Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Handayani
"Indonesia memiliki potensi zakat sebesar Rp 327 triliun namun tidak dibarengi dengan realisasi penghimpunannya. Tingkat efisiensi yang rendah menjadi kendala atas penghimpunan dana zakat di Indonesia. Selain tingkat efisiensi, perlu dilakukan identifikasi faktor determinan yang mempengaruhi efisiensi sehinga dapat dijadikan tolok ukur bagi OPZ yang mengalami inefisiensi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi OPZ Nasional dan mengidentifikasi faktor determinan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dua tahap yaitu, pada tahap pertama melakukan pengukuran efisiensi dengan analisis Data Envelopment Analysis (DEA) berdasarkan asumsi CRS dan VRS dengan pendekatan intermediasi dan orientasi output. Variable input terdiri dari dana ZIS terhimpun, aktiva tetap dan biaya gaji karyawan, sedangkan variable output terdiri dari Dana ZIS tersalurkan dan biaya operasional. Pada tahap kedua, hasil skor efisiensi akan menjadi variabel terikat yang akan dianalisis menggunakan Regresi Tobit untuk mengidentifikasi faktor determinan yang mempengaruhi efisiensi pada OPZ. Adapun variabel bebas yang digunakan dalam analisis regresi tobit adalah size asset, usia OPZ, jumlah cabang, dan jenis OPZ. Hasil Penelitian menunjukan bahwa LAZISNU adalah satu-satunya OPZ yang dapat mencapai efisiensi optimal dengan skor efisiensi 100% baik dengan asumsi CRS maupun VRS selama periode penelitian 2018-2022. BAZNAS mencapai efisiensi optimal berdasarkan asumsi VRS dengan skor efisiensi 100% selama periode penelitian namun mengalami inefisiensi berdasarkan asumsi CRS pada tahun 2021 dengan skor efisiensi 94%. Sedangkan Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat belum mencapai efisiensi yang optimal pada tahun 2020 dan 2021 berdasarkan asumsi CRS dan pada tahun 2021 berdasarkan asumsi VRS. Faktor determinan yang mempengaruhi efisiensi pada OPZ Nasional secara positif signifikan adalah size asset dan secara negatif signifikan adalah jenis OPZ. Sedangkan, variabel usia dan jumlah cabang tidak memiliki pengaruh terhadap efisiensi OPZ.

Indonesia has a zakat potential of IDR 327 trillion but this is not accompanied by the realization of its collection. The low level of efficiency is an obstacle to collecting zakat funds in Indonesia. Apart from the level of efficiency, it is necessary to identify determinant factors that influence efficiency so that it can be used as a benchmark for ZMOs that experience inefficiency for future improvements. The aim of this research is to measure the level of efficiency of the National ZMO and identify the determinant factors that influence it. This research uses a two-stage Data Envelopment Analysis (DEA) method, namely, in the first stage, measuring efficiency using Data Envelopment Analysis (DEA) analysis based on CRS and VRS assumptions with an intermediation approach and output orientation. The input variable consists of collected ZIS funds, fixed assets and employee salary costs, while the output variable consists of disbursed ZIS funds and operational costs. In the second stage, the results of the efficiency score will become the dependent variable which will be analyzed using Tobit Regression to identify determinant factors that influence efficiency in ZMO. The independent variables used in the Tobit regression analysis are asset size, ZMO age, number of branches, and ZMO type. Research results show that LAZISNU is the only ZMO that can achieve optimal efficiency with an efficiency score of 100% using both CRS and VRS assumptions during the 2018-2022 research period. BAZNAS achieved optimal efficiency based on VRS assumptions with an efficiency score of 100% during the research period but experienced inefficiency based on CRS assumptions in 2021 with an efficiency score of 94%. Meanwhile, Dompet Dhuafa and Rumah Zakat have not achieved optimal efficiency in 2020 and 2021 based on CRS assumptions and in 2021 based on VRS assumptions. The determinant factor that influences efficiency in the National ZMO in a significantly positive way is asset size and in a significantly negative way is the type of ZMO. Meanwhile, the variables age and number of branches have no influence on ZMO efficiency."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Bayu Darmanto
"This study compares the efficiency of different groups of ownership and bank size, and investigates the productivity change of conventional banks in Indonesia during the period of 2013 to 2018, pursuant to fulfilment of regulations issued in 2012 concerning Business Activities and Office Networks Based on Bank Core Capital and Minimum Capital Adequacy Requirement for Commercial Banks that ignites the change of banks strategy, capitals and ownership, as well as attracting M&A with more foreign investments. This study employs 108 conventional banks in 2013, and it is decreasing year by year to 99 conventional banks in 2018, due to conversion to Sharia banks, acquisition or merger, and winding down foreign-branch operations. The measurement method of the bank efficiency adopts recently developed two-stage network data envelopment analysis model proposed by Liang et al. (2008) to obtain Intermediation and Operational efficiencies to establish the banks Overall efficiency. This study projects banks positions in a four-quadrant matrix based on its efficiency characteristic, as benchmarking tool to compare with peers. The bootstrapped truncated regression algorithm as proposed by Simar and Wilson (2007) employed to examine the exogenous factors to the efficiencies. The study reveals that Indonesia banking efficiencies are improving during the period as evidenced by improvement of the overall efficiency scores and efficiencies gap between intermediation and operating functions were narrowed down. There is a strong evidence that bank size is statistically inference the banks efficiency in both intermediation and operating systems. Thus, Bank Does
matter based by this Study.

Penelitian ini membandingkan efisiensi kelompok kepemilikan dan ukuran bank yang berbeda, serta mengkaji perubahan produktivitas bank konvensional di Indonesia selama periode 2013 hingga 2018, sesuai dengan pemenuhan regulasi yang dikeluarkan pada tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berbasis Bank Core Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Modal bagi Bank Umum yang memicu perubahan strategi, permodalan dan kepemilikan bank, serta menarik M&A dengan lebih banyak investasi asing. Penelitian ini mempekerjakan 108 bank konvensional pada tahun 2013, dan menurun dari tahun ke tahun menjadi 99 bank konvensional pada tahun 2018, karena konversi ke bank syariah, akuisisi atau merger, dan penghentian operasi cabang asing. Metode pengukuran efisiensi bank mengadopsi model analisis envelopment data jaringan dua tahap yang dikembangkan baru-baru ini yang diusulkan oleh Liang et al. (2008) untuk mendapatkan efisiensi Intermediasi dan Operasional untuk membangun efisiensi bank secara keseluruhan. Studi ini memproyeksikan posisi bank dalam matriks empat kuadran berdasarkan karakteristik efisiensinya, sebagai alat benchmarking untuk dibandingkan dengan peer. Algoritma regresi terpotong bootstrap seperti yang diusulkan oleh Simar dan Wilson (2007) digunakan untuk menguji faktor eksogen terhadap efisiensi. Studi tersebut mengungkapkan bahwa efisiensi perbankan Indonesia meningkat selama periode tersebut yang dibuktikan dengan peningkatan skor efisiensi secara keseluruhan dan kesenjangan efisiensi antara intermediasi dan fungsi operasi yang menyempit. Terdapat bukti kuat bahwa ukuran bank secara statistik menyimpulkan efisiensi bank baik dalam intermediasi maupun sistem operasi. Dengan demikian, Bank Melakukan
hal berdasarkan Studi ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priani Nadhira Sudarma
"Pertumbuhan bisnis SPBU di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan di industri ritel minyak dan gas, khususnya SPBU untuk meningkatkan kinerjanya. SPBU milik BUMN di Indonesia memiliki 3 skema kepemilikan, yaitu COCO (Company Owned, Company Operated), CODO (Company Owned, Dealer Operated), dan DODO (Dealer Owned, Dealer Operated). Studi ini menganalisis perbedaan kinerja dari ketiga skema tersebut. Hasilnya dapat digunakan sebagai perencanaan strategis perusahaan. Kinerja SPBU diukur dari efisiensi masing-masing unit SPBU, serta perbedaan antara ketiga skema tersebut. Data Envelopment Analysis (DEA) dua tahap digunakan untuk menghitung efisiensi masing-masing SPBU. Pada DEA tahap pertama, mengukur efisiensi pada aspek operasional SPBU dengan tujuan memaksimalkan angka penjualan dan transaksi. Pada DEA tahap kedua, mengukur efisiensi biaya di SPBU, dengan meminimalkan biaya di SPBU. Berdasarkan temuan penelitian, SPBU COCO memiliki kinerja tertinggi pada tahap 1 dengan rata-rata efisiensi sebesar 0,84. Pada tahap 2 yaitu tahap efisiensi biaya, SPBU CODO unggul dengan rata-rata efisiensi sebesar 0,88. SPBU DODO memiliki efisiensi rendah pada kedua tahap.

The growth of the gas station business in Indonesia is increasing from year to year. It requires companies in oil and gas industries to improve performance. Oil and gas company state-owned in Indonesia have 3 ownership schemes, namely COCO (Company Owned, Company Operated), CODO (Company Owned, Dealer Operated), and DODO (Dealer Owned, Dealer Operated). This study analyzes differences in the performance of the three schemes. The results can be used as company's strategic planning. Gas station performance measured by the efficiency of each gas station unit, also differences between the three schemes. Two-stage Data Envelopment Analysis (DEA) is used to calculate the efficiency of each gas station. In the first phase of DEA, measuring efficiency in the operational aspects of gas stations with the aim of maximizing sales and transaction numbers. In the second stage of DEA, it measures cost efficiency at gas stations, by minimizing the cost at gas stations. According to the research, COCO gas stations have the highest performance in stage 1 with an average efficiency of 0.84. In stage 2, namely the cost efficiency stage, CODO gas stations excel with an average efficiency of 0.88. DODO gas stations have low efficiency at both stages."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazna Nurul Faiza
"ABSTRAK
Keberadaan perguruan tinggi publik dengan status PTN-BH telah menuai
perdebatan sejak awal kemunculannya. Studi ini merupakan studi pertama yang
menginvestigasi efisiensi sektor pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus
mengobservasi apakah status PTN-BH memiliki pengaruh terhadap skor efisiensi
dengan menggunakan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Menggunakan
sampel 38 PTN dengan ranking tertinggi di Indonesia pada tahun 2012 dan 2014,
hasil perhitungan skor efisiensi relatif menunjukkan bahwa rata-rata perguruan
tinggi yang dipilih menjadi PTN-BH memiliki skor efisiensi relatif sebesar
100%?atau dengan kata lain, mereka telah beroperasi secara efisien. Pada tahap
kedua, hasil regresi dengan estimasi Pooled Tobit dan Random-Effects Tobit
menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan antara status PTN-BH dengan
dengan skor efisiensi. Selain itu, faktor lokasi, ukuran kelas, dan keberadaan
program doktor di universitas yang bersangkutan juga berpengaruh terhadap skor efisiensi.

ABSTRACT
The existence of public Institutions of Higher Education (IHEs)?known as
Public IHEs?Legal Entity or Perguruan Tinggi Negeri?Badan Hukum (PTNBH) has caused controversy among academics. This is the first study to
investigate the efficiency of higher education sector Indonesia as well as to
observe whether the new legal status has positive impact on efficiency scores by
employing Two-Stage Data Envelopment Analysis. Using a sample of 38 public
universities occupying top rankings in Indonesia for year of 2012 and 2014, the
results show that on average, PTN-BH universities have efficiency score of
100%?or in other words, they have already operated efficiently. At the second
stage, Pooled Tobit and Random-Effects Tobit estimations reveal positive and
significant correlation between the new status and efficiency score. Furthermore,
location factors, class size, and the existence of doctoral program also affect
universities efficiency score significantly.
"
2016
S63931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsella
"Sehubungan dengan mandatory spin-off sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 pasal 87 yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) No. 4 Tahun 2023, oleh karena itu peneliti bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Asuransi Umum Syariah di Indonesia antara full-fledged dan unit usaha syariah (UUS) periode 2017-2022 dalam dua langkah. Pertama, metode non parametrik yaitu Data Envelopment Analysis (DEA). Asumsi analisis ini yaitu CRS (Constant Return to Scale) dan VRS (Variable Return to Scale) dengan pendekatan output & input oriented. Adapun variabel inputnya adalah aset dan biaya usaha, sedangkan variabel outputnya adalah laba netto dan pendapatan usaha. Kedua, skor hasil pengukuran DEA akan digunakan sebagai variabel dependen yang dianalisis menggunakan model Tobit untuk mengetahui faktor determinan tingkat efisiensi Asuransi Umum Syariah di Indonesia. Varibel independennya yaitu, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio, dan Risk-Based Capital (RBC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan asuransi umum syariah full-fledged yang mencapai tingkat efisiensi hanya PT Asuransi Takaful Umum pada tahun 2022. Selanjutnya untuk perusahaan UUS yang mencapai tingkat efisiensi yaitu PT Asuransi Astra Buana pada tahun 2018, 2020, dan 2022; PT Asuransi Umum Mega pada tahun 2020; PT Sompo Insurance Indonesia pada tahun 2022; dan PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1972 pada tahun 2022. Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan jenis unit usaha syariah lebih mampu mencapai tingkat efisiensi dibandingkan dengan full-fledged. Faktor determinan penyebab tingkat efisiensi dari perusahaan asuransi umum syariah yaitu dipengaruhi secara signifikan positif oleh variabel ROA dan signifikan negatif oleh Current Ratio. Sedangkan variabel ROE dan RBC tidak signifikan.

In connection with the mandatory spin-off in accordance with Law No. 40 of 2014, Article 87, which has been updated with the Law on the Development and Strengthening of the Financial Sector (UU PPSK) No. 4 of 2023, the researcher aims to analyze the efficiency level of Sharia General Insurance in Indonesia between full-fledged and Islamic business units (UUS) for the 2017–2022 period in two steps. First, the non-parametric method, namely Data Envelopment Analysis (DEA), The assumptions of this analysis are CRS (Constant Return to Scale) and VRS (Variable Return to Scale) with an output- and input-oriented approach. The input variables are assets and business expenses, while the output variables are net profit and operating income. Second, the DEA measurement score will be used as the dependent variable, which is analyzed using the Tobit model to determine the determinants of the efficiency level of Islamic General Insurance in Indonesia. The independent variables are Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio, and Risk-Based Capital (RBC). The results of the study show that the only full-fledged Sharia general insurance company that achieves a level of efficiency will be PT Asuransi Takaful Umum in 2022. Furthermore, UUS companies that achieve this level of efficiency are PT Asuransi Astra Buana in 2018, 2020, and 2022; PT Asuransi Umum Mega in 2020; PT Sompo Insurance Indonesia in 2022; and PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1972 in 2022. These findings indicate that Sharia business unit companies are more capable of achieving efficiency than full-fledged ones. The determinant factor causing the level of efficiency of a general Sharia insurance company is influenced significantly positively by the ROA variable and significantly negatively by the Current Ratio. While the ROE and RBC variables are not significant."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Manar Barmawi
"Dengan latar belakang sumber daya yang semakin terbatas peningkatan defisit nasional, dan implementasi otonomi daerah dan desentralisasi yang betum efektif, menyebabkan efisiensi merupakan hal rnutlak yang seharusnya dimiliki oleh setiap unit pemerintahan termasuk pemerintah daemh. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan efisiensi pemerintah daerah menggWlakan pendekatan DEA. Hasil penelitian menyimpuikan bahwa terdapat lima belas provinsi yang efisien. Provinsi Jawa Barat dan Banten merupakan pemerintah daerah yang efisien yang telah dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal, sedangkan tiga betas provinsi efisien lainnya dan delapan belas provinsi yang tidak: efisien masih memiliki tingkat produktifitas yang rendah, Untuk meningkatkan efisiensinya, provinsi yang tidak efisien dapat melakukan pengurangan belanja atau peningkatan tingkat kemandirian daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, !PM dan rasio penduduk bekerja serta penurunan rasio penduduk miskin. Dan untuk meningkatkan produktifiUIS, diperlukan pengembangan kemampuan manajerial dan peningkatan kapasitas. Skor efisiensi yang tinggi cenderung dicapai oleh provinsi dengan total belanja per kapita yang rendah.

Efficiency must be practiced by all of government institutions, including the local goverments, as resources decreasing, national deficit increasing} and decentralization implemented ineffectively. The purpose of this research is to provide local government efficiency map using Data Envelopment Analysis {DEA). Province of \Vest Java and Banten is efficient local governments which has managed their resources optimally. Thirteen other efficient provinces and eighteen other inefficient provinces have lower productivity. These inefficient provinces could improve their efficiency by reducing their total expenditure or improving their financial independency, economic growth, HDI, working people ratio and decreasing their poor people ratio. And they need also managerial improvement and capacity building to improve their productivity. Provinces with lower total expenditure per capita tend to reach higher efficiency score."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Astri Fitriana
"Penelitian ini menggunakan teknik analisis nonparametric Data Envelopment Analysis sebagai pengukuran kinerja perbankan di Indonesia. Dalam penelitian ini mengamati bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan laporan keuangan periode 2009-2011. Metode ini membandingkan masing-masing efisiensi bank yang terdaftar di BEI. Penelitian sebelumnya mengukur efisiensi bank menggunakan teknik tradisional yaitu rasio keuangan sebagai ouput, tanpa memperhatikan input yang digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya 27,58% bank yang terdaftar di IDX yang secara berturut-turut selama periode penelitian konsisten menjalankan perusahaan dengan efisien. Penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan DEA merupakan alternatif maupun melengkapi evaluasi kinerja, terutama pada perbankan.

This study applies non-parametric analytical technique, i.e. Data Envelopment Analysis (DEA) as performance measure of commercial banking in Indonesia. The study observes efficiency of bank listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) by using suggested financial report for the period of 2009-2011. The approach and technique proposed set of empirical references by comparing operating efficiency for commercial bank listed in IDX. The study departs from previous studies on measure of bank performance through the use of traditional ratios for banking institutions as the output measure and without using input measures.
The study found that among commercial banks listed in IDX during 2009-2011 only 27,58% operates in efficient manner consistently. As such, the study reveals that the DEA analysis could be used as eitheralternative or complementary measure to conventional ratio analysis to evaluate organizational performance, particularly in banking organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardanu Bagas Wicaksono
"Skripsi ini membahas efisiensi dari BPRS di Jabodetabek dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis model CCR dari tahun 2011-2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan dua model input-output yaitu berbasis perbankan konvensional dan BMT. Penelitian ini juga menggunakan malmquist index untuk melihat pertumbuhan produktivitas BPRS.
Hasil dari penelitian ini adalah BPRS di Jabodetabek sudah bisa disebut efisien dengan nilai rata-rata 0,881 dan 0,958. BPRS Harta Insan Karimah adalah BPRS di Jabodetabek yang paling efisien dengan nilai akumulatif 0,989. Dalam 5 tahun tersebut, BPRS tidak banyak mengalami pertumbuhan produksi dengan kenaikan 0,7 pada model pertama dan penurunan 0,1 pada model kedua.

This thesis discusses the efficiency of SRB Social Rural Bank in Jabodetabek using Data Envelopment Analysis CCR model from 2011 2015. This research is a quantitative research that uses two input output model that is each based on conventional banking and BMT. This research also uses malmquist index to analyze production growth of the BPRS in Jabodetabek.
Results from this study shows that SRB in Jabodetabek can be called efficient with an average value of 0.881 on the 1st model and 0.958 on the 2nd model. BPRS Harta Insan Karimah is the most efficient SRB in Jabodetabek with accumulative value of 0.989. In 5 years, the SRB has not shown a lot of production growth with 0.7 increase on the first model and a decline of 0.1 in the second model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumi Raniri
"Penelitian ini membahas efisiensi kegiatan pengumpulan dan pengelolaan aset wakaf yang dilakukan oleh Organisasi Pengelola Wakaf di Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan Data Envelopment Analysis dengan Badan Wakaf Al-Quran BWA, Inisiatif Wakaf Indonesia IWI, Tabung Wakaf Indonesia TWI dan Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa YWBNB sebagai objek penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dari pengisian tabel di kuisioner yang dilakukan pada orang-orang yang terlibat secara langsung dalam praktik pengumpulan dan pengelolaan aset wakaf di objek penelitian dan data sekunder yang berasal dari literatur-literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumpulan aset wakaf efisien dilakukan oleh BWA pada tahun 2016, TWI pada tahun 2017 dan YWBNB pada tahun 2015. Selain itu, setiap organisasi pengelola wakaf yang diteliti pengelolaan asetnya memiliki DMU yang efisien. BWA mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2013 dan 2014. TWI mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2014 dan 2017. YWBNB mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2013, 2014 dan 2017.

This study discusses the efficiency of collection and management of the assets of the Waqf done by Nazir organizations in Jakarta. The method used in this study is the quantitative methods using Data Envelopment Analysis with Badan Wakaf Al Quran BWA, Inisiatif Wakaf Indonesia IWI, Tabung Wakaf Indonesia TWI dan Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa YWBNB as objects of research. The data used are the primary data with the help of questionnaire filled by people who are directly involved in the collection and management of the assets of the Waqf in the research objects and secondary data derived from related literatures. The results showed that the collection of the Waqf assets efficiently carried out by BWA in 2016, TWI in 2017 and YWBNB in 2015. In addition, each Nazir organization has efficient DMUs in the waqf management rsquo s efficiency test. BWA reaches the point of 100 efficiency in 2013 and 2014. TWI reaches the point of 100 efficiency in 2014 and 2017. YWBNB reaches the point of 100 efficiency in 2013, 2014 dan 2017.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly Rahma Dewi
"Pangsa pasar perbankan syariah sejak pertama kali didirikan di Indonesia sampai dengan tahun 2015 belum mencapai 5% dibandingkan perbankan konvensional. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan dan dilihat dari segi efisiensi, bank syariah memiliki tingkat efisiensi yang lebih rendah dibandingkan perbankan konvensional. Sesuai dengan roadmap OJK dan rencana pemerintah, strategi yang dilakukan membentuk bank syariah BUMN melalui merger anak usaha Bank BUMN.
Penelitian bertujuan menghitung efisiensi Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Unit Usaha Syariah sebelum dilakukan merger dan menghitung kenaikan efisiensi setelah dilakukan merger menggunakan metode Data Envelopment Analysis.
Dari analisis diperoleh 5 kombinasi merger yang menghasilkan kenaikan efisiensi (Degree of Operating Efficiency Gain > 0, dengan kenaikan efisiensi dari kombinasi merger sebesar BSMBRIS (0,01), BSM-BNIS (0,02), BSM-BTNS (0,03), BRIS-BTNS (0,05), dan BNISBTNS (0,04).

Since it first established, islamic bank?s market share in Indonesia until 2015 is yet to achieved 5% of conventional bank?s market share. Islamic bank?s growth is also slower and from the efficiency point of view, is less efficient than conventional bank. Due to that matters, in accordance with OJK roadmap and government plan, one of strategy that could be implemented is to establish State Owned Enterprise Islamic Bank through the merger of subsidiaries of State Owned Enterprise Banks.
The purpose of this paper is to calculate the efficiency of Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah and Sharia-units BTN pre-merger and calculate the increase of efficiency after virtual merger through 11 merger combination using Data Envelopment Analysis method.
The result of analysis shows that there are 5 merger combination possibilities which generate an increase in efficiency (Degree of Operating Efficiency Gain > 0), gain from combination merger are BSM-BRIS (0,01), BSM-BNIS (0,02), BSM-BTNS (0,03), BRIS-BTNS (0,05), dan BNIS-BTNS (0,04).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>