Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Misrianto
"Tulisan ini membahas pengembangan dan pengujian pembangkit listrik berbasis magnet di lingkungan Balitbang Kemhan. Model pembangkit listrik berbasis magnet ini menghasilkan daya output 400 Wh sesuai dengan uji fungsi di lingkungan. Penggerak BLDC dengan hanya satu baterai akan mengalami kendala setelah pemakaian lebih dari 2 jam 31 menit. Penggunaan kapasitas tegangan dan arus berlebihan menyebabkan over charge baterai. Penggunaan baterai satu buah pada sistem internal tidak mencukupi, sehingga sistem tidak berjalan secara kontinu. Selain itu, masih dijumpai ketidakseimbangan antara arus input dan output pada sistem BLDC dan PMA, karena ketersediaan baterai yang hanya satu buah sedangkan kebutuhan yang sebenarnya 4-5 buah baterai. Model pembangkit listrik ini masih perlu penyempurnaan agar dicapai keseimbangan kapasitas tegangan pada sistem pengosongan dan sistem pengisian arus. Dengan demikian, perlu dilakukan pengembangan lanjutan dan penyempurnaan."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Saat ini kebutuhan akan tenaga listrik terus meningkat, di masa mendatang untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan akan energi, membuat orang berpikir untuk mencari energi alternatif selain minyak bumi, gas alam, dan batubara yang pada suatu saat akan habis. Energi alternatif tersebut adalah energi terbarukan (renewable energy) seperti energi surya, energi air, energi angin, dan energi biomasa.
Lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok merupakan kawasan yang relatif cukup banyak memiliki potensi alam sebagai sumber energi alternatif tersebut, yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kepentingan penelitian yang menunjang kegiatan akademik, maupun untuk penyediaan daya listrik sebagai alternatif selain daya listrik dari sumber PLN. Untuk itu kiranya perlu direncanakan suatu sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan potensi energi tersebut di dalam kerangka operasional secara terpadu, yang dikenal dengan sistem Pembangkit Listrik Hibrid (PLN).
Penelitian ini merancang suatu model perencanaan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan potensi alam yang tersedia di kampus Ul Depok, secara terintegrasi di dalam suatu sistem Pembangkit Listrik Hibrid. Model perencanaan yang diperoleh, kemudian diversifikasi dan diuji melalui proses simulasi berbantuan perangkat lunak komputer yang dirancang dengan versi VISUAL BASIC. Simulasi dilakukan terhadap beberapa skenario yang mampu mengakomodasikan beberapa kondisi dari sub sistem Pembangkit Listrik Hibrid, yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan energi listrik di kampus UI Depok. Hasil simulasi akan dianalisis dengan cara mengamati sampai seberapa jauh peranan sistem Pembangkit Listrik Hibrid yang dirancang dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan energi listrik dari sumber PLN.
Dari hasil simulasi dan analisis, dapat ditunjukkan bahwa total energi yang dibangkitkan dari sistem Pembangkit Listrik Hibrid adalah 20054, 33 kwh, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan pengadaan sistem Pembangkit Listrik Hibrid yang dirancang dapat menekan tingkat kebutuhan energi listrk dari sumber PLN sebesar 71,7 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi Susetyo
"Generator merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, kondisi generator harus selalu dalam keadaan terbaik. Kerusakan yang terjadi pada isolasi belitan stator generator merupakan hal yang paling dominan sebagai penyebab kerusakan pada generator. Adanya void pada belitan stator generator menyebabkan adanya aktifitas peluahan parsial. Aktifitas peluahan parsial dapat menyebabkan kegagalan operasi pada generator. Aktifitas peluahan parsial pada belitan stator generator dapat menyebabkan rugi daya pada generator. Rugi daya terjadi karena adanya pelepasan muatan listrik dalam kurun waktu tertentu selama terjadinya aktifitas peluahan parsial. Dengan menggunakan perhitungan rumus maka nilai rugi daya yang terjadi akibat peluahan parsial dapat diketahui dan dianalisis untuk mengetahui kondisi generator. Pengukuran peluahan parsial dilakukan dengan menggunakan alat diagnostik PD Tech Power Engineering AG dan software MICAMAXX@PDplus. Objek studi adalah pada GT 1.2 PLTGU UBP Priok. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan, terjadi peluahan parsial di setiap fasa dengan jenis peluahan parsial yang terjadi adalah peluahan parsial pada bagian dalam isolasi akibat adanya void pada bagian dalam isolasi stator.

The Generator is one of the major components in power generation system. Therefore, the generator have to always be in the best circumstances. The damage to the generator stator winding insulation is the most dominant as a cause of damage to the generator. The existence of voids in the generator stator winding cause partial discharge activity. Partial discharge activity can cause failure in the generator operation. Partial discharge activity in the generator stator winding can cause power losses in the generator. Power losses due to electrical discharge within a certain time during the occurence of partial discharge activity. By using the calculation formula, the value of power losses that occur due to partial discharge and predivtion of effective age of the generator can be known and analyzed. Partial discharge measurement performed using diagnostic tools PD Tech Power Engineering AG and software MICAMAXX@PDplus. The object of study is on the GT 1.2 UBP Priok Combine Cycle Power Plant. Based on the results of measurements and observations, there was a partial discharge in each phase with the type of partial discharge is happening is internal solid insulation discharge due to the voids in the stator insulation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhal
"Permasalahan yang perlu dijawab didalam merencanakan suatu pengembangan sistem pembangkit tenaga listrik adalah bagaimana suatu investasi optimum dapat ditentukan untuk memenuhi keputusan pertambahan beban, menghadapi berbagai kendala (constraints) baik bersifat teknis-ekonomis, maupun yang berupa keterbatasan sumber daya energi.
Banyak sekali kemungkinan atau alternatif konfigurasi gabungan pembangkit tenaga listrik (generation mix) yang dapat diikut sertakan didalam suatu perencanaan jangka panjang, dan setiap jenis unit pembangkit mempunyai perbedaan yang cukup berarti dilihat dari aspek biaya modal (capital cost), biaya operasi (operating cost) maupun efisiensinya.
Disamping itu setiap jenis unit pembangkit dengan sumber daya energi tertentu mempunyai fungsi komplementer didalam seluruh konfigurasi sistem pembangkitan. Mengingat beban bervariasi secara ekstrim dari saat ke saat dan bersamaan dengan itu penyediaan (supply) sistem pembangkit diharapkan selalu mencukupi kebutuhan beban yang berfluktuasi tadi maka terdapat interelasi antara keputusan investasi dengan dinamika beban.
Dengan kata lain suatu keputusan investasi ditentukan oleh perkiraan pertumbuhan beban, atau lebih tepatnya, perkiraan pertumbuhan kurva lama beban (load duration curve) dan parameter ekonomis dari berbagai alternatif gabungan yang direncanakan. Adanya berbagai kemungkinan (alternatif) kebijaksanaan investasi tersebut merupakan motivasi yang menyebabkan berkembangnya model-model matematika (mathematical model) didalam perencanaan jangka panjang sistem tenaga listrik. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1985
D438
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwied Prianingtyas Timbul
"Dalam pengoperasian suatu sistem pembangkit tenaga listrik perlu ditentukan besarnya daya yang disalurkan oleh tiap unit pembangkit sehingga dapat beroperasi pada biaya pembangkitan yang minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan optimasi pembebanan pada seluruh unit pembangkit tenaga listrik.
Pada tesis ini akan dibahas mengenai optimasi pembagian beban pada unit pembangkit hidro dan termal dengan menggunakan metoda pengali Lagrange. Fungsi tujuannya adalah meminimalkan biaya pembangkitan dengan kendala kapasitas maksimum dan minimum unit pembangkit. Pembahasan tesis ini dibatasi pada optimasi pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali, Perhitungan dilakukan dengan program Matlab yang dioperasikan pada komputer pribadi dan disertai dengan validasi program. Validasi program memperlihatkan bahwa program yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali.

The operating of an electric power generating system need to be determined power contribution of each unit with the result that it can be operated at a minimum generating cost. This case can be solved by the optimum loading of a power generating system.
This thesis is discussing about an optimum loading of the hydro thermal power generating system by Lagrange Multiplier Method which is limited at hydro thermal plants of Java-Bali fourth area. The objective function is to minimize the generating cost with maximum and minimum generating capacities as the constraint. The computation is being done by MatLab program which is operated on a personal computer along with validation program. The validation has shown that the program which is made, can be used for optimum loading of hydro thermal plants of Java-Bali fourth area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
"ABSTRAK
Dalam sistem tenaga listrik, mutu pelayanan merupakan hal yang sangat penting. Mutu pelayanan ditentukan oleh kuntinyuitas pelayanan, kestabilan tegangan serta frekuensi sistem, maka keseimbangan daya yang dibangkitkan dengan daya beban harus dijaga. Gangguan yang menyebabkan jatuhnya unit pembangkit dan terputusnya saluran transmisi dapat menyebabkan penurunan frekuensi sistem yang dapat menghambat operasi sistem dan jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan berantai antar pembangkit. Salah satu penanggulangan penurunan frekuensi yang efektif adalah dengan pelepasan beban.
Pelepasan beban dilakukan dengan melepas sebagian beban sistem. Penetuan pelepasan beban merupakan proses coba-coba dalam rangka memperoleh konfigurasi beban yang akan dilepas terhadap penurunan frekuensi. Sehingga diperlukan suatu prosedur jelas yang dapat dinyatakan dalam model persamaan yang menggambarkan sistem. Dalam pelepasan beban perlu diperhatikan beberapa hal yang akan mempengaruhi keandalan dari pelepasan beban."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Allbowaghis Di-Gandra Kheirisko
"Motor sinkron magnet permanen yang digunakan pada tesis ini adalah motor sinkron magnet permanen tiga fasa. Sumber tegangan yang digunakan yaitu leadacid battery dengan menserikan 67 baterai karena tegangan yang dibutuhkan adalah 400 volt dan setiap cell memiliki tegangan sebesar 6 volt. Sistem kendali untuk motor sinkron magnet permanen yang diterapkan pada tesis ini adalah pengendali arus menggunakan PI, dibantu dengan dekopling, kemudian pengendali kecepatan menggunakan IP. Proses selanjutnya setelah mengetahui sistem kendali yang digunakan adalah menurunkan rumus seluruh sistem dan kemudian melakukan tahap liniearisasi agar dapat dibentuk dalam ruang keadaan sehingga dapat mengetahui kestabilan sistem. Kestabilan sistem diketahui dengan merubah SoC (State of Charge) , Torsi beban, dan atau atau kecepatan. Dari pengujian tersebut dihasilkan bahwa torsi beban tidak memengaruhi kestabilan sistem, namun, ketika SoC = 100% nilai salah satu pole adalah -0.001375 dan ketika SoC = 20% pole menjadi -0.002081. Perubahan kecepatan dari 1000 rpm menjadi 500 rpm mengakibatkan salah satu pasang pole kembar −0.02±0.09i menjadi −1.28±2.62i , dua pasang pole kembar −1.28±2.62i dan −100.42±418.98i menjadi −0.07±0.17i dan −100.36±209.61i

The permanent magnet synchronous motor used in this thesis is a three phase permanent magnet synchronous motor. The voltage source used is a lead-acid battery with 67 batteries because the required voltage is 400 volts and each cell has a voltage of 6 volts. The control system for the permanent magnet synchronous motor applied in this thesis is a current controller using PI, assisted by decoupling, then speed control using IP. The next process after knowing the control system used is to derive the formula for the entire system and then perform a linearization stage so that it can be formed in the state space so that it can determine the stability of the system. System stability is known by changing the SoC (State of Charge), load torque, and/or speed. From this test, it is found that the load torque does not affect the stability of the system, but when SoC = 100% one of poles has value -0.001375, when SoC = 20%, the pole has value - 0.002081, and the changing of speed from 1000 rpm to 500 rpm affect one pair of twin poles is −0.02±0.09i to −1.28±2.62i , two pairs of twin poles are −1.28±2.62i and −100.42±418.98i to −0.07±0.17i and −100.36±209.61i"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Trigha
"Menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan seharusnya Pertamina, khususnya Pertamina Unit Pengolahan VI dikelola secara lebih efektif dan efisien serta berorientasi bisnis sehingga memungkinkan untuk mampu mendatangkan keuntungan. Disamping telah melakukan outsourcing dalam melaksanakan pemeliharaan kilang untuk dimasa yang akan datang perlu dipertimbangkan untuk menyerahkan pengelolaan dan pengoperasian Pembangkit Tenaga Listrik kepada pihak swasta sehingga Pertamina UP-VI lebih berkonsentrasi kepada bisnis intinya yaitu mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar. Untuk pengoperasian dan pengelolaan pembangkit listrik dapat diserahkan kepada pihak swasta dan kebutuhan listrik Pertamina akan diperoleh dari pihak swasta tersebut.
Tesis ini bertujuan untuk melihat suatu kemungkinan secara ekonomis pengambilalihan kepemilikan pembangkit listrik di kilang Pertamina UP-VI oleh pihak swasta dengan mengevaluasi suatu kelayakan proyek pengambilalihan. Analisa dilakukan dengan melihat investasi dari saat pembangunan sampai pengoperasian selama umur ekonomisnya. Perhitungan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan semua data rill serta menggunakan asumsi komersial terbaik sejauh data rill tidak diperoleh.
Hasil analisa dan perhitungan dari tesis ini memperlihatkan bila pengambilalihan oleh pihak swasta pada tahun 1999 Pertamina akan menerima dana segar sebesar 38,264 kUSD dan pihak swasta mengambilalih pengoperasian dan pengelolaanya serta berkewajiban untuk mensuplai kebutuhan listrik Pertamina. Investasi yang ditanam oleh pihak swasta pada pengambilalihan pembangkit listrik ini akan dapat dikembalikan dalam waktu 5 tahun 1 bulan dengan IRR 18% serta Net Present Value (NPV) sebesar 10,126 kUSD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"Penelitian ini merupakan penelitian RUUI yang bertujuan mengembangkan turbin air pembangkit listrik jenis axial untuk head yang rendah (2-3 m) pada badan air diantara Fakultas Ekonomi dan Pusat Studi Jepang atau di lembah jalan masuk UI. Studi akan mengkaji pengaruh berbagai dimensi dan bentuk sudu turbin terhadap daya yang dapat dibangkitkan. Penelitian ini juga akan mengkaji beberapa alternatif instalasi saluran air dan stasiun pembangkit yang mungkin dan merancang serta membangun alternatif yang paling baik. Perancangan dan konstruksi meliputi perancangan saluran air melalui pipa, stasiun pembangkit listrik meliputi generator dan pengendalian output, instalasi penerangan jembatan dan lingkungan sekitar serta instalasi aliran listrik yang siap dipakai pada siang hari untuk pompa air di Pusat Studi Jepang atau Fakultas Ekonomi."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadhi
"Sebagian energi dalam proses industri hilang sebagai panas buang ke atmosfer atau sistem pendinginan, tidak terkecuali pada sistem PLTP. PLTP Lahendong memiliki panas buang berupa fluida yang akan diinjeksi kembali brine ke dalam sumur dengan temperatur 170oC. Panas pada brine ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi listrik dengan alternatif pemanfaatan menggunakan siklus Rankine organik, Kalina, CO2 superkritis dan generator thermo-elektrik. Dengan pertimbangan efisiensi, biaya, dan pengalaman industri, maka penelitian ini akan membandingkan dua alternatif, siklus Rankine organik SRO dan siklus Kalina dalam hal potensi daya listrik, reduksi emisi, dan keekonomian berdasarkan regulasi yang berlaku, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berpengaruh pada keekonomian kedua sistem tersebut dengan analisis sensitivitas.
Simulasi penerapan siklus Rankine organik dan siklus Kalina dengan perangkat lunak Engineering Equation Solver EES menunjukkan bahwa dengan IRR 15,2 , NPV 1.253.600 dan periode pengembalian 7,3 tahun, siklus Rankine organik dengan konstruksi sederhana dapat menghasilkan daya bersih sebesar 655kW. Siklus Kalina dengan konstruksi lebih kompleks menghasilkan daya bersih yang lebih besar yaitu 785kW ternyata tidak mampu memberikan performa ekonomi yang lebih baik dengan IRR 10,2 ; NPV sebesar 42.285 dan periode pengembalian selama 13 tahun. Dengan keunggulan yang dimiliki siklus Rankine organik, dan dengan banyaknya pengalaman industri komersial negara lain dalam penerapan sistem ini, maka sistem ini dinilai optimal dan layak untuk diterapkan pada pemanfaatan brine PLTP Lahendong maupun industri lain dengan kondisi panas buang dan tarif yang serupa.

Some energy in industrial processes is lost as waste heat to the atmosphere or cooling system. Geothermal power generation is no exception. PLTP Lahendong produce waste heat in the form of brine with temperature of 170oC which will be reinjected into reinjection well. The heat of this brine can be recovered for direct use or by converting heat into electricity. Some waste heat to power WHP technologies include organic Rankine cycle, Kalina cycle, supercritical CO2 and thermoelectric generator. With several considerations such as efficiency, cost and industrial experience, this research will compare only two alternatives which are Organic Rankine Cycle ORC and Kalina cycle in terms of power, emission nreduction potential and economic feasibility based on applicable regulation, as well as identifying factors which affect economic feasibility of those system by means of sensitivity analysis.
Application simulation of organic Rankine cycle and Kalina cycle with Engineering Equation Solver EES software showed that with 15.2 IRR, 1,253,600 NPV and return period of 7.3 years, organic Rankine cycle can produce 655kW net power. Kalina cycle, despite with greater net power of 785kW, was not able to provide better economic performance with 10.2 IRR 42,285 NPV and return period of 13 years. With the advantages of the organic Rankine cycle, and with many commercial industry experience in other countries in the application of this system, this system is considered optimal and feasible for brine utilization in Lahendong geothermal power plant or other industries with similar heat and tariff.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>