Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marni Astuti
"Perkembangan UKM semakin meningkat dengan adanya persaingan global. Ekologi industri saat ini, menuntut proses evaluasi secara terus menerus untuk dapat bertahan dan berjuang meningkatkan produk berkualitas. Weeka Wedang Uwuh terus menerus memperbaiki sistem usahanya dengan memperhatikan pemasok bahan baku. Evaluasi pemasok dilakukan untuk menjamin kualitas yang berkelanjutan dan kinerjanya. Evaluasi kinerja yang berkelanjutan dapat menghasilkan penilaian yang baik bila didukung dengan suatu instrument penilaian kinerja. Penilaian kinerja pemasok akan berguna untuk membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan antara pengusaha dengan pemasok. Perancangan evaluasi kinerja pemasok dilakukan dengan pendekatan model QCDFR yaitu, Quality, Cost, Delivery, Flexibility dan Responsibility. Kajian sub kriteria yang membentuk model QCDFR dilakukan dengan metode wawancara. QCDFR dan Sub Kriteria selanjutnya disebut sebagai KPI (Key Performance Indicator). KPI menjadi indikator evaluasi berkelanjutan hubungan antara pemasok dengan pengusaha. Penilaian pemasok dari pengusaha dilakukan dengan pendekatan AHP yang mampu menunjukkan bobot penilaian pengusaha terhadap kemampuan pemasok. Hasil perancangan model evaluasi kinerja pemasok Weeka Wedang Uwuh dihasilkan formulasi untuk mengukur KPI dengan kriteria: kualitas bahan baku (ukuran dan kondisi bahan baku), kemudahan pelayanan (toleransi pembayaran dan informasi ketersediaan dan perubahan harga, pengalaman (Rata-rata nilai transaksi dan rata-rata jumlah transaksi), kecepatan respon (perubahan jumlah dan perubahan waktu dan harga bahan baku). Evaluasi penilaian bobot pemasok untuk bahan baku jahe, gula batu dan kayu secang menghasilkan nilai untuk Pak Sarno 0,501, Sugeng 0,709 dan Mbak Wang 0,690. Pengukuran KPI memperkuat hasil evaluasi penilaian bobot menggunakan AHP."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Perwitasari
"Isu perubahan iklim yang semakin berkembang membuat pembangunan dan perusahaan dihadapkan pada konsep keberlanjutan, yaitu tetap menjalankan bisnis dengan memperhatikan dampak lingkungan. Konsep keberlanjutan telah menciptakan kebiasaan/pola hidup dan pasar yang baru berupa permintaan terhadap produk-produk hijau atau yang ramah lingkungan. Peluang tersebut ditangkap oleh para pelaku bisnis dengan adanya UMKM ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh dari internal dan eksternal terhadap strategi keberlanjutan dari UMKM ramah lingkungan di Indonesia. Pengaruh internal dilihat menggunakan orientasi kewirausahaan dari para pelaku UMKM, sedangkan pengaruh eksternal dilihat menggunakan kondisi turbulensi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian didapatkan dari 217 UMKM ramah lingkungan yang tersebar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM), dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dari kondisi turbulensi lingkungan terhadap orientasi kewirausahaan dan strategi keberlanjutan. Orientasi kewirausahaan mempengaruhi secara positif terhadap strategi keberlanjutan. Lebih lanjut, orientasi kewirausahaan dan strategi keberlanjutan mendukung inovasi hijau atau yang ramah lingkungan.  

The growing issue of climate change has forced development and companies to face the concept of sustainability, which is to continue to do business by paying attention to environmental impacts. The concept of sustainability has created new habits/lifestyles and markets in the form of demand for green or environmentally products. This opportunity is captured by business owner shown by the existence of green MSMEs. The purpose of this study is to see the influence of internal and external on the sustainability strategy of green MSMEs in Indonesia. Internal influences are seen using the entrepreneurial orientation of MSME actors, while external influences are seen using environmental turbulence conditions. This study uses a quantitative approach. The research data were obtained from 217 green MSMEs spread across Indonesia. This study uses Structural Equation Model (SEM) analysis, with the results showing that there is a positive correlation of environmental turbulence on entrepreneurial orientation and sustainability strategy. The entrepreneurial orientation positively influences the sustainability strategy. Furthermore, entrepreneurial orientation and sustainability strategies support green or environmentally innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Imelda
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis pengaruh keterlibatan sosial (social involvement)
terhadap manfaat bisnis (business benefits) dengan mempertimbangkan faktor
eksternal dan kompatibilitas image sebagai anteseden, serta budaya organisasi
sebagai moderator. Unit analisis penelitian kuantitatif ini adalah organisasi dalam
lingkup Kantor Cabang pada konteks BTPN Purna Bakti. Hasilnya menunjukkan
bahwa organisasi yang aktif terlibat dalam program sosial akan memperoleh
manfaat bagi bisnis. Keputusan keterlibatan sosial pada sebuah bank dengan
segmen pensiun tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi dipengaruhi oleh
kompatibilitas image dalam mengambil keputusan lanjutan untuk terlibat atau
tidak dalam program sosial.
Temuan lain menyatakan bahwa budaya organisasi tidak signifikan
memoderasi pengaruh keterlibatan sosial terhadap manfaat bisnis. Penelitian ini
menyarankan agar organisasi memandang keterlibatan sosial sebagai bagian dari
rantai nilai dan strategi, mengembangkan hubungan jangka panjang dengan para
pemangku kepentingan melalui program sosial, perlunya meningkatkan
kompatibilitas image para manajer, menanamkan kerjasama tim, dan mendorong
semua anggota organisasi berfokus pada konsumen dengan melakukan
indoktrinasi melalui pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian, semakin
meningkat keterlibatan sosial organisasi maka akan meningkatkan manfaatnya
bagi bisnis.

ABSTRACT
This thesis analyzes the impact of social involvement on business benefits
by considering external factors and image compatibility as antecedents, and also
organizational culture as moderator in BTPN Purna Bakti. The unit of analysis
used in this quantitative research is organization within the scope of branch office
of BTPN Purna Bakti. The result showed that organization that actively involves
in social program would gain benefits to its business. For bank that focuses its
business in pension segment, progress decision; whether to involve or not in
social programs (social involvement decision); is not affected by external factors,
otherwise by image compatibility.
Furthermore, organizational culture does not have significant moderating
effect of social involvement to business benefits. This research suggests that
organization should consider social involvement as a part of strategy and value
chain by developing long-term relationship among stakeholders through social
programs. This research also emphasizes the needs of improving manager's image
compatibility, teamwork approach, and also encouragement to all organization
members to become customer-oriented employees by indoctrination through
development and training programs. Thus, the improvement of organization's
social involvement will also increase its business benefits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Triana
"ABSTRAK
Pada lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi. Saat ini banyak perusahaan besar yang menghadapi tantangan diakibatkan munculnya perusahaan baru yang kreatif dan bahkan mendisrupsi bisnis model yang ada. Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk merespon secara berbeda dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan dan kemampuan dinamisnya dalam menghadapi lingkungan. Perusahaan besar umumnya memiliki keahlian dalam membangun keunggulan kompetitif yang menekankan pada efisiensi kegiatan bisnis yang seringkali membuatnya mengabaikan kemampuannya dalam mengeksplorasi peluang secara terus-menerus. Padahal dalam rangka mencapai sustainable competitive advantage SCA , perusahaan besar tidak cukup jika hanya mengembangkan kemampuan advantage seeking tetapi juga harus mengembangkan opportunity seeking secara bersamaan yang disebut strategic entrepreneurship. Oleh karena itu perusahan besar perlu membangun kemampuan opportunity seeking dalam rangka mencapai SCA melalui strategic corporate entrepreneurship. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terbangunnya corporate entrepreneurship di PT Telkom sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS. Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa corporate entrepreneurship sangat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi yaitu dukungan manajemen, otonomi, dan reward. Namun, persepsi akan lingkungan munificence dan hostility tidak berpengaruh terhadap corporate entrepreneurship. Dengan demikian tingkat manajerial dapat menstimulasi strategic corporate entrepreneurship dengan menciptakan dukungan budaya internal yang kuat dalam rangka meningkatkan kinerja inovasi perusahaan.

ABSTRACT
In the dynamic business environment, firms face increasingly high uncertainty. Now, many large firms face challenging due to the emergence of new young firms that have creative and even disruptive business models. This change requires firms to respond differently taking into account both the environmental changes and the dynamic capabilities of the firms in coping with the environment. Large firms typically have expertise in establishing competitive advantages emphasizing the efficiency of business activities that often undermine their ability to explore additional opportunity continuously. However in achieving sustainable competitive advantage SCA , large firms need to implement not only advantage seeking skills, but also opportunity seeking activities simultaneously called strategic entrepreneurship. Thus large firms need to develop opportunity seeking ability in order to SCA using strategic corporate entrepreneurship. This research examines the factors influencing the implementation of corporate entrepreneurship on PT Telkom as one of large firm in Indonesia. This research examines the hypothesis by using SEM PLS. The main findings of this research indicate that corporate entrepreneurship is strongly related to organizational factors which are management support, autonomy, and reward. Nevertheless, munificence and hostility perceptions are not related to corporate entrepreneurship. Thus, managers can stimulate strategic corporate entrepreneurship by creating a supportive internal climate in increasing firm innovation performance."
2018
T50250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Pujiastuti
"Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) can be defined as a productive business that can be owned by individuals or business entities and has met the criteria as a micro business. UMKM is one of the spearheads of an independent economy that has great development potential, so that the existence of MSMEs can strengthen the people's economy. One area that has a lot of MSMEs is Gunungkidul Regency which is located in the Special Region of Yogyakarta. There are many obstacles in the UMKM business in Gunungkidul Regency, one of which is in marketing and product management. Support from the technological side is needed to increase the pace of the MSME economy. One form of technology support is an inventory application that can help MSMEs in managing product stocks and supporting product marketing. Applications named Nawani and Nukoni can make it easier for MSME business players in marketing products. Nawani functions to market UMKM products and perform stock management, while Nukoni functions as a catalog for MSME products. Based on the test obtained using a Likert Scale, Nawani has a score of 78.8% for the Function Test and the UI / UX Test of 69.6%, while Nukoni has a score of 85.3% for the Function Test and the UI / UX Test for 70.2%, so that both applications are running and suitable for use by both parties."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Putri Soraya
"Industri kuliner merupakan salah satu sektor industri yang cukup potensial di DKI Jakarta. Oleh karena itu, potensinya perlu dikembangkan secara optimal dengan terus berinovasi. Meskipun demikian, melakukan inovasi saja tidaklah cukup. Inovasi tersebut perlu diikuti dengan laju yang semakin singkat dan didukung oleh penciptaan creative destruction sehingga industri kuliner mampu memiliki daya saing yang semakin unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi innovation speed pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Kuliner di DKI Jakarta untuk melihat pengaruhnya terhadap competitiveness melalui mediasi creative destruction. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksplanatif melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pemilik UKM Kuliner di DKI Jakarta sebagai responden penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa innovation speed berpengaruh signifikan terhadap competitiveness UKM kuliner di DKI Jakarta dengan dukungan creative destruction sebagai mediasi, baik melalui peningkatan kompetensi maupun mempertahankan inovasi yang telah dilakukan. Penelitian ini menghasilkan bahwa UKM kuliner di DKI Jakarta mampu mendapatkan ide inovasi produk dengan lebih cepat, memiliki resep khusus untuk menjaga kualitas produknya, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemasok sehingga memiliki hasil penjualan yang meningkat dan menawarkan produk berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan dalam tiga tahun terakhir (2018-2020). Oleh karena itu, pelaksanaan innovation speed yang didukung oleh creative destruction pada UKM kuliner di DKI Jakarta mendorong terciptanya competitiveness pada UKM.

The Culinary Industry is one of the potential industrial sectors in Special Capital Region of Jakarta. Therefore, its potential needs to be developed optimally by continuing to innovate. However, innovating is not enough. Innovations need to be followed at a faster pace and supported by creative destruction so its competitiveness can increase. This study aims to analyze the implementation of Innovation Speed in Culinary Small and Medium Enterprises (SMEs) in Special Capital Region of Jakarta to see its effect on competitiveness mediated by creative destruction. This study uses a quantitative approach with an explanatory type by distributing questionnaires to 100 Culinary SMEs Owners in Special Capital Region of Jakarta as research respondents. The results of this study indicates that there is an influence between innovation speed on competitiveness through creative destruction in Culinary SMEs. The result of this study shows that innovation speed has a significant effect on competitiveness of Culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta with the support of creative destruction as a mediation, through increase competence and maintain innovations that have been achieved. This research shows that culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta can get product innovation ideas more quickly, have special recipes to maintain product quality, and build stronger relationships with suppliers so that they have increased sales results and offer quality products in accordance with customer expectations within the last three years (2018-2020). Therefore, the implementation of innovation speed supported by creative destruction of culinary SMEs in Special Capital Region of Jakarta encourages the creation of competitiveness in SMEs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagitha Fadhilah Nur’aini
"Skala usaha pada UMKM memang menjadi salah satu upaya yang ingin dicapai oleh para pelaku usaha untuk melihat perkembangan usahanya. Peran digitalisasi dalam kegiatan usaha juga menjadi faktor pendukung skala usaha. Beberapa studi juga berpendapat bahwa adopsi digitalisasi berkorelasi positif terhadap kegiatan UMKM terutama di masa pandemi Covid-19. Adopsi digitalisasi dilihat sebagai pendorong tingginya tingkat skala usaha melalui tingkat pendapatan dan jumlah tenaga kerja. Peneliti menambahkan tingkat pendidikan sebagai variabel kontrol antara pengaruh adopsi digitalisasi dengan skala usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada UMKM kuliner di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi digitalisasi tidak memiliki pengaruh signifikan dengan skala usaha. Namun, jika dikontrol dengan tingkat pendidikan menunjukkan adanya pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha meskipun arah pengaruh berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha dapat dimoderasi oleh tingkat pendidikan sebagai faktor-faktor sosiologis.

Business scale in MSMEs is one of the efforts that business actors want to achieve to see the development of their business. The role of digitalization in business activities is also a supporting factor for business scale. Several studies also argue that the adoption of digitalization has a positive correlation with MSME activities, especially during the Covid-19 pandemic. The adoption of digitalization is seen as driving high levels of business scale through income levels and the number of workers. Researchers added education level as a control variable between the influence of digitalization adoption and business scale. In this research, researchers used a quantitative approach with a survey method on culinary MSMEs in Depok City. The results of this research show that digitalization adoption does not have a significant influence on business scale. However, if controlled for education level, it shows that there is an influence between digitalization adoption and business scale, although the direction of influence is different. Thus, the results of this study show that the influence between digitalization adoption and business scale can be moderated by the level of education as sociological factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Zera Putritama
"ABSTRACT
UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu jenis usaha yang cukup berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan akan semakin berkembang secara maksimal dengan penggunaan media sosial sebagai instrumen bisnis untuk meningkatkan profit usaha sebagai indikator untuk mengukur performa UMKM. Media sosial dapat membantu UMKM dalam membangun brand identity serta menjual produk yang diproduksi secara lebih mudah dengan biaya produksi yang relatif murah. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah menggunakan metode regresi instrumental variable IV untuk mendeteksi adanya hubungan endogen antara penggunaan media sosial oleh UMKM sebagai variabel utama penelitian dengan profit usaha sebagai variabel dependen penelitian. Hasil studi menemukan bahwa secara statistik penggunaan media sosial signifikan meningkatkan profit UMKM secara umum. Namun pengaruh penggunaan media sosial tersebut terhadap profit akan berbeda jika UMKM dibagi berdasarkan skala usaha usaha mikro, kecil, dan menengah dan sektor usaha usaha sektor makanan, pakaian, dan kerajinan tangan, dimana hanya profit usaha mikro yang signifikan meningkat saat menggunakan media sosial sedangkan profit ketiga sektor usaha, yaitu usaha makanan, pakaian, dan kerajinan tangan, signifikan meningkat saat menggunakan media sosial. Hasil studi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi-strategi untuk meningkatkan keterlibatan UMKM menggunakan media sosial.

ABSTRACT
MSMEs Micro, Small, and Medium Enterprises is one type of business that plays an important role in the Indonesia rsquo s economic growth, where it will grow maximally with the use of social media as a business instrument to improve its profit as an indicator to measure its performance. Social media can help MSMEs to build brand identity and also sell its products more easily with cheaper production cost relatively. Method that used in this study is the method of instrumental variable regression to detect the endogenous correlation between social media utilization of MSMEs as an interest variable and its profit as dependent variable of this study. The results of this study suggest that social media utilization statistically can improve performance of MSMEs in general significantly. However, the effect of using social media on MSMEs profit will be different when MSMEs are divided by business scales, such as micro, small, and medium enterprises and business sector, such as food enterprises, clothing enterprises, and handicraft enterprises, where there is only profit of micro enterprises that improve significantly when they use social media while profit of food enterprises, clothing enterprises, and handicraft enterprises, improve significantly when they use social media. These findings can be used to develop strategies to improve MSMEs involvement with social media. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phyper, John-David
Mississauga, Ont.: John Wiley & Sons Canada, Ltd., 2009
658.408 3 PHY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Undang-undang Dasar 1945 (sebelum amandemen) lingkungan hidup merupakan bagian dari Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, tepatnya dalam Pasal 33 ayat (3). Setelah amandemen, lingkungan hidup mendapat pengaturan dalam Bab XA Hak Asasi Manusia, yaitu dalam Pasal 28H ayat (1) dan Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, yaitu dalam Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4). Pengaturan lingkungan hidup dalam konstitusi tentunya mempunyai implikasi terhadap perundang-undangan, termasuk perundang- undangan kegiatan bisnis. Ada sejumlah perundang-undangan kegiatan bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup di dalamnya. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas merupakan undang-undang kelembagaan bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup. Sementara itu undang-undang yang mengatur aktivitas bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup diantaranya adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penannaman modal, undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, dan sejumlah perundangan kegiatan bisnis lainnya"
JK 11 (1-4) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>