Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.

This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Amalia
"Penelitian ini membahas munculnya stereotip gender pada pekerjaan yang disajikan dalam buku ajar bahasa asing dari aspek visual. Bab 7 berjudul Berufe dalam buku ajar bahasa Jerman studio [21] A1 dipilih menjadi korpus penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menjelaskan fenomena stereotip gender dalam pekerjaan yang tersaji dalam gambar menggunakan teori visual grammar dari Kress dan van Leeuwen (2006) dan teori gender nature dan nurture dari Wilson (1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori nature lebih banyak digambarkan pada jenis-jenis pekerjaan dalam buku ajar, seperti die Sekretärin dan die Kinderbetreuerin yang mencerminkan peran domestik, serta der Kfz-Mechatroniker, der Sport- und Fitnesskaufmann dan der Chef yang juga mencerminkan nature pada laki-laki yaitu menjadi logis, kuat, dan menjadi pemimpin. Akan tetapi, ada jenis-jenis pekerjaan yang tidak dikhususkan untuk gender tertentu atau mencerminkan teori nurture, seperti der Koch dan die Köchin serta der Friseur dan die Friseurin.

This study discusses the emergence of gender stereotypes in occupations presented in foreign language textbooks from the visual aspect. Chapter 7 entitled Berufe in the German textbook studio [21] A1 was chosen as the research corpus. The method used in this research is qualitative and purposive sampling technique. This research aims to see and explain the phenomenon of gender stereotypes in work presented in images using Kress and van Leeuwen's (2006) visual grammar theory and Wilson's (1975) nature and nurture gender theory. The results show that the nature theory is mostly depicted in the occupations in the textbook, such as die Sekretärin and die Kinderbetreuerin which reflect domestic roles, as well as der Kfz-Mechatroniker, der Sport- und Fitnesskaufmann and der Chef which also reflect the nature in men, namely being logical, strong, and being a leader. However, there are occupations that are not gender-specific or reflect nurture theory, such as der Koch and die Köchin and der Friseur and die Friseurin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taewook Huh
Seoul: Graduate School of Public Administration, Seoul National University, 2017
370 KJPS 32:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Prameswari Erness
"Meningkatnya jumlah film biopik Hollywood yang berpusat pada kehidupan perempuan sebagai agen aktif dapat dilihat sebagai kemajuan, tetapi representasi perempuan dalam sinema Hollywood masih ambigu karena sebagian besar dari representasi tersebut masih menganut gagasan bahwa perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Berfokus pada perjuangan kesetaraan gender yang dilakukan oleh atlet perempuan dalam bidang olahraga tenis, Battle of the Sexes (2017) adalah sebuah film biopik Hollywood yang menceritakan kisah seorang mantan pemain tenis Amerika, Billie Jean King, sebagai karakter perempuan utama yang akhirnya menjalani battle of the sexes pada tahun 1970-an. Menerapkan pemikiran Simone de Beauvoir tentang imanensi dan transendensi, artikel ini bertujuan untuk meneliti representasi dari karakter-karakter perempuan dalam film tersebut. Dengan menggunakan analisis tekstual, penelitian ini memperlihatkan bahwa representasi perempuan dalam film biopik olahraga Hollywood masih ambivalen karena karakter-karkter perempuan dalam film tersebut masih terikat pada imanensi.

The increased number of Hollywood biopics that centers around the lives of women as active agents can be seen as progress, yet their representations in Hollywood cinema are equivocal as most of them still adhere to the idea of women as inferior to men. Focusing on the fight for gender equality undertaken by female athletes in tennis, Battle of the Sexes (2017) is a Hollywood biopic movie that tells the story of a former American tennis player, Billie Jean King, as the main female character who ends up having the battle of the sexes in tennis in the 1970s. Applying Simone de Beauvoir’s framework of immanence and transcendence, this article aims to examine the representation of the female characters in the movie. Using textual analysis, this research argues that the representations of women in the Hollywood sports biopic is still ambivalent as the female characters are still bound to the state of immanence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Dara Adani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan dibalik konstruksi sosial kulit putih dalam serial Orange Is The New Black. Difokuskan dengan dua karakter kulit putih yang kontradiktif dari latar belakang yang juga sangat berbeda, tujuan tulisan ini adalah untuk mengobservasi stereotip dari penggambaran wanita dari kalangan lsquo;kulit putih miskin rsquo; hingga kelas menengah ke atas. Konstruksi sosial kulit putih dalam serial ini direpresentasikan lewat berbagai macam dialog dan simbol, baik di masa sekarang atau kejadian di masa lampau. Penelitian ini juga membahas isu kelas, lebih spesifiknya kepada dampak yang tokoh-tokoh ini rasakan di dalam serial tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer, dalam hal ini serial televisi, mempunyai peran penting dalam menulis kembali konstruksi sosial kulit putih yang dipercaya oleh masyarakat.
ABSTRACT
The focus of this research is to discover the social construction of whiteness in the first season of Orange Is The New Black 2009 . By concentrating on two contradictory white characters from two distinct backgrounds, the goal of this journal is to examine the stereotypical representation of upper class, privileged, white woman and white trash. This journal examines the two characters from different backgrounds, which are the upper class, privileged white woman and poor white trash. The social construction of whiteness in this series is depicted through dialogues and symbols, both from the present time and the flashback scenes of their past. The paper also discussed class issue in terms of specifying the impacts they received throughout the series. This research shows that popular culture mdash in this case, television series mdash helped to re inscribe socially constructed stereotypes of whiteness."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Henning Ayunda Putri Hapsari
"Dalam kehidupan sehari-hari, laki-laki senantiasa ingin mengadopsi sifat-sifat maskulin. Oleh karena itu, laki-laki cenderung memiliki gengsi untuk terlihat feminin. Gengsi yang dimiliki oleh laki-laki terkait gender dan stereotipe ini kemudian melahirkan istilah maskulinitas beracun, yaitu istilah yang merujuk pada maskulinitas yang dapat membahayakan laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk maskulinitas beracun yang terdapat dalam novel The Name of the Game karya Adelina Ayu serta pengaruhnya pada tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Bentuk-bentuk maskulinitas beracun yang terdapat dalam novel ini meliputi stigmatisasi terhadap laki-laki yang menunjukkan karakteristik feminin, yaitu merawat diri, menunjukkan kesedihan dan kekecewaan, dan tidak melakukan kegiatan maskulin. Selain itu, maskulinitas beracun dalam novel ini juga ditunjukkan lewat kesiapan untuk menggunakan kekerasan. Pengaruh maskulinitas beracun terhadap tokoh-tokoh dalam novel ini adalah ketakutan untuk menjadi diri sendiri. Rasa takut untuk menjadi diri sendiri tersebut dipicu oleh keinginan mereka untuk dinilai sebagai laki-laki sejati.

In daily life, men always want to adopt masculine traits. Therefore, men tend to have prestige to look feminine. This prestige owned by men related to gender and stereotype then give birth to the term toxic masculinity, which is a term that refers to masculinity that can harm both men and women. This study discusses the forms of toxic masculinity depicted in 'The Name of the Game' novel by Adelina Ayu and their effects on the novel characters. This study is a qualitative study with descriptive analysis method. The forms of toxic masculinity depicted in this novel include stigmatizations of men who exhibit feminine characteristics, which are taking care of themselves, showing sadness and worries, and don’t do masculine activities. Beside that, this novel also shows toxic masculinity through the readiness to resort to violence. The effects of toxic masculinity on the novel characters is a fear to be themselves. This fear is triggered by their desire to be valued as real men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Justyn Kumara
"This comparative research focuses on how gender representation has changed over time in Disney films and looks at how temporal variations and narrative circumstances affect it. Furthermore, the study examines how the representation of male and female characters in "Wreck-It Ralph: Ralph Breaks the Internet" (2018) and "Cinderella" (2015) challenges or reinforces gender stereotypes. These films show women as strong and capable, in contrast to traditional portrayals that frequently show them as weak. This has an impact on the messages they convey about gender empowerment as a whole. As societal views on gender roles continue to evolve, this research attempts to offer insights into the changing landscape of gender representation in Disney animation and its implications for wider society conceptions of gender through qualitative analysis of the storylines, characterizations, and thematic components of the films.

Penelitian komparatif ini berfokus pada bagaimana representasi gender telah berubah dari waktu ke waktu dalam film-film Disney dan melihat bagaimana variasi temporal dan keadaan naratif mempengaruhinya. Selain itu, studi ini mengkaji bagaimana representasi karakter laki-laki dan perempuan dalam "Wreck-It Ralph: Ralph Breaks the Internet" (2018) dan "Cinderella" (2015) menantang atau memperkuat stereotip gender. Film-film ini menunjukkan perempuan sebagai sosok yang kuat dan mampu, bertentangan dengan penggambaran tradisional yang sering menunjukkan mereka sebagai lemah. Hal ini mempengaruhi pesan keseluruhan yang mereka sampaikan tentang pemberdayaan gender. Seiring pandangan masyarakat tentang peran gender terus berkembang, penelitian ini mencoba menawarkan wawasan tentang perubahan lanskap representasi gender dalam animasi Disney dan implikasinya bagi konsepsi gender di masyarakat luas melalui analisis kualitatif dari alur cerita, karakterisasi, dan komponen tematik dari film-film tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raudra Rachmilia Putri
"ABSTRAK
Salah satu negara yang menganut budaya patriarki adalah Indonesia. Dalam budaya patriarki, perempuan sering dianggap bergantung pada laki-laki dan memiliki kelas lebih rendah dalam status sosial budaya. Adat dan nilai-nilai budaya mengharuskan perempuan berada di wilayah domestik. Budaya patriarki dalam masyarakat Jawa membuat perempuan mengalami ketidakadilan gender berupa subordinasi dan stereotipe. Novel Kartini karya Abidah El Khalieqy merupakan salah satu novel yang menyoroti perjuangan perempuan demi hak dan kesetaraan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan subordinasi dan stereotipe yang dialami oleh perempuan dan upaya perempuan untuk mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki.

ABSTRACT
One of the countries that adopted a patriarchal culture is Indonesia. In patriarchal culture, women are often being represented as the ones who always depend themselves on men and somehow, has a lower class in social and cultural status than men. The tradition and norms of Indonesian cultures requires women to take a role on domestic sector only. Patriarchal culture, specifically in Java, caused gender inequality towards women. Those type of gender inequality, often to be called gender bias, are subordination and stereotype. The novel called Kartini by Abidah El Khalieqy is one of the novel that focused on women rsquo s struggle and battles to achieve a more equal position, the same as men. This research is going to point out types of gender inequality gender bias that can be found in this novel such as subordination and stereotype that happened to women, also their efforts to achive an equal position, the same position as men."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Priscillia Harventhy
"ABSTRAK
Dalam sebagian besar film Hollywood dengan genre action-spionase spy , protagonis utama dimainkan oleh seorang agen rahasia laki-laki, sementara karakter perempuan dimainkan sebagai ldquo;kaki tangan rdquo; dari agen rahasia tersebut. Namun, film Spy 2015 menantang stereotip dan peran jender yang dikaitkan dalam film action-spionase pada umumnya dengan memerankan wanita sebagai protagonis agen rahasia utama dan menggambarkan karater laki-laki kebalikan dari stereotip agen rahasia. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pergeseran stereotip dan peran jender sebagai agen rahasia tersebut digambarkan dalam film Spy. Analisis tekstual digunakan untuk menyelidiki pergeseran dan pengaruhnya, dan kerangka teoritis yang digunakan adalah Women Existence in Espionage Movies oleh Amalina 2015 dan The Evolution of Female Gender Roles oleh Bayard 2015 . Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perubahan yang signifikan antara karakterisasi tokoh perempuan dan laki-laki sebagai agen rahasia.

ABSTRACT
AbstractIn most of Hollywood action espionage movies, the main protagonists are male secret agents, while female characters play the role of the secret agents rsquo sidekicks. However, Spy 2015 challenges the stereotypes and the attributed gender roles in action espionage movies by having female protagonist as the lead secret agent and depicting the male characters the opposite of secret agent stereotypes. This research focuses on how the shift of stereotypes and gender role of secret agents are portrayed in Spy. Textual analysis is used to investigate the shifts and its effects, and the theoretical frameworks used are Women Existence in Espionage Movies by Amalina 2015 and The Evolution of Female Gender Roles by Bayard 2015 . The research findings reveal that there are significant changes between the female and the male characterizations as secret agents.Keywords Gender Role, Stereotype, Secret Agent"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>