Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hashemi Rafsanjani
"Limbah beton (RCA) adalah salah satu limbah yang sulit terurai dan masih dapat dimanfaatkan kembali sebagai tambahan agregat dalam sebuah campuran aspal, selain itu pemanfaatan limbah beton dapat mengurangi polusi limbah konstruksi di Indonesia. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan agregat limbah beton kedalam campuran aspal pavingblock CPHMA terhadap nilai volumetrik marshall seperti VIM,VMA, VFB, serta Stabilitas, Flow, dan Marhsall Quotient dari campuran tersebut. Penelitian kali ini diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan ekstraksi LGA. Untuk mendapatkan kadar aspal serta agregat yang terkandung dalam LGA dapat dilakukan dengan ekstraksi butiran LGA menggunakan metode Reflux dan Centrifuge. Bitumen dan agregat yang sudah ter-ekstrak kemudian diuji karakteristik agregat dan aspalnya. Aspal yang ter-ekstrak dari butiran LGA memiliki nilai penetrasi yang rendah, sehingga perlu penambahan oli bekas untuk menaikan nilai penetrasi. Setelah semua bahan sudah diuji kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji untuk mencari nilai kadar aspal optimum sebanyak 30 total, 15 untuk benda uji aspal dengan agregat baru dan 15 untuk benda uji aspal yang ditambahkan agregat limbah beton. Kemudian sampel akan diuji Marshall Standard berguna untuk mendapatkan nilai KAO. Setelah nilai KAO didapatkan dilanjutkan pembuatan benda uji pavingblock dengan ukuran 25x25x6,5 cm sebanyak 6 buah, 3 untuk campuran tanpa RCA dan 3 buah untuk benda uji NonRCA dan 3 buah untuk benda uji menggunakan RCA. Setelah sampel pavingblock dibuat, dilakukan proses core drill sebanyak dua lubang setiap satu pavingblock yang akan diuji nilai volumteriknya dengan uji Marshall Standard dan Immersion. Kemudian dilihat apakah ada pengaruh terhadap nilai volumetric pada pavingblock dan compact standard.

Concrete waste (RCA) is one of the wastes that is difficult to decompose and can still be reused as an additional aggregate in an asphalt mixture, besides that the use of waste concrete can reduce construction waste pollution in Indonesia. This study aims to see the effect of adding waste concrete aggregate to the CPHMA paving block asphalt mixture on marshall volumetric values such as VIM, VMA, VFB, as well as Stability, Flow, and Marhsall Quotient of the mixture. This research begins with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and LGA extraction. To obtain asphalt and aggregate content contained in LGA, it can be done by extracting LGA granules using the Reflux and Centrifuge methods. The bitumen and aggregate that has been extracted are then tested for the characteristics of the aggregate and asphalt. Asphalt extracted from LGA granules has a low penetration value, so it is necessary to add used oil to increase the penetration value. After all the materials have been tested, then proceed with the manufacture of test specimens to find the optimum asphalt content value of 30 in total, 15 for asphalt specimens with new aggregate and 15 for asphalt specimens added with waste concrete aggregate. Then the sample will be tested using the Marshall Standard to get the KAO value. After the KAO value was obtained, proceed to manufacture 6 pieces of paving block test specimens with a size of 25x25x6.5 cm, 3 for the mixture without RCA and 3 pieces for the test specimens using RCA. After the paving block samples have been prepared, a core drill process of two holes for each paving block will be tested for volumetric value using the Marshall Standard and Immersion tests. Then it is seen whether there is an effect on the volumetric value of paving blocks and compact standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia termasuk ke alam negara penghasil sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah Tiongkok. Di Jakarta itu sendiri, produksi sampah plastik berkisar 1900-2400 ton sampah plastik perharinya. Dengan tingginya sampah plastik yang dihasilkan, Jakarta dijuluki sebagai daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar pada posisi kedua di perairan Indonesia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah sampah rumah tangga di Jakarta juga mengalami peningkatan mencapai 3,2 juta ton pada tahun 2025 mendatang (CNN Indonesia 2019: 1). Hal ini sangat berpotensi membuat Jakarta menjadi daerah yang penuh sampah jika tidak diselesaikan permasalahannya dengan baik. Permasalahan sampah ini akan membuat
dampak seperti bau tidak sedap dan penyakit pada masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dibutuhkan salah satu solusi untuk menyelesaikan bau tidak sedap dan pencegahan penyebaran penyakit dari sampah yang dihasilkan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara pengolahan sampah sebagai salah satu langkah konkret dalam menjaga lingkungan sekitar."
Jakarta: UI Publishing, 2020
628.5 THE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nusa Idaman Said
Jakarta: Erlangga, 2017
628.4 NUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Primartomo
1999
S40987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. G. Dwi Widijatmiko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Citadwi Kartikaningrum
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Nurul Haqoh
"Perkembangan teknologi membuat proses industrialisasi di wilayah DKI Jakarta dan seluruh Indonesia semakin cepat. Proses industrialisasi yang pesat memiliki dampak yang negatif yaitu terjadinya pencemaran terhadap air, laut, udara dan tanah. Pencemaran lingkungan salah satunya berupa pencemaran oleh logam berat seng (Zn). Selain limbah logam berat, Indonesia dengan produksi jagung sebanyak 19,6 juta ton berpotensi menghasilkan limbah tongkol jagung yang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan kedua masalah tersebut, limbah berupa tongkol jagung dimanfaatkan sebagai bahan baku ekstraksi silika. Silika diekstraksi menggunakan larutan alkali dan larutan asam untuk membentuk xerogel. Karakterisasi yang digunakan yaitu X-ray Diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR), Braun Emmet Teller (BET), Energy Dispersive X-Ray (EDX) dan X-ray Fluorosence (XRF). Silika yang telah diekstraksi menghasilkan luas permukaan optimum sebesar 360,5 m2/g. Selanjutnya silika difungsionalisasi menggunakan CPTMS agar lebih aktif dan dapat digunakan sebagai material remediasi logam cair Zn. Proses fungsionalisasi menurunkan luas permukaan silika menjadi 301,8 m2/g. Meskipun demikian, berdasarkan uji serapan tembaga dengan AAS, silika CPTMS memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi.

Technological developments make the industrialization process in the DKI Jakarta region and throughout Indonesia even faster. The rapid industrialization process has a negative impact, namely the occurrence of pollution to water, sea, air and land. One of the environmental pollution is pollution by heavy metal zinc (Zn). On the other hand, Indonesia with corn production of 19,6 million tons has the potential to produce corn hump waste that has no economic value. Based on these two problems, corn cobs are used as raw material for silica synthesis. Silica is synthesized using an alkaline solution and an acid solution to form xerogel. Characterization used was X-ray Diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR), Braun Emmet Teller (BET), Energy Dispersive X-Ray (EDX) and X-ray Fluorence (XRF). The synthesized silica produces an optimum surface area of 360,5 m2/g. Furthermore, silica functionalized using CPTMS to be more active and can be used as Zn liquid metal remediation material. The functionalization process reduced the silica surface area to 301,8 m2/g. However, based on copper absorption tests with AAS, silica CPTMS has a higher adsorption ability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sulastri Al Amin
"Presious Slag Ball adalah limbah dari industry baja dan Abu Sekam Padi adalah hasil limbah pertanian. Kedua limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan usaha agar presious slag ball dan abu sekam padi dapat menjadi material yang memiliki nilai ekonomi pada mortar. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tarik langsung, kuat tarik lentur dan susut pada mortar. Dalam hal ini mortar menggunakan 2 (dua) tipe semen PCC yang berasal dari industri semen yang berbeda, yang kemudian dicampura dengan abu sekam padi dan presious slag ball dengan perbandingan 30% PCC : 25% ASP : 45% PSB. Standar penelitian ini mengacu pada standar ASTM.
Dari penelitian ini dihasilkan nilai kuat tarik langsung mortar pada umur 28 hari berkisar antara 0.81-1.14 MPa untuk mortar dengan PCC type 1 dan 0.81-1.10 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 2, kuat tarik lentur pada umur 28 hari berkisar antara 2.33-2.70 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 1 dan 2.42-2.59 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 2, dan nilai susut mortar PCC tipe 1 dan tipe 2 sebesar 0.0083 dan 0.0078. Pada penelitian ini, nilai kuat tarik langsung dan kuat tarik lentur yang menngunakan abu sekam padi yang lebih kecil serta nilai susut mortar yang lebih besar dibandingkan dengan mortar tanpa abu sekam padi.

Precious Slag Ball is a waste of metal industry and Rice Husk Ash is a waste of agricultural activity. Both of those wastes are currently not used optimally. Therefore, there is an effort to use precious slag ball and rice husk ash to be a valuable economic material on the mortar. This research concerning about tensile strength, flexural strength and length change of mortar. This mortar using portland composite cement (PCC) with 2 (two) type which produced by 2 industries mixing with rice husk ash (RHA) and precious slag ball (PSB) in proportion of 30% PCC: 25 % RHA : 45% PSB. This Research is based on the ASTM standard.
The results from this research give value of tensile strength when the mortar at 28 days is between 0.81-1.14 MPa for mortar with PCC type 1 and 0.81-1.10 MPa for mortar with PCC type 2, flexural strength of 28 days is between 2.33 -2.70 MPa for mortar with PCC type 1 and 2.42-2.59 MPa for mortar with PCC type 2, and Shrinkage for PCC type 1 and type 2 are 0.0083 and 0.0078. In this research, the tensile strength and flexural strength for mortar using RHA have smaller value and shrinkage have higher value than mortar without RHA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S26
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>