Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Industri farmasi memiliki peran penting dan mengalami perkembangan selama pandemi. Peran penting industri farmasi untuk menyediakan kebutuhan masyarakat terhadap suplemen, vitamin, dan obat sehingga daya tahan tubuh masyarakat meningkat. Dengan berkembangnya industri farmasi di Indonesia yang dapat memproduksi obat yang aman, berkhasiat, dan bermutu bagi masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat. Di dalam suatu industri farmasi terdapat banyak departemen, salah satunya departemen produksi, yang berkontribusi terhadap kecepatan penjualan produk, khususnya terkait cycle time produksi. Cycle time terdiri dari proses weighing, mixing, tableting/filling, coating sampai packaging (primer dan sekunder), yang pada setiap proses disertakan dengan dokumentasi berupa Batch Record. Cycle time produksi yang lebih singkat membuat lead time distribusi produk ke pasar yang lebih cepat. Hal ini perlu peran seorang apoteker untuk memantau dan memastikan cycle time semua produk di produksi sesuai batas yang ditentukan. Seorang apoteker perlu dibekali dengan wawasan, keterampilan, dan pemahaman komprehensif baik teori dan praktek secara langsung. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diperlukan sebagai sarana pelatihan. Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. SOHO Industri Pharmasi Jalan Pulogadung No. 6 Jakarta, kegiatan yang dilakukan yaitu pengambilan data proses produksi setiap batch dari produk solid FitSB, IMEF, Imboost Force, dan Imboost Tab 4s selama bulan Juli-Agustus 2021, selain itu juga melakukan analisis proses produksi dan cycle time, melihat adanya temuan, serta pemberian saran untuk pencegahan dan perbaikan terhadap kinerja produksi.

The pharmaceutical industry has an important role and has experienced developments during the pandemic. The important role of the pharmaceutical industry is to provide people's needs for supplements, vitamins, and drugs so that people's immune system increases. With the development of the pharmaceutical industry in Indonesia that can produce safe, efficacious, and quality drugs for the community, so that the degree of public health will increase. In a pharmaceutical industry there are many departments, one of which is the production department, which contributes to the speed of product sales, especially related to production cycle time. Cycle time consists of weighing, mixing, tableting / filling, coating to packaging processes (primary and secondary), which in each process is included with documentation in the form of a Batch Record. The shorter production cycle time makes the lead time of product distribution to the market faster. It is necessary the role of a pharmacist to monitor and ensure the cycle time of all products in production according to the specified limits. A pharmacist needs to be equipped with insight, skills, and a comprehensive understanding of both theory and practice directly. Therefore, Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is needed as a means of training. Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT. SOHO Industri Pharmasi Jalan Pulogadung No. 6 Jakarta, the activities carried out are taking data on the production process of each batch of FitSB, IMEF, Imboost Force, and Imboost Tab 4s solid products during July-August 2021, in addition to also analyzing the production process and cycle time, seeing findings, as well as providing suggestions for prevention and improvement of production performance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Ardiyansyah
"PT. SOHO Industri Pharmasi memproduksi banyak produk obat dan suplemen, diantaranya adalah Imboost tab 10s, Diapet kapsul, dan juga Curcuma Force. Dari data sebelumnya diketahui bahwa ketiga produk tersebut memiliki cycle time yang lebih panjang dibanding dengan cycle time teoritisnya. Hal ini disebabkan karena waktu proses yang lebih panjang ataupun karena adanya waktu tunggu antarproses produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai masalah utama panjangnya cycle time dari produk tersebut serta memberikan  saran yang dapat diimplementasikan. Analisi dilakukan dengan pengamatan secara langsung di lapangan pada tiap proses produksi (weighing,mixing, tableting, coating, primary packaging, secondary packaging, review BR) serta dengan wawancara langsung kepada operator dan supervisor pada tempat proses produksi yang bersangkutan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kita mengetahui bahwa cycle time yang panjang disebabkan oleh waktu tunggu. Waktu tunggu ini disebakan oleh banyak faktor. Pada kasus ini, waktu tunggu disebabkan oleh antrian mesin dan antrian review BR. Antrian mesin dapat terjadi akibat adanya hambatan pada mesin atau oprator sehingga mengakibatkan downtime. Hambatan yang terjadi antara lain karena mesin masih mengerjakan produk lain, mesin rusak, dan operator yang sedang bekerja pada mesin lain. Antrian pada review BR disebabkan oleh admin yang tidak ada pada waktu lembur sabtu dan minggu. Sedangkan proses prosuksi kadang masih berjalan pada hari sabtu dan minggu sehingga terjadi tumpukan pada review BR.

PT. SOHO Pharmaceutical Industry produces many medicinal and supplement products, including Imboost tab 10s, Diapet capsules, and also Curcuma Force. From the previous data, it is known that the three products have a longer cycle time than the theoretical cycle time. This is due to a longer processing time or because of the waiting time between production processes. The purpose of this study is to analyze the main problem of the length of the cycle time of the product and provide suggestions that can be implemented. The analysis is carried out by direct observation in the field for each production process (weighing, mixing, tableting, coating, primary packaging, secondary packaging, BR review) as well as by direct interviews with operators and supervisors at the production process site concerned. From the results of the analysis that has been done, we know that the long cycle time is caused by waiting times. This waiting time is caused by many factors. In this case, the waiting time is caused by the machine queue and the BR review queue. Machine queues can occur due to obstacles in the machine or operator, resulting in downtime. The obstacles that occur are because the machine is still working on other products, the machine is damaged, and the operator is working on other machines. The queue on the BR review was caused by the admin who wasn't there on Saturday and Sunday overtime. While the production process sometimes still runs on Saturdays and Sundays, so there is a pile on the BR review."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Industri farmasi yang sudah mendapatkan izin untuk melakukan pembuatan sediaan farmasi harus mempunyai sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam proses produksi, PT Bintang Toedjoe menerapkan pedoman berdasarkan CPOB dan CPOTB. Penerapan pedoman tersebut melibatkan seluruh personil produksi untuk menopang dan memastikan bahwa mutu yang dihasilkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Pelatihan personil termasuk salah satu aspek dari tiga kompenen penting dalam penerapan regulasi terkait Good Manufacturing Practice yang digunakan untuk meningkatkan kinerja personil. Pentingnya pelatihan bagi personil adalah untuk membentuk peran dan tanggung jawabnya masing-masing, serta dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi personil yang berkualitas dan terkualifikasi. Standar kualifikasi yang ditetapkan oleh PT Bintang Toedjoe disusun berdasarkan komponen matriks kompetensi sesuai dengan area masing-masing, baik area compounding, filling, dan packaging. Standar kualifikasi dinilai setiap tahun berdasarkan matriks kompetensi yang mengacu pada Work Instruction (WI) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman personil terhadap area kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dan post test, dapat dikatakan bahwa 82% personil telah memahami matriks kompetensi yang telah ditetapkan. Sebesar 85% personil sudah memahami matriks kompetensi area masing-masing dan hanya tersisa 15% personil yang masih belum memahami matriks kompetensi dengan baik. Selain itu, berdasarkan nilai post test, seluruh personil powder sudah secara keseluruhan memahami matriks kompetensi dengan baik sehingga perlu peningkatan pemahaman kepada personil compounding, filling, dan packaging line liquid.

Pharmaceutical industries that have obtained a license to manufacture pharmaceutical preparations must have a certificate of Good Manufacturing Practice (GMP) from the Food and Drug Administration (FDA). In the production process, PT Bintang Toedjoe applies guidelines based on CPOB and CPOTB. The implementation of these guidelines involves all production personnel to support and ensure that the quality produced can produce quality products. Personnel training is one aspect of three important components in the implementation of regulations related to GMP used to improve personnel performance. The importance of training for personnel is to shape their respective roles and responsibilities, and to increase the knowledge, experience, and skills needed to become qualified personnel. The qualification standards PT Bintang Toedjoe are compiled based on the components of the competency matrix according to each area, both compounding, filling, and packaging areas. Qualification standards are assessed annually based on a competency matrix that refers to the Work Instruction to determine how much personnel understand their work area. Based on the results of interviews and post tests, it can be said that 82% of personnel have understood the competency matrix that has been determined. As many as 85% of personnel have understood the competency matrix of their respective areas and only 15% of personnel remain who still do not understand the competency matrix properly. Based on the post test scores, all powder personnel have overall understood the competency matrix well so it is necessary to increase understanding to compounding, filling, and packaging line liquid personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Meuthia Arifin
"Industri farmasi harus memperhatikan kualitas bahan awal yang digunakan untuk produksi untuk menjamin bahwa obat yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu. Untuk memastikan kualitas bahan awal sesuai dengan ketentuan, diperlukan adanya seleksi, kualifikasi, persetujuan, beserta pemeliharaan pemasok bahan awal. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat spesifikasi atau persyaratan kualitas untuk masing – masing bahan yang akan digunakan. Persyaratan mutu bahan awal yang ditetapkan oleh pabrik pembuat hendaklah didiskusikan dan disepakati bersama pemasok, dimana semua aspek yang bersangkutan tentang kualitas bahan awal hendaklah didokumentasikan dalam perjanjian mutu atau spesifikasi yang resmi. Dokumen perjanjian mutu bahan awal dapat dibuat dalam bentuk PRS (Product Requirement Specification), yang merupakan persyaratan kualitas manufaktur dan/atau pasokan untuk satu jenis bahan atau sekelompok bahan tertentu. Laporan praktik kerja ini bertujuan untuk mengetahui cara dan fungsi penyusunan PRS di Haleon dan memenuhi salah satu persyaratan di CPOB untuk spesifikasi mutu bahan awal. Fungsi PRS adalah untuk memastikan bahwa spesifikasi bahan awal yang diterima sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya oleh pihak industri farmasi dan pemasok, serta memastikan kualitas bahan awal yang akan digunakan menjamin bahwa obat yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu. Pembuatan PRS memenuhi salah satu persyaratan CPOB pada bagian produksi, dimana industri farmasi melakukan seleksi, kualifikasi, persetujuan dan pemeliharaan pemasok bahan awal.

The pharmaceutical industry must pay attention to the quality of starting materials used for production to ensure that the drugs produced meet quality requirements. To ensure the quality of starting materials in accordance with the provisions, it is necessary to select, qualify, approve, and maintain suppliers of starting materials. One of the things that can be done is to create specifications or quality requirements for each material. The quality requirements of the starting materials set by the manufacturer should be discussed and agreed upon with the supplier, where all relevant aspects of the quality of the starting materials should be documented in an official quality agreement or specification, which can be made in the form of a PRS (Product Requirement Specification), which is a manufacturing and/or supply quality requirement for a particular type of material or group of materials. This work practice report aims to determine the method and function of preparing a PRS and fulfill one of the requirements in CPOB for the quality specification of starting materials. The function of PRS is to ensure that the specifications of the starting materials received are in accordance with the agreement previously agreed upon by the pharmaceutical industry and the supplier, and to ensure that the quality of the starting materials to be used guarantees that the drugs produced meet requirements. PRS fulfills one of the CPOB requirements in the production section, where the pharmaceutical industry selects, qualifies, approves and maintains suppliers of starting materials."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shalda
"Perkembangan teknologi membawa perubahan pada semua bidang salah satunya pada dunia industri farmasi yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan produksi. Salah satu penunjang kegiatan produksi adalah mesin dan peralatan yang merupakan kekuatan utama dalam proses yang harus diperhatikan dalam menjaga keefektifitas suatu mesin adalah menggunakan parameter Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dasar nilai OEE yaitu aspek availability, performance efficiency, dan rate of quality. Tiga aspek penting OEE memiliki nilai standar tersendiri yaitu availability memiliki nilai standar 90%, performance 95% dan rate of quality 99%. PT. Guardian Pharmatama menetapkan target nilai OEE sebesar 85%, untuk mencapai target nilai tersebut maka membutuhkan waktu yang panjang dengan cara menghitung dan menganalisa ketiga aspek penting dari OEE. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Hasil perhitungan nilai OEE mencapai nilai standar 85% yang telah ditetapkan, maka nilai tersebut dikatakan baik sehingga perlu dipertahankan persentase tersebut. Nilai OEE yang dihasilkan apabila masih dibawah standar yang telah ditetapkan maka diperlukan suatu perbaikan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan nilai OEE rendah. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tugas khusus praktek kerja profesi apoteker (PKPA) ini dilakukan analisa dan perhitungan nilai OEE pada mesin coating TCS-100 pada bulan September 2022 di PT. Guardian Pharmatama. Hasiln nilai OEE dari mesin coating yang dihasilkan untuk bulan September 2022 yaitu 39%. Hasil ini masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan dibawah standar JIPM. Faktor terendah yaitu pada aspek availability yang disebabkan oleh tingginya durasi line stop dan kegiatan yang melewati durasi maksimal atau over planned shutdown.

Technological developments bring about changes in all fields, one of which is in the world of the pharmaceutical industry which directly involves technological developments in production activities. One of the supporting production activities is machinery and equipment which is the main force in the production process. One of the key performance indexes that must be considered in maintaining the effectiveness of a machine is using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) parameter. The basic OEE values ​​are aspects of availability, performance efficiency, and rate of quality. Three important aspects of OEE have their own standard values, namely availability which has a standard value of 90%, performance of 95% and a rate of quality of 99%. PT. Guardian Pharmatama has set an OEE target value of 85%, to achieve this target value it will take a long time to calculate and analyze the three important aspects of OEE. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. The results of the calculation of the OEE value reach the standard value of 85% which has been set, then this value is said to be good so it is necessary to maintain this proportion. If the resulting OEE value is still below the established standard, an improvement is needed by means of the factors that cause low OEE values. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. Based on this, in the special work practice task of the pharmacist profession (PKPA) an analysis and calculation of the OEE value is carried out on the TCS-100 coating machine in September 2022 at PT. Guardian Pharmacy. The resulting OEE value from the coating machine produced for September 2022 is 39%. These results are still below the standards set by the company and below JIPM standards. The lowest factor is the availability aspect which is caused by the high duration of line stops and activities that exceed the maximum duration or over planning shutdown."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Friscilia Nindita Pamela
"Pengaplikasian e-library dapat digunakan dalam mengendalikan, memantau, dan mencatat semua kegiatan yang secara langsung ataupun tidak langsung berdampak terhadap kualitas obat. Dokumentasi yang dilakukan oleh industri farmasi harus memenuhi prinsip attributable (dapat mewakili), legible (terbaca), contemporaneous (secara bersamaan), original (asli), dan accurate (akurat). ELibrary dianggap bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi penelusuran dokumen penting dalam database perusahaan, serta sebagai back up document hardcopy. Dokumentasi PT. Finusolprima Farma terhubung dengan database terpusat, yakni aplikasi kalbox. Pencarian dokumen di Aplikasi Kalbox dilengkapi e-library menjadi lebih spesifik sehingga untuk menemukan dokumen tidak memerlukan waktu lama. E-Library membantu penelusuran dokumen di database menjadi lebih praktis dan mudah dengan mengidentifikasi dokumen yang akan di upload secara spesifik maupun tidak spesifik, terutama saat akan dilakukan audit. Selain itu waktu pengunggahan dokumen menjadi lebih efisien. Kualifikasi Toll Manufacturing di PT. Finusolprima Farma Internasional digunakan untuk menilai vendor yang melakukan proses pengadaan, pengujian, dan pelulusan yang berperan dalam kegiatan produksi produk jadi. Kualifikasi pemasok di industri farmasi sangat penting karena bahan awal dan bahan kemas obat dapat mempengaruhi kualitas, keamanan dan efikasi dari produk obat yang dihasilkan. Kelengkapan dokumentasi kualifikasi vendor toll manufacturing untuk mempertahankan kualitas, keamanan dan efikasi dari produk obat yang dihasilkan. 

The e-library application can be used to control, monitor, and record all activities that directly or indirectly impact drug quality. Documentation carried out by the pharmaceutical industry must meet the principles of attributable, legible, contemporaneous, original and accurate. E-Library is considered useful in increasing the efficiency of tracing important documents in company databases, as well as backing up hardcopy documents. Documentation at PT. Finusolprima Farma is connected to a centralized database, namely the kalbox application. Searching for documents in the Kalbox application is equipped with an e-library to be more specific so that finding documents does not take long. The E-Library helps tracing documents in the database to be more practical and easy by identifying documents to be uploaded specifically or non-specifically, especially when an audit is to be carried out. In addition, the time for uploading documents becomes more efficient. Toll Manufacturing qualification at PT. Finusolprima Farma Internasional is used to assess vendors who carry out the procurement, testing and release processes that play a role in the production of finished products. Qualification of suppliers in the pharmaceutical industry is very important because starting materials and drug packaging materials can affect the quality, safety and efficacy of the drug products produced. Complete documentation of toll manufacturing vendor qualifications to maintain the quality, safety and efficacy of the drug products produced."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faathimah Adiibah
"Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) pada mesin tablet Jenn Chiang 39 di PT Soho Industri Pharmasi. SMED merupakan bagian dari lean manufacturing yang bertujuan untuk mengurangi waktu pergantian setup mesin, sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SMED berhasil mengurangi waktu setup dari 20 menit menjadi 9 menit. Implementasi ini tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan respons perusahaan terhadap permintaan pasar tetapi juga mengurangi biaya produksi dan waktu tunggu konsumen. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi SMED, termasuk resistensi terhadap perubahan dan kebutuhan akan pelatihan intensif bagi operator.

This study aims to evaluate the application of the Single Minute Exchange of Dies (SMED) method on the Jenn Chiang 39 tablet machine at PT Soho Industri Pharmasi. SMED is part of lean manufacturing that aims to reduce machine setup changeover time, thereby increasing production efficiency. The results show that the implementation of SMED successfully reduced the setup time from 20 minutes to 9 minutes. This implementation not only increased the company's flexibility and responsiveness to market demands but also reduced production costs and consumer waiting times. The study also identified several challenges in implementing SMED, including resistance to change and the need for intensive training for operators.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Hadiqotul Aini
"Kegiatan pengadaan yang merupkan bagian dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di puskesmas merupakan salah satu hal yang krusial karena berhubungan dengan perealisasian perencanaan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis pakai di puskesmas. Adapun, pengadaan di puskesmas dapat dilakukan dengan permintaan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota maupun secara mandiri dengan pembelian. Pengadaan berdasarkan katalog elektronik dapat dilakukan melalui e-Purchasing dan secara manual. E-katalog dinilai dapat meningkatkan efisiensi pengadaan obat, namun pada prakteknya masih mengalami hambatan. Pada saat Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Matraman, dilakukan analisa terkait efektifitas pengadaan obat secara E-katalog di Puskesmas dan diketahui bahwa pengadaan obat melalui E-katalog masih belum berjalan secara efektif.

Activities related to the acquisition of pharmaceuticals, medical equipment, and disposable medical materials play a crucial role in managing stock at community health centers, directly impacting the implementation of resource planning at these facilities. Procuring necessary supplies at community health centers can be facilitated through requests or independently through direct purchasing. Procurement can be executed via e-Purchasing or manual methods. Despite expectations that e-Catalogs would improve the efficiency of drug procurement, practical challenges persist. As part of Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) at Puskesmas Matraman, an analysis was conducted on the effectiveness of drug procurement via e-Catalogs, revealing that e-Catalog-based procurement has not yet been effectively implemented.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Devi Ramadhani
"

Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan produksi serta pengendalian material di perusahaan manufaktur farmasi. Metodenya melibatkan implementasi Advance Planning System (APS) dengan API Gateway untuk production planning dan material requirements planning. Data diambil dari perusahaan farmasi di Indonesia melalui observasi dan wawancara. Hasilnya mencakup rancangan sistem informasi, seperti Entity Relationship Diagram, tabel Relational Database, Use Case Diagram, Data Flow Diagram, dan Activity Diagram. Sistem yang dikembangkan mencapai 4 tahap transformasi digital dalam proses PPIC: digitalisasi, integrasi data, dan otomatisasi proses.


This research aims to increase the efficiency and effectiveness of production planning and material control in pharmaceutical manufacturing companies. The method involves implementing an Advance Planning System (APS) with API Gateway for production planning and material requirements planning. Data was taken from pharmaceutical companies in Indonesia through observation and interviews. The results include information system designs, such as Entity Relationship Diagrams, Relational Database tables, Use Case Diagrams, Data Flow Diagrams, and Activity Diagrams. The system developed achieves 4 stages of digital transformation in the PPIC process: digitalization, data integration, and process automation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisi Praista
"Produk steril merupakan produk yang bebas dari mikroba, partikel, dan pirogen sehingga dalam pembuatannya alat dan bahan yang digunakan harus terjamin sterilitas dan kebersihannya. Oleh karena itu, vial yang digunakan untuk pengemasan produk steril harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan pengotor yang ada didalamnya. Waktu pencucian vial 50R dengan vial washing machine Hydra 1000 6C di PT. CKD Otto Pharmaceutical memerlukan recycle water washing time, compressed air blowing time, dan washing time selama 9,0 detik. Lamanya waktu pencucian akan berdampak terhadap jumlah water for injection (WFI) dan listrik yang digunakan. Tujuan dibuat penelitian ini adalah untuk mempersingkat waktu pencucian vial 50R dengan cara menurunkan blowing time pencucian vial ukuran 50R dan penghematan biaya water for injection (WFI) yang digunakan setelah dilakukan penurunan blowing time. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan melakukan wawancara, studi literatur, dan pengambilan data primer. Hasil yang didapatkan adalah blowing time pencucian vial 50R menurun dari 9,0 detik mejadi 4,0 detik dengan konsumsi WFI dengan penurunan biaya water for injection (WFI) dari Rp 3.709.000 menjadi Rp 1.629.000.

Sterile products are products that are free from microbes, particles and pyrogens, so that in their manufacture the tools and materials used must be guaranteed to be sterile and clean. Therefore, vials used for packaging sterile products must be washed first to remove the impurities inside. Washing time for 50R vials with Hydra 1000 6C vial washing machine at PT. CKD Otto Pharmaceutical requires recycle water washing time, compressed air blowing time, and washing time of 9.0 seconds. The length of washing time will have an impact on the amount of water for injection (WFI) and electricity used. The aim of this research is to shorten the washing time for 50R vials by reducing the blowing time for washing 50R vials and saving the cost of water for injection (WFI) used after reducing the blowing time. The method used to collect data is by conducting interviews, literature studies, and collecting primary data. The results obtained were that the blowing time for washing 50R vials decreased from 9.0 seconds to 4.0 seconds with WFI consumption and reduced water for injection (WFI) costs from IDR 3,709,000 to IDR 1,629,000."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>