Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: EGC, 2014
362.18 PAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sjofjan Rassat
Jakarta: Djambatan, 1991
616.025 2 RAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Fitramaya, 2007
362.18 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sjofjan Rassat
Jakarta: Djambatan, 1988
363.1 SJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mardiana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pertolongan pertama pada Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia dalam melakukan kegiatan alam bebas selama aktif menjadi anggota Mapala UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dijawab oleh anggota aktif Mapala UI.
Hasil penelitian ini menunjukan 2 % dari 55 responden yang merupakan anggota aktif Mapala UI telah memiliki pengetahuan pertolongan pertama yang baik, 98 % masih memiliki pengetahuan pertolongan yang kurang. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pertolongan pertama pada Mapala UI belum baik. Data demografi yang mempengaruhi pengetahuan pertolongan pertama adala asal fakultas responden. Hasil penelitian menyarankan anggota Mapala UI yang aktif melakukan kegiatan alam bebas tetap melakukan pelatihan pertolongan pertama secara rutin minimal tujuh bulan sekali agar tidak hanya pengetahuan namun juga kemampuan pertolongan pertama dapat terus dipertahankan dengan kualitas yang baik selama melakukan kegiatan alam bebas.
The focus of this thesis is knowledge of first aid in Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia especially when they do wilderness activity. The data were collected by using quetioner that answered by the active member of Mapala UI. 2 % of all the responden have a good knowledge of first aid, and 98% haven?t.
The result of this research is that member of Mapala UI haven?t good quality knowledge of first aid. The researcher suggests that active member of Mapala UI should maintain their knowledge and first aid skill when they still active do the wilderness activity, in order to assured that they still have a good quality of first aid skill and knowledge when they do the wilderness activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Jannah
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh dunia. Jumlah korban kecelakaan yang tinggi dikalangan usia pelajar di Indonesia menjadi fenomena yang penting dan harus dipandang secara serius. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan siswa sekolah menengah kejuruan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. Desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian terhadap 93 responden yang diperoleh melalui simple random sampling. Responden berusia 14-19 tahun, 30,1% duduk di kelas X dan 69,9% di kelas XI. Responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 58,1% dan laki-laki 41,9% serta hanya 25,8% responden yang pernah mendapat pelatihan pertolongan pertama sebelumnya. Pengetahuan siswa mengenai pertolongan pertama ternyata masih kurang adekuat. Dari 93 siswa yang dijadikan responden, hanya 36,6% siswa yang sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai pertolongan pertama. Perawat komunitas perlu bekerja sama dengan pihak penyelenggara pendidikan untuk memasukkan pengetahuan pertolongan pertama pada kurikulum sekolah.

Traffic accident is the cause of most injuries occurred in the world. A high number of traffic accident among age students in Indonesia to be an important phenomenon and should be considered seriously. Therefore, this study aimed to obtain information on high school students' knowledge about first aid. The design of quantitative descriptive with cross sectional method is used in this research to 93 respondent by simple random sampling. Respondents aged 14-19 years, 30.1% in class X and 69.9% in class XI, 58.1% female and 41.9% male, and only 25.8% of respondents who had received first aid training before. It has been found that student's knowledge of first aid is not at an adequate level. Result showed that from 93 students, only 36.6% of students who already have a good understanding of first aid. The results of this study serve as an input in improving nursing care to work together with education providers for inserting first aid subject to curriculum."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Susiyanti
"Pengetahuan menjadi salah satu faktor penentu dalam kesiapan memberikan pertolongan pertama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan memberikan pertolongan pertama dalam kehidupan sehari-hari pada mahasiswa kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebesar 325 responden yang dipilih dengan teknik proporsional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan pertolongan pertama yang telah dimodifikasi dari penelitian sebelumnya untuk mengukur pengetahuan yang dimiliki responden dan kuesioner yang dikembangkan sendiri untuk mengetahui kesiapan pemberian pertolongan pertama.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,001: p < 0,05) antara pengetahuan dengan kesiapan pemberian pertolongan pertama. mahasiswa kesehatan dengan pengetahuan yang lebih baik mempunyai peluang 2,175 kali lebih siap dalam memberikan pertolongan pertama. Untuk meningktkan pengetahuan dan kesiapan pertolongan pertama pada mahasiswa kesehatan, mereka harus meningkatkannya setiap tahun. Selain itu, pelatihan pertolongan pertama harus ditingkatkan, sehingga mahasiswa yang telah terlatih lebih siap untuk memberikan pertolongan pertama secara mandiri. untuk institusi pendidikan, kurikulum pertolongan petama harus dievaluasi agar lebih baik.

Knowledge becomes one of determining factor in the readiness to do first aid. This study aims to identify the relationship between knowledge and readiness of first aid of medical student in daily life. Design used in this study is cross sectional with 325 sample from students of health science faculties at University of Indonesia, samples were selected by proporsional stratified random sampling. The instrument used in this study is the modified first aid knowledge questionnaire to measure knowledge of the respondents and self-developed questionnaire to determine first aid readiness.
The result shows that there is a significant relationship (p = 0.001: p <0.05) between knowledge and readiness of first aid. The student which better knowledge also has 2,175 times more ready to do first aid. In order to improve the knowledge and readiness of health science students on first aid, their knowledge should be reinforced every year. Also the first aid training programmes should be raised, so that the trained students are ready to provide first aid independently. By the institution, first aid curicculum should be evaluated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vassa Khema Katthika
"Latar belakang: Gigi avulsi adalah suatu kondisi gigi terlepas keluar secara utuh dari soketnya, dan terjadi sekitar 0,5-16% pada gigi permanen anak. Avulsi merupakan salah satu injuri yang serius dan pertolongan pertama yang salah saat terjadinya trauma dapat menyulitkan prognosis gigi tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas cedera pada gigi anak terjadi di lingkungan sekolah dan guru berperan penting dalam memberikan pertolongan pertama di lokasi kecelakaan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan pengetahuan guru sekolah mengenai pertolongan pertama gigi avulsi tidak memadai sehingga diperlukan suatu alat bantu pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh video animasi Pertolongan Pertama Mandiri Gigi Avulsi Anak terhadap pengetahuan guru sekolah dasar. Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah eksperimental klinis. Sebanyak 54 guru sekolah dasar negeri (SDN) dari 13 SDN di Jakarta Pusat yang dipilih secara acak diminta untuk mengisi kuesioner. Setelah itu video animasi Pertolongan Pertama Mandiri Gigi Avulsi Anak ditayangkan. Selesai menonton, guru diminta untuk mengisi kembali kuesioner yang sama. Hasil: Analisis data menggunakan uji komparatif Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan (p<0,05) nilai total skor pengetahuan guru SDN setelah menonton video animasi Pertolongan Pertama Mandiri Gigi Avulsi Anak. Kesimpulan: Video animasi Pertolongan Pertama Mandiri Gigi Avulsi Anak berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan guru sekolah dasar.

Background: Dental avulsion is a condition in which the tooth is completely dislodged from its socket and occurs around 0.5-16% in the child's permanent teeth. Improper management when trauma occurs can complicate the prognosis of the tooth. Majority of injuries to children s teeth occur in the school environment and teachers play an essential role in providing first aid at the accident site. However, the school teacher s knowledge regarding first aid dental avulsion is inadequate, so an educational tool is needed. The purpose of this study was to analyze the effect of animated video First Aid Management of Dental Avulsion towards primary school teacher s knowledge. Methods: The design of this study is a clinical experimental study. Subjects were 54 teachers from 13 public elementary schools in Central Jakarta who were chosen randomly to fill out a questionnaire before and after animated video First Aid Management of Dental Avulsion was presented. Results: Data analysis using the Wilcoxon comparative test showed that there was a statistically significant increase (p<0.05) in teacher s knowledge after watching the animated video First Aid Management of Dental Avulsion. Conclusion: The animated video First Aid Management of Dental Avulsion was effective in increasing the primary school teacher s knowledge."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Triyani
"ABSTRAK
Pendahuluan. RJP merupakan usaha paling mendasar untuk menyelamatkan nyawa dari henti jantung. Selain mampu melakukan RJP kualitas tinggi, seorang dokter juga dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan melakukan koreksi jika anggota tim tidak melakukan RJP dengan benar. Metode pembelajaran Self Deliberate Practice (SDP) dan Directed Learning(DL)umum digunakan pada pendidikan dokter di Indonesia, khususnya di FKUI. Fokus penelitian ini adalah analisis perbandingan kedua metode pembelajaran tersebut berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan melakukan RJP kualitas tinggi, mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam tindakan RJP, sekaligus menilai kualitas kepemimpinan mahasiswa.
Metode. Sebanyak 40 mahasiswa sampel dari FKUI diberikan pelatihan dan praktek bantuan hidup dasar. Selanjutnya, sampel dibagi secara acak dan tersamar menjadi kelompok treatment dan control untuk menjalani dua metode pembelajaran berbeda selama tiga bulan. Empat alat ukur digunakan untuk menilai hasil pembelajaran: kemampuan koreksi RJP; pengetahuan; keterampilan melakukan RJP kualitas tinggi; dan kualitas kepemimpinan. Uji perbandingan rerata terhadap dua kelompok tidak berpasangan menggunakan uji t-test independen dan uji Mann-Whitney. Hasil. Tidak ada perbedaan rerata yang signifikan secara statistik pada semua alat ukur yang digunakan. Perbandingan rerata nilai setelah retensi adalah: kemampuan koreksi RJP p = 0.576; pengetahuan p = 0.778; keterampilan RJP p = 0.459; dan kepemimpinan p = 0.932. Simpulan. Metode SDP dan DL sama baiknya dalam meningkatkan kemampuan koreksi, pengetahuan, dan keterampilan RJP mahasiswa FKUI. Kedua metode tidak berpengaruh terhadap kualitas kepemimpinan mahasiswa. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada luaran kedua metode pembelajaran.

Introduction.CPR is the most basic effort to save lives from cardiac arrest. In addition to being able to perform a high-quality CPR, a doctor is also required to be able to identify and make corrections if a team member does not perform the CPR correctly. The Self Deliberate Practice (SDP) and Directed Learning (DL) are common learning methods used in medical education in Indonesia, especially
in FKUI. This study is a comparative analysis of the two learning methods based on students' ability to understand and perform high quality CPR, identify and correct errors in CPR, as well as assess the quality of student leadership. Methods. A total of 40 students from FKUI were taken as sample and given basic life support training. After the training, the sample were randomly and blindly
divided into a treatment and control group to undergo two different learning methods for three months of retention. Four types of measurement are used to assess learning outcomes: the ability to correct CPR; knowledge; the ability to perform high quality CPR; and leadership. Comparative analysis of four types of measurements was carried out on two unpaired groups using the independent t-test and the Mann-Whitney test. Results. There were no statistically significant mean differences in all measuring instruments used. The p value of comparison of mean after retention is: CPR correction ability p = 0.576; knowledge p = 0.778; CPR performing skills p = 0.459; and leadership p = 0.932. Conclusions. Both SDP and DL methods are equally good in improving students'
ability to perform high-quality CPR, and correcting CPR. Both methods play little role in increasing students' understanding of basic life support, and do not affect
the quality of student leadership. No statistically significant differences were found in the two outcomes of the learning method."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Aulina
"Banyaknya potensi bahaya di lingkungan kampus Universitas Indonesia menyebabkan tingginya angka kejadian cedera yang terjadi. Kejadian cedera dapat memburuk dan menyebabkan kematian apabila tidak diberikan tindakan pertolongan pertama yang sesuai. Pengetahuan tentang pertolongan pertama penting untuk dimiliki oleh siapapun termasuk juga oleh seorang petugas keamanan yang bertugas sebagai first responders dalam menangani kasus kegawatdaruratan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan petugas PLK UI tentang pertolongan pertama. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 207 petugas PLK UI dengan menggunakan teknik pengambilan sampel systematic random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,1 responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 33,3 tingkat pengetahuan cukup, 11,6 tingkat pengetahuan kurang, dan 1,9 tingkat pengetahuan buruk. Disarankan untuk dapat dilakukannya penyegaran ilmu pengetahuan pertolongan pertama bagi petugas PLK UI melalui pelatihan-pelatihan maupun sumber informasi pengetahuan terbaru.

The high number of potential dangers in Universitas Indonesia cause high incidence of injuries. The incidence of such injury can be worse and even lead to death if there is no appropriate first aid action. Knowledge of first aid is important to be possessed by anyone including also a security officer who served as first responders in handling emergency cases.
The purpose of this research was to know the knowledge level of PLK UI officer about first aid. This cross sectional study was conducted among 207 PLK UI officers using systematic random sampling technique.
The results showed that 53.1 of respondents have good knowledge, 33.3 have enough knowledge level, 11.6 have less knowledge level, and 1.9 have bad knowledge level. This study recommend to refresh first aid knowledge for PLK UI officers through advance training and latest knowledge sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>