Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azra Ansharullah
"Dengan berkembangnya zaman, berbagai macam temuan dalam bidang sains bermunculan satu per satu, terkhusus dalam bidang Astronomi dan “adiknya” Astrofisika. Hal tersebut membuka kesempatan bagi semua orang untuk meneliti hal-hal yang sudah diteliti dengan perspektif yang baru, seperti meneliti Al-Qur’an dengan perspektif sains dan teknologi. Terdapat 310 tempat di mana kata “langit” disebut di dalam Al-Qur’an dan di dalamnya terdapat berbagai pernyataan mengenai sifat, fenomena, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan langit. Dengan majunya perkembangan teknologi, sudah pasti terdapat jeda penafsiran dan pengartian terhadap ayat-ayat tersebut. Dan ayat-ayat tersebut dapat dikaji dengan penemuan-penemuan ilmuwan astronomi. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena astrofisika dan kosmologi dengan membandingkan pemaknaan klasik dan kontemporer. Peneliti membandingkan sekilas antara tafsir klasik dan pemaknaan kontemporer. Metode penelitian dalam kajian ini adalah kualitatif yaitu studi dokumen dan membedahnya dengan teori-teori linguistic dan retorika Arab. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwasanya di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang dapat dikaji dengan perspektif sains dan teknologi dan semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula hal-hal yang sesuai dengan Al-Qur’an seiring jeda penafsiran terisi oleh penemuan-penemuan ilmiah.

As time progressed, various kinds of discoveries in the field of science emerged one by one, especially in the field of Astronomy and its "little brother" Astrophysics. This opens up opportunities for everyone to research things that have been researched from a new perspective, such as researching the Koran from a science and technology perspective. There are 310 instances in the Qur'an where the word "heaven" is mentioned, and within them, there are various statements regarding the nature, phenomena, and other things related to the sky. With the progress of technology, there is undoubtedly a gap in the interpretation and understanding of these verses. These verses can be examined in light of the discoveries of astronomers. In this research, the researcher examines verses related to astrophysical and cosmological phenomena by comparing classical and contemporary interpretations. The researcher briefly compares classical exegesis with contemporary interpretations. The research method in this study is qualitative, involving document analysis using Arabic linguistic and rhetorical theories. The researcher concludes that there are many verses in the Qur'an that can be studied from a scientific and technological perspective. As technology advances, more and more things align with the Qur'an as the gap in interpretation is filled by scientific discoveries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fauzi
"Skripsi ini dibuat untuk menjelaskan karakteristik pelesapan objek yang terdapat dalam Al-Qur'an dari dua aspek: (1) cara-cara menentukan konstituen objek yang lesap; (2) sifat-sifat pelesapannya secara sintaksis dalam konstruksi koordinatifdan subordinatif.
Dari kajian terhadap Al-Qur'an tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penentuan objek yang lesap bisa dari konteks bahasa atau dari luar konteks bahasa.
2. Objek yang Iesap dalam konstruksi koordinatif tidak hares bersifat kataforis, tetapi bisa pula bersifat anaforis, seperti tampak dalam konstruksi koordinatif yang mempergunakan konjungsi /wa.
3. Secara umum, keforisan yang dimiliki oleh konstruksi koordinatif di atas, juga dimiliki oleh konstruksi subordinatif.
4. Pelesapan objek pada kedua konstruksi tersebut bersifat manasuka.
Di sinilah ditemukan titik perbedaan antara pelesapan objek dalam bahasa Indonesia dan bahasa AI-Qur'an"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S13148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engineer, Asghar Ali
"Wacana mengenai perjumpaan al-Qur’an, perempuan, dan kebudayaan kontemporer merupakan salah satu wacana utama dalam arus pemikiran Islam modern, dan Asghar Ali Engineer termasuk intelektual Muslim garda depan dalam wacana tersebut. Teorinya mengenai teologi pembebasan feminis cukup familiar bagi publik Indonesia. Melalui teorinya ini, ia berupaya mendekonstruksi fiqh perempuan yang diproduksi oleh ulama-ulama terdahulu yang pada era sekarang sudah tidak relevan lagi.
Di dalam buku ini, Asghar Ali Engineer dengan cukup tangkas membeberkan efek logis dari kebudayaan kontemporer terhadap peran dan serta perempuan di ruang publik. Kemudian, ia menawarkan metode penafsiran baru terhadap al-Qur’an yang sama sekali berbeda dari metode-metode penafsiran lama sehingga ‘fiqh perempuan’ baru yang ia tawarkan tidak melenceng dari koridor-koridor yang ditetapkan oleh nash, sekaligus sesuai dengan tren kehidupan yang dibawa oleh kebudayaan kontemporer.
Metode itu ia sebut sebagai metode arkeologi. Dengan metode ini, ia bukan saja menawarkan perspektif-perspektif baru mengenai relasi al-Qur’an, perempuan, dan kebudayaan kontemporer, melainkan juga sampai pada satu temuan pentingnya bahwa doktrin-doktrin lama yang misoginis, diskriminatif, dan menafikan eksistensi kaum perempuan merupakan salah satu megaskandal dominasi laki-laki terhadap doktrin Islam."
Yogyakarta: IRCiSoD, 2022
297.122 6 ENG t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu, Nazwar
Jakarta Ghalia Indonesia 1977
RB 403.029 7 S 501 k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: MUI-DKI, 2003
297.122 INV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suriani Shiddiq
"Teks dengan media apapun sesungguhnya diam, tanpa sentuhan pembaca. Dari sinilah bermuara lahirnya interpretasi atau penafsiran. Setiap orang pasti berbeda-beda dalam memaknai suatu teks, ini disebabkan terdapat 'jarak' ruang dan waktu antara teks-bacaan dengan si penafsir (pembaca; interpretator). Apalagi jika teks yang dimaksud di sini adalah kitab suci, wahyu Tuhan, The Word of God yang diturunkan melalui perantaraan seorang "nabi" (interpretator) yang notabene sulit dilacak sumber awalnya. Hermeneutika dan tafsir Al- Qur'an adalah dua metode yang dipakai untuk dapat menjangkau aspek historis, pengalaman dan fenomena sosial yang melatarbelakangi lahirnya suatu teks.
Dalam kajian teks-teks kitab suci terutama lnjil, hermeneutika digunakan untuk memahami teks itu sendiri maupun relasi antara teks (inter-text) dengan sang penafsir dan problem sosial yang terjadi sewaktu teks tersebut lahir, yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Inilah yang kemudian melahirkan dua kecenderungan dalam hermeneutika yakni diachronic-subjective dan synchronic-objective.
Konsekuensi dari dua kecenderungan tersebut melahirkan tiga metode hermenutika, yakni: (1) Tradisional; (2) Dialektik; dan (3) Ontologis. Metode inilah yang kemudian rnemunculkan berbagai aliran hermeneutika, seperti hermeneutika pilologis-teologis (Wolf-Ast dan Schleirmacher), hermeneutika filosofis (Hans-Georg Gadamer), hermeneutika eksistensial-ontologis (Martin Heidegger), henneneutika fenomenologis (Paul Ricoeur) dan hermeneutika kritis (Karl Otto Apel).
Sebagai metodologi pemaknaan dan pemahaman terhadap teks, hermeneutika telah mengalami perubahan paradigma yang sangat signifikan. Pada awalnya problem hermeneutika hanya menyangkut problem pemaknaan teks kitab suci semata, maka pada era selanjutnya hermeneutika juga digunakan sebagai altematif metodologi pemahaman terhadap fenomena manusia, alam dan ragam sasial yang melatarinya.
Seperti halnya hermeneutika, kajian terhadap teks Al Qur'an juga terus mengalami perkembangan. Ini disebabkan terus berkembangnya metodologi penafsiran sepanjang waktu. Lahirlah, kemudian, dua kecenderungan penafsiran, yaitu penafsiran tekstual (tafsir bi al ma'tsur) yang secara teoritik menyangkut aspek teks dengan problem semiotika dan semantiknya, dan model penafsiran kontekstual-rasional (tafsir bi al ra'yi) yang secara teoritik menyangkut aspek konteks di dalam teks yang mereprentasikan ruang-ruang sosial budaya yang beragam di mana teks itu muncul. Konsekuensi dari dua kecenderungan tersebut melahirkan empat metodologi penafsiran yakni (1) Tahlili; (2) Ijmali; (3) Mugaran; dan (4) Maudlu'.
Keempat metodologi penafsiran tersebut menjadi sangat penting dibahas mengingat dari sinilah kemudian lahir berbagai problematika pemaknaan dalam memahami teks Al Qur'an termasuk di dalamnya adalah metodologi hermeneutika Al Qur'an yang hingga sekarang masih mengalami kontroversi. Kontroversi itu menyangkut adanya prosupposisi bahwa metode hermeneutika tidak dapat dipakaikan untuk menafsirkan at Qur'an.
Secara umum, antara hermeneutika dengan tafsir yang selama ini dikenal relatif hampir lama dari sisi penerapannya. Hanya saja, keduanya memiliki karakteristiknya sendirisendiri yang sangat khas. Hermeneutika yang berlatarbelakang teologi Kristen dan Al Qur'an yang berlatarbelakang Islam secara substansial sumbernya jelas berbeda.
Namun demikian, keduanya secara harfiah memiliki fungsi yang sarna, yakni memaknai, menterjemahkan atau menafsirkan. Akan tetapi secara historis keduanya memiliki rnakna yang relatif berbeda. Kalaupun ada persamaan semata menyangkut logika Bahasa dan pemaknaan terhadap fenomena yang melatarbelakanginya. Secara metodologis antara hermeneutika dan tafsir Al Qur'an juga tidak berbeda. Sebab, keduanya sama-sama dipakai dalam konteks untuk memahami teks yang secara historis berbeda jarak ruang dan waktunya. Keduanya bahkan dipandang dapat pula saling melengkapi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Intermasa, 1993
R 297.1225 QUR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur'an, 1971
R 297.1225 QUR (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul Al Qur'an dan tafsirnya ini dipersembahkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, berisikan ayat-ayat suci Al Qur'an yang disertai terjemahan dan tafsirannya dalam bahasa Indonesia."
[Place of publication not identified]: Departemen Agama Republik Indonesia, 1985
R 297.1226 ALQ
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>