Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teger Ivo Bangun
"Angka NEET di Indonesia tertinggi diantara negara ASEAN lainnya dan mengalami kenaikan pada Tahun 2022, bertepatan dengan tahun pertama manfaat JKP dapat diklaim. Penelitian bertujuan ini untuk melihat dan menganalisis Pengaruh JKP terhadap Persentase NEET di Indonesia. Data pada penelitian ini adalah Sakernas Agustus 2022 dan data Podes 2021 berupa data cross-section, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Analisis pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial berupa analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan 1% jumlah pemuda penerima JKP di kabupaten/kota menurunkan persentase NEET pada pemuda sebesar 0,62% di Tahun 2022. Variabel kontrol yang digunakan adalah produk domestik regional bruto, persentase penduduk miskin, persentase pemuda berusia 15-24 tahun yang berpendidikan tinggi terhadap jumlah pemuda berusia 15-24 tahun, persentase jumlah pemuda perempuan berusia 15-24 tahun kawin terhadap jumlah pemuda berusia 15-24 tahun, tingkat pengangguran, rata-rata desa yang ada sinyal 4G/LTE di kabupaten/kota, jumlah SMA di Kab/Kota persentase pemuda yang bekerja di sektor informal serja wilayah Jawa dan luar Jawa. Saran untuk pemerintah adalah meningkatkan kepesertaan JKP pemuda berusia 15-24 tahun. Meninjau kembali persyaratan, prosedur klaim dan kewajiban penerima manfaat JKP, untuk memitigasi risiko moral hazard.

The NEET rate in Indonesia is the highest among other ASEAN countries and has increased in 2022, coinciding with the first year JKP benefits can be claimed. The purpose of this study is to see and analyze the effect of JKP on the percentage of NEET in Indonesia. Using August 2022 sakernas data and 2021 podes data in the form of cross-section data, this study was conducted using the Ordinary Least Square (OLS) method. The analysis used in this research is descriptive analysis and inferential analysis in the form of regression analysis. The results of the analysis show that a 1% increase in the number of youth JKP recipients in the district/city reduces the percentage of NEET youth by 0.62% in 2022. The control variables used are gross regional domestic product, percentage of poor population, percentage of youth aged 15-24 years with higher education to the total number of youth aged 15-24 years, percentage of female youth aged 15-24 years married to the total number of youth aged 15-24 years, unemployment rate, average village that has a 4G/LTE signal in the district/city, number of high schools in the district/city, percentage of youth in the informal sector and regional classification of Java and outside Java. Suggestions for the government are to increase JKP participation among youth aged 15-24 years. Review the requirements, claim procedures and obligations of JKP beneficiaries, to mitigate the risk of moral hazard."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Astuti
"Pada fungsi produksi Cobb-Douglas, faktor A(t) tidak hanya mencerminkan teknologi namun juga perbedaan kontribusi sumber daya dan institusi lintas wilayah dan waktu (Lin dan Liu, 2000). Penelitian ini mengasumsikan bahwa A(t) dicerminkan oleh belanja daerah sebagai parameter desentralisasi dan belanja pemerintah pusat di daerah. Sehingga penelitian ini tidak hanya menguji pengaruh belanja daerah namun juga pengaruh belanja pemerintah pusat di daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji hubungan antara belanja pemerintah pusat di daerah dan belanja daerah. Dengan menggunakan data panel kabupaten/kota di Indonesia untuk periode 2010-2019 dan metode fixed effect model (FEM), hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja desentralisasi yang diukur dengan belanja daerah serta belanja pemerintah pusat di daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Selanjutnya, belanja pemerintah pusat di daerah juga memiliki korelasi positif dengan belanja daerah kabupaten/kota di Indonesia.

In Cobb-Douglas production function, the term A(t) reflects not only technology but also difference in resource endowments and institutions across regions and over time (Lin & Liu, 2000). This study assumes that A(t) is reflected by local expenditure as decentralization measure and central expenditure spent in local. This study examines not only the effect of local expenditure but also the effect of central expenditure spent in local to economic growth. Using panel data of regencies/cities in Indonesia for 2010-2019 period and fixed effect model (FEM) methodology, the result shows that decentralization expenditure as measured by local expenditure, together with central expenditure spent in local has positive effect on local economic growth in Indonesia. Furthermore, central expenditure spent in local also has positive correlation with local expenditure of regencies/cities in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinanda Ardhi Swasono
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh defisit fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1990-2012. Metode yang digunakan adalah Ordinary Least Square dan Vector Error Correction Model. Tes-tes ekonometri yang dilakukan adalah Dickey Fuller, Augmented Dickey Fuller, dan Philip Perron unit root test, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan dari defisit fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah disarankan untuk mengambil kebijakan fiskal yang ekspansif dengan implementasi berupa peningkatan belanja negara sehingga mendorong permintaan agregat. Namun, pemerintah perlu mewaspadai berkurangnya dampak investasi yang diakibatkan dari naiknya suku bunga riil (crowding out). Kebijakan defisit dengan sumbersumber pembiayaan yang mendorong peningkatan jumlah uang beredar pun harus dilaksanakan secara hati-hati. Pemerintah juga perlu meningkatkan penerimaan sektor perpajakan.

This research is conducted to know the influence of fiscal deficit to economic growth in Indonesia from 1990 to 2012. Ordinary Least Square and Vector Error Correction Model are used as research method. Dickey Fuller (DF), Augmented Dickey Fuller (ADF), and Philip Perron unit root test are used as econometric test. Other diagnostic tests like multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation are performed. The result showed that there is a significant influence of fiscal deficit to economic growth. Based on this result, government should take expansive fiscal policy by implementing increase in public expenditure that can encourage agregat demand. However, expansive fiscal policy through fiscal deficit from financing resources that support the increase the amount of money in circulation must be conducted prudently. Government should also increase the capacity of national revenue from tax."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Farah Margono
"Penelitian ini memberikan bukti empiris terjadinya konvergensi pertumbuhan ekonomi antara provinsi di Indonesia. Model pertumbuhan neoklasik menyatakan bahwa dalam jangka panjang perekonomian akan mengalami konvergensi, di mana perekonomian daerah miskin akan tumbuh lebih cepat dibandingkan perekonomian daerah kaya (β-convergence). Kondisi tersebut kemudian mendorong terjadinya penurunan dispersi antar provinsi (σ-convergence). Analisis σ-convergence dilakukan dengan menghitung standar deviasi dari log pendapatan per kapita, sedangkan analisa β-convergence dilakukan melalui model absolute convergence dan conditional convergence. Model absolute convergence mencoba melihat pengaruh initial PDRB per capita terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan model conditional convergence mencoba menambahkan sumber pertumbuhan lainnya. Hasil estimasi σ-convergence dan β-convergence menunjukkan terjadinya konvergensi pertumbuhan ekonomi antar-provinsi. β-convergence dengan menggunakan data panel (1995-2005) yang menunjukan laju konvergensi adalah sebesar 2% per tahun (absolute convergence), sedangkan hasil estimasi model conditional convergence menunjukan laju konvergensi sebesar 4.8% per tahun saat variabel lain seperti modal noninfrastrktur, tenaga kerja dan modal infrastruktur disertakan dalam estimasi. Saat variabel dummy krisis dan population growth turut dimasukan, hasil menunjukkan laju konvergensi melambat (2.9% per tahun), dan mengalami peningkatan (3% per tahun) saat variabel dummy otonomi daerah dimasukkan dalam model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Teguh Pamungkas
"Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah faktor - faktor produksi yang diwakili oleh Infrastruktur Ekonomi, infrastruktur Sosial, dan Infrastruktur Administrasi/Institusi mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap output propinsi-propinsi agar dapat ditentukan arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan Infrastruktur dan Institusi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data panel dengan kurun waktu dari 1993 hingga 2004 untuk 26 propinsi di Indonesia. Untuk mencari hasil yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka dilakukan beberapa uji untuk Panel seperti Chow Test dan Hausman Test sehingga didapatkan model panel data Fixed Effect untuk menyelesaikan data dengan karakteristik seperti diatas.

The main objective of this study is to determine the effects of Economic, Social, and Administrative/Institutional Infrastructure on economic growth of twenty-six provinces in Indonesia during 1993-2002 using panel data analysis. From the result of this study we can describe which infrastructure has the highest influence on developing Indonesia economic growth. Quantitative and qualitative analysis were used in this research. Qualitative analysis describes the condition of existing infrastructure in Indonesia. Panel data analysis with fixed effect method was used as a quantitative analysis to capture the main objective of this research."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Khamdana
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia. Analisis desentralisasi fiskal menggunakan indikator pendapatan, indikator belanja, dan indikator otonomi serta menggunakan variabel pengendali yang terdiri dari pertumbuhan populasi, rasio investasi domestik terhadap PDRB, dan tingkat inflasi daerahh. Studi ini menggunakan data panel 33 provinsi di Indonesia periode 2008-2012 dengan metode Random Effect Model (REM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal tidak terbukti signifikan meningkatkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi. atas dasar tersebut, diperlukan peninjauan kembali kebijakan fiskal daerah terkait perencanaan dan penganggaran, serta penetapan skala prioritas pembangunan daerah. sebagai konsekuensi, perlu adanya upaya penguatan kapasitas dan kapabilitas aparatur daerah di bidang kebijakan fiskal dan kebijakan publik."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2016
336 ITR 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar Aji Nugroho
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui pengaruh pengeluaran pemeritah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia (IPM) di indonesia, (2). Mengetahui pengaruh ekonomi terhadap IPM, dan (3). Mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrestruktur terhadap IPM, baik secara langsung maupun melalui pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan sampel 20 propinsi yang dipilih dengan teknik simple random sampling yang kemudian dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok daerah dengan angka IPM tinggi dan daerah dengan IPM rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlah analisis jalur. Sebagai pendukung, juga dilakukan uji beda rata-rata untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata secara statistik terhadap 2 kelompok tersebut. Hasil estimasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan respon diantara 2 kelompok daerah tersebut. pada kelompok daerah dengan angka IPMtinggi, terliat bahwa pengeluaran kesehatan dan infrastruktur mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap IPM melalui pertumbuhan ekonomi, sedangkan pada kelompok dengan angka IPM rendah terlihat bahwa hanya pengeluaran pendidikan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap angka IPM. adapun pertumbuhan ekonomi, terlihat menunjukkan engaruh yang positif dan signifikan terhadap IPM. Hal ini terjadi pada kedua kelompok daerah, baik kelompok daerah dangan IPM tinggi maupun IPM rendah."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2016
336 ITR 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pertiwi
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kurun waktu 1970-2007. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah akumulasi utang luar negeri memiliki dampak yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui jalur investasi. Selama lebih dari tiga dekade, Indonesia telah melakukan pinjaman luar negeri dengan harapan bahwa pinjaman ini dapat mempercepat proses pembangunan melalui investasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih cepat. Namun seriring dengan meningkatnya jumlah pinjaman, pembayaran kembali utang menimbulkan masalah baru.
Dengan menggunakan persamaan simultan, studi ini menunjukkan bahwa tingkat pinjaman, produk domestik bruto, pertumhuhan ekonomi, dan rasio utang-output merupakan faktor yang menentukan tingkat investasi, dan pada gilirannya akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa institusi penyedia data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah two-stage least squares,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi debt overhang di Indonesia yaitu kondisi di mana akumulasi utang luar negeri yang semakin meningkat dapat mengurangi kemampuan membayar kembali utang. Namun demikian kondisi ini tidak diikuti oleh crowding out effect di mana rasio pembayaran utang-ekspor tidak terbukti menekan investasi. Peneliti menyarankan bahwa utang luar negeri harus dipandang secara proporsional sebagai sumber pendanaan alternatif. Apabila kondisi mengharuskan Indonesia melakukan pinjaman, maka pinjaman tcrsebut sebaiknya digunakan bagi investasi yang produktif sehingga tidak akan menghambat pembayaran kembali Ulang yang sudah jatuh tempo.

The focus of this study is external debt effect on Indonesian economic growth during 1970-2007. The purpose of this study is to find out if accumulation of external debt has negative impact on economic growth through investment channel. Over the last three decades, Indonesia has borrowed farge amounts from creditors with hope that these loans could put Indonesia on a faster development path through higher investment and faster growth. But as debt ratio increases, debt repayment turned to be constraint for economic performance.
By simultaneous equation, this study show how lending rate, gross domestic product, economic growth, and debt-output ratio determine investment level and in turn with the role of labor force could determine economic growth as well. This research is based on the secondary data collected from several data providers. Two-stage least squares method is used to estimate the simultaneous equation.
The regression results show that debt overhang hypothesis prevails in Indonesia. However this condition in not followed by crowding-out effect to investment. The researcher suggests that external debt should be seen proportionally as alternative source of fund, If Indonesia should borrow funds, then it would be better for productive investment so that the debt repayment will not create another problem in the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nata, Michael Edison
"Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah investasi dibidang ICT. Peningkatan perekonomian di Amerika adalah salah satu contoh yang dapat diambil sebagai akibat adanya investasi disektor ICT. Investasi ICT dapat membuka bidang usaha baru bagi perusahaan maupun industri yang menggunakan ICT sebagai alat usahanya. Selain membuka bidang baru, ICT juga dapat digunakan untuk optimisasi pekerjaan. ICT dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan, melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia secara langsung, dll.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sampai sejauh manakah dampak investasi ICT di Indonesia terhadap perekonomian Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilihat, faktor-faktor ICT mana sajakah yang memiliki korelasi tinggi dengan sektor perekonomian dan akan dicoba ditarik kesimpulan mengenai tanggapan positif dan negatif yang selalu menyertai investasi di sektor ICT.
Hasil yang diperoleh adalah investasi ICT mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disektor investasi telekomunikasi dan services piranti lunak. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa dampak investasi ICT tidak signifikan mempengaruhi perekonomian. Penyebabnya adalah data sekunder yang digunakan belum mencakup keseluruhan investasi ICT di Indonesia.

Economic growth in one country can be affected by many factors. One factor that can affect the economic growth is ICT Investment. The growth of economic in United States is one of the good examples as the result of the ICT investment. ICT investment can open a new work field for companies or even industries that use ICT as their production tools. ICT can also be used as an optimation tools for work. ICT can be used as a tool to simplify a job especially the job that can?t be done by human.
This research is to study the impact of ICT investment contributed to economic growth in Indonesia. In this research we will explore which ICT Investment factor that have high corellation with economic sector in Indonesia.
The result of this study shows that ICT investment affect Indonesia?s Economic Growth especially at telecommunication investments and software services. This research also concluded that ICT investment impact is not significant compare to economic growth. This may cause by the secondary data that used in this study were not complete.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia is the second mega-biodiversity country in the world after Brazil. The abundant genetic resources and biological diversity occupy all Indonesia territory...."
JUPEPEP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>