sesuai harus dipilih oleh penerjemah, serta sudut pandang dan interpretasi makna juga memainkan peran penting agar mudah dipahami oleh penonton dalam bahasa sasaran (BSa).
This study examines the procedures of transposition and modulation in translating the German TV series Biohackers into Indonesian. The research aims to analyze and identify how transposition and modulation are utilized in the translated subtitles, as well as the reasons for shifts in the translated subtitles. A qualitative research method is employed, considering the characteristics of translating spoken text such as subtitles. This analysis is based on Catford's (1965) theory of transposition procedures and Vinay and Darbelnet's (1965) modulation procedures. The findings reveal 27 instances of transposition and modulation translation procedures. The majority of the data are transpositions, with 21 cases, while modulation accounts for only six cases. Shifts in the translated subtitles are caused by several factors, including the differences in structure and grammar between German and Indonesian. Additionally, the translator's choice of appropriate words and sentence structures, as well as the perspective and interpretation of meaning, play crucial roles in ensuring the translation is easily understood by the audience in the target language (TL)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rock, David
New York: Collins, 2006
658.4 Roc q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini membahas adaptasi light novel “All You Need is Kill” karya Sakurazaka Hiroshi ke dalam film “Edge of Tomorrow” yang disutradarai Doug Liman. Light novel yang berasal dari Jepang diadaptasi menjadi film Hollywood Amerika merupakan hal yang jarang terjadi. Pada transformasi sastra ke film terdapat teori yang dikenal sebagai ekranisasi. Pada penelitian ini kedua karya tersebut akan dibandingkan untuk melihat perubahan pada aspek cerita dan tokoh yang muncul akibat ekranisasi, kemudian akan dianalisis mengapa perubahan tersebut terjadi sehingga dapat ditemukan faktor-faktor yang mendorong perubahan akibat ekranisasi., This thesis explain “All You Need is Kill” light novel written by Sakurazaka Hiroshi adaptation into “Edge of Tomorrow” movie directed by Doug Liman. It‟s not often a Japanese light novel being adapted into American Hollywood movie. There is a theory known as ecranisation in literature transformation into movie. This research will compare both works to see the changes caused by ecranisation in the aspect of story and characters, then the reasons why those changes happened will be analysed in order to find out the factors that made the changes caused by ecranisation.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmaudina Hidyanissa
"Film merupakan sebuah media komunikasi massa yang menampilkan cerita dalam bentuk audio visual. Mulan (2020) merupakan film hasil karya Disney yang diadaptasi dari cerita rakyat Cina. Film Mulan (2020) mengisahkan perjuangan seorang perempuan bernama Hua Mulan yang harus menyamar sebagai laki-laki untuk menggantikan posisi ayahnya dalam berperang melawan suku Rouran. Sebagai seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Mulan. Penolakan yang didapat Mulan setelah menunjukkan identitas dirinya sebagai seorang perempuan di dalam pasukan mencerminkan adanya konsep patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan konsep patriarki di Cina dalam film Mulan (2020) dan untuk menunjukkan sejauh mana kesesuaian interpretasi sineas barat terhadap konsep patriarki di Cina dalam film Mulan (2020). Penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske. Semiotika adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan tanda-tanda. Melalui teknik analisis The Code of Television dari John Fiske yang terdiri dari level realitas, level representasi dan level ideologi, ditemukan tiga variabel patriarki menurut Kamla Bhasin yang paling menonjol dalam film yaitu kontrol atas tenaga kerja perempuan, kontrol atas seksualitas perempuan dan kontrol atas gerak perempuan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kesesuaian interpretasi sineas barat (Disney) terhadap konsep patriarki di Cina.

Film is a medium of mass communication that shows stories in audio visual form. Mulan (2020) is a Disney film that is adapted from the Chinese Folk Tales. Mulan (2020) tell the story about the struggle of a woman named Hua Mulan who must disguise as a man to replace her father's position in the war against the Rouran tribe. As a woman who is disguised as a man, many challenges has to face by Mulan. The rejection that Mulan received after show her identity as a woman in the army reflects the concept of patriarchy. This study aims to show the patriarchy concept in China in Mulan (2020) and to show how far suitability of western filmmaker interpretation of the concept of patriarchy in China in the Mulan movie (2020). This study uses the semiotic analysis technique of John Fiske. Semiotics is a branch of science that associated with signs. Through the analysis technique The Code of Television by John Fiske which consist of levels of reality, level of representation and level of ideology, three patriarchy variables according to Kamla Bhasin's which most prominent were found in the film is control of women's labour power, control of women's sexuality and control of women's mobility. The results of the study also show that there is a suitability of the interpretation of western filmmaker (Disney) with the concept of patriarchy in China."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>