Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Dafa Rizkika
"Pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat berpengaruh pada perkembangan area pertambangan, sehingga diperlukan eksplorasi mineral berkelanjutan sebagai solusi permasalahan tersebut dengan menggunakan penginderaan jauh sebagai langkah awal eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona alterasi pada daerah Bojong dan sekitarnya, zona alterasi tersebut ditentukan berdasarkan persebaran mineral penciri alterasi hidrotermal seperti klorit, alunit, epidot, serisit, illit, dan muskovit. Metode yang digunakan merupakan Principal Component Analysis (PCA) dan Band Ratio (BR), hasil analisis metode penginderaan jauh diverifikasi dengan studi lapangan dan analisis petrografi. Hasil penelitian ini berdasarkan integerasi metode PCA dan BR serta validasi studi lapangan menunjukkan bahwa zona alterasi hidrotermal yang ditemukan merupakan alterasi propilitik serta ditemukan mineral alterasi yang dapat ditambang berupa mineral zeolit. Zona alterasi hidrotermal dan persebaran mineral alterasi pada daerah penelitian teridentifikasi berada tersebar pada bagian selatan dan tenggara.

Rapid economic growth can affect the development of mining areas, so suistainable mineral exploration is needed as a solution to problems by using remote sensing as the first step in exploration. This study aims to identify alteration zones in the Bojong area and its surroundings, the alteration zones are determined based on the distribution of minerals characteristic of hydrothermal alteration such as chlorite, alunite, epidote, sericite, illite, and muscovite. The methods used are Principal Component Analysis (PCA) and Band Ratio (BR), the results of the analysis of remote sensing methods are validated by field studies and petrographic analysis. The results of this study based on the integration of the PCA and BR methods as well as the verification of filed studies show that the hydrothermal alteration zones found are porphylitic alteration and the alteration minerals found to be minable are zeolite minerals. The hydrothermal alteration zone and the distribution of alteration minerals in the identified research area are scattered in the south and southeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Ardya Pratama
"Daerah Cisolok, Sukabumi menjadi salah satu lapangan panas bumi yang memiliki manifestasi panas bumi seperti travertine, geyser dan hot pool. Keberadaan panas bumi ini memperlihatkan prospek dari adanya alterasi dan mineralisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipe dan persebaran suatu mineralisasi dan alterasi yang ada pada daerah penelitian, membuat model penampang alterasi, dan mengidentifikasi tingkat akurasi metode citra satelit dengan data lapangan yang diperoleh. Metode penelitian yang akan digunakan antara lain analisis data citra satelit seperti metode FFD, LST, dan PCA, lalu digunakan juga penelitian lapangan dan data lapangan tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis petrografi dan XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis alterasi yang ada pada daerah penelitian antara lain alterasi argilik, propilitik, dan filik. Hal ini dapat diidentifikasi melalui hasil kombinasi dari analisis petrografi, XRD, dan PCA. Tipe mineralisasi pada daerah penelitian adalah mineralisasi pirit yang diidentifikasi melalui hasil analisis petrografi dan XRD. Nilai akurasi metode FFD, LST, dan PCA dengan data penelitian lapangan pada daerah penelitian memiliki akurasi yang kurang baik, sedang, dan cukup baik. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kesamaan dari hasil korelasi antara data lapangan dengan metode citra satet yang digunakan. Model penampang alterasi hidrotermal daerah penelitian memiliki sebaran tipe alterasi yang ditarik melalui satu garis penampang.

The Cisolok area, Sukabumi is one of the geothermal fields that has geothermal manifestations such as travertines, geysers and hot pools. The existence of this geothermal shows the prospect of alteration and mineralization. The purpose of this study is to identify the type and distribution of mineralization and alteration in the study area, create a cross-sectional model of alteration, and identify the accuracy of the satellite imagery method with the obtained field data. The research methods that will be used include analysis of satellite image data such as the FFD, LST, and PCA methods, then field research is also used and the field data is further analyzed using petrographic analysis and XRD. The results showed that the types of alteration that existed in the study area were argillic, propylitic, and philic alterations. This can be identified through the combined results of petrographic analysis, XRD, and PCA. The type of mineralization in the study area is pyrite mineralization which was identified through the results of petrographic and XRD analysis. The accuracy values ​​of the FFD, LST, and PCA methods with field research data in the research area have poor, moderate, and quite good accuracy. This is adjusted to the level of similarity of the results of the correlation between the field data and the satellite image method used. The cross-sectional model of hydrothermal alteration in the study area has a distribution of alteration types drawn through one cross-sectional line."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Ardan
"Daerah Cisukarame, sukabumi merupakan salah satu area prospek panas bumi di Indonesia yang masuk kedalam wilayah kerja panas bumi. Namun, belum adanya kegiatan eksplorasi yang memanfaatkan potensi daerah tersebut, sehingga studi terus dilakukan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan area yang akan di eksplorasi. Pemetaan alterasi dapat menjadi indikator suatu area memiliki potensi panas bumi serta keberadaan mineralisasi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian bertujuan menentukan tipe, zonasi, serta penggambaran dalam model penampang mengenai alterasi hidrotermal dan mineralisasi pada Daerah Cisukarame. Metode yang digunakan adalah integrasi antara metode penginderaan jauh berupa analisis Fault Fracture Density (FFD), Land Surface Temperature (LST), dan Principal Component Analysis (PCA) dengan metode survey lapangan berupa petrografi dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukan bahwa integrasi antara penggunaan metode FFD dan LST dengan survey lapangan terdapat manifestasi panas bumi berupa alterasi, sumber air panas, dan kolam air panas yang ditemukan terutama pada sekitar aliran Sungai Cisukarame. Berdasarkan integrasi analisis PCA, petrografi, dan XRD terdapat tiga tipe alterasi pada daerah penelitian yaitu filik, propilitik, dan argilik. Alterasi pada daerah penelitian berasosiasi dengan mineralisasi berupa pirit dengan tipe endapan berupa epitermal sulfidasi rendah. Model penampang alterasi menggambarkan sebaran alterasi pada daerah penelitian berdasarkan penarikan satu garis penampang.

The Cisukarame area, Sukabumi is one of the geothermal prospect areas in Indonesia which is included in the geothermal working area. However, there is no exploration activity that utilizes the potential of the area, so studies continue to be carried out to be considered for areas to be explored. Alteration mapping can be an indicator of an area that has geothermal potential and the presence of mineralization that can be explored further. Therefore, this study aims to determine the type, zoning, and depiction in the cross-sectional model regarding hydrothermal alteration and mineralization in the Cisukarame area. The method used is the integration of remote sensing methods in the form of Fault Fracture Density (FFD) analysis, Land Surface Temperature (LST), and Principal Component Analysis (PCA) with field survey methods in the form of petrography and X-Ray Diffraction (XRD). The results showed that the integration between the use of FFD and LST methods with field surveys contained geothermal manifestations in the form of alteration, hot springs, and hot springs which were found mainly in the vicinity of the Cisukarame River flow. Based on the integration of PCA, petrography, and XRD analysis, there are three types of alteration in the study area, namely phyllic, propylitic, and argillic. Alteration in the study area is associated with mineralization in the form of pyrite with a low sulfidation epithermal type of deposit. The cross-sectional model of alteration describes the distribution of alterations in the study area based on the drawing of one cross-sectional line."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Fikri Ihsan
"Wilayah Pesisir di Kabupaten Karawang memiliki garis pantai yang panjang dari barat hingga ke timur. Panjang garis pantai karawang yang membentang dari barat hingga timur berhadapan langsung dengan laut jawa. Hal ini menjadikan garis pantai di Kabupaten Karawang rentan terhadap perubahan garis pantai baik karena proses abrasi atau karena proses akresi. Abrasi dan akresi merupakan fenomena alam yang pasti terjadi pada pantai, tetapi kejadian dapat dipercepat dengan faktor aktifitas manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan garis pantai yang terjadi akibat proses abrasi dan proses akresi terhadap perubahan luas penutup lahan di wilayah pesisir Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan dua jenis citra, yaitu citra Landsat 7 ETM+ dan citra Landsat 8 OLI/TIRS dengan periode tahun 1998-2008 dan 2008-2018. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu Spatial Temporal dengan membandingkan luas perubahan garis pantai abrasi, akresi dan luas penutup lahan yang terjadi dalam dua periode tahun berbeda yaitu tahun 1998-2008 dan 2008-2018.

The coastline area in the Karawang district has a long shoreline that stretches from west to east. The length of the Karawang shoreline directly faces the java sea. This makes the shoreline in Karawang district susceptible to the shoreline changes either in the abrasion process or accretion process. Abrasion and accretion are natural phenomena that will occur from the shore, but this can be accelerated by human activities. The purpose of this research was to analyze the effect of shoreline changes that occur due to abrasion and accretion processes on changes in land cover in the coastline area of Karawang district. This research used two types of images, Landsat 7 ETM+ and Landsat 8 OLI/TIRS. The method of this research was using Spatial-Temporal by comparing the area of shoreline changes in abrasion, accretion, and land cover area which occurred in two different periods of time which was in 1998-2008 and 2008-2018."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faras Syadad
"Penginderaan jauh merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam eksplorasi mineral. Dengan penginderaan jauh, pemetaan mineral dalam suatu wilayah dapat dilakukan. Selain pemetaan mineral, pemetaan struktur geologi dan mineral alterasi hidrotermal juga dapat menggunakan metode penginderaan jauh sehingga potensi endapan bijih mineral dapat diidentifikasi. Metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini adalah FFD (Fault Fracture Density) dan PCA (Principal Component Analysis). FFD adalah suatu metode untuk menganalisis kerapatan suatu kelurusan yang dapat menentukan struktur geologi pada suatu wilayah. Sedangkan PCA adalah suatu teknik transformasi gambar untukmenyoroti respons spektral mineral spesifik hasil alterasi hidrotermal. Selain penginderaan jauh, observasi lapangan juga dilakukan sebagai salah satu metode untuk membantu menentukan mineral alterasi hidrotermal berupa analisis struktur, geomorfologi, persebaran litologi, dan analisis petrografi. Penelitian ini akan terfokus pada identifikasi potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal pada daerah Belik, Pemalang, Jawa Tengah dan sekitarnya yang merupakan daerah dengan potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal yang tinggi karena terdapat berbagai macam tubuh intrusi batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis alterasi yang ada pada daerah penelitian, yaitu alterasi potasik, filik, argilik, dan propilitik. Mineralisasi pada daerah penelitian berupa pirit yang terkonsentrasi pada intrusi porfiri daerah penelitian. Penentuan jenis alterasi dan tipe mineralisasi tersebut berdasarkan hasil kombinasi dari analisis penginderaan jauh melalui metode FFD dan PCA serta observasi lapangan melalui analisis struktur geologi, geomorfologi dan petrografi. Akurasi metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini setelah dilakukan integrasi dengan observasi lapangan memiliki tingkat akurasi cukup baik hingga kurang baik. Akurasi dapat ditentukan secara kualitatif dari hasil korelasi antara hasil analisis metode penginderaan jauh dengan observasi lapangan.

Remote sensing is one method that can be used in mineral exploration. With remote sensing, mineral mapping in an area can be done. In addition to mineral mapping, mapping of geological structures and hydrothermal alteration minerals can also use remote sensing methods so that potential mineral ore deposits can be identified. Remote sensing methods used in this study are FFD (Fault Fracture Density) and PCA (Principal Component Analysis). FFD is a method to analyze the density of a line that can determine the geological structure of an area. While PCA is an image transformation technique to highlight the spectral response of specific minerals resulting from hydrothermal alteration. In addition to remote sensing, field observations are also carried out as a method to help determine hydrothermal alteration minerals in the form of structural analysis, geomorphology, lithological distribution, and petrographic analysis. This research will focus on identifying the potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration in the Belik, Pemalang, Central Java and surrounding areas which are areas with high potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration due to the presence of various types of rock intrusion bodies. The results showed that there were 4 types of alterations in the study area, namely potassic, philic, argillic, and propylitic alterations. Mineralization in the study area is in the form of pyrite which is concentrated in porphyry intrusions in the study area. Determination of the type of alteration and the type of mineralization is based on the results of a combination of remote sensing analysis through FFD and PCA methods and field observations through geological structure analysis, geomorphology and petrography. The accuracy of the remote sensing method carried out in this study after integration with field observations has a fairly good to poor level of accuracy. Accuracy can be determined qualitatively from the results of the correlation between the results of the analysis of remote sensing methods with field observations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Arfiadinarti
"Gunung Pancar, Jawa Barat adalah salah satu daerah yang memiliki potensi panas bumi. Dalam mengidentifikasi potensi panas bumi Gunung Pancar digunakan teknologi pengindraan jauh. Teknologi pengindraan jauh adalah sarana efektif untuk memetakan distribusi struktur, suhu permukaan tanah, dan alterasi hidrotermal. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan alterasi hidrotermal dan  potensi panas bumi dengan integrasi teknik penginderaan jauh dan studi lapangan. Teknik penginderaan jauh yang digunakan adalah FFD, LST, dan PCA. Hasil analisis dengan teknik penginderaan jauh ini akan divalidasi dengan studi lapangan dan analisis petrografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran struktur geologi dan suhu permukaan tanah memiliki anomali tinggi di bagian utara dan selatan-tenggara daerah penelitian. Analisis sebaran struktur dan suhu permukaan ini dapat mendukung interpretasi keberadaan dan sebaran alterasi hidrotermal. Jenis alterasi hidrotermal yang dapat diamati melalui integrasi PCA dan studi lapangan adalah argilik. Alterasi ini berkorelasi dengan keberadaan manifestasi panas bumi dan struktur geologi daerah penelitian. Korelasi hasil analisis menggunakan FFD, LST, PCA dan studi lapangan dapat menunjukkan bahwa bagian utara dan selatan-tenggara merupakan area alterasi hidrotermal dan memiliki potensi panas bumi.

Mount Pancar, West Java is one area that has geothermal potential. In identifying the geothermal potential of Mount Pancar, remote sensing technology is used. Remote sensing technology is an effective means of mapping the distribution of structures, soil surface temperatures, and hydrothermal alteration. This study aims to map hydrothermal alteration and geothermal potential by integrating remote sensing techniques and field studies. Remote sensing techniques used are FFD, LST, and PCA. The results of the analysis using remote sensing techniques will be validated by field studies and petrographic analysis. The results of this study indicate that the distribution of geological structures and soil surface temperatures has a high anomaly in the north and south-southeast of the study area. The analysis of the distribution of the structure and surface temperature can support the interpretation of the presence and distribution of hydrothermal alteration. The type of hydrothermal alteration that can be observed through PCA integration and field studies is argillic. This alteration is correlated with the presence of geothermal manifestations and the geological structure of the study area. Correlation analysis results using FFD, LST, PCA, and field studies can show that the north and south-southeast are hydrothermal alteration areas and have geothermal potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Syarif Harsya
"Kawah Ratu yang terletak di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat ini memiliki mineral lempung hasil alterasi (Stimac et al, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi, struktur, persebaran mineral lempung alterasi hidrotermal, intensitas alterasi, dan keterkaitan antara pembentukan mineral alterasi dengan tipe fluida di Kawah Ratu dan sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemetaan, petrografi, dan Powder X-Ray Diffraction (XRD). Berdasarkan hasil analisis, didapat litologi daerah penelitian berupa andesit, breksi andesit, dan batuan hidrotermal. Intensitas alterasi di daerah penelitian umumnya sangat kuat dengan mineral berupa kaolinit, dickite, montmorillonite, klorit, pyrophyllite, dan serisit. Keberadaan mineral tersebut dipengaruhi oleh suhu 100-350°C dengan tipe fluida asam-netral.

Kawah Ratu which is located on Mount Salak, Bogor, West Java has clay minerals as a result of alteration (Stimac et al, 2006). This study aims to determine the lithology, structure, distribution of hydrothermal alteration clay minerals, intensity of alteration, and the relationship between the formation of alteration minerals and the type of fluid in Kawah Ratu and its surroundings. The methods used in this research include mapping, petrography, and Powder X-Ray Diffraction (XRD). Based on the analysis results, the research area lithology is obtained in the form of andesite, andesite breccia, and hydrothermal rocks. The intensity of alteration in the study area generally very strong with minerals in the form of kaolinite, dickite, montmorillonite, chlorite, pyrophyllite, and sericite. The presence of these minerals is influenced by a temperature of 100-350°C with an acid-neutral fluid type."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Febriono Putra
"Banjir merupakan bencana yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah-wilayah Indonesia, salah satunya Kabupaten Karawang. Analisis Penginderaan Jauh menjadi penting dilakukan untuk mengetahui persebaran daerah yang berpotensi banjir dengan memperhatikan aspek geomorfologi dikarenakan lebih efisien, murah, dan jangkauannya luas. Berdasarkan topografi dan morfologinya, Kabupaten Karawang sebagian besar merupakan dataran yang relatif rendah dengan variasi ketinggian antara 0-5 mdpl, terdiri dari dataran, perbukitan, dan pegunungan dengan dominasi kemiringan lereng 0-2%. Metode yang digunakan adalah metode penginderaan jauh menggunakan data satelit Himawari-8 yang nantinya digabungkan dengan data lain seperti data indeks banjir dari BNPB dan data administratif dari BIG. Setelah itu, data diolah menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.4 yang meliputi pembuatan peta potensi banjir dan peta geomorfologi. Hasil Analisis menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki morfologi dominan berupa dataran rendah dengan kemiringan lereng 0-2% yang mencapai kurang lebih 75%. Selain dataran rendah, terdapat morfologi perbukitan dan pegunungan dengan elevasi 50 sampai lebih dari 1000 mdpl dengan kemiringan lereng bervariatif antara 2-140%. Untuk persebaran daerah potensi banjir, didapatkan hasil bahwa dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, hanya dua kecamatan yang tidak berpotensi banjir, yakni kecamatan Ciampel dan Kota Baru. Secara kuantitatif, potensi kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang pada Mei 2019 sebesar 36 potensi kejadian dengan jumlah terbanyak terdapat pada minggu ketiga sebesar 11 potensi kejadian

Flood is a disaster which occurs almost every year in some of Indonesian regions, one of them is Karawang Regency. Remote Sensing Analysis is important to know the distribution of areas that have the potential to flood by paying attention to geomorphological aspects because it is more efficient, inexpensive, and has a wide range. Based on the topography and morphology, Karawang regency is mostly a relatively low plain with a height variation between 0-5 meters above sea level, consisting of plains, hills, and mountains with the dominant slope of 0-2%. The method used is a remote sensing method using Himawari-8 satellite data which will be combined with other data such as flood index data from BNPB and administrative data from BIG. After that, the data is processed using ArcGIS 10.4 software which includes making flood potential maps and geomorphological maps. The analysis shows that the study area has a dominant morphology in the form of lowlands with a slope of 0-2% which reaches approximately 75%. In addition to the lowlands, there is morphology of hills and mountains with elevations of 50 to more than 1000 masl with slope vary between 2-140%. For the distribution of potential flooding areas, the results obtained are that from 30 sub-districts in the Karawang regency, only two sub-districts have no potential for flooding, such as Ciampel and Kota Baru sub-districts. Quantitatively, the potential for floods that occurred in Karawang Regency in May 2019 was 36 potential floods with the most number being in the third week of 11 potential floods"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Hajar Pandikawangi
"Alterasi hidrotermal merupakan salah satu indikasi adanya potensi aktivitas panas bumi berkaitan dengan keberadaan sistem fluida hidrotermal yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona dari fasies alterasi hidrotermal pada salah satu wilayah dengan potensi panas bumi, yaitu Kompleks Kaldera Ijen yang terindikasi terdapat sistem hidrotermal aktif terutama pada area Kawah Ijen. Zona fasies alterasi hidrotermal ditentukan berdasarkan distribusi dari mineral penciri alterasi hidrotermal, seperti kaolinit, alunit, klorit, epidot, illit, serisit, dan muskovit. Pemanfaatan metode penginderaan jauh dalam penelitian berupa Principal Component Analysis (PCA), Band Ratio (BR), Fault Fracture Density (FFD), dan Land Surface Temperature (LST) yang efektif untuk identifikasi mineral dan zona fasies alterasi hidrotermal. Data citra satelit ASTER dan Landsat 8 dipilih sebagai data yang dapat mengidentifikasi spektrum mineral alterasi secara detail pada band dari data citra. Hasil analisis pada penelitian dapat ditentukan keberadaan zona alterasi filik, argilik, dan propilitik di wilayah penelitian, yang kemudian digambarkan dalam peta zona fasies alterasi hidrotermal dan model penampang interpretatif yang dikorelasi kesesuaiannya dengan peta densitas struktur, area dengan anomali suhu tinggi, serta data lapangan analisis petrografi dari penelitian terdahulu. Zona alterasi hidrotermal pada daerah penelitian teridentifikasi berada pada bagian utara-timur laut (Blawan), barat daya-selatan (Jampit), tenggara (Ranteh), dan timur kaldera (Kawah Ijen dan sekitarnya). Pada area penelitian juga ditemukan manifestasi permukaan yaitu di area bagian utara dari kaldera (Blawan) dan bagian timur kaldera tepatnya Kawah Ijen.

Hydrothermal alteration is one of the indicators to determine potential geothermal activity corresponding to the hydrothermal system for the importance of exploration. This research is aimed to determine hydrothermal alteration facies zone on one of potentially geothermal area, the Ijen Caldera Complex in which it is indicated with hydrothermal active system mainly at Kawah Ijen area. The hydrothermal alteration zone could be determined based on the distribution of hydrothermal alteration mineral i.e kaolinite, alunite, chlorite, epidote, illite, sericite, and muscovite. The remote sensing methods used in this research are Principal Component Analysis (PCA), Band Ratio (BR), Fault Fracture Density (FFD), and Land Surface Temperature which is proven effective to identify hydrothermal alteration mineral and facies zone. The satellite imagery data is chosen as preferred satellite image data that could identify alteration mineral spectrum in detail through band in the data. The results of this research are determined hydrothermal alteration zone of phyllic, argillic, and propylitic in the research area, that are represented in hydrothermal alteration facies zone map and interpretative cross-section model that is correlated with structure density map, high temperature anomaly zone, and petrographic field observation data based on several prior researches. Hydrothermal alteration zone in the research area are identified in the N-NE (Blawan), W-SW (Jampit), SE (Ranteh), and E (Kawah Ijen) of the caldera. Surface manifestations in the research area are also found specifically in the N (Blawan) and E (Kawah Ijen) of the caldera."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Azhariansyah
"Penelitian ini membahas mengenai identifikasi faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa tanah longsor di Kota dan Kabupaten Sukabumi serta menentukan zona rawan bencana berdasarkan kelas-kelasnya yang disajikan dalam bentuk peta kerawanan bencana. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis bivariat, yaitu menguji parameter independen berupa data titik keterjadian longsor terhadap parameter-parameter dependen yang diindikasikan menjadi penyebab terjadinya tanah longsor tersebut, diantaranya kemiringan lereng, litologi, tutupan lahan, vegetasi, kedekatan dengan kelurusan dan sungai, curah hujan dan kurvatur. Hasil penelitian menjelaskan bahwa parameter yang paling berpengaruh dalam keterjadian bencana longsor adalah parameter litologi, karena memiliki nilai Area Under Curve (AUC) terbesar dibanding parameter lainnya yaitu 0,823. Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa potensi terjadinya longsor terbesar adalah pada bulan Desember dengan nilai AUC total 0,96 yang diperoleh dari campuran beberapa parameter yang sudah tervalidasi, yang memiliki nilai AUC > 0,6, yaitu litologi, tutupan lahan, dan curah hujan. Lokasi sebaran kejadian bencana tanah longsor dominan berada di wilayah utara daerah penelitian. Hasil penelitian ini menyarankan pada pembaca untuk memperhatikan tiga parameter tersebut sebelum melakukan proyek pembangunan di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.

This research discusses the identification of the main factors that caused the occurrence of landslides in the City and District of Sukabumi and determines disaster-susceptibility zones based on their classes and presented in the form disaster susceptibility map. This research was conducted using the bivariate analysis method, which tested the independent variables in the form of landslide point data on the dependent variables indicated to be the cause of the landslide, including slope, lithology, land cover, vegetation, closeness to lineaments and rivers, rainfall and curvature. The results of the study explained that the most influential variable in the occurrence of landslides was the lithology factor, because it has 0.823 Area Under Curve (AUC) value, the largest one compared to other variables. The results also explained that the biggest potential for landslides was in December with a total AUC value of 0.96 obtained from a mixture of several validated variables, which had an AUC value> 0,6, those are lithology, land cover, and rainfall. The dominant landslide disaster distribution location is in the northern area of the study area. The results of this study suggest to the reader to pay attention to these three variables before carrying out development projects in the City and Sukabumi Districts."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>