Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idrus Wintama
"Penelitian ini berfokus kepada pembahasan mengenai pencarian makna hidup di balik penderitaan dalam karya light novel Re: Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu karangan Nagatsuki Tappei.  Analisis terhadap novel ini dilakukan dengan menggunakan pemikiran eksistensialisme Viktor Frankl. Di tengah populernya permasalahan sosial seperti fenomena N.E.E.T, diperlukan sebuah mutiara kehidupan terutama untuk para remaja terkait dengan semangat untuk mencari makna hidup. Dalam penulisan artikel tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metode kajian literatur dengan menggunakan literatur kepustakaan sebagai basis dalam mengumpulkan sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis terhadap novel Re: Zero dengan menggunakan pemikiran Viktor Frankl mengantarkan pada penemuan akan sikap pantang menyerah yang ditunjukkan oleh Natsuki Subaru dalam menemukan makna di balik penderitaan dapat berlaku untuk semua kalangan. Karakter Natsuki Subaru juga dapat menjadi inspirasi khususnya bagi para remaja dalam menyikapi penderitaan hidup secara konstruktif; dengan menumbuhkan sikap optimisme dalam menghadapi berbagai rintangan yang penuh dengan penderitaan.

This research focuses on the discussion of the search for the meaning of life behind suffering in the light novel Re: Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu by Nagatsuki Tappei using the thought of existentialism Viktor Frankl. In the midst of the popularity of the social problems such as the N.E.E.T., an insight is needed especially for teenagers related to the spirit to find the meaning of life. In writing this final project article, the author uses qualitative research methods namely literature review methods using literature as a basis for collecting data sources. The results showed that there is a compatibility between Natsuki Subaru's character and Viktor Frankl's thinking, and how Natsuki Subaru's persistence in finding the meaning behind suffering can be applied for all ages. Natsuki Subaru's character can also be an inspiration especially for teenagers in responding to dynamic life development. By always instilling an attitude of optimism and never giving up even though you have to face various obstacles that are very suffering."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ashoka
"Dengan judul Pandangan Manusia berarti penekanannya adalah masalah manusia dari sekian banyak pemikiran Frankl yang disebut logoterapi. Oleh Frankl logoterapi diartikan sebagai logos yaitu makna dalam dimensi noetis (spiritual) dan terapi. Logoterapi Frankl ini keseluruhannya didasari oleh konsepnya tentang manusia. Pandangan Frankl dalam psikologi ataupun psikiatri digolongkan ke dalam kelompok psikologi humanistik ataupun psikiatri eksistensial,yang menempatkan keberadaan manusia sebagai titik sentral. Pemikiran tentang logoterapi dilatarbelakangi oleh kehidupan Frankl sendiri sebagai tawanan di kamp konsentrasi Nazi, Auschwitz; dan dipopulerkan dengan beberapa bukunya yang terkenal di dunia antara lain 'The Doctor and The Soul, dan Man's Search for Meaning.
Frankl memberikan dasar filosofis dari logoterapi dalam bentuk tiga rangkaian dasar filosofis sebagai prinsip-prinsip logoterapi yaitu, kebebasan kehendak, kehendak akan makna, dan makna hidup. Kebebasan kehendak merupakan suatu yang sudah inheren dalam diri manusia, kebebasan tak dapat hilang dalam situasi apapun, karena itu kebebasan tidak perlu dicari lagi di luar diri seseorang. Kebebasan pada manusia diandaikan dengan adanya tanggung-jawab(freedom to), bukan semata-mata sebagai suatu pelarian atau eskapisme dari sesuatu(freedom from). Dengan adanya kebebasan maka manusia memungkinkan untuk memilih dan memutuskan sesuatu yang bermakna untuk dirinya yang unik. Oni berarti memungkinkan seseorang memperoleh kehendak akan makna, yang merupakan suatu motivasi fundamental untuk memperoleh hidup yang bermakna. Bila motivasi fundamental ini tidak dimiliki, seseorang akan menghadapi berbagai frustasi seperti frustasi eksistensial, kehampaan eksistensial, dan neurosis noogenik.
Seseorang dapat frustasi karena tidak mengerti akan eksistensinya, seseorang akan mengalami kehampaan dalam eksistensisnya berupa kebosanan ataupun apatisme, seseorang akan menghadapi konflik nilai atau makna dalam kehidupannya (neurosis noogenik). Dalam prinsip yang ketiga yaitu makna hidup. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang konkrit dan unik. Hal ini dapat terlihat dalam perwujudannya dalam beberapa nilai, seperti nilai kreatif, nilai pengalaman, nilai atitudinal. masing-masing berhubungan dengan pekerjaan, pengalaman atau penghayatan, dan sikap seseorang terhadap penderitaannya. Berkaitan dengan pandangannya tentang manusia, Frankl juga berbicara tentang teknik-teknik psikoterapi dalam pengertian logoterapi. la mengajukan beberapa teknik seperti paradoxical intention, de-reflection, dan medical ministry. Masing-masing menyangkut pada kemampuan manusia untuk mengambil jarak(self-detachment), mengatasi dirinya(self-transcendence), dan mempertahankan hidupnya yang bermakna. Dalam psikoterapi sebelum Frankl semua teknik ini belum pernah ada.
Akhirnya, Frankl bebicara mengenai pandangannya tentang manusia yaitu manusia yang utuh, totalitas. Manusia merupakan totalitas dari dimensi fisik, psikis, dan spiritual, secara singkat disebut sebagai somato-psiko-noogenik. Untuk melihat secara lebih seksama tentang asumsi manusia menurut Frankl, digunakan sembilan kerangka acuan dasar untuk melihat asumsi dasar hakekat manusia. Sembilan tema itu merupakan polaritas yang berlawanan yaitu, kebebasan versus determinisme, rasionalitas vs irasionalitas, holisme vs elementalisme, konstitusionalisme vs environmentalisme, dapat berubah vs tidak dapat berubah, subyektivitas vs obyektivitas, proaktivitas vs reaktivitas, homeostasis vs heterostasis, dapat diketahui vs tak dapat diketahui. Posisi asumsi Frankl tentang manusia dalam sembilan polaritas di atas dapat disebutkan bahwa kecuali tema konstitusionalisme dan rasionalitas, Frankl menempatkan tema-tema lainnya dalam posisi yang lebih ekstrim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1996
LAPEN 07 Soe r
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pattakos, Alex
Bandung: Kaifa, 2006
616.891 4 PAT pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1995
930.101 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Anastasya Astiti Putri
"Dengan menggunakan metode fenomenologi, penulisan skripsi ini membahas kehadiran jendela pada Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia sebagai fenomena, terlepas dari pengaruh pengetahuan lainnya yang berusaha melapisi bahkan menggantikan kehadirannya. Konsep jendela yang diamati juga dibandingkan dengan konsep jendela yang ditawarkan O. F. Bollnow, yang ternyata menghasilkan beberapa perbedaan konsep jendela, terkait faktor konteks tempat jendela tersebut berada dan juga filosofi desain sang arsitek.

By using phenomenology, this thesis discusses the presence of the windows located at Central Library of Universitas Indonesia as phenomena, apart from any other knowledge or technology that coating or even replacing its presence. The concept of those windows then will be compared to the concept of windows by O. F. Bollnow, which give different result, concerned with context surround the windows and design's philosophy by the architect.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hunter, Thomas M
"In this article I look at two closely related examples of A.L. Becker’s work on textual coherence and how they can be used as tools for finding meaning in translation. In the first example I draw on Becker and Oka’s work on deixis in Old Javanese (1974) to elucidate the subtle shifts of spatial and temporal reference in “Sītā’s Letter”, an innovative episode in the Old Javanese Rāmāyaṇa (OJR 11.18- 34). In the second example, I look at Becker’s analysis of the role of Indonesian verbal markers in his essay “The figure a sentence makes; An interpretation of a Classical Malay sentence” (1979b). I take these suggestions as a starting point to examine how shifts in the choice of active or passive verbal form establish contrasts in perspective in an Indonesian short story. My aim is to illustrate Becker’s dictum that we should look within languages and cultural systems for the elements of structure that give them coherence, rather than imposing theoretical models that may obscure rather than illuminate the objects of study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Scott, Foresman, 1976
808.8 EXP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badke, William B., 1949-
"With the information provided here, writing research papers does not have to be frustrating or boring. It is possible to develop significant skills in order to make the writing process much easier, and the author explains the skills and strategies you need to efficiently and effectively complete a research project . In this book, the author offers a clear, simple, roadmap for conducting research and navigating the vast new world of information and technology. He details the entire research paper process from start to finish, and provides insightful and helpful information."
Bloomington, IN: iUniverse, 2014
020.72 BAD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Temes, Roberta
"There is no more stressful and traumatic experience than coping with the death of a loved one. There are various stages of grief and loss, which often take months or even years for many people to overcome. But with the right guidance, readers can learn to lessen the pain and live happy lives. "Solace" provides soothing comfort and hope for those who are suffering. As an award-winning bereavement expert, Roberta Temes believe all of us experience and process grief in our own way. Here she helps readers through the stages of grief, tells them when they should worry, helps them consider the pros and cons of bereavement groups and counselors, and shows them how to use visualization to help the healing process. Featuring anecdotes drawn from her bereavement practice so readers may learn from the experiences of others who have also gone through and struggled with loss, "Solace" is also filled with comforting affirmations, quotations and words of encouragement. Dealing with loss is never easy, but this book provides a calming companion to help readers through their mourning and begin enjoying life again."
New York: American Management Association, 2009
e20440675
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>