Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12944 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Besse Darmawati
"Karya sastra yang baik mampu memberi nilai positif terhadap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur, makna, dan nilai budaya dalam puisi yang bernilai positif bagi kehidupan manusia. Penulis menerapkan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan objektif dan intuitif. Makna dan nilai budaya dalam puisi secara intuitif diperoleh dari hasil analisis secara objektif. Data adalah puisi “Kata Cinta Usia 51,” “Jabatan Yang Hilang,” dan “Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini.” Secara objektif, puisi tersebut bertemakan keyakinan terhadap kehidupan duniawi, kekeliruan yang berlebihan, dan kebangkitan hidup. Secara intuitif, makna ketiga puisi tersebut menyadarkan manusia bahwa hidup hanya sementara sehingga tidak terlepas dari rasa syukur, jangan putus asa menghadapi cobaan, jangan keliru dengan keindahan dunia, dan berjuang mencapai kehidupan yang berkualitas. Adapun nilai budaya dari puisi tersebut adalah kesyukuran, ketabahan, keyakinan, kesabaran, keberanian, keteguhan, dan bertanggung jawab. Hal demikian mencerminkan karakter dan identitas anak bangsa sebagai jati diri mereka, sehingga berbeda dengan bangsa lain, dalam rangka menggungah identitas sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Amanat
"Penelitian ini bertujuan menemukan hubungan antara naskah drama Suto Mencari Bapak karya M. Ulil Albab dan Nasrudin Yusuf Reza dengan puisi karya W.S. Rendra “Mencari Bapak” dan bagaimana bentuk hubungannya. Masalah penelitian ini terkait dengan reaksi pembaca setelah membaca sebuah karya yang mengkonkretkan tanggapan mereka dalam bentuk sebuah karya baru. Melalui pendekatan resepsi sastra dan intertektualitas, penelitian ini berusaha menemukan hubungan dan bentuk hubungan antara kedua karya sastra dengan membandingkan elemen-elemennya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pembacaan dan pencatatan yang kemudian dianalisis dengan teknik komparatif-induktif, kategorisasi, dan inferensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah drama Suto Mencari Bapak merupakan teks konkretisasi hasil resepsi pembaca puisi “Mencari Bapak”. Dalam prosesnya, elemen-elemen yang diresepsi mengalami pengolahan sedemikian rupa berdasarkan horison harapan dan gudang pengalaman pembaca dengan memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang terdapat dalam teks puisi. Resepsi produktif elemen-elemen puisi di dalam naskah drama meliputi aspek person, aspek peristiwa, aspek latar, dan aspek tematik. Adapun model resepsi yang ditemukan ada dua. Pertama, model afirmatif dengan varian peminjaman pada sebagian aspek person, peristiwa, dan latar. Kedua, model ekspansi dengan varian penggantian pada sebagian aspek person, peristiwa, dan latar. Varian penggeseran pada sebagian aspek person, peristiwa, latar, dan tematik. Varian penggabungan pada sebagian aspek person. Varian pemadatan pada sebagian aspek person dan peristiwa"
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
810 JEN 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Primayanti Pharmasetiawan
"Fairy tale selama ini digunakan sebagai media penyebaran moral dan mendukung ideologi seperti patriarki. Hal ini terlihat dari bagaimana tokoh-tokoh digambarkan harus memenuhi beberapa karakteristik berdasarkan konsep mengenai gender yang stereotipikal. Sebagai contoh, raja yang bijak, ksatria yang berani, dan puteri dalam kesusahan. Fairy tales dahulu disebarkan secara lisan. Namun, seiring berjalannya waktu fairy tales sudah dalam bentuk buku cerita, film, dan bahkan serial televisi. Once Upon A Time (2012) adalah salah satu serial televisi yang didasari oleh fairy tales. Walaupun begitu, dapat dilihat bahwa serial televisi ini tidak menyebarkan ideologi yang sama dengan yang disebarkan fairy tale klasik. Dengan menggunakan diagram aktansial milik Greimas, teori mengenai gender, dan analisis penokohan, skripsi ini menunjukkan bagaimana Once Upon A Time merekonstruksi tokoh-tokoh wanitanya, seperti Snow White dan Cinderella. Analisis tersebut membuktikan bahwa fairy tale modern seperti Once Upon A Time tidak lagi mempromosikan ideologi patriarki.

Fairy tale has been used as a medium to deliver moral values and support ideologies such as patriarchy throughout time. This can be seen from how the characters must fulfill certain characteristics based on the stereotypical idea of gender. For example, the wise king, the brave knight, and the damsel in distress. Fairy tales used to be told orally; however, as time goes by, fairy tales have transformed into storybooks, movies, and even television series. Once Upon A Time (2012) is one among the television series based on fairy tales. However, it appears that the ideology being delivered by this television series is different from the classic fairy tales. Using Greimas's Actantial Model diagram, gender theories, and characterization, the paper shows how the television series Once Upon A Time reconstructed its female characters, such as Snow White and Cinderella. The analysis shows that the television series omits the concept of binary opposition that was once is delivered by classic fairy tales. Through this research, I want to show that modern version of fairy tales like Once Upon A Time no longer deliver the patriarchal ideology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MIMBAR 25(1-2)2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Suryo Putra Hia
"ABSTRAK
Artikel ini membahas konstruksi identitas tokoh aku sebagai seorang m tisse pada masa penjajahan Prancis di Vietnam dalam cerpen Les Vi t-Minh et Les Colons karya Kim Lef vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh. Proses konstruksi identitas itu terjadi setelah ia menemukan foto masa kecilnya dan melihat wajahnya yang berbeda untuk pertama kalinya di sebuah cermin. Ayahnya adalah seorang tentara Prancis dan ibunya merupakan seorang asli Vietnam. Pengalaman ini menyadarkannya bahwa ia berbeda dari orang-orang beridentitas Vietnam yang lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh aku adalah seorang gadis yang tetap berusaha mempertahankan identitas Vietnamnya, meskipun lingkungan Vietnam membuatnya merasa menjadi seperti ldquo;orang lain rdquo.
ABSTRACT

This article discusses the identity construction of main character as a m tisse on the France colonial period in Vietnam in the short story Les Vi t Minh et Les Colons by Kim Lef vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters. The construction happens after she finds her childhood photo and looks at her different face for the first time in the mirror. Her father was a French army and her mother is a vietnamese. This experience realize her that she is different from the others who have identity as the people of Vietnam. The result of analyses show that the main character is a girl who always makes efforts to keep her identity as a vietnamese, although the people of Vietnam make her feel like ldquo the other rdquo ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonso Octavianus
"Film perang yang menampilkan karakter anak menunjukkan bagaimana pandangan hidup mereka perlahan-lahan berubah secara dramatis. Penelitian ini mengkaji dampak perang melalui perspektif tokoh anak dalam film Иваново Детство (1962), yakni Ivan Bondarev dengan film Hotaru no Haka (1988), yakni Seita dan Setsuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan sastra bandingan dan unsur intrinsik dalam menelaah data-data yang dikaitkan dengan konsep kepolosan masa kanak-kanak. Penulis berpendapat bahwa kedua film yang berasal dari dua periode waktu, tempat, dan bahasa yang berbeda mampu menggambarkan dampak buruk dan tragis yang diakibatkan oleh perang terhadap anak-anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perspektif anak-anak yang berhadapan langsung dengan perang mencederai cara pandang mereka dalam kehidupan, karena eksistensi perang secara langsung merenggut kebebasan anak-anak akan kepolosan serta masa kanak-kanak mereka.

War films with children as its protagonists depict how their viewpoint on life slowly changes dramatically. This study compares the impacts of war through the eyes of a child in Ivan’s Childhood’s Ivan Bondarev with Grave of the Fireflies’ Seita and Setsuko. Additionally, this study utilizes comparative literature and intrinsic elements as its research method in reviewing data associated with theories on childhood innocence. This study argues that the two films originating from different periods of time, place, and language are able to describe the devastating and tragic impacts caused by war upon children. This study concludes that children who are involved unwillingly into war have their outlook on their life damaged because war, in and of itself, deprives children of their innocence and childhood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Bestari Mardani
"ABSTRAK
Permasalahan segregasi rasial yang memisahkan orang kulit putih dan kulit hitam yang mengemuka di Amerika pada tahun 1960-an masih saja didiskusikan hingga saat ini dalam berbagai sektor kehidupan termasuk dalam karya sastra. The Help 2009 memperlihatkan hubungan perempuan beda ras yang harmonis di Amerika berlatar periode tersebut. Perbedaan gambaran ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Tesis ini mencermati konstruksi sisterhood antar ras dengan mencermati struktur narasi, khususnya fokalisasi yang digagas oleh Mieke Bal 1999 . Selain itu, pemahaman konsep sisterhood oleh bell hooks juga digunakan dalam tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks menawarkan bentuk sisterhood baru yang mewadahi semua perempuan sebagai alternatif dari bentuk sisterhood sesama ras. Meskipun teks mengusung nilai kesetaraan, masih terlihat keberpihakan teks terhadap kulit putih yang menunjukkan bahwa teks tidak terlepas dari zamannya. Teks membawa ide kontemporer pada konteks 1960-an sehingga pada akhirnya terlihat bahwa perbedaan warna kulit memang tidak dapat diterima baik pada komunitas kulit putih maupun kulit hitam.Kata Kunci : Fokalisasi, Hubungan Perempuan, Segregasi Rasial, Sisterhood.

ABSTRACT
The issue of racial segregation that separated black and white people, which highlighted the life in America during 1960s, is still being discussed on various sectors of life including in literary works. The Help 2009 shows the harmonic relationship between women with different races in America on that period of time. This perspective is interesting to be analyzed. This thesis analyzes the construction of sisterhood between races using narrative structure, especially focalization initiated by Mieke Bal 1999 . In addition, an understanding of sisterhood concept by bell hooks is also used in this thesis. The results show that the text offers a new form of sisterhood that accommodates all women as an alternative from the form of the previous existing sisterhood. Although the text carries the value of equality, the text tends to take side to the white people which shows that the text is inseparable from its period. The text carries contemporary ideas in the 1960s context so it is certain that skin color differences are unacceptable to both white and black communities. Keywords Focalization, Racial Segregation, Sisterhood, Women rsquo s Relationship"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiř í Jákl
"Literary and epigraphic references to the figure of pañji in Old Javanese texts are analysed, and contextualised with much better known references to the figure of Pañji in Middle Javanese texts. A hypothesis is offered that Old Javanese term pañji is best rendered as 'court-name’. It is argued that young boys from elite families obtained their familiar court-name (pañji) at the very onset of their career at the court, where they served as pages and attendants of the royal family. They were also trained in arms, religious lore, and arts. Being since their childhood close to the king, they were trusted persons, and some of them made careers as high-ranking court officials, such as Dəmung or Kanuruhan. Others, denoted ācārya, were trained as 'masters of divine weapons’, Tantric ritual specialists, who were in charge of the so-called 'divine weaponry’ (diwyāstra), mantra-infused ordinary weapons, an arsenal well-known in Old and Middle Javanese texts. Vestiges of this ritual lore have survived in Java until modern times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Cipta Rizky Utama Putri
"ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan penggambaran cinta sebagai kebutuhan manusia untuk mengatasi permasalahan eksistensinya yaitu kesepian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berlandaskan teori sastra dari pendekatan strukturalisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterpisahan merupakan masalah eksistensi manusia: rasa kesepian yang merupakan konsekuensi dari dirinya sebagai manusia yang memiliki kesadaran akan dirinya dan manusia lain yang terpisah darinya. Maka, peneliti menyimpulkan bahwa puisi Pour Toi Mon Amour karya Jacques Pr vert menggambarkan cinta sebagai jawaban atas permasalahan tersebut.

ABSTRACT
This article aims to describe the depiction of love as the human needs to overcome their existensial problem of loneliness. The method used in this study is a qualitative method that is based on the literary theory of structuralism approach. The result indicates that separation is a problem of human existence loneliness is a consequense of himself as a human who has a consciousness of himself and another human apart from him. Thus, the writer concludes that the poem Pour Toi Mon Amour by Jacques Pr vert depicted love as the answer to such problem."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Adanurani
"Jurnal ini merupakan studi filosofis terhadap posisi subjek perempuan dalam sejarah Indonesia melalui teori semiotik Julia Kristeva. Minimnya representasi perempuan dalam sejarah diakibatkan dominasi patriarki dalam ruang simbolik sejarah objektif. Objektivitas sejarah lantas hanyalah subjektivitas yang terselubung dalam relasi kuasa gender. Untuk membuktikan hal tersebut, saya melakukan riset berbasis seni (arts-based research) terhadap video Dunia Wanita, yang mendekonstruksi arsip Gelora Indonesia melalui teknik penyuntingan. Kajian melalui metode semanalysis terhadap simbol-simbol perempuan dalam video tersebut mengungkapkan adanya bias gender dalam perspektif negara sebagai penentu sejarah objektif. Menantang makna objektif tersebut membutuhkan proses intertekstualitas, bahwa makna dalam teks terus-menerus berubah melalui pemaknaan subjek. Subjektivitas perempuan pun menjadi siasat bagi perempuan untuk memahami keberadaan dirinya di tengah arus sejarah, mendorong terjadinya emansipasi terhadap sejarah dan subjek perempuan.

This paper is a philosophical study on the position of the female subject in the Indonesian history through Julia Kristeva’s semiotic theory. The lack of women’s representation in history is related to the domination of patriarchy in the symbolic space of objective history. Therefore, historical objectivity is merely subjectivity, veiled underneath a network of gender power relation. In order to prove this thesis, I attempted an arts-based research towards Dunia Wanita, a video that deconstructed the archives of Gelora Indonesia through montage editing. A semanalysis study towards the symbolization of women in the video reveals a gender bias in the perspective of the state as the determinant of the objective history. In order to challenge the objective meaning, the process of intertextuality must take place; to continuously transform the meaning of the text through the subject’s signifying process. The female subjectivity becomes a strategy for women to identify their existence amidst the historical time, therefore emancipating the history and the female subject itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>