Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patimah Moerwani
"Metoda titrasi termometri atau titrasi entalpimetri adalah metoda analisa kimia yang sederhana, murah, mempunyai kepekaan dan ketelitian yang tinggi. Penelitian terhadap metoda DIE ( Direct Injection Enthalphimetry ) menunjukan bahwa metoda ini mampu untuk menentukan kadar amina sampai konsentrasi 10-4 M. Penentuan sifat keaditifan titrasi DIE untuk analisa campuran beberapa amina memberikan kesalahan relatif rata-rata 2,18 % untuk penitrasi HCI dan 2,93 % untuk . penitrasi · CH3COOH. Evaluasi lebih lanjut dari entalpogram yang dihasi1kan dapat untuk menentukan panas reaksi yang terjadi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novita Anggraini
"ABSTRAK
Metode analisis iodometri adalah metode analisis standar (SNI) yang digunakan
untuk menentukan kandungan iodat dalam garam. Metode analisis spektrofotomeiri
sinar tampak menurut prinsip-prinsip analisisnya diharapkan dapat menjadi metode
analisis altematif penentuan iodat dalam garam, karena detektor yang digunakan
untuk mengamati wama memiliki ketelitian dan sensitititas yang lebih baik
daripada mata. Oleh karenanya nrlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan kandungan iodat dalam garam dengan metode analisis spektrofotornetri
si nar tampak.
Tujuan dan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode analisis titrasi
iodometri dan metode analisis spektrofotometri sinar tampak dalam menganalisa
kandungan iodat di dalam garam pasar. Penelitian dilakukan dengan menguji
batasan analisis, pengaruh NaCl terhadap kurva kalibrasi dan keakuratan masing-
masing metode dengan menggunakan garam NaCl p.a dengan ditambahlcan
sejumlah iodat. Hasil analisis ini kemudian dianalisis dengan metode analisis
regresi Kcmudian untuk penguj ian garam pasar, digunakan tiga macam merk garam
pasar dan dianalisis dengan kedua metode.
Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa batasan analisis untuk spektrofotomenri
5 sampai 0_1 ppm. Konsentrasi NaCl yang meningkat akan meningkatkan
sensitifitas analisis untuk spelctrofotometri, dengan konsentrasi NaCl optimum 20 gr/100 ml sedangkan konsentrasi NaCl tidak berpengaruh untuk iodometri.
Keakuratan masing-masing metode diperoleh dengan persamaan regresi untuk
spektrofotometri yaitu Y = 0,9959 X dengan R2 = 0,9823 dan untuk iodometd Y=
0,9807x dengan R2 = 0,9967l. Hasil analisis garam pasar bemmerk dengan kedua
metode didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih hasil analisis rata-rata I ppm.

"
2001
S49135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Reability study for quantitative determination of isoniazid and pyridoxine hydrochlorida mixture with the nonaqueous titration method and uv spectrophotometric multicomponents method has been done...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Eko Kusratmoko
"Memanfaatkan database berbasis SIG dari himpunan data fisik, sosial dan ekonomi daerah aliran Citarum yang telah tersusun, kemudian dilakukan analisis wilayah prioritas penangganan bahaya erosi. Tahap awal analisis dilakukan dengan penentuan wilyah potensi erosi dengan variabel kunci, lereng, wilayah dengan potensi erosi tinggi, jarak dari sungai utama dan tingkat perkembangan penduduk.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa sebaran wilayah potensi tinggi dan sangat tinggi di daerah aliran Citarum mengambil porsi 32.5% dari luas DAS. Angka tersebut diperkirakan cukup akurat dengan membandingkan hasil perhitungan wilayah bahaya erosi dari BRLKT, Departemen Kehutanan tahun 1987. Secara spasial diperlihatkan korelasi negatif dengan angka R = 0.59 (sign pada alpha=0.01%) antara bobot potensi erosi dengan nilai NDVI hasil interpretasi citra landsat TM tahun 2000. Wilayah hilir aliran Cikondang dan sebagian wilyah hulu cikapundung diidentifikasi sebagai wilayah dengan prioritas ke-1 dalam penangganan bahaya erosi."
2002
JUGE-3-Jan2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Restianny Hanindya
"ABSTRAK
Metil-Dietanol-Amina MDEA - 2-Amino-2-Metil-1-Propanol AMP - Trietilena-Tetramina TETA adalah campuran alkanolamina yang menjanjikan untuk menangkap karbon dioksida CO2 . Kemampuan absorpsi dan desorpsi MDEA-AMP-TETA dengan menggunakan campuran alkanolamina diketahui dari hasil studi eksperimental ini. Eksperimen absorpsi dilakukan pada 1 atm dan 40 C dengan menggunakan 15 v/v CO2. Pada proses absorpsi CO2, konsentrasi alkanolamina memiliki peranan penting pada kemampuan absorpsi. Konsentrasi masing-masing alkanolamina sebesar 1 mol/L M MDEA-2M AMP-1,5M TETA, 1,5M MDEA-1,5M AMP-1,5M TETA, 2M MDEA-1M AMP-1,5M TETA, dengan total konsentrasi dibuat konstan pada 4,5M. Eksperimen desorpsi CO2, temperatur desorpsi memiliki peranan penting, sehingga dilakukan variasi temperatur desorpsi 70 -90 C. Didapatkan 1,5M MDEA-1,5M AMP-1,5M TETA memiliki kapasitas CO2 loading terbesar. 2M MDEA-1M AMP-1,5M TETA dengan temperatur desorpsi 90 C dapat mendesorpsi CO2 terbesar.

ABSTRACT
Methyl Diethanol Amine MDEA 2 Amino 2 Methyl 1 Propanol AMP Triethylene Tetramine TETA is a promising aqueous alkanolamina blends for carbon dioxide CO2 capture. The absorption and desorption performance of MDEA AMP TETA using alkanolamina blends solutions were investigated. The absorption experiment were carried out at 1 atm and 40 C using 15 v v CO2. In the process of CO2 absorption, alkanolamina concentration played important effects on the absorption performance. Concentration of each alkanolamina were varied into 1 mol L M MDEA 2M AMP 1,5M TETA, 1,5M MDEA 1,5M AMP 1,5M TETA, 2M MDEA 1M AMP 1,5M TETA, total alkanolamina solutions concentration were kept constant at 4.5M. In the process of CO2 desorption from the used absorbent, desorption temperature played an important role on the desorption behavior. It will be varied into 70 90 C. It was discovered 1,5M MDEA 1,5M AMP 1,5M TETA has the greatest CO2 loading capacity. 2M MDEA 1M AMP 1,5M TETA with temperature desorption at 90 C has the greatest CO2 desorption."
2018
T49766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Satwika Utami
"ABSTRAK
Bauksit adalah batuan yang mempunyai komposisi utama oksida
Alumunium yaitu mineral Bochnit (Al2O3.3H2O) yang berwarna merah coklat.
Dalam perkembangannya istilah Bauksit digunakan untuk batuan sediman yang
mempunyai kadar Alumunium tinggi, kadar Besi rendah, tidak atau sedikit
mengandung Kwarsa (SiO2) bebas. Dengan demikian Bauksit merupakan bahan
yang heterogen, yang berupa mineral dengan susunan utama oksida Alumunium
dengan pengotor-pengotor seperti Silika, Oksida Besi, Oksida Titan serta unsur
kecil lainnya.
Titrimetri atau Volumetri adalah suatu cara analisis jumlah berdasarkan
pengukuran volume larutan yang diketahui kepekatannya (konsentrasi) secara
teliti dan direaksikan dengan larutan sampel yang akan ditetapkan kadarnya.
Spektrofotometri XRF adalah suatu teknik analisis non-destruktif yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur /menetapkan konsentrasi unsurunsur
yang terdapat pada sampel padat, serbuk, dan cair.
Kegiatan PKL ini bertujuan untuk mengetahui lebih rinci mengapa PT.
Antam Tbk Unit Geomin lebih menyukai penggunaan metode titrasi
permanganometri dibandingkan dengan metode X-Ray, bukan hanya itu saja yang
akan dibahas dalam laporan ini, tetapi keunggulan dan kekurangan dari dua
metode yang diujikan, yakni metode titrasi permanganometri dan metode X-Ray.
Dimana telah diketahui bahwa titrasi adalah metode yang sudah dikenal sejak
dahulu sedangkan penggunaan metode x-ray ini dipilih karena metode ini
merupakan metode yang relatif baru dikenal didunia, walaupun prinsipnya hampir
menyerupai prinsip kerja dari AAS.
Dari hasil pengujian perbandingan kadar Fe2O3 dalam standart baksit
dengan menggunakan metode titrasi dengan metode x-ray didapati bahwa metode
titrasi permanganometri memiliki tingkat keunggulan yang lebih dibandingkan
dengan metode X-Ray."
2008
TA1706
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Puspa Ningrum
"Gamma-alumina sering digunakan sebagai adsorben dan katalis. Gammaalumina disintesis dari pemanasan Al2(SO4)3 pada suhu 900°C selama 6 jam. Modifikasi permukaan γ-alumina dengan surfaktan dapat dimanfaatkan sebagai medium reaksi yang dapat memaksimalkan kontak antara reaktan. Penggunaan admisel ini memiliki kelebihan mudah dipisahkan dari produk reaksi. Nilai dari Critical Admicelle Concentration (CAC) dan CMC (Critical Micelle Concentration) ditentukan dengan kurva isoterm adsorpsi. Penelitian ini mempelajari pemanfaatan penggunaan γ-alumina yang telah dimodifikasi dengan surfaktan SDS sebagai medium reaksi untuk menganalisis konsentrasi arsen minimum berdasarkan reaksi reduksi metilen biru. Ikatan antara surfaktan SDS dengan metilen biru terjadi melalui interaksi elektrostatik. Pembentukan admisel γ-alumina/SDS optimum (di bawah titik CMC) terjadi pada konsentrasi SDS 7000 μM serta pada pH 3. Selain itu juga diamati efek penggunaan nanopartikel perak sebagai katalis yang menyebabkan peningkatan jumlah metilen biru yang tereduksi. Nanopartikel perak hasil sintesis memiliki ukuran partikel sekitar 12,21 nm serta menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 404 nm. Pengukuran jumlah metilen biru sisa dilakukan dengan instrumentasi DRS (Diffuse Reflectance Spectroscopy). Konsentrasi arsen minimum yang masih dapat dideteksi dengan sistem ini adalah sebesar 1x10-6 M.

Gamma-alumina is often used as adsorbent and catalyst. In this research γ- alumina was obtained by heating Al2(SO4)3 at a temperature of 900°C for 6 hours. Surface modification of alumina with a surfactant (admicelle) can be utilized as a reaction medium that can maximize the contact between the reactants. The advantage by using this admicelle is easily separated from reaction product. The values of Critical Admicelle Concentration (CAC) and CMC (Critical Micelle Concentration) were determined based on the adsorption isotherm curve. This research studied the utilization of γ-alumina modified with the surfactant SDS as the reaction medium to analyze the minimum concentration of arsenic based on methylene blue reduction reaction. The bonding between the surfactant SDS with the methylene blue occured through electrostatic interactions. γ-alumina/SDS admicelle optimum formation (below CMC value) occurred at a concentration of SDS 7000 μM and at pH 3. It was also observed that the effect of using silver nanoparticles as the catalyst could lead into an increasing amount of reduced methylene blue. The synthesized of silver nanoparticles had a particle size of about 12.21 nm and showed maximum absorption at a wavelength of 404 nm. The measurement of the remained quantity of methylene blue in the admicelle was conducted with using Diffuse reflectance Spectroscopy (DRS). The minimum concentration of arsenic detectable with the DRS instrumentation was 1x10-6 M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>