Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Dea Yuanita
"Globalisasi mengakibatkan perubahan berbagai aspek kebahasaan dalam produk-produk berbasis teks, termasuk karya terjemahan, sehingga terjemahan ulang dirasa perlu dilakukan dari waktu ke waktu untuk mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan strategi penerjemahan (prosedur, metode, dan ideologi) pada terjemahan pertama dan terjemahan ulang dari cerpen Silver Blaze karya Sir Arthur Conan Doyle, yaitu dari versi terjemahan terbitan tahun 1992 ke terbitan tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis teks dan studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan adanya pergeseran prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan antara kedua versi terjemahan itu. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa terjemahan pertama didominasi oleh metode komunikatif dan condong kepada ideologi domestikasi, sedangkan terjemahan ulangnya didominasi oleh metode semantis dan condong kepada ideologi pengasingan.

Globalization has resulted in changes in various aspects of language in text-based products, including translation, so that retranslation is deemed necessary from time to time to keep up with the demands of current developments. This research aims to analyze changes in translation strategies (procedures, methods and ideologies) in the first translation and the retranslation of the short story “Silver Blaze” by Sir Arthur Conan Doyle, specifically from the 1992 translation version to the 2016 translation version. This research employs a qualitative method with text analysis and literature review. The results indicate shifts in translation procedures, methods, and ideologies between the two translation versions. Furthermore, the analysis also reveals that the first translation is dominated by communicative method and leanes towards the ideology of domestication, while the retranslation is dominated by semantic method and tends towards the ideology of foreignization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggayomi Amanda
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kritik terjemahan terhadap cerita pendek The Black Cat dan The Tell-Tale Heart karya Edgar Allan Poe ke Bahasa Indonesia. Kritik disusun dengan menggunakan model analisis teks dan pencapaian skopos sebagai kriteria penilaian kualitas terjemahan. Langkah pertama pada penelitian ini adalah analisis faktor ekstratekstual dan intratekstual teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) untuk menentukan skopos dan masalah potensial pada penerjemahan. Langkah selanjutnya
adalah menganalisis metode, prosedur, dan style yang dipilih penerjemah dalam
menerjemahkan elemen gotik pada cerita. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa TSu
dan TSa memiliki sasaran pembaca yang berbeda. Perbedaan sasaran pembaca
membuat penerjemah berusaha agar TSu yang sulit dipahami, menjadi TSa yang
nyaman dibaca oleh kalangan luas. Usaha penerjemah untuk mencapai skopos itu,
menimbulkan perbedaan style antara TSu dan TSa yang pada akhirnya menyebabkan
perubahan mood dan tone pada cerita. Perubahan mood dan tone ini menyebabkan
hilangnya beberapa elemen gotik yang ada pada cerita sehingga intensitas
kemunculan suspense pada TSa berkurang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
perubahan mood dan tone pada TSa masih dapat diterima selama alur cerita masih
sama dengan TSu dan demi mencapai skopos.

ABSTRACT
This thesis is a translation criticism on the Indonesian version of The Black Cat and
The Tell-Tale Heart short story by Edgar Allan Poe. The criticism is built by using
text analysis model and the fulfillment of skopos as the criterion for translation
quality assessment. The first step taken in this research is analysis of extra textual and
intra textual factors of both the source text (ST) and the target text (TT) to determine
the skopos and potential problems in translation. The next step is an analysis of
method, procedure, and style chose by translator in translating gothic element in the
story. The finding of this research shows that ST and TT have a different target
reader. The difference made the translator do the effort to make the elusive ST
became comfortable and understandable TT to read by wider reader. The effort of
translator to fulfill the skopos made the change of mood and tone of the story. This
change finally causes the loss of gothic element and reduces the intensity of the
emergence of suspense in TT. This research concludes that the change of mood and
tone on TT could be accepted as long as the storyline still the same with ST and to
fulfill the skopos."
2015
T46732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Pramitha Ramadhanty
"Banyaknya kasus penganiayaan anak yang terkuak dewasa ini di Korea Selatan membuat permasalahan seputar anak pun menangkap perhatian masyarakat. Karya sastra sebagai hasil budaya manusia dapat membantu dalam memandang problematika sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penggambaran penelantaran anak dalam cerita pendek Balance Game (2021). Penelitian ini mengkaji penelantaran anak yang digambarkan melalui tokoh Yun dan Geonhee dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dalam pelaksanaan penelitian. Dalam Balance Game, penelantaran emosional menjadi bentuk penelantaran yang paling dominan. Perilaku penelantaran oleh tokoh Yun dapat disimpulkan merupakan akibat dari beberapa faktor, yakni kondisi sosioekonomi dan kondisi personal individu dalam keluarga. Ketiadaan perhatian dari lingkungan sekitar juga memperkecil kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Namun, melihat dari perkembangan kebijakan terhadap anak yang terjadi dewasa ini, kesadaran masyarakat telah membuka peluang untuk mengkaji berbagai permasalahan terhadap anak secara serius. Dengan demikian, kesadaran merupakan pemicu kemajuan dalam penanganan masalah dan representasi dapat menjadi penting untuk membangun kesadaran atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat.

Child maltreatment cases that has been brought to light recently in South Korea caught public's attention by storm. Literature as a result of human cultural process could help in understanding current existing problems in society. This research intends to observe how child neglect is depicted in the short story Balance Game (2021). This research studies child neglect represented through the character Yun with qualitative descriptive analysis methode and literature study approach in the process. In Balance Game, emotional neglect became the most prevalent type of neglect. Yun's neglect could be perceived as a result of several factors that is socioeconomic status and condition of each individuals in the family. The lack of care shown by the family's surroundings also reduced the chance to improve the situation at hand. However, if observed through the current child policy developments, public awareness has opened the opportunity to study social issues affecting children in a more serious manner. Thus, awareness is a key trigger in solving problems and representation could have an important role to build awareness on current existing social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Alfred Karuwal
"Cerpen Anak Besi merupakan salah satu cerpen yang terdapat di dalam kumpulan cerpen berjudul The Sin (2002) karya Mo Yan. Cerpen Anak Besi menceritakan tentang tokoh Gou Sheng yang mengalami kehidupan masa kecil di Komune Rakyat dan kemudian bertemu dengan tokoh “Anak Besi”. Penelitian ini menekankan pentingnya unsur intrinsik cerita, terutama pada tokoh dan latar untuk mengungkap kondisi sosial ketika masa Lompatan Jauh ke Depan pada tahun 1958-1962. Tokoh Gou Sheng merupakan tokoh kunci untuk mengungkap berbagai hal yang digambarkan melalui cerpen. Ia tidak hanya menjadi representasi kehidupan anak-anak, namun sekaligus mengungkap kondisi sosial yang terekam dalam cerpen berkaitan dengan kehidupan pada masa Lompatan Jauh ke Depan. Cerpen Anak Besi menggambarkan dampak psikologis dan fisik dari kebijakan pemerintah terhadap keluarga dan masyarakat. Cerpen ini juga membuktikan ketajaman Mo Yan sebagai pengarang dalam melihat kondisi sosial di Cina ketika masa Lompatan Jauh ke Depan khususnya lewat sudut pandang kehidupan yang dijalani anak kecil bernama Gou Sheng. Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang sejarah Cina, tetapi juga memperluas potensi studi sastra sebagai sumber alternatif dalam penelitian sejarah.

The short story Iron Child is one of the short stories in Mo Yan's The Sin (2002). The short story Iron Child tells about the character Gou Sheng who experiences childhood life in the People's Commune and then meets the character "Iron Child". This study emphasizes the importance of the intrinsic elements of the story, especially the characters and setting, to reveal the social conditions during the Great Leap Forward period of 1958-1962. The character of Gou Sheng is a key character to reveal various things depicted through the short story. He not only represents the life of children, but also reveals the social conditions recorded in the short story related to life during the Great Leap Forward. Anak Besi depicts the psychological and physical impact of government policies on families and communities. This short story also proves Mo Yan's sharpness as an author in seeing the social conditions in China during the Great Leap Forward, especially through the perspective of the life lived by a child named Gou Sheng. This research not only enriches the understanding of Chinese history, but also expands the potential of literary studies as an alternative source in historical research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariando Alfariz
"Cerita pendek Akik adalah cerita pendek yang dibuat oleh Nardi dalam buku kumpulan cerkak dan geguritan Menyok lan Bothekan pada halaman 23 – 26 tahun 2016 . Penelitian yang dilakukan pada cerita pendek Akik didasarkan pada analisis struktural yang meliputi analisis alur, tokoh dan penokohan, latar, tema dan amanat. Cerita pendek Akik berisi tentang nilai-nilai moral yang ada dalam setiap tokoh dalam cerita pendek Akik

The short story of Akik is a short story created by Nardi in a book on collection cerkak and geguritan Menyok lan Bothekan on pages 23 – 26 of 2016 . Research carried out on short story of Akik is based on structural analysis which includes analysis of flow, characters and characterizations, settings, themes and mandates. Akik short stories contain moral values that exist in every character in the Akik short stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maura Rivalda
"Penelitian ini membahas teknik dan metode penerjemahan yang terdapat pada teks terjemahan cerita pendek anak berbahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris sebagai bahasa sasaran. Lalu teknik dan metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dianalisis dan dideskripsikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi pustaka dalam menganalisis korpus data cerita pendek anak yang berjudul Der Froschkoenig oder der eiserne Heinrich yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi The Frog King or Iron Henry di situs web grimmstories.com. Fokus penelitian ini adalah pembuktian teknik dan metode penerjemahan yang digunakan penerjemah berdasarkan teori teknik penerjemahan Molina & Albir (2002) serta teori metode penerjemahan dari Newmark (1988). Hasil penelitian menunjukkan dari 249 data terdapat 11 teknik yang digunakan yaitu amplifikasi, kalke, kesepadanan lazim, generalisasi, amplifikasi linguistik, kompresi linguistik, penerjemahan literal, modulasi, partikularisasi, reduksi, dan transposisi. Teknik penerjemahan didominasi oleh teknik amplifikasi linguistik yang ditemukan pada 82 data. Adapun metode penerjemahan yang ditemukan sebanyak 3 jenis yaitu penerjemahan kata per kata, penerjemahan bebas, dan penerjemahan komunikatif. Metode penerjemahan yang paling sering digunakan adalah metode komunikatif.

This study discusses the translation techniques and methods contained in the translation of German children's short stories into English as the target language. Thereupon the translation techniques and methods used by translators are analyzed and described. This study uses a qualitative research method by conducting a literature study in analyzing the data corpus of a children's short story entitled Der Froschkoenig oder der eiserne Heinrich which is translated into English as The Frog King or Iron Henry on the grimmstories.com website. The focus of this research is to prove the translation techniques and methods used by translators based on the theory of translation techniques by Molina & Albir (2002) and the theory of translation methods by Newmark (1988). The results showed that from 249 data there were 11 techniques used, namely amplification, calque, established equivalent, generalization, linguistic amplification, linguistic compression, literal translation, modulation, particularization, reduction, and transposition. Translation techniques are dominated by linguistic amplification techniques found in 82 data. There are 3 types of translation methods found, namely word-for-word translation, free translation, and communicative translation. The most frequently used translation method is the communicative method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan untuk mengungkap nialai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat Minagkabau dalam cerpen Si Padang karya Harris Effendi Thahar dan cerpen robohnya Surau kami karya A.A. Navis dengan pendekatan kebahasaan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. data penelitian ini adalaha fenomena kehidupan imajinaf dalam kedua cerpen tersebut...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Alya Rahman
"Tulisan ini membahas tentang karya Ding Ling yang berjudul Ketika Aku di Desa Xia (1941). Cerpen ini mengangkat kisah tentang tokoh “Aku” yang ditugaskan oleh partai untuk istirahat memulihkan kesehatan di sebuah desa, bernama Desa Xia. Di sanalah ia mendapati bahwa desa yang didatanginya ternyata menyimpan persoalan tentang seorang gadis muda bernama Zhenzhen. Niat semula untuk beristirahat kemudian menjadi diisi dengan keinginan mencari tahu tentang Zhenzhen. Zhenzhen ditugaskan oleh partai untuk memata-matai tentara Jepang. Seperti apa tugasnya, tanggapan penduduk desa kepada Zhenzhen dan bagaimana penyelesaian atas persoalan yang dihadapi, dihadirkan semua oleh tokoh “Aku” yang menjadikan tokoh Zhenzhen dan persoalannya sebagai pokok narasi. Kajian-kajian terdahulu pada umumnya membahas tokoh Zhenzhen sebagai kajian, sementara penelitian ini akan mengungkap peran tokoh “Aku” yang bertindak sebagai narator, dalam mengangkat permasalahan Zhenzhen. Hasil penelitian menyatakan bahwa tokoh “Aku” adalah tokoh yang berperan penting dalam mengungkap permasalahan Zhenzhen, menghadirkan pendapat orang desa terhadap tokoh Zhenzhen, dan menghadirkan penyelesaian masalah dalam cerpen.

This paper examines Ding Ling’s works entitled “When I Was in Xia Village” (1941). This short story tells the story of “I” character who is assigned by the party to rest and recovering health in a village called Xia Village. There she found out that the village she visited had a problem about a young girl named Zhenzhen. Her first intention to rest later became filled with the desire to find out about Zhenzhen. Zhenzhen was assigned by the party to spy on the Japanese army. What her duties are, the response of the villagers to Zhenzhen and how the ending of the story’s problem, all of those are presented by the "I" character who makes Zhenzhen's character and the problem as the main narrative. Previous studies generally discussed the character of Zhenzhen as a study, while this study will reveal the role of the "I" character who acts as the narrator in raising the issue of Zhenzhen. The study shows that "I" is a character who plays an important role in revealing Zhenzhen's problems, projecting the villagers comments about Zhenzhen's character, and presenting the solution to the story’s problem to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tolken, J.R.R
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka utama, 2020
808.831 TOL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Suryo Nugroho
"Tesis ini merupakan penelitian yang disusun dengan menggunakan pendekatan studi kasus untuk menganalisis penggunaan strategi penerjemahan tertentu dalam memengaruhi tingkat kesepadanan terjemahan idiom dari teks sumber ke teks sasaran. Sumber data yang digunakan berupa lima cerpen Sherlock Holmes dalam bahasa Inggris yang berjudul: The Adventure of The Illustrious Client, The Adventure of The Missing Three-Quarter, The Adventure of The Norwood Builder, The Final Problem, dan The Adventure of The Empty House karya Sir Arthur Conan Doyle, serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, yaitu buku Sherlock Holmes: The Game of Death, Perseteruan Sherlock Holmes & Profesor Moriarty. Tahapan analisis dalam penelitian ini dimulai dari penentuan idiom bahasa Inggris (BSu) dengan menggunakan konsep Wood, yaitu kontinum, kekomposisionalan, dan keproduktifan. Setelah itu, idiom BSu diperiksa maknanya dengan menggunakan alat bantu berupa kamus dan sumber referensi lain yang relevan. Kemudian, idiom BSu dan terjemahannya dianalisis dalam hal strategi penerjemahan yang digunakan. Sesudah itu, idiom BSu dan terjemahannya dianalisis untuk mengetahui tingkat kesepadanannya. Pada tahap terakhir, terjemahan idiom itu dinilai tingkat kesepadanannya dengan menggunakan kriteria dari segi makna referensial, efek, dan kolokasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 47 idiom BSu yang telah ditemukan. Idiom BSu itu diterjemahkan dengan menggunakan empat macam strategi penerjemahan, yaitu: 1) Penerjemahan idiom BSu dengan idiom BSa yang memilki makna serupa namun berbeda bentuk, 2) Penerjemahan dengan parafrasa; 3) Penerjemahan dengan menggunakan makna harfiah; dan 4) Penerjemahan idiom BSu dengan menggunakan idiom BSa. Di samping itu, diketahui pula bahwa 25 idiom mendapatkan terjemahan yang sepadan; 4 idiom mendapatkan terjemahan yang kurang sepadan; dan 18 idiom mendapatkan terjemahan yang tidak sepadan. Dari hasil itu disimpulkan bahwa sebagian besar strategi penerjemahan yang digunakan berhasil mengungkapkan kembali makna dan efek idiom ke dalam terjemahannya. Namun, tidak sedikit terjemahan yang makna dan efeknya tidak sesuai. Idiom harus dipahami secara keseluruhan sebagai suatu rangkaian yang utuh agar makna dan efeknya dapat diungkapkan kembali dengan padanan yang tepat.

This thesis is a case study research that analyzes the use of translation strategies in affecting the degree of idioms translation equivalence from the source text into the target text. The data used in this research are taken from five Sherlock Holmes short stories in English written by Sir Arthur Conan Doyle, entitled: The Adventure of The Illustrious Client, The Adventure of The Missing Three-Quarter, The Adventure of The Norwood Builder, The Final Problem, and The Adventure of The Empty House and their translations in Indonesian, in the book entitled Sherlock Holmes: The Game of Death, Perseteruan Sherlock Holmes & Profesor Moriarty. The step of analysis starts with deciding English idioms by using the concept of Wood, i.e. continuum, compositionality, and productivity. After that, the meaning of source language idioms are checked by using dictionaries and other relevant sources. Then, the idioms and their translations are analyzed in term of their translation strategies. After that, the idioms and their translations are analyzed to know their degree of equivalence. Finally, the translation of idioms are assessed their degree of equivalence by using the criteria of equivalence, i.e. referential meaning, effect, and collocation.
The result shows that there are 47 source language idioms found. That idioms are translated by using four kind of translation strategies: 1) Translation by using an idiom of similar meaning but dissimilar form; 2) Translation by paraphrase; 3) Translation by omission of a play on idiom; and 4) Translation by using an idiom. In addition, there are 25 idioms that are equivalent; 4 idioms are less equivalent; and 18 idioms are not equivalent. Based on those results, it was found that most of the translation strategies which are used successfully translated the idioms’ meaning and effect into their translations. However, there is also a large number of idioms that their meanings and effects are not equivalent. The meaning of idioms have to be understood as a whole as complete sequence so that their meanings and effects can be translated by using appropriate lexical equivalence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>